Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Asma
Penyakit asma paling banyak terjadi pada anak dan berpotensi mengganggu pertumbuhan dan
perkembangan anak. Alergi dapat menyerang semua organ dan fungsi tubuh tanpa terkecuali.
Disamping itu banyak permasalahan kesehatan lain yang menyertai berupa gangguan organ
tubuh lain, gangguan perilaku dan permasalahan kesehatan lainnya.
Penyakit asma adalah penyakit yang mempunyai banyak faktor penyebab, dimana yang paling
sering karena faktor atopi atau alergi. Faktor-faktor penyebab dan pemicu penyakit asma antara
lain debu rumah dengan tungaunya, bulu binatang, asap rokok, asap obat nyamuk, dan lain-lain.
Asma adalah gejala yang ditimbulkan oleh kelainan saluran pernapasan yang menyebabkan
peningkatan kepekaan terhadap rangsangan dari lingkungan. Pemicu gejala ini dapat berupa
kelelahan pikiran (gangguan emosi), kelelahan jasmani, perubahan lingkungan hidup yang tidak
diharapkan (seperti cuaca, kelembapan, temperatur, asap terutama rokok dan bau-bauan yang
merangsang), infeksi saluran pernapasan seperti influenza dan reaksi alergi dari bahan yang
terhirup atau makanan.
Tingkat kepekaaan saluran napas ini diawali dengan gejala ringan (berupa pilek atau bersin atau
batuk yang sering berulang atau kambuh) sampai dengan gejala berat, berupa serangan asma.
Kepekaan biasanya diawali dari masa kecil, sekitar 50% gejala akan sembuh dengan sendirinya,
walaupun pada suatu saal dapat muncul kembali mungkin lebih berat. Keadaan ini dikenal
sebagai asma, sekitar 55-60% penyakit alergi pernapasan diturunkan ke anak atau cucu dan
sisanya akibat polusi lingkungan yang berat karena gejala baru muncul setelah dewasa.
Gejalanya :
• Seseorang yang mempunyai bakat asma jika terpapar faktor pemicu akan menunjukkan
gejala mulai yang paling ringan seperti pilek atau bersin, batuk disertai dengan rasa gatal
pada tenggorokan sampai tingkat yang berat yaitu sesak napas, napas berbunyi,
berkeringat dan denyut nadi meningkat.
• Mengi, bunyi pada saat bernafas.
• Keluhan ini sering terjadi pada malam hari menjelang pagi, kemudian hilang atau merasa
lebih baik sekitar jam 9 pagi.
• Olah raga yang berat juga merupakan faktor pemicu sehingga mengakibatkan batuk-
batuk pada seseorang yang mempunyai bakat asma
Penyebabnya:
• Sebab utama penyakit asma terletak pada saluran napas yang meradang akibat reaksi
yang disebabkan oleh paparan terhadap bahan-bahan seperti :
Agar serangan asma dapat dikurangi atau bahkan dicegah kambuh kembali kita perlu melakukan
pembersihan tubuh dari segala toksin. Elemen tubuh yang paling penting dibersihkan dari racun
adalah darah karena darah berfungsi untuk membawa darah dan nutrisi yang sehat ke seluruh
tubuh. Langkah CLEANSING ini dapat dilakukan dengan mengkonsumsi Riddance dengan
dosis 2 kali 1 saset per hari sebelum makan sampai warna kotoran (faeces) menjadi lebih cerah
dan baunya berkurang.
Pembersihan dapat lebih diefektifkan dengan menggunakan K- LINK Kino setelah Riddance
selesai. Dosis awal Kinotakara adalah sebanyak 2-5 dos atau koyo sudah berwana kuning jernih
dimana koyo kinotakara ditempel di telapak kaki bagian agak ke atas.
Setelah CLEANSING dirasa cukup, lakukan BALANCING yaitu memperbaiki sel-sel tubuh
yangg rusak dengan metode pengobatan herbal yang berkualitas yaitu K-AyuAsmo yang
berfungsi membantu melebarkan pembuluh bronkhus sehingga melegakan pernafasan,
mengurangi daerah radang dan bekerja sebagai ekspetoran.
Ketika serangan Asma dirasa cukup berkurang, lakukan ACTIVATING dengan menumbuhkan
sel-sel tubuh dengan mengkonsumsi OmegaSqua atau sangat disarankan mengkonsumsi Gamat
Emulsion selama mungkin. Gamat terbukti secara klinis dapat membantu melebarkan pembuluh
darah pada saluran pernapasan dan menggantikan sel-sel mati setelah peradangan. Gamat untuk
kasus-kasus kronik memberi hasil baik.
Catatan :
• Untuk anak kecil tidak menggunakan Riddance dan Koyo Kino, dan dosis produk yang lain 1/2
takaran dosis orang dewasa. Pada saat terapi sebaiknya menghindari makanan-minuman dingin,
rokok dan alkohol, serta menghindari hawa dingin dan polusi udara.