Vous êtes sur la page 1sur 29

………….

TANPA
TANPA JUDUL

Bila karya – karyaMu dinikmati banyak orang….


Bila Jerih payahMu melahirkan Aroma – aroma wangi……
Bila lelah DoaMu terdengar Manusia – manusia…….
Dan bila JalanMu telah tertandai dengan suatu titik Sunyi……..
Maka saat itu Semua akan MenyebutMu…
Semua Akan MenceritakanMu.......
Semua akan Meng-Elu – eLukanMu......
Bahkan.............. Semua akan merindukan SosokMu.

Namun.........
Ketahuilah Sobat !
Hidup bukanlah alam kehendak kehendak
Hidup bukanlah drama yang terjadi dalam satu episode
Hidup juga bukanlah milikmu sendiri...
Namun ia adalah perjalanan panjang setapak demi setapak..
Dari pagi berubah siang, dari siang berubah sore...lalu Malam
Hari – hari pun akan menjadi Minggu, bulan, tahun, Windu, Abad,
dan.......
Sampai pada Suatu Keadaan dimana Kala itu berakhirlah Cerita
tentangMu..
Tentang HidupMu....
Bahkan tentang Kehidupan alam Semesta Raya.
Q-ta hanyalah bagian Kecil dalam Semesta...
...................... ....................................
Jadi.........
Belum terlambat Sobat !
TAK perlu ada Guratan – guratan lelahMu...
Aku mENanti Prestasi dan Karya – karyamu..
Aku Merindui obor – obor CahayaMu
Bukan untuk diPuji diPuji
Tapi untuk dipertanggungjawabkan dalam Alam Serba Sunyi....
Dalam Sebenar Kehidupan

By: SaNTHri Melaten Putra

[ 16, 09, 2008 ]


KAWAN.......
KAWAN

Bila lelah HariMU MemusingkanMu..


Dan semua WaktuMu terisi dengan Kekecewaan – Kekecewaan..
Terpenuhi dengan Ketidak pastian, Ketidak tenangan dan
Kegelisahan....
Orang – orangpun terasa beban bagiMu..
Dunia seakan Gelap dalam tugas
Redup bersama tawa Kering..
Hilang di balik tumpukan Kesunyian, Kesendirian dan Ke-
diamanMu..

Maka Sadarilah.......
Enkau Sedang Membutuhkan Cahaya
Enkau Sedang memerlukan Roh KehidupanMu..
Merindukan Kelapangan, Kebebasan, Canda, dan........
Denyut jantung segala muara cahaya,
Agar bisa tersenyum bersama Angin..
Bermain bersama Bumi..
Dan menatap hari dengan Penuh Kepastian,

Karena enkau...
enkau...
Sedang teruji
Karena engkau...
Sedang tenggelam..
Sedang merangkak dari Gubuk – Gubuk Sepi
Menuju Langit – langit Harapan..
Menuju Bumi Keberhasilan dan Kota Impian

Karena itu Ucapkanlah dalam HatiMu...!!


Ya Allohu Robbi...
Tolonglah Aku....
Tolonglah Aku.....
Ampunilah Segala Dosa - dosaQ..
Semua Kebodohhan-Q..........
Amin... Amin... Amin...
Ya Mujibas Sailiin......

By : Shantri Melathen Putra

Petang, 16, 09, 2008


AKU KABARKAN PADAMU…….

Wahai Angin malam yang berhembus pelan...


Wahai Kabut tipis yang menyelimuti-Q...
Wahai dingin malam yang mulai Menyapa...
Wahai semua...
Wahai Manusia – manusia....

Ketahuilah......
Dengan ini Aku Kabarkan padaMu tentang Dunia Hati..
Tentang perasaan – perasaan..
Tentang Hati-Q yang dicengkeram Rindu...
Yang dipaksa untuk bernyanyi Sunyi lewat Samudra kata – kata...
Dipaksa berurai KATA bersama malam...
Berdiri bersama Kelemahan – kelemahan,
Menatap Kegelisahan...

Ketahuilah!
Bahwa langitpun Hidup bersama Bumi
Siang pun berlari bersama malam
Matahari berjalan didampingi bulan
Dan Setiap PeCinta berjalan Menuju yang ia Cintai

Bisakah enkau wahai Jiwa – jiwa yang tenang.......


mengajak-Q tertawa..
Mengajak-Q bernyanyi Riang..
Keluar dari Kepengapan – kepengapan ini
Terbang tinggi ke langit Biru bersama awan..
BersamaMu.... BersamaMu... BersamaMu...

Ya Allohu Robbii...
Ya Allohu Robbii...
Tolonglah Aku...
Tolonglah Aku..
HambaMU Ya Alloh.. HambaMU..
Ya Alloh..........................................

By : Shantri Melathen Putra


Petang, 18, 09, 2008

DAN...
Ketika itu enkau terperas untuk Menulis bait demi bait kata..
kata..
Ketika itu enkau berlari dari kegelapanMu Menuju Pencerahan
Lewat Mengutakan Suara parau diriMu..
Juga dengan Kata – kata..

Dan...
Nyatanya masa itu terlewati juga..
Beban – beban itu terlampaui juga..
Kembali enkau bisa tersenyum, berCanda dan tertawa..
Mau berjalan dengan lebih santai, rileks pula enjoyfull..

Maka ....
Nikmat TUHANMU yang Manakah yang tidak untukMu...
Nikmat TUHANMU yang manakah yang enkau dustakan...
Nyatanya Semua Menjadi perantara akan Senyuman – senyuman
itu..
Menjadi bagian dari Canda – canda itu...
Ya to ??

Dan...
Kini enkau sedang berjalan menuju episode – episode berikutnya
dalam HidupMu...
Episode – episode Menentukan dan menggetarkan..
Menyenangkan dan Memilukan...

Dan...
Sekali pun enkau tak perlu takut..
Apa lagi Cuma dengan bayang – bayang..
Teruslah melangkah sebagai Lelaki Sejati...
Sejati...
Buktikan ENKAU BISA KUASAI DIRIMU dan....
Dunia..
Dunia..
Dan...
Dunia.
[]

By : Shantri Melathen Putra


Shubuh, 21 Romadhon 1429 H

KEAGUNGANNYA…..
KEAGUNGANNYA…..

Selama ini Enkau masih belajar untuk memahami Kasih Sayang


TUHAN..
Selama ini enkau masih belajar untuk merasakan Kehadiran
TUHAN..
Enkaupun masih belajar untuk semakin MengenalNYA dalam
HidupMu..
Masih meraba – raba apa yang menjadi KehendakNYA bagi Mu..

Betapa Semua berlalu tanpa bekas..


Betapa semua berlalu hanya bersama tawa Kering..
Dan Q-ta tetap merasa bahwa Q-talah yang menghasilkan semua
Keberhasilan ini..

Namun Tanpa sadar Q-ta tergiring untuk menuju Suatu Rumah..


Tanpa paksaan Q-ta berjalan menuju suatu suasana..
Serta merta Q-ta menerima semua itu dan.....
Yach....!
Itulah Rumah Keagungan ILAHI..
Itulah Rumah yang Seharusnya Q-ta tuju..
Dan ternyata Q-ta masuk didalamnya

Rumah yang penuh dengan Ketenangan...


Rumah yang penuh dengan Kerendahan Hati..
Rumah yang penuh dengan Kejujuran, Kehormatan, Kewibawaan..
Dan Q-ta.....
Bukanlah bagian dari Rumah itu..
Bukan penghuni Rumah itu

Terlalu terhormat tempat itu bagi Q-ta..


Terlalu Mulia tempat itu bagi orang – orang seperti Q-ta..
Terlalu Hina Q-ta untuknya..
Namun..
Hanya Karena Kasih SayangNYA lah Q-ta ada di dalam nya..
Hanya Karena AnugerahNYA lah Q-ta bisa mereguk Manis Buahnya..
Dalam Rumah Keagungan ILAHI
Karena itu Ucap dan Lakukan SyukurMu
SyukurMu dalam setia Hembusan
NafasMu
Sebelum datang azab
dan takkan ada yang Mampu MenolongmU

By : Shantri Melathen Putra

Shubuh, 21 September 2008

BILA ENKAU....
Bila enkau Merasa sakit kEtika Aq pergi...
Tinggalkanlah Aq...
Bila enkau Jatuh ketika Aq datang..
Tinggalkanlah Aq...
Dan bila enkau semakin rapuh dengan HadirQ...
Tinggalkanlah Aq...

Aq Sebagaimana Kamu yang merindukan Kebersamaan..


Sebagaimana Kamu yang Mengharapkan terkabulnya Harapan..
Aq pun Sebagaimana Kamu yang senantiasa membutukan
Kekuatan..
Sebagaimana Kamu,
Hamba yang lemah dihadapan takdir TUHAN

Janganlah enkau terlalu mengharapkan Aq..


Janganlah enkau terlalu mendambakan Aq..
Jangan pula enkau terus merindui Kehadiran dan apa – apa dari Aq..
Karena Aq hanyalah
hanyalah Musibah bagiMu..
Hanyalah Racun bagiMu..
Hanyalah Virus bagi HidupMu..

Selama ini Qta Sering bertemu,


Bahkan Setiap saat
Namun enkau tiada mengenalQ..
Tiada memperdulikan diriQ..
Sebenarnyapun Engkau tak tahu siapa Aq...

Hahaha.......
Aq adalah,
Dunia!
Camkan kata – kataQ..
Niscaya enkau akan Selamat
Insya Alloh..

By : Shantri Melathen Putra


Malam, 27 Oktober 200b

BUKANKAH AKU...

Bukankah aku selama ini telah begitu mengenalmu..


Bukankah selama ini aku selalu datang untukMu, di setiap sedihMu..
Bukankah aku selalu berusaha menghiburMu dikala duka
menerpaMu..
Dikala tangis MenyapaMu..
Dan sama sekali aku tiada berniat apa – apa akan semua itu,
Semua tulus dariKU

Dan Kali ini,


Aku datang untuk menghiburMu..
Kali ini AKU datang untuk memberiMu kabar gembira..
Untuk meyakinkan
meyakinkan HatiMu, langkahMu..
Kali ini AKU datang hanya untuk Kamu Semata.

Percayalah !!
Bahwa sulitMu semua akan terlewati..
Percayalah bahwa ini hanyalah sementara bagiMu..
Percayalah bahwa kelak, semua akan baik – baik saja
Semua akan wajar – wajar saja..
Dan enkau akan Selalu Mempunyai Ruang untuk bisa tersenyum,
tertawa, bercanda..
Bahkan untuk tersenyum simpul Seperti yang selama ini kau rindui
Dan sama sekali, AKU takkan meninggalkanMu..

Wahai segala suasana baik..


Wahai segala suasana berkah...
Wahai segala suasana batin yang penuh kerinduan...
Kirimkan untukNya sebagian dariMu..
Agar dia bisa keluar dari pengap dan mengirup HawaMu..
Dan senantiasa bersamaMu..
Selama dia masih dalam berbisik pelan..
Selama dia masih mengakui ADAKU..
Dan sama sekali tiada mengingkariKU,
Apalagi MenduakanKU..

By : Shantri Melathen Putra


Petang, 28 oktober 2008

KEMENANGAN ITU…

Kemenangan itu.....
itu.....
enkau telah keluar dari segala bentuk Ketegangan
Kemenangan itu......
Enkau telah selamat dari segala bentuk Kekhawatiran
Kemenangaan itu......
Enkau telah lepas dari segala Kecemasan
Kemenangan itu.......
Enkau telah berpisah dengan segala Kesulitan

Enkau kembali bisa menghirup udara bebas..


Enkau kembali bisa menarik kendaliMu..
Enkau bisa Kembali tertawa lepas..
Enkau bisa bernyanyi, bercanda, bercerita, bercengkrama,
Dan...
Ber apa saja tanpa beban

Kau lepas semua baju besiMu..


Kau tanggalkan semua bebanMu..
Kau sapa semua KekasihMu..
Namun yang paling penting,
Telah kau rontokkan segala KesombonganMu..
Kau lepas semua egoisMu..
Kau basuh jasad dan batinMu..
Dengan air jernih, dengan air bersih, dengan air suci,
Bersama alunan TAKBIR yang menggetarkan
Bersama alunan TAKBIR yang membawaMu kea lam Surgawi..
BersamaNYA dalam alam Sepi, Sunyi..
Allohu Akbar, Allohu Akbar Wa lillahil hamd..
Ya Alloh…
Ampunilah segala DosaKu..
Terimalah semua AmalKu..
Mudahkanlah semua urusanKu...
Amin, Amin, Amin....
Ya Mujibas
Mujibas sailiin.....

By : Shantri Melathen Putra


Shubuh,
Shubuh, 29 Romadhon 1429H

MUNAJATKU
Ya Robb..
Dengan menyebut NamaMu Ku awali tulisan ini..
Dengan MemujiMu Aku Urai Kata – kata ini..
Semoga Salam SejahteraMU Senantiasa tercurahkan untukNYA,
BAGINDA NABI SAW

Malam ini semua MakhlukMu bergetar..


Malam ini semua MakhlukMu Menangis..
Malam ini seluruh Semesta terdiam...

Semua merasa Kehilangan..


Semua merasa diCekam Kerinduan.., Keharuan..., Kepiluan...
Karena di malam inilah malam terakhir BULANMU..
Karena di malam inilah tanda – tanda perpisahan Kian Nyata..
Tertandai dengan suara PARAU MakhlukMu..
Suara Getar ManusiaMu..
Lewat alunan TAKBIR PENGGETAR JIWA..

Ya Robb..
Bila ENKAU Mengijinkan..
Ampunilah segala SalahKu selama ini.., DosaKu selama ini..
Bila ENKAU Mengijinkan..
Terimalah amal – amal yang tiada seberapa ini..
Kabulkanlah..,
Kabulkanlah.., Kabulkanlah semua Permohonan Kami..

Ya Alloh ...Ya Kariim...


Entahlah..
Apakah Tahun Depan Aku Masih Hidup, ataukah telah Mati..
Untuk berkesempatan kembali memperbaiki diri,
Entahlah..
Entahlah..
Dan Kini..
Akupun luluh di HadapMu bersama TAKBIRMU..
Hanya padaMUlah Aku Menyembah..
Hanya padaMUlah Aku Memohon pertolongan..
Allohu Akbar, Allohu Akbar, Allohu Akbar wa lillahil Hamd

By : Shantri Melathen Putra


Tengah malam, 30 oktober 2008

BIDADARIKU
Selama ini waktuKu banyak tersita untukMu, MemikirkanMu...
Selama ini hariKu selalu berlalu dengan KeberadaanMu...
Meski enkau hadir tanpa nama...
Meski enkau hadir sebatas getar – getar dalam sanubari,
Dan langit – langit harapan di setiap MalamKu...

NamaMu terasa tersembunyi di balik tirai KalbuKu...


Wajah wujudMu serasa malu – malu untuk Aku tatap..
Terasa berat untuk Memperkenalkan dan Menampakkan diri..

Namun RohMu ada dalam setiap Hembusan nafasKu...


Aura CahayaMu senantiasa Mengisi ruang – ruang sunyi KalbuKu..
Yang KedatanganMu Ku rindu Sejak Kini..
Ku harap sejak Kini..
Ku tangisi sejak Kini..
Ku damba sejak Kini..

Ku doakan enkau dalam Keadaan baik – baik saja..


Ku doakan enkau sukses Menuntut ilmu..
Ku doakan enkau berhasil dalam KarierMu..
Untuk persiapan Q-ta bertemu..
Untuk Pertemuan Q-ta..
Dalam ijab Kabul yang resmi..
Bukan pertemuan yang basi..

BidadariKu...
Dimanakah enKau kini ?
Dimanakah enkau tinggal ?
Siapa namaMu ?
Apa saja KesukaanMu ?
Oh...

Ya Robb..
Tambahilah Kekuatan pada HambaMU yang lemah ini..
Berilah petunjuk pada HambaMu yang bodoh ini..
Berilah taufik pada HambaMu yang tiada daya ini..
Ya Alloh.. Ya Kariim.. Ya Alloh Ya Kariim...
By : Shantri Melathen Putra
Petang, 09 oktober 2008

Kang Shantri

Tahukah kamu bahwa aku sangat bahagia dengan orang – orang


sepertiMu
Dunia terasa basah dengan gerak – gerik orang sepertiMu
Hawa sejuk selalu, dan selalu menyertaiMu
Panas tak lagi menyengat, seakan lupa akan tugasNya

Kang...
Sudahlah !!
Jalani saja hari – hariMu
Toh semua akan sesuai harapanMu,
Selama enkau masih taat sama YAI
Masih tetap istiqomah,
Masih tetap dalam menuntut ilmu
Yakin saja lah !!
Dunia akan Kau Miliki dengan ilmu, hanya dengan ilmu
Begitu juga alam Nirwana sana
Tempat orang terbebas dari segala Kepayahan..
Kepanikan..
Ketegangan..
,

Jalanmu masih panjang dan terlalu sayang untuk kau putus hari ini
Masih terlalu sempit untuk kau urai lewat kata – katamu..
Masih terlalu indah untuk kau lukis dengan tanganmu..
Apalagi..
Kau benamkan dalam Kelammu..

Key..
Jaga diri baik – baik..
Jaga kesehatan baik – baik..
Kuatkan lahir BatinMu dengan ikhtiyar dan berdoa
Jangan lupa senyum tiap mengakhiri sesuatu, nikmati dan syukuri

Percayalah !!
Dunia hanya milik orang – orang yang tekun, ikhlas dan istiqomah

By : Shantri Melathen Putra


Dhuha, 11 oktober 2008
DUNIAKU DAN DUNIAMU
DuniaMu yang begitu berteman dengan emosi dan nafsu..
DuniaMu yang terlewati dengan senantiasa berselingkuh dengan
Iblis..
Bercinta bersama SYETAN..
Tehijab dalam belenggu kegelapan..
Jauh dari Cahaya..
Namun dekat dan dikelilingi Cahaya..
Sama, atau kurang lebih sama dengan DuniaKu..

Sobat..
Begitu nista JalanMu..
Begitu Hina DuniaMu..
Begitu Rendah alamMu..
Dan Aku..
Hanyalah manusia biasa yang begitu sadar telah MengikutiMu..
Dengan Kelemahan dan KebodohanKu..
Betapa dunia itu..
Yang jauh dari kepayahan..
Yang Terlepas dari segala kegelapan..
Yang Bercanda dengan kemudahan..
Bermain bersama bulan, bintang dan awan biru..
Berlari dalam deburan ombak
Dan terdiam dalam semilir angin
Dan.. .
,
Belum kita dapati..
Meski sudah di depan Kita..
Dan dia telah begitu menanti Kita

Kawan...
Mari kita Jemput Dunia itu dengan Ketekunan dan Keikhlasan
Kita Hidupkan Mesin Kita dengan Doa Sepenuh Hati padaNYA
Seiring pergantian Siang dan Malam ..
Minggu demi minggu..
Bulan demi bulan..
Dan tahun demi tahun..

Dan itu sama sekali bukan Mimpi bila Q-ta bersamaNYA


Insya Alloh..
By : Shantri Melathen Putra
Dibawah Terik Mentari, 13 Oktober 2008

PERMINTAAN HATI

Terbuai aku hilang


Terjatuh aku dalam Keindahan penantian..
Terucap keraguan hati yang bimbang
Yang terhalang kepastian Cinta....
Aku hilang..
Aku Hilang...

Tersabut kabut malam


Terbiasnya harapan
Yang tersimpan suci tak bertuan…
Terasa kerinduan
kerinduan hati yang bimbang ..
Yang terhempas Kepastian Cinta

Dengarkanlah PERMINTAAN HATI yang teraniaya Sunyi


Dan berikanlah arti pada Hidupku yang terhempas..
Yang terlepas
PelukanMu..
PelukanMu..
Bersamamu..
Dan tanpaMu…
Aku hilang Selalu…
… Bersamamu..
Dan tanpaMu…
Aku hilang Selalu ……

[]

Selama ini hari hari terlalui dengan pengaduan..


Selama ini hari – hari terlewati dengan pengharapan..
Selama ini pula hari – hari terpenuhi dengan penantian..
Hanya padaMU Ya Robbi Aku mengadu..
Hanya padaMU Ya Robbi Aku belajar mengabdikan diri..
Hanya padaMU, Ku titipkan harapan – harapanKu
Dalam sedu – sedan hari – hari di HidupKu

By : Shantri Melathen Putra From letto


Di bawah pesonaMu, 13 oktober 2008

SEBELUM CAHAYA

Ku teringat hati..
YANG BERTABUR MIMPI..
Kemana Kau Pergi Cinta..

Perjalanan Sunyi..
Sunyi..
yang kau tempuh sendiri..
Kuatkankanlah hati
Cinta...

Ingatkah enkau kepada EMBUN PAGI BERSAHAJA


Yang menemaniMu sebelum cahaya..
Ingatkah enkau kepada angin yang berhembus Mesra
Yang kan Membelaimu Cinta..

Kekuatan hati yang berpegang janji


Genggamlah
Genggamlah tanganKu cinta..
Ku tak akan pergi meninggalkanMu sendiri
temani hatiMu
hatiMu Cint.a...
Cint.a...
Ingatkah enkau kepada embun pagi bersahaja
Yang menemaniMu SEBELUM CAHAYA..
........
.....................
.......
..

[]

By : Shantri Melathen Putra From letto

Dhuha, 17 Oktober 2008


KETIKA ITU..
ITU..
Ketika itu enkau berusaha Menata HatiMu..
Ketika itu enkau berusaha Mempersiapkan Segalanya..
Enkau juga menitikkan air mata pengharapan kepada Ilahi robbi,
Dalam detik – detik Menjelang Pemberangkatan

Terawali dengan bersusah payah..


Terisi dengan sayatan – sayatan permohonan..
Untuk kelancaran jalanMu..
Untuk terpenuhi HarapMu..
Dalam mengarungi Hidup di Penjara Suci..

3 hari enkau mengadu..


3 hari enkau Merengek pada RobbMu..
Dan sering kali embun sejuk Memenuhi Kelopak MataMu..

Kau adukan seluruh Cita – citaMu..


Kau Ceritakan Semua Masalah – masalahMu..
Kau lahirkan Seluruh Angan – anganMu..
PadaNYA YANG MAHA MENDENGAR..
PadaNYA YANG MAHA MENGABULKAN..
PadaNYA YANG BERKUASA SEGALANYA..
Bi barokatil awliya’....
Ya Allohu Robbi..
Betapa Aku lemah tanpaMu..
Betapa hanya ENKAU lah yang Mampu..
Menerangi langkah – langkah Kami..
Memberi petunjuk pada Kami..
Memberi Kekuatan Pada Kami..
Memberi Keselamatan pada Kami..
Memberi Ketenangan dan Kebahagiaan pada Kami..
Karena Hanya ENKAU lah yang bisa membuat Kami tertawa..
Membuat Kami Ceria..
Membuat Kami lebih baik dari yang lalu,
lalu, Untuk esok Kelak..
Semoga perjalanan ini penuh Manfaat..
Semoga perjalanan ini penuh Barokah..
Dan penuh RidhoMU..
Amin..amin..amin..
By : Shantri Melathen Putra
Pagi, 18 oktober 2008
SUDAH SAATNYA
Kang..
Aku tahu kamu memendam sesuatu..
Aku tahu kamu sedang Menyusun sesuatu..
Untuk kelapangan jalanmu
jalanmu dan teman – temanmu..
Aku pun tahu bahwa hidup tak kan bisa terlepas dari urusan
perasaan..
Sebab memang hidup tak hanya dengan Fikiran semata

Kang..
Aku yakin Akang tahu..
Bahwa isyarat bergerak dan berpindah tempat itu telah mulai
mengalir..
Isyarat untuk terbuka..
Isyarat untuk lebih Dewasa..
Isyarat untuk lebih pinter... lebih jeli, cermat..
Bahkan isyarat untuk mencari solusi yang tepat dan Cepat untuk
semua ini

Aku tahu Kok,


Akang banyak Fikiran..
Akupun tahu Akang sedang Jatuh Cinta pada seseorang..
Akupun tahu bahwa Akang juga sedang memikirkan ini, itu..
Yang semuanya Butuh penyelesaian tepat, meski agak lambat..
Akang seorang santri namun juga masih belajar untuk jadi santri..
Dan....
Se.................mua urusan termasuk Kesehatan, persahabatan,
pengabdian..
Perjuangan..
Apalagi pendidikan

Kang..
Sudah saatnya kita Menuju Cahaya..
Sudah saatnya Kita Menyongsong Cahaya..
Yang lebih baik dari Hari ini..
Yang lebih Menenangkan dari Hari ini..
Lebih Manfaat lahir batin dunya wa ukhro dari Hari ini..
Sekaligus lebih berkah bagi HidupMu.. Jiwa RagaMu..
Mulailah Menata diri !
Awalilah perubahan itu dengan ketenanganMu !!
Jangan lupa senantiasa berdzikir dalam ruang – ruang HatiMu yang
terdalam
Semoga Akang dan semua senantiasa berada di jalanNYA dan
diridhoi.
Amin..
By : Shantri Melathen Putra
Pagi, 19 oktober 2008

BILA
Manakala
Manakala hari – hari telah mengajakMu lebih berhati - hati..
Manakala waktu KebebasanMu telah tergantikan dengan diam..
Tergantikan dengan sedikit Ketegangan..
Semakin mengajakMu untuk diam, diam dan diam..
MenyeretMu untuk termenung..
MemaksaMu
MemaksaMu dalam belenggu berfikir Keras..
Dan bila..
ENKAU sudah tak mampu lagi seperti biasanya..
Entah Karena situasi..
Entah Karena proses..
Entah Karena pergantian suasana Hidup yang sama tapi beda
dengan lalu..
Atau entah memang sudah saatnya ENKAU mengundurkan diri,
Dari percaturan Hidup

Maka..
Sadarilah ..
Sudah saatnya Kita Bernyanyi..
Sudah Waktunya Kita Berlari..
Tiba masanya Kau dendangkan lagu pengharapan..
Kau lantunkan Kedewasaan..
Kau Hidupkan Ruh – ruh Kesadaran..
Kau puja DIA..
Kau sapa MasalahMu..
Kau ajak berteman SekelilingMu..
Kau dekati apapun ia yang menjadi bebanMu..
Lebih Kau Kenali dia..
Lebih Kau Kuasai diriMu..
Dan...
Lebih enjoy, santai dan tenangkan
tenangkan JiwaMu..

Dan Yakinlah..
Surga dunia bukanlah Mimpi BagiMu..
Pengakuan, PErsahabatan, Cinta, Harta, Kondusifitas..
Akan semakin nampak Nyata bagiMu..
Insya Alloh..

By : Shantri Melathen Putra


Petang, 19 Oktober 2008

KU CERITAKAN KEPADAMU…
KEPADAMU…
Seminggu ini Fikirku Bahagia..
Seminggu ini Hatiku berbunga..
Seminggu ini pula Hatiku merana..

Tahukah Enkau Kawan..


Bahwa setiap fikiran mempunyai logika sendiri..
Bahwa hati bisa mengalami hal berlawanan dalam satu situasi..
Bahwa setiap hati,
hati, diliputi Kebahagiaan namun juga Kesedihan

Dengan ini Ku Ceritakan kepadaMu tentangKu..


Aku yang Hanya bisa merasakan..
Aku yang hanya bisa menatap..
Aku yang berfikiran bahwa Cenkeraman Rindu..
Bahwa Belenggu Cinta..
Bahwa Ketidak pastian..
Bahwa Hidup dengan penuh menahan birahi..
Adalah suatu Kenikmatan..
Kenikmatan..
Bahwa..
Menyabarinya adalah suatu tirakat Hidup..
Bahwa betapa ini harus dijalani Karena inilah Kebenaran..
Harus dimaknai dan disikapi dengan lebih dewasa dan dewasa..

Hanya bisa terdiam..


Hanya bisa merenungi..
Hanya bisa mengadu, mengadu dan mengadu
Ya Robbi..
Apakah HambaMu ini telah Jatuh Hati ??
Apakah ini Cinta ??

Ya Robb..
Ku titipkan MasalahKu Hanya KepadaMU..
Ku titipkan HarapanKu hanya KepadaMU..
Semoga Aku bisa menjadi HambaMU yang baik dan ENKAU ridhoi..
Dalam menjalani hari - hariKu
Amin..amin.. amin..

By : Shantri Melathen Putra


Petang, 19 Oktober 2008

GUSTI…

Ya alloh..
Betapa semua telah Kutulis..
Betapa Semua telah Ku urai..
Semua pun telah Ku ungkap lewat Kata – kata sepi..
Toh ternyata tiada istilah Kehabisan Kata – kata..

Gusti..
Berilah tambahan Kekuatan pada Kami..
Dengan izinMU..
Berilah Kelapangan pada Kami..
Dengan izinMU..
Berilah petunjuk pada Kami..
Dengan izinMU..

Aku terbelenggu..
Namun juga tenang..
Aku teraniaya..
Namun juga bahagia..
Aku berharap..
Namun juga pasrah..

Ya Alloh..
Ya Alloh..
Ya Alloh..
Semoga semua berakhir dengan indah..
Semoga semua berakhir dengan Kelapangan dan senyuman..
Semoga semua berakhir dengan Husnul Khotimah..
Di Akhir cerita dengan penuh rasa Syukur dan Nafas Pengabdian..
Amin.. amin.. amin..

By : Shantri Melathen Putra

Bersama embun pagi, 24 oktober 2008


BERSIHKANLAH DIRIMU..
Selama ini kita masih sering ribut dengan hal sepele..
sepele..
Selama ini kita masih sering terlena dengan Kedengkian dan
Kebencian..
Kita masih sering mengeluh dengan tugas – tugas kita..
Kita sulit melepaskan diri dari belenggu emosi dan nafsu..
Sementara Kita belum begitu berniat untuk membersihkan diri

Sobat !!
Bersihkanlah diriMu..
Mulailah sekarang !!
Bersihkanlah diriMu dari yang selama ini salah..
Bersihkanlah diriMu dari yang selama ini belum kau atasi secara
sungguh..

Bersihkanlah
Bersihkanlah pula telingaMu dari Kebisingan..
Bersihkanlah FikirMu dari keraguan, Kekacauan, Kemunafikan..
Dan hatiMu dari Hal - hal Negative..

Percayalah !!
Harapan – harapanMu
harapanMu bukanlah Mimpi bagiMu
Ketenangan..
Kedamaian..
Kemampuan..
Samudra Keikhlasan..
Cinta..
Dan apapun itu namanya.
Bukanlah angan – angan semu semata

Aku masih sangat Yakin bahwa dunia tak selamanya Malam..


Bahwa ada siang dan malam akan tetap belangsung selama Kita
Hidup..
Bahwa hidup tak hanya diliputi dengan kesedihan dan kepiluan..
Dan alam yang sangat Kita rindui masih ada di dunia ini..

Bersihkanlah diriMu..
Siapkanlah
Siapkanlah segalanya ..
Untuk menyongsong hari yang lebih baik..
Untuk menjemput hari yang lebih bercahaya..
Lebih Cerah..
Dan tentu saja lebih mendekatkan Kita Kepada ILAHI ROBBI..
Semoga !!
By : Shantri Melathen Putra
Malam, 25 oktober 2008

DEALOVA
Aku ingin menjadi Mimpi indah dalam tidurMu..
Aku ingin kau tahu bahwa Ku Selalu Memujamu..
TanpaMu sepinya waktu merantai hati..
Oh... bayangMu Seakan – akan..

Kau seperti nyanyian dalam hatiKu yang Memanggil rinduKu


padaMu..
Seperti udara yang Ku hela Kau selalu ada..
Kau selalu ada...
Selalu
Selalu ada..

Hanya diriMu yang bisa Membuat Ku tenang..


Tanpa diriMu Aku merasa Hilang
Hilang dan sepi..
Dan sepi....

Kau seperti nyanyian dalam hatiKu yang Memanggil rinduKu


padaMu..
Seperti udara yang Ku hela Kau selalu ada..
Kau selalu ada...
Selalu ada..
......................

Ya Alloh..
Betapa suara hati itu telah ternyanyikan oleh MakhlukMu..
Dan Aku hanyalah orang yang menumpang terhadapNya..
Ya Alloh..
Bila ENKAU mengizinkan..
Obatilah Sepi ini..
Sembuhkanlah Sakit ini..
Terangilah Kesunyian ini..
Dengan RahmatMU..
Dengan RahmatMU..
Ya Allohu Ya Kariim..
Ya Allohu Ya ‘Aliim..
Ya Allohu Ya Nashiir..
Ya Alloh..
Ya Alloh..

By : Shantri Melathen Putra


Senja, 1 November
November 2008
BULAN ITU MASIH ADA..
Masa ini adalah masa berfikir buatMu
Masa ini adalah masa temenung buatMu..
Masa dimana enkau harus lebih berpengalaman..
Masa dimana enkau harus melewatinya..

Sobat..
Semoga langit – langit sebagaimana dalam Laskar Pelangi..
Alam – alam seperti dalam Novel yang menghidupkan Roh - rohMu..
Semakin dekat denganMu..
Semakin terang MenyapaMu..

Tapi...
Itukan Novel..
Dan ini adalah Realitas..
Ambillah yang jernih – jernih Saja
Yang sesuai dengan KondisiMu..

Percayalah
Percayalah !!
Alam itu masih ada..
ada..
Bulan itu masih ada ..
Untuk Kamu,..
Alam dimana kata - kataMu sudah tak sanggup lagi untuk
Melukiskan..
Dirimu hanya bisa Membayangkan..
Membayangkan..
Dan HatiMu hanya bisa Merasakan..
Yang MataMu begitu sejuk ketika MenatapNya..
FikirMu terasa basah ketika disentuhNya
Hati dan JiwaMu merasa inilah yang Ku harapkan..
Inilah yang Ku nantikan..
Inilah yang Ku rindukan
Dan Inilah alam itu
Allohu Robbi..
A’inni.. a’inni...
.........

Kamu – kamu adalah surga yang ada dalam HidupKu..


Dalam KenyataanKu..
Kamu aku adalah penghuni Surga..
Ucapkan salam pada Hidup dan Mati..
By : Shantri Melathen Putra
Dhuha, 08 november 2008
BILA DIAM-Mu...
Bila Kesedihan itu justru bisa membuatMu befikir..
Bila dengan DiamMu justru semakin lapang jalanMu..
Bila dengan SakitMu Enkau Semakin Sadar..
Dan bila PerihMu Semakin menyeretMu untuk Mengadu..

Enkaupun semakin berani melawan Hari..


Semakin Yakin menghadapi perubahan Musim..
Semakin berani Bertindak dan Mencoba..

Maka..
Biarkanlah ia ada..
Biarkanlah dia Bicara..
Biarkanlah dia dengan dirinya..
Dengan Bahasanya..
Dengan Gayanya...
Untuk Menuntun Kamu..
Menuju Kelapangan demi kelapangan Musim semi Kehidupan..
.......

Bahwa Kitapun Yakin Hidup tak selamanya Senja..


Sebagaimana Kita yakin bahwa Dunia tak Selamanya Malam..
Hati tak selamanya Redup..
HariMu tak selamanya diliputi Kabut tipis Penuh misteri..
Dan disana..
Ada Dunia lain yang telah begitu MenantiMu..
Yang Begitu Enkau Butuhi..
Yang Begitu Enkau Nanti – nanti..
Disinipun ada Keterdiaman
yang selalu mengajakMu Bersenandung bersama Pagi..
Pagi..
MengajakMu Bernyanyi dalam nafas Penyatuan dengan Jiwa..
Dengan Alam..
Dengan TUHAN..
Jadi..
Nikmatilah Hari – hariMu..
Ada Alloh disana..

By : Shantri Melathen Putra

Isya’ 10 Oktober 2008

CAHAYAMU
...Perjalanan Sunyi yang kau tempuh sendiri
Kuatkanlah Hati Cinta....
Ingatkah enkau Kepada Embun pagi bersahaja
Yang MenemaniMu sebelum Cahaya...
........

Hari – hari ini terlewati sudah Masa sulitMu..


Enkau tinggal Menuai buah dari detik – detik menegangkan
namun juga Menyenangkan dalam HidupMu..
Yang sekian lama enkau Jalani dan enkau perjuangkan

Sudah mulai nampak Cahaya itu..


Sudah mulai menyingsing Mentari itu..
Kepiluan sudah mulai meninggalkanMu..
Bintang – bintangpun Merayakan KemenanganMu..
Langitpun serasa begitu Menerima KehadiranMu..
Bunga – bunga bermekaran tanda Tirakat telah Usai

PesanKu...
Jaga diri baik – baik..
Teruslah berjuang dan belajar..
Untuk menjadi Ilmuwan yang Sholih..
Untuk Meniti Kebahagiaan dan Keberhasilan Hidup..
Menempati ruang Kecil Kehidupan
seperti yang selama ini Enkau Cari Dan enkau perjuangkan

Ya Alloh...
Demi CahayaMU yang menghapus Segala duka..
Terangilah jalan yang akan dan Harus Kami lalui di Dunia Fana ini..
Mudahkanlah semua Urusan Kami..
Obatilah Segala Kesedihan Kami..
Kabulkanlah semua Permohonan Kami..
Amin..amin..amin..
Amin..amin..amin..
By : Shantri Melathen Putra

Bersama Embun,
Embun, 12 oktober 2008

BULAN..

Bulan..
Ajari Aku bagaimana Cara MenyapaMu..
MenyapaMu..
Ajari Aku bagaimana Cara MenemuiMu..
MenemuiMu..
Dalam Hitungan hari yang ke Sekian..
Sekian..
JasadMu hanya teraba sebatas bayang – bayang..

Bulan..
Jikalau engkau Harus pergi..
Tinggalkanlah Kata penghibur..
UntukKu..
Agar Aku semakin Kokoh dalam Menapakai Jalan terjal ini..
Agar Aku tak selalu mengeluh..
Karena Sebatas hanya bercumbu dengan bayang – bayang..

Andai Saja Hidup bisa Ku atur..


Aku ingin selalu bersamaMu..
Andai saja RinduKu ini bisa Kau dengar..
Aku yakin Enkau takkan tega melihatKu Menangis pilu..

Bulan..
Dimanakah enkau Kini..
Kapan Kita bisa bertemu..
Kunanti enkau sejak Kini..
Ku Rindu enkau Sejak Kini..
Ku Damba enkau
enkau Sejak Kini..
Ku doakan enkau dalam Keadaan baik - baik saja..
Ku doakan enkau selalu Mencintai dan MenyayangiKu..
MenyayangiKu..
Bila itu yang terbaik bagiKu..
InsyaAlloh..
Semoga!.

By : Shantri Melathen Putra


Isya’, 12 Oktober 2008
KAU ADALAH RINDUKU..
Selama
Selama ini hari – hariKu terlewati dengan bayangMu semata..
Selama ini Hari – hariKu terlalui dengan MemikirkanMu semata..
Hari – hariKu terjalani dengan MerenungiMu semata...
Aku tiada menahu apa yang terjadi denganKu..
Akupun tiada mengerti Aku harus bagaimana dengan RinduKu ini,
selain Mengadu..
Bahkan juga tak tahu bagaimana Kisah Selanjutnya..

Jauh di lubuk HatiKu sana masih terukir NamaMu..


Nama yang begitu melekat dalam HatiKu..
Menghujam Kuat di Jauh sana..
Aku begitu MerinduiMu..
Bidadariku..
Bidadariku..
BulanKu..

Entah dengan apalagi Ku obati RasaKu ini selain dari padaMu..


Entah dengan cara apalagi Kulalui selain MenantiMu dan Mengadu
kepada PemilikMu..
Penguasa alam semesta

Satu kata yang sulit...sulit terhapus dari Ku..


Hatiku...
Bahwa..
Aku sangat MerinduiMu..
KasihKu..
SayangKu..
Dambaan HatiKu..
Oh...

Ya Allohu Robbi..
Ampunilah segala dosa Kami..
Ampunilah segala dosa Kami..
Ringankanlah segala beban Kami..
Berilah Kami CahayaMU..
Agar terang Hati Kami..
Agar lapang Fikiran Kami...
Terbuka Jalan Kami..
Amin..amin..amin..
By : Shantri Melathen Putra
Tengah malam, 19 Nopenber 2008
ORANG MENYEBUTNYA “ Cinta “
Ketika itu engkau begitu Merinduinya..
Ketika itu enkau begitu Memujanya...
Ketika itu enkau
enkau sering teringat dia..
Ketika itu enkau hanya Memikirkan Dia..

Enkau sering
sering menyebut Namanya untuk Mengobati gelisahMu..
Enkau sering berdoa Untuk Kamu dengan Dia..
JasadNYA begitu penting BagiMu..
KehadiranNYA begitu pokok BagiMu..

Diam – diam enkau Sering MenatapNYA...


Diam - diam enkau Sering Mengamati tingkah lakuNYA..
Enkau
Enkau begitu berharap bisa bersamaNYA
Begitu berharap bisa MemilikiNYA..
Tahu segala Sesuatu tentang Dia..
Yang ia Sukai..
Yang ia Benci..
Dan apapun itu tentang Dia, dia dan Dia..

Oh........
TUHAN ku...
Orang menyebut ini Cinta..
Orang Menamai ini dengan Cinta..
Hanya satu Nama untuk Semua ini, “ Cinta “

Dan Aku...
Hanyalah Manusia biasa yang tiada bisa Mengelak dari Cinta..
Karena hal itu adalah suatu Wujud Kasih Sayang TUHAN..

Ya Alloh..
Bila Aku salah...
Izinkanlah Aku Mereguk AmpunanMU..
Dalam Menulis kata – kata ini..
Ya Alloh Ya Salaam...
Ya Alloh Ya Salaam...

By : Shantri Melathen Putra

Seandainya burung itu mau datang tanpa Qpinta..


Atas motivasi Suka dia padaQ..
Tentu aku tak perlu mengorbankan Waktu, tenaga dan fikirQ
Untuk menbawa dia bersamaQ..

Tampaknya, burung lebih memilih diam..


Atau karena ada yang lainlah dia bersikap innocent dengan
apa yang aku rasakan..

Burung tidak salah, sebab dia punya kebebasan..


Namun ...

( memory, 6 bulan yang


lalu )

Hari ini kau mengajariku bahwa cinta tak selamanya harus saling
memiliki...
Enkau benar..
Tapi enkau salah...
Karena telah membiarkan aku terkungkung dengan kata-kata itu..
Tanpa harus memberi jalan keluar yang baik, yang indah dan yang
benar-benar mengobatiku..

Ternyata hanya Dia yang mengerti aku..


Ternyata..
Hanya Dia yang Mampu mngobati sakitQ..

Aku sakit enkau tak tahu..


tahu..
Aku menjerit enkau tak menyapaQ..menjengukQ..
Dan aku tak bisa menyalahkanMu...
Barangkali...
Inilah saatnya Aku harus pulang..

( Memory, dalam perjalanan


perjalanan siang )

Dhuha, 23 nopember 2008

ALAM-Ku
ALAM-Ku
Dunia yang dipenuhi dengan menuntut ilmu..
Alam yang terpenuhi dengan nyanyian – nyanyian..
Alam yang terisi dengan tetumbuhan hijau..
Suasana batin yang serba, sunyi..

Suara lirih hati yang selalu menyertai..


Harapan demi harapan yang senantiasa ada..
Tekanan demi tekanan masalah dalam perubahan hari – hari..
Detik – detik penantian..
Pengap nafas menahan senyum..
Hari – hari menerobos gelap, sunyi..
Menanti sebuah jawaban... jawaban dan jawaban..

.......
.......................
Di ujung gaunMu, sebuah Kota memeram Candu..
Aku menanam bijian waktu, di pangkal tidurMu..

Ada sisa Hujan, seperti menanti di Keremangan..


Aku merayapi puisi, yang lembab di Kegelapan..

Seluruh malam, Aku lawan dalam erang panjang..


Menangkis ribuan tusukan yang menyerang..

Bau Kopi, denting sepi, mencari tempat sembunyi..


Aku memeluk Mimpi, merelakan segala yang pergi..

Enkau membaca Mula, dari sebuah akhir..


Aku menggapai usai, dari sebuah mulai..
Itulah AlamKu..
Sobat..
Itulah alamKu..

By: Fajar baru

Pagi, 2 Januari 2009

CERITAKU, “TAHUN
“TAHUN BARU “
Setahun yang lalu umurKu baru 22 th kurang. Dan tentu tahun ini
umur untuk tahun yang kesekian kian bertambah. Di Tahun ini aku
banyak harapan.Aku berharap diri ini tidak hanya sebatas berharap,
namun juga jadi harapan.
Penghujung tahun ini terisi dengan sebuah moment yang dalam
sejarah Hidupku masih terjadi satu kali. Ungkapan Cinta, yach
ungkapan Cinta pada seseorang. Bila dulu sebatas menyindir dan
diam-diam, sekarang sudah lebih berani..Barangkali, ini patut
disyukuri. Tahun ini terawali dengan semangat-semangat baru..
Harapan-harapan baru.. ide-ide baru.
Tentunya dengan bertambahnya umur, jadi lebih dewasa, lebih
matang, lebih tenang, lebih mumpuni dan Jaya. Aku berharap ke
depan jangan hanya sebatas rada-rada takut melangkah. Tapi harus
lebih berani. Namun tanpa kehilangan ketenangan dan
pertimmbangan. Batasan diri yang selama ini diakui dan disadari
harus teratasi secara baik. Baik kekurangan ataupun
ketidakmampuan.

Vous aimerez peut-être aussi