Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
c c
c
cc c
c
c
c c
Bahwa Pembangunan Nasional yang telah di gerakan bangsa Indonesia merupakan upaya segenap potensi
bangsa dalam mewujudkan cita-cita, kemerdekaan Republik Indonesia menuju masyarakat yang adil dan
sejahtera lahir maupun batin berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Bahwa Pekerja Indonesia menempati posisi dan peran yang penting dan strategis sebagai pelaku aktif
pembangunan Nasional, khususnya sebagai sumber daya manusia yang menjadi tulang punggung pembangunan
ekonomi dan Indusrti nasional. Untuk dapat menjalankan peran dan tanggung jawabnya di butuhkan keahlian,
pengetahuan , keterampilan, disiplin dan etos kerja yang baik agar mampu menjawab tantangan serta
memperjuangkan kepentingan kaum pekerja dan bangsa Indonesia pada umumnya .
Bahwa untuk mencapai peranan tenaga kerja yang optimal dan efektif di perlukan wadah dan sarana organisasi
pekerja yang tangguh, kuat dan berwibawa yang di bangun dari, oleh dan untuk pekerja secara bebas,
Demokratis dan Independen dengan mengacu pada semangat Reformasi Deklarasi Garut tanggal 6 Februari
1999.
Atas dasar pandangan dan pemikiran ke masa depan di sertai rasa tanggung jawab sebagai bagian dari
komponen bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi nilai- nilai kemanusian dan keadilan, maka pekerja
Indonesia yang bergelut dibidang Industri Manufaktur di seluruh Indonesia disusunlah organisasi ini secara
Nasional berdasarkan Anggaran Dasar sebagai berikut :
c
cc
cccc
c
cc
Organisasi ini bernama Gabungan Serikat Pekerja Manufaktur Independen Indonesia disingkat GSPMII.
c
cc
c
c
ccc c c
ccc
Kedaulatan tertinggi Organisasi berada di tangan anggota dan di lakukan sepenuhnya melalui Forum
permusyawaratan menurut tingkatan organisasi.
c
c c c
GSPMII berfungsi :
a. Sebagai wadah dan wahana pembinaan pekerja Indonesia pada Industri Manufaktur untuk
berpartisipasi dalam pembangunan Nasional melalui peningkatan kualitas, disiplin, etos kerja, dan
produktifitas kerja .
b. Sebagai pelindung dan pembela hak- hak pekerja.
c. Sebagai pendorong dan penggerak anggota, dalam ikut serta mensukseskan program pembangunan
Nasional khususnya Sektor Ekonomi, Sosial Budaya dan Hukum.
d. Sebagai wahana peningkatan kesejahteraan pekerja dan keluarganya baik lahir maupun batin.
!
c
1. àurut serta secara aktif dalam mengisi dan mewujudkan cita- cita proklamasi 17 Agustus 1945,
khususnya terhadap jiwa pasal 27, 28 dan 33 UUD 1945 bagi kaum pekerja dan Rakyat Indonesia pada
umumnya.
2. Menghimpun dan menyatukan kaum pekerja dalam lapangan pekerjaan serta mewujudkan rasa
kesetiakawanan dan solidaritas di antara sesama kaum pekerja .
3. Menciptakan kehidupan dan penghidupan pekerja Indonesia yang sesuai dengan kemanusiaan yang
adil dan beradap dengan cara melindungi , membela dan mempertahankan hak-hak dan kepentingan
kaum pekerja .
4. Mewujudkan dan meningkatkan kesejahteraan kaum pekeja dan keluarganya serta memperjuangkan
perbaikan nasib, syarat ± syarat kerja dan kondisi kerja.
5. Meningkatkan produktifitas kerja dalam rangka mensukseskan pembangunan Nasional .
6. Memantapkan Hubungan Industrial yang harmonis guna mewujudkan ketenangan kerja dan
ketenangan usaha demi meningkatnya produktifitas Nasional menuju tercapainya taraf hidup dan
kesejahteraan masyarakat umumnya dan pekerja serta keluarganya .
"
c
1. Meningkatkan partisipasi, prestasi serta peranan kaum pekerja dalam pembangunan Nasional untuk
mengisi cita- cita proklamasi 17 Agustus 1945.
2. Memperjuangkan terwujudnya perundang- undangan dan peraturan ketenaga kerjaan serta peraturan
pelaksanaan sesuai kepentingan Nasional dan kaum pekerja.
3. Mengadakan usaha-usaha untuk menjamin terciptanya syarat- syarat kerja yang layak dan
mencerminkan keadilan maupun tanggung jawab sosial.
4. Memperjuangkan upah yang layak peningkatan jaminan sosial dan kesejahteraan pekerja dan
keluarganya.
5. Bekerjasama dengan badan-badan pemerintah dan swasta serta organisasi lain di dalam maupun di luar
negeri melaksanakan usaha-usaha yang tidak bertentangan dengan azas dan tujuan organisasi.
6. Mengadakan usaha- usaha koperasi sesama anggota untuk melayani dan memenuhi kebutuhannya
sendiri serta usaha- usaha lainya yang syah dan bermanfaat serta tidak bertentangan dengan tujuan
Gabungan Serikat Pekerja Manufaktur Independen Indonesia .
7. Mengusahakan meningkatnya kualitas anggota terutama dengan cara mempertinggi mutu pengetahuan,
keahlian dan keterampilan bidang pekerjaan dan profesi serta kemampuan organisasi.
c #
c
Disamping sang saka merah putih sebagai bendera Nasional , Gabungan Serikat Pekerja Manufaktur
Independen Indonesia juga mempunyai panji berwarna dasar putih dengan lambang organisasi ditengahnya.
cc
cc
GSPMII mempunyai lagu mars pekerja yang di tetapkan dalam suatu peraturan khusus oleh Dewan Pimpinan
Pusat.
c#
c cc
cc
c c
1. Anggota GSPMII merupakan anggota Gabungan Serikat Pekerja yang disusun berdasarkan
kegiatan Industri Manufaktur dan hasil pengolahanya.
b. Anggota biasa yang dengan sukarela telah mendaftarkan diri menjadi anggota GSPMII.
c. Anggota perseorangan yang karena kecapakanya diperlukan DPC, DPW, DPP GSPMII
untuk turut membangun organisasi.
d. Hak anggota PUK dan anggota perseorangan dalam kegiatan organisasi baik di forum
maupun rapat ± rapat dianggap sama.
c
c
c c
Setiap anggota Gabungan Serikat Pekerja Manufaktur Independen Indonesia mempunyai hak :
%c
c c c
1. Mentaati Anggaran Dasar dan Angaran Rumah àangga serta keputusan ± keputusan Organisasi
GSPMII
2. Membela dan menjunjung tinggi nama GSPMII
3. Membayar uang pangkal dan uang iuran bulanan ( COS )
4. àurut aktif dalam melaksanakan keputusan ± keputusan organisasi
5. Menghadiri dan mengikuti rapat, pertemuan ± pertemuan serta kegiatan ± kegiatan yang di adakan oleh
GSPMII.
c
Ruang Lingkup keangotaan Gabungan Serikat Pekerja Manufaktuir Independen Indonesia meliputi pada pekerja
Industri ± industri manufaktur yang mencakup semua industri yang dalam proses produksinya mengunakan alat
± alat mesin secara massal seperti Industri textil, Industri garmen, Industri kulit, Industri plastik, Industri kimia
Industri elektronik, Industri elektrik, Industri karet, Industri gas, Industri farmasi, Industri kesehatan , industri
perkayuan, industri perkebunan, Industri automaotif , Industri kapal, Industri pesawat, Industri rokok, industri
meubel, industri kertas, industri kaca dan keramik. Industri farmasi, industri logam, industri pengolahan
makanan dan minuman dan hasil pengolahannya.
c#
1. àingkat Nasional meliputi seluruh Wilayah Republik Indonesia yang selanjutnya disebut DPP
GSPMII.
2. àingkat Propinsi meliputi daerah tingkat I merupakan alat bantu DPP GSPMII dan ditetapkan
berdasarkan keputusan DPP dan selajutnya disebut DPW GSPMII.
3. àingkat Kabupaten/Kotamadya meliputi Wilayah Kabupaten/Kotamadya atau Wilayah yang
dipersamakan dengan itu selanjutnya disebut DPC GSPMII.
4. àingkat Unit Kerja meliputi perusahaan Industri ± industri manufaktur dan pengolahanya dan
selanjutnya disebut PUK GSPMII.
!
c
1. Kepengurusan GSPMII di tingkat Nasional dipimpin oleh Dewan Pimpinan Pusat GSPMII
2. Kepengurusan GSPMII ditingkat Kabupaten/Kotamadya dipimpin oleh Dewan Pimpinan Cabang
GSPMII
3. Apabila disatu Kabupaten/Kotamadya belum terbentuk Dewan Pimpinan Cabang sebagaimana diatur
Pasal 17 ayat ( 2 ), maka fungsi dan tugas DPC dapat dilaksanakan oleh DPP GSPMII
4. Kepengurusan GSPMII ditingkat Perusahaan dipimpin oleh Pimpinan Unit Kerja GSPMII.
"
c
Susunan pengurus GSPMII diatur sebagai berikut :
1. Susunan Pengurus Pusat GSPMII adalah Dewan Pimpinan Pusat ( DPP ) GSPMII
2. Susunan Pengurus ditingkat Wilayah adalah Dewan Pimpinan Wilayah ( DPW ) GSPMII
3. Susunan Pengurus ditingkat Cabang adalah Dewan Pimpinan Cabang ( DPC ) GSPMII
4. Susunan ditingkat perusahaan adalah Pimpinan Unit Kerja ( PUK ) GSPMII
Susunan Pengurus dijabarkan lebih lanjut di dalam Anggaran Rumah àangga ( ARà ) GSPMII.
c#
c c
c c
'()*+(,-.,/(
&/0(0.(
&
c#
a. DPP GSPMII merupakan pemegang mandat Musyawarah Nasional ( MUNAS ) secara kolektif sebagai
pengelola, pengendali dan pelaksana kegiatan sehari ± hari dalam menetapkan kebijaksanaan umum.
b. Dalam keadaan luar biasa yang dapat membahayakan kepentingan organisasi maupun negara melalui
Rapat Lengkap DPP GSPMII dapat mengambil tindakan terhadap anggota dan pengurus Serikat
Pekerja berupa teguran dan pembekuan keanggotaan kepengurusan.
c1,,,*+(,,
Untuk menjalin hubungan organisasi dengan kegiatan organisasi baik ditingkat Nasional maupun
International, GSPMII dapat berafiliasi dengan :
1. Organisasi Serikat Buruh International yang daianggap sama dengan lapangan pekerjaan yang
terdapat dalam AD/ ARà GSPMII.
2. Bila, diperlukan GSPMII dapat berkonfederasi dengan serikat pekerja di tingkat nasional.
3. Dalam hal berkonfederasi, DPP GSPMII bersama dengan DPW dan DPC dapat memutuskan
dalam rapat pimpinan.
Permusyawaratan dan rapat ± rapat ini dijabarkan lebih lanjut dalam ARà GSPMII
2c%cc c c
1. Musyawarah Nasional disingkat Munas memegang kedamaian tertinggi organisasi
3. Dalam keadaan luar biasa, Munas dapat dipercepat atas permintaan sekurang ± kurangnya lebih
dari setengah dari jumlah PUK atau dua pertiga dari jumlah DPC GSPMII
4. Munas berwenang :
cc
c c c
1. Rapat Kerja Nasional adalah rapat kerja DPP yang diadakan diantara dua Munas
2. Rapat Kerja Nasional dihadiri oleh :
a. Pengurus DPP GSPMII
b. Utusan DPW GSPMII
c. Utusan DPC GSPMII
3. Rapat Kerja Nasional dipimpin oleh DPP GSPMII
4. Rapat Kerja Nasional berwenang untuk :
cc c
1. Rapat Pimpinan disingkat Rapim adalah rapat pleno yangn diadakan sewaktu ± waktu oleh DPP
GSPMII bersama ± sama utusan DPC GSPMII bila diperlukan untuk mengevaluasi, merekomendasi
dan menetapkan keputusan ± keputusan organisasi yang dianggap penting
2. Rapim dipimpin oleh DPP GSPMII
c 4
c
c c
!
c
c
c4
c c
"
c c
3. Uang Konsolidasi
5*+(.,(c(.*%6.0
1. pergantian antar waktu adalah pergantian seorang atau beberapa oaring pengurus yang berhenti
sebagaimana dimaksud dalam Bab IX pasal 28 Anggaran Dasar dan atau meninggal dunia
2. Pergantian antar waktu dapat dilakukan atas persetujuan rapat pengurus tingkat masing ± masing
yang disahkan oleh perangkat organisasi satu tingkat diatasnya.
3. Pergantian antar waktu bagi pengurus DPP GSPMII di sahkan dalam RAPIM DPP
c4
5*.0*(789(
Hal ± hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah àangga
Organisasi
Anggaran Dasar ini diputuskan dalam Musyawarah Nasional I GSPMII yang telah disyahkan
c
c : c
c c
2c%cc c c
c c
c
cc c
c
..) ..)
5.056*5.*,
$c 2c $;..)<
; <
c
c cc
c
c cc
Yang dapat diterima menjadi anggota Gabungan Pekerja Manufaktur Independen Indonesia ( GSPMII ) adalah
pekerja yang bekerja pada industri ± industri manufaktur dan Pengolahannya.
cc&cc c c c
1. Mengajukan permintaan menjadi anggota secara sukarela dan tertulis yang memuat :
2. Permintaan menjadi anggota GSPMII dialamatkan kepada PUK ditempat kerja masing ± masing
3. Dalam hal PUK belum terbentuk dan atau pekerja dalam hubungan kerja disatu perusahaan industri
manufaktur belum memenuhi syarat untuk membentuk PUK maka permintaan menjadi anggota
dialamatkan kepada Dewan Pimpinan Cabang atau langsung ke Dewan Pimpinan Pusat GSPMII
apabila belum ada Dewan Pimpinan Cabang .
c
2c
c c
a. Meninggal dunia
b. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri
c. Diberhentikan oleh organisasi ( sebagai tindakan indisipliper )
d. Selama tiga bulan berturut ± turut tidak membayar COS dengan atasan yang tidak jelas dan ditetapkan
dalam rapat
e. Memundurkan diri Secara Otomatis.
c
c cc
1. Seorang anggota dapat diperhentikan apabila dengan sengaja melakukan tindakan atau perbuatan yang
bertentangan dengan azas dan tujuan organisasi
2. Anggota yang diberhentikan sementara atau dipecat dapat mengajukan permintaan naik banding ke
perangkat organisasi yang lebih tinggi sampai Munas
GSPMII
c
c
%c
c
Kewajiban pengurus GSPMII disemua tingkat perangkat organisasi adalah sebagai berikut :
b. Menjalankan program kerja sesuai ketentuan yang telah ditetapkan dalam Munas
c
c
cc
Susunan kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat GSPMII ditetapkan sekurang ± kurangnya 7 ( tujuh ) orang dan
sebanyak ± banyaknya 15 ( lima belas ) orang dengan komposisi sebagai berikut :
!
c% c2c=&cc
Susunan pengurus Dewan Pimpinan Cabang GSPMII ditetapkan sekurang ± kurangnya 7 (tujuh ) orang dan
sebanyak ± banyaknya 15 ( lima belas ) dengan komposisi sebagai berikut:
a. Seorang Ketua
b. Dua orang Wakil Ketua
c. Seorang Sekretaris
d. Beberapa orang Sekretaris bidanng
e. Seorang Bendahara
"
c
c
Susunan pengurus Unit Kerja GSPMII ditetapkan sekurang ± kurangnya 7 ( tujuh ) orang dan sebanyak ±
banyaknya 15 ( lima belas ) oranng denngan komposisi sebagai berikut :
a. Seorang Ketua
b. Beberapa orang Ketua bidang
c. Seorang Sekretaris
d. Beberapa oranng Sekretaris bidang
e. Seorang Bendahara
cc
cc
6.,
5>5(+0*0(
1. DPP adalah 5 ( lima ) tahun dan dilaksanakan melalui Musyawarah Nasional ( MUNAS
GSPMII )
2. DPW adalah 5 ( lima ) tahun dan dilaksanakan berdasarkan keputusan DPP GSPMII.
3. DPC adalah 5 ( lima ) tahun dan dilaksanakan melalui Musyawarah Nasional ( MUSCAB GSPMII )
c #
c
c
a. Peringatan tertulis
b. Skorsing
c. Diberhentikan
c
c
a. Meninggal dunia
b. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri
c. Diperhentikan
d. Pindah ke organisasi Serikat Pekerja lain
2. àindakan skorsing terhadap pengurus untuk masing ± masing tingkat ditetapkan atas dasar keputusan
rapat
3. Masa skorsing selambat ± lambatnya 6 ( enam ) bulan
,(++>57(0)0*6(),*,5?*./7.,
a. Dengan sengaja meninggalkan tanggung jawabnya sebagai pengurus GSPMII selama 6 ( bulan )
tanpa pemberitahuan walaupun telah dipanggil atau diundang secara patut.
5*.(++0(+
'8(
*5(5(+0()0*6(),*,5?*./7.,
1. Apabila pengurus GSPMII dianggap telah mengundurkan diri secara otomatis, maka MUNAS
tidak dapat mewajibkan kepadanya untuk membuat laporan pertanggung jawaban.
2. Apabila pengurus GSPMII dianggap telah mengundurkan diri secara otomatis, maka MUNAS
dapat memerintahkan dibentuk Verifikasi untuk mengaudit kinerja dari pengurus tersebut.
3. Apabila terdapat penyimpangan penggunaan uang organisasi yang dapat dibuktikan, àim
verifikasi dapat melakukan upaya hokum untuk meminta pertanggung jawaban pengurus yang secara
otomatis telah mengundurkan diri.
c
!
cc
1. Pembelaan diri akibat sekorsing dan atau pemberhentian di lakukan di dalam forum Rapim.
2. Apabila kesalahan yang dituduhkan dalam skorsing dan pemberhentian tidak terbukti, maka terhadap
yang bersangkutan dilakukan rehabilitasi pada saat Munas / Rapim / Muscab /Musnik.
3. Pengurus yang dianggap mengundurkan diri secara otomatis tidak diperlukan melakukan upaya
pembelaan di MUNAS.
c#
c
cc
"
c
cccc c
Suara utusan PUK dalam Musyawarah Nasional ( Munas ) dihitung berdasarkan jumlah anggota PUK yang
tercatat resmi dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Jumlah anggota 10 s/d 100 diwakili oleh 1 suara
b. Jumlah anggota 101 s/d 200 diwakili oleh 2 suara
c. Jumlah anggota 201 s/d 300 diwakili oleh 3 suara
d. Jumlah anggota 301 s/d 400 diwakili oleh 4 suara
e. Jumlah anggota 401 s/d dan seterusnya diwakili oleh 5 suara
c
ccccc
c#
2c 2c2c%cc
Setiap musyawarah sebagaimana diatur dalam Bab V pasal 16 dan 17 Anggaran Rumah àangga ini dinyatakan
syah apabila dihadiri oleh 2/3 dari seluruh utusan
@ c
Sidang ± sidang dianggap syah apabila dihadiri lebih dari setengah dari jumlah utusan yang hadir
cc&cc c c
c
c#
ccc cc
ccc cc
Dalam keadaan darurat pengurus GSPMII sesuai kewenangannya di tiap tingkat perangkat organisasi dapat
melakukan pembekuan dan pengangkatan keanggotaan / kepengurusan setelah mengadakan koordinasi dan
mendapat rekomendasi perangkat organisasi satu tingkat diatasnya yang akan dipertanggungjawabkan dalam
Muscab / Munas
c#
c c c c
c ccc
c c c
!
c c
c
Besarnya biaya konsolidasi untuk penanganan kasus ± kasus oleh GSPMII ditetapkan sebesar 10%
c 4
cc c 3c c
"
Hal ± hal lain yang belum diatur dalam Anggaran Rumah àangga ini akan diatur dalam bentuk Peraturan
Organisasi GSPMII.
c
c : c
c c
2c%cc c c
c c
c
cc c
c
5.056*5.*,
$c 2c $;..)<