Vous êtes sur la page 1sur 1

Gymnospermae (dari bahasa Yunani: gymnos (telanjang) dan sperma (biji) atau

tumbuhan berbiji terbuka merupakan kelompok tumbuhan berbiji yang bijinya tidak
terlindung dalam bakal buah (ovarium). Pada tumbuhan berbunga (Angiospermae, atau
Magnoliophyta), biji atau bakal biji selalu terlindungi penuh oleh bakal buah sehingga
tidak terlihat dari luar. Pada Gymnospermae, biji terekspos langsung atau terletak di
antara daun-daun penyusun strobilus atau runjung. Pada melinjo misalnya, "pêntil"nya
(yaitu bijinya) sejak dari "kroto" hingga melinjo masak dapat dilihat, sementara pada
tusam biji terletak pada runjungnya.

Gymnospermae telah hidup di bumi sejak periode Devon (410-360 juta tahun yang lalu),
sebelum era dinosaurus. Pada saat itu, Gymnospermae banyak diwakili oleh kelompok
yang sekarang sudah punah dan kini menjadi batu bara: Pteridospermophyta (paku biji),
Bennettophyta dan Cordaitophyta. Anggota-anggotanya yang lain dapat melanjutkan
keturunannya hingga sekarang. Angiospermae yang ditemui sekarang dianggap sebagai
penerus dari salah satu kelompok Gymnospermae purba yang telah punah (paku biji).

[sunting] Pengelompokan
Dalam klasifikasi tumbuhan modern, Gymnospermae tidak memiliki status taksonomi
karena banyak petunjuk bahwa tumbuhan berbunga (Angiospermae, tumbuhan berbiji
tertutup) adalah keturunan dari salah satu tumbuhan berbiji terbuka. Pemisahan antara
tumbuhan berbiji terbuka dengan berbiji tertutup akan menyebabkan pemisahan yang
parafiletik.

Gymnospermae mencakup tiga divisio yang telah punah dan empat divisio yang masih
bertahan:

• Bennetophyta, punah
• Cordaitophyta, punah
• Pteridospermophyta, sudah punah namun dianggap sebagai moyang
Angiospermae
• Ginkgophyta, dengan hanya satu jenis yang masih bertahan: Ginkgo biloba
• Cycadophyta, pakis haji dan kerabatnya
• Pinophyta, tumbuhan runjung
• Gnetophyta, dengan anggota hanya dua genus: Gnetum (melinjo dan kerabatnya)
dan Welwitschia.

Vous aimerez peut-être aussi