Vous êtes sur la page 1sur 3

Waspadai Angina Pectoris!

Penulis: Nina Karina


Beri nilai:

Nyeri dada merupakan nyeri bagian tubuh yang cukup sering dialami. Nyeri dada ini macam-
macam penyebabnya, bisa dari organ di dalamnya ataupun penjalaran dari organ dan bagian
tubuh lain. Kali ini kita akan membahas tentang angina pectoris.

Angina (angina pektoris) adalah nyeri dada yang bersifat sementara, dapat juga merupakan
rasa tertekan pada dada, yang terjadi karena otot jantung mengalami kekurangan oksigen
akibat terganggunya aliran darah ke arteri yang memperdarahinya. Penyumbatan pembuluh
darah yang dapat angina adalah jika penyumbatannya mencapai 70%.

Seperti sel-sel lainnya, sel otot jantung juga membutuhkan oksigen untuk bekerja. Oksigen
sel otot jantung disuplai oleh darah dalam arteri coronaria. Semakin berat kerja jantung
semakin banyak oksigen yang dibutuhkan. Oleh karena itu aktivitas fisik dan emosi
menyebabkan meningkatnya kebutuhan oksigen sel-sel otot jantung. Peningkatan kebutuhan
oksigen sel-sel otot jantung ini akan semakin sulit terpenuhi apabila terjadi gangguan aliran
darah di arteri coronaria. Biasanya angina merupakan akibat dari penyakit arteri koroner.
Penyebab lainnya adalah:

 Stenosis katup aorta (penyempitan katup aorta)


 Regurgitasi katup aorta (kebocoran katup aorta)
 Stenosis subaortik hipertrofik
 Spasme arterial (kontraksi sementara pada arteri yang terjadi secara tiba-tiba)
 Anemia yang berat.

Biasanya penderita merasakan angina sebagai rasa tertekan atau rasa sakit di bawah
tulang dada (sternum). Nyeri juga bisa dirasakan di:
 bahu kiri atau di lengan kiri sebelah dalam
 punggung
 tenggorokan, rahang atau gigi
 lengan kanan (kadang-kadang).
 Banyak penderita yang menggambarkan perasaan ini sebagai rasa tidak nyaman dan
bukan nyeri.

Yang khas adalah bahwa angina:

 dipicu oleh aktivitas fisik


 berlangsung tidak lebih dari beberapa menit
 akan menghilang jika penderita beristirahat.

Kadang penderita bisa meramalkan akan terjadinya angina setelah melakukan kegiatan
tertentu.

Angina seringkali memburuk jika:

 aktivitas fisik dilakukan setelah makan


 cuaca dingin
 stres emosional.

Angina bisa saja datang secara tiba-tiba ketika anda sedang menaiki tangga atau sedang
bersih-bersih.Sakit yang ditimbulkan juga berbeda-beda,bisa terasa sangat keras atau hanya
sakit ringan saja seperti sakit di leher atau di tangan selain di dada tentunya.Jika gejala nya
hanya ringan anda mungkin bisa menghilangkannya dengan beristirahat sebentar.Tapi anda
akan pengobatan bila rasa sakitnya tak tertahankan lagi.Obat yang biasanya dipakai untuk
meredakan angina adalah Nitrogliserin.

Langkah berikut, mungkin dapat dijadikan pedoman untuk meredakan serangan angina(nyeri
dada):

 Sebelum minum obat, sebaiknya anda duduk – karena obat ini bisa
menimbulkan pusing atau kepala terasa ringan.Biarkan tablet Nitrogliserin larut
dengan komplit di bawah lidah, jangan langsung menelan tablet ini.Jika anda
menggunakan semprotan Nitrogliserin, semprotkan sekali sekali kebagian dalam pipi
atau seperti anjuran dokter.
 Jika nyeri dada masih berlangsung setelah lima menit, minumlah tablet atau
semprotkan Nitrogliserin lagi.
 Jika nyeri masih terasa berlangsung setelah lima menit kedua ini, minumlah
Nitrogliserin yang ketiga kali.ingat untuk selalu membiarkan tablet tersebut larut
dengan komplit.
 Jika setalah tiga dosis Nitrogliserin atau lebih 15 menit, biasanya nyeri dada sudah
mereda.Jika masih terus berlangsung, curigai jangan jangan anda mengalami serangan
jantung , segera ke Dokter.

Faktor yang menentukan baik-buruknya perjalanan angina pectoris adalah umur, luasnya
penyakit arteri koroner, beratnya gejala dan yang terpenting adalah jumlah otot jantung yang
masih berfungsi normal.
Makin luas arteri koroner yang terkena atau makin buruk penyumbatannya, maka
prognosisnya makin jelek.

Prognosis yang baik ditemukan pada penderita stable angina dan penderita dengan
kemampuan memompa yang normal (fungsi otot ventrikelnya normal). Berkurangnya
kemampuan memompa akan memperburuk prognosis.

Cara terbaik untuk mencegah terjadinya angina adalah merubah faktor-faktor resiko:

 Berhenti merokok
 Mengurangi berat badan
 Mengendalikan tekanan darah, diabetes dan kolesterol.

Pertolongan Medis
Umumnya angina pektoris terjadi pada mereka yang mempunyai faktor risiko yang tidak
terkontrol dengan baik. Faktor risiko yang sudah terbukti berkaitan erat dapat meningkatkan
kejadian angina adalah hipertensi, hiperkolesterol, merokok, diabetes mellitus, obesitas, laki-
laki usia diatas 45 tahun, wanita menopause, riwayat penyakit jantung dalam keluarga,
kurang aktivitas olah raga, dan stres dalam lingkungan kehidupan. Pada umumnya bila
terdapat lebih dari satu faktor risiko, risiko terkena angina akan meningkat tajam.
Setiap keluhan nyeri dada angina sebaiknya segera meminta pertolongan medis untuk dapat
dilakukan pemeriksaan lebih detail dan penanganan secara dini. Bisa minta bantuan ambulans
atau orang lain untuk mengantar ke rumah sakit terdekat. Jangan mengendarai kendaraan
sendiri.
Bila tidak alergi segera kunyah dan telan aspirin 300 mg. Setelah penyakit angina ditegakkan,
pengobatan harus segera diberikan untuk mengatasi angina. Dan jika memungkinkan pasien
dalam kondisi stabil, untuk mengetahui seberapa jauh sebenarnya kerusakan yang telah
terjadi pada arteri koroner pemeriksaan yang dianjurkan adalah dengan kateterisasi/
arteriografi koroner.
Dengan kateterisasi dapat memastikan apakah pasien cukup diatasi dengan obat saja atau
perlu dilakukan tindakanoperasi by pass.
Ubah Gaya Hidup
Agar terhindar dari angina pektoris, hendaknya faktor risiko yang menimbulkan angina dicari
dan dikendalikan. Dikatakan dengan memperbaiki gaya hidup seperti mengurangi berat
badan, berhenti merokok, mengontrol diabetes mellitus, hipertensi, hiperkolesterol, emosi dan
olah raga yang cukup dapat mencegah angina ini.
Tetapi perlu diketahui ada faktor risiko angina seperti umur, jenis kelamin, keturunan
penyakit jantung dalam keluarga merupakan faktor risiko yang tidak bisa diperbaiki.
Budiana SpPD, dokter di RSUD Atambua Nusa Tenggara Timur

Vous aimerez peut-être aussi