Vous êtes sur la page 1sur 15

Gaya gesek 

adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah


kecenderungan benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah
benda bersentuhan. Gaya gesek akan semakin berat jika permukaan benda
yang saling bergesekan semakin kasar, semakin berat, dan juga luas benda
tersebut. Benda-benda yang dimaksud di sini tidak harus berbentuk padat,
melainkan dapat pula berbentuk cair, ataupun gas. Gaya gesek antara dua
buah benda padat misalnya adalah gaya gesek statis dan kinetis, sedangkan
gaya antara benda padat dan cairan serta gas adalah gaya Stokes. 
Secara umum gaya gesek dapat dituliskan sebagai suatu ekspansi deret,
yaitu

di mana suku pertama adalah gaya gesek yang dikenal sebagai gaya gesek
statis dan kinetis, sedangkan suku kedua dan ketiga adalah gaya gesek pada
benda dalam fluida.
Gaya gesek dapat merugikan atau bermanfaat. Panas pada poros yang
berputar, engsel pintu yang berderit, dan sepatu yang aus adalah contoh
kerugian yang disebabkan oleh gaya gesek. Akan tetapi tanpa gaya
gesek manusia tidak dapat berpindah tempat karena gerakan kakinya hanya
akan menggelincir di atas lantai. Tanpa adanya gaya gesek antara ban mobil
dengan jalan, mobil hanya akan slip dan tidak membuat mobil dapat
bergerak. Tanpa adanya gaya gesek juga tidak dapat tercipta parasut. 

A. Asal gaya gesek

Gaya gesek merupakan akumulasi interaksi mikro antar kedua permukaan


yang saling bersentuhan. Gaya-gaya yang bekerja antara lain adalah gaya
elektrostatik pada masing-masing permukaan. Dulu diyakini bahwa
permukaan yang halus akan menyebabkan gaya gesek (atau tepatnya
koefisien gaya gesek) menjadi lebih kecil nilainya dibandingkan dengan
permukaan yang kasar, akan tetapi dewasa ini tidak lagi demikian. Konstruksi
mikro (nano tepatnya) pada permukaan benda dapat menyebabkan gesekan
menjadi minimum, bahkan cairan tidak lagi dapat membasahinya (efek lotus).
B. Jenis-jenis gaya gesek

Terdapat dua jenis gaya gesek antara dua buah benda yang padat saling
bergerak lurus, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis, yang
dibedakan antara titik-titik sentuh antara kedua permukaan yang tetap atau
saling berganti (menggeser). Untuk benda yang dapat menggelinding,
terdapat pula jenis gaya gesek lain yang disebut gaya gesek menggelinding
(rolling friction). Untuk benda yang berputar tegak lurus pada permukaan atau
ber-spin, terdapat pula gaya gesek spin (spin friction). Gaya gesek antara
benda padat dan fluida disebut sebagaigaya Coriolis-Stokes atau gaya
viskos (viscous force).
1. Gaya gesek statis
Gaya gesek statis adalah gesekan antara dua benda padat yang tidak
bergerak relatif satu sama lainnya. Seperti contoh, gesekan statis dapat
mencegah benda meluncur ke bawah pada bidang miring. Koefisien gesek
statis umumnya dinotasikan dengan μs, dan pada umumnya lebih besar dari
koefisien gesek kinetis.
Gaya gesek statis dihasilkan dari sebuah gaya yang diaplikasikan tepat
sebelum benda tersebut bergerak. Gaya gesekan maksimum antara dua
permukaan sebelum gerakan terjadi adalah hasil dari koefisien gesek statis
dikalikan dengan gaya normal f = μs Fn. Ketika tidak ada gerakan yang terjadi,
gaya gesek dapat memiliki nilai dari nol hingga gaya gesek maksimum. Setiap
gaya yang lebih kecil dari gaya gesek maksimum yang berusaha untuk
menggerakkan salah satu benda akan dilawan oleh gaya gesekan yang
setara dengan besar gaya tersebut namun berlawanan arah. Setiap gaya
yang lebih besar dari gaya gesek maksimum akan menyebabkan gerakan
terjadi. Setelah gerakan terjadi, gaya gesekan statis tidak lagi dapat
digunakan untuk menggambarkan kinetika benda, sehingga digunakan gaya
gesek kinetis.
2. Gaya gesek kinetis
Gaya gesek kinetis (atau dinamis) terjadi ketika dua benda bergerak relatif
satu sama lainnya dan saling bergesekan. Koefisien gesek kinetis umumnya
dinotasikan dengan μk dan pada umumnya selalu lebih kecil dari gaya gesek
statis untuk material yang sama.

Sumber : id.wikipedia.org & catatan penulis.


$6.00 Welcome Survey After Free Registration!
GAYA GESEK DAN PENGARUHNYA
DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Bahasa Indonesia
Keilmuan yang dibina oleh Bapak Didin Widyartono, S.S, M.Pd

Oleh
Khusnul Khotimah
(109321422607)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DANILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FISIKA
Desember 2009

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
petunjuk-Nya, saya dapat menyelesaikan penuisn makalah tentang gaya tentang gaya
gesek.
Makalah ini saya susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
Keilmuan yang dibimbing oleh Bapak Didin Widyartono.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak, yang namanya tidak bisa
saya sebutkan satu per satu, yang telah membantu menyiapkan dan memberikan
masukan dalam menyusun makalah ini.
Kami telah melakukan berbagai upaya demi kesempurnaan makalah ini, namun dalam
penyusunan makalh ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan, seperti kata
pepatah, tiada gading yang tak retak. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran yang dapat dijadikan masukan dalam menyempurnakan makalah ini di masa
yang akan datang.
Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Selain itu, makalah
ini bisa dijadikan sebagai media pembelajaran fisika.

Malang, 6 November 2009


Penulis

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah


Fisika adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika
mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan
waktu. Salah satu yang kita pelajari dalam fisika adalah gaya. Purwanto (2005)
mengatakan “secara umum, gaya didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat mengubah
keadaan gerak suatu benda. Suatu benda dapat bergerak karena mendapat gaya. Gaya
juga dapat mempercepat atau memperlambat gerak benda. Selain itu, gaya juga dapat
dikatakan sebagai tarikan atau dorongan”.
“Dalam bahasa sehari-hari gaya sering diartikan sebagai dorongan atau tarikan,
terutama yang dilakukan oleh otot-otot kita”(Halliday,1991). Di dalam ilmu fisika,
gaya atau kakas adalah apapun yang dapat menyebabkan sebuah benda bermassa
mengalami percepatan, salah satunya adalah adalah gaya gesek.
Manfaat gaya gesek sangat besar dalam kehidupan manusia. Disamping itu, gaya
gesek juga menimbulkan kerugian bagi kehidupan manusia. Pengetahuan manusia
tentang gaya gesek, macam-macam gaya gesek, manfaat, dan kerugian gaya gesek
dalam kehidupan sehari-hari masih sangat minim. Untuk itu dalam makalah ini
penulis akan memaparkan secara rinci mengenai gaya gesek, macam-macam gaya
gesek, manfaat, dan kerugian gaya gesek bagi kehidupan manusia.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai
berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan gaya gesek?
2. Bagaimana asal gaya gesek?
3. Apa macam-macam gaya gesek?
4. Apa saja manfaat dan kerugian yang ditimbulkan oleh adanya gaya gesek dalam
kehidupan manusia?

1.3 Tujuan Penelitian


Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui apa yang dimaksud gaya gesek.
2. Mengetahui asal gaya gesek.
3. Mengetahui macam gaya gesek.
4. Mengetahui manfaat dan kerugian yang ditimbulkan oleh adanya gaya gesek dalam
kehidupan manusia.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gaya gesek


Pernahkah anda jatuh terpeleset karena menginjak sesuatu yang licin? Kita bisa
terpeleset ketika menginjakkan kaki pada sesuatu yang licin karena tidak ada gaya
gesek yang bekerja. Tanpa gaya gesek, kita tidak akan bisa berjalan, roda sepeda
motor atau mobil juga tidak akan bisa berputar. Demikian juga berita di televisi dan
surat kabar yang mengatakan bahwa pesawat terbang tergelincir merupakan salah satu
bukti. Kehidupan kita sehari-hari tidak terlepas dari bantuan gaya gesekan, walaupun
terkadang kita tidak menyadarinya. Dalam pembahasan mengenai hukum Newton,
kita akan selalu berhubungan dengan gaya gesekan.
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan
benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan.
Benda-benda yang dimaksud disini tidak harus berbentuk padat, tetapi dapat pula
berbentuk cair, atau pun gas. Gaya gesek antara dua buah benda padat misalnya
adalah gaya gesek statis dan kinetis, sedangkan gaya antara benda padat, cairan, dan
gas adalah gaya Stokes. ”Gaya gesek pada benda mempunyai arah yang selalu
berlawanan dengan kecenderungan arah gerak benda” (Sumarjono, 2005).
Lohat (2008) mengemukakan pendapatnya sebagai berikut.
Gesekan biasanya terjadi di antara dua permukaan benda yang bersentuhan, baik
terhadap udara, air atau benda padat. Ketika sebuah benda bergerak di udara,
permukaan benda tersebut akan bersentuhan dengan udara sehingga terjadi gesekan
antara benda tersebut dengan udara, demikian juga ketika bergerak di dalam air. Gaya
gesekan juga selalu terjadi antara permukaan benda padat yang bersentuhan, sekali
pun benda tersebut sangat licin. Permukaan benda yang sangat licin pun sebenarnya
sangat kasar dalam skala mikroskopis. Ketika kita mencoba menggerakkan sebuah
benda, tonjolan-tonjolan miskroskopis ini mengganggu gerak tersebut. Sebagai
tambahan, pada tingkat atom (ingat bahwa semua materi tersusun dari atom-atom),
sebuah tonjolan pada permukaan menyebabkan atom-atom sangat dekat dengan
permukaan lainnya, sehingga gaya-gaya listrik di antara atom dapat membentuk
ikatan kimia, sebagai penyatu kecil di antara dua permukaan benda yang bergerak.
Ketika sebuah benda bergerak, misalnya ketika kita mendorong sebuah buku pada
permukaan meja, gerakan buku tersebut mengalami hambatan dan akhirnya berhenti,
karena terjadi gesekan antara permukaan bawah buku dengan permukaan meja serta
gesekan antara permukaan buku dengan udara, dimana dalam skala miskropis, hal ini
terjadi akibat pembentukan dan pelepasan ikatan tersebut.Jika permukaan suatu benda
bergeseran dengan permukaan benda lain, masing-masing benda tersebut melakukan
gaya gesekan antara satu dengan yang lain. Gaya gesekan pada benda yang bergerak
selalu berlawanan arah dengan arah gerakan benda tersebut. Selain menghambat
gerak benda, gesekan dapat menimbulkan aus dan kerusakan. Hal ini dapat kita amati
pada mesin kendaraan. Misalnya ketika kita memberikan minyak pelumas pada mesin
sepeda motor, sebenarnya kita ingin mengurangi gaya gesekan yang terjadi di dalam
mesin. Jika tidak diberi minyak pelumas maka mesin kendaraan kita cepat rusak.
Contoh ini merupakan salah satu kerugian yang disebabkan oleh gaya gesek. Kita
dapat berjalan karena terdapat gaya gesek antara permukaan sandal atau sepatu
dengan permukaan tanah. Jika anda tidak biasa menggunakan alas kaki gaya gesek
tersebut bekerja antara permukaan bawah kaki dengan permukaan tanah atau lantai.
Alas sepatu atau sandal biasanya kasar/bergerigi atau tidak licin. Para pembuat sepatu
dan sandal membuatnya demikian karena mereka sudah mengetahui konsep gaya
gesekan. Demikian juga alas sepatu bola yang dipakai oleh pemain sepak bola, yang
terdiri dari tonjolan-tonjolan kecil. Apabila alas sepatu atau sandal sangat licin, maka
anda akan terpeleset ketika berjalan di atas lantai yang licin atau gaya gesek yang
bekerja sangat kecil sehingga akan mempersulit gerakan anda. Ini merupakan contoh
gaya gesek yang menguntungkan. Ketika sebuah benda berguling di atas suatu
permukaan (misalnya roda kendaraan yang berputar atau bola yang berguling di
tanah), gaya gesekan tetap ada walaupun lebih kecil dibandingkan dengan ketika
benda tersebut meluncur di atas permukaan benda lain. Gaya gesekan yang bekerja
pada benda yang berguling di atas permukaan benda lainnya dikenal dengan gaya
gesekan rotasi. Sedangkan gaya gesekan yang bekerja pada permukaan benda yang
meluncur di atas permukaan benda lain (misalnya buku yang didorong di atas
permukaan meja) disebut sebagai gaya gesekan translasi. Pada kesempatan ini kita
hanya membahas gaya gesekan translasi, yaitu gaya gesekan yang bekerja pada benda
padat yang meluncur di atas benda padat lainnya.
Besarnya gaya gesek yang bekerja pada sebuah benda bergantung pada:
a) Gaya normal (N)
“Gaya normal adalah gaya reaksi yang muncul ketika dua benda bersentuhan dan arah
selalu tegak lurus bidang sentuh. Gaya normal dapat berasal dari berat benda sendiri
ditambah pengaruh gaya luar “(Amalia, 2004).
b) Koefisien gesekan (µ)
Koefisien gesekan suatu bidang bergantung pada halus atau kasarnya permukaan
benda tersebut. Hubungan gaya gesek dan koefisien gesekan dinyatakan dalam
persamaa sebagai berikut.
fs = µs.N
fk = µk.N
Gaya gesek satuannya newton, sedangkan koefisien gesekan tidak bersatuan dan
harganya antara 0 dan 1 (0 ≤ µ ≤1).
µ = 0 untuk bidang licin sempurna
µ = 1 untuk bidang yang sangat kasar
2.2 Asal Gaya gesek
Lohat (2008) mengemukakan pendapatnya sebagai berikut.
Gaya gesek merupakan akumulasi interaksi mikro antar kedua permukaan yang saling
bersentuhan. Gaya-gaya yang bekerja antara lain adalah gaya elektrostatik pada
masing-masing permukaan. Dulu diyakini bahwa permukaan yang halus akan
menyebabkan gaya gesek (atau tepatnya koefisien gaya gesek) menjadi lebih kecil
nilainya dibandingkan dengan permukaan yang kasar, akan tetapi dewasa ini tidak
lagi demikian. Konstruksi mikro (nano tepatnya) pada permukaan benda dapat
menyebabkan gesekan menjadi minimum, bahkan cairan tidak lagi dapat
membasahinya (efek lotus).
2.3 Jenis-jenis Gaya Gesek
Terdapat dua jenis gaya gesek antara dua buah benda yang padat saling bergerak
lurus, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
a) Gaya gesek statis
Gaya gesek statis bekerja pada benda diam hingga tepat akan bergerak sehingga
besarnya berubah hingga mencapai nilai maksimum yang diperlukan untuk
menggerakkan benda.
Lohat (2008) mengemukakan pendapatnya sebagai berikut.
Gaya gesekan yang bekerja pada dua permukaan benda yang bersentuhan, ketika
benda tersebut belum bergerak disebut gaya gesek statik (lambangnya fs). Gaya gesek
statis yang maksimum sama dengan gaya terkecil yang dibutuhkan agar benda mulai
bergerak. Ketika benda telah bergerak, gaya gesekan antara dua permukaan biasanya
berkurang sehingga diperlukan gaya yang lebih kecil agar benda bergerak dengan laju
tetap. Ketika benda telah bergerak, gaya gesekan masih bekerja pada permukaan
benda yang bersentuhan tersebut.
Gaya gesekan statis maksimum antara dua permukaan kering tanpa pelumas
memenuhi hukum empiris berikut.
“Gaya tersebut dapat dikatakan tidak bergantung kepada luas daerah kontak, dalam
batas yang cukup lebar”(Hallyday, 1991).
“Besarnya sebanding dengan gaya normal. Gaya normal kadang-kadang disebut juga
gaya pembeban (loading force), adalah gaya yang dilakukan oleh benda yang satu
pada benda lainnya dalam arah tegak lurus kepada bidang antarmuka keduanya”
( Halliday1991).
Perbandingan antara besar gaya gesekan statik maksimum dan besar gaya normal
disebut koefisien gesekan statik, yang diberi lambang µs. Jika fs menyatakan besar
gaya gesek statik, maka secara matematis dapat dirumuskan:
fs ≤ µs.N
µs adalah koefisien gesekan statik dan N adalah gaya normal. Tanda (≤) bisa diganti
dengan tanda (=) apabila fs mencapai harga maksimum
Gaya gesek kinetik
Gaya gesek kinetis merupakan gaya gesek yang bekerja pada benda yang bergerak.
Lohat (2008) mengemukakan pendapatnya sebagai berikut.
Gaya gesekan yang bekerja pada dua permukaan benda yang bersentuhan ketika
benda tersebut bergerak disebut gaya gesek kinetik (lambangnya fk) (kinetik berasal
dari bahasa Yunani yang berarti “bergerak”). Ketika sebuah benda bergerak pada
permukaan benda lain, gaya gesekan bekerja berlawanan arah terhadap kecepatan
benda. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa pada permukaan benda yang kering
tanpa pelumas, besar gaya gesekan sebanding dengan Gaya Normal.
Gaya gesekan kinetik antara 2 permukaan kering tanpa pelumas memenuhi juga
hukum yang sama seperti untuk gesekan statik, yaitu:
“Gaya ini dapat dikatakan tidak bergantung kepada luas permukaan kontak, dalam
batas yang cukup lebar”( Halliday, 1991).
“Besarnya sebanding dengan gaya normal”( Halliday, 1991).
Perbandingan antara besar gaya gesekan kinetik dan gaya normal disebut koefisien
gesekan kinetik, yang diberi lambang µk. Jika fk menyatakan besar gaya gesekan
kinetik, maka secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut.
fk = µk.N
Halliday (1991) mengatakan bahwa “baik µs maupun µk adalah konstanta tak
berdimensi, kedua-duanya merupakan perbandingan besar dua buah gaya.Biasanya,
untuk pasangan permukaan tertentu, µs > µk “.

Berdasarkan perbedaan tersebut dapat disimpulkan bahwa gaya gesek statis bekerja
pada benda diam hingga tepat akan bergerak sehingga besarnya gaya berubah hingga
mencapai nilai maksimum yang diperlukan untuk menggerakkan benda. Jadi jika
dirumuskan menjadi fs ≤ µs.N. Berbeda dengan gaya gesek statis, gaya gesek kinetis
merupakan gaya gesek yang bekerja pada benda yang bergerak dengan besar gaya
yang relatif konstan, bila dirumuskan menjadi fk = µk.N. Tanda persamaan pada
kedua gaya gesek tersebut memiliki arti fisis yang harus diperhatikan. Pada gaya
gesek kinetis arti tersebut menandakan besar gaya gesek tersebut relatif konstan dan
pada gaya gesek statis besar gaya akan terus berubah hingga benda tepat akan
bergerak atau bernilai maksimum.
2.4 Manfaat dan Kerugian Gaya Gesek Dalam Kehidupan sehari-hari
Adanya gaya gesek memberikan dampak bagi kehidupan sehari-hari. Selain memiliki
manfaat, gaya gesek juga mempunyai kerugian bagi kehidupan sehari-hari. Ruwanto
(2005) mengemukakan pendapatnya sebagai berikut.
Gaya gesekan memegang peranan yang cukup besar dalam kehidupan sehari-hari.
Minyak pelumas pada mesin mobil dapat mengurangi gesekan antara bagian-bagian
yang dapat bergerak. Akan tetapi, tanpa gesekan antara ban dan jalan sebuah mobil
tidak dapat bergerak. Gesekan udara dapat mengurangi kelajuan pelari, tetapi tanpa
gesekan udara olahraga terjun payung tidak dapat berkembang. Singkatnya, gaya
gesekan memegang peranan penting, sehingga perlu dipelajari dengan saksama.
Gaya gesek dapat merugikan atau bermanfaat. Panas pada poros yang berputar, engsel
pintu yang berderit, dan sepatu yang aus adalah contoh kerugian yang disebabkan
oleh gaya gesek. Akan tetapi tanpa gaya gesek manusia tidak dapat berpindah tempat
karena gerakan kakinya hanya akan menggelincir di atas lantai. Tanpa adanya gaya
gesek antara ban mobil dan jalan, mobil hanya akan slip dan tidak dapat bergerak.
Tanpa adanya gaya gesek juga tidak dapat tercipta parasut.
1) Manfaat gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari
Beberapa manfaat gaya gesekan yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari
adalah sebagai berikut.
a) Membantu benda bergerak tanpa tergelincir
Kita dapat berjalan di atas lantai karena adanya gaya gesekan antara sepatu dan lantai
yang meyebabkan kita tidak tergelincir saat berjalan. Selain itu, permukaan aspal
jalan raya dibuat agak kasar. Hal ini bertujuan agar mobil tidak slip ketika bergerak di
atasnya. Adanya gesekan antara ban dan aspal menyebabkan mobil dapat bergerak
tanpa tergelincir.
b) Menghentikan benda yang sedang bergerak
Apa yang akan terjadi apabila sepeda yang kamu naiki tidak memiliki rem? Rem pada
sepeda digunakan agar sepeda yang kita naiki dapat berhenti ketika sedang bergerak.
Gesekan antara karet rem dan peleg membuat laju sepeda akan semakin lambat ketika
direm.
2) Kerugian gaya gesekan
Selain memiliki manfaat, gaya gesek juga memiliki kerugian dalam kehidupan sehari-
hari. Berikut beberapa kerugian yang ditimbulkan oleh adanya gaya gesek dalam
kehidupan sehari-hari.
a) Menghambat gerakan
Gaya gesekan menyebabkan benda yang begerak akan terhambat gerakannya. Adanya
gesekan antara ban sepeda dan aspal membuat kita harus mengayuh sepeda dengan
tenaga yang lebih besar. Hal ini menunjukkan bahwa gaya gesekan menghambat
gerakan suatu benda.
b) Menyebabkan aus
Ban sepeda kita menjadi gundul atau sepatu yang kita pakai untuk sekolah bagian
bawahnya menjadi tipis diakibatkan oleh gesekan antara ban atau sepatu dan aspal.
Jadi, gesekan menyebabkan benda-benda menjadi aus.

BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan
benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan.
Benda-benda yang dimaksud disini tidak harus berbentuk padat, tetapi dapat pula
berbentuk cair, ataupun gas. Gaya gesek antara dua buah benda padat misalnya adalah
gaya gesek statis dan kinetis, sedangkan gaya antara benda padat, cairan, dan gas
adalah gaya Stokes.
Lohat (2008) mengemukakan pendapatnya sebagai berikut.
Gaya gesek merupakan akumulasi interaksi mikro antar kedua permukaan yang saling
bersentuhan. Gaya-gaya yang bekerja antara lain adalah gaya elektrostatik pada
masing-masing permukaan. Dulu diyakini bahwa permukaan yang halus akan
menyebabkan gaya gesek (atau tepatnya koefisien gaya gesek) menjadi lebih kecil
nilainya dibandingkan dengan permukaan yang kasar, akan tetapi dewasa ini tidak
lagi demikian. Konstruksi mikro (nano tepatnya) pada permukaan benda dapat
menyebabkan gesekan menjadi minimum, bahkan cairan tidak lagi dapat
membasahinya (efek lotus).
Terdapat dua jenis gaya gesek antara dua buah benda yang padat saling bergerak
lurus, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis. Gaya gesek statis bekerja pada
benda diam hingga tepat akan bergerak sehingga besarnya berubah hingga mencapai
nilai maksimum yang diperlukan untuk menggerakkan benda. Gaya gesek kinetis
merupakan gaya gesek yang bekerja pada benda yang bergerak
Adanya gaya gesek memberikan dampak bagi kehidupan sehari-hari. Selain memiliki
manfaat, gaya gesek juga mempunyai kerugian bagi kehidupan sehari-hari. Bambang
(2005) mengemukakan pendapatnya sebagai berikut.
Gaya gesekan memegang peranan yang cukup besar dalam kehidupan sehari-hari.
Minyak pelumas pada mesin mobil dapat mengurangi gesekan antara bagian-bagian
yang dapat bergerak. Akan tetapi, tanpa gesekan antara ban dan jalan sebuah mobil
tidak dapat bergerak.Gesekan udara dapat mengurangi kelajuan pelari, tetapi tanpa
gesekan udara olahraga terjun payung tidak dapat berkembang. Singkatnya, gaya
gesekan memegang peranan penting, sehingga perlu dipelajari dengan saksama.

3.2 Saran
Sebaiknya para siswa lebih memperdalam lagi pengetahuannya tentang gaya gesek,
karena gaya gesek memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan sehari-hari,
sehingga dapat mengetahui manfaat dan kerugian gaya gesek. Penulis berharap
makalah ini dapat dijadikan sebagai media pembelajaran fisika.

DAFTAR RUJUKAN

Amalia, Lily. 2004. Fisika 1 Kelas X SMA. Bandung: Penerbit PT Rosdakarya


Ruwanto, Bambang. 2005. Asaa-Asas Fisika 1A. Yogyakarta: Penerbit Yudhistira
Purwanto, Budi. 2004. Fisika Dasar Teori dan Implementasinya. Solo:PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri
Halliday. 1991. Fisika Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga
Sumarjono, dkk. 2005. Fisika Dasar 1.Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang
Lohat, Sun Alexander. 2008. Gaya Gesekan – Gesekan Statis dan Kinetis,(Online),
(http://www. gurumuda. com/gaya-gesekan/, diakses 4 Oktober 2009)
http://id. wikipedia. org/wiki/Gaya_gesek
http://sinau. forum. st/kelas-12-f3/artikel-dinamika-partikel-t58.htm http://id.
wikipedia. org/wiki/Gaya_%28fisika%29
http://www. crayonpedia.
org/mw/Pengaruh_Gaya_Terhadap_Bentuk_Dan_Gerak_Suatu_Benda_5.1#A._Penge
rtian_dan_Pengaruh_Gaya
This entry was posted on 00.07 and is filed under Makalah . You can leave a response
and follow any responses to this entry through the Langgan: Poskan Komentar (Atom)
.

1. Pengertian Gaya Gesekan  


Pernahkah Anda memperhatikan alas kaki Anda yaitu sepatu atau sandal Anda.
Pada saat sepatu atau sandal Anda baru, Anda pasti merasakan betapa
nyamannya Anda berjalan. Bandingkan dengan sepatu atau sandal Anda yang
lama, dimana alasnya tipis dan aus (gundul). Anda tentu merasa kurang nyaman
berjalan, karena Anda khawatir tergelincir atau terpeleset.

Mungkin Anda bertanya mengapa alas sepatu atau sandal yang Anda pakai
semakin lama semakin tipis (aus). Hal ini terjadi akibat adanya gesekan antara
alas sepatu atau sandal dengan lantai saat Anda berjalan. Gesekan yang terjadi
antara alas sepatu atau sandal pada akhirnya menimbulkan gaya yang disebut
dengan gaya gesekan.
Meskipun secara mikrokopis akan terasa bahwa bagaimanapun halusnya
permukaan benda, pasti akan timbul gaya gesekan karena adanya
keterbatasan dalam membuat permukaan benda menjadi licin sempurna.
 
Beberapa contoh gaya gesekan dapat Anda jumpai dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya gaya gesekan yang terjadi antara ban mobil atau sepeda motor dengan
jalan, gaya gesekan antara head radio tape dengan pita kaset yang menghasilkan
bunyi yang merdu hingga gaya gesekan antara pena dengan kertas saat Anda
menulis.

Untuk membuktikan adanya gaya gesekan di sekitar Anda, lakukanlah kegiatan


berikut ini. Letakkan sebuah balok kayu di atas sebuah meja atau lantai.
Doronglah balok kayu tersebut dengan tangan Anda. perhatikan apa yang terjadi.
Tentu balok kayu tersebut mula-mula akan bergerak, namun sesaat kemudian
balok kayu berhenti.
Pernahkah Anda bertanya faktor atau besaran apa saja yang mempengaruhi besarnya
gaya gesekan itu? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, silahkan Anda lakukan
kegiatan berikut ini. Cobalah Anda dorong sebuah lemari di rumah Anda. Dapatkah
lemari tersebut bergerak? Tentu tidak bukan? Mengapa lemari tersebut tidak
bergerak? Ya, betul lemari yang didorong dengan gaya F akan bergerak apabila gaya
yang diberikannya lebih besar dari gaya penghambat atau gaya gesekannya. Gaya
yang menghambat gerak lemari akan semakin besar apabila permukaan lantainya
lebih kasar sehingga akan diperlukan gaya dorong F lebih besar lagi agar lemari dapat
bergerak.
1.

Gaya Gesekan di Bidang Datar

Dalam bahasan ini Anda akan dijelaskan penurunan persamaan gaya gesekan
yang terjadi di bidang datar. Persamaan tersebut hanya sebatas kualitatif saja,
sebab analisa kuantitatif terhadap persoalan gaya gesek di bidang datar akan
dijelaskan dalam kegiatan belajar 3. Perhatikan sebuah benda (balok) yang
terletak di atas lantai datar berikut ini.

  Pada balok bekerja beberapa komponen gaya yang dapat Anda uraikan seperti
gambar di bawah ini. Anggap balok didorong oleh gaya F ke kanan.  
Bila benda belum bergerak (diam), maka pada benda berlaku hukum I Newton,
perhatikan persamaan berikut ini: , Anda dapat uraikan gaya tersebut dalam arah
sumbu x dan sumbu y, sehingga menjadi:

pada sumbu x

F-f=0

Pada sumbu y

N = m.g

Untuk benda yang bergerak, berlaku hukum II Newton. Sehingga persamaan di


atas tidak berlaku untuk benda yang bergerak. Penurunan persamaannya dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Pada sumbu x

F - f = ma, pindah ke ruas kanan dan ma ke ruas kiri, maka F - ma = f atau

f = F - ma

Pada sumbu y

N-W=0
N=W

N = mg
Keterangan :
f = gaya gesek (N)
F = gaya dorong (N)
N = gaya normal (N)
W = gaya berat (N)
a = percepatan benda (m/s2)
m = massa benda (kg)

Kekasaran lantai atau permukaan suatu benda din yatakan dengan koefisien
gesekan. Besarnya koefisien gesekan sangat tergantung pada kekasaran dari
permukaan kedua benda yang saling bersentuhan. Selain itu gaya penghambat
atau gaya gesekan juga bergantung terhadap gaya normal yang bekerja pada
suatu benda.

Besarnya gaya normal yang bekerja pada suatu benda sebanding dengan gaya
berat benda tersebut, perhatikan kembali gambar 2 di halaman dua yang
menggambarkan penguraian gaya-gaya yang bekerja pada suatu benda. Mudah
bukan? Sekarang silahkan Anda lanjutkan ke materi berikut ini.

2. Gaya Gesekan di Bidang Miring  


Secara kualitatif persamaan gaya gesekan pada bidang miring dapat diuraikan
sebagai berikut.
Perhatikan gambar di bawah ini!

Ada dua kemungkinan gerak yang dialami balok di bidang miring tersebut, yaitu:
pertama, balok meluncur turun ke bawah dan kedua, balok naik ke atas jika
terdapat gaya dorong F yang mendorong balok naik ke atas.
Sekarang marilah kita bahas dua kemungkinan tersebut.

2.1 Balok Turun ke Bawah


Persamaan gaya yang bekerja pada balok yang turun ke bawah di
bidang miring dapat Anda uraikan sebagai berikut.
 
Perhatikan penguraian gaya-gaya yang bekerja pada balok di bawah
ini!

 
  Untuk benda yang bergerak turun, maka pada benda berlaku hukum
II Newton. Perhatikan persamaan di bawah ini.
Pada sumbu x
Pada sumbu y :

 
2.2 Balon Naik ke Atas
  Untuk benda yang bergerak naik, karena adanya gaya dorong pada
benda maka persamaannya dapat dirumuskan sebagai berikut:

Pada sumbu x

Pada sumbu y :

Keterangan:
f = gaya gesekan (N)
F = gaya dorong (N)
N = gaya normal (N)
w = gaya berat (N)
m = massa benda (kg)

a = percepatan benda (10 )


g = percepatan gravitasi (10 )
(dibaca alfa) = sudut kemiringan bidang

3. Gaya Gesekan di Bidang Tegak  


Gaya gesekan di bidang tegak biasanya dialami oleh sebuah batu yang meluncur
turun jatuh dari sebuah bukit yang memiliki sudut kemiringan 900 atau tegak
lurus bidang permukaan tanah datar. Agar batu tersebut dapat bergesekan
dengan dinding bukit maka umumnya pada batu bekerja gaya luar yang menahan
batu tersebut agar selalu menempel pada bukit. Bila Anda analogikan sebuah
bukit dengan sebuah dinding rumah maka gaya gesekan yang terjadi di bidang
tegak dapat digambarkan sebagai berikut:

Pada batu bekerja beberapa komponen gaya yang dapat Anda uraikan dengan
menggunakan hukum II Newton, seperti persamaan di bawah ini.

Pada sumbu x:

N - F = 0 atau

N=F

Sedangkan pada sumbu y :

f = mg - ma
Keterangan :
f = gaya gesekan (N)
F = gaya luar (N)
N = gaya normal (N)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi ( )

Tugas Kegiatan 1

Silahkan Anda mengerjakan di buku latihan.


Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

1.
Pada musim kemarau panjang di hutan dapat terjadi kebakaran, padahal tidak
ada sumber api yang nyata di hutan tersebut. Jelaskan dengan prinsip gesekan,
bagaimana mungkin hal tersebut dapat terjadi?
2.

Ketika penerjun payung belum mengembangkan parasutnya ia jatuh dengan


cepat, tetapi setelah parasutnya dibuka ia jatuh dengan lambat. Jelaskan
bagaimana gesekan udara mempengaruhi geraknya!

    Umpan balik dan tindak lanjut Cocokkan hasil jawaban Anda dengan kunci
jawaban tes mandiri kegiatan belajar 1 yang ada di bagian belakang modul ini.
hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus untuk
mengetahui tingkat penguasaan materi pada kegiatan belajar 1.

Rumus :

Tingkat penguasaan yang Anda capai

90% - 100% = baik sekali


80% - 89% = baik
70% - 79% = cukup
- 69% = kurang

Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 65% ke atas, Anda dapat meneruskan
dengan kegiatan belajar 2. Bagus! Tetapi bila tingkat penguasaan Anda masih di
bawah 65% Anda harus mengulangi kegiatan belajar 1, terutama bagian yang belum
Anda kuasai.

Vous aimerez peut-être aussi