Vous êtes sur la page 1sur 55

OM SWASTYASTU

Dr. MADE KEMBAR SRI BUDHI


DOSEN TETAP FE UNUD
ASAL DESA TAJUN BULELENG
ALAMAT: KERTA BEDULU IV/1
MOTTO HIDUP: KESEMPATAN YANG
SAMA TIDAK PERNAH DATANG
BERULANG

zz
KINERJA ANGGARAN DALAM
MENGOPTIMALKAN KAPASITAS
PEMBIAYAAN DAERAH

Disampaikan dalam rangka workshop


anggota legeslatif

Denpasar 7 Mei 2010


zz
INDIKATOR EKONOMI MAKRO

 PDB/PDRB
 Indikator yang dipergunakan sebagai
dasar di dalam mengukur tingkat
kesejahteraan masyarakat,
pertumbuhan ekonomi, dan tingkat
inflasi
PDB/PDRB DASAR
PERHITUNGAN
 Pendekatan Produksi (dihitung dari nilai
tambah 9 sektor produktif dalam
perekonomian)
 Pendekatan pengeluaran (Dari
pengeluaran rumahtangga, pengusaha,
pemerintah dan sektor luar negeri)
 Pendekatan pendapatan (dihitung dari
pendapatan seluruh faktor produksi)
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
 Tidak mencerminkian kondisi
sebenarnya
 Ada pendapatan dari pihak luar
 Harusnya dikurangkan dan
ditambahkan dengan pendapatan
kita dari luar
PERTUMBUHAN EKONOMI
 PDRB HARGA BERLAKU
 PDRB HARGA KONSTAN
 DASAR PERHITUNGAN
PERTUMBUHAN EKONOMI DARI
HARGA KONSTAN
 DASAR PERHITUNGAN INFLASI DARI
PERBANDINGAN HARGA KONSTAN
DENGAN HARGA BERLAKU
INDIKATOR LAIN
 KEMISKINAN
 INCOME PERKAPITA
 TINGKAT BUNGA
 PENGANGGURAN
 INVESTASI
ARTI SEBUAH KEPEDULIAN
SEJAUH MATA MEMANDANG HANYA ADA KEGETIRAN
RAGA YANG TAK BERDAYA DAMPAK KERAKUSAN
RAGA YANG LAIN……
KEHIDUPAN YANG TERTINGGAL
FOOD CRISIS…
WATER CRISIS…
WATER CRISIS…
HAMPARAN PENANTIAN…..
BEREBUT HAK SEDEKAH PASURUAN
KETIKA YANG TERSISA SEBUAH PENYESALAN DAN TANGIS
SALAHKAN KEBODOHAN
MEREGANG NYAWA UNTUK SEBUAH AMPLOP
SUMBER DAYA SEMAKIN LANGKA…
PERSEPSI NAN BERBEDA
GAK KOMPAK BOLEH, TP SENYUM DALAM VARIASI
ANGGARAN
 Suatu daftar/pernyataan yang
terperinci tentang penerimaan dan
pengeluaran yang diharapkan dalam
waktu tertentu
 Biasanya disiapkan oleh eksekutif,
selanjutnya diajukan kepada
legeslatif untuk dipertimbangkan
yang kemudian diputuskan dan
ditetapkan
KEBIJAKAN ANGGARAN
 Alat untuk mempercepat
peningkatan penghasilan nasional
 Dalam kondisi inflasi (Budget
surplus), saat deflasi (Budget
defisit), saat situasi normal (Budget
seimbang)
 Lebih jauh sangat tergantung kepada
perencanaan (arah dan tujuan dari
program pembangunan
PERENCANAAN
 Hal yang diperhatikan meliputi:
kemampuan Sumber daya, informasi,
teknologi, serta lingkungan internal dan
eksternal
 Manfaatnya
• Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan
• Sebagai alat ukur, standar pengawasan atau
evaluasi
• Penentuan alternatif terbaik dari skala
penggunaan sumber daya
OTONOMI DAERAH DAN
DESENTRALISASI FISKAL
Tujuan Otonomi Daerah
 Efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber daya daerah.
 Pelibatan dan mendekatkan masyarakat dalam proses pengambilan
keputusan.
 Peningkatan pelayanan umum dan kesejahteraan masyarakat.

Desentralisasi Fiskal
 Mengatur hak dan kewajiban Pemerintah Daerah di bidang keuangan
yang mencakup :
1. Hak :
− Memungutpajak dan retribusi;
− Memperoleh Dana Perimbangan;
− Melakukan pinjaman.
1. Kewajiban:
− Sinkronisasi program pusat dan daerah;
− Mengelola anggaran secara efektif dan efisien;
− Melaporkan pengelolaan keuangan secara akuntabel
PEMERINTAHAN DAERAH

PEMDA SETWAN DPRD

EKSEKUTIF LEGISLATIF

APBD
FUNGSI PEMERINTAHAN DAERAH

PEMDA Pengelola Pengguna DPRD

Legislasi
Sistem
Manajemen
Anggaran
Keuangan
Daerah
Pengawasan

Tupoksi

Audit
Lap Hasil Audit
BPK-RI
SISTEM MANAJEMEN KEUANGAN
APBD
SISTEM
PERENCANAAN SISTEM
DAN PELAKSANAAN
PENGANGGARAN ANGGARAN

BUKTI
LAP KEU TRANSAKSI

SISTEM SISTEM
PERTANGGUNGJAWABAN AKUNTANSI
KEUANGAN KEUANGAN
DAERAH DAERAH

CATATAN
PEMBUKUAN
SISTEM PERENCANAAN DAN
PENGANGGARAN

Pedoman
RENSTRAPedoman RENJA

Pemerintah
RKA - KL RINCIAN
KL KL APBN

Pusat
Pedoman diacu
dijabarkan
RPJP Pedoman RPJM Pedoman
RKP RAPBN APBN
NASIONAL NASIONAL

diacu diperhatikan Diserasikan melalui MUSRENBANGDA

Pedoman Pedoman
RPJP Pedoman RPJM dijabarkan RAPBD APBD
RKPD KUA

Pemerinta
DAERAH DAERAH

Daerah
Pedoman PPA

h
S PENJABARAN
RENJA Pedoman RKA –
RENSTRA Pedoman SKPD SKPD APBD
SKPD
DPA –
SKPD

PERENCANAAN PROGRAM PENGANGGARAN


SISTEM PERENCANAAN
5 TH

20 TH 1 TH
PERDA/QANUN
M
U
RPJM DAERAH M
PERDA/QANUN PENJABARAN U RKP DAERAH
S RPJP S
R R
RPJP DAERAH Arah Kebijakan Rancangan
E E Kerangka
Keuangan
N Daerah N Ekonomi Daerah
VISI
Strategi
B Pembangunan B
A Daerah Prioritas
A
MISI N Kebijakan Umum N
Pembangunan
Daerah
G G
ARAH D Program Kerja
D
PEMBANGUNAN Rencana Kerja
A A
Rencana Kerja dan Pendanaan
(Kerangka
Regulasi)
Rencana Kerja
(Kerangka
Pendanaan)
SISTEM PENGANGGARAN

RPJMD
RPJMD RKPD
RKPD

KU
KU
POKOK2
POKOK2
FKPD PIKIRAN
PIKIRAN
Prioritas
Prioritas &
&
Plafon
Plafon Anggaran
Anggaran

RKA APBD
APBD
RAPBD
RAPBD

Penjabaran
Penjabaran
RKA
RKA SKPD
SKPD APBD
APBD

RKA SKPD : Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat


Daerah
DPA
DPA SKPD
SKPD
DPA SKPD : Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja
Perangkat Daerah
KOMPONEN APBD

PENDAPATAN BELANJA

SURPLUS DEFISIT

PEMBIAYAAN

Dimanfaatkan : Dibiayai al. dr :

• Tranfer ke Dana Cadangan • Sisa Lebih Perhit Angg Thn


Lalu
• Pembayaran Pokok Hutang • Pinjaman Daerah Dan
• Penyertaan Modal (investasi) Penjualan Obligasi Daerah
• Sisa Perhitungan TH • Hasil Penjualan Barang Milik
Daerah yang Dipisahkan
Berkenaan • Transfer dari Dana Cadangan
STRUKTUR PENDAPATAN
A. Pendapatan Asli Daerah:
1. Hasil Pajak Daerah
2. Hasil Retribusi Derah
3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
4. Lain-lain PAD yang sah

B. Dana Perimbangan :
1. Dana Bagi Hasil
2. Dana Alokasi Umum
3. Dana Alokasi Khusus

C. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah :


1. Dana Darurat dari Pemerintah
2. Hibah
3. Bantuan Keuangan
4. Bagi hasil dari Provinsi
STRUKTUR BELANJA…

1. Aparatur Daerah
A. Belanja Administrasi Umum
- Belanja Pegawai/Personalia
- Belanja Barang dan Jasa
- Belanja Perjalanan Dinas
- Belanja Pemeliharaan
B. Belanja Operasi dan
Pemeliharaan
- Belanja Pegawai/Personalia
- Belanja Barang dan Jasa
- Belanja Perjalanan Dinas
- Belanja Pemeliharaan
C. Belanja Modal
…STRUKTUR BELANJA…

2. Pelayanan Publik
A. Belanja Administrasi Umum
- Belanja Pegawai/Personalia
- Belanja Barang dan Jasa
- Belanja Perjalanan Dinas
- Belanja Pemeliharaan
B. Belanja Operasi dan
Pemeliharaan
- Belanja Pegawai/Personalia
- Belanja Barang dan Jasa
- Belanja Perjalanan Dinas
- Belanja Pemeliharaan
C. Belanja Modal
…STRUKTUR
BELANJA

3. Belanja Bagi Hasil dan Bantuan


Keuangan

4. Belanja Tidak Tersangka


STRUKTUR PEMBIAYAAN

A. Penerimaan Pembiayaan:
1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu
2. Transfer dari Rekening Dana Cadangan
3. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang
dipisahkan
4. Penerimaan Pinjaman Daerah dan Obligasi
Daerah
5. Penerimaan Piutang Daerah
B. Pengeluaran Pembiayaan:
1. Pembayaran cicilan pokok utang yang jatuh
tempo
2. Pembelian kembali obligasi daerah
3. Penyertaan modal (investasi) daerah
4. Pemberian piutang daerah
5. Transfer ke rekening dana cadangan
ESENSI PENGELOLAAN KEUANGAN
DAERAH

1. Memungut Pajak & Retribusi


2. Memperoleh Dana Perimbangan
3. Melakukan Pinjaman
SASARAN

HAK
• Pendapatan KELOLA
URUSAN • Belanja
RKPD &
Pemerintahan • Pembiayaan IMPLEMENTASI
Daerah
Esensi Tujuan OTDA
KEWAJIBAN • Efisiensi &
Efektivitas Sumber
daya
Urusan • Pelibatan
• Wajib 1. Sinkronisasi program pusat & daerah
Mayarakan dlm
2. Mengelola anggaran secara efisien dan
• Pilihan efektif pengambilan
• Concurrent 3. Menyampaikan Laporan Keuangan yang keputusan
akuntabel (Demokratisasi)
Pelayanan dasar, pendidikan, • Peningkatan
kesehatan, fasos & fasum, serta pelayanan umum
jaminan sosial dan kesejahteraan
masyarakat
41
Apa itu Anggaran?
 Amanah Berjenjang Dari Rakyat Yang
Melibatkan DPRD, KDH, Aparatur
PEMDA Untuk Peningkatan
Kesejahteraan dan Pelayanan Umum
Masyarakat
 Alat Pengendalian dan Instrumen

Strategis Alokasi Dana Secara Efektif


dan Efisien
PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN SECARA
BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANGAN

PERENCANAAN PENGANGGARAN

NORMATIF
Psl. 18 (2) Psl. 18 (3)

RPJMD RKPD KUA PPAS

Psl. 24 (2) Psl. 18 (1


& 2)

RKASKPD

Psl. 19 (1 s/d
6)
Komentar:
- Dalam konteks tahunan terdapat 1 RAPBD
dokumen perencanaan dan 3
dokumen penganggaran Psl. 20 (1)

- Persoalan esensial adalah apa


perbedaan substansi dari masing-
masing dokumen dimaksud ?
KONSEPSI PPBS
(Planning, Programing, Budgeting System)

• Asumsi
Refleksi dari visi, misi Dasar
KDH, kebijakan, strategi,
• Kegiatan
dan program prioritas Dokumen
Anggaran • Bebankerja
• Harga
Jangka satuan
Jangka Jangka
Pendek • Budget
Panjang Menengah dukung
(tahunan) • Indikator
an Kinerja

• Program
Dokumen • Indikasi
Semakin berorientasi kearah Perencanaan kegiatan
kebijakan pembangunan dan • Sumber
pertumbuhan ekonomi pendanaan
(APBN, APBD,
swasta, dan
Semakin berorientasi kearah swadaya
masyarakat)
anggaran
Hak Budget DPRD dalam Sistem
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Kepala RKPD
Daerah Visi / Misi RPJM (KUA+PPAS

Rakyat
RAPBD

Hak
DPRD
Budget

Kontrol thd:
Program/Kegiatan = Visi / Misi
APBD RPJM
ANGGARAN KINERJA
Kinerja adalah Keluaran/hasil dari
kegiatan/program yang akan atau telah dicapai
sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan
Kuantitas dan kualitas yang terukur.

Penyusunan anggaran berdasarkan prestasi kerja


dilakukan berdasarkan capaian kinerja, indikator
kinerja, analisis standar belanja, standar satuan
harga, dan standar pelayanan minimal.
PENDEKATAN KINERJA

SUATU SISTEM ANGGARAN YANG MENGUTAMAKAN UPAYA


PENCAPAIAN HASIL KERJA (OUTPUT) DARI PERENCANAAN
ALOKASI BIAYA (INPUT) YANG DITETAPKAN

OUTPUT (KELUARAN) MENUNJUKKAN PRODUK (BARANG ATAU


JASA) YANG DIHASILKAN DARI PROGRAM ATAU KEGIATAN
SESUAI DENGAN (INPUT) YANG DIGUNAKAN

INPUT (MASUKAN) ADALAH BESARNYA SUMBER-SUMBER: DANA,


SUMBER DAYA MANUSIA, MATERIAL, WAKTU DAN TEKNOLOGI
YANG DIGUNAKAN UNTUK MELAKSANAKAN PROGRAM ATAU
KEGIATAN SESUAI DENGAN (INPUT) YANG DIGUNAKAN

KINERJA DITUNJUKKAN OLEH HUBUNGAN


ANTARA INPUT (MASUKAN) DENGAN OUTPUT (KELUARAN)
TANTANGAN IMPLEMENTASI
ANGGARAN KINERJA
1. Merubah mind-set dari pendekatan
incremental ke performance budgeting.
2. Penetapan “ukuran kinerja”
(performance measurement).
3. Kapasitas dalam melakukan analisa
beban kerja.
4. Merubah pola pengendalian dan
pengawasan dari aspek administrasi
keuangan ke manejemen keuangan.
5. Implikasi kelembagaan dan sumber daya
manusia.
PRINSIP PENYUSUNAN ANGGARAN KINERJA

Budget
Rakyat Aspirasi
Release Masyarakat

DPRD
RAPBD " Kebijaka
n Umum
APBD
KDH Prioritas
RAPBD ' & Plafon
Anggara
n
SEKDA Sement
ara
Rencana Rencana
Kerja Kerja
dan Dinas dan
Anggara Anggara
n" n'
Pokok Permasalahan
Pengelolaan Keuangan Daerah
 Pada Aspek Perencanaan (Hubungan Leg&Eks,
Hub. Pusat dan Daerah)
 Pada Aspek Pelaksanaan (Tidak Disiplin dan
Taat Azas)
 Pada Aspek Pelaporan dan Pertanggungjawaban
(Malas/Mau Enaknya, Tidak tertib Adninistrasi,
Kapasitas SDM bidang Akuntansi khususnya
dan KEUDA pada umumnya)
 Hasil Audit dan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
Penyebab Utama
Terjadinya Permasalahan
 Terbatasnya Pemahaman – Tidak Trampil
– Mudah Melakukan Kesalahan
 Cepatnya Regulasi Berubah – Perubahan
Sangat Fundamental
 Prilaku Kerja (Kepatuhan dan Disiplin)
 Terbatasnya Keahlian dan Intrumen Kerja
 Komitmen Tidak Utuh
Langkah Tindak
 Peningkatan Kualitas SDM ( Capability, Capacity
& Attitude) Aparatur Pengelolaa KEUDA
 Pengembangan Instrumen Kerja dan
Komputerisasi Sistem Kerja (IT)
 Pemantapan Peran DPRD Dalam Tindak Lanjut
Hasil Pengawasan
 Pemantapan Internal Auditor Dalam
Pengendalian & Pembinaan
 Adanya Komitmen Yang Utuh Dari KDH, DPRD
dan Seluruh Jajaran Pemerintahan Daerah
Implikasi dari Realita OTDA
di Lapangan
 Rendahnya disiplin dan daya serap
anggaran
 Rendahnya kinerja laporan keuangan
daerah (Hasil Audit BPK-RI)
 Banyaknya kasus hukum dibidang
keuangan
 Banyaknya PERDA bermasalah yang
berimplikasi pada ekonomi biaya
tinggi
DIMANA ADA KELEMBUTAN DISANA ADA KEHANGATAN
OM SANTHI SANTHI SANTHI OM

SUKSMA

55

Vous aimerez peut-être aussi