Vous êtes sur la page 1sur 62

DASAR-DASAR FLASH

Proudly present by
Nova Eltariza
Tampilan flash 8
Sebelum belajar flash kita harus harus
ngerti apa itu Expot to Grapic,
Movie Clip, and Button.
 Button
Button atau dalam bahasa indonya tombol bisa kita artikan
begitu, mempunyai bentuk pemanfaatan yang sangat “TOP”
di media flash, kenapa begitu karena dengan adanya elemen
button maka sebuah karya kita bisa saja menjadi interaktif
karena memerlukan masukan pilihan dari pengguna.
Arrgghhhhhh…., bingung ? ya sudah

biar tidak makin bingung simak aja nih apa aja sih elemen
yang ada di dalam button.
Elemen-elemen yang ada dalam button
biar kita bisa akrab dengan si ‘Button’ kita
liat dulu yuk ciri-cirinya,
-Jadi coba deh kamu
gambar di stage gambar
terserah kamu mao pake
tool apapun yang ada di
toolbar sebelah kiri, trus
kamu seleksi semua
gambar kamu!
-Sudah ? oke lanjut ‘click’
kanan gambar kamu
yang sudah terseleksi
trus pilih convert to
symbol.
-Di atas saya gunakan gambar bulat dengan ‘oval tool’ short cut nya
‘O’ ,
gimana udah?
, trus pilih button jangan lupa kasih nama misalnya saya kasih nama
‘tes’
Dan artinya kita sudah menciptakan sebuah ‘Button’.-

Eit, perjuangan kamu belum selesai lho untuk membuat button yang
interaktif,
jadi sekarang ayo dech kita kenalan ama si button,
caranya?
Clik aja si button yang sekarang sudah punya nama, anggap saja
namanya tes, karena button yang saya buat bernama ‘tes’.
Susah ya dengan istilah-istilahnya, jadi saya make istilah lagi nih mudah-mudahan
gak makin bingung,

Ada 4 orang anak yang bernama ‘Up’, ’Over’, ’Down’,


dan ’Hit’ mereka selalu bersahabat dan seharusnya
memang selalu berempat. Tentunya mereka punya
rumah masing-masing, tapi…, lho…, si ‘over’, ‘down’,
dan ‘Hit’ belum punya rumah, sebagai manusia yang
baik dan beriman mari kita bantu mereka buat ketiga
rumah mereka yang berikutnya.
 Click mouse kanan
pada masing-masing
Frame (frame adalah
rumah mereka
berempat), lalu pilih
insert keyframe
(buatkan rumah =
bentuk frame). Jangan
lupa buatkan rumah
buat ketiganya.
Coba deh gerakin (drag) tali kabel telepon merah yang melintang di
salah satu keyframe, gak ada beda kan dengan over down dan hit,
sekarang klik frame Over dan coba deh kamu ganti warna merah
dengan warna kuning, caranya ? pake tool ‘paint’
short cut nya ‘K’ terus pilih juga warna cat kita di ‘Color mixer’ di
bar sudut kanan atas, coba deh pake warna kuning, terus siram objek
merah sampai dia berubah warna.

Lakukan hal yang sama dengan si ‘Down’ tapi buat si ‘Hit’


nanti dulu yah, …
 Click ctrl+enter itu short cut buat
jalanin movienya, liat deh perbedaan
saat normal(keadaan biasa), saat
mouse berada di atas, ataupun setelah
ditekan button yang kita buat,
gimana? Selamat yah, sedikitnya
kamu udah ngerti cara kerja button.
 Nah sekarang sih ‘Hit’ ya yang belum
dibahas? Jadi gini dari morfologi
kosakata bahasa inggrisnya (cieeee…)
kegunaannya itu adalah bentuk di
dalam button yang menjadi bagian
penentu sebuah button, kita harus
menentukan area hit(penekanan) pada
button, besar atau kecil untuk jelasnya
lihat screen shot di bawah.
Ukuran bola Hit yang
sama dengan keadaan
‘Up’,’Over’, dan
‘’Down’
 Bagaimana jika kita
ganti dengan ‘kotak’
pada bagian ‘Hit’?
 Jadi gitu, seperti
ilustrasi di samping
buat si ‘Hit’ sih gak
masalah mau warna
mukanya gimana, dia
lebih mentingin bentuk
badan ama iner
beautynya (baca :
fungsi).
Nah kamu udah sukses buat bikin tombol pake Flash,
banyak-banyak latihan supaya teknik kamu terasah,
karena masih banyak sekali pemanfaatan tombol yang
belum saya bahas di sini, temukan imajinasimu sendiri.
Boleh saya kasih masukkan
Inti dari button adalah UP, OVER, DOWN, dan HIT
maka tombol(button) gak akan masalah selama semua
unsur itu gak di ganggu gugat!! Coba bereksperimen
pake Movie, Grapic, Sound, dll.
Saya rangkum kembali pelajaran yang sudah anda dapat
di atas,
Movie Clip
 Movie clip, aduh…, malah makin pusing nih kalo
kamu gak praktek, tapi sebelumnya aku coba jelasin
dulu apa itu Movie Clip dalam Flash, harafiah
kosakatanya sih potongan kecil yang boleh kita sebut
cuplikan animasi, cerita, atau teks yang kita buat
seolah-olah hidup dan bisa kita letakkan di mana aja,
namanya juga clip, jadi kamu bisa aja ngakal-ngakalin
masukin clip movie ke dalam button atau grapic.
 Wess jadi benang kusut deh, ayo semua tanpa panjang
lebar ikut tahap-tahap
 membuat clip movie seperti di bawah ini;
Seleksi teks tersebut lalu convert to symbol lalu pilih Clip movie dan click ok.

Gbr. Convert To Symbol


Masuk kedalam ‘movie teks’ tersebut setelah dia di convert,
caranya ? Click aja dua kali dan.. Ziiiipp… kamu udah
masuk ke dalam rongga movie clip dan layer serta frame di
stage sudah berubah, coba deh kamu perhatikan, ini yang
namanya bagian dari movie yang menjadi unsur animasi di
movie clip.
Tempat kamu membuat bentuk pergerakan di dalam flash
mempunyai layer
serta frame yang berbeda-beda. Maka setelah dengan
sukses kamu convert si objek ‘teks’ menjadi movie clip
maka dia sudah eksis punya KTP di dalam dunia Flash. Dan
tentunya KTP nya mempunyai data-data yang berbeda
dengan movie yang lain. Fuh.., mudah-mudahan ngerti
ya..

Lanjut….
Sekarang buat frame dengan clik kanan pada layer teks pilih insert key frame 5
pengulangan dari frame 1 ke frame 5 seperti pada gambar .
Lalu clik kiri pada frame 2 pada layer teks Ganti warna hitam
‘Ayo belajar FLASH’ dengan warna yang kamu suka selain
hitam, untuk awal coba gunakan warna cerah saja, lalukan
berulang hingga frame 5 dengan mengganti warna pada
setiap frame hingga pada setiap frame tidak mempunyai
kesamaan warna.
Sudah ??oke coba deh tekan short cut Ctrl+Enter liat deh
movie clip yang udah kamu buat. Jadi sudah sebuah teks
yang seperti teks berdisko (berganti warna).
Movie clip ini bisa kamu letakkan di mana saja, bisa di dalam
button juga bisa.Caranya ? kluar dari dalam movie clip ke
scene utama (scene satu), dengan cara click scaneNya.
Selection movie teks disko lanjutkan dengan
convert to button, lalu seperti
pada tutorial button buat kreasi-kreasi yang
terpikir oleh kamu.
GRAPHIC
Setelah kamu tahu dan akrab berkenalan
dengan movie clip kamu akan lebih
mudah berkenalan dengan si ‘grapic’
karena mereka bersaudara dekat,
pastinya sifatnya kurang lebih sama
doenk…
Benar, jadi gini persepsi saya tentang si grapic, seperti
harafiah namanya kita
bisa saja membuat sejenis teks disko(baca : Movie Clip) seperti
movie clip tetapi tidak sama persis seperti si movie yang bisa
mempunyai movie clip di dalam movie clip, keberadaan
grapic untuk mempermudah pengelolaan bentuk variabel di
antara button, dan movie clip. Grapic sebaiknya hanya
berfungsi sebagai movie yang tidak mempunyai movie lagi
di dalamnya, apabila terdapat movie di dalam grapic maka
movie tersebut tidak akan bekerja karena si grapic hanya
akan dianggap gambar di dalam flash. Tetapi memasukkan
animasi pada grapic tidak ada salahnya bila kita hanya
memasukkan frame di dalam badan utama grapic untuk
membuat animasi yang tidak begitu detail bisa kita anggap
fungsi grapic ini sebagai background saja, bukan menu
utama seperti movie clip dan button.
TIPS &TRIKS
1. Gunakan Tween
 Bagaimana sebuah animasi flash dapat bergerak ?

tidak banyak lepas darifungsi tween motion, artinya


anda bisa saja membuat suatu objek bergerak
dengan tiga titik fokus utama, bentuk kondisi awal,
kondisi akhir, lalu pusat rotasi. Buatlah sebuah objek
di sudut kiri stage pada frame 1 dan insertkeyframe
pada frame 15, pada keyframe 15 pindah objek sudut
kanan stage, atur sudut rotasi kompilasi frame 1 dan
frame 15 dengan menggunakan free transform tool
(Q), seperti pada gambar
Jalankan hasil twening kamu untuk melihat proses kerja tekan Enter
, untuk preview hasil SWF tekan short cut ctrl+Enter.
2. Membentuk gambar dengan menggunakan Selection
Tool
Anda tidak jago untuk urusan menggambar ? manfaatkan
seleksi tool untuk membentuk karakter gambar anda.
Arahkan mouse anda ke objek yang ingin dibentuk,
berikut jenis pembentuk seleksi tool
3. Buat Objek berBentuk 3D
Gimana sih cara membuat gambar yang kelihatan nyata?,
manfaatin aja warna linear dan radial yang ada di flash,
dengan mengatur sudut pencahayaan yang tepat akan
terbentuk gradasi bayangan yang seperti mirip benda asli.
Coba anda coba mengikuti contoh pembuatan gambar
benda 3D yang saya terapkan. Saya Akan membuat kotak 3
dimensi.

Gambar Objek dengan


Line, Oval, atau
Rectangle Tool, anggap
saja skesta objek 3D
 Objek yang telah di
warnai sekarang tidak
memerlukan garis
bantu lagi, hapus saja
garis bantu tersebut.
Siram sketsa objek dengan Paint Bucket Tool (K) yang
sebelumnya telah disetting linear/radial color dan
intensitas warnanya.

Atur letak pencahayaan dengan Gradients Transform


Tool (F), lalukan hal tersebut berulang untuk bagian yang
belum diwarnai.
Inilah Kotak 3
dimensi Yang telah
jadi.
4. Gambar gradasi warna Tanpa Linear Dan Radial
Terlalu banyak menggunakan warna Linear dan Radial tentunya akan
sangat tidak effisien diterapkan pada Flash, selain akan membuat ukuran
file kita membengkak juga membuat animasi kita berjalan lambat (patah-
patah). Lalu bagaimanakah kita menggambar? Pakai saja warna (solid)
ditumpuk-tumpuk dengan warna yang sama tapi dengan
brightness(terang-gelap) yang berbeda. Seperti pada contoh di gambar
Saya bila dikatakan jujur lebih suka menggunakan
gaya menggambar seperti
ini dan memang cocok diterapkan untuk flasher
pemula karena tidak serumit
menggunakan linear dan radial yang harus dapat
menggunakan komposisi yang tepat untuk
pengaturan warnanya, tetapi kita akan banyak
kehabisan banyak waktu, tenaga, dan efesiensi
kerja bila untuk membuat satu gambar saja kita
bisa menghabiskan waktu berhari-hari.
Akan saya contohkan cara menggambar dengan teknik lukis,
Gambarlah sebuah objek di stage, saya mencoba
menggambar sebuah wajah, untuk mengatur pewarnaan
anda bisa mengaturnya di color property (color Mixer)warna
dasarnya saya gunakan warna kuning langsat (#FFCC99)
dan warna tumpuknya kuning langsat muda (#EFD3AB).
Saya menorehkan warna ke gambar dasar yang sudah jadi
dengan Brush Tool tetapi dengan menaikkan intensitas
brightnessnya yang dapat anda atur di color mixer. Jangan
terpaku pada warna yang ada, anda harus gunakan rasa seni
yang anda punya, seyogyanya semua manusia mempunyai
bentuk pencitraan seni yang berbeda-beda itulah yang
membuat seorang pelukis, designer dll memegang teguh dan
percaya diri akan kemampuannya menjadi sukses di
bidangnya.
Atur juga bentuk brus yang akan anda gunakan pada tool
property atau toolbar di kiri sudut samping. Tapi sekedar tips
saya juga kadang tidak terlalu bergantung pada bentuk brus,
karena warna akan saya atur lagi dengan selection tool, tarik dan
rasakan komposisi bentuk gambar anda. Bila anda rasa sudah
klop lanjutkan dengan membuat gambar bagian lainnya. Berikut gambar
yang telah jadi.
5. Membuat Objek menjadi transparan
Ingin membuat effect Fade in/Fade out seperti film-film
pada FLASH ? Bisa saja, kreasi anda yang menentukan
disini, objek yang bisa diberi efect tersebut di dalam flash
hanya objek yang mempunyai variabel eksis FLASH
yaitu movie, grapic, dan button. Bila anda mengimport
sebuah file image misalnya di dalam Flash ia hanya
dikenal sebagai file bitmap, oleh karena itu minimal
anda harus mengconvert file tersebut menjadi grapic,
atau apabila anda ingin menganimasikannya bisa juga
anda buat jadi movie clip.
Anda bisa menseleksi kembali objek yang anda ingin transparan dan
memberikannya efect. Pilih bagian Property inspector pada bagian color dengan
pilihan alpha, atur juga persentase transparansi warna
pada objek.
Banyak pilihan warna pada property inspector, kita dapat memanfaatkannya
dengan kreatif-kreatifnya anda, saya berikan kepada anda tabel fungsi tersebut
sebagai pemacu anda.

Tentunya bila anda koloborasikan dengan tween berbagai Effect akan tercipta,
seiring latihan dan praktek langsung akan memacu timing taste (feeling waktu).
Maksudnya, kapan effect-effect fade in harus masuk dan Fade out harus keluar
dll.
6. Manfaatkan Group dan Break
Bertambahnya pengalaman anda menjadi Flasher tentunya anda pernah
mengalami menggambar tanpa menggunakan grouping dan breaking. Lalu apa
yang terjadi bila anda menumpuk sebuah gambar ? Seperti pada contoh,

Untuk menghindari hal tersebut anda bisa menggunakan grouping, short


cutnya ctrl+G , dan untuk memrombak/memisahkan kembali sebuah objek
gunakan ctrl+B sebelumnya seleksi dahulu objek yang akan di eksekusi, hal
dapat juga anda praktek’an pada objek teks dan menjadikannya shape manfaatkan
fasilitas grouping dan breaking ini untuk effisiensi kerja anda.
7. Gunakan Teknik Masking dan Guideing
Ternyata pada layer terdapat banyak lho fungsi serta jenis layernya,masuk
menu modify  Time Line  layer properties,
Layer tidak Cuma hanya bagian atau tempat kita berpijak
meletakkan potongan-potongan animasi, script, movie, dll
tapi juga mempunyai fungsi yang unik seperti masking dan
guideing. Secara singkat saya akan mencoba
menerangkan mask dan guide selalu mempunyai pasangan
untuk dapat bekerja sesuai dengan fungsinya yaitu masked
dan guided yang berperan sebagai anakan atau peran pembantu
fungsi utamanya, masking(layer utama) akan bekerja
dengan di dalam layernya terdapat masked (layer dasar).
Objek pada layer utama adalah area untuk menampilkan
tampilan pada layer dasar. Sedangkan Guide (layer utama)
dan Guided (layer dasar) akan bekerja dengan guided
mengikuti bentuk objek pada layer utama.
8. Manfaatkan Tool Layer
Manfaatkan secara maksimal tool layer untuk effisiensi kerja
anda, ada 3 tool
utama pada layer
•·Show/Hide layer menampilkan/menghilangkan seluruh
bagian frame maupun keyframe di dalam layer, clik icon
untuk mengaktifkan dan menonaktifkannya.
•Lock/Unlock Layer untuk mengunci tapi tetap
menampilkan keseluruhan layer. Maksimalkan tool ini
untuk mempermudah menyambung runtunan potongan
animasi dan tidak merusak layer yang di kunci karena tidak
dapat di edit.
· Show Layer as Outlines Untuk menampilkan keseluruhan
layer dalam bentuk kerangka garis. Anda akan lebih mudah
membentuk karakter bila melihat desainnya secara out and
in lines. Manfaatkan tool ini untuk membentuk
potongan animasi.
9. Manfaatkan Library Bar

Gunakan library bar untuk kembali menggunakan dan mencari info-info


properties, editing, dll. Effiensi kerja lebih maksimal untuk mencari
item movie, grapic, button dll di dalam satu tempat.
10. Gunakan Transforms
Anda tidak harus menggambar sepotong lengan kanan dan menggambar
kembali sepotong tangan kiri, anda gandakan saja dari objek yang ingin dibuat
kembarannya lalu menseleksi objek tersebut dan mengubah bentuk sudut
pandangnya,

Flip dan rotate saja objek yang di inginkan sesuai keperluan anda, selamat
berkreasi.
11. Hei.. hei … Onion Skin

Kamu sudah jago menyambung potongan-potongan clip atau frame?


Jangan
lupain juga dong fasilitas Onion skin yang ada di dalam Flash. Onion
skin
mempermudah kita untuk dapat melihat seluruh bagian frame yang
sebelumnya hanya dapat kita liat satu-persatu di dalam timeline
· Short cut buat mereset garis red line pada posisi center (tepat di tengah)
· Onion skin yang menggabungkan keseluruhan frame by frame
dengan seluruh unsurnya
· Onion skin yang digunakan untuk memantau gerakan frame by frame
tanpa
unsur shape, hanya terbatas outlines.
· Onion skin yang menggunakan seluruh unsur dalam 1 frame, tapi
bukan frame by frame.
· Menu pilihan bentuk Onion, untuk onion 2, onion 5, atau Onion All
12. Scene dan Edit Symbol

Temukan dan berpindah scene menggunakan


shortcut di atas. Anda lebih
mudah mengatur setingan keberadaan scene,
variabel symbol, serta settingan
ukuran pandangan, secara default menggunakan
100%.
13. Frame And Time

Pahami petunjuk Frame and Time di atas untuk mengasah timing


animation
anda hingga anda dalam membuat animasi telah menjadi satu dengan
pengaturan frame, kapan object datang dan kapan object keluar.
a) Current Frame : adalah frame dimana petunjuk keberadaan red line
anda berada.
b) Frame Rate : setting jumlah frame dalam detik, pada setingan
default digunakan 12,0 fps (dalam satu detik menggunakan 12 frame).
c) Elapsed Time : waktu dimana saat ini anda berada, menghitung
berdasarkan dimana keberadaan red line.
14. Setting Publishing

Fitur standar dari flash ialah kefleksibelitasnya untuk


berbagai format pada tab filePulish Setting, kita dapat
mengatur bagaimana bentuk hasil jadi file yang akan kita
publish. Biasakan selalu mengatur fitur ini sesuai dengan
keperluan kita, misalkan kita hanya membutuhkan kualitas
standar kenapa kita harus mensetting pada format high, tentunya
akan banyak menghabiskan waktu untuk komputer
bekerja merender file tersebut. Jadi atur saja sesuai dengan
kebutuhan.
15. Software Flash Optimizer
Ada program alternatif lain bila kita ingin
membuat ukuran file swf lebih kecil
dari sebelumnya. Flash optimizer dapat
menyesuaikan kualitas penggunaan gambar,
sound, shape, dll di dalam file flash kita.
Sampai saat ini yang penulis ketahui pada
versi trial penggunaan unsur warna linear
dan radial yang dikompress akan
menyebabkan warna menjadi greyscale.
16. Resource Hacker
Ada lho software buat hack informasi yang ada pada
sebuah aplication yang berekstensi (*exe). Resource Hacker
namanya berguna banget kalo kita pingin buat karya kita
terlihat lebih esklusif .Setelah kita publish program kita dari
Program Flash akan terdapat icon flash dan data-data
standar tentang apa dan bagaimana file tersebut diciptakan.
Edit saja keterangan tersebut dengan ResHacker, di dalam
resHacker kita dapat mengganti variabel icon dengan
mengimport file icon yang telah kita siapkan, tentunya
dengan dimensi yang sama dengan standar yang
digunakan. Edit juga variabel info dalam file tersebut,
ResSource Hacker mudah untuk dipelajari karena itu saya
rasa tidak perlu lagi membahasnya lebih jauh
17. Gunakan Short Cut
Pakai dong short cut, jangan terlalu sering hanya menggunakan mouse.
Menggunakan keduanya (mouse dan short cut) akan lebih
mempersingkat daya guna dalam pekerjaan. Short cut di dalam flash
kompletible dengan berbagai program-program sejenis jadi tidak perlu
terlalu lama untuk menyesuaikan diri dengan short cut yang digunakan
Flash

18. Impot File


Begitu Powerfullnya Flash kita dapat memodifikasi pekerjaan kita dengan file
yang berasal dari berbagai program lain seperti pada tampilan import
file di bawah ini. Dengan ruang lingkup yang compitible ini tidak ada
batasan kita bisa saja bekerja dengan menggunakan beberapa software
program sekaligus.
19. Bikin Animasi, Kudu Bikin Story BOARD dulu..
Unsur terpenting di dalam animasi adalah jiwa animasi itu sendiri,
untuk dapat
membuat animasi hidup tentunya sang animator harus berusaha
menghidupkan setiap potongan adengan menjadi hidup, contohnya
dengan mendramatisirnya.
Agar potongan adegan beraturan biasakan diri kita membuat Story
Board dulu,
Berikut Tata cara pembuatan Story board sebelum membuat animasi :
a) Menentukan Tema Cerita
b) Menentukan Durasi Cerita
c) Menentukan Karakter serta Profil Tokoh Di dalam Cerita
d) Memvisualisasikan Latar belakang cerita
e) Membuat potongan adegan cerita, sudut pandang kamera dan
mendramatisir cerita.
20. Gunakan Alat Bantu Script Assist
Belum mahir menggunakan script, temukan dan gunakan tool yang telah
disediakan dalam action bar, maka tanpa tahu begitu banyak fungsi script kita
dapat menemukannya dengan mudah.

Vous aimerez peut-être aussi