Vous êtes sur la page 1sur 3

ASKEP PURPURA TROMBOSITOPENIA

1. DEFINISI
Purpura Trombosito Penia adalah kondisi dimana seseorang mempunyai sedikit trombosit
yang berisi kulasi di darah. Hal ini disebabkan karena trombosit tidak / kurang diproduksi sum-sum
tulang atau karena kerusakan trombosit pada sirkulasi darah. Idiopatik Trombosito Penia Purpura
merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya perdarahan yang tanpa diketahui penyebabnya.
Idiopatik berarti penyebab yang tidak diketahui. Trombosit penia merupakan keadaan dimana
trombosit kurang dari normal, di bawah 100.000 mm3. Keadaan trombosito penia menyebabkan
perdarahan spontan jika jumlah trombosit kurang dari 20.000 mm3 yang dapat masuk ke system
saraf pusat, otot, dan persendian.
2. ETIOLOGI
Penyebab ITP belum diketahui, tetapi diyakini hal ini disebabkan oleh Autoimun. Normalnya
sistem imun membentuk antibodi yang berperan dalam melawan antigen yang masuk dalam
tubuh. Pemberian obat-obatan sulfa, kondisi sistem lupus eritromatosus dan kehamilan merupakan
penyebab ITP. Adanya infeksi karena virus memicu reaksi umum yang ternyata merusak trombosit.
3. PATOFISIOLOGI
Normalnya trombosit hidup dalam sirkulasi darah antara 8 – 10 hari. Oleh karena faktor
tertentu seperti Autoimun, maka akan terjadi kerusakan trombosit. Sehingga masa hidupnya
berkurang menjadi 1 – 3 hari atau kurang. Keadaan ini ysng kemudian menimbulkan berkurangnya
trombosit dalam sirkkulasi darah (TROMBOSITO PENIA).
4. TANDA DAN GEJALA
 Banyak pasien yang menderita Trombosito Penia tanpa gejala
 Adanya petekhie pada ekstermitas dan tubuh
 Menstruasi yang banyak
 Perdarahan pada mukosa, mulut, hidung, dan gusi
 Muntah darah dan batuk darah
 Perdarahan Gastro Intestinal
 Adanya darah dalam urin dan feses
 Perdarahan serebral, terjadi 1 – 5 % pada ITP.
5. Test Diagnostik
Pemeriksaan darah lengkap. Sel darah putih dan merah normal. Trombosit menurun di bawah
100.000 mm3, sering sampai kurang dari 20.000 mm3.
Bleeding Time memanjang dengan waktu pembekuan normal.
Pemeriksaan BMP (Bone Marrow Pungion), menunjukan meningkatnya megakariositik.
6. PENATALAKSANAAN
Tujuan penataklasanaan ITP adalah menjaga agar jumlah trombosit dapat di tingkatkan,
mencegah terjadinya perdarahan.
 Pemberian kortikosteroid seperti Prednison.
 Pemberian immune Globulin, kombinasi dengan plasmapheresis.Splenektomi.
 Mengatasi infeksi.
 Tranfusi trombosit.

ASUHAN KEPERAWATAN PURPURA TROMBOSITOPENIA

7. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
 Riwayat perdarahan.
 Pemeriksaan adanya petekhie, perdarahan hidung, dan saluran cerna.
 Jumlah trombosit yang menurun.

8. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko tinggi injuri berhubungan dengan meningkatnya resiko perdarahan sekunder menurunnya
jumlah trombosit.
Tujuan :
Pasien terhindar dari perdarahan, ditandai tidak adanya tanda – tanda perdarahan, tekanan
darah dalam batas normal, trombosit dalam batas normal.

2. Kerusakan integritas jaringan kulit berhubungan dengan perdarahan intradermal, petekhie, dan
purpura.
Tujuan :
Kerusakan integritas kulit pasein tidak meluas atau berkurang, deteksi dini pengobatan terhadap
perdarahan.

9. INTERVENSI

Rencana Tindakan Rasional :


- Observasi tanda-tanda perdarahan seperti petekhie, epistaksis, perdarahan pervagina atau
rectal.
- Beri es atau agen topikal pada daerah yang memar.
- Anjurkan pasien untuk hati-hati menggosok gigi dan gunakan sikat gigi yang lembut.
- Jelaskan pada pasien dan keluarga, tanda dan gejala perdarahan berat, dan perdarahan akut.
- Berikan tranfusi darah sesuai program. - Mendeteksi dini adanya perdarahan.
- Meningkatkan pembekuan darah pada tempat luka atau memar.
- Mencegah peradangan.
- Jika pasien dan keluarga mengatahui diharapkan mereka berpartisipasi dalam perawatan diri
dan menerima respons dalam menjaga kesehatan.
- Memenuhi kebutuhan darah dan meningkatkan oksigenase pada jaringan.

Rencana Tindakan Rasional


- OBS dan catat keadaan kulit pasien seperti adanya petekhie, purpura, dan memar.
- Beri es atau agen topikal pada daerah yang memar.
- Hindari penggunaan alat-alat invasive jika meningkat.
- Jelaskan pada pasien dan keluarga tindakan yang mungkin dilakukan jika terjadi perdarahan. -
Mendeteksi dini adanya perdarahan dan melaksanakan tindakan lebih awal.
- Meningkatkan pembekuan darah pada tempat yang luka / memar.
- Mencegah terjadinya perdarahan.
- Pasien dan keluarga kooperatif dalam keperawatan.

Vous aimerez peut-être aussi