Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Universitas Sriwijaya
Fakultas Ekonomi Ekstension
Palembang
Tahun 2010
Konsep Anggaran Sektor Publik
Anggaran adalah pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai
selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran financial, sedangkan
penganggaran adalah suatu proses atau metode untuk mempersiapkan suatu anggaran.
Penganggaran dalam prespektif sektor public adalah penentuan alokasi dana untuk
aktivitas dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Berikut merupakan aspek-aspek yang
harus tercakup dalam anggaran sektor publik:
1. Aspek perencanaan
2. Aspek pengendalian
3. Aspek Akuntabilitas publik
Sehingga melalui uraian diatas kita dapat mengetahui bahwa pengertian dari
anggaran sector publik adalah rencana kegiatan dalam bentuk perolehan pendapatan dan
belanja dalam satuan moneter.
Berikut merupakan fungsi dari anggaran sektor publik:
1. Alat perencana
2. Alat pengendalian
3. Alat Kebijakan
4. Alat Politik
5. Alat Koordinasi dan komunikasi
6. Alat Penilai Kinerja
7. Alat Motivasi
4. Indikator Kinerja
a. Indikator usaha, yakni sumber daya yang yang digunakan untuk
pelayanan(input)
b. Indikator pencapaian, yakni pelayanan apa yang dapat disediakan dan dicapai
dengan input yang tersedia (output dan outcome)
c. Indikator yang menghubungkan usaha dan pencapaian. Indikator ini dibagi
lagi menjadi dua, yaitu:
o Indikator efisiensi, perbandingan input dan output
o Indikator efektivitas, perbandingkan input dan outcome.
6. Kesimpulan:
Melalui serangkaian uraian diatas maka Kami menyimpulakan bahwa Anggaran
berbasis kinerja ini mengalokasikan dana berdasarkan program dan bukan pada objek
seperti anggaran tradisional; Jadi Anggaran berbasis kinerja ini sebenarnya menyerupai
Activity Based Costing dalam organisasi yang bertujuan laba.
Tujuan Kegiatan :
Deskripsi Kegiatan
Pelatihan akan diadakan selama enam bulan, di mana para peserta akan diajarkan
dasar-dasar penggunaan computer, dan aplikasi program word processing dan
spreadsheet. Pelatihan ini terdiri atas 60 kali pertemuan, dengan empat pertemuan
setiap minggunya. Pelatihan akan dilangsungkan selama empat jam sehari, dengan
satu orang instruktur dan satu orang asisten untuk setiap 20 peserta. Setiap ruang
kelas yang digunakan akan dilengkapi dengan satu unit computer untuk setiap
perserta. Kelas ini juga akan dibuka pada malam hari dan hari Sabtu, untuk
mengakomodasi peserta yang ingin berlatih dan mengerjakan tugas yang dberikan.
Gaji
Instruktur Rp 38.000.000
Asisten Rp 34.000.000 Rp
72.000.000
Komputer* Rp 11.000.000
Pemeliharaaan Rp 3.500.000
Output
Outcome
Mengurangi jumlah kelas menjadi dua kelas per tahun, dan 40 peserta per tahun.
Karyawan hanya akan bekerja selama 34 minggu per tahun. Hal ini tidak hanya
mengurangi tingkan pencapaian misi, melainkan juga menambah risiko kehilangan
beberajpa karyawan. Namun, organisasi akan menghemat biaya instruktur sebesar
Rjp. 10.500.000 dan biaya asisten sebesar Rp. 10.000.000. Selain itu, juga
menghemat biaya lan – lain sebesar Rp 500.000 estimasi biaya per outcome yang
berhasil adalah Rp. 5.500.000/29 = Rp. 2.603.000.
Alternatif keputusan 2 (Sama Dengan Anggaran Sekarang)
Biaya: Rp 96.200.000
Menambah empat unit computer Rp. 3.000.000 per unit, dan satu printer seharga Rp.
1.000.000. Maka, jumlah peserta per kelas bertambah menjadi 24 orang. Hal ini
akakn meningkatkan jumlah peserta program menjadi 72 orang, dan jumlah yang
akan berhasil mendapatkan pekerjaan menjadi 53 orang. Membuka ruang kelas
jpada hari Minggu selama empat jam sehingga peserta mendapat latihan tambahan.
Hal ini memerlukan penambahan gaji asisten sebesar Rp 1.600.000. Estimasi biaya
per outcome yang berhasil adalah Rp 115.000.000/53=Rp. 2.169.000.
Kegiatan Alternatif