Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pengendalian intern terdiri dari lima komponen yang saling terkait sebagai berikut :
a. Lingkungan pengendalian, mencakup hal-hal berikut ini :
1. Integritas dan nilai etika
2. Komitmen terhadap kompetensi.
3. Partisipasi dewan komisaris atau komite audit.
4. Struktur organisasi.
5. Pemberian wewenang dan tanggung jawab.
6. Kebijakan dan praktik sumber daya manusia.
b. Penaksiran resiko, resiko dapat timbul dan berubah karena keadaan berikut :
1. Perubahan dalam lingkungan operasi.
2. Personil baru.
3. Sistem informasi yang baru atau yang diperbaiki.
4. Teknologi baru.
5. Lini produk, produk, atau aktivitas baru.
6. Restrukturisasi korporasi.
7. Operasi luar negeri.
8. Standar akuntansi yang baru.
c. Aktivitas pengendalian, dapat digolongkan sebagai kebijakan dan prosedur
yang berkaitan dengan hal berikut ini :
1. Review terhadap kinerja
2. Pengolahan informasi
3. Pengendalian fisik.
4. Pemisahan tugas.
6
d. Informasi dan komunikasi, kualitas informasi yang dihasilkan dari suatu
system berdampak terhadap kemampuan manajemen untuk membuat keputusan
semestinya dalam mengendalikan aktivitas entitas dan menyiapkan laporan
keuangan yang andal. Sedangkan komunikasi mencakup penyediaan suatu
pemahaman tentang peran dan tanggung jawab individual berkaitan dengan
pengendalian intern terhadap laporan keuangan.
e. Pemantauan, adalah merupakan proses penentuan kualitas kinerja pengendalian
intern sepanjang waktu.
7
f. Surat Berharga.
g. Aktiva tetap.
h. Gaji dan upah.
2. Flow chart, menggambarkan arus dokumen dalam system dan prosedur di suatu
unit usaha.
3. Narrative, auditor menceritakan dalam bentuk memo, system dan prosedur
akuntansi yang berlaku diperusahaan.
8
Bab 5
Test Transaksi (Test of Recorded
Transaction)
9
COMPLIANCE TEST DAN SUBSTANTIVE TEST
Compliance test (Test ketaatan) atau test of recorded transactions adalah test terhadap
bukti-bukti pembukuan yang mendukung transaksi yang dicatat perusahaan untuk
mengetahui apakah setiap transaksi yang terjadi sudah diproses dan dicatat sesuai
dengan system dan prosedur yang ditetapkan manajemen. Jika terjadi penyimpangan
walaupun nilainya tidak cukup material, auditor harus memperhitungkan pengaruhnya
terhadap pengendalian intern dan juga harus mempertimbangkan apakah kelemahan
dalam salah satu aspek pengendalian intern bisa diatasi dengan suatu “compensating
control”.
Jika dalam melakukan substantive test auditor menemukan kesalahan yang material
maupun tidak material maka auditor harus mengusulkan audit adjustment, dalam hal
10
jumlahnya cukup material maka harus diusulkan secara tertulis dan dipaksakan karena
mempengaruhi opini audit, sedangkan jika kesalahan yang ditemukan jumlahnya tidak
material maka usulan adjustment tersebut tidak perlu dipaksakan karena tidak
mempengaruhi opini audit.
Beberapa cara pemilihan sampling yang sering digunakan adalah sebagai berikut :
a. Random/Judgement Sampling, pemilihan sample dilakukan secara acak dengan
menggunakan judgement si akuntan public.
b. Block Sampling, dalam hal ini auditor harus memilih transaksi-transaksi
dibulan-bulan tertentu sebagi sample.
c. Statistical Sampling, pemilihan sample dilakukan secara ilmiah, sehingga
walaupun lebih sulit namun sample yang terpilih betul-betul representative.
11
AUDITING
Diringkas oleh:
FRIDA NURLAILY
(06.340.9.340.350.065)
12