Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
budaya sekolah (school culture) yang kokoh, dan tetap eksis. Perpaduan semua
unsur (three in one) baik siswa, guru, dan orang tua yang bekerjasama dalam
yang dipraktikkan oleh kepala sekolah, guru, petugas administrasi, siswa, dan
masyarakat sekitar sekolah. Budaya sekolah merupakan ciri khas, karakter atau
mampu menjadi teladan, bekerja keras, toleran dan cakap dalam memimpin, serta
sikap yang baik (akhlaqul Karimah) serta disiplin dalam berbagai hal.
Bentuk Kegiatan :
PHBI
Bentuk Kegiatan :
MOS, Kunjungan Industri, Parents Day, Baksos, Teman Asuh, Sport And
Career Day; budaya kerja keras, cerdas dan ikhlas, budaya Kreatif;
juang OSIS, Ceramah Umum, upacara bendera, Olah Raga Jumat Pagi,
Dengan motto yang disepakati bersama oleh sekolah misalnya kreatif dan
berprestasi, akan menjadikan sekolah itu unggul dan berkualitas. Hal ini akan
dapat dibuktikan dengan banyaknya tamu yang akan datang ke sekolah tersebut,
dan banyaknya para orang tua yang mendaftarkan anaknya untuk bersekolah di
tempat itu, tetapi sekolah memiliki keterbatasan tempat. Sehingga sekolah itu
1. Definisi sekolah favorit salah satu indikatornya apabila banyak peminat yang
ingin bersekolah di sekolah itu melebihi dari batas daya tampungnya. Sekolah
yang banyak diminati dan sering dijadikan pilihan pertama. Sekolah yang
kejuaran yang diikuti), tentunya konsekwen dengan aturan dan tata tertib yang
guru yang profesional dalam menangani para siswanya. Sekolah yang dapat
dan orang tua dalam hal pelayanan (services) dengan mengedepankan tujuan
pendidikan dan sekuat tenaga mencetak manusia yang beriman dan bertaqwa
serta memiliki ilmu pengetahuan yang luas yang dapat digunakan untuk
sendiri.
tercipta hubungan yang baik antara setiap komponen sekolah sehingga tercipta
budaya sekolah yang tetap eksis dan menjadi rujukan bagi sekolah lain
pemerintah.
kelemahan, peluang, hambatan, dan tantangan yang mungkin ada. Pendekatan ini
sering disebut dengan analisa SWOT. Dari analisis tersebut akan tampak
manusia amat sentral dalam suatu proses perubahan berencana. Sesuai dengan
pepatah man behind the gun, manusia adalah faktor yang menentukan
budaya menekankan pentingnya peran nilai dan keyakinan dalam diri manusia.
Aspek ini merupakan elemen yang sangat berpengaruh dalam membentuk sikap
organisasi. Rasa kebersamaan akan memunculkan kerja sama, dan kerja sama
akan mewujudkan sikap profesionalisme yang membawa perubahan sehingga
mengubah nilai-nilai lama yang menghambat dengan nilai baru yang mendukung
MBS.
2006 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) membuat guru lebih aktif, kreatif,
program kerja oleh pemerintah melalui Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang
2006.
dan ekstrakurikuler sehingga nantinya sekolah itu akan menjadi Sekolah Bertaraf
Internasional (SBI).
kebersamaan dan bukan kerja satu orang kepala sekolah atau one man show.
Kepala sekolah setiap periode akan berganti, tetapi sistem akan terus berjalan
sebagai identitas diri, dan juga sebagai rasa kebanggaan akan sekolahnya.
yang dapat mengembangkan otak kiri dan kanan secara seimbang sehingga
melahirkan kreativitas, bakat dan minat siswa. Selain itu, dalam menciptakan
budaya sekolah yang kokoh, kita hendaknya juga berpedoman pada misi dan visi
sekolah yang tidak hanya mencerdaskan otak saja, tetapi juga watak siswa serta
Budaya sekolah akan subur dan tetap eksis bila orang tua siswa dilibatkan
dalam menunjang kegiatan kesiswaan. Kegiatan POMG atau komite sekolah harus
menjadi budaya sekolah yang kental dan didukung penuh oleh pimpinan sekolah.
Bila itu terjadi, maka hasilnya POMG dapat mengumrohkan atau menghajikan
para guru ke tanah suci Mekah, menyekolahkan guru ke pasca sarjana, rekreasi
guru dan keluarga, dan lain-lain yang sangat menunjang untuk kegiatan siswa dan
kesejahteraan para guru. Namun demikian, kegiatan POMG tetap berjalan dalam
koridor tidak ’mengobok-obok’ kurikulum sekolah yang telah dibuat oleh sekolah
guru (mendidik dengan benar, memahami bakat, minat dan kebutuhan belajar
yang membanggakan adalah tiga hal yang akan menyuburkan budaya sekolah.
Kegiatan-kegiatan itu menjadi gengsi tersendiri dalam suatu sistem yang utuh
oleh sekolah. Kegiatan itu akan menjadi budaya dan berpengaruh dalam
Karena budaya sekolah yang tetap eksis itulah yang akan tertanam di hati
para siswa. Sehinga sekolah akan terbebas dari narkoba, rokok, minuman keras,
tawuran antar pelajar, dan ’penyakit’ kenakalan pelajar lainnya. Pastikan siswa
terbaik yang lulus, akan terukir namanya dalam batu prasasti sekolah. Pastikan
masing-masing.
dengan lingkungan yang aman dan nyaman serta bersahabat siswa akan tenang
dengan budaya salam yang kental tanpa membedakan Suku, Agama, Ras, dan
SAW.
Budaya sekolah yang harus diciptakan selain hal-hal tersebut di atas
adalah budaya unggul dan mampu bersaing di dunia global. Memiliki daya juang
yang tinggi, tanpa kehilangan jati diri suatu bangsa, dan tak mengenal kata ’putus
asa’. Sekolah harus dapat melestarikan budaya lokal dengan tetap mengikuti tren
budaya global yang berkembang, misalnya bahasa daerah, gamelan, dan tarian
tradisional perlu dilestarikan sebagai warisan budaya bangsa. Tetapi tidak dapat
kita pungkiri pula bahwa penguasaan bahasa asing, band, dan modern dance harus
juga dipelajari sebagai budaya global yang disukai remaja saat ini.
rutin. Membudayakan salam dan saling menegur dengan bahasa yang ramah harus
menjadi fenomena yang biasa. Budaya keteladanan, kedisiplinan, dan kerja sama,
baik orang tua, guru, dan siswa harus terus dikembangkan dan memiliki tanggung
jawab untuk memajukan sekolah. Melalui kegiatan POMG atau komite sekolah,
para orang tua harus berperan aktif membantu program-program yang dibuat oleh
mutu pendidikan kita saat ini disebabkan oleh lemahnya komitmen warga sekolah
terhadap pendidikan sehingga akan berdampak pada rendahnya peran serta dan
dan sigma kepuasan orang tua siswa harus sudah terbentuk, sehingga membawa
sekolah memiliki budaya sekolah yang tetap eksis. Guru, orang tua, dan siswa
harus dapat bekerja sama menciptakan budaya sekolah yang tetap eksis di tengah
komunikasi (TIK).
seperti dua sisi mata uang logam yang tak dapat dipisahkan. Melalui kegiatan
kecilnya dana yang tersedia, tetapi lebih pada komitmen dan dedikasi para guru
juga peran serta orang tua dalam memajukan sekolah dan dapat menciptakan
budaya sekolah yang tetap eksis dengan terus membangun kredibilitas dan