Vous êtes sur la page 1sur 23

BAB III

GAMBARAN UMUM BADAN USAHA

A. SEJARAH SINGKATBADAN USAHA

Hasil kekayaan laut Indonesia yang melimpah dan tingginya permintaan

akan konsumsi hasil laut di luar negeri menyebabkan beberapa orang

bersaudara mendirikan sebuah badan usaha yang berbadan hukum cv. Itu

terjadi pada tahun 1979. cv ini bergerak di bidang eksport has laut, seperti

udang dan paha katak. Pada saat pertama kali beroperasi badan usaha ini

hanya mempunyai tenaga kerja 1b orang saja dan menyewa sebuah coldstoraqe

di Surabaya yang digunakan hingga tahun lgg2.

Sejalan dengan pembangunan ekonomi di Indonesia yang terus


berkembang dan adanya deregulasi-deregulasi di bidang eksport, maka badan

usaha terus berkembang. Hal ini juga dipengaruhi oleh sernakin tingginya

permintaan produk hasil laut untuk konsumsi pangan baik


di Indonesia
maupun di luar negeri. Pada tahun 1g8b bentuk badan usaha diubah menjadi

Perseroan Terbatas dan telah berhasir mengeksport hasil laut ke berbagai

negara, seperti Jepang, Eropa Barat (perancis, Jerrnan, Spanyol, Belgia,

Belanda dan Inggris), Amerika Serilat, Kanada, Australia dan Hong Kong.

. ,. iS SUrU\BAYA
GTJRAEAYAO
42
Dengan berpendapat bahwa bidang ini masih dapat terus berkembang,

karena saat ini eksport hasil laut merupakan komoditi eksport non migas ke 3

(tiga) terbesar di Indonesia, dan beberapa keunggulan seperti:

non kuota

kandungan import sedikit (semua bahan lokal)

tenaga lokal

turn over tinggi (3-4 bulan)

maka salah seorang pendiri memutuskan untuk memisahkan diri dan

mendirikan PT "X" pada awal tahun 1992.

Dengan pengalaman ya-ngcukup, maka PT "X" dimulai dengan 150 orang

tenaga kerja dan dapat mengeksport hasil laut sebesar 600-800 ton pertahun.

Menyewa sebuah coldstorage adalah berdasarkan perhitungan

ekonomis.Banyaknya tenaga kerja yang akan diserap menyebabkan badan

usaha rnemilih lokasi di Gempol, Pasuruan dimana dapat diperoleh tenaga ke{a

yang relatif lebih murah.

Saat ini, PT "X" berjalan dengan baik, ditunjang dengan keberhasilan

tambak-tambak intensif dan bertambahnya pengetahuan tentang produksi hasil

laut membuat angka eksport PT "X" semakin besar. Dan PT "X" juga berhasil

menambah jenis kornoditinya yaitu lobster dan ikan kakap merah di samping

udang dan paha katak yang masih terus berjalan.


Setelah berjalan l(satu) tahun, pendiri mernutuskan untuk memiliki

sebuah coldstorage sendiri. Dibangun di atas lahan yang cukup besar dan

diperkirakan akan selesai pada pertengahan tahun 1g94. Diharapkan akan

dapat memproduksi 1000-2000 ton pertahun atau sekitar 4 ton perhari. Sebagai

badan usaha padat karya, rnaka dapat dipastikan akan menambah jumlah

tenaga kerja, dan diperkirakan akan mencapai 300 orang.

B. STRUKTUR ORGANISASI DAN JOB DESCRIPTION

Untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan, badan usaha

rnembutuhkan orang-orang yang sesuai dan mampu untuk melaksanakan

jalannya organisasi. Orang tersebut harus mempunyai kemauan yang keras

untuk memajukan badan usaha, sehingga dibutuhkan suatu ke{a sama baik

perorzrngan maupun antar bagian. Struktur organisasi diperlukan untuk

menjalin kerja sama antar bagian di dalam badan usaha sehingga dapat

diketahui dengan jelas mengenai wewenang dan tanggung jawab dari masing-

masing bagian.

Struktur organisasi merupakan pedoman yang diFerlukan untuk

pembagian pekerjaan, pembagian tugas dan wewenang maupun tanggung

jawab. Dengan pembagian tugas tersebut ma,ka akan jelas apa yang harus

dikerjakan tiap-tiap anggota dalam organisasi tersebut sehingga akan

mempermudah pimpinan untuk mengawasinya dan juga dapat minta

44
x
F
G
q
p
c
o
E
o
a
U'
;
..t
.!
ll
E
o
(,

45
pertanggungjawaban dari masing-masing bawahan akan pelaksanaan tugas

yang telah ditentukan.

PT "X' rnenganut struktur organisasi garis dan staff. Di sini akan

dijelaskan masing-rnasing tugas dan wewenang dari tiap-tiap bagian yang ada

dalam badan usaha. Gambar struktur organisasi PT "X" ini dapat dilihat pada

gambar 3.1.

Untuk dapat mengetahui wewenang dan tanggung jawab dari masing-

masing bagian yang terdapat pada struktur organisasi PT"X", maka perlu

dijelaskan beberapa bagian penting yaitu bagian yang berhubungan dengan

sistem pen gupahan/penggajian.

Dewan Direksi terdiri dari 3 (tiga), yaitu: Direktur Utama, Direktur

Keuangan dan Direktur Operasional.

1. DirekturOoerasional

Membuat rencana, mengatur dan mengawasi masalah-masalah yang

berkaitan dengan bidang operasional badan usaha selain yang

berkartandengankeuangan.

b. Melakukan penggajian untuk karyawan bulanan.

2. Operatorkomputer

Memasukkan data-data untuk selanjutnya dilakukan

pengolahan data dalam komputer.


USTAI(AAN
'i\s suRAgar\
46 ..,., ...
,'i 1r, i..,^.
BAvAo
b. Mengeluarkan atau memberi laporan yang dibutuhkan oleh

pimpinan atau pihak-pihak yang berkepentingan baik secara

periofik atau sewaktu-waktu bila dibutuhkan.

3. Kasir.

a. Menerima uang dan cek dari tagihan langganan untuk disetor ke

bank.

b. Melakukan pembayaran bila disetujui oleh pihak yang berwenang.

c. Menerima tanda terima upah/gaji dari bagian upah/gaji untuk

difistribusikan kepada karyawan yang berwenang.

d. Bertanggungjawabkepadamanajerkeuangan/administrisi.

4. Malajer personalia

a. Mencari karyawan yang sesuai dengan kebutuhan badan usaha.

b. Menetapkan tarif gaji dan upah sesuai dengan jabatan serta

kemampuan tiap karyawan.

c. Mengawasikelengkapandata-datapersonalia.

d. Bertanggungjawabkepadadirekturoperasional.

5. Bagian upah/gaji.

a. Menyiapkan daftar upah/gaji.

47
b. Membuat rekapitukasi pembayaran upah karyawan harian dan

borongan.

c. Mernbuat rekapitulasi lembur untuk karyawan bulanan/staf.

d. Membuat tanda terima upah karyawan harian dan borongan.

e. Bertanggungjawabkepadamanajerpersonalia.

6. Pengawasanwaktu.

a. Membuat dan menandatangani tally borongan untuk kemudian

diserahkan kepada Manajer Produksi.

b. Menyelenggarakan absensi karyawan harian.

c. Ikut menyaksikan penirnbangan hasil produksi dan mencatatnya

pada tally borongan.

d. Ikut membantu melakukan proses penghitungan

pengupahan"/penggajian.

e. Membuat laporan perubahan data (file) karyawan dan

menyerahkannya kepada bagian upah./gaji.

f. BertanggungjawabkepadaManajerPersona,lia.

7. Asisten Manajer Produksi

a. Bertanggungjawab atas pelaksanaan proses produksi, meliputi

jadwal produksi, hasil produksi dan jumlah produksi.

48
D. Ikut mengawasi mandor.

Ikut menandatangani tally borongan.

Menyimpa-n tally borongan sebagai catatan sediaan.

e. Bertanggungjawab kepada Manajer Produksi.

8. Mandor .

Mengawasi dan bertanggungjawab atas pelaksanaan kerja buruh

pabrik untuk masing-masing sub-divisi.

b. Bertanggungjawab kepada asisten manajer produksi.

Bagi badan usaha yang mempunyai jumlah karyawan yang cukup besar,

perhitungan upahigaji karyawan yang dilakukan secara manual bisa

menimbulkan banyak masalah. Masalah pokok yang biasa timbul adalah

besarnya biaya untuk membayar uang lembur karyawan, khususnya untuk

karyawan bagian Personalia agar upah/gaji dapat dibayar tepat pada waktunya

dan rendahnya produktivitas kerja karyawan personalia karena lamanya proses

secara manual. Hal inilah yang sedang dialami oleh PT "X".

Yang berlangsung sekarang ini adalah bagian personalia harus membuat

terlebih dahulu rekapitulasi dari masing-masing komponen upah./gaji, seperti

total lembur karyawan untuk tiap-tiap jenis lembur (embur I, II atau III),

jumlah upahigaji pokok dan tunjangan-tunjangan serta uang bonus per

49
bedalan sangat
karyawan secara manual. cara ini tidaklah efisien selain
besar'
lambat, kemungkinan terjatlinya kesalahan juga cukup

proses penghitungan pengupahan/penggajian tersebut


Karena
tidak pernah
membutuhkan wal<tu yang lama, maka pada proses tersebut
waktu
dilakukan pengeceka-n.Karena pengecekan juga akan membutuhkan

yang lama lagi. Untuk dilakukan cross-checking juga mengalami kesulitan


Jadi
disebabkan banyaknya komponen dan kriteria pengupahan/penggajian'

selama ini proses penghitungan kembali pengupahan/penggajia-n dilakukan

apabila ada karyawan yang complain karena adanya kesalahan pada

penghitungan pengupahan/penggajian miliknya' Dan penghitungan kembali

tersebut hanya dilakukan untuk karyawan yang bersangkutan saja' Hal ini

hampir dapat dipastikan bukan suatu kesalahan lebih pada penghitungan

tersebut, maksudnya karyawan mernperoleh upah/gaji lebih daripada yang

seharusnya diterimanya. Padahal hal seperti inilah yang sangat merugikan

badan usaha.

C. SISTEM DAN PROSEDUR PENGUPAHAN/PENGGAJIAN

1. ProsedurpenyiapaninPut.

Pada setiap akhir periode pengupahan/penggajian, karyawan bagian

upah/gaji dibantu dengan karyawan bagian pengawas€rn waktu

mengumpulkan data'data sebagai input dari proses penghitungan

50
upah/gaji. Dalam proses penyiapan input'input tersebut terdapat beberapa

masalah yang menyebabkan lamanya proses penghitungan seczrramanual

ini. Masalah-rnasalah tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga masalah

pokok, yaitu :

Besarnya volume kerja akibat banyaknya jumlah karyawan' Sampai-

saat ini PT. "X" mempekerjakan lebih kurang 300 karyawan, yang

terdiri dari 20 orang karyawan bulanan, 80 orang karyawan

harian, dan 185 orang karyawan borongan. Dengan jumlah

karyawan sebanyak ini seringkali karyawan bagian Personalia harus

bekerja lernbur agar upah/gaji dapat dibayarkan tepat pada

waktunya. Bagian Personalia harus lembur mulai hari Kamis dan

Jumat, supaya hari Sabtu siang pengupahan/penggajian dapat

dilaksanakan.

b. Pengelompokkan karyawan.

Karyawan dikelompokkan menj adi:

1) Karyawan bulanan.

a) Penghitungan penggajian karyawan bulanan berdasarkan

gaji pokok.

b) Diberi uang makan setiap kali masuk kerja.

UI
usaha
c) Bila bekerja melebihi jam kerja standar bada'n
juga halnya
akan mendapat uang lembur' Demikian

apabila bekerja pada hari Minggu/libur, dimana besarnya


jenis hari
uang lembur berbeda-beda tergantung pada

liburnya.

2) Karyawan harian.

a) Dasar yang digunalan untuk melakukan Penghitungan

pengupahanipenggajian adalah banyaknya jam kerja

perhari.

b) Dibagi menjadi beberapa golongan tingkat upah.

c) Diberi uang malan.

d) Ada uang lembur, jika bekerja melebihi jam kerja standar

badan usaha.

3) Karyawan borongan.

a) Karyawan borongan diperbolehkan pindah dari satu sub'

divisi ke sub-fivisi yang lain dalam t hari kerja.

b) Penghitungan pengupahan/penggajian karyawan

borongan berdasarkan jumlah hasil kerja perhari

(kg/hari).

52
c) Tarif upah tiap sub-divisi berbeda'beda.

d) Tarif upah dalam 1 sub-divisi bisa berbeda-beda,

tergantung dari besar-kecilnya bahan baku.

e) Jika dalam waktu seminggu karyawan masuk kerja terus,

mal<a akan mendapat uang bonus.

Pada karyawan borongan tidak diperhitungkan lembur,

tetapi t€tap pada penghitungan hasil kerja perhari

(<g/hari). Hanya karyawan borongan yang bekerja hingga

malam akan diberi kompensasi uang makan yang

diberikan pada hari itu juga.

Periode upah untuk karyawan harian dan borongan adalah selama

tujuh hari, yaitu mulai hari Kamis sampai hari Rabu pada minggu

berikutnya. Upah dibayarkan pada hari Sabtu. Untuk karyawan

bulanan, periode gajinya adalah selama satu bulan, yaitu mulai tgl.

25 sampai dengan tgl. 24 pada bulan berikutnya.

Beragamnya komponen dan kriteria pengupahan/penggajian.

Komponen pembayaran upab,/gaji karyawan terdiri dari gaji pokok,

tunjangan-tunjangan, upah lembur, uang ekstra, bonus dan uang

makan. Kriteria pengupaha-n/penggajianlain yang juga berpengaruh

53
pada upah/gaji adalah kenaikan upah/gaji, serta tunjangan hari

raya.

Sebelum upah./gaji dapat dibayarkan, maka pihak personalia harus

mengolah semua data komponen pembayaran upah/gaji karyawan'

Data-data yang harus diolah meliputi :

1) Jati diri karyawan.

Bagian Personalia harus mengontrol data pribadi karyawan,

yang berkaitan dengan pengupahan/penggajian karyawan,

altara lain: Nomer Registrasi Karyawan, nama, tanggal masuk

kerja, Iatar belakang pendidikan dan pengalaman, departemen

dan jabatan. Perubahan pada data jati tliri karyawan biasanya

disebabkan oleh adanya mutasi dan promosi karyawan.

2) Upah./gajikaryawan.

Prornosi dan mutasi karyawan biasanya diikuti dengan

kenaikan upah/gaji karyawan. Selain itu perubahan upah./gaji

karyawan dapat disebabkan oleh adanya kenaikan upahigaji.

Oleh karena itu pihak Personalia harus mengontrol semua

perubahan yang mungkin terjadi pada komponen upah/gaji

karyawan.

3) Data absensi dan bonus. TiILt( i]EPPUSIMAAN


Jr.r' ieS[AS SlRfAAlt
OSIJRABAYAO
54
Bagian Personalia harus memasukkan data absensi karyawan

berdasarkan clocft card. Pada setiap periode upah/gaji

karyawan diberi uang bonus dengan tujuan untuk memotivasi

karyawan agar berdisiplin dalam menjalankan peraturan

absensi.

4) Data lembur.

Jika seorang karyawan bekerja lebih dari jam kerja standar

badan usaha, maka akan diberikan uang lembur. Cara

penghitungan lemburnya berbeda-beda, bergantung pada hari

lembur dan jam lembur. Besarnya masing-masing konstanta

pembayaran tiap-tiap jenis lembur berbeda-beda.

Hari dibedakan menjadi 2, yaitu:

a) Hari biasa

Yang dimaksud dengan hari biasa adalah hari kerja biasa

dengan jam kerja standart badan usaha, yaitu mulai

pukul 08.00-17.00 dengan istirahat siang selama I jam.

Pembagian tarif upah jam kerja pada hari biasa adalah

sebagai berikut:

(1) Pukul 08.00-17.00: jam kerja standart

oo
(2) Satu jam pertama : Lembur I, dimana konstanta

IemburnYa adalah 1' 5.

(3) Tujuh jam berikutnya : Lembur II, dimana

konstanta lemburnYa adalah 2,0.

(4) Selebihnya : Lembur III, dimana konstanta

lemburnya adalah 3,0.

b) Hari libur

Yang dimaksud dengan hari libur adalah hari Minggu dan

hari libur Nasional yang telah tlitetapkan oleh

PemerintahIndonesia.

Pada hari libur ini karyawan diperbolehkan untuk tetap

bekerja dan tentu saja dengan tarif upah yang berbeda

dari tarif upah pada hari biasa.

Pembagian tarif lembur pada hari libur adalah:

(1) Tujuh jam pertama : kmbur II, dengan konstanta

lernbur adalah 2,0.

(2) Selebihnya : Lernbur III, dengan konstanta lembur

3,0.

5) Tunjangan Hari Raya.

Dtl
Karyawan memperoleh Tunjangan Hari Raya setahun sekali

pada waktu hari Raya Idul Fitri. Besarnya Tunjangan Hari

Raya dipengaruhi oleh masa kerja dan prestasi kerja karyawan.

Untuk melakukan penghitungan pengupahan/penggajian ini karyawan

bagian Personalia harus lembur, terutama dalam melakukan

penghitungan untuk karyawan harian dan borongan. Mulai hari Kamis

pagi telah dilakul<an pengumpulan data-data yang berhubungan dengan

penghitungan pengupahan/penggajian. Karena banyaknya data-data

tersebut dan hanya dibantu dengan kalkulator yang sederhana, tidak

jarang bagian Personalia harus lembur hingga pukul 22.00. Demikian juga

yang terjadi pada sepanjang hari Jumat. Kemudian pada hari Sabtu siang

proses pengupahan/penggajian dapat dilaksanakan. Hal ini dapat

menyebabkan turunnya produktivitas kerja karyawan-karyawan bagian

Personalia tersebut, di samping masih banyaknya kesalahan-kesalahan

penghitungan yang te{adi.

2. Sistem dan prosedur pengupahan/penggajian karyawan harian.

Setiap hari karyawan harian saat melewati pintu gerbang harus

melakukan check-clnch di kantor Satpam dengan diawasi oleh Satparn.

Setelah sampai di dalam gedung pabrik karyawan haria,n diabsen ulang

untuk rnenghindari terjadinya "permainan" antar sesama teman dengau

melakukan check-clock temannya yang tidak hadir. Pengabsensian

ot
dilakukan oleh bagian personalia yaitu bagian pengav/asan waktu. Selain

itu bagian pengawasan waktu juga harus selalu memperbaharui data-data

para karyawan, baik karyawan baru, karyawan keluar maupun promosi

dan mutasi karyawan. Setiap perubahan pada data karyawan harus

disampaikan ke bagian personalia yaitu bagian upah/gaji sebagai

informasi untuk bagian upah/gaji dalam melaksanakan penghitungan

upah/gaji.

Pada setiap akhir periode pengupaha-n/penggajian bagian pengawasan

waktu menerim a clnck-card dari Satpam untuk kemudian direkonsiliasi

dengan absensi yang dilakuk annya. Clach-card yatg telah direkonsiliasi

tersebut diberikan kepada bagian upah/gaji bersama-sama dengan laporan

perubahan data karyawan. Berdasarkan data-data yang telah diterima

dari bagian pengawas€rn waktu dan digabungkan dengan data-data

lainnya seperti golongan karyawan, bagian upah/gaji mulai melaksanakan

proses penghitungan pengupahan/penggajian dengan dibantu oleh bagian

pengawasan waktu. Hasil dari penghitungan pengupahan/penggajian

tersebut berupa rekapitulasi pembayaran karyawan harian dan tanda

terima upah karyawan harian. Tanda terima upah harian dibuat terlebih

dahulu, dari tanda terima upah harian tersebut dibuat rekapitulasi

pembayaran. Rekapitulasi pembayaran kemudian diserahkan ke bagian

buku besar untuk dibukukan. dan tanda terima upah diserahkan ke

D6
bagian kasir supaya didistribusikan kepada karyawan yang berhak. Cross-

cheching dilakukan melalui total pada rekapitulasi pembayaran dengan

jumlah total tanda terima upah harian.

a Sistem dan prosedur pengupahan/penggajian karyawan borongan.

Berbeda dengan karyawan harian dan bulanan, karyawan borongan tidak

melakukan chcck-clock di pintu gerbang. Karyawan borongan langsung

masuk ke gedung pabrik dan mendaftarkan diri ke b agian pengawasan

waktu. Bagian pengawasan waktu membuat tally borongan untuk

karyawan borongan tersebut dan mengisinya dengan hasil kerja karyawan

tersebut selama I hari. Di sini bagian pengawasan waktu harus

bertanggungjawab atas kebenaran tally borongan tersebut, karena tally

tersebut merupakan informasi bagi bagian upah./gaji dalam melaksanakan

penghitungan pengupahan/penggajian karyawan yarrg bersangkutan. Di

samping itu tally tersebut juga merupakan satu-satunya informasi

persediaan b arang untuk bagian produksi. Jadi tally borongan sangatlah

penting.

Tally borongan dan laporan perubahan data karyawan diberikan kepada

bagian upah/gaji. Bagian upah/gaji dibantu dengan bagian pengawaszrn

waktu melakukan proses penghitungan upah/gaji dengan menga-likan

jumlah hasil kerja dalam t hari dengan tarif masing-masing' Hasil dari

penghitungan tersebut adalah tanda terima upah borongan dan dari

59
tandaterima upah borongan tersebut dibuat rekapitulasi pembayaran

upah borongan. Rekapitulasi diberikan ke bagian buku besar untuk

dibukukan dan tanda terima upah borongan diberikan ke bagian kasir

untuk didistribusikan kepada para karyawan. Kemudian dilakukan

pengecekan yaitu total pada rekapitulasi pembayaran dicocokkan dengan

jumlah total tanda terima upah borongan.

4. Sistem dan prosedur pengupahan/penggajian untqk karyawan bulanan.

Untuk karyawan bulanan/staf juga diwajibkan melakukan ch'eck-clockdi

kantor Satpam. Bedanya di sini clock-card ole}r. Satpam langsung

diberikan kepada bagian upah/gaji. Setelah bagian upah/gaji

merekonsiliasikan clock-card tersebut dengan laporan perubahan data

karyawan yang diberikan oleh bagian pengawasan waktu, maka bagian

upah/gaji mulai melakukan penghitungan dan yang dihitung hanyalah

banyaknya lembur karyawan bulanan. Hasil dari penghitungan tersebut

berupa rekapitulasi lembur yang kemudian diserahkan kepada Direktur

Operasional. Direktur Operasional mela-kukan penghitungan dan

membuat batch tntal dari gaji karyawan bulanan. Batch total diberikan

kepada bagian buku besar untuk dibukukan. Distribusi gaji karyawan

bulanan dilakukan sendiri oleh Direktur Operasional dengan alasan

jumlah staf yang tidak banyak dan confidential.

60
c
o .!
v
o)
dl x
-
t,
x
F
x, (L
dl
o
(!
a!

(!
4
t!

o
v

t
(l
d

ctr
Q'
cl
C
a!
(| (!
CI o-
f
cD
a! tt,
CL
o
o,
o
cl
E
o
(t
It
c(q c
c,
gi
o
P3
q)
E
IL a

ol
ct
(0
II
E
(lu
o

GI
(!t
agl\
Fb \ o
.L
an

l----;

.! lotd
(l' lEo
l@g
Y
IF€
l(|)
o
IF

'6
al I
.!l .!
c)
(D
E8\
.ct
dt
o)
d.)
i5

lt tl a( !., /
(g
o, €-e , lI IlE-J- e t \
=(!
€iL .!
F.
) o. o-
o-r IIFE \
(!
(, fF c, It tI F . Ec J
t Ut-1

-\l

(!
(!
f;qr >r Ol

pg F]L FE
Fo_
c) (D
.L

G2
x
F
IL
!,

ffi't
.Y

.g
(!
ot
ctt
cq)
CL

o
o
CL
c!
G
c,
ct
q,
o
CI
E
.o
o
tt
c
C'
E
a
o I
;it o
E
alz
ad.!
g3 c
ID
(L .c
c"
o
Ir
E
(!
(,

c3
D. KOMPUTERISASI DALAM BADAN USAHA

Sejalan dengan kemajuan tehnologi informasi yang sernakin berkembang,

maka komputer khususnya PC (Personal Computcr) bukan lagi merupakan

benda mewah. Bahkan untuk tahun-tahun mendatang mungkin semuanya akan

terkomputerisasi. Hal ini disebabkan karena komputer dapat memproses data

secara lebih efektif daripada manusia. Komputer tidak hanya dapat melakulan

penghitungan-penghitungan dengan kecepatan kilat, tetapi juga merupal<an

prosesor y€rng sangat akurat dan ekspansif yaitu kornputer dapat memproses

ratusan transaksi dalam suatu waktu tertentu, tanpa berhenti, tanpa mernbuat

kesalahan serta menghasilkan bentuk keluaran yang lebih baik.

Atas dasar pertirnbangan di atas maka badan usaha memutuskan untuk

membeli kornputer. Namun sampai saat ini komputer yang ada belurn

dimanfaatkan secara optima-l dalam menghasilkan informasi. Komputer

tersebut hanya digunakan untuk mengetik sebagai pengganti mesin tik, seperti:

membuat laporan rugilaba dan membuat neraca dengan program Lotus.

. 'rtr\uAi?
'!
j

64

Vous aimerez peut-être aussi