Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Sebagai petunjuk penyusunan laporan Kerja Praktek (KP), berikut ini diberikan
kerangka tata susun laporan Kerja Praktek (KP) yang digunakan di Politeknik Elektronika
Negeri Surabaya, ITS. Laporan Kerja Praktek (KP) kertas berukuran A4 (8,27” x 11,69”),
dengan jarak antar tulisan satu setengah (1,5) spasi.
2. Bagian Awal
1
B. Halaman Persetujuan atau Pengesahan
Halaman pengesahan pertama yang digunakan pada laporan Kerja Praktek (KP)
memuat tentang judul Kerja Praktek, dan di bawahnya terdapat kalimat
“Mengetauhi / Menyetujui (Nama Instansi tempat pelaksanaan Kerja Praktek)”.
Selanjutnya di bawahnya diberikan kolom persejutuan oleh pembimbing Kerja
Praktek dari instansi yang bersangkutan.
Sedangkan, halaman pengesahan kedua dari laporan Kerja Praktek (KP) memuat
tentang judul Kerja Praktek, dan di bawahnya terdapat kalimat “Mengetauhi /
Menyetujui (Nama Instansi tempat pelaksanaan Kerja Praktek)”, kemudian di sisi
kiri bawah diberikan kolom persejutuan oleh Koordinator KP Jurusan Elektronika
PENS, dan sisi kanan diberikan persetujuan oleh para dosen pembimbing.
C. Kata Pengantar
Kata pengantar memuat uraian singkat mengenai maksud Kerja Praktek, dan ucapan
terima kasih kepada pihak-pihak yang berjasa pada keberhasilan penyelesaian KP. Kata
pengantar tidak memuat mengenai hal-hal yang bersifat ilmiah. Di pojok kanan bawah
paragraf kata pengantar ditulis kata Surabaya, bulan tahun penyusunan, lalu di
bawahnya ditulis “Penyusun” (tanpa nama mahasiswa).
D. Daftar Isi
Daftar isi memberi informasi secara menyeluruh mengenai isi Kerja Praktek, mulai dari
halaman judul hingga lampiran dan riwayat hidup halaman. Khusus bagian utama
hanya dikemukanan mengenai bab dan sub bab saja. Untuk bagian awal diberi halaman
dengan huruf Romawi, sedangkan untuk bagian utama diberi halaman dengan huruf
Arab. Contoh dari daftar isi dapat dilihat pada Lampiran G.
E. Daftar Gambar
Daftar gambar memuat urutan gambar (grafik, diagram, rangkaian, dan lain-lain yang
termasuk kategori gambar) yang terdapat dalam naskah Kerja Praktek. Urutan gambar
dibuat dengan angka Arab dalam kaitan dengan urutan bab-bab dalam bagian utama.
Setelah gambar dan nomornya kemudian ditulis judul gambar. Daftar gambar juga
dilengkapi dengan nomor halaman yang memuat tabel tersebut. Contoh dari daftar
gambar dapat dilihat pada Lampiran H.
2
F. Daftar Tabel
Daftar tabel memuat urutan tabel yang terdapat dalam naskah Kerja Praktek. Seperti
pada daftar gambar, urutan tabel dibuat dengan angka Arab dalam kaitan dengan urutan
bab-bab dalam bagian utama. Setelah tabel dan nomornya kemudian ditulis judul tabel.
Daftar tabel juga dilengkapi dengan nomor halaman yang memuat tabel tersebut.
Contoh dari daftar tabel dapat dilihat pada Lampiran I.
3. Bagian Utama
A. Bab 1 Pendahuluan
Berisi latar belakang pengambilan materi yang akan dipelajari mahasiswa selama
melakukan kerja praktek. Bisa pula dihubungkan dengan tren teknologi yang sedang
berkembang atau permasalahan yang dihadapi intansi tempat kerja praktek.
B. Bab 2 Gambaran Umum Perusahaan
Berisi tentang penjelasan profil perusahaan atau instansi tempat kerja praktek.
Umumnya menjelaskan struktur organisasi perusahaan dan produk yang dihasilkan.
C. Bab 3 Hasil Kerja Praktek
Berisi tentang ilmu yang didapatkan selama kerja praktek. Bisa mengulas hardware
ataupun proses produksi.
D. Bab 4 Kesimpulan dan Penutup
Bab penutup berisi tentang kesimpulan dan saran hasil penelitian. Kesimpulan memuat
pernyataan singkat mengenai hasil penelitian dan analisis data yang relevan dengan
permasalahan dan pembuktian kebenaran hipotesis. Saran memuat ulasan mengenai
pendapat peneliti tentang kemungkinan pengembangan dan pemanfaatan hasil
penelitian lebih lanjut. Kesimpulan dan saran ditulis pada sub bab terpisah.
4. Bagian Akhir
Bagian akhir memuat daftar pustaka, lampiran dan daftar riwayat hidup. Bagian ini
merupakan bagain dari isi buku laporan, sehingga harus diberi nomor urut dengan huruf
Arab dan merupakan kelanjutan dari halaman sebelumnya.
3
A. Daftar Pustaka
Pustaka yang ditinjau dan dipergunakan dalam penyusunan laporan Kerja Praktek
disusun secara vertikal dan diberi nomor urut sesuai penggunaannya dan nomor
tersebut ditulis dalam tanda kurung kotak atau “[ ]”. Masing-masing pustaka ditulis
secara horisontal menurut pola: nama penyusun, judul pustaka, penerbit, kota tempat
penerbit, tahun penerbitan dan halaman. Contoh penulisan daftar pustaka dapat dilihat
pada Lampiran J.
B. Lampiran
Yang termasuk kategori lampiran, antara lain: data-data pendukung, listing program,
ataupun ringkasan dan daftar singkatan. Jika lampiran yang digunakan jumlahnya
banyak, sebaiknya masing-masing lampiran diberi judul. (Contoh: Lampiran 1: Daftar
Komponen yang Digunakan, Lampiran 2: Permeabilitas Relatif Bahan, dan seterusnya).
A. Naskah
Naskah dibuat pada kertas A4 (8,27 inchi x 11,67 inchi) tebal 80 gram dan dan ditulis
tidak bolak balik.
B. Sampul depan
Sampul dibuat dari kertas tebal mengkilat atau sejenis. Tulisan yang tercetak pada
sampul sama dengan yang terdapat pada halaman judul lembar pertama (lihat pada
Lampran B).
4
C. Warna sampul
Untuk Kerja Praktek, warna sampul yang digunakan adalah kuning (seperti contoh).
D. Ukuran
Ukuran naskah adalah kertas A4 (8,27 inchi x 11,67 inchi) atau (21 cm x 29,6 cm).
2.3.2 Pengetikan
Pada pengetikan disajikan jenis huruf, bilangan dan satuan, jarak baris, batas tepi,
pengisian ruang, alinea baru, permulaan kalimat, bab, sub bab, perincian ke bawah dan
letak simetris.
C. Jarak baris
Jarak antara dua baris dibuat 1,5 (satu koma lima) spasi, judul daftar (tabel) dan gambar
yang lebih dari satu baris, dan daftar pustaka, juga diketik dengan jarak 1,5 spasi ke
bawah.
D. Batas tepi
Batas pengetikan, ditinjau dari tepi kertas, diatur sebagai berikut:
tepi atas : 3 cm
tepi bawah : 3,5 cm
tepi kiri dan tepi kanan masing-masing 3,5 cm dan 3 cm untuk halaman ganjil,
sedangkan 3 cm dan 3,5 cm untuk halaman genap. Contoh batas tepi dapat
dilihat pada Gambar 2.1 dan Gambar 2.2.
E. Pengisian ruangan
Ruangan yang terdapat pada halaman naskah harus disi penuh, artinya pengetikan
harus dimulai dari batas tepi kiri sampai ke batas kanan, dan tidak boleh ada ruang
5
kosong pada lembar tersebut yang tidak dimanfaatkan, kecuali kalau akan mulai
dengan alinea baru, persamaan, daftar, gambar, atau hal-hal khusus.
Kertas A4
3cm
BAB 1
PENDAHULUAN
spasi 2-3
1.1 PENDAHULUAN
Di era informasi saat ini, manusia memerlukan
komunikasi untuk saling bertukar informasi di mana saja,
kapan saja dan dengan siapa saja. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3,5cm 3cm
.............................................,
sehingga diperlukan komunkasi radio.
Nomor halaman
3,5cm 1 terletak di tengah
bawah
G. Permulaan kalimat
Bilangan, lambang, atau rumus kimia yang memulai suatu kalimat, harus dieja,
misalnya : lima macam komponen (bukan: 5 macam komponen).
H. Pembagian bab
Bab ditulis dengan hufur besar (kapital) dengan ukuran 16 Bold dan diatur supaya
simetris, di tengah-tengah halaman tanpa diakhiri dengan titik dan tanpa di beri
garis bawah.
Sub bab ditulis dari tepi kiri, semua kata dimulai dengan huruf besar (kapital) dan
dicetak tebal dengan ukuran huruf 14 Bold tanpa diakhiri dengan titik dan tanpa di
beri garis bawah.
Anak sub bab dimulai dari tepi kiri dengan ukuran huruf 12 dicetak tebal dengan
semua permulaan kata ditulis dengan huruf besar (kapital) tanpa diakhiri dengan
titik dan tanpa di beri garis bawah.
6
Jika pada penulisan ada rincian yang harus disusun ke bawah, digunakan nomor
urut dengan angka (1, 2, 3 dan seterusnya) atau huruf (a, b, c dan seterusnya) sesuai
dengan derajat rincian. Penggunaan garis penghubung (-) yang ditempatkan di
depan rincian tidak dibenarkan.
Tata letak Gambar, tabel, daftar, persamaan, dan bab diletakkan pada tengah
halaman, simetris terhadap tepi kiri dan tepi kanan pengetikan (lihat Gambar 2.3).
I. Penomoran Halaman
Bagian awal laporan, mulai dari halaman judul sampai daftar gambar, diberi nomor
halaman dengan angka Romawi kecil (i,ii,iii, iv) dan diletakkan di tengah bawah.
Bagian utama dan akhir, mulai dari Bab I sampai ke halaman terakhir, memakai
angka Arab (1,2,3) sebagai nomor halaman dan tidak boleh diberi nomor halaman
(contoh salah: I-1, I-2, II-1,II-2)
Bila ada judul bab, nomor halaman diletakkan di bagian bawah halaman, jika tidak
ada judul bab, nomor halaman diletakkan di bagian kanan kiri atas halaman (untuk
halaman ganjil) dan di bagian kanan kanan atas halaman (untuk halaman genap).
Nomor halaman ditulis dengan ngenggunakan New Time Roman ukuran 12.
7
Listing program boleh dimasukkan dalam katagori gambar, tetapi bila panjang
disarankan untu dimasukan sebagai lampiran.
Kertas A4
3cm
17
3,5cm 4cm
B. Tabel
Judul tabel ditulis dengan huruf kapital setiap awal judul, dan tidak boleh diakhiri
dengan titik.
Nomor tabel (daftar) yang diikuti dengan keterangan, ditempatkan simetris di atas
(daftar).
Tabel tidak boleh terpotong kecuali jika memang panjang, sehingga tidak mungkin
diketik dalam satu halaman. Pada halaman lanjutan tabel dicantumkan nomor tabel
dan kata “lanjutan”, tanpa diberi judul.
Kolom-kolom diberi nama dan dijaga agar pemisah antara yang satu dengan yang
lainnya cukup jelas.
Kalau tabel lebih lebar dari ukuran lebar kertas sehingga harus dibuat memanjang,
maka bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah kiri kertas.
Di atas dan di bawah tabel dipasang garis batas terpisah dari uraian pokok dalam
makalah.
Tabel diketik simetris, penulisan Tabel 2.1 menggunakan Times New Roman 11
Bold, penulisan keterangan gambar menngunakan Times New Roman 11
8
Kertas A4
3cm
18
Tabel 2.1 Side Lobe Level (SLL)
Dimensi antena: Side Lobe Level
1 elemen 1,000
2 x 2 elemen -
3,5cm 3 x 3 elemen 0,334
5 x 5 elemen 0,272 4cm
10 x 10 elemen 0,226
20 x 20 elemen 0,218
2.3.4 Bahasa
B. Bentuk kalimat
Kalimat-kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama atau orang kedua (saya , aku,
kita, engkau, dan lain-lainnya, tetapi dibuat berbentuk pasif. Pada penyajian ucapan
terima kasih pada prakata, kata saya diganti dengan kata penulis.
9
C. Istilah
Istilah yang digunakan ialah istilah Indonesia atau istilah asing yang sudah
diindonesiakan.
Jika terpaksa harus memakai istilah asing, pada istilah tersebut harus ditulis
memakai huruf miring atau di antara tanda petik.
Contoh: saluran waveguide bidasanya dipakai dalam saluran gelombang mikro.
D. Singkatan
Singkatan kata (misal: dsb, yg, dst.) tidak boleh dipakai dalam kalimat pada laporan
ilmiah, kecuali singkatan besaran satuan (misal: m, KW, V, A).
Kata asing yang dirangkaia dengan awalan maupun akhiran bahasa Indonesia harus
diberi tanda hubung. Misal: di-supply, di-counter.
Pemenggalan kata kerena pergantian baris di akhir harus diberi tanda hubung yang
diletakkan di belakangnya, Satu huruf tidak boleh berdiri sendiri di akhir baris atau
awal baris.
Contoh benar
(1) ……….. be- (2) ………… su-
nar. dah.
Contoh salah:
(1) ……….. i- (3) ……… s-
ni. alah
Kata depan (di, ke, dari) ditulis terpisah dari kata keterangan tempat.
Misal: di meja, ke Surabaya, dari kanan
Kata “dimana, yang mana, apa dan bagaimana” tidak boleh dipakai dalam kalimat
berita.
Contoh salah:
(1) Medan magnet yang merambat ke segala arah mnimbulkan apa yang dinamakan
gelombang elektromagnetik.
(2) Komponen medan magnet H dan medan listrik E, dimana satu sama lainnya
tegak lurus pada arah perambatannya.
Bandingkan dengan kalimat di bawah ini:
(1) Medan magnet yang merambat ke segala arah menimbulkan gelombang
elektromagnetik.
10
(2) Komponen medan magnet H dan medan listrik E, keduanya tegak lurus pada
arah perambatannya.
Penulisan angka atau bilangan yang dirangkai dengan awalan dan akhiran (salah
satunya) maka harus diberi tanda hubung.
Contoh: ke-20-an, uang 1000-an atau uang seribuan.
ke-10, abad 20-an atau abad dua puluhan.
Angka atau bilangan yang dapat dinyatakan satu atau dua kata yang dala kalimat
harus situlis memaki huruf , kecuali diikuti rincian.
Contoh:
(1) Ada sepuluh mahasiwa yang mengikuti kuliah.
(2) Dua tenaga pengajar mendapatkan kesempatan belajar di Jepang.
Bandingkan dengan contoh bagian (3), yang ada di bawah ini:
(3) Data laporan akhir ini terdiri dari 4 buah, yaitu (a) 2 data utama yang berasal
dari murid, (b) 1 data tambahan yang berasal dari wali murid, dan (c) 1 data
tambahan dari orang tua murid.
Angka ata bilangan yang terdapat pada awal kalimat harus situlis memakai huruf,
jika perlu susunannya diubah sehingga bilangan berada si tengah kalimat.
Contoh:
(1) Dua tahapan awal dalam penyeysunan laporan akhir ialah pengajuan judul dan
pencarian dosen pembimbing.
(2) Pencarian judul dan dosen pembimbing merupakan dua tahapan awal dalam
penelitian.
Kata dasar bersuku sati bila mendapat awalan diperlakukan seperti kata dasar
bersuku lebih dari satu, dengan demikian tidak boleh diberi sisipan.
Contoh: Contoh (salah):
me-las melas mengelas
mem-bos membor mengebor
men-cat mencatkan mengecatkan
me-las-kan melaskan mengelaskan
Kata “mengelas, mengebor, dan mengecat” disebut bentuk yang salah, demikian ula
kata “pengelas, pengecatan, pengeboran”. Dalam bahasa Indonesia tidak ada
awalan menge- padahal kata dasarnya “las, bor dan cat”. Terjadi bentuk tersebut
karena pengaruh bahasa Jawa “ngecet, ngebor dan ngelas”. Sebab dalam bahasa
11
Jawa untuk menyatakan kata kerja biasanya dengan cara menghilangkan awalan.
Akibatnya, seakan-akan bentuk dasar kata tersebut dalam bahasa Indonesia “ngecat,
ngebor dan ngelas”, sehingga bila diberi awalan menjadi “mengecat, mangebor dan
mengelas”.
12
Contoh :
• Widyastutik K. ditulis Widyastutik K,
• William D. Rose Jr. ditulis Rose Jr., W.D.
Catatan kaki tidak selalu ditulis lengkap, kalau suatu sumber telah pernah disebut
dengan lengkap, yakni pada pertama kalinya maka catatan kaki itu selanjutnya dapat
dipersingkat dengan mempergunakan :
• Ibid (Lat. Ibidem)
Artinya pada tempat yang sama.
13
Dipakai apabila suatu kutipan diambil dari sumber yang sama dengan yang
langsung mendahuluinya dengan tidak disela oleh sumber lain
• Op. Cit (Lat. Opere Citato)
Artinya dalam karangan yang telah disebut.
Dipakai untuk menunjuk kepada suatu buku yang telah disebut sebelumnya dan
lengkap pada halaman lain dan telah diselingi oleh sumber-sumber lain. Jadi yang
dicantumkan : nama pengarang op. cit (diberi bergaris) dan nomor halaman. Kalau dari
seorang pengarang telah disebut dua macam buku atau lebih, maka harus ditambahkan
nama buku untuk menghindarkan kekeliruan.
• Loc.Cit (Lat. Loco Citato)
Artinya pada tempat yang telah disebut.
Dipakai kalau kita menunjuk kepada halaman yang sama dari suatu sumber yang
telah disebut. Jadi yang dicantumkan: nama akhir pengarang, loc. Cit (diberi garis), nomor
kutipan, catatan kopi.
Dalam penulisan karangan ilmiah misalnya Proyek Akhir, memasukkan atau
menyisipkan kutipan dapat dibenarkan. Tujuannya dengan mengutip kembali suatu
pendapat, gagasan, pendirian, buah pikiran atau kesimpulan orang lain yang telah
dituliskan dalam suatu buku untuk dibahas, ditelaah atau diperkuat.
14