Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
sintaks bahasa Indonesia. Pada suatu bahasa kata adalah unsur terkecil dalam struktur
sintaks, sedangkan unsur terbesarnya adalah kalimat. Oleh karena itu, dalam
pendefinisian aturan-aturan sintaks, jenis kelas kata akan menjadi simbol terminal
atau token. Dalam proses penguraian struktur kalimat, penganalisa leksikal akan
mengembalikan jenis kelas kata ini dalam bentuk token berdasarkan string input yang
Dalam tata bahasa baku bahasa Indonesia, kelas-kelas kata terbagi atas tujuh
5. Pronomina
6. Numeralia
7. Kata Tugas
2) Konjungtor
3) Interjeksi
4) Artikula
5) Partikel
Kelas-kelas kata yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada jenis kelas
kata tersebut dan juga mengacu pada jenis kelas kata yang digunakan oleh Iskak
String Analysis dalam menguraikan sintaks bahasa Indonesia. Kelas-kelas kata yang
Pada tabel III-1 terlihat bahwa kelas-kelas kata yang digunakan dalam
terdapat pada tata bahasa baku bahasa Indonesia seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya dan juga jika dibandingkan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
Iskak Hendrawan. Penambahan ini meliputi kelas kata modal, nomina persona,
nomina penggolong yang terbagi menjadi dua bagian, auxiliary, aspek, kelas kata
bukan yang berfungsi sebagai kata ingkar untuk predikat nominal, verba yang terbagi
menjadi empat macam, dan juga kelas kata adverbia yang dipecah menjadi dua
bagian.
Kelas kata modal (M), aspek (ASP), auxiliary (AUX) dan bukan (BUKAN)
digunakan dalam penelitian karena kelas kata ini dapat digunakan untuk membentuk
frasa verbal [Sugo97]. Dua kelas kata terakhir yaitu aspek dan auxiliary tidak
kelas kata ini biasanya dianggap sebagai adverbia. Dalam penelitian ini kata-kata
modal, aspek, bukan, dan auxiliary dipisahkan dari adverbia karena secara sintaksis
Kelas kata adverbia dibagi menjadi dua berdasarkan posisi kata yang
diterangkan, yaitu ADV dan ADVB. ADVB adalah kelas kata adverbia yang
posisinya dibelakang kata yang diterangkan. Pemisahan ini dilakukan karena terjadi
konflik pada saat pendefinisian aturan-aturan sintaks dan juga karena masing-masing
Kelas kata verba yang juga dipakai oleh Iskak Hendrawan dalam
penelitiannya dibagi menjadi empat macam yaitu transitif, intransitif, pasif, dan
tersendiri ketika pemakaiannya di dalam kalimat. Sebagai contoh verba transitif hanya
dipakai pada kalimat yang memiliki objek dan bertolak belakang dengan verba
kalimat berbeda dengan verba pasif2 yang tidak berawalan di-. Verba pasif2 ini
Kelas kata nomina persona dibedakan dengan kelas kata nomina yang lain
sebab timbul konflik di dalam pendefinisian aturan sintaks. Misalkan kesulitan yang
Konflik terjadi karena objek dan pelengkap tidak memiliki perbedaan kelas kata jika
nomina persona disamakan dengan nomina biasa. Kalimat ini menjadi ambigu dan
tidak akan menghasilkan pola yang benar seperti di atas. Kemungkina pola yang akan
perluasan dari kata adik. Oleh karena itu, nomina persona (NPERS) dijadikan kelas
Kelas kata nomina penggolong (NP) adalah kelas kata nomina yang mengikuti
kelas kata numeralia. Kelas kata ini sudah dipakai oleh Iskak Hendrawan dalam
lain termasuk ke dalam kelas kata nomina penggolong. Namun, jika nomina
(NPS). Contoh NPS ini adalah sebuah, seekor, dan selembar. Nomina penggolong ini
dibedakan karena dalam pemakaiannya tidak lagi mengikuti numeralia seperti nomina
penggolong biasa. Hal ini disebabkan numeralia sudah disebutkan secara implisit oleh
dirinya sendiri. Jadi sebuah buku itu sudah menggambarkan satu buah buku ,seekor
Kelas kata lain yang digunakan dalam penelitian ini mengacu kepada kelas
kata yang terdapat pada tata bahasa baku bahasa Indonesia. Semua kelas kata yang
digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan tujuan dan ruang lingkup
penelitian. Jadi jenis kelas kata yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 21
jenis .
Proses penguraian struktur kalimat memiliki dua sub proses, yaitu proses
analisa leksikal dan proses analisa sintaks. Proses analisa leksikal ini dilakukan oleh
penganalisa leksikal yang dihasilkan oleh alat bantu Lex, sedangkan proses analisa
kata dalam kalimat, kemudian menentukan jenis kelas katanya. Hasil dari penganalisa
leksikal ini digunakan oleh penganalisa sintaks yang akan memeriksa urutan simbol-
simbol kelas kata tersebut dalam kalimat. Analisa kata dalam kalimat ini dilakukan
(BNF) yang sangat cocok digunakan untuk algoritma pengurai yang memiliki sifat
context free [Sage81]. String tata bahasa yang didefinisikan BNF adalah kelas-kelas
string yang merefleksikan kategori dari string analysis [Sage81]. Oleh karena itu,
string inti (center string), adjunct string, atau adjunct set hasil analisa linguistic string
terhadap bahasa Indonesia didefinisikan dalam BNF. Linguistic string dalam bahasa
Indonesia dapat berupa rangkaian satu atau lebih kata misalnya frasa nominal, kelas-
kelas kata misalnya kata benda, nama unsur gramatikal misalnya subjek atau objek.
Definisi di atas adalah aturan sintaks suatu kalimat dan elemen subjeknya.
Penulisan aturan sintaks terdiri dari suatu konstituen yang ditulis dalam kurung siku
(<X>) diikuti oleh simbol “::=” yang melambangkan produksi, diikuti oleh definisi,
dan diakhiri titik. Tanda “*” menandakan simbol tersebut merupakan suatu token
<ASSERTION>::= <SAF><SUBJECT><KETCHOICE2><PREDICATE0>.
tipe sintaks CENTER diikuti oleh ENDMARK. CENTER berupa ASSERTION karena
kalimat yang didefinisikan dalam penelitian ini hanya kalimat deklaratif. Elemen
utama kalimat adalah subjek dan predikat. Hal ini dapat dilihat dari urutan
ASSERTION di atas. Elemen-elemen kalimat lain yaitu objek dan pelengkap akan
ada tergantung pada jenis predikat yang digunakan. Dengan kata lain, elemen-elemen
ini akan muncul sesuai dengan pola kalimat dasar yang dipakai dalam kalimat.
Elemen kalimat yang terakhir adalah keterangan yang dapat muncul di awal kalimat,
di antara subjek dan predikat ataupun di akhir kalimat. Hal ini dapat dilihat dari
adanya unsur SAF dan KETCHOICE2 yang terdapat pada definisi ASSERTION.
Contoh kalimat ini adalah Ketika saya masuk, mereka diam. Karena urutan
keterangan dapat berpindah-pindah, kalimat ini juga dapat diubah menjadi Mereka
diam, ketika saya masuk ataupun Mereka , ketika saya masuk, diam. Kalimat contoh
terakhir ini memang jarang digunakan, tetapi tetap merupakan urutan kalimat bahasa
Indonesia baku. Definisi lengkap SAF dapat dilihat pada bagian sentence adjunct.
kalimat lainnya karena ASSERTION dapat muncul sebagai bagian dari string lainnya
menempati posisi subjek. Seperti ciri-ciri subjek yang diberikan pada bab II, subjek
dapat berupa string nomina NOUN_PHRS dan kemudian dapat diikuti juga oleh
partikel seperti ibu pun dalam kalimat Ibu pun memberi hadiah atau berupa kata
bahwa yang diikuti oleh ASSERTION seperti string Bahwa dia tidak bersalah pada
kalimat Bahwa dia tidak bersalah telah dibuktikan. Berikut ini definisi dari string
nomina NOUN_PHRS.
<NOUN_PHRS>.
berbentuk jamak. Subjek tunggal dinyatakan dengan NOUN_PHR. Subjek jamak ini
dapat dihubungkan dengan “,” (koma) atau kata ”dan” atau “atau” yang memiliki
kelas kata konjungtor koordinatif seperti kata ibu dan saya pada kalimat ibu dan saya
pergi ke pasar. Definisi subjek jamak dapat dilihat pada NEXT_NOUN_PHRS. Jika
Elemen subjek pada kalimat dapat berupa frase nominal yang dilambangkan
dengan LNR atau frase adjektival yang dilambangkan dengan LADJR. Kedua bentuk
ini sebelumnya dapat didahului oleh suatu artikula ART. Contoh frasa nominal adalah
Sang raja dan frasa adjektival adalah Si pandai. Pilihan antara frasa LNR atau LADJR
Simbol LN di atas adalah left adjunct dari nomina. Adjunction ini adalah string
yang dapat diselipkan di sebelah kiri nomina sehingga dapat membentuk frasa
nominal. Adjunction dapat berupa numeral NUMS yang diiringi dengan right adjunct
RNUM dari numeral tersebut. Right adjunct RNUM berupa nomina penggolong seperti
kata buah pada frase nomina satu buah buku. Simbol NUMS yang dipakai pada LN
dapat juga berupa nomina penggolong spesial NPS seperti kata sebuah pada frasa
sebuah buku tulis. Sedangkan simbol RPRO adalah adjunction di sebelah kanan
pronomina. Simbol ini berupa pilihan antara pronomina atau tidak sama sekali.
Contoh frase pronomina ini adalah mereka itu pada kalimat mereka itu teman saya.
Sebaliknya RPRO akan bernilai NULL seperti kata mereka pada kalimat mereka teman
Bentuk dari NOUNS_RN sendiri adalah urutan dari nomina diikuti oleh right
adjunct nomina seperti kata buku itu pada kalimat buku itu baru. Oleh karena itu right
adjunct nomina dapat berupa pronomina dan juga sentence adjunct YANGSTG yang
didahului oleh kata yang seperti string buku yang baru saya beli itu pada kalimat
Buku yang baru saya beli itu dipakai oleh kakak. Berikut ini definisi dari NOUNS_RN.
<NEXT_PERSONA>|<*NAMA><NEXT_NAMA>.
Pilihan IS_ADJ merupakan kata adjektif yang bisa muncul setelah nomina.
Contohnya adalah kata ilmiah pada frase nomina karya tulis ilmiah remaja. Definisi
dari YANGSTG yang merupakan sentence adjunct ini akan dijelaskan pada sub bagian
sentence adjunct kemudian. Pilihan nomina sendiri dapat berupa kata benda biasa
ataupun nomina persona seperti ibu atau bos saya dan juga dapat berupa nama
seseorang. Masing-masing kata benda tersebut dapat diiringi oleh kata benda sejenis
sehingga definisi masing-masing kata benda tersebut diikuti oleh simbol
<*DEFINISI><PELENGKAPINT>|
<LTIPE7><TIPE7><KETCHOICE>.
<ADVORNOT><MORNOT>.
Predikat kalimat dapat berupa frasa yang dibentuk dengan cara menambahkan
adjunction di sebelah kiri ataupun di sebelah kanannya. Adjunction ini dapat berupa
auxiliary yang dapat didahului oleh adverbia ataupun aspek yang dapat diikuti oleh
adverbia, ataupun unsur modal yang di sebelah kirinya juga dapat disisipi oleh
adjunction adverbia. Predikat juga dapat berupa kata definisi yaitu adalah atau ialah
Simbol ADVORNOT pada CHOICE di atas memberikan pilihan bahwa adverbia dapat
muncul ataupun tidak pada posisi tersebut. Demikian pula simbol MORNOT
memberikan pilihan kemunculan unsur modal. Oleh karena itu, jika kedua simbol
tersebut tidak muncul, left adjunct yang dilambangkan dengan CHOICE tidak akan
Pilihan PRECHOICE ini merupakan keterangan adjektival seperti frasa dengan hati-
hati pada kalimat Dia harus dengan hati-hati berdiri. Frasa ini bisa tidak muncul
dalam kalimat karena merupakan unsur keterangan. Oleh karena itu simbol NULL
juga dapat berupa predikat nominal yang merupakan predikat pola dasar tipe 7.
Predikat ini dapat didahului oleh adjunction berupa kata pengingkaran bukan dan juga
oleh sebuah artikula. Selain itu, predikat yang mengisi kalimat nominal ini dapat
diikuti oleh elemen keterangan <KETCHOICE>. Berikut ini definisi predikat kalimat
Karena kalimat tipe 7 adalah kalimat nominal, kalimat ini memiliki predikat frasa
<TIPE8><PELENGKAPINTORNOT><KETCHOICE>.
<PASSIVE_PREDICATE>::= <PASIF_TIPE123><PELENGKAPINTORNOT>
<KETCHOICE>.
VERBA yaitu verba transitif dan intransitif ataupun frasa adjektival yang dimiliki oleh
kalimat dasar tipe 8. Kalimat tipe 8 dapat memiliki elemen keterangan yang letaknya
di akhir kalimat. Kalimat tipe 8 dapat juga memiliki pelengkap yang didefinisikan
ada. Oleh karena itu, pelengkap ini mendahului elemen keterangan pada definisi
kalimat dasar tipe 8. VERBA sendiri merupakan verba kalimat dasar tipe 1 sampai
PASIF_TIPE123. Predikat pasif dapat juga diiringi oleh unsur pelengkap dan unsur
keterangan. Kedua elemen terakhir ini merupakan optional untuk predikat pasif.
Jenis-jenis dari predikat aktif dan predikat pasif sendiri dapat dilihat pada definisi
Kalimat yang memakai verba aktif dapat memiliki pola kalimat dasar tipe 1
sampai dengan tipe 6. Kalimat dasar tipe 1 sampai tipe 3 adalah kalimat aktif transitif
Perbedaan dari ketiga tipe ini adalah elemen kalimat terakhirnya apakah memiliki
keterangan, pelengkap, atau tidak sama sekali. Pilihan ini digambarkan dengan simbol
PELORNOT dan KETCHOICE. Kalimat dasar tipe 1 akan memiliki unsur keterangan,
sedangkan kalimat dasar tipe 2 memiliki unsur pelengkap, dan kalimat dasar tipe 3
sama sekali tidak memiliki kedua unsur tersebut. Elemen keterangan adalah elemen
yang dapat muncul pada beberapa tempat dalam kalimat dan elemen ini juga tidak
mempengaruhi makna kalimat. Oleh karena itu, kalimat yang memiliki elemen
pelengkap juga dapat memiliki elemen keterangan seperti frasa preposisi di pasar
pada kalimat Ibu membelikan adik buku tulis di pasar. Kata buku tulis pada kalimat
ini berfungsi sebagai pelengkap. Selain itu, kalimat masih tetap memiliki unsur
keterangan.
Verba transitif dapat berbentuk jamak seperti kata mencoba dan merasakan
sehingga simbol NEXT_TRANS termasuk dalam definisi verba aktif transitif. Tentu
saja NEXT_TRANS ini bisa saja berbentuk NULL jika predikat berbentuk verba aktif
transitif tunggal. Simbol LTRANS sebagai adjunction sebelah kiri dari verba transitif
LTRANS sebagai adjunction sebelah kanan berupa adverbia yang terletak dibelakang
predikat yaitu ADVBS. Kelebihan dari kalimat yang memiliki verba transitif ini adalah
Verba intransitif dipakai oleh kalimat dasar tipe 4 sampai dengan tipe 6. Sama
seperti kalimat dasar tipe 1 sampai dengan tipe 3, perbedaan dari ketiga tipe ini adalah
kalimat aktif intransitif atau tidak memiliki keduanya sama sekali. Pilihan ini
terakhir ini tidak terdapat dalam kalimat, maka nilai kedua simbol tersebut adalah
NULL. Kalimat ini disebut sebagai kalimat dasar tipe 6. Kalimat intransitif yang
memiliki pelengkap adalah kalimat dasar tipe 4, sedangkan kalimat yang hanya
memiliki unsur keterangan adalah kalimat dasar tipe 5 seperti kalimat Patung ini
terbuat dari perunggu. Berikut ini definisi predikat tipe 4 sampai dengan tipe 6 dalam
BNF.
adalah kalimat dasar tipe 8. Berikut ini definisi kalimat dasar tipe 8.
dapat memiliki left adjunction artikula yang digambarkan oleh LTIPE8. Kalimat
dasar tipe 8 memiliki predikat adjektival yang didefinisikan dengan LADJR. Karena
predikat ini tidak hanya berupa predikat tunggal, predikat adjektival ini dapat terus
berlanjut dan didefinisikan dengan NEXT_ADJ. Contohnya adalah kata senang dan
<*KENA><PASIF2>
Predikat pasif juga dapat berbentuk frase yang dibentuk dengan menambahkan
atas berupa adverbia ADVB. Kalimat pasif terdiri dari tiga tipe. Tipe pertama adalah
kalimat pasif yang predikatnya diawali oleh awalan di- atau imbuhan ke-an seperti
kata kehujanan. Kelas kata pengisi predikat ini disebut kata PASIF. Tipe kedua
adalah predikat yang tidak diawali dengan awalan di-, tetapi gabungan antara
pronomina atau nomina persona lainnya ditambah dengan kelas kata PASIF2. Tipe
terakhir adalah predikat yang diawali oleh kata kena seperti kata kena pukul pada
<TIPE_AKTIF_TRANS>|<TIPE_AKTIF_INTRANS>.
Objek kalimat terdapat tepat di belakang predikat kalimat aktif transitif. Objek
ini dapat berupa frasa nominal dan berbentuk jamak seperti kata cerpen, sajak dan
novel baru pada kalimat Saya menulis cerpen, sajak dan novel baru. Objek dapat
aktif intransitif seperti bersabar pada kalimat Dia mencoba bersabar atas kejadian
ini.
Pelengkap yang dapat mengikuti predikat adjektival dan predikat pasif ditulis
dengan simbol PELENGKAPINT. Pelengkap ini dapat berupa pelengkap yang sama
seperti pelengkap kalimat aktif transitif yaitu frasa nominal yang diperlihatkan oleh
simbol NOUN_PHRS ataupun dapat juga berupa frasa verbal dan frasa adjektival yang
unsur-unsur konjungtor subkoordinatif CSS pada KET1 atau preposisi PSS pada
KET2. Preposisi dapat muncul lebih dari sekali. Hal ini dapat dilihat dari definisi PSS
yang memberikan definisi NEXT_PS. Definisi ini dapat berupa NULL atau sebuah
preposisi lagi. Contoh kata-kata ini adalah dari dalam hati dimana kata dari dan kata
anak kalimat yang ditandai dengan adanya ASSERTION seperti anak kalimat ketika
saya masuk pada kalimat Mereka diam ketika saya masuk atau dilanjutkan oleh frasa
verbal PREDICATE1 bila subjek sudah jelas seperti frasa ketika mencoba mengejar
kami pada kalimat Dia jatuh ketika mencoba mengejar kami. Simbol PREDICATE1
ini hampir sama seperti simbol PREDICATE0 yang sudah dijelaskan pada aturan
Keterangan yang didahului oleh preposisi yaitu KET2 biasanya disertai frasa
nominal, frasa adjektival atau adverbia. Elemen keterangan ini juga bisa hanya berupa
preposisi jika predikat nominal yang akan dijelaskan sudah dijelaskan pada kalimat-
kalimat sebelumnya seperti kata di atas pada kalimat Saya ada di atas. Hal ini
ditandai dari pilihan NULL pada definisi KETOP yang menyertai preposisi.
Kumpulan string ini di dalam bahasa Indonesia disebut sebagai anak kalimat pada
kalimat majemuk bertingkat. Pada penelitian ini, parser yang dibangun memiliki 4
macam sentence adjunct. Sentence ajunct yang pertama dapat dilihat pada aturan
sintaks berikut :
Simbol non terminal SAF di atas terdiri dari sebuah sentence adjunct yang
juga dapat berfungsi sebagai klausa subordinatif yang letaknya di awal kalimat dan
juga dapat berupa frasa preposisional.. Anak kalimat dan frasa preposisional seperti
ini juga merupakan elemen keterangan dalam kalimat utama seperti yang sudah
dijelaskan sebelumnya. Oleh karena itu, aturan sintaks SAF ini adalah sebagai
berikut.
<ADVORNOT><KET2>.
Jika keterangan tersebut berupa anak kalimat, kalimat harus memiliki tanda
baca “,” di antara elemen keterangan dan subjek. Elemen keterangan yang
menggambarkan anak kalimat ini adalah KET1, sedangkan elemen keterangan yang
konjungtor yang dan diikuti oleh string-string yang dapat menyertainya. String yang
dapat menyertai kata ini berupa kalimat dan juga berupa predikat jika subjek yang
dimaksud sudah jelas. Karena string yang mengikuti YANGSTG ini berupa kalimat,
maka string ini dapat disebut sebagai sentence adjunct. Aturan sintaks dari YANGSTG
sentence adjunct yang ketiga. Aturan sintaks string keterangan dapat dilihat pada sub
bab Aturan String Pelengkap Dan Keterangan Kalimat. Sentence adjunct terakhir
merupakan anak kalimat pengganti nomina yang diawali oleh konjungtor bahwa.
Aturan sintaks anak kalimat ini sudah dijelaskan pada bagian subjek.