Vous êtes sur la page 1sur 58

PROPOSISI

4.1. KONSEP DAN NOTASI DASAR



Ka1kulus proposisi, pada hakekatnya adalah suatu metode dalam komputasi menggunakan proposisi atau menggunakan kalimat. Di sini, kalimat yang dimaksud merupakan kalimat deklaratif. Pada kalimat deklaratif tersebut dapat kita berikan nilai kebenarannya (truth value) yaitu salah satu dari "true" atau ','false". Kalimat seperti itu biasa disebut sebuah statemen. Sebuah contoh statemen, dapat kita ambil kalimat "Kucing adalah binatang berkaki empat", atau "Matahari terbit di sebelah timur" dan lain sebagainya.

Pada kalkulus proposisi ini, kita juga menekankan pembahasan pada bagaimana cara mengkombinasikan statemen, sehingga terbentuk statemen lain yang lebih kompleks. Pengkombinasian statemen akan menghasilkan statemen majemuk (compound statement). Nilai kebenaran dari suatu statemen majemuk tergantung pada nilai kebenaran statemen yang dikombinasikan serta tergantung pula pada operasi pengkombinasian mereka.

Kita akan bekerja dengan statemen secara abstrak. Kita akan memisahkan suatu statemen sebagai p. Dalam hal ini kita tidak terlalu memperdulikan apa isi dari p, yang lebih penting adalah pada suatu saat tertentu, p bemilai kebenaran true atau false. Jadai p dapat kita pandang sebagai sebuah variabel yang bisa diisi dengan suatu kalimat dapat bemilai true atau false.

Masalah pertarna yang kita hadapi adalah bagaimana mendefmisikan penghubung secara logik antara dua statemen yang dapat kita gunakan untuk membentuk statemen yang lebih kompleks. Misalkan p serta q berturut-turut statemen sederhana berbunyi "rumput hijau", dan "hari hujan", kita ingin mempunyai simbol untuk menyatakan statemen seperti "p tidak benar", atau "jika p maka q", "p dan q" dan sebagainya. Dalam hal ini kita menginginkan pula untuk dapat memberikan nilai kebenaran bagi kombinasi dari p da q tersebut. Tentunya pemberian nilai kebenaran tersebut adalah dengan cara yang konsisten sesuai dengan penggunaan yang biasa dilakukan. Suatu ekspresi yang mengandung. variabel berupa statemen, dengan operasi logik yang segera kita definisikan, disebut suatu proposisi.

Sekarang baiklah kita mulai dengan "p tidak benar", yang dapat dinyatakan dengan simbol -po Bila p true maka -p adalah false, sebalikoya bila p false maka -p adalah true. Kita dapat mendefinisikan negasi p, -p dalam Tabel 1. Di sini T berarti true dan F berarti false.

130

p

-p

T F

F T

Tabid 1. Definisi Negasi.

Kalimat lain yang nilai kebenarannya secara jelas kita rasakan dari penggunaan sehari-hari adalah "p dan q". Ia bemilai true bila kedua variabel p dan q sama-sama true. Kita definisikan konjungsi, p A q dalam Tabel 2.

p q pAq
T T T
T F F
F T F
F F F
Tabel2. Definisi Konjungsi Kalimat "p or q" sedikit agak membingungkan karena dapat mempunyai dua arti (ambiguous). Yang pertama dapat berarti or inklusif yaitu "p true atau q true atau keduanya true", sedangkan yang kedua adalah or eksklusif yaitu "p true atau q true tetapi tidak keduanya".

Dalam mengembangkan suatu sistem secara formal, adanya arti gandaserupa itu harns dihindari atau dihilangkan. Untuk itu kita defmisikan disjungsi, p *" q pada Tabel 3 untuk kasus or inklusif dan nonekivalen, karena untuk p *" q nilai kebenaran adalah true bila p dan q mempunyai nilai kebenaran yang berbeda dan false bila mempunyai nilai kebenaran yang sarna.

p

p

pvq

T T F F

T F T F

T T T F

Tabel 3. Definisi Disjungsi

131.

p q p:;tq
T T F
T F T
F T T
F F F
Tabel4. Definisi Nonekivalen Pendefinisian keempat operator logik tersebut, mengingatkan kita pada operasi dalam aljabar Boo1e. Kita catat bahwa terdapat operasi komplementasi multiplikasi serta dua operasi addisilpenjumlahan + dan -:F-. Mereka bersesuaian berturut-turut dengan operasi negasi, disjungsi dan nonekivalen pada proposisi.

Dapat dicatat pula: bahwa di sini kita juga membicarakan pemetaan (mapping).

Jika kita berpikr bahwa kita tidak membicarakan p da q sebagai kalimat, tetapi sebagai variabel yang dapat berharga T dan F, maka operasi disjungsi rnisalnya adalah pemetaan dari S x S ---7 S, S adalah himpunan (T,F). Terdapat 4 elemen dari S x S (dibaca S cross S) yaitu (T,T), (T,F), (F,T), (F,F). Setiap mapping dari S x S ke S selalu memberi harga, T atau F kepada masing-masing pasangan di atas. Karena masing-masing dari 4 pasangan tersebutdapat mempunyai nilai T atau F secara bebas, maka terdapat 2 x 2 x 2 x 2 = 16 pemetaan yang bisa dilakukan. Konjungsi, disjungsi serta nonekivalen adalah termasuk di antara 16 pemetaan tersebut. Tabel 5 menyatakan 16 pemetaan yang dapat dilakukan dari S x S ke S.

Tabel 5, 'terlihat bahwa operasi disjungsi muncul pada kolom 2, konjungsi pada kolom 8 dan nonekivalen pada kolom 10. Kalimat p sendiri disajikan pada kolom 4, -p pada kolom l3, q pada kolom 6 dan -q pada kolom .11. Kolom 1 menyajikan universal true (true semua/lengkap) dan kolom 16 menyajikan universal false.

Bagaimana dengan 7 kolom yang lain? Mereka akan menyatakan nilai kebenaran statemen dalam berbagai bentuk lain, rnisalnya statemen "if p then q" dan sebagainya.

Marilah kita catat, bahwa kolom ke n dari Tabel 5 merupakan negasi dari kolom 15 menyajikan nondisjungsi -(p v q) yang kadang-kadang disebut nor (not or). Kita dapat menyatakan p nor qsebagai "bukan p atau q atau keduanya". Simbol yang standar tidak untuk nor ini adalah panah PEIRCE, p J, q.

, .

Juga terlihat bahwa kolom 9 adalah negasi .dari kolom 8 yang menyajikan konjungsi. Jadi kolom 9 menyajikan -(p A q), yang disebut juga nand (not and), dan biasanya dinyatakan dengan simbol,strok~ SHEFFER, p J, q. Negasi dari kolom 10 (nonekivalen) adalah kolom 7 yangdisebut bikondisi atau ekivalen.

132

Ekivalen kerapkali disimbolkan dengan p = q. Ia biasa diinterpretasikan sebagai 'p if and only if q (p jika dan hanya jika q)".

,

Sekarang tinggal 4 kolom lagi dari Tabel 5 yang belum menyajikan suatu statemen. Mereka adalah kolom 3,5,14 dan 12. Jelas kolom 12 adalah negasidari kolom 5 dan kolom 14 adalah negasi dari kolom 3. Mereka kita kaitkan untuk statemen "if p then q" dan "p whenever q". Yang pertama disajikan oleh kolom 5. Tabel 5, ditulis p :::) q (atau p --? q) disebut kondisional atau implikasi. Variabel p disebut antecedent dan q disebut consequent dari kondisional. Operasi pada kolom 3 pada hakekatnya sarna dengan pada kolom 5, hanya saja peranan p dan q bertukar. Kita simbolkan p c q (atau p ~ q). Ia disebut implikasi konvers.

Akhimya, pembicaraan kita akhiri dengan Tabel6yang merupakan kesimpulan dari operasi yang telah kita bicarakan. Memang tidak semua operasi penting sekali. Panah Peirce dan Stroke Sheffer ':termasuk operasi yang penting, karena banyak operasi dapatdikembangkan.dari kedua operasi tersebut.

p q 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
T T T T T T T T T T F F F F F F F F
T F T T T T F F F F T T T T F F F F
F T T T F F T T F F T T F F T T F F
F F T F T F T F T F T F T F T F T F
Tabel 5. Pemetaan dari S x S ke S
"True" Pvq pcq p p:::)q q p=q pAq
T T T T T T T T
T T T T F F F F
T T F F T T F F
T F T F T F T F
p/q p=q -q p:pq -p pcq piq False
F F F F F F F F
T T T T F F F F
T T F F T T F F
T F T F T F T F
Tabel 6. Operasi Pada Kalkulus Proposisi
133 4.2. POLINOMINAL BODLE

Kita telah mengetahui bahwa pada aljabar biasa terdapat suatu bentuk yang disebut polinominal. Operasi yang digunakan adalah operasi penjumlahan (+), pengurangan (-) serta perkalian (=1=). Misalnya polinominal dengan satu variabel x, f(x) = x2 - x yang dapat ditulis pula sebagai f(x) = x :1= x-x. Contoh polinominal dengan dua variabel x dan y, misalnya f(x,y) = x3 + xy2 - y3 + x dan sebagainya. Kalau sekarang operasi kita ganti dengan operasi disjungsi (v), negasi (-) serta konjungsi (A), kemudian variabel polinominal kita ganti dengan variabel statemen seperti p,q dan sebagainya, kita peroleh apa yang disebut polinominal Boole. Jadi kita peroleh misalnya f(p) = pAp -p ataupun f(p,q) = pAp A p v p A q A q -q A q A q v p. Selain operasi A, - , v di atas dapat pula kita gunakan operasi lain seperti -7, H dan sebagainya.

Simbol A, v, - dan H sekarang dapat digunakan sebagai operator untuk polinominal Boole. Kita dapat berbicara mengenai konjungsi, disjungsi dan peniadaan polinominal Boole.

Contoh (4.1)

f(p,q) A g(p,q) = [-p v (P-7q)] A [(p H -q) A q] f(p,q) -7 g(p,q) = [-p v (P-7q)J -7 [(p H -q) A q]

Sekarang misalkan setiap variabel p,q, . . . dalam sebuah polinominal Boole f(p,q, ... ) berturut-turut digantikan oleh pemyataan spesiftk, yang dinyatakan oleh

Po' q", ...

Maka pemyataan

f(p,,.<),,, . . . . )

adalah juga sebuah pemyataan dan, lagi pula mempunyai sebuah nilai kebenaran.

Contoh (4.2)

Misalkan f(p,q) = -p A (P-7q), misalkan Po adalah "2 + 2 = 5" dan ~ adalah "1 + 1 = 2". Maka f(Po~) membaca

"2 +2 = 5, dan jika 2 + 2 = 5 maka 1 + 1 =2"

r = p -7 (J benar. Perhatikan bahwa s = -p benar.

o (1 -"Jo 0 0

Maka, menurut T1, f(Po'q,) = So A ro juga benar.

134

Catatan (1).

Misalkan f(p,q, ... ) adalah polinominal Boole, danmisalkan pemyataanpemyataan p' 0' q' 0' ••• berturut-turut mempunyai, nilai kebenaran yang sama

seperti pemyataan po'~' Maka f(p' 0' q' 0' ••• ) mempunyai nilai kebenaran yang

sarna seperti f(po'~' )

4.3. PROPOSI51 DAN TABEL KEBENARAN

Definisi proposisi P (p, q, ... ), Q (p, q, ... ), ... atau amyatakan Uto;;;U P, Q, . . . , saja adalah sebuah polinomial Boole dalam variabel p, q, . . .

Nilai kebenaran sebuah proposisi P (p, q, ... ) yang dihitung pada sebarang pemyataan adalah sebuah fungsi dari nilai kebenaran pemyataan-pemyataan itu saja, dan bukan merupakan fungsi dari pemyataan khusus itu sendiri. Maka kita berbicara mengenai "nilai kebenaran" dari setiap variabel p, q, ... , dan "nilai kebenaran" dari proposisi P (p, q, ... ).

Sebuah cara sederhana untuk memperlihatkan hubungan di antara nilai kebenaran sebuah proposisi P (p, q, . . . ) dan nilai kebenaran variabelnya p, q, . . . adalah melalui sebuah tabel kebenaran . Tabel kebenaran dari proposisi -(p A -q) misalnya, dibentuk sebagai berikut :

p q -p p" -q -(p " -q)
T T F F T
en"ja@ll\ T F T T F
F T F F T
F F T F T Perhatikan bahwa kolom pertama dari tabel tersebut adalah untuk variabel p, q, ...

Perhatikan juga bahwa ada baris yang mencukupi dalam tabel tersebut untuk membolehkan semua kombinasi T dan F untuk variabel-variabel ini. (Untuk 2 variabel, seperti di atas, maka diperlukan 4 baris; untuk 3 variabel, maka diperlukan 8 baris; dan umunmya, untuk n variabel, maka perlu 2n baris). Lalu ada sebuah kolom tambahan untuk setiap langkah dalam komputasi nilai kebenaran yang diinginkan dari proposisi yang muncul dalarn kolom terakhir.

135

Tabel k be

kol . e oaran d .

be ~m di bawah v . art proposisi ~.

rikut : ariabel-v-:'

Va! van kerm beriku

Lan,

menyatakan r". Dengan kata lain, proposisi
[(p ~ q) A (q ~ r)] ~ (p ~ r)
adalah tautologi. Kenyataan ini dijelaskan oleh sebuah tabel kebenaran.
p q r [(p ~ q) A (q ~ r)] ~ (p ~ r)
T T T T T T T T T T T T T T
T T F T T T F T F F T T F F
T F T T F F F F T T T T T T
T F F T F F F F T F T T F F
F T T F T T T T T T T F T T
F T F F T T F T T F T F T F
F F T F T F T F T T T F T T
F F F F T F T F T F T F T F
Langkah 1 2 1 3 1 2 1 4 1 2 1
Perhatikan bahwa delapan baris diperlukan dalam tabel kebenaran di atas untuk
membolehkan semua kombinasi T dan F untuk variabel-variabel p, q dan r.
Dari ke 2 tabel di bawah ini terlihat bahwa p v -p adalah tautologi, sedangkan
p A _p adalah kontradiksi.
p -p p v-p p -p P A_p
T F T T F F
F T T F T F Perhatikan bahwa negasi dari suatu tautologi, dan rnisalkan PI (p, q, ... ), P2 (p, q, ... ), ... adalah sembarang proposisi. Karena P (p, q, ... ) tidak bergantung pada nilai kebenaran tertentu variabel-variabel p, q, ... ,kitadapatmensubstitusikan PI untuk p, P2 untuk q •... ke dalam tautologi P (p, q, ... ) dan masih mempunyai suatu tautologi. Dengan perkataan lain :

139

Teorema 1 (Prinsip Pensubstitusian) :

Jika P (p, q, ... ) suatu tautologi, maka P (P l' P 2' .•. ) adalah suatu tautologi untuk sembarang PI' P2, •••

4.5. EKIVALENSI LOGIKA

Dua proposisi P (p, q, . . . ) dan Q (p, q,.; . . ) dibuat ekivalen atau equal (logically equivalent), dinotasikan oleh

P (p, q, . . . ) = Q (p, q, . . . )

jika kedua proposisi terse but mempunyai tabel kebenaran yang identik. Sebagai contoh, perhatikan tabel kebenaran -(p " q) dan -p v -q :

I.

p , q , pAq , -(pAq) P , q , -p I -q I -pv-q
---1--1---1--- - -1- - + - -1- - t- --
TIT I T I F TIT, FIFI F
T I F I F I T T I F I F I T I T
F I T I F I T F I T , ,T I F , T
I I I I I I I
__F _l __F _j _F _ .L _! _ __F_L~.l_!_L~L_::_ Karena tabel kebenaran sarna, yakni kedua proposisi salah pada keadaan pertama dan kebenaran pada ketiga keadaan lainnya, maka proposisi -(p"q) dan -pv-q ekivalen dan kita dapat menuliskan :

-(pAq) = -pv-q

Kernudian perhatikan statemen berikut,

"Tidak benar bahwa mawar berwama merah dan violet berwama biru".

State men ini dapat dituliskan bahwa bentuk -(p"q) dimana p adalah "mawar berwama merah" dan q adalah "violet berwama biru". Tetapi menurut tabel kebenaran di atas, -(o"q) ekivalen dengn -pv-q. Jadi statemen yang diberikan mempunyai arti yang sarna dengan statemen.

"Mawar tidak berwama merah, atau violet tidak berwama biru"

140

4.6. ALJABAR PROPOSISI

Proposisi memenuhi hukum-hukum pada tabel 1. (Dalam tabel, t dan f masingmasing untuk nilai kebenaran benar (true) dan salah (false).

Teorema:

Proposisi memenuhi hukum-hukum pada tabel berikut :

Tabel 1. Hukum-hukum pada aljabar proposisi

la. pvp==p
2a. (pvq) vr == pv(qvr)
3a. pvq==qvp
4a.- p v (q A r) == (p v q) A (pv r)
Sa. pvf==p
6a. p v t == t
7a. p v-p == t
8a. - t == f 9. - - p == p

lOa. -(p v q) == -p A -q

Hukum Idempoten lb. pAp == P Hukum Asosiatif

2b. (pAq) Ar == pA(qAr) Hukum Komutatip

3b. p A 0== q A P Hukum Distributif

4b. p A(q v r) == (p A q) v (p A r) Hukum Identitas

5b. pAt == P 6b. P A f == f Hukum Komplemen 7b. p A f == f 8b. -f == t Hukum Involusi

Hukum DeMorgan

lOb. -(p A q) == -p v -q .

141

9. Statemen Kondisional dan Bikondisional

Banyak: statemen, khususnya dalam matematika, berbentuk "Jika p maka q".

Statemen demikian disebut state men kondisional (conditional) dan dinotasikan.

p--7q_

Kondisional p --7 q sering dibaca "p mengakibatkan q" atau "p hanya jika q".

Statemen umum lainnya berbentuk "p jika dan hanya jika q". Statemen demikian disebut statemen bikondisional (biconditional) dan dinotasikan.

pHq

Nilai kebenaran p --7 q dan p H q diberikan oleh tabel berikut :

p I q Ip--7q P I q I pHq
--1--'--- --1--'---
TIT I T TIT I T
T I F I F T I F I F
F I T I T F I T I F
F I F I T F I F I T Amati bahwa kondisional p --7 q salah hanya jika bagian pertama p benar bagian kedua q salah. Dalam keadaan p salah, kondisional p --7 q benar tidak: bergantung nilai kebenaran q. Amati pula bahwa p H q benar jika p dan q mempunyai nilai kebenaran yang sama, dan yang lainnya salah.

Sekarang perhatikan tabel kebenaran proposisi -p 'v q :

p I q I -p I -pvp

--T--T--r--

TIT I FIT

T I F I F I F

FIT I TIT

F I FIT I T

142

Perhatikan bahwa nilai kebenaran di atas identik dengan nilai kebenaran p ~ q. Maka p ~ q ekivalen dengan proposisi "P v q :

p ~ q z -p V q

Dengan perkataan lain, statemen kondisional "Jika p maka q" ekivalen dengan ''Tidak p atau q" yang hanya melibatkan penghubung v dan - yang merupakan bagian yang sudah kita pelajari.

4.7. ARGUMEN

Argumen adalah suatu pemyataan tegas yang diberikan oleh sekumpulan proposisi PI' P2, ••• , Pn' yang disebut 'premises, menghasilkan (sebagai konsekuensinya) proposisi lainnya Q, disebut konklusi (conclusion). Argumen ini dinotasikan oleh

PI' P2, ••• , Pn 1-- Q

Nilai kebenaran dari suatu argumen ditentukan sebagai berikut :

Suatu argumen PI' P2, ••• , Pn Q benar jika Q bemilai benar untuk semua premises yang benar; dan argumen dalam keadaan selain itu dikatakan salah.

Dengan demikian argumen adalah suatu statemen, yakni mempunyai kebenaran.

Argumen yang benar disebut argumen yang valid, dan argumen yang salah disebut fallacy.

Contoh 5 :

a) Argumen berikut valid :

p, q ~ q 1-. - q (Law of Detachment)

143

Buktikan aturan ini berdasarkan tabel berikut :

p I q I p~q

-,-,--,---

TIT I T

T I F I F

FIT I T

FIT I T

Untuk p benar pada baris 1 dan 2, dan p ~ q benar pada baris 1,3,4; maka p dan p ~ q bersama-sama benar pada baris 1. Karena pada baris 1 tersebut q benar maka argumen valid.

b). Argumen berikut adalah suatu fallacy :

p~q,ql-p

Untuk p ~ q dan q benar keduanya pada dalam baris 3, tetapi dalam baris ini salah.

Perhatikan bahwa proposisi PI,P2, ••• Po benar semuanya jika dan hanyajika proposisi PI A P2 A ... A Po benar. Dengan demikian PI' P2, ••• , Po 1-Q valid jika dan hanya jika Q benar untuk PI' P2, ••• Po yang benar atau, ekivalen dengan, jika proposisi (PI' P2, ••• PO> ~ Q suatu tautologi.

Teorema 3 :

Argumen PI' P2, ••• , Po 1-- Q valid jika dan hanya jika proposisi (PI' P2, ... , Po) ~ Q suatu tautologi.

Contoh (4.6) :

Argumen berikut adalah valid :

Jika p hanya jika q dan q hanya jika r, maka p hanya jika r."

144

atau
p ---t q, q ---t r I- p ---t r (Law of Syllogism)
Hal ini dapat dijelaskan mela1ui label kebenaran dari proposisi
[(p ---t q) A (q ---t r)] ---t (p ---t r)
yang merupakan suatu tautologi :
p q r [(p ---t q) A (q .---t . r)] ---t (p ---t r)
T T T T T T T T T T T T T T
T T F T T T F T F F T T F F
T F T T F F F F T T T T T T
T F F T F F F F T F T T F F
F T T F T T T T T T T F T T
F T F F T T F T F F T F T F
F F T F T F T F T T T F T F
F F F F T F T F T F T F T F
. Langkah 1 2 1 . 3 1 2 1 4 1 2 1
Atau, argumen valid karena premises p ---t q dan q ---t r keduanya benar bahwa
pada baris 1, 5, 7 dan 8 dan konklusi p ---t r juga benar. (Perhatikan bahwa nilai
kebenaran membutuhkan 23 = 8 baris karena mempunyai tiga variabel p, q dan r).
Sekarang gunakan teori di atas pada argumen yang melibatkan statemen-statemen
tertentu. Perhatikan bahwa validitas tidak bergantung pada nilai-nilaikebenaran
maupun isi dari statemen yang muncul dalam argumen, tetapi bergantung pada
bentuk tertentu argumennya. 145

Contoh 7 :

Perhatikan argumen berikut :

S,: Jika seorang pria adalah seorang sarjana, dia tidak bahagia. S2: Jika seorang pria tidak bahagia, dia mati muda.

S : Sarjana mati muda.

State men S di bawah garis menyatakan konklusi dari argumen, dan statemen S, dan S2 di atas garis menyatakan premises-premises argumen. Argumen S" S21- S adalah valid, karena argumen berbentuk

p ~ q, q ~ r 1-- p ~ r

untuk p adalah "Pria sarjana", q adalah "Pria tidak bahagia", dan r adalah "Pria mati muda": dan berdasarkan contoh 6 argumen ini (Law of Syllogism) valid

4.8. IMPLIKASI LOGIK (LOGICAL IMPLICATION)

Proposisi P (p, q, ... ) dikatakan logically imply proposisi Q (p, q), ... ), dituliskan

P (p, q, .. . ) => Q (p, q, .. . )

jika Q (p, q, ... ) benar untuk P (p, q, ... ) yang benar.

Contoh (4.7) :

p logically imply p v q. Perhatikan tabel kebenaran dan q berikut. Perhatikan bahwa p benar pada baris ke 1 dan, dan dalam baris ini p v q juga benar. Dengan perkataan lain, p logically imply p v q.

146

p 1 q 1 pvq

--1---+-TIT 1 T

T 1 FIT FIT 1 T F I F I F

Jika Q (P. q •... ) benar untuk P (P. q •... ) benar, maka argumen

P (P. q •... ) 1- Q (P. q •... )

valid. begitu juga sebaliknya. Selanjutnya, argumen P 1-- Q valid jika dan hanya jika statemen P ~ Q tautologi.

Teorema:

Untuk setiap proposisi P (P. q •... ) dan Q (P. q •... ). ketiga rtatemen berikut adalah ekivalen :

i) P (P. q •... ) logically imply Q (p, q •... )

ii) Argumen P (P. q. . . . ) 1-- Q (P. q, . . . ) valid iii) Proposisi P (p, q •... ) ~ Q (P. q •... ) tautologi.

4.9. FUNGSI PROPOSISI DAN HIMPUNAN KEBANARAN

Misalkan sebuah himpunan A diberikan secara eksplisit ataupun implisit. Sebuah fungsi proposisi (proportional function) atau, sebuah kalimat terbuka (open sentence) (atau kondisi) pada A adalah sebuah pemyataan yang ditulis sebagai

(px)

serta mempunyai sifat bahwa p(a) benar atau salah untuk setiap a E A. Dengan kata lain. p(x) adalah sebuah fungsi proposisi pada A jika p(x) menjadi sebuah pernyataan hila sebarang elemen a E A disubstitusikan untuk variabel x.

147

Contoh 4.8 :

Misalkan p(x) adalah "x + 2 > 7". Maka p(x) adalah sebuah fungsi proposisi pada N, yakni himpunan bilangan asli.

Contoh 4.9 :

Misalkan p(x) adalah "x + 2 > 7". Maka p(x) bukan sebuah fungsi proposisi pada C, himpunan bilangan kompleks, karena ketidaksamaan tidak didefinisikan untuk semua bilangan kompleks.

Lagipula, jika p(x) adalah sebuah fungsi proposisi pada sebuah himpunan A, maka himpunan elemen a E A dengan sifat bahwa p(a) benar dinamakan himpunan kebenaran T dari p(x). Dengan kata lain,

p

T = {x I x E A, p(x) benar)

p

atau singkatnya

T = {x I p(x)}

p

Contoh 4.10 :

Tinjaulah fungsi proposisi "x + 2 > 7" yang didefinisikan pada N, yakni himpunan bilangan asli. Maka

{x I x E N, x + 2 > 7} = {6, 7, 8, ... }

adalah himpunankebenarannya.

Contoh4.11 :

Misalkan p(x) adalah "x + 5 < 3". Maka himpunan kebenaran dari p(x) pada N adalah

{x I x E N, x + 5 < 3} = j1j

yakni himpunan kosong.

148

Contoh 4.12 :

Misalkan p(x) adalah "x + 5 > 1". Maka himpunan kebenaran dari p(x) pada N adalah

{xlx+5>1}=N

Perhatikan, menurut contoh terdahulu, bahwa jika p(x) adalah sebuah fungsi proposisi yang didefinisikan pada sebuah himpunan A maka p(x) mungkin benar untuk semua x E A, untuk beberapa x E A atau tidak ada x E A yang menjadikan p(x) benar.

4.10. PENGUKUR JUMLAH UNIVERSAL

Misalkan p(x) adalah sebuah fungsi proposisi pada sebuah himpunan A. Maka

('if x E A) p(x) atau 'ifxp(x) atau 'ifx, p(x)

.................. (1)

adalah sebuah pernyataan "Untuk setiap elemen x dalam A, p(x) adalah sebuah pernyataan yang benar", atau, "Untuk semua x, p(x)". Simbol.

"untuk semua" atau "untuk setiap" dinamakan pengukur jurnlah universal (universal quantifier). Perhatikan bahwa (1) ekivalen dengan pernyataan teori himpunan bahwa himpunan kebenaran dari p(x) adalah seluruh himpunan A.

T = {x I x E A, p(x)} = A

p .

................. (2)

Contoh 4.13 :

Misalkan M menyatakan pria. Maka "Semua pria adalah orang yang kuat" dapat dituliskan sebagai

('if x E M) (x adalah orang yang kuat)

149

Perhatikan bahwa p(x) itu sendiri, adalah sebuah kalimat terbuka sehingga tidak mempunyai sebuah nilai kebenaran. Tetapi p(x} dengan pengukur jumlah V di depannya, yakni Vxp(x) adalah sebuah pemyataan dan rnempunya. sebuah nilai kebenaran. Dengan memandang kesetaraan pemyataan (1) dan pemyataan (2), maka kita menyatakan :

QJ : Jika {x Ix E a, p(x)} = A, maka V xp(x) benar; jika {xEA, p(x)} "* A, maka Vxp(x) salah.

Contoh 4.14 :

Proposisi (vn E N)(n-14 > 3), N adalah himpunanbilangan asli, adalah proposisi yang benar karena

{nl n + 4 > 3} = {I, 2, 3, ... } = N

Contoh 4.15 :

Proposisi Vn(N+2 > 8) salah karen a

{n I n + 2> 8} = {7, 8,9, ... } "* N

Contoh 4.16 :

Simbol V dapat digunakan dalam mendefmisikan irisan dari keluarga himpunan {AJ i E [ sebagai berikut :

(\e,Ai = {x I Viel' X E Ai}

4.11. PENGUKUR JUMLAH EKSISTENSIAL (ADA)

Misalkan p(x) adalah sebuah fungsi proposisi pada sebuah himpunan A. Maka

(3x E A) p(x) atau 3ip(x) atau 3xp(x)

adalahsebuah proposisi "Terdapat sebuah XE A sehingga p(x) adalah sebuah pemyataan yang benar" atau, "Untuk suatu, ptx)", Simbol

3

150

"terdapat" atau "untuk suatu" atau "untuk paling sedikit satu" atau "ada" dinamakan pengukur jumlah eksistensial (existential quatifier). Perhatikan bahwa hal di atas ekuivalen dengan pernyataan teori himpunan bahwa himpunan kebenaran dari p(x) tidak kosong, yakni,

Maka

T == {x Ix e A, p(x)} 1= fij

p .

Q2' Jika (x I p(x)} 1= fij, maka 3xp(x) benar; jika {x I p(x)} == fij, maka 3xp(x)

salah

Contoh 4.17 :

Pernyataan

(3n eN) (n + 4 < 7)

benar karena

{n I n + 4 < 7} == {1, 2} 1= fij

Contoh 4.18 :

Proposisi 3n(n + 6 < 4) salah karena {n In + 6 < 4} == fij

Contoh 4.19 :

Simbol 3 dapat juga digunakan dalam mendefinisikan gabungan dari sebuah keluarga himpunan {A} ie I sebagai berikut :

Uie1Ai == {x I 3ieI, x e AJ

CATATAN:

Simbol 3 seringkali digunakan untuk kata "sehingga" dalam banyak kalimat yang menggunakan pengukur jumlah eksistensial. Misalnya, pernyataan ''Terdapat sebuah bilangan asli n sehingga 50 < n2 < 100" dituliskan

3ne N 3 50 < n2 < 100

151

4.12. NEGASI INGKARAN

PROPOSISI YANG MENGANDUNG RENGUKUR JUMLAH

Negasi proposisi "Semua pria adalah orang yang kuat" adalah ''Tidak benar bahwa semua pria adalah orang yang kuat"; dengan kata lain, terdapat paling sedikit seorang pria yang tidak kuat. Secara simbolik, maka jika M menyatakan himpunan pria, maka pemyataan yang di atas dapat dituliskan sebagai

-(VXE M)(x kuat) == (3XE M)(x tidak kuat)

Lagipula, jika p(x) menyatakan "x kuat", maka pemyataan yang diatas dapat dituliskan

-(VxEM) p(x) == (3XEM) - p(x)atau -Vxptx) == 3x~p(x)

Pemyataan yang di atas pada umumnya benar. Secata khusus

Teorema (De Morgan) :

-(VXE A) p(x) == (VXE A) -ptx)

Ada sebuah teorema yang analog untuk negasi sebuah proposisi yang mengandung pengukur jumlah eksistensial.

Teorema (De Morgan) : -(3XE A) p(x) ~ (VXE A) -ptx).

Dengan kata lain, pemyataan

"Tidak benar bahwa, untuk tiap-tiap ae A, pea) benar". "Terdapat sebuah aE A sehingga pea) salah".

Demikian juga, pemyataan

"Tidak benar bahwa terdapat sebuah aE A sehingga pea) benar". ekivalen dengan pemyataan

"Untuk semua aE A, pea) salah".

152

Contoh 4.20 :

Negasi proposisi "Untuk semua bilangan asli n, n + 2 > 8" ekivalen dengan proposisi ''Terdapat sebuah n sehingga n + 2 t> 8". Dengan kata lain,

-(V'neN) (n + 2 > 8) == (neN) (n + 2 ~ 8)

Contoh 4.21 :

Negasi pemyataan ''Terdapat sebuah planet yang dapat didiami" adalah pemyataan "Semua planet tidak dapat didiami". Dengan kata lain, jika P adalah himpunan planet, maka

-(3xe P)(x dapat didiami) == (V'xe P)(x tidak dapat didiami)

CATATAN:

Di sini -pix) mempunyai arti yang jelas, yakni merupakan fungsi proposisi yang dapat diperoleh dengan menuliskan ''Tidak benar bahwa ... " di depan p(x). Perhatikan bahwa himpunan kebenaran dari -p(x) adalah komplemen dari himpunan kebenaran dari p(x), karena

jika p(a) benar maka -p(a) palsu

dan sebaliknya. Sebelumnya, - digunakan sebagai operasi pada pernyataan; di sini, simbol tersebut digunakan dalam arti yang berbeda, yakni sebagai sebmh operasi pada fungsi proposisi.

Di sini p(x) Aq(x) berarti "p(x) dan q(x)", dan p(x) v q(x) berarti "p(x) atau q(x)". Dapat juga diperlihatkan bahwa hukum yang sarna untuk proposisi berlaku untuk fungsi proposisi, yakni: -(p(x) A q(x») == -ptx) v -qix)

4.13. CONTOH BALAS AN

Menurut Teorema yang lalu, -V'x, p(x) == 3x-p(x). Maka, untuk memperlihatkan bahwa sebuah pemyataan V'x, p(x) salah akan ekuivalen dengan memperlihatkan bahwa 3x-p(x) benar. Yakni, ada sebuah elemen Xo dengan sifat bahwa p(XO> salah.

153

Sebuah elemen Xo seperti ito dinamakan sebuah contoh balasan (counter-example) dari pernyataan '<:Ix, p(x).

conteh 4.22 :

Tinjaulah pernyataan \Ix, Ixl '* o. Pemyataan tersebut salah karena bilangan 0 adalah sebuah contoh balasan, yakni 101 '* 0 tidak benar.

Contoh 4.23 :

Tinjaulah pernyataan \Ix, x2 > x. Pernyataan tersebut tidak benar, karena misalnya, 1/2 adalah sebuah contoh balasan, yakni, (1/2)2 l> 112•

CATATAN:

Misalkan A = {2, 3, 5} dan misalkan p(x) adalah "x adalah sebuah bilangan prima". Maka proposisi.

"Dua adalah sebuah bilangan prima dan tiga adalah sebuah bilangan prima dan

lima adalah sebuah bilangan prima". (1)

dapat dinyatakan oleh

p(2) A p(3) A p(5) == AaE A p(a)

Demikian juga, proposisi

"Dua adalah sebuah bilangan prima atau tiga adalah sebuah bilangan prima

atau lima adalah sebuah bilangan prima". (2)

. dapat dinyatakan oleh

p(2) v p(3) v p(5) == VaeA p(a)

Tetapi (1) ekivalen dengan pernyataan

"Tiap-tiap bilangan dalam A adalah sebuah prima" dan (2) ekivalen dengan pernyataan

154

"Setidak-tidaknya satu bilangan dalam A adalah sebuah prima".

Dengan kata lain,

AaeA p(a) == \;;f aeA p(a) YaeA p(a) == 3aeA p(a)

Maka simbol A dan simbol V kadang-kadang digunakan sebagai ganti \;;f dan 3.

CATATAN:

Seandainya A adalah sebuah himpunan talc. hingga maka sebuah pemyataan yang berbentuk (I) tidak dapat dibuat karena kalimat tersebut tidak akan berakhir; tetapi sebuah pemyataan yang berbentuk (2) selalu dapat dibuat, walau jika A talc hingga.

4.14. FUNGSI PROPOSISI DENGAN LEBIH DARI SATU VARIABEL

Tinjau himpunan AI'~' ... , An' Sebuah fungsi proposisi (dari n variabel pada AI X ~ X •.• • X An adalah sebuah pemyataan yang dinyatakan oleh

p(XI, ... , X.)

yang mempunyai sifat bahwa p(al, ..• , an> benar atau salah untuk sembarang ntupel terode n-tupel terode (a., ... , an) E Al X A2 X ••• X An

Contoh 4.24 :

Misalkan M adalah himpunan pria dan misalkan W adalah himpunan wanita, Maka "X menikah dengan y"adalah sebuah fungsi proposisipadaM X W.

Contoh 4.25 :

Misalkan N menyatakan bilangan asli. Maka "x + 2y + 3z < 18" adalah sebuah fungsi proposisi pada N X Nx N.

155

~------.---- ----

Prinsip Dasar :

Sebuah fungsi proposisi yang didahului oleh pengukur jumlah bagi setiap variabel, misalnya,

\I x 3y ptx.y) atau 3x \lz \ly p(x,y,z)

adalah sebuah pernyataan dan mempunyai sebuah nilai kebenaran.

Contoh 4.26 :

Misalkan M = {Erik, Mark, Paul}, misalkan W = {Karen, Audrey}, dan misalkan p(x,y) adalah "x adalah saudara s". Maka

\Ix E M [3y E W p(x,y) 1== \Ix E M 3y E W p(x,y)

berarti "Untuk tiap-tiap x dalam M terdapat sebuah y dalam W sehingga x adalah saudara y". Dengan kata lain, setiap anggota dati M adalah saudara dati Karen atau Audrey.

Contoh 4.27 :

Misalkan M, W dan p(x,y) adalah seperti dalam Contoh 4.26. Maka

3y E W \Ix E M p(x,y)

menyatakan bahwa setidak-tidaknya salah seorang dari wanita dalam W adalah saudara perempuan dari semua pria dalam M. Maka sebuah orde yang berbeda dari pengukur jumlah tersebut akan mendefinisikan sebuah proposisi yang berbeda.

Negasi sebuah proposisi yang mengandung pengukur jumlah dapat dieari sebagai berikut:

-\Ix [3y p(x,y)] == 3x -[3y p(x,y)] == 3x \ly-p(x,y)

Contoh 4.28 :

Misalkan M, W dan p(x,y) adalah seperti dalam Contoh 4.26. Maka

-\Ix E M 3y EW p(x,y) == 3XE M \ly E W -p(x,y)

156

Dengan kata lain, pemyataan ''Tidak benar bahwa setiap pria adalah saudara dari setidak-tidaknya seorang wanita" ekivalen dengan "Setidak-tidaknya seorang dari pria tersebut bukanlan saudara dari seseorang dari wanita tersebut".

4.15. ARGUMEN DAN PENGUKURAN JUMLAH

Misalkan p(x) adalah sebuah fungsi proposisi pada sebuah himpunan A. Jika

(Vx EA) p(x,y)

benar, maka khususnya p(xJ juga benar untuk sembarang elemen tertentu Xo E A. Demikian juga, jika p(xo)benar untuk sebuah elemen tertentu Xo E A, maka pemyataan berikut berlaku :

Nx E A) p(x), Xo E A 1- p(xO> Xo E A, p(xO> I- (3x E A) p(x)

Contoh 4.29 :

Tinjaulah argumen

SI: Semua laki-laki kuat

S2: Socrates adalah seorang laki-l~

S: Socrates garang

Misalkan M adalah himpunan pria, misalkan p(x) adalah "x kuat", dan misalnya Xa menyatakan Socrates. Maka argumen di atas dapat dituliskan dalam bentuk

SI: (Vx E M) p(x)

S2: .~ E M

S: p(xO>

Maka, menurut Prinsip Dasar, argumen yang diberikan tersebut valid.

157

4.16. PERNYATAAN DAN VARIASI KONDISIONAL

Tinjaulah PfIJpQsisi kondisional p -? q dan proposisi kondisional sederhana lain yang mengwidung P dan q yakni q -? p, -p -? ..... q, dan -q -? -p, yang berturutturut dinamakanproposisi lawan, proposisi kebalikan, dan proposisi kontrapositif.

Tabel kebenaran darikeempat proposisi ini adalah sebagai berikut :

Kondisional Lawan Kebalikan Kontrapositif
p q p-?q q-?p -p-?-q -q-?-p
T T T T T T
T F F T T F
F T T F F F
F F T T T T Mula-mula diperhatikan dari tabel di atas bahwa sebuah pernyataan kondisional dan lawannya atau kebalikannya tidaklah ekivalen secara logik. Teorerna berikut, adalah konsekuensi dari tabel kebenaran di atas.

Teorema:

Sebuah pernyataan kondisional p -? q dan kontrapositifnya -q -? -p ekivalen secara logik.

Contoh 4.31

Tinjau pernyataan mengenai sebuah segitiga A, berikut :

P -? q :. Jika A sarna sisi, maka A sarna kaki q -? P : Jika A sarna kaki, maka A sarna sisi.

Perhatikan bahwa p -? q benar, tetapi q -? P salah

158

Contoh 4.32 :

Buktikan : (p ~ q) jika x2 ganjil maka x ganjil.

Perlihatkan bahwa kontrapositif -q ~ -p, yakni Jika x genap maka x2 genap", benar. Misalkan x genap; maka.x = 2n di mana n E N, yakni bilangan asli. Maka x2 = (2n)(2n) = 2(2n2) juga genap.

Karena kontrapositif -q ~ -p benar, maka pemyataan kondisional semula p ~ q juga benar.

CATATAN:

Secara umum dapat dikatakan, lawan, kebalikan dan kontrapositif dari sebuah proposisi P(p, q, ... ) ~ Q(p, q, ... ) berturut-turut adalah Q ~ P, -P ~ -Q dan -Q ~ -P. Menurut Teorema dan Prinsip Substitusi, maka

P(p, q, . . . ) ~ Q(p, q, . . . ) = -Q (p, q, ~ . . ) ~ P(p, q, . . . )

4.17. SOAL DAN PEMECAHAN

4.33. Misalkan p adalah statemen "Udara dingin" dan q adalah "Hujan turun".

Berikanlah bunyi kalimat yang menjelaskan setiap pemyataan majemuk berikut.

(1) -p (6) qv-p
(2) pAq (7) -p v-q
(3) pvq (8) p~ -q
(4) q~p (9) --q
(5) P ~-q (10) (pA-q)~p
Jawab: Dalam setiap kasus, terjemahkanlah A, v, -, ~ dan ~ untuk berturut-turut "dan", "atau", tidak benar bahwa"atau ''tidak'', "jika ... maka" dan "jika danhanya jika".

(1) Udara tidak dingin.

(2) .Udara dingin dan hujan sedang turun.

159

(3) Udara dingin atau hujan sedang turnn.

(4) Hujan turnn jika dan hanya jika udara dingin. (5) Jika udara dingin, maka hujan tidak turnn.

(6) Hujan sedang turun atau udara tidak dingin. (7) Udara tidak dingin atau hujan tidak turnn.

(8) Udara dingin jika dan hanya jika hujan tidak turnn. (9) Tidak benar bahwa hujan tidak turnn.

(10) Jika udara dingin dan hujan tidak turun, maka udara dingin.

4.34. Misalkan p adalah "Dia tinggi" dan q adalah "Dia tampan". Tuliskanlan setiap pemyataan berikut dalam bentuk simbolik dengan menggunakan p dan q.

(1) Dia tinggi dan tampan.

(2) Dia tinggi tetapi tidak tampan.

(3) Tidak benar bahwa dia pendek atau tampan. (4) Dia tidak tinggi dan juga tidak tampan.

(5) Dia tinggi, atau dia pendek dan tampan.

(6) Tidak benar bahwa dia pendek atau tidak tampan.

Jawab :

(1) p A q (2) p A -q

(3) -(-p v q) (5) p v (-p A q)

(4) -p A -q (6) -(-p v -q)

4.35. Tentukanlah nilai kebenaran dari setiap pemyataan majemuk yang berikut. (1) Jika 3 + 2 = 7, maka 4 + 4 = 8

(2) Tidak benar bahwa 2 + 2 = 5 jika dan hanya jika 4 + 4 =:: 10 (3) Paris berada di Inggris atau Londoh berada di Perancis.

(4) Tidak benar bahwa 1 + 1 = 3 atau 2 + 1 = 3

(5) Tidak benar bahwa jika Paris berada di Inggris maka London berada di Perancis.

160

Jawab:

(1) MisaIkan p adalah "3 + 2 = 7" dan misaIkan q adalah "4 + 4 = 8".

Perhatikan p salah dan q benar. Menurut T4, P ~ q benar, Dengan kata lain, pemyataan yang diberikan benar.

(2) MisaIkan p adalah "2 + 2 = 5", misalkan q adalah "4 + 4 = 10", dan misaIkan r adalah "p jika dan hanya jika q". Perhatikan p dan q masingmasing salah, maka menu rut Ts' P H q benar, yakni r benar. Karena r benar, maka pemyataan yang diberikan, yang merupakan peniadaan r,

adalah pemyataan salah. ..

(3) Misalkan p. adalah "Paris berada di Inggeris" danmisalkan q adalah "London berada di Perancis". Perhatikan p dan q masing-masing palsu; maka menurut T2 pemyataan yang diberikan, yakni p v q, adalah pemyataan palsu.

(4) MisaIkan p adalah "1 + 1 = 3", misalkan q adalah "2 + 1 = 3", dan misalkan r adalah "p atau q". Perhatikan bahwa p salah dan q benar; maka menurut T2, p v q, yakni r adalah pernyataan benar. Karena pemyataan yang diberikan adalah -r, maka pemyataan tersebut salah.

(5) MisaIkan p adalah ''Paris berada di Inggeris", misalkan q adalah ''London berada di Perancis", dan misalkan r adala "Jika p maka q". Perhatikan p dan q masing-masing salah; maka menurut T4, p ~ q benar, yakni r benar. Sebagai konsekuensinya, maka pemyataan yang diberikan, yakni -r, adalah pemyataan salah.

4.36. Tentukan tabel kebenaran proposisi

(1) -p A q (3) (p A q) ~ (p v q)

(2) -(p~-q) (4) -(p A q) v -(qHp)

Jawab:
1) P q -p -pAq
T T F F
T F F F
F T T T
F F T F
Metode 1 p q - P A q
T T F T F T
T F F T F F
F T T F T T
F F T F F F
Langkah 2 1 3 1 Metode 2

161

1-

2)

p q -q p~-q -(p~-q)
T T F F T
T F T T F
F T F T F
F F T T F Metode 1

p q - (p - q)
T T T T F F T
T F F T T T F
F T F F T F T
F F F F T T F
Lan kah 4 1 3 2 1 g

Metode 2

(3) P q pAq pvq (pAq) ~ (pvq)
T T T T T
T F F T T
F T F T T
F F F F T
Metode 1 p I q (p A q) ~ (p v q)
T T T T T T T T T
T F T F F T T T F
F T F F T T F T T
F F F F F T F F F
angkah 1 2 1 3 1 2 1 L

Metode 2

Perhatikan bahwa (p A q) .~ (p v q) adalah sebuah tautologi.

162

I

4)

p q pAq qHp -(qHp) -(pAq) -(pAq)v-(q H p)
T T T T T T F
T F F T T T T
F T F F T T T
F F F T T F T Metode 1

p q - (p A q) v - (q H p)
T T F T T T' F F T T T
T F T T F F T T F F T
F T T F F T T T T F F
F F T F F F T F F T F
angkah 3 1 2 1 4 3 1 2 1 L

Metode 2

Biasanya jika sebuah proposisi sangat teriibat, maka metoda kedua memerlukan waktu yang sedikit dan tempat yang lebih kecil,

4.37. Buatlah tabel kebenaran proposisi. (1) (p ~ q) v - (p H -q)

(2) [p ~ (-q v r)] A -[q v(p H -r)]

Pemecahan:

(1)

p q (p ~ q) v - (p H - q)
T T T T T T T T F F T
T F T F F F F T T T F
F T F T T T F F T F T
F F F T F T T F F T F
Lan kah 1 2 1 5 4 1 3 2 1 g

163

-

Jawab:

(1) - (p v -q) == -p A --q == -pAq (2) - (-p~q) == -r A -q

(3) - (p A -q) == -p v . - - q E -p V q (4) - (-p A -q) == - -p v - - q == p v q (5) - (-p H q) == - - P H q == P H q (6) - (-p ~ -q)== -p A - - q == -p A q

4.41. Sederhanakanlah pernyataan berikut.

(1) Tidak benar bahwa jika bungamawar berwarna merah maka bunga

violet berwarna biru,

(2) Tidak benar bahwa udara dingin dan hujan sedang turun.

(3) Tidak benar bahwa dia pendekatau gant~ng.",~ (4) Tidak benar bahwa udara tidak dingin atau hujan sedang turun, (5) Tidak benar bahwa jika hujan sedang turun maka udara dingin.

(6) Tidak benar bahwa, bunga mawar berwarna merah jika dan hanya jika bunga violet berwarna biru.

Pemecahan:

(1) Misalkan p adalah "Bunga mawar berwama merah" dan misalkan q adalah "Bunga violet berwarna biru". Maka pernyataan yang diberikan dapat dinyatakan oleh -(p ~ q). Menurut Soal 6, -(p ~ q) == P A -q. Maka pernyataan yang diberikan secara logis ekivalen dengan "Bunga mawar berwarna merah dan bunga violet tidak berwarna biru".

(2) Karena -(p A q) == -p v -q, maka pernyataan yang diberikan secara logik ekivalen dengan "Udara tidak dingin atau hujan tidak sedang turun",

(3) Karena -(p v q) == -p A -q, maka pernyataan yang diberikan secara logik ekivalen dengan "Dia tidak pendek dan tidak ganteng".

(4) Perhatikan bahwa -( -p v q) == - - p A - q EpA 'q. Maka pemyataanyang diberikan, yang dapat dinyatakan oleh -( -p v q) di mana p adalah "Udara dingin" dan q adalah "Hujan sedang turun", dapat dituliskan kembali "Udara dingin dan hujan tidak sedangturun",

(5) Karena -(p ~ q) EpA -q, maka pemyataan yang diberikan dapat dituliskan kembali "Hujan sedang turun dan udara tidak dingin".

166



- - - - - _

(6) Karena -(p H q) == p H -q, maka pernyataan yang diberikan secara logik ekivalen dengan "Bunga mawar berwarna merah jika dan hanya jika bunga violet tidak berwarna biru".

4.42. (1) Buktikan Hukum Asosiatif : (p A q) A r == p A (q A r)

(2) Buktikan Hukum Distributif : p v (q A r) == (p v q) A (p v r).

Jawab:

Dalam setiap kasus bentuklah sebuah tabel kebenaran.

(1)

p q r p q p q r q r p q r
T T T T T T T
T T F T F F F
T F T F F F F
T F F F F F F
F T T F F T F
F T F F F F F
F F T F F F F
F F T F F F I F
F F F F F F F A

(A)A

A

A(A)

L --.Jt

(2)

p q r p pv q pvq pvr pvq pvr
T T T T T T T T
T T F F T T T T
T F T F T T T T
T F F F T T T T
F T T T T T T T
F T F F F T F F
F F T F F F T F
F F F F F F F F AT

( AT)

( ) A ( )

167

4.43. Buktikan bahwa operasi disjungsi dapat dituliskan dalam operasi kunjungsi dan operasi negasi : p v q == -(-p A -q).

Jawab:

p q pvq -p -q -p A-q -(-p A-q)
T T T F F F T
T F T F T F T
F T T T F F T
F F F T T T F
t _j 4.44. Buktikan bahwa operasi kondisional mendistribusi operasi konjungsi p -? (q A r) == (p -? q) A (p -? r)

Jawab:

p q r pAr p -? (qAr) p-?q p-?r (p-eg) A (p-?r)
T T T T T T T T
T T F F F T F F
T F T F F F T F
T F F F F F F F
F T T T T T T T
F T F F • T T T T
F F T F T T T T
F F F F T T T T
t t 4.45. Gunakan hukum-hukum aljabar himpunan untuk menyederhanakan bentuk berikut:

(1) (P v Q) A -P (2) P v (P A Q) (3) -(P v Q) v (-PAQ)

I ,~ ,

168

Jawab:

(1) (P v Q) A -P == -P A (P v Q) == (-P A P) v (-P A Q) == F v (-P A Q) ==-PAQ

(2) P v (P A Q) == (P f\. n v (p A n v (p A Q) == P A (T v Q) == PAT ==P

(3) -(P v Q) v (-P A Q) == (-P A -Q) v (-P A P) == -P A (-Q v Q) == -P HT==-P

4.46. Putuskanlah apa setiap yang berikut benar atau salah :

(1) p => p A q (2) p => p v q

Jawab:

Bentuklah tabel-tabel kebenaran dari p -? (p A q) dan p -? (p v q).

p q pAq P -?(pAq) pvq p -?(pvq)
T T T T T T
T F F F T T
F T F F F T
F F F T F T·
Perhatikan bahwa p -? (p A q) bukan sebuah tautologi; maka (l) salah
Perhatikan bahwa p -? (p v q) adalah sebuah tautologi; maka (2) benar 4.47. Buktikan p A q secara logik menyatakan p H q Pemecahan:

Bentuklah tabel kebenaran untuk (p. A q) -? (p H q)

p q pAq PHQ (pAq)-?(p H q)
F F T T T
T F F F T
F T F F T
F F F T T Karena (p A q) -? (p H q) adalah sebuah tautologi, maka p A q => P H q.

169

~.'.C'. t;~~

4.48. Buktikan Teorema : Jika P (p,q, ... ) ~ Q(p, q, ... ), maka

P(Pl, P2, ••• ) ~ Q(P!,Pz' ... )

Pemecahan:

Perhatikan bahwa pep, q, ) ~Q(p, q, ... ) jika dan hanya jika

P(p,q, ... ) ~ Q(p,q, )

adalah sebuah tautologi. Menurut prinsip substitusi, P(Pl' PZ' ••• ) ~ Q(Pl, PZ' ••• )

adalah juga sebuah tautologi. Dengan kata lain,

P(Pl' PZ' ••• ) ~ Q(P!, PZ' ••• )

4.49. Buktikan : Misalkan pep, q, .. .) adalah sembarang proposisi; maka p ~ p v pep, q, ... ).

Pemecahan:

Menurut Soal 46, p ~ p v q. Menurut Teorema soa146, maka P(p,q, ... ) dapat disubstitusikan untuk q, yakni

P ~ P v P(p,q, ... )

Pemecahan:

Perhatikan bahwa pep, q, ... ) ~ Q(p, q, ... ) jika dan hanya jika P(p,q • . . . ) ~ Q(p,q, ... ) adalah sebuah tautologi, yakni selalu benar . Menurut T4, Po ~ ~ salah jika Po benar dan ~ salah; maka, jika P(p,q, ... ) benar, Q(p,q, ... ) pun harus juga benar.

4.50. Buktikan: Misalkan P(p,q, ... ) ~ Q(p,q, ... ) Maka Q benar bila P benar.

170

_j

ARGUMEN DAN PROPOSISI

4.51. Tentukan berlakunya argumen berikut :

(1) p ~ q, -p f-t -q (2) p H q. q H P

Pemecahan:

Bentuklah tabel kebenaran yangperlu. p

T T F F

q [(p ~ q) A - p] ~ - q
T T T T F F T T F T
F T F F F F T T T F
T F T T T T F F F T
F F T F T T F T T F
--- ---- -
ah 1 2 1 3 I 2 1 4 2 1 Langk

(1)

p q PHq

T T T

T F F

F T F

F F T

(2)

(1) Karena [(p ~ q) A -p] ~ - q bukan sebuah tautologi, maka p ~ q, "P 1- -q adalah tidak valid

(2) Perhatikan bahwa p H q benar dalam Kasus (garis) 1 dan 4, dan q benar dalam Kasus I dan 3; maka p H q dan q benar secara serempak hanya dalam Kasus 1 di mana p juga benar. Sebagai konsekuensinya, maka p H q, q 1- P adalah sebuah argumen valid.

4.52. Buktikan bahwa argumen berikut valid p ~ -q. r ~ q. r 1- -p

Dengan kata lain, misalkan p ~ -q, r ~ q dan r benar; maka -p benar.

171

Pemecahan:

Metode 1. Bentuklah tabel-tabel kebenaran yang berikut.

p q r p~-q r~q -p
1 T T T F T F
2 T T F F T F
3 T F T T F F
4 T F F T T F
5 F T T T T T
6 F T F T T T
7 F F T T F T
8 F F F T T T Perhatikan bahwa p ~ -q, r .-7 q dan r benar secara serempak hanya dalam Kasus (garis) 5 di mana -p juga benar; maka argumen yang diberikan tersebut berlaku.

Metode 2. Dengan membentuk sebuah tabel kebenaran untuk proposisi [(p ~ -q) ACr ~ q) A r] ~ -p

kita memperoleh bahwa proposisi tersebut adalah sebuah tautologi; maka argumen tersebut berlaku valid.

Metode 3. Pemyataan Alasan
(1) p ~ -q benar (1) Diberikan
(2) r ~-q benar (2) Diberikan
(3) -q ~ -r benar (3) Kontrapositif dari (2)
(4) P ~ -r benar (4) Hukum Silogis.na, dengan
menggunakan (1) dan (3)
(5) r ~ "P benar (5) Kontrapositif dari (4)
(6) r benar (6) Diberikan
(7) ± -p benar (7) Hukum pelepasan, dengan
menggunakan (5). dan (6). 172

4.53. Tentukanlah berlakunya argumen yang berikut.

(1) Jika hujan, Eri akan sakit. (2) Jika hujan, Eri akan sakit.

Hujan tidak turun. Eri tidak sakit

Eri tidak sakit.

Hujan tidak turun.

Pemecahan:

(1) Misalkan p adalah "Hujan turun", dan misalkan q adalah Eri sakit". Maka argumen yang diberikan tersebur dapat dituliskan p ~ q, -p H -q yang, menurut Soal S], adalah tidak benar. Maka argumen yang diberikan tersebut adalah tidak benar.

(2) Misalkan p adalah "Hujan turun", dan misalkan q adalah "Eri sakit". Maka argumen yang diberikan tersebut dapat dituliskan p ~ q, -q 1- -p yang, dengan membentuk sebuah tabel kebenaran, dapa diperlihatkan akan berlaku. Maka argumen yang diberikan tersebut berlaku.

4.54. Carilah dan sederhanakan :

(1) Kontrapositif dari kontrapositif p ~ q. (2) Kontrapositif dari lawan p ~ q.

(3) Kontrapositif dari lawan p ~ q.

Pemecahan:

(1) Kontrapositif dari p ~ q adalah -q ~ -p. Kontrapositif dari -q ~ -p adalah --p ~ --q == p ~ q, yang merupakan proposisi kondisional semula.

(2) Lawan dari p ~ q adalah q ~ p. Kontrapositif dai q ~ p adalah -p ~ -q, yang merupakan kebalikan dari p ~ q.

(3) Kebalikan dari p ~ q adalah -p ~ -q. Kontrapositif dari -p ~ -q adalah --q ~ --p == q ~ p, yang merupakan lawan dari p H q ..

4.55. Tentukanlah kontrapositif dari pernyataan.

(1) Jika Jono seorang penyair, maka dia miskin.

(2) Hanya jika Mardi belajar, dia akan lulus ujian tersebut. (3) PerIu ada salju supaya Eri bermain ski.

(4) Jika x lebih kecil daripada nol, maka x tidak positif.

173

Pemecahan:

(1) Perhatikan bahwa kontrapositif dan Q -7 q adalah -q -7 -po Maka kontrapositif dari pemyataan yang diberikan tersebut adalah "Jika Jono tidak miskin, maka dia bukanlah seorang penyair".

(2) Pemyataan yang diberikan tersebut ekivalen dengan "Jika Mardi lulus ujian, maka dia telah bela jar" . Maka kontrapositif dari pemyataan yang diberikan tersebut adalah "Jika Mardi tidak belajar maka dia tidak akan luIus ujian".

(3) Pemyataan yang diberikan tersebut ekivalen dengan pemyataan "Jika Eri bermain ski, maka salju telah turnn". Maka kontrapositif tersebut adalah "Jika salju belum turnn, mak:a Eri tidak akan bermain ski".

(4) Perhatikan bahwa kontrapositif dari p -7 -q adalah --q -7 -p == q -7 -po Maka kontrapositif dari pemyataan yang diberikan tersebut adalah "Jika x positif, maka x tidak lebih kecil daripada noll".

4.56. Selidiki validitas argumen berikut :

Jika saya bela jar maka saya tidak gagal ujian Jika saya tidak bermain catur, maka saya belajar Temyata saya gagal ujian.

Berarti waktu itu saya bermain catur.

Jawab:

Pertama kali argumen dimana kita tulis dalam bentuk simbol, Misalkan : p adalah "Saya belajar", q adalah "Saya gagal ujian" dan r adalah "Saya bermain catur".

Argumen menjadi p -7 --q, -r -7 p, q 1- r untuk memeriksa valid tidaknya argumen kita dapat menggunakan tabel kebenaran untuk propo,isi «p -7-q) A (-r -7 q) -7 q) H r, apakah ia mernpakan tautologi. Silahkan pembaca menyelidiki tabel kebenaran tersebut, yang memang temyata menghasilkan tautologi.

4.57. Misalkan p(x) menyatakan kalimat "x +' 2 > 5". Nyatakan apakah p(x) adalah sebuah fungsi proposisi pada himpunan berikut atau tidak : (1) N, yakni himpunan bilangan asli, (2) M = {-t, -2; -3, ... }; (3) C, yakni himpunan bilangan kompleks.

174

Pemecahan: (1) Ya.

(2) Walaupun p(x) salah untuk tiap-tiap elemen dalam M, namun p(x) masih merupakan sebuah fungsi proposisi pada M.

(3) Tidak. Perhatikan bahwa 2i + 2 > 5 tidak mempunyai arti. Dengan kata lain, ketidaksamaan tidak didefinisikan untuk bilangan kompleks.

4.58. Tentukan nilai kebenaran dari pemyataan berikut. (Di sini himpunan semesta adalah himpunan bilangan riil).

(1) 'ifx, Ixl + x (3) 'if x , x + 1 > x (5) 3x, Ixl = 0

(2) 3x, x2 = x (4) 3x, x + 2 = x

Pemecahan:

(1) Salah. Perhatikan bahwa jika Xo = -3 maka IXol #- Xo

(2) Benar. Karena jika Xo =1 maka x20 = Xo

(3) Benar. Karena tiap-tiap bilangan riil adalah pemecahan dari x + 1 > x.

(4) SaJah. Tidak ada pemecahan untuk x + 2 = x.

(5) Benar. Karena jika Xo = 0 maka IXol = O.

4.59. Tentukan ingkaran (negasi) pemyataan dalam Soal 58 yang lalu.

Pemecahan:

(1) -'ifx, Ixl = x == 3x.- (lxl = x) == 3x, Ixl #- x

(2) -3x, x2 = x == 'ifx -(x2 = x) == 'ifx, x2 #- x

(3) -'ifx, x + 1 > x == 3x - (x + 1 > x) == 3x, x + 1 :::; x

(4) -3x, x + 2 = x == 'ifx - (x + 2 = x) == 'ifx, x + 2 #- x

(5) -3x, lxl = 0 == 'ifx - (Ixl = 0) == 'ifx, Ixl #- 0

4.60. Misalkan a = (1, 2, 3, 4, 5). Tentukanlah nilai kebenaran dari pemyataan.

(1) (3x E A)(x + 3 = 10) (3) (3x E A)(x + 3 < 5)

(2) ('if x E A)(x + 3 < 10)

(4) (Vx E A)(x + 3 :::; 7)

175

Pemecahan:

(1) Salah. Karena tidak ada bilangan dalam A yang mernpakan pemecahan dari x + 3 = 10.

(2) Benar. Karena tiap-tiap bilangan dalam A memenuhi x + 3 < 10.

(3) Benar. Karena jika Xo = 1, maka Xo + 3 < 5, yakni 1 adalah sebuah

pemecahan.

(4) Salah. Karena jika Xo = 5, maka Xo + 3 > 7. Dengan kata lain, 5 bukan pemecahan dari kondisi yang diberikan.

4.61. Negasikan pemyataan dalam soal'60

Pemecahan:

(1) -( 3xe A)(x+3 = 10) == (Vxs A) - (x+3 = 10) ==.(V'xe A)(x+3 #:- 10)

(2) -(V'xeA)(x+3 < 10) == (3xeA) - (x.+3 < 10) == (3xeA)(x+3 ~ 10)

(3) -( 3xe A)(x+3 < 5) == (Vxe A) - (x+3 < 5) == (V'xe A)(x+3 ~ 5)

(4) -( V'xeA)(x+3 ~ 7) == (3xeA) - (x+3 ~ 7) == (3xeA)(x+3 > 7)

4.62. Negasikan setiap pemyataan : (1) V'x p(x) A 3y q(y), 3x p(x) v V' y q(y).

Pemecahan:

(1) Perhatikan bahwa -(p A q) == -p v -q: maka

- (V' xp(x) A 3y q(y) == - V'xp(x) v - 3 yq(y)= 3x --(x) v V'y-q(y)

(2) Perhatikan bahwa -(p v q) == "P A -q; maka

- (3xp(x) v V'y q(y» == -3xp(x) A-V'yq(y) == V'x-p(x) A 3y-q(y)

4.63. Negasikan pemyataan berikut.

(1) Jika ada huru-hara maka seseorang akan terbunuh. (2) Hari sudah siang dan semua orang sudah bangun.

Pemecahan:

(1) Perhatikan bahwa -(p -7 q) == P A -q. Maka :

''Tidak benar bahwa, jika ada huru-hara maka seseorangakan terbunuh". == "Ada huru-hara dan tidak benar bahwa seseorangterbunuh".

== "Ada huru-hara dan setiap orang hidup".

176

(2) Perhatikan bahwa -(p A q) == -p v ..... q. Maka :

"Tidak benar bahwa hari sudah siang dan semua orang sudah bangun"

== "Hari tidak siang atau tidak benar bahwa semua orang sudah bangun". == "Hari sudah malam atau seseorang belum bangun".

4.64. Carilah sebuah contoh balasan untuk setiap pemyataan yang berikut. Di sini B = {2,3, ... , 8,9}.

(1) Vx E B, x + 5 < 12 (3) Vx E B, x2 > 1

(2) Vx E B, x prima

(4) Vx E B, x genap

Pemecahan. :

(1) Jika Xo = 7, 8 atau 9, maka Xo + 5 < 12 tidak benar, maka baik 7, 8 maupun 9 adalah sebuah contoh balasan.

(2) Perhatikan bahwa 4 bukanlah sebuah prima; maka 4 adalah sebuah contoh balasan.

(3) Pemyataan tersebut benar; maka tidak ada contoh balasan.

(4) Perhatikan bahwa 3 ganjil; maka 3 adalah sebuah contoh balasan.

4.65. Misalkan {I, 2, 3} adalah himpunan semesta. Tentukanlah nilai kebenaran dari setiap pemyataan berikut.

(1) 3x Vy, x2 < Y + 1 (4) 3x Vy 3z, x2 + y2< 2Z2

(2) Vx 3y, x2 + y2 < 12 (5) 3x 3y Vz, x2 + y2 < 2Z2

(3) Vx Vy, x2 + y2 < 12

Pemecahan:

(1) Benar. Karena jika x = 1, maka 1 < y + 1 mernpunyai sebagai pemecahan setiap bilangan 1, 2 dan 3.

(2) Benar. Untuk setiapx., misalkan y = 1; maka x20 + 1 < 12 adalah pemyataan benar.

(3) Salah. Karena jika Xo = 2 dan Yo = 3, maka x20 + y20 < 12 bukan pemyataan benar.

(4) Benar. Karena jika Xo = 1 dan Zo = 3, maka himpunan kebenaran dari x20 + y2 < 2Z20' yakni 1 + y2 < 18 adalah himpunan universal 1,2,3.

177

(5) Salah. Karena jika Zo = 1, maka x2 + y2 < 2Z2o tidak mempunyai pemecahan.

4.66. Misalkan A = {I, 2, ... , 9, 1O}. Tinjaulah setiap kalimat yang berikut. Jika kalimat terse but adalah sebuah pernyataan, maka tentukanlah nilai kebenarannya. Jika kalimat tersebut adalah sebuah fungsi proposisi, maka tentukanlah himpunan kebenarannya.

(1) ('VxEA)(3yeA) @ (x+y < 14)(3) ('VxeA)('VyeA)(x+y < 14)

(2) ('VyeA)(x+y s 14) (4) (3yeA)(x+y < 14)

Pemecahan:

(1) Kalimat terbuka tersebut dalam dua variabel didahului oleh dua pengukur jumlah; maka kalimat tersebut adaiah sebuah pemyataan. Lagi pula, pemyataan tersebut benar.

(2) Kalimat terbuka tersebut didahului oleh satu pengukur jumlah; maka kalimat tersebut adalah sebuah fungsi proposisi dari variabel lain. Perhatikan bahwa untuk tiap-tiap yeA, maka Xo + y < 14 jika dan hanya jika Xu = 1, 2 atau 3. Maka himpunan kebenaran tersebut adalah {1,2,3} .

(3) Kalimat tersebut adalah sebuah pemyataan dan kalimat tersebut salah.

Karena jika Xu = 8 dan Yo = 9, maka Xo + Yo < 14 tidak benar.

(4) Kalimat tersebut adalah sebuah kalimat terbuka dalam x. Himpunan kebenaran tersebut adalah A sendiri.

4:67. Negasikan setiap pemyataan yang berikut.

(1) 3x 'Vy, p(x,y) (4) 'Vx 3y (p(x) v q(y»

(2) 'Vx 'Vy, p(x,y) . (5) 3x 'Vy (p(x,y) ~ qtx.j)

(3) 3y 3x 'Vz, p(x,y,z) (6) 3y 3x (p(x) A - q(y»

Pemecahan:

(1) -(3x 'y, ptx.y) == 'Vx 3y -p(x,y) (2) -('Vx 'Vy, ptx.y) == 3x 3y -p(x,y)

(3) -(3y 3x 'Vz, ptx.y.z) == 'Vy 'Vx 3z -p(x,y,z) (4) -[('Vx 3y (p(x) v q«y»] == 3x'Vy -(p(x) v q(y)

== 3x'Vy(-p(x» A (-q(y»

178

(5) -[3x Vy(p(x,y) ~ q(x,y)] == Vx 3y - p(x,y) ~ qtx.y) == Vx 3y (p(x,y) A -qtx.y)

(6) -[3y 3x (p(x) A - q(y»] == Vy Vx -(p(x) A -q(y» == Vy Vx (-p(x) v q(y»

4.68. Pandang kalimat berikut yang merupakan definisi bahwa urutan ai' ~, ... mempunyai nol sebagai sebuah limit :

Ve > 0 3 I\ V n ( n > no ~ lanl < e) Negasikan kalimat tersebut.

Pemecahan:

-[Ve > 0 3no "itn (n > no ~ lanl < e)]

== 3e > 0 V no 3n -(n > no ~ lanl < e)

== 3e > 0 V no 3n (N > no A - (lanl < e» == 3e > 0 V no 3n (n > no Alanl ;::: e)

4.69. Kata penyambung proposisi Y.. dinamakan disjungsi eksklusif (exclusive disjunction); p y q dibaca "p atau q tetapi tidak kedua-duanya,

(I) Bentuklah sebuah tabel kebenaran p y q.

(2) Buktikan: p y q == (p v q)A -(p 0 q). Maka y dapat dituliskan dalam ketiga kata penyambung semula Y, A dan -.

Jawab:

(1) Perhatikan bahwa p y q benar jika p benar atau q benar tetapi p v q t,idak benar jika p dan q kedua-duanya benar; maka tabel kebenaran dari p y q adalah sebagai berikut :

p p p y q

T T F F

T F T F

F T T F

179

(2) Tinjaulah tabel kebenaran yang berikut :

p q (p v q) A - (p A q)
T T T T T F F T T T
T F T T F T T T F F
F T F T T T T F F T
F F F F F F T F F F
gkah 1 2 1 4 3 1 2 1 Lan

Karena tabel kebenaran dari p y q identik dengan tabel kebenarandari (p v q) A -(p A q), maka p y q - (p v q) A - (p A q).

4.70. Kata penyambung .t dinamakan sangkalan bersama (joint denial); p .t q dibaca "Bukan p maupun q".

(1) Bentuklah sebuah tabel kebenaran untuk p .t q.

(2) Buktikan: Ketiga kata penyambung v, A dan - dapat dinyatakan dalam kata penyambung .t sebagai berikut :

(a) -p - p .t p,

(b) P A q - (p .t p) .t (q .t q), (c) p v q - (p .t q (p .t (p .t q),

Jawab:

(1) Perhatikan p .t q benar jika baik p maupun q tidak benar; maka tabel

kebenaran dari p i q adalah sebagai berikut : •

p

T F T F

q

F F F T

T T F F

180

(2)

(a)

p -p p J. p

(b)

T F F

F T T

p q pAq P (p p) (p p) (q
T T T F F T
T F F F T F
F T F T F F
F F F T T F t

T

(c)

p q pvq p (p)(pq)
T T T F T
T F T F T
F T T F T
F F F T F t

j

4.71. Paling banyak empat proposisi talc ekivalen yang berbeda dari satu variabel.

Tabel-tabel kebenaran dari proposisi-proposisi seperti itu adalah sebagai berikut :

p P,(p) P2(p) P3(p) P4(p)
T T T F F
F T F T F
Carilah empat proposisi seperti itu.
Pemecahan:
Perhatikan
p -p pv-p pA-p
T F T F
F T T F 181

4.72. Carilah banyaknya proposisi yang tak ekivalen yang berbeda dari (1) dua variabel p dan q, (2) tiga variabel p, q dan r, (3) n variabel PI' P2, ... , Pn.

Jawab:

(1) Tabel kebenaran dari sebuah proposisi pep, q) akan mengandung 22 = 4 barisan. Dalam setiap barisan T atau F dapat muncul; maka ada 222 = 24 = 16 proposisi yang tak ekivalen yang berbeda p(p,q).

(2) Tabel kebenaran dari sebuah proposisi pep, q, r) akan mengandungZ' = 8 barisan. Dalam setiap barisan T atau F dapat muncul; maka ada 223 = 28 = 256 proposisi yang tak ekivalen yang berbeda pep, q, r).

(3) Tabel kebenaran dari sebuah proposisi P(PI' ... ,pO> akan mengandung 2n barisan; maka seperti di atas ada 22n proposisi yang tak ekivalen yang berbeda P(pl' ... , pJ

4.73. Misalkan Apq menyatakan p A q dan misalkan Np menyatakan -p. Tuliskan kembali proposisi-proposisi yang berikut dengan menggunakan A dan N sebagai ganti dari A dan -.

(1) p A -q (3) -p A (-q A r)

(2) -(-p A q) (4) -(p A -q) A (-q A -r)

Jawab:

(1) p A -s = p A Nq = ApNq

(2) -( -p A q) = -(Np A q) = -(ANpq) - NANpq

(3) -p A (-q A r) = Np A (Nq A r) = Np A (ANqr) - ANpANqr

(4) -(p A -q) A (-q A -r) = -(ApNq) A (ANqNr) = (NApNq) A (ANqNr) = ANApNqANqNr

Perhatikan bahwa tidak ada kurung dalam jawaban terakhir bila A dan N digunakan sebagai ganti dari A dan -. Telah dibuktikan bahwa A dan - tidak diperlukan. Lagi pula, karena tiap-tiap kata penyambung secara logis ekivalen dengan A dan N, yakni A dan -, maka notasi yang di atas akan mencukupi untuk sembarang pengembangan aljabar proposisi.

182

4.74. Tulislah kembali proposisi berikut dengan menggunakan A dan - sebagai ganti A dan N.

(1) NApq (3) ApNq (5) AApqr (7) NAANpqr

(2) ANpq (4) ApAqr (6) ANpAqNr (8) ANApAqpAANqrp

Jawab:

(1) NApq = N(pAq) = -(pAq) (2) ANpq = A( -pq) = -p A q (3) ApNq = Ap( -q) = P A -q

(4) ApAqr = Ap(q A r) = p A -q

(5) AApqr = A(p A q)r = (p A q) A r

(6) ANpAqNr = ANpAq( "':r) = ANp(q A -r) = A(-p)(q A -r) = -p A (q A -r)

(7) NAANpqr = NAA (-p)qr = NA (-p A q)r = N[(-p A q) A r] = -[(-p A q) A r]

(8) ANApAqpAANqrp

= ANApAqpAA(-q)rp = ANApAqpA(-q A r)p

= ANApAqp [(-q A r) A p] = ANAp[q A p] [(-q A r) A p] = AN [p A (q A p)] [(-q A r) A p]

= A -[p A (q A p)] [(-q A r) A p] = +[p A (q A p)] A [(-q A r) A p]

SOAL-SOAL LATIHAN

PERNYATAAN

4.75. Misalkan p adalah "Dia kaya" dan misalkan q adalah "pia bahagia".

Berikanlah sebuah kalimat deklaratif yang menjelaskan pemyataan yang berikut.

(1) p v q (3) q -7 P (5) q ~ -p (7) --p

(2) p A q (4) P v -q (6) -p -7 q (8) (-p A q) -7 P

183

4.76. Misalkan p adalah "Dia kaya" dan misalkan q adalah "Dia bahagia".

Tuliskanlah setiap pemyataan berikut dalam bentuk simbolik dengan menggunakan p dan q.

(1) Dia tidak kaya dan tidak bahagia.

(2) Menjadi miskin berarti menjadi tak bahagia. (3) Seseorang tak pemah bahagia jika dia kaya. (4) Dia miskin tetapi bahagia.

(5) Jikadia tak dapat kaya dan bahagia. (6) Jika dia tidak bahagia maka dia miskin.

(7) Jika dia tak miskin dan bahagia, maka dia kaya. (8) Menjadi kaya berarti sama seperti menjadi bahagia.

(9) Dia miskin atau jika tidak maka dia kaya dan tak bahagia. (10) Jika dia tidak miskin, maka dia bahagia.

4.77. Misalkan p adalah "Dia kaya" dan misalkan q adalah "Dia bahagia".

Tuliskanlah setiap pemyataan kondisional yang berikut dalam bentuk simbolik dengan menggunakan p dan q.

(1) Jika dia miskin, maka dia bahagia. (2) Miskin menyatakan bahagia.

(3) Perlu menjadi miskin supaya menjadi bahagia.

(4) Kaya adalah kondisi yang mencukupi untuk bahagia. (5) Kaya adalah kondisi yang pcrlu untukbahagia.

(6) Dia miskin hanya jika dia tak bahagia.

4.78. Tentukan nilai kebenaran dari setiap pernyataan berikut. (1) Jika 5 < 3, maka -3 < :..5.

(2) Tidak benar bahwa 2 + 2 = 4 atau 3 + 8 = 6. (3) Benar bahwa 2 +'2 *" 4 dan 3 + 3 = 6,

(4) Jika 3 <: 5, maka -3 < -5,

4.79. Tentukan nilai kebenaran dari setiap pemyataan berikut.

(1) Tidak benar bahwa jika 2 + 2 = 4 maka 3 + 3 = 7 jika dan hanya jika 1 + 1 = 2.

(2) Jika 2 + 2 = 4, maka tidak benar bahwa 2 + 1 = 3 dan 5 + 5 = 10.

184

(3) Tidak benar bahwa 2 + 7 = 9 jika dan banya jika 2 + 1 = 5 menyatakan 5 + 5 = 8.

(4) Jika 2 + 2 -:t:. 4, maka tidak benar bahwa 3 + 3 = 7 jika dan banyajika 1 + 1 = 2.

4.80. Tuliskan negasi dari setiap pemyataan berikut dalam sebuah kalimat yang sesederbana mungkin.

(1) Dia tinggi tetapi ganteng.

(2) Dia tidak kaya dan tidak bahagia.

(3) Jika barga saham turun, maka pengangguran meningkat. (4) Baik Marc maupun Erik tidak kaya.

(5) Dia berambut pirang atau bennata biru.

(6) Dia berambut pirang jika dan banya jika dia berrnata biru. (7) Marc dan Erik kedua-duanya cerdas.

(8) Jika Marc kaya, maka Erik dan Audrey kedua-duanya bahagia, (9) Marc atau Erik cerdas, dan Audrey cantik. '

TABEL KEBENARAN

4.81. Carilah tabel kebenaran dari setiap proposisi yang berikut.

(l) -p A -q (3) P ~ (- p v q)

(2) -(-p ~ q) (4)(p A -q) ~ (-p v q)

4.82. Carilah sebuah tabel kebenaran dari setiap proposisi. (1) [p A (-q ~ p)] A -[(p H -q) ~ (q v -p)]

(2) [p v (q ~ -r)] A [(-p v r) H -q]

KESETARAAN LOGIK DAN IMPLIKASI LOGIK

4.83. Buktikan:

(1) p ~ -q - q ~ -p

(2) P A (q v r) - (p A q) v (p A r)

(3) (p A q) ~ r - (p~r) v (q~r) (4) [(p-4q)~r] - [(pA-r)~-q

185

4.84. Nyatakanlah apakah setiap yang berikut benar atau salah

(1) p A q ~ P (2) P v q ~ P (3) q ~ P ~ q

4.85. Buktikan dengan membentuk tabel-tabel kebenaran :

(1) p H q ~ q ~ P (3) P A (q v r) ~ (p A q) v r

(2) -p ~ P -~.p (4) q ~ [(p A q) H p]

\ \

4.86. Buktikan: Untuk sembarang proposisi P(p, q, ... ), P A P(p, q, ... ) ~ p.

4.87. Misalkan Apq menyatakan p A q dan misalkan Np menyatakan -po (Lihat Soal 23). Tuliskanlah kembali proposisi-proposisi yang berikut dengan menggunakari A dan N sebagai ganti dari A dan -.

(1) -p A q (4) -(p A q) A -(-p A -q)

(2) P A -(p A q) (5) [p A -(p' A -q)] A -(p A q)

(3) -(p A q) A (p A -q) (6) (-p A -q) A -[(pAq) A (-qAp)]

4.88. Tuliskan kembali proposisi yang berikut dengan menggunakan A dan - sebagai ganti dari A dan N.

(1) NApNq (4) ANANqANpqNp

(2) ANApqNp (5) ANAApAqNrpAqr

(3) AApNrAqNp

(6) ANANpNAqNrApNAqNr.

ARGUMEN

4.89. Tentukanlah berlakunya setiap argumen berikut :

(1) p~q, r~-q 1- r ~ -p (2) p~-q, ':"r~-ql-p~-r

4.90. Untuk alasanyang diberikan, tentukanlah sebuah kesimpulan yang sesuai supaya argumen tersebut berlaku.

(1) p~-q,q

(2) p~-q, r~q (3) p~-q, -p~r (4) p~-q, r~p,q

186

4.91. Tentukanlah berlakunya setiap argumen berikut untuk setiap kesimpulan yang diusulkan.

(1) Tidak ada profesor universitas (2) Semua penyair adalah

yang kaya orang yang menarik

Beberapa penyair kaya Audrey adalah seorang yang menarik

(a) Beberapa penyair adalah profesor universitas

(b) Beberapa penyair bukanlah profesor universitas

(a) Audrey adalah seorang penyair (c) Audrey bukan seorang penyair.

(3) Semua penyair miskin.

Supaya menjadi seorang guru, orang harus lulusan universitas. Beberapa ahli matematika adalah penyair.

Tidak ada lulusan universitas yang miskin.

(a) Beberapa ahli matematika bukan guru.

(b) Beberapa guru bukan ahli matematika.

(c) Guru tidak miskin.

(d) Beberapa ahli matematika tidak miskin. (e) Penyair bukan guru.

(f) Jika Marc adalah seorang lulusan universitas maka dia bukan seorang penyair.

(4) Sernua ahli matematika adalah orang yang menarik.

Beberapa guru bukan ahli matematika. Beberapa ahli falsafah adalah ahli mateinatika.

Hanyaorang yang tidak menarik yang menjadi penjual asuransi. (a) Beberapa ahli falsafah bukanlah penjual asuransi.

(b) Penjual asuransi bukanlah ahli matematika.

(c) Beberapa orang yang menarik bukan guru.

(d) Beberapa guru bukanlah ahli falsafah.

(e) Beberapa guru bukanlah orang yang menarik.

187

4.92. Carilah:

(1) Kontrapositif dari p ~ -q. (2) Kontrapositif dari -p ~ q.

(3) Kontrapositif dari lawan dari p ~ -q. (4) Lawan dari kontrapositif dari -p ~ -q.

4.93. Carilah kontrapositif dari setiap pemyataan yang berikut:

(1) Jika dia mempunyai keberanian, maka dia akan menang. (2) Perlu menjadi kuat, supaya menjadi seorang pelayar.

(3) Hanya jika dia tidak lelah, dia akan menang.

(4) Cukuplah berbentuk bujursangkar, supaya menjadi segiempat siku-siku.

4.94. Tentukan nilai kebenaran dari setiap pemyataan berikut. (Di sini himpunan universal adalah himpunan bilangan riil).

(1) \/x,x2 = x (4) "Ix, x - 3 < x

(2) 3x, 2x = x (5) ::lx, x2 - 2x + 5 = 0

(3) 3x, x2 + 3x - 2 = 0 (6) "Ix, 2x + 3x = 5x

4.95. Negasikan setiap pemyataan dalam Soal 93.

4.96. Misalkan (1,2,3,4) adalah himpunan universal. Tentukanlah nilai kebenaran dari setiap pemyataan.

(1) \/x, x + 3 < 6 (3) "Ix, x2 - 10 $ 8

(2) ::lx, x + 3 < 6 (4) 3x, 2X2 + X = 15

4.97. Negasikan setiap pemyataan dalam Sal 96.

4.98. Negasikan setiap pemyataan : (1) \/x p(x) A3x q(x)

(2) ::ly p(y) ~ \/x -q(x)

(3) 3x -p(x) V \/x q(x).

188

4.99. Negasikan setiap pemyataan berikut.

(1) Jika guru tak hadir, maka beberapa siswa tidak melengkapi pekerjaan rumahnya.

(2) Semua siswa telah melengkapi pekerjaan rumahnya dan guru tersebut hadir.

(3) Beberapa siswa tidak melengkapi pekerjaan rumahnya atau guru tidak hadir.

4.100. Carilah sebuah contoh balasan untuk setiap pemyataan yang palsu. Di sini (3, 5, 7, 9) adalah himpunan universal (semesta)

(1) "Ix, x + 3 ~ 7 (3) "Ix, x prima

(2) "Ix, x ganjil (4) "Ix, Ixl = x

4.101. Negasikan setiap pemyataan dalam Soal 99.

4.102. Misalkan (1,2,3) adalah himpunan universal. Tentukanlah nilai kebenaran dari setiap pernyataan.

(1) "Ix vs. x2 + 2y < 10 (3) "Ix 3y, x2 = 2y < 10

(2) 3x Vy, x2 + 2y < 10 (4) "Ix 3y, x2 + 2y < 10

4.103. Negasikan setiap pemyataan dalam Soal 102.

4.104. Negasikan setiap pemyataan berikut:

(1) "Ix 3y Vz p(x, y, z) (3) "Ix 3y (p(x, y) ~ q(y»

(2) 3x Vy (p(x) V - q(y» (4) 3x 3y (p(x) A q(y»

JAWABAN:

1-.75. (2) Dia kaya dan bahaya

(5) Dia bahaya jika dan hanya jika tidak kaya (7) Dia kaya

4.76. (3) q ~ - p,

(4) -p A q,

(6) - p ~ - q

4.78. (1) T,

(2) F,

(3) F,

(4) F

189

4.80. (2) Dia kaya atau bahagia.

(8) Marc kaya, dan Erik atau Audrey tak berbahagia.

4.81. (1) F F F T

4.82. Petunjuk. Bentuklah tabel-tabel kebenaran

4.83. (1) Behar,

(2) Benar,

(3) Benar

4.87. (2) ApNApq, (4) ANApqNANpNq, (6) ANpNqNAApqANpq

4.88. (2) -(p A q) A -p,

(4) -[-q A (-p A q)] A -p

(6) -[-p A -(q A -r)] A [p A {-(q A - r)}]

4.89. (1) berlaku

(2) Salah

4.90. (1) -p (2) p~ - r (3) q ~ r (4)-r

4.91. (1) (a) salah
(2) (a) salah
(3) (a) berlaku
(4) (a) berlaku
(e) berlaku,
(t) berlaku,
4.92. (1) q ~-p
(3) -p~q (b) berlaku
(b) salah
(b) salah (c) berlaku (d) salah
(b) berlaku (c) salah (d) salah
(t) berlaku (2) - q ~ p (4) p ~q

4.93. (1) Jika dan tidak menang, maka dia tidak mempunyai keberanian. (2) Jika tida tidak kuat, maka dia bukan seorang pelayar

(3) Jika dia lelah, maka dia tidak akan menang

(4) Bukan merupakan segiempat siku-siku, maka bukan merupakan bujursangkar.

190

Vous aimerez peut-être aussi