Vous êtes sur la page 1sur 5

ASTHMA

PENGERTIAN
Asma adalah penyakit yang disebabkan oleh peningkatan respon dari trachea dan bronkus
terhadap bermacam –macam stimuli yang ditandai dengan penyempitan bronkus atau
bronkhiolus dan sekresi yang berlebih – lebihan dari kelenjar – kelenjar di mukosa bronchus.
(Smelzer Suzanne : 2001).

Asma adalah suatu penyakit gangguan jalan nafas obstruktif intermiten yang bersifat reversibel,
ditandai dengan adanya periode bronkospasme, peningkatan respon trakea dan bronkus terhadap
berbagai rangsangan yang menyebabkan penyempitan jalan nafas. (Joyce M. Black : 1996).

Asma adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon trakea dan bronkhus terhadap
berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan jalan nafas yang luas dan
derajatnya dapat berubah-ubah secara spontan maupun sebagai hasil pengobatan (Soeparman,
1990 dikutip dari The American Thoracic Society, 1962).

Klasifikasi Asma

Asma dibagi atas dua kategori, yaitu ekstrinsik atau alergi yang disebabkan oleh alergi seperti
debu, binatang, makanan, asap (rokok) dan obat-obatan. Klien dengan asma alergi biasanya
mempunyai riwayat keluarga dengan alergi dan riwayat alergi rhinitis, sedangkan non alergi
tidak berhubungan secara spesifik dengan alergen.

Faktor-faktor seperti udara dingin, infeksi saluran pernafasan, latihan fisik, emosi dan
lingkungan dengan polusi dapat menyebabkan atau sebagai pencetus terjadinya serangan asma.
Jika serangan non alergi asma menjadi lebih berat dan sering dapat menjadi bronkhitis kronik
dan emfisema, selain alergi juga dapat terjadi asma campuran yaitu alergi dan non alergi.

II. ETIOLOGI
a. Faktor Ekstrinsik
Asma yang timbul karena reaksi hipersensitivitas yang disebabkan oleh adanya IgE yang
bereaksi terhadap antigen yang terdapat di udara (antigen – inhalasi ), seperti debu rumah, serbuk
– serbuk dan bulu binatang

b.Faktor Intrinsik
1.Infeksi :
- virus yang menyebabkan ialah para influenza virus, respiratory syncytial virus (RSV)
- bakteri, misalnya pertusis dan streptokokkus
- jamur, misalnya aspergillus
·

2.cuaca :
perubahan tekanan udara, suhu udara, angin dan kelembaban dihubungkan dengan percepatan

3.iritan bahan kimia, minyak wangi, asap rokok, polutan udara


4.emosional : takut, cemas dan tegang

5.aktifitas yang berlebihan, misalnya berlari

IV. MANIFESTASI KLINIK


- Wheezing
- Dyspnea dengan lama ekspirasi, penggunaan otot- otot asesori pernapasan
- pernapasan cuping hidung
- batuk kering ( tidak produktif) karena secret kental dan lumen jalan napas sempit
- diaphoresis
- sianosis
- nyeri abdomen karena terlibatnya otot abdomen dalam pernapasan
- kecemasan, labil dan penurunan tingkat kesadarn
- tidak toleran terhadap aktifitas : makan, bermain, berjalan, bahkan bicara

V. STADIUM ASMA
Stadium I
Waktu terjadinya edema dinding bronkus, batuk proksisimal, karena iritasi dan batuk kering.
Sputum yang kental dan mengumpul merupakan benda asing yang merangsang batuk.

Stadium II
Sekresi bronkus bertambah banyak dan batuk dengan dahak yang jernih dan berbusa. Pada
stadium ini anak akan mulai merasa sesak napas berusaha bernapas lebih dalam. Ekspirasi
memanjang dan terdengar bunyi mengi. Tampak otot napas tambahan turut bekerja. Terdapat
retraksi supra sternal, epigastrium dan mungkin juga sela iga. Anak lebih senang duduk dan
membungkuk, tangan menekan pada tepi tempat tidur atau kursi. Anak tampak gelisah, pucat,
sianosisi sekitar mulut, toraks membungkuk ke depan dan lebih bulat serta bergerak lambat pada
pernapasan. Pada anak yang lebih kecil, cenderung terjadi pernapasan abdominal, retraksi supra
sternal dan interkostal.

Stadium III
Obstruksi atau spasme bronkus lebih berat , aliran udara sangat sedikit sehingga suara napas
hampir tidak terdengar.
Stadium ini sangat berbahaya karena sering disangka ada perbaikan. Juga batuk seperti ditekan.
Pernapasan dangkal, tidak teratur dan frekuensi napas yang mendadak meninggi.

VI. KOMPLIKASI
1. Status asmatikus
2. Bronkhitis kronik, bronkhiolus
3. Ateletaksis : lobari segmental karena obstruksi bronchus oleh lender
4. Pneumo thoraks
Kerja pernapasan meningkat, kebutuhan O2 meningkat. Orang asam tidak sanggup memenuhi
kebutuhan O2 yang sangat tinggi yang dibutuhkan untuk bernapas melawan spasme bronkhiolus,
pembengkakan bronkhiolus, dan m ukus yang kental. Situasi ioni dapat menimbulkan
pneumothoraks akibat besarnya teklanan untuk melakukan ventilasi
5. Kematian

VIII. PENATALAKSANAAN
a.Pencegahan terhadap pemajanan alergi
b.Serangan akut dengan oksigen nasal atau masker
c.Terapi cairan parenteral
d.Terapi pengobatan sesuai program

5.Albuterol (proventil, ventolin)


6.Tarbutalin
7.Epinefrin

1- Beta agonist (beta adrenergik agent)

untuk mengurangi bronkospasme, mendilatasi otot polos bronchial

2) Methylxanlines (enphy bronkodilator)

3) Anti kolinergik (bronkodilator)

seperti atropine metilnitrat atau atrovent mempunyai efek bronchodilator yang sangat baik

4) Kortikosteroid

Kortikosteroid diberikan secara IV (hidrokortison), secara oral (mednison), inhalasi


(deksametason)

8.Metaprotenol
- Metilsantin, seperti aminofilin dan teofilin mempunyai efek bronkodilatasi
EVALUASI

1. Apa yang dimaksud dengan Asthma ?

Asma adalah suatu penyakit gangguan jalan nafas obstruktif intermiten yang bersifat
reversibel, ditandai dengan adanya periode bronkospasme, peningkatan respon trakea dan
bronkus terhadap berbagai rangsangan yang menyebabkan penyempitan jalan nafas.

2. Sebutkan faktor penyebab timbulnya Asthma?

a. Faktor Ekstrinsik
Asma yang timbul karena reaksi hipersensitivitas yang disebabkan oleh adanya IgE
yang bereaksi terhadap antigen yang terdapat di udara (antigen – inhalasi ), seperti debu
rumah, serbuk – serbuk dan bulu binatang

b.Faktor Intrinsik
1.Infeksi :
- virus yang menyebabkan ialah para influenza virus, respiratory syncytial virus (RSV)
- bakteri, misalnya pertusis dan streptokokkus
- jamur, misalnya aspergillus
·

2.cuaca :
perubahan tekanan udara, suhu udara, angin dan kelembaban dihubungkan dengan
percepatan

3.iritan bahan kimia, minyak wangi, asap rokok, polutan udara


4.emosional : takut, cemas dan tegang

5.aktifitas yang berlebihan, misalnya berlari

3. Sebutkan tanda dan gejala dari penyakit Asthma ?

- Wheezing
- Dyspnea dengan lama ekspirasi, penggunaan otot- otot asesori pernapasan
- pernapasan cuping hidung
- batuk kering ( tidak produktif) karena secret kental dan lumen jalan napas sempit
- diaphoresis
- sianosis
- nyeri abdomen karena terlibatnya otot abdomen dalam pernapasan
- kecemasan, labil dan penurunan tingkat kesadarn
- tidak toleran terhadap aktifitas : makan, bermain, berjalan, bahkan bicara

4.Sebutkan 3 contoh obat penyakit Asthma ?

5.Albuterol (proventil, ventolin)


6.Tarbutalin
7.Epinefrin

Vous aimerez peut-être aussi