Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
(GAPPINAS)
ANGGARAN DASAR
GABUNGAN PELAKSANA PERPIPAAN NASIONAL
(GAPPINAS)
DEKLARASI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Anggaran Dasar
GABUNGAN PELAKSANA PERPIPAAN NASIONAL
(GAPPINAS)
ANGGARAN DASAR
BAB I
NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
Nama
Pasal 3
Tempat Kedudukan
Pasal 4
Azas
BAB III
BENTUK, SIFAT DAN FUNGSI
Pasal 6
Bentuk
Anggaran Dasar
GABUNGAN PELAKSANA PERPIPAAN NASIONAL
(GAPPINAS)
Pasal 7
Sifat
BAB IV
TUJUAN DAN USAHA
Pasal 9
Tujuan
Anggaran Dasar
GABUNGAN PELAKSANA PERPIPAAN NASIONAL
(GAPPINAS)
2. Mengadakan dan menyelenggarakan seminar, diskusi, studi dan pendidikan serta
pelatihan.
3. Mengadakan kerja sama dengan Institusi–Institusi Pemerintah maupun Swasta, baik
dari dalam maupun Luar Negeri.
4. Menyelenggarakan komunikasi, konsultansi dan asistensi kegiatan dunia usaha jasa
pelaksana konstruksi sub bidang perpipaan.
5. Mempromosikan kemampuan usaha perusahaan anggota Gabungan Pelaksana
Perpipaan Nasinal.
6. Memberikan perlindungan (advokasi) Hukum dan Mediasi serta Arbitrasi kepada
perusahaan anggota Gabungan Pelaksana Perpipaan Nasional.
BAB V
KEANGGOTAAN, HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 11
Keanggotaan
Pasal 12
Hak Anggota
Anggaran Dasar
GABUNGAN PELAKSANA PERPIPAAN NASIONAL
(GAPPINAS)
c. Hak mengajukan permohonan untuk mendapatkan Sertifikat
sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh Organisasi.
3. Dalam menggunakan hak anggota seperti tertulis pada Ayat 1 diatas, hanya dapat
diwakilkan kepada satu orang dengan cara :
a. Secara otomatis kepada satu orang yang tertulis dalam KTA biasa yang
berlaku.
b. Dalam hal diwakilkan kepada orang lain harus dapat dibuktikan bahwa
yang bersangkutan adalah salah seorang yang namanya tercantum dalam Akte
Pendirian dan atau perubahan–perubahannya serta yang bersangkutan mendapat
Kuasa penuh dari penanggung jawab tertinggi perusahaan yang bersangkutan
untuk mewakilkannya dalam Organisasi GABUNGAN PELAKSANA
PERPIPAAN NASIONAL, maka hak pimpinan yang tertinggi menjadi gugur.
Pasal 13
Kewajiban Anggota
Pasal 14
Syarat – Syarat Menjadi Anggota
Syarat–syarat menjadi anggota akan diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB VI
ORGANISASI
Pasal 15
Struktur Organisasi
Anggaran Dasar
GABUNGAN PELAKSANA PERPIPAAN NASIONAL
(GAPPINAS)
3. Di setiap Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Provinsi hanya ada satu GABUNGAN
PELAKSANA PERPIPAAN NASIONAL di Kabupaten/Kota.
4. GABUNGAN PELAKSANA PERPIPAAN NASIONAL di Nasional, GABUNGAN
PELAKSANA PERPIPAAN NASIONAL di Provinsi dan GABUNGAN PELAKSANA
PERPIPAAN NASIONAL di Kabupaten/Kota terikat oleh satu garis hubungan jenjang
dalam Struktur Organisasi.
5. Setiap kebijaksanaan GABUNGAN PELAKSANA PERPIPAAN NASIONAL yang
tingkat Organisasinya lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan kebijaksanaan
GABUNGAN PELAKSANA PERPIPAAN NASIONAL yang tingkat Organisasinya
lebih tinggi.
Pasal 16
Perangkat dan Wewenang Organisasi
2. Provinsi.
a. Musyawarah Provinsi disingkat MUSPROV GABUNGAN PELAKSANA
PERPIPAAN NASIONAL Provinsi, merupakan Institusi dan kewenangan
tertinggi GABUNGAN PELAKSANA PERPIPAAN NASIONAL di Provinsi.
b. Musyawarah Kerja Provinsi disingkat MUKERPROV GABUNGAN
PELAKSANA PERPIPAAN NASIONAL Provinsi merupakan Institusi yang
diselenggarakan untuk melakukan evaluasi program kerja tahunan dan RAPBO
serta mengawasi terlaksanakannya ketetapan–ketetapan MUSPROV
GABUNGAN PELAKSANA PERPIPAAN NASIONAL Provinsi serta
membantu Badan Pimpinan Provinsi GABUNGAN PELAKSANA PERPIPAAN
NASIONAL Provinsi dalam memutuskan hal–hal yang tidak dapat diputuskan
sendiri serta menetapkan rencana kerja dan rencana anggaran tahunan Badan
Pimpinan Provinsi.
Anggaran Dasar
GABUNGAN PELAKSANA PERPIPAAN NASIONAL
(GAPPINAS)
c. Rapat Pimpinan Provinsi disingkat RAPIMPROV GABUNGAN
PELAKSANA PERPIPAAN NASIONAL, merupakan Institusi yang diadakan
untuk menetapkan arah kebijaksanaan dalam menyelaraskan gerak dan langkah di
Provinsi dalam menghadapi perkembangan/situasi yang timbul dan menampung
serta menyelesaikan secara tuntas masalah–masalah Organisasi.
d. Badan Pimpinan Provinsi disingkat BPP GABUNGAN PELAKSANA
PERPIPAAN NASIONAL Provinsi merupakan Pimpinan GABUNGAN
PELAKSANA PERPIPAAN NASIONAL di Provinsi mewakili Organisasi, baik
ke dalam maupun keluar dan bertanggung jawab penuh terhadap jalannya
Organisasi kepada Musyawarah Provinsi GABUNGAN PELAKSANA
PERPIPAAN NASIONAL Provinsi dan Badan Pimpinan Nasional.
3. Kabupaten/Kota.
a. Musyawarah Kabupaten/Kota disingkat MUSKAB/KOT
GABUNGAN PELAKSANA PERPIPAAN NASIONAL Kabupaten/Kota
merupakan Institusi dan kewenangan tertinggi GABUNGAN PELAKSANA
PERPIPAAN NASIONALdi Kabupaten/Kota.
b. Musyawarah Kerja Kabupaten/Kota disingkat MUKERKAB/KOT
GABUNGAN PELAKSANA PERPIPAAN NASIONAL Kabupaten/Kota
merupakan Institusi yang diselenggarakan untuk melakukan evaluasi program
kerja tahunan dan RAPBO serta mengawasi terlaksanannya ketetapan–ketetapan
MUSKAB/KOT GAPPINAS Kabupaten/Kota serta membantu Badan Pimpinan
Provinsi GABUNGAN PELAKSANA PERPIPAAN NASIONAL
Kabupaten/Kota dalam memutuskan hal–hal yang tidak dapat diputuskan sendiri
serta menetapkan rencana kerja dan rencana anggaran tahunan GABUNGAN
PELAKSANA PERPIPAAN NASIONAL Kabupaten/Kota.
c. Badan Pimpinan Kabupaten/Kota disingkat BPK GABUNGAN
PELAKSANA PERPIPAAN NASIONAL Kabupaten/Kota merupakan Pimpinan
GABUNGAN PELAKSANA PERPIPAAN NASIONAL di Kabupaten/Kota
mewakili Organisasi, baik ke dalam maupun ke luar dan bertanggung jawab penuh
terhadap jalannya Organisasi kepada MUSKAB/KOT GABUNGAN
PELAKSANA PERPIPAAN NASIONAL Kabupaten/Kota dan Badan Pimpinan
Provinsi GABUNGAN PELAKSANA PERPIPAAN NASIONAL Provinsi.
BAB VII
MUSYAWARAH DAN RAPAT ORGANISASI
Pasal 17
Musyawarah dan Rapat
2. Provinsi :
a. Musyawarah Provinsi disingkat MUSPROV.
Anggaran Dasar
GABUNGAN PELAKSANA PERPIPAAN NASIONAL
(GAPPINAS)
b. Musyawarah Kerja Provinsi disingkat MUKERPROV.
c. Rapat Pimpinan Provinsi disingkat RAPIMPROV.
d. Rapat Pleno/Badan Pimpinan Lengkap (Badan Pimpinan Harian dan Biro–Biro).
e. Rapat Badan Pimpinan Harian disingkat Rapat BPH Provinsi.
3. Kabupaten/Kota.
a. Musyawarah Kabupaten/Kota disingkat MUSKAB/KOT.
b. Musyawarah Kerja Kabupaten/Kota disingkat MUKERKAB/KOT.
c. Rapat Pleno/Badan Pimpinan Lengkap (Badan Pimpinan Harian dan
Bidang – Bidang).
d. Rapat Badan Pimpinan Harian Kabupaten/Kota disingkat Rapat BPH
Kabupaten/ Kota.
Pasal 18
Musyawarah Luar Biasa
Pasal 19
Musyawarah Nasional Khusus
( MUNASSUS )
Pasal 20
Peserta Dan Wewenang Musyawarah Nasional
Anggaran Dasar
GABUNGAN PELAKSANA PERPIPAAN NASIONAL
(GAPPINAS)
c. Peserta dari BPKabupaten/Kota sebagai peserta peninjau.
d. Para undangan sebagai undangan.
2. Ketentuan tentang jumlah peserta penuh, peserta biasa, peserta peninjau dan undangan
pada MUNAS, diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan Tata Tertib Acara tersebut.
3. MUNAS mempunyai Wewenang :
a. Menilai, menerima atau menolak laporan pertanggung jawaban BPN.
b. Menetapkan/merubah AD dan ART.
c. Menetapkan program umum Organisasi dan Rencana Anggaran Pendapat dan
Belanja Organisasi.
d. Mengesahkan Badan Pimpinan Nasional GABUNGAN PELAKSANA
PERPIPAAN NASIONAL serta Hasil Ketetapan Rapat Tim Formatur MUNAS.
e. Mengesahkan atau membatalkan sanksi yang dikenakan kepada Personalia BPP
dan/atau BPKAB/KOT.
Pasal 21
Peserta Dan Wewenang MUSPROV
Pasal 22
Peserta Dan Wewenang Musyawarah Kabupaten/Kota
Anggaran Dasar
GABUNGAN PELAKSANA PERPIPAAN NASIONAL
(GAPPINAS)
d. Para undangan sebagai undangan.
2. Ketentuan tentang jumlah peserta penuh, peserta biasa dan peserta peninjau dan
undangan pada Musyawarah Kabupaten/Kota GABUNGAN PELAKSANA
PERPIPAAN NASIONAL, diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan Tata Tertib Acara
tersebut.
3. Musyawarah Kabupaten/Kota GABUNGAN PELAKSANA PERPIPAAN
NASIONAL mempunyai wewenang :
a. Menilai, menerima atau menolak laporan pertanggung jawaban BPKab/Kot
GABUNGAN PELAKSANA PERPIPAAN NASIONAL.
b. Menetapkan program kerja Organisasi dan Rencana Anggaran Pendapat dan
Belanja Organisasi.
c. Mengesahkan Badan Pimpinan Kabupaten/Kota GABUNGAN PELAKSANA
PERPIPAAN NASIONAL dan Hasil Ketetapan Rapat Tim Formatur MUSKAB/KOT.
Pasal 23
Peserta MUNAS Luar Biasa, MUSPROV dan MUSKAB/KOT Luar Biasa serta
MUNAS Khusus
Peserta MUNAS Luar Biasa dan MUSPROV dan MUSKAB/KOT Luar Biasa dan
MUNAS Khusus sama dengan yang disebut dalam Pasal 20 s/d 22 Anggaran Dasar ini.
Pasal 24
Peserta Dan Wewenang Musyawarah Kerja
Pasal 25
Peserta dan Wewenang Rapat Pimpinan Organisasi Dan Rapat Anggota
Pasal 26
Waktu Penyelenggaraan Musyawarah dan Rapat
Pasal 27
Kuorum
1. Musyawarah dan Rapat dinyatakan mencapai Kuorum dan sah apabila dihadiri oleh
sekurang - kurangnya ½ + 1 (satu per dua ditambah satu) jumlah peserta yang berhak
hadir yang memiliki Hak Suara.
2. Bila mana Kuorum tidak tercapai, maka Musyawarah dan Rapat dapat ditunda
selama – lamanya 24 Jam.
3. Jika sesudah penundaan tersebut Jumlah Kuorum belum juga tercapai, tetapi dihadiri
oleh sekurang – kurangnya ⅓ + 1 (satu per tiga ditambah satu) jumlah peserta yang
berhak hadir yang memiliki Hak Suara, maka Musyawarah dan Rapat tersebut dapat terus
diselenggarakan dan semua keputusan yang diambil dinyatakan sah dan mengikat.
4. Khusus untuk perubahan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART)
atau Pembubaran Organisasi secara Nasional, Musyawarah Nasional dinyatakan
mencapai Kuorum dan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya ⅔ (dua per tiga)
jumlah peserta yang berhak hadir yang memiliki Hak Suara.
Anggaran Dasar
GABUNGAN PELAKSANA PERPIPAAN NASIONAL
(GAPPINAS)
Pasal 28
Pengambilan Keputusan
1. Semua keputusan dalam Musyawarah dan Rapat ditetapkan atas dasar Musyawarah
atau berdasarkan suara terbanyak dari peserta yang hadir yang memiliki Hak Suara.
2. Keputusan untuk maksud perubahan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah
Tangga (ART) diambil berdasarkan persetujuan ⅔ (dua per tiga) Kuorum pada
Musyawarah Nasional.
3. Khusus untuk maksud Pembubaran Organisasi secara Nasional, keputusan diambil
berdasarkan keputusan mutlak Kuorum pada Musyawarah Nasional Luar Biasa diadakan
untuk itu.
BAB VIII
BADAN PEMBINA, PENASEHAT DAN PERTIMBANGAN
Pasal 29
Badan Pembina
Pasal 30
Badan Penasehat
Pasal 31
Badan Pertimbangan
Anggaran Dasar
GABUNGAN PELAKSANA PERPIPAAN NASIONAL
(GAPPINAS)
a. Memberikan pertimbangan–pertimbangan dan saran–saran kepada Badan
Pimpinan mengenai apa saja yang menyangkut Dunia Usaha pada umumnya dan
jasa pelaksana konstruksi pada khususnya, juga bertugas menyeleksi dan
mengusulkan pada Badan Pimpinan, siapa-siapa yang berhak mendapatkan
penghargaan dari GABUNGAN PELAKSANA PERPIPAAN NASIONAL atas
jasa–jasanya kepada GABUNGAN PELAKSANA PERPIPAAN NASIONAL
maupun dunia usaha jasa pelaksana konstruksi, yang disampaikan dalam rapat-
rapat organisasi di tingkatnya.
b. Melakukan pengamatan terhadap masalah–masalah Organisasi, Kelancaran
pelaksanaan–pelaksanaan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga
(ART) GAPPINAS dan kerjasama antar anggota dan menyampaikan hasil
pengamatan dalam bentuk saran–saran serta pertimbangan kepada Badan
Pimpinan.
11. Ditiap–tiap tingkatan BPP/BPKab/Kot, Organisasi dibentuk Badan Pertimbangan.
a. Badan Pertimbangan dibentuk oleh Rapat Pleno Badan Pimpinan yang
bersangkutan dengan Surat Keputusan.
b. Badan Pertimbangan menyampaikan sesuatu yang berkaitan dengan
institusi di minta maupun tidak di minta harus secara tertulis.
BAB IX
KEUANGAN
Pasal 32
Sumber Dana
Pasal 33
Pertanggungan Jawab
Anggaran Dasar
GABUNGAN PELAKSANA PERPIPAAN NASIONAL
(GAPPINAS)
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR (AD)
DAN PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 35
Perubahan Anggaran Dasar (AD)
Perubahan Anggaran Dasar (AD) Organisasi hanya dapat dilakukan oleh MUNAS atau
MUNASLUB atau MUNAS Khusus.
Pasal 36
Pembubaran Organisasi
1. Pembubaran Organisasi hanya dapat dilakukan oleh MUNAS atau MUNAS Luar
Biasa.
2. Dalam hal Organisasi di bubarkan maka segala kekayaan Organisasi, penggunaan dan
penyelesaiannya ditentukan lebih lanjut dalam MUNAS atau MUNAS Luar Biasa
tersebut.
BAB XI
PENUTUP
Pasal 37
Anggaran Rumah Tangga
Hal – hal yang belum diatur atau tidak diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur
dalam Anggaran Rumah Tangga dan tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar
ini.
Pasal 38
Berlakunya Anggaran Dasar
1. Anggaran Dasar ini merupakan hasil keputusan Badan Pendiri dan akan dilakukan
Perubahan/Penyempurnaan dalam MUNAS GABUNGAN PELAKSANA
PERPIPAAN NASIONAL yang akan dilasanakan untuk itu
2. Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak tanggal di tetapkan.
Anggaran Dasar