Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Abstraksi
Pembahasan
Voice Over Internet Protocol (VoIP) merupakan teknologi komunikasi
yang menggunakan jaringan Internet Protocol (IP) untuk melewatkan
informasi (suara, video, ataupun data yang berbentuk paket dari
terminal satu menuju terminal ujung lainnya secara real-
time.“Jaringan IP sendiri adalah merupakan jaringan komunikasi data
yang berbasis packet-switch, jadi dalam bertelepon menggunakan
jaringan IP atau Internet.” (Dasat - Dasar Jaringan VoIP,
ilmukomputer.com, M.Iskandarsyah H)
Ilustrasi sederhana tentang VoIP dapat digambarkan dengan
mengubah suara manusia menjadi sinyal digital. Perubahan suara
manusia yang berupa sinyal analog menjadi sinyal digital disebut
119
proses codec. “Pengkodean suara merupakan pengalihan kode analog
menjadi kode digital agar suara dapat dikirim dalam jaringan
komputer. Pengkodean dikenal dengan istilah codec, singkatan dari
compressor-decompressor.” (Onno W. Purbo, VoIP Cikal Bakal
“Telkom Rakyat”)
121
400Mhz, HD 73 GB Ultra SCSI HPL
Server MPKD : Procecor Intel Xeon E5310 1,6 Ghz, Memori 1 GB
DDR2, HD 73 GB SAS
Router : Cisco 7606
Switch : Catalyst 6509-E , Dlink DES-1016D , Allied telsyn AT-
FS72i
ITG : Planet VIP-157
PABX : VEROphone TC308
Pesawat Telephone : IP Phone lynksis SPA-921, IP Phone
Grandstream BT-102, Nokia E61 dan pesawat telephone analog biasa.
Spesifikasi Software
1 Server VoIP : menggunakan sistem operasi Centos versi 5 64
bit, dengan software VoIP asterisk@home versi 1.2.18. Dalam
konfigurasi asterisk ini mengaktifkan protokol SIP dan codec
G.711u, G.711a, GSM, SPEEX.
2 Server gateway : di gedung PPTIK menggunakan sistem
operasi fedora core 7, sedangkan di gedung MPKD
menggunakan sistem operasi Debian Etch3 dengan
konfigurasi sebagai gateway internet.
3 SIP User Agent : untuk melakukan analisis dan pengujian
penulis memakai softphone Ekiga dan seperangkat headphone
dan microphone.
122
Blok Perencanaan Monitoring
Implementasi ini bertujuan untuk mengetahui alur pemanggilan
protokol signaling, capturing header – header protokol, menganalisa
codec yang berjalan pada percakapan tersebut dan pada akhirnya
menentukan codec yang tepat untuk kompresi suara pada jaringan
VoIP intranet Universitas Gadjah Mada. Tp1 dan Tp2 merupakan test
point untuk melakukan monitoring trafic data, capturing header
protokol menggunakan software ethereal 0.99.0 dan untuk
menganalisa codec yang di pakai saya menggunakan VQManager.
123
3. Setelah itu pilih Audio Codecs pada menu Codec. Codec yang
di pakai adalah codec yang di beri tanda centang. Yaitu codec
SPEEX, GSM, PCMU, PCMA. Setelah itu klik menu close.
4. Jalankan software VQManager.
5. Melakukan panggilan dari nomor 1111 (Softphone Ekiga) ke
nomor 1113 (IP Phone) yang sudah teregister ke server
asterisk@home.
6. Setelah tersambung maka proses komunikasi dapat dilakukan.
7. Melakukan Setting Codec yang diinginkan pada softphone
Ekiga.
8. Melakukan komunikasi dan mengamati data serta mengambil
tampilan pada VQManager.
125
Dari data hasil capturing didapatkan SIP methode request berupa
REGISTER dari alamat 192.168.4.200 (softphone Ekiga) ke
222.124.24.82 (server VoIP asterisk@home) dengan message header
berisi informasi alamat SIP Softphone, yaitu : SIP from address:
<sip:1113@pbx.mpkd.ugm.ac.id>;tag=dc91a9a3-4c97-dc11-91b4-
000ea66780ed
Invite
Setelah proses register berhasil dilakukan, client siap untuk
melakukan panggilan. Pertama dialling dilakukan dari nomor 1113
(client Ekiga pada server asterisk@home) ke client IP Phone dengan
nomor 1111 yang juga teregistrasi ke server asterisk@home.
SIP akan melakukan proses invite dari client (192.168.4.200
NAT 222.124.24.39) ke server VoIP asterisk@home
(pbx.mpkd.ugm.ac.id). Invite merupakan sebuah methode dari SIP
untuk meminta sebuah server VoIP melakukan panggilan ke tujuan
yang telah teregister. Request invite ini berisi sejumlah header fields
sebagaimana ditunjukan gambar 6.
126
Gambar 4. Header SIP Methode Invite
128
180 Ringing
Sinyal ini bertujuan untuk memberikan alert kepada pemanggil
sebagai respon dari penerima panggilan bahwa sinyal request
(INVITE) telah diterima.
Jika suatu call setup telah sampai pada tahap ini, berarti antara
pemanggil dan penerima panggilan telah siap untuk memulai sebuah
sesi percakapan.
200 OK
Saat penerima panggilan menerima telephone, respons message 200
OK akan dikirimkan oleh penerima panggilan sebagai pemberitahuan
pada pemanggil bahwa request telah diterima. pemanggil akan
memberikan sinyal ACK sebagai konfirmasi respons 200 OK dan sesi
percakapan dapat dimulai.
129
Gambar 7 Header SIP Response 200 OK
Media Path
Setelah proses call setup berhasil dilakukan dan sesi komunikasi telah
dibentuk, maka SIP menggunakan RTP sebagai media untuk fungsi
transportasi data (voice) yang bersifat real-time. RTP menggunakan
protokol kontrol yaitu Real-Time Control Protokol (RTCP) untuk
mengirimkan paket kontrol setiap terminal yang berpartisipasi pada
percakapan untuk informasi kualitas transmisi pada jaringan.
130
Gambar 8 SIP Methode BYE
131
Gambar 10 Monitoring Kualitas Suara Codec PCMA
132
Gambar 12 Monitoring Kualitas Suara Codec GSM
134
Penutup
Setelah dilakukan pengujian dan analisa terhadap sistem maka dapat
di peroleh beberapa kesimpulan :
1. Protokol-protokol pendukung / yang bekerja selama proses
call setup, sesi setup, sesi percakapan, call tear down dalam
VoIP adalah sebagai berikut :
135
dengan nomor 1113) ke penerima panggilan (IP Phone dengan
nomor 1111). Sesi kedua adalah sesi percakapan (media path).
Pada sesi ini, RTP (Real-Time Transport Protokol) digunakan
sebagai media transport data (voice payload) antar client. Sesi
terakhir adalah call tear down yaitu proses mengakhiri sebuah
sesi percakapan.
3. Protokol SIP sanggup mengenali IP dibalik NAT (Network
Address Translation), Ini di buktikan dari hasil percobaan saat
pemanggilan dari IP Phone (dengan alamat IP 10.41.5.90) ke
Softphone Ekiga (dengan alamat IP 192.168.4.200 NAT
222.124.24.39). “Sedangkan protokol lama H.323 Sangat sulit
untuk menembus firewall ataupun proxy (Sumber “VoIP cikal
bakal “telkom rakyat””)”.
4. Jenis codec yang paling baik digunakan pada jaringan VoIP
intranet antara gedung PPTIK dan gedung MPKD Universitas
Gadjah Mada adalah Codec G.711u (PCMU) yang mempunyai
nilai rata-rata delay 0 ms, jitter 1 ms, paket loss 0 % , MOS 4.4
dan R Faktor 93 jika dibandingkan dengan jenis codec yang
lainya. Tetapi jenis codec ini mempunyai kekurangan yaitu
membutuhkan bandwidth yang cukup besar yaitu 64 Kbps (namun
ini tidak berpengaruh besar terhadap jaringan intranet, karena
jaringan intranet di Universitas Gadjah Mada menggunakan Fiber
Optic yang mampu mengangkut data yang sangat besar dan
cepat).
5. Dari data hasil percobaan besar paket loss selalu bernilai 0 %,
ini berarti kualitas jaringan cukup baik. Bagusnya nilai paket
loss disebabkan oleh infrastruktur jaringan yang bagus, dalam
hal ini Universitas Gadjah Mada menggunakan media
transmisi Fiber Optik.
Adapun saran yang saya berikan untuk Universitas Gadjah Mada pada
khususnya dan para pengembang VoIP pada umumnya, adalah :
1. Untuk memodifikasi teknologi ini agar bukan hanya data
voice saja yang di angkut, tetapi juga data video. Yang
nantinya juga bisa berguna untuk komunikasi tatap muka
136
jarak jauh.
2. Untuk penghematan bandwidth sebaiknya menggunkan codec
yang mempunyai bitrate kecil, tetapi pada sisi penerima masih
bisa menerima informasi suara dengan jelas.
Daftar Pustaka
http://voiprakyat.or.id/
http://www.ilmukomputer.com/
http://www.networksorcery.com/
137