Vous êtes sur la page 1sur 11

No.

Isu Strategis Prioritas Sub Tujuan

1 Besarnya potensi bencana geologis Menekan jumlah korban jiwa dan kehilangan
(gempa + tsunami + likuifaksi + tanah materi jika bencana geologi terjadi
longsor + sesar minor)

2 Rendahnya daya dukung lahan (tanah Optimalisasi pemanfaatan lahan melalui


rawa) penggunaan teknologi yang tepat untuk
penguatan struktur bangunan, pengelolaan
banjir dan genangan
3 Meningkatnya alih fungsi lahan Pengendalian alih fungsi lahan untuk
menjaga ketersediaan daerah resapan air
dan menghindari bahaya longsor

Tersedianya ruang terbuka hijau untuk


mitigasi bencana dan paru-paru kota

4 Meningkatnya luas daerah luapan, Pengendalian luas luapan, intensitas dan


intensitas dan volume genangan banjir volume genangan banjir
5 Meningkatnya pencemaran dan Pengendalian pencemaran lingkungan untuk
kerusakan lingkungan mencegah kerusakan lingkungan yang lebih
parah

6 Belum sinkronnya perencanaan daerah Sinkronisasi perencanaan daerah kabupaten


antara kabupaten sekitar dengan Kota sekitar dengan Kota Padang untuk menuju
Padang Padang Metropolitan

7 Kurangnya kejelasan antara Mempertegas peran pusat - propinsi -


kewenangan pemerintah pusat - kota/kabupaten terkait dalam mewujudkan
propinsi - kota Padang Metropolitan

8 Menurunnya livability di Kota Padang Terjaminnya livability Kota Padang bagi


semua lapisan masyarakat
Kebijakan saat ini Alternatif Kebijakan

1. Penataan Kawasan Central 1. Meminimalkan aktifitas publik


Business District (CBD) pada wilayah merah potensi
tsunami

2. Penataan Kawasan Padang Lama 2. Menjadikan sepanjang sesar


minor sebagai RTH
3. Jalur evakuasi horizontal dan
lokasi evakuasi vertikal

4. Kebijakan tentang kawasan


konservasi pada kemiringan > 25%

1. Pemindahan Pusat Pemerintahan 1. Membagi fungsi kawasan Aie


ke Aie Pacah Pacah ke sub pusat pelayanan
yang lain

2. Aie Pacah sebagai sub pusat 2. Menetapkan daerah rawa


pelayanan pemerintahan, sebagai kawasan konservasi
perdagangan, pendidikan &
kesehatan, jasa, pusat olah raga dan
rekreasi

3. Normalisasi Bandar Lurus dan


Bandar Latung

4. Pembuatan polder di komplek


perkantoran Aie Pacah
1. Pengembangan jalan lingkar timur 1. Moda kereta api untuk jalan
yang sentuhan langsung dengan lingkar timur
hutan

2. Pengembangan kawasan 2. Penetapan area green belt di


pemukiman ke arah timur sepanjang kawasan hutan yang
bersentuhan langsung dengan
aktifitas masyarakat

3. Perubahan pola ruang dan sub 3. Jenis jalan tol di sepanjang


pusat pelayanan jalan yang bersentuhan langsung
dengan hutan

4. Penetapan sawah beririgasi


teknis sebagai lahan abadi

1. Penyusunan master plan drainase Penyusunan master plan drainase


(masih parsial) Kota Padang yang terintegrasi

2. Penyediaan 30% ruang terbuka Halaman dan jalan tidak dihitung


oleh setiap pengembang termasuk dalam RTH

3. Kebijakan untuk mempertahankan


RTH Kota Padang sebesar 32% (di
luar hutan lindung)
1. Penyusunan dokumen kelayakan Penempatan kawasan industri
lingkungan bagi setiap
usaha/kegiatan yang berpotensi
mencemari lingkungan

2. Pengawasan aktif dan pasif pada Pelaksanaan Penilaian PROPER


semua usaha/kegiatan tingkat Kota Padang

3. Penegakan Hukum Lingkungan Pelaksanaan tindak pidana ringan


(TIPIRING) bagi pembuang
sampah

4. Penyusunan Produk hukum


daerah tentang pencemaran dan
kerusakan lingkungan

5. Penetapan kawasan industri

Padang Metropolitan Meningkatkan peran propinsi


sebagai koordinator pencapaian
kerjasama antara kabupaten
tetangga dengan Kota Padang

Padang sebagai kota inti Penetapan kewenangan antara


metropolitan kota inti metropolitan dengan
kota satelit

Padang sebagai ibukota propinsi

Padang sebagai PKN dan kawasan


strategis propinsi

1. Fasum dan Fasos 30% bagi setiap Swastanisasi pengelolaan sampah


komplek pemukiman

2. Jalur evakuasi horizontal dan Pengalihan pengelolaan


lokasi evakuasi vertikal perpakiran kepada pihak ketiga

3. Pengembangan early warning Penetapan kawasan parkir di luar


system jalan raya
Respon (Manajemen Dampak
Rekomendasi Monev
dan Mitigasi)

1. Penambahan persyaratan Menjadikan kawasan rawan


untuk pemberian IMB bencana geologi sebagai kawasan
sehubungan dengan struktur pembangunan terbatas
bangunan

2. Pembuatan peta detail sesar


minor Kota Padang
3. Pengawasan yang ketat
terhadap pemanfaatan hutan dan
area yang rawan akan
pergerakan tanah

4. Sosialisasi jalur sesar minor


kepada masyarakat

5. Pembebasan tanah masyarakat


di sepanjang jalur sesar minor
untuk dijadikan sebagai RTH

1. Memprioritaskan pembangunan Menjadikan kawasan Aie Pacah dan


infrastruktur pengendali banjir sekitarnya sebagai kawasan
Kawasan Aie Pacah pada Tahun pembangunan terbatas.
2011

2. Menjadikan kawasan Aie Pacah


sebagai limitied development
area, melalui persyaratan IMB
yang memperhatikan pengelolaan
banjir dan genangan.

3. Membangun Community Social


Responsibility (CSR) dari
pengguna kawasan untuk
bersama-sama Pemkot Padang
melaksanakan pengelolaan banjir
dan genangan di Aie Pacah

4. Pengawasan pelaksanaan
ketentuan struktur bangunan
sesuai SNI
1. Penyusunan Perda tentang Peningkatan pengawasan hutan dan
Penetapan Lahan Sawah Abadi alih fungsi lahan

2. Selektifitas pemberian izin


pada lahan yang dialihfungsikan

3. Pengawasan pembukaan hutan


untuk daerah perladangan oleh
masyarakat

4. Pembangunan pagar/dinding
pembatas di sepanjang jalan
lingkar Timur yang berbatasan
langsung dengan hutan lindung

5. Kejelasan status hutan ulayat

6. Pengembang diharuskan untuk


menyediakan lahan pengganti
untuk lahan yang dialihfungsikan

7. Pencegahan alihfungsi lahan


melalui sistem insentif dan
diinsentif

8. Penataan kawasan pemukiman


dengan sarana dan prasarana
yang memadai

1. Integrasi jaringan drainase


kota dengan mempertimbangkan
elevasi

2. Kewajiban untuk pembuatan


lubang biopori dan sumur resapan
pada setiap komplek pemukiman,
industri, bangunan usaha, dll.

3. Pembangunan infrastruktur
pengendali banjir yang memadai
Penyusunan Perda Penempatan
Kawasan Industri

Penilaian komitmen perusahaan


terhadap pengelolaan lingkungan

Penguatan koordinasi penegakan


hukum

Penandatanganan MOU antara


Kota Padang dengan kabupaten
tetangga untuk menuju Padang
Metropolitan

Penguatan infrastruktur Padang


sebagai kota inti metropolitan dan
ibukota propinsi

Kejelasan sharing pendanaan


antara Pusat - Kota Padang -
kabupaten tetangga dalam
pembangunan infrastruktur

Pencerahan oleh kepala daerah


tentang kebencanaan di Kota
Padang

Peningkatan kenyamanan
pelayanan transportasi publik

Peningkatan kenyamanan pada


pelayanan publik pemerintah
Menambah jumlah tegakan
vegetasi bagi dunia usaha,
pribadi, masyarakat, dll

Peningkatan pengelolaan
kepariwisataan (pelayanan
masyarakat wisata, standar harga
makanan, ongkos taksi)

Pengawasan pelayanan
kepariwisataan
SKPD

Vous aimerez peut-être aussi