Vous êtes sur la page 1sur 14

Akankah PBB Bernasip Sama Dengan LBB?

Kekacauan yang melanda benua Eropa diawal abad yang lalu ketika dalam Perang Dunia
I (PD I) yang hampir kuarang lebih menewaskan 10 juta jiwa umat manusia telah
berakhir, masyarakat duniapun membentuk dan mendirikan sebuah organisasi
internasional yang berfungsi mengatur kehidupan bersama.Yakni sebuah organisasi
bangsa-bangsa atau yang disebut League of Nations (Liga Bangsa-Bangsa) pada tahun
1919. Selama berdirinya, LBB selalu berperan aktif dan turut serta dalam menyelesaikan
berbagai masalah-masalah internasional. Hingga pada saat meletusnya Perang Dunia II
(PD II) pada tahun 1939, dimana Jerman dengan kekuatan partai NAZI-nya berusah
untuk menguasai Eropa. LBB pun akhirnya bubar. Setelah PD II berakhir masyarakat
internasional membentuk sebuah organisasi atau lembaga baru yang menggantikan peran
LBB dimana organisasi tersebut dinamai Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang
cakupan organisasinya tidak hanya di lingkup benua Eropa saja akan tetapi suluruh
penjuru dunia mulai dari masalah Kashmir (1948) sampai Perang Korea (1950-1953)
hingga sengketa Irian Barat (1962).

PBB mempunyai tugas utama berdasarkan Piagam PBB, dimana tugasnya memelihara
perdamaian dan keamanan internasional. Selama empat puluh lima tahun di awal
keberadaannya, PBB dirasakan sangat tidak berdaya akibat perang dingin yang terjadi.
Namun sejak tahun 1990, di mana telah terjadi pencairan suhu politik global, PBB telah
menjadi aktif kembali. PBB memiliki Dewan Keamanan (DK) tetap yang berangotakan 5
(lima) negara yang menang dalam PD II antara lain adalah Amerika Serikat (AS),
Inggris, Perancis, Rusia, dan China.

DK mempunyai beberapa fungsi utama, antara lain membantu menyelesaikan sengketa


secara damai, membentuk dan mengatur pasukan penjaga keamanan PBB, dan
mengambil langkah-langkah khusus terhadap negara atau pihak-pihak yang tidak patuh
terhadap keputusan DK PBB dengan artian kata menciptakan perdamaian dan keamanan
dunia. Akan tetapi pada kenyataannya, hal ini sangat bertolak belakang, banyak
permasalahan yang menyebabkan ketidakefektifan dari fungsi DK tersebut. Sebagai
contoh, pemegang hak veto dari negara anggota tetap mempunyai kekuatan untuk
membendung setiap keputusan yang akan berdampak merugikan bagi kepentingan
mereka ataupun sekutunya masing-masing.

Agresi Israel terhadap Palestina yang sedang terjadi sampai saat ini serta dukunga AS
terhadap Israel, dan tidak adanya kejelasan penyelesaiannya membuktikan bahwa ada
ketidakefektifan dan ketidak tegasan dari DK PBB dalam hal menyikapi konflik Israel-
Palestina, padahal kecaman dari berbagai penjuru dunia sedang marak menuntut
ketegasan dari semua negara untuk menghakhiri kerisis kemanusiaan yang telah
menewaskan warga sipil sekitar 800 jiwa lebih yang diantaranya adalah anak-anak dan
mencederai 3000 orang. Coba anda bayangkan, jika atas nama kepentingan nasional tiap
negara boleh mengabaikan PBB dan mengajak sejumlah negara lain untuk menyerbu
negara lain, lantas bagaimana kehidupan di bumi yang hanya satu dan milik bersama ini?.
Jika kita melihat fakta diatas dimana LBB bubar dikarnakan tidak bisa menghentikan PD
II, maka tidak ada salahnya jika saya mewacanakan pembubaran PBB dengan merujuk
pada kasus Israel-Palestina yang tak perna kunjung usai dan digantikan dengan sebuah
lembaga internasional baru yang akan lebih berdaya guna, lebih demokratis, lebih kokoh,
dan lebih mencerminkan kepentingan komunitas internasional. Karena pada saat ini yang
dibutuhkan oleh masyarakat internasional adalah DK yang dapat melihat permasalahan
sejak dini, lembaga yang dapat menghalangi dan mencegah terjadinya serangan antara
negara-negara, serta lembaga yang mampu menjadi perantara dalam melaksanakan
penyelesaian. Bukan sebuah lembaga diplomatik-kosmetik yang bisa ditekan-tekan,
dikendalikan, bahkan diinjak-injak oleh siapa pun. Dengan kata lain, sebuah badan dunia
yang benar-benar mampu mempertahankan nilai-nilai kemanusiaan secara adil dan
beradab, dan yang tak kalah pentingnya lembaga yang menjunjung tinggi nilai-nilai
perbedaan, karena dengan perbedaan yang ada kita bias saling melengkapi.

selainitu apabila tercipta suatu lembaga baru, lembaga yang menggantikan PBB
diharapkan kedudukan sebagai "anggota tetap" tidak akan lagi dimonopoli oleh bekas
negara-negara besar pemenang PD II, tetapi (sebagaimana pernah diusulkan Indonesia)
lebih mencerminkan semangat egaliter. Jika perlu kategori "anggota tetap" ditiadakan dan
diganti kategori lain yang sifatnya tidak monopolistik maupun permanen.
Majelis Umum PBB atau Sidang Umum PBB adalah salah satu dari enam badan utama PBB.
Majelis ini terdiri dari anggota dari seluruh negara anggota dan bertemu setiap tahun dibawah
seorang Presiden Majelis Umum PBB yang dipilih dari wakil-wakil. Pertemuan pertama
diadakan pada 10 Januari 1946 di Hall Tengah Westminster di London dan termasuk wakil dari
51 negara.

Pertemuan ini biasanya dimulai di Selasa ketiga bulan September dan berakhir pada pertengahan
Desember. Pertemuan khusus dapat diadakan atas permintaan dari Dewan Keamanan, mayoritas
anggota PBB. Pertemuan khusus diadakan pada Oktober 1995 untuk memperingati perayaan 50
tahun PBB.

Tugas dan kekuasaan Majelis Umum

Tugas dan kekuasaaan majelis umum dapat dibagi dalam 8 golongan, yaitu mengenai :

1. pelaksaan perdamaian dan keamanan internasional ;


2. kerja sama dilapangan perekonomian dan masyarakat internasional ;
3. sistem perwakilan internasional ;
4. keterangan-keterangan mengenai daerah-daerah yang belum mempunyai pemerintah
sendiri ;
5. urusan keuangan ;
6. penerapan keanggotaan dan penerimaan anggota ;
7. perubahan piagam ;
8. hubungan dengan alat-alat perlengkapan lain ;

Dalam melaksanakan tugasnya majelis umum membentuk berbagai badan, seperti; komite;
komisi; konperensi dan agency. Badan-badan tersebut di antaranya :

1. Komite prosedur;
2. Pengadilan administratif
3. Komisi perlucutan senjata (dengan dewan keamanan)
4. Badan tenaga atom internasional (dengan mendengar pendapat dewan keamanan dan
dewan ekonomi sosial).
5. Pasukan PBB
6. Badan penampung pengungsi di palestina
7. Konperensi PBB tentang perdagangan dan pembangunan.
8. Dana anak-anak PBB/UNICEF (dengn dewan ekonomi dan sosial)
9. Kantor komisaris tinggi PBB untuk pengungsi-pengungsi
10. Usaha patungan PBB dan FAO untuk urusan pangan sedunia
11. Program pembangunan PBB;
12. Organisasi pembangunan industri PBB;
13. Lembaga PBB untuk latihan dan penelitian;
14. Program lingkungan PBB;
15. Universitas PBB
16. Tujuh komite (panitia) utama, yaitu;

 Panitia pertama : tugasnya di bidang politik dan keamanan termasuk soal-soal


pengaturan persenjataan.
 Panitia kedua : tugasnya khusus untuk politik.
 Panitia ketiga : tugasnya di bidang ekonomi dan keuangan.
 Panitia keempat : tugasnya di bidang sosial, kemanusiaan dan kebudayaan.
 Panitia kelima : tugasnya di bidang dekolonisasi (daerah-daerah yang tidak
berpemerintahan sendiri)
 Panitia keenam : tugasnya di bidang administrasi dan anggaran.
 Panitia ketujuh : tugasnya di bidang hukum

Majelis Utama juga dibantu badan-badan dan program khusus seperti :

 Dewan Hak Asasi Manusia  UNRWA : Badan Bantuan dan kerja untuk pengungsi Palestina
di Timur Tengah  UNICEF : Badan Bantuan untuk anak-anak

Wiki: Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa

Dewan Keamanan PBB adalah badan terkuat di PBB. Tugasnya adalah menjaga perdamaian
dan keamanan antar negara.

Sedang badan PBB lainnya hanya dapat memberikan rekomendasi kepada para anggota, Dewan
Keamanan mempunyai kekuatan untuk mengambil keputusan yang harus dilaksanakan para
anggota di bawah Piagam PBB.

Dewan Keamanan mengadakan pertemuan pertamanya pada 17 Januari 1946 di Church House,
London dan keputusan yang mereka tetapkan disebut Resolusi Dewan Keamanan PBB.

2. Tugas dan fungsi

Dalam hal mempertahankan perdamaian dan keamanan internasional diserahkan kepada dewan
keamanan, dengan syarat; semua tindakan dewan keamanan tersebut harus selaras dengan tujuan
dan azas-azas PBB, tugas dan kewajiban dewan keamanan dapat dibagi atas beberapa golongan,
yaitu :

1. Menyelesaikan perselisihan dengan cara-cara damai, yaitu dengan cara yang didasarkan atas;
persetujuan sukarela atau paksaan hukum dalam menjalankan persetujuan.
2. Mengambil tindakan-tindakan terhadap ancaman perdamaian dan perbuatan yang berarti
penyerangan.

Sedangkan fungsi Dewan Keamanan sebagai berikut:


1. Memelihara perdamaian dan keamanan internasionaal selaras dengan azas-azas dan tujuan
PBB.
2. Menyelidiki tiap-tiap persengketaan atau situasi yang dapat menimbulkan pergeseran
internasional
3. Mengusulkan metode-metode untuk menyelesaikan sengketa-sengketa yang demikian atau
syarat penyelesaian.
4. Merumuskan rencana-rencana untuk menetapkan suatu sistem mengatur persenjataan
5. Menentukan adanya suatu ancaman terhadap perdamaian atau tindakan agresi dan
mengusulkan tindakan apa yang harus diambil
6. Menyerukan untuk mengadakan sanksi-sanksi ekonomi dan tindakan lain yang bukan perang
untuk mencegah atau menghentikan agresor
7. Mengadakan aksi militer terhadap seorang agresor
8. Mengusulkan pemasukan anggota-anggota baru dan syarat-syarat dengan negara-negara mana
yang dapat menjadi pihak dalam setatus mahkamah internasional
9. Melaksanakan fungsi-fungsi perwakilan PBB di daerah “strategis”.
10. Mengusulkan kepada majelis umum pengangkatan seorang sekretaris jendral, dan bersama-
sama dengan majelis umum, pengangkatan para hakim dari mahkamah internasional
11. Menyampaikan laporan tahunan kepada majelis umum

Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Keamanan dibantu badan-badan dan program khusus
seperti :

 UNIFIL : Pasukan sementara PBB di Libanon


 UNIIMOG : Pasukan peninjau militer di Iran-Irak
 UNTAC : Pasukan sementara di Kamboja

Dewan Ekonomi dan Sosial ini terdiri atas 18 anggota dengan hak yang sama selama 3 tahun.
Tugas Dewan Ekonomi dan Sosial :

 Mengadakan penyelidikan dan menyusun laporan tentang soal-soal ekonomi, sosial,


pendidikan, dan kesehatan di seluruh dunia
 Membuat rencana perjanjian tentang soal tersebut dengan negara-negara anggota untuk
diajukan kepada Majelis Umum
 Mengadakan pertemuan-pertemuan internasional tentang hal-hal yang termasuk tugas dan
wewenangnya

Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Ekonomi dan Sosial ini dibantu oleh badan-badan khusus
seperti :

• FAO (Food and Agriculture Organisation)

Organisasi Pangan dan Pertanian

• WHO (World Health Organisation)

Organisasi Kesehatan Sedunia


• ILO (International Labour Organisation)

Organisasi Buruh Internasional

• IMF (International Monetary Fund)

Dana Moneter Internasional

• IAEA (International Atomic Energi Agency)

Badan Tenaga Atom Internasional

• IBRD (International Bank for Reconstrustion and Development)

Bank Internasional untuk Pembangunan dan Rekonstruksi

• UPU (Universal Postal Union)

Perhimpunan Pos Sedunia

• ITU (International Telecommunication Union)

Persatuan Telekomunikasi Internasional

• UNHCR (United Nation High Commissioner for Refugees)

Organisasi PBB yang mengurus para pengungsi

• UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultuural Organisation)

Organisasi PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan

• UNICEF (United Nations Children Fund)

Badan PBB yang mengurusi anak-anak

• GATT

Persetujuan tentang tarif dan perdagangan

Dewan Perwalian PBB adalah suatu sistem perwalian internasional lebih jauh telah didirikan oleh
anggota PBB untuk mengatur pemerintah daerah-daerah yang ditempatkan di bawah pengawasan
PBB melalui persetujuan-persetujuan perwalian individual. (daerah-daerah yang demikian oleh
karena itu disebut “daerah-daerah perwalian”).
1. Tujuan

1. memelihara perdamaian dan keamanan internasional


2. mengusahakan kemajuan penduduk daerah perwalian agar mereka mencapai
pemerintahan sendiri atau kemerdekaan
3. memberi dorongan agar mengakui dan menghormati hak-hak manusia dari rakyat-rakyat
di dunia
4. memastikan perlakuan yang sama di daerah perwalian dalam persoalan-persoalan sosial,
ekonomi, dan komersial untuk semua anggota PBB dan kebangsaan-kebangsaan mereka,
serta perlakuan yang sama bagi kebangsaan semua anggota dalam mengatur keadilan di
daerah-daerah yang di ambil dari negara-negara musuh akibat perang dunia kedua dan
lain-lain yang secara sukarela ditempatkan dibawah sistem perwalian. Tidak satu pun
negara yang menjadi anggota PBB dapat diatur pemerintahannya dibawah sistem
perwalian.

2. Tugas dan hak Dewan Perwalian

Dewan Perwalian bertugas untuk menjalankan kewajiban Majelis Umum dalam hal-hal yang
berhubungan dengan daerah-daerah perwalian, kecuali daerah-daerah strategis yang diurus oleh
Dewan Keamanan. Atas dasar penyerahan kuasa itu Dewan Perwalian diberi hak untuk :

1. Menimbang laporan-laporan yang disampaikan oleh negara-negara penguasa


2. Menerima surat-surat permintaan lalu menyelidikinya secara bersamaan dengan negara-
negara penguasa
3. Menyelenggarakan kunjungan berkala ke masing-masing daerah perwalian yang disetujui
oleh Negara penguasa
4. Menjalankan pekerjaan-pekerjaan dengan syarat-syarat persetujuan perwalian

3. Keanggotaan

Dewan Perwalian terdiri dari 3 golongan anggota ,yaitu :

1. Anggota-anggota yang menguasai daerah perwalian


2. Anggota-anggota tetap dewan keamanan yang tidak menguasai daerah perwakilan (Rusia
dan Tiongkok)
3. Sejumlah anggota yang dipilih untuk 3 tahun oleh majelis umum sehingga anggota-
anggota yang memegang perwalian sama banyaknya dengan anggota-anggota yang tidak
memegang perwalian

Mahkamah Internasional (bahasa Inggris: International Court of Justice) berkedudukan di Den Haag,
Belanda . Mahkamah merupakan badan kehakiman yang terpenting dalam PBB . Dewan keamanan
dapat menyerahkan suatu sengketa hukum kepada mahkamah, majelis umum dan dewan keamanan
dapat memohon kepada mahkamah nasehat atas persoalan hukum apa saja dan organ-organ lain dari
PBB serta badan-badan khusus apabila pendapat wewenang dari majelis umum dapat meminta nasehat
mengenai persoalan-persoalan hukum dalam ruang lingkup kegiatan mereka. Majelis umum telah
memberikan wewenang ini kepada dewan ekonomi dan sosial, dewan perwakilan, panitia interim dari
majelis umum , dan beberapa badan-badan antar pemerintah.

1. Sumber-Sumber Hukum

Sumber-sumber hukum yang digunakan apabila membuat suatu keputusan ialah :

a. konvensi-konvensi internasional untuk menetapkan perkara-perkara yang diakui oleh negara-


negara yang sedang berselisih

b. kebiasaan internasional sebagai bukti dari suatu praktek umum yang diterima sebagai hukum

c. azas-azas umum yang diakui oleh negara-negara yang mempunyai peradaban

d. keputusan-keputusan kehakiman dan pendidikan dari publisis-publisis yang paling cakap dari
berbagai negara, sebagai cara tambahan untuk menentukan peraturan-peraturan hukum

Mahkamah dapat membuat keputusan “ex aequo et bono” (artinya : sesuai dengan apa yang
dianggap adil) apabila pihak-pihak yang bersangkutan setuju.

2. Keanggotaan
Mahkamah terdiri dari lima belas hakim, yang dikenal sebagai ”anggota” mahkamah. Mereka dipilih oleh
majelis umum dan dewan keamanan yang mengadakan pemungutan suara secara terpisah. Hakim-
hakim dipilih atas dasar kecakapan mereka, bukan atas dasar kebangsaan akan tetapi diusahakan untuk
menjamin bahwa sistem-sistem hukum yang terpenting didunia diwakili oleh mahkamah. Tidak ada dua
hakim yang menjadi warga negara dari negara yang sama. Hakim-hakim memegang jabatan selama
waktu sembilan tahun dan dapat dipilih kembali mereka tidak dapat menduduki jabatan lain selama
masa jabatan mereka. Semua persoalan-persoalan diputuskan menurut suatu kelebihan dari hakim-
hakim yang hadir, dan jumlah sembilan merupakan quorumnya. Apabla terjadi seri, maka ketua
mahkamah mempunyai suara yang menentukan.

Sekretariat PBB adalah salah satu badan utama dari PBB dan dikepalai oleh seorang Sekretaris Jendral
PBB, dibantu oleh seorang staff pembantu pemerintah sedunia. Badan ini menyediakan penelitian,
informasi, dan fasilitas yang dibutuhkan oleh PBB untuk rapat-rapatnya. Badan ini juga membawa tugas
seperti yang diatur oleh Dewan Keamanan PBB, Sidang Umum PBB, Dewan Ekonomi dan Sosial PBB dan
badan PBB lainnya. Piagam PBB menyediakan para staff dipilih berdasarkan aplikasi standar efisiensi,
kompeten, dan integritas tertinggi, dikarenakan kepentingan mengambil dari tempat geografi yang luas.

1. Fungsi-fungsi sekretaris jendral

 Sebagai kepala administratif dari PBB


 Membawa dihadapan perhatian dewan keamanan setiap persoalan yang menurut
pendapatnya membahayakan perdamaian dan keamanan internasional
 Membuat laporan tahunan dan tiap-tiap laporan tambahan yang perlu pada majelis umum
mengenai pekerjaan PBB
2. Sekretaris Jendral

 Trygve Lie, Norwegia (1945-1953)


 Dag Hammarskjöld, Swedia (1953-1961)
 U Thant, Burma (1961-1971)
 Kurt Waldheim, Austria (1972-1981)
 Javier Pérez de Cuéllar, Peru (1982-1991)
 Boutros Boutros-Ghali, Mesir (1992-1996)
 Kofi Annan, Ghana (1997-2006) perkiraan tanggal pensiun
 Ban Ki-moon, Korea Selatan (2006-?)
Gerakan Non-Blok

Gerakan Non-Blok (GNB) (bahasa Inggris: Non-Aligned Movement/NAM) adalah suatu


organisasi internasional yang terdiri dari lebih dari 100 negara-negara yang tidak menganggap
dirinya beraliansi dengan atau terhadap blok kekuatan besar apapun. Tujuan dari organisasi ini,
seperti yang tercantum dalam Deklarasi Havana tahun 1979, adalah untuk menjamin
"kemerdekaan, kedaulatan, integritas teritorial, dan keamanan dari negara-negara nonblok"
dalam perjuangan mereka menentang imperialisme, kolonialisme, neo-kolonialisme, apartheid,
zionisme, rasisme dan segala bentuk agresi militer, pendudukan, dominasi, interferensi atau
hegemoni dan menentang segala bentuk blok politik.[1] Mereka merepresentasikan 55 persen
penduduk dunia dan hampir 2/3 keangotaan PBB. Negara-negara yang telah menyelenggarakan
konferensi tingkat tinggi (KTT) Non-Blok termasuk Yugoslavia, Mesir, Zambia, Aljazair, Sri
Lanka, Kuba, India, Zimbabwe, Indonesia, Kolombia, Afrika Selatan dan Malaysia.

Anggota-anggota penting di antaranya Yugoslavia, India, Mesir, Indonesia, Pakistan, Kuba,


Kolombia, Venezuela, Afrika Selatan, Iran, Malaysia, dan untuk suatu masa, Republik Rakyat
Cina. Meskipun organisasi ini dimaksudkan untuk menjadi aliansi yang dekat seperti NATO atau
Pakta Warsawa, negara-negara anggotanya tidak pernah mempunyai kedekatan yang diinginkan
dan banyak anggotanya yang akhirnya diajak beraliansi salah satu negara-negara adidaya
tersebut. Misalnya, Kuba mempunyai hubungan yang dekat dengan Uni Soviet pada masa Perang
Dingin. Atau India yang bersekutu dengan Uni Soviet untuk melawan Tiongkok selama beberapa
tahun. Lebih buruk lagi, beberapa anggota bahkan terlibat konflik dengan anggota lainnya,
seperti misalnya konflik antara India dengan Pakistan, Iran dengan Irak. Gerakan ini sempat
terpecah pada saat Uni Soviet menginvasi Afganistan pada tahun 1979. Ketika itu, seluruh
sekutu Soviet mendukung invasi sementara anggota GNB, terutama negara dengan mayoritas
muslim, tidak mungkin melakukan hal yang sama untuk Afghanistan akibat adanya perjanjian
nonintervensi.

Sejarah
Kata "Non-Blok" diperkenalkan pertama kali[rujukan?] oleh Perdana Menteri India Nehru dalam
pidatonya tahun 1954 di Colombo, Sri Lanka. Dalam pidato itu, Nehru menjelaskan lima pilar
yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk membentuk relasi Sino-India yang disebut dengan
Panchsheel (lima pengendali). Prinsip ini kemudian digunakan sebagai basis dari Gerakan Non-
Blok. Lima prinsip tersebut adalah:

1. Saling menghormati integritas teritorial dan kedaulatan.


2. Perjanjian non-agresi
3. Tidak mengintervensi urusan dalam negeri negara lain
4. Kesetaraan dan keuntungan bersama
5. Menjaga perdamaian

Gerakan Non-Blok sendiri bermula dari sebuah Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika sebuah
konferensi yang diadakan di Bandung, Indonesia, pada tahun 1955. Di sana, negara-negara yang
tidak berpihak pada blok tertentu mendeklarasikan keinginan mereka untuk tidak terlibat dalam
konfrontasi ideologi Barat-Timur. Pendiri dari gerakan ini adalah lima pemimpin dunia: Josip
Broz Tito presiden Yugoslavia, Soekarno presiden Indonesia, Gamal Abdul Nasser presiden
Mesir, Pandit Jawaharlal Nehru perdana menteri India, dan Kwame Nkrumah dari Ghana.

Gerakan ini sempat kehilangan kredibilitasnya pada akhir tahun1960-an ketika anggota-
anggotanya mulai terpecah dan bergabung bersama Blok lain, terutama Blok Timur. Muncul
pertanyaan bagaimana sebuah negara yang bersekutu dengan Uni Soviet seperti Kuba bisa
mengklaim dirinya sebagai negara nonblok. Gerakan ini kemudian terpecah sepenuhnya pada
masa invasi Soviet terhadap Afghanistan tahun 1979.

Pertemuan GNB
Normalnya, pertemuan GNB berlangsung setiap tiga tahun sekali. Negara yang pernah menjadi
tuan rumah KTT GNB di antaranya Yugoslavia, Mesir, Zambia, Aljazair, Sri Lanka, Kuba,
India, Zimbabwe, Indonesia, Kolombia, Afrika Selatan, dan Malaysia. Biasanya setelah
mengadakan konferensi, kepala negara atau kepala pemerintahan yang menjadi tuan rumah
konferensi itu akan dijadikan ketua gerakan untuk masa jabatan tiga tahun.

Pertemuan berikutnya diadakan di Kairo pada 1964. Pertemuan tersebut dihadiri 56 negara
anggota di mana anggota-anggota barunya datang dari negara-negara merdeka baru di Afrika.
Kebanyakan dari pertemuan itu digunakan untuk mendiskusikan konflik Arab-Israel dan Perang
India-Pakistan.

Pertemuan pertama GNB terjadi di Beograd pada September 1961 dan dihadiri oleh 25 anggota,
masing-masing 11 dari Asia dan Afrika bersama dengan Yugoslavia, Kuba dan Siprus.
Kelompok ini mendedikasikan dirinya untuk melawan kolonialisme, imperialisme dan neo-
kolonialisme.

Pertemuan pada tahun 1969 di Lusaka dihadiri oleh 54 negara dan merupakan salah satu yang
paling penting dengan gerakan tersebut membentuk sebuah organisasi permanen untuk
menciptakan hubungan ekonomi dan politik. Kenneth Kauda memainkan peranan yang penting
dalam even-even tersebut.

Pertemuan paling baru (ke-13) diadakan di Malaysia dari 20-25 Februari 2003. Namun, GNB
kini tampak semakin tidak mempunyai relevansi sejak berakhirnya Perang Dingin.
Sekretaris Jendral
Sekretaris Jendral Gerakan Non-Blok Nama Asal negara Mulai Akhir Josip Broz
Tito  Yugoslavia 1961 1964 Gamal Abdel Nasser  Mesir 1964 1970 Kenneth Kaunda
 Zambia 1970 1973 Houari Boumédienne  Aljazair 1973 1976 William Gopallawa
 Sri Lanka 1976 1978 Junius Richard Jayewardene  Sri Lanka 1978 1979 Fidel
Castro  Kuba 1979 1983 N. Sanjiva Reddy  India 1983 1982 Zail Singh  India
1982 1986 Robert Mugabe  Zimbabwe 1986 1989 Janez Drnovšek  Yugoslavia 1989
1990 Stipe Mesić  Yugoslavia 1991 1991 Branko Kostić  Yugoslavia 1991 1992
Dobrica Ćosić  Yugoslavia 1992 1992 Suharto  Indonesia 1992 1995 Ernesto Samper
Pizano  Kolombia 1995 1998 Andrés Pastrana Arango  Kolombia 1998 1998 Nelson
Mandela  Afrika Selatan 1998 1999 Thabo Mbeki  Afrika Selatan 1999 2003 Datuk
Seri Mahathir bin Mohammad  Malaysia 2003 2003 Datuk Seri Abdullah Ahmad
Badawi  Malaysia 2003 2006 Pakta Pertahanan Atlantik Utara

Pakta Pertahanan Atlantik Utara

Pakta Pertahanan Atlantik Utara (bahasa Inggris: North Atlantic Treaty


Organisation/NATO) adalah sebuah organisasi internasional untuk keamanan bersama
yangdidirikan pada tahun 1949, sebagai bentuk dukungan terhadap Persetujuan Atlantik Utara
yang ditanda tangani di Washington, DC pada 4 April 1949. Nama resminya yang lain adalah
dalam bahasa Perancis: l'Organisation du Traité de l'Atlantique Nord (OTAN).

Pasal utama persetujuan tersebut adalah Pasal V, yang berisi:

Para anggota setuju bahwa sebuah serangan bersenjata terhadap salah satu atau lebih dari
mereka di Eropa maupun di Amerika Utara akan dianggap sebagai serangan terhadap semua
anggota. Selanjutnya mereka setuju bahwa, jika serangan bersenjata seperti itu terjadi, setiap
anggota, dalam menggunakan hak untuk mepertahankan diri secara pribadi maupun bersama-
sama seperti yang tertuang dalam Pasal ke-51 dari Piagam PBB, akan membantu anggota yang
diserang jika penggunaan kekuatan semacam itu, baik sendiri maupun bersama-sama,
dirasakan perlu, termasuk penggunaan pasukan bersenjata, untuk mengembalikan dan
menjaga keamanan wilayah Atlantik Utara.

Pasal ini diberlakukan agar jika sebuah anggota Pakta Warsawa melancarkan serangan terhadap
para sekutu Eropa dari PBB, hal tersebut akan dianggap sebagai serangan terhadap seluruh
anggota (termasuk Amerika Serikat sendiri), yang mempunyai kekuatan militer terbesar dalam
persekutuan tersebut dan dengan itu dapat memberikan aksi pembalasan yang paling besar.
Tetapi kekhawatiran terhadap kemungkinan serangan dari Eropa Barat ternyata tidak menjadi
kenyataan. Pasal tersebut baru mulai digunakan untuk pertama kalinya dalam sejarah pada 12
September 2001, sebagai tindak balas terhadap serangan teroris 11 September 2001 terhadap AS
yang terjadi sehari sebelumnya.

Peta negara-negara anggota NATO.

Anggota pendiri (1949)

 Belgia
 Kanada
 Denmark
 Perancis
 Islandia
 Italia
 Luxemburg
 Belanda
 Norwegia
 Portugal
 Britania Raya
 Amerika Serikat

Perkembangan NATO di Eropa

Negara-negara yang bergabung pada masa Perang Dingin

 Yunani (1952)
 Turki (1952)
 Jerman (1955 sebagai Jerman Barat)
 Spanyol (1982)

Negara-negara mantan anggota Blok Timur yang bergabung setelah Perang Dingin

 -> Jerman Timur (1990)


 Republik Ceko (1999)
 Polandia (1999)
 Hungaria (1999)
 Bulgaria (2004)
 Estonia (2004)
 Latvia (2004)
 Lituania (2004)
 Romania (2004)
 Slowakia (2004)
 Slovenia (2004)
 Albania (1 April 2009)
 Kroasia (1 April 2009)

Fidel Castro  Kuba 2008 Raúl Castro  Kuba 2008

Vous aimerez peut-être aussi