Vous êtes sur la page 1sur 8

Nama : Alisal nugraha saleh

Kelas : VIII E
Sekolah : SMPN 46 Bandung
BAB I

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA


MAKHLUK HIDUP
1. Proses pembelahan sel

Siklus sel adalah proses duplikasi secara akurat untuk menghasilkan jumlah DNA kromosom
yang cukup banyak dan mendukung segregasi untuk menghasilkan dua sel anakan yang identik
secara genetik. Proses ini berlangsung terus-menerus dan berulang (siklik)

Pertumbuhan dan perkembangan sel tidak lepas dari siklus kehidupan yang dialami sel untuk
tetap bertahan hidup. Siklus ini mengatur pertumbuhan sel dengan meregulasi waktu pembelahan
dan mengatur perkembangan sel dengan mengatur jumlah ekspresi atau translasi gen pada
masing-masing sel yang menentukan diferensiasiny

2. Morfogenesis

Pengekspresian gen itu sendiri mempengaruhi jumlah sel, jenis sel, interaksi sel, bahkan lokasi
sel. Oleh karena itu, sel hewan memiliki 4 proses esensial pengkonstruksian embrio yang diatur
oleh ekspresi gen, sebagai berikut:

Proliferasi sel
menghasilkan banyak sel dari satu sel
Spesialisasi sel
menciptakan sel dengan karakteristik berbeda pada posisi yang berbeda
Interaksi sel
mengkoordinasi perilaku sebuah sel dengan sel tetangganya
Pergerakan sel
menyusun sel untuk membentuk struktur jaringan dan organ

3. Diferensiasi sel

Regenerasi sel adalah proses pertumbuhan dan perkembangan sel yang bertujuan untuk mengisi
ruang tertentu pada jaringan atau memperbaiki bagian yang rusak.

Diferensiasi sel adalah proses pematangan suatu sel menjadi sel yang spesifik dan fungsional,
terletak pada posisi tertentu di dalam jaringan, dan mendukung fisiologis hewan. Misalnya,
sebuah stem cell mampu berdiferensiasi menjadi sel kulit.
Saat sebuah sel tunggal, yaitu sel yang telah dibuahi, mengalami pembelahan berulang kali dan
menghasilkan pola akhir dengan keakuratan dan kompleksitas yang spektakuler, sel itu telah
mengalami regenerasi dan diferensiasi.

Regenerasi dan diferensiasi sel hewan ditentukan oleh genom. Genom yang identik terdapat pada
setiap sel, namun mengekspresikan set gen yang berbeda, bergantung pada jumlah gen yang
diekspresikan. Misalnya, pada sel retina mata, tentu gen penyandi karakteristik penangkap
cahaya terdapat dalam jumlah yang jauh lebih banyak daripada ekspresi gen indera lain.

4. Pertumbuhan

Organisme menjadi lebih besar karena pembelahan sel atau pembesaran sel atau karena kedua-
duanya.

A. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

1. Hormon

Hormon (dari bahasa Yunani, όρμή: horman - "yang menggerakkan") adalah pembawa pesan
kimiawi antarsel atau antarkelompok sel. Semua organisme multiselular, termasuk tumbuhan
(lihat artikel hormon tumbuhan), memproduksi hormon.

Hormon beredar di dalam sirkulasi darah dan fluida sell untuk mencari sel target. Ketika
hormon menemukan sel target, hormon akan mengikat protein reseptor tertentu pada permukaan
sel tersebut dan mengirimkan sinyal. Reseptor protein akan menerima sinyal tersebut dan
bereaksi baik dengan mempengaruhi ekspresi genetik sel atau mengubah aktivitas protein selular,
[1]
termasuk di antaranya adalah perangsangan atau penghambatan pertumbuhan serta apoptosis
(kematian sel terprogram), pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan, pengaturan
metabolisme dan persiapan aktivitas baru (misalnya terbang, kawin, dan perawatan anak), atau
fase kehidupan (misalnya pubertas dan menopause). Pada banyak kasus, satu hormon dapat
mengatur produksi dan pelepasan hormon lainnya. Hormon juga mengatur siklus reproduksi
pada hampir semua organisme multiselular.

Pada hewan, hormon yang paling dikenal adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar
endokrin vertebrata. Walaupun demikian, hormon dihasilkan oleh hampir semua sistem organ
dan jenis jaringan pada tubuh hewan. Molekul hormon dilepaskan langsung ke aliran darah,
walaupun ada juga jenis hormon - yang disebut ektohormon (ectohormone) - yang tidak
langsung dialirkan ke aliran darah, melainkan melalui sirkulasi atau difusi ke sel target.

Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian dari otak).
Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui kelenjar pituitari,
yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari
untu mensekresikan hormonnya dengan mengirim faktor regulasi ke lobus anteriornya dan
mengirim impuls saraf ke posteriornya dan mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya.
Pada tumbuhan, hormon dihasilkan terutama pada bagian tumbuhan yang sel-selnya masih
aktif membelah diri (pucuk batang/cabang atau ujung akar) atau dalam tahap perkembangan
pesat (buah yang sedang dalam proses pemasakan). Transfer hormon dari satu bagian ke bagian
lain dilakukan melalui sistem pembuluh (xilem dan floem) atau transfer antarsel. Tumbuhan
tidak memiliki kelenjar tertentu yang menghasilkan hormon.

2. Faktor Regulasi

Faktor regulasi adalah senyawa kimia yang mengontrol produksi sejumlah hormon yang
memiliki fungsi penting bagi tubuh. Senyawa tersebut dikirim ke lobus anterior kelenjar pituitari
oleh hipotalamus. Terdapat 2 faktor regulasi, yaitu faktor pelepas (releasing factor) yang
menyebabkan kelenjar pituitari mensekresikan hormon tertentu dan faktor penghambat
(inhibiting factor) yang dapat menghentikan sekresi hormon tersebut. Sebagai contoh adalah
FSHRF (faktor pelepas FSH) dan LHRF (faktor pelepas LH) yang menyebabkan dilepaskannya
hormon FSH dan LH.

3. Hormon Antagonistik

Hormon antagonistik merupakan hormon yang menyebabkan efek yang berlawanan, contohnya
glukagon dan insulin. Saat kadar gula darah sangat turun, pankreas akan memproduksi glukagon
untuk meningkatkannya lagi. Kadar glukosa yang tinggi menyebabkan pankreas memproduksi
insulin untuk menurunkan kadar glukosa tersebut.

B. Metamorfosis

Metamorfosis adalah suatu proses perkembangan biologi pada hewan yang melibatkan
perubahan penampilan fisik dan/atau struktur setelah kelahiran atau penetasan. Perubahan fisik
itu terjadi akibat pertumbuhan sel dan differensiasi sel yang secara radikal berbeda.

Beberapa serangga, amfibi, mollusca, crustacea, echinodermata, dan tunicata mengalami proses
metamorfosis, yang biasanya (tapi tidak selalu) disertai perubahan habitat atau kelakuan.
BAB II
PERKEMBANGAN MANUSIA

Biologi perkembangan

Biologi perkembangan ialah studi proses pertumbuhan dan perkembangan organisme. Biologi
perkembangan modern mempelajari kontrol genetik pertumbuhan sel, diferensiasi sel dan
morfogenesis, yang merupakan proses yang menimbulkan jaringan, organ dan anatomi.
Embriologi merupakan subbidang, studi organisme antara tahap 1 sel (umumnya, zigot) dan
akhir tahap embrio, yang tak perlu awal kehidupan bebas. Embriologi awalnya merupakan ilmu
yang lebih deskriptif sampai abad ke-20. Embriologi dan biologi pengembangan kini
menghadapi bermacam-macam langkah yang diperlukan untuk pembentukan badan organisme
hidup yang benar dan sempurna.

Penemuan biologi perkembangan dapat membantu memahami malfungsi perkembangan seperti


aberasi kromosom, sebagai contoh, Down syndrome. Pengertian spesialisasi sel selama
embriogenesis dapat melindungi informasi pada bagaimana mengkhususkan sel batang pada
jaringan dan organ yang spesifik, yang dapat menimulkan kloning spesifik organ untuk tujuan
medis. Proses penting secara biologis lainnya yang terjadi selama perkembangan ialah apoptosis
- "bunuh diri" sel. Untuk alasan ini, banyak model pengembangan digunakan untuk menguraikan
fisiologi dan dasar molekul proses selular ini.

Masa balita dan anak-anak

Bawah Lima Tahun atau sering disingkat sebagai Balita merupakan salah satu periode usia
manusia setelah bayi sebelum anak awal. Rentang usia balita dimulai dari dua sampai dengan
lima tahun,atau biasa digunakan perhitungan bulan yaitu usia 24-60 bulan. Periode usia ini
disebut juga sebagai usia prasekolah.

Masa pubertas

Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan
fungsi seksual. Masa pubertas dalam kehidupan kita biasanya dimulai saat berumur delapan
hingga sepuluh tahun dan berakhir lebih kurang di usia 15 hingga 16 tahun. Pada masa ini
memang pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dengan cepat. Pada wanita pubertas
ditandai dengan menstruasi pertama (menarche), sedangkan pada laki-laki ditandai dengan
mimpi basah.. Kini, dikenal adanya pubertas dini pada remaja. Penyebab pubertas dini ialah
bahwa bahan kimia DDT sendiri, DDE, mempunyai efek yang mirip dengan hormon estrogen.
Hormon ini diketahui sangat berperan dalam mengatur perkembangan seks wanita.
Ciri pubertas

Seorang anak akan menunjukkan tanda-tanda awal dari pubertas, seperti suara yang mulai
berubah, tumbuhnya rambut-rambut pada daerah tertentu dan payudara membesar untuk seorang
gadis. Untuk seorang anak perempuan, tanda-tanda itu biasanya muncul pada usia 10 tahun ke
atas dan pada anak laki-laki, biasanya lebih lambat, yaitu pada usia 11 tahun ke atas. Perubahan
fisik yang terjadi pada masa pubertas bertanggung-jawab atas munculnya dorongan seks.
Pemuasan dorongan seks masih dipersulit dengan banyaknya tabu sosial, sekaligus juga
kekurangan pengetahuan yang benar tentang seksualitas. Namun sejak tahun 1960-an, aktivitas
seksual telah meningkat di antara remaja; studi akhir menunjukkan bahwa hampir 50 persen
remaja di bawah usia 15 dan 75 persen di bawah usia 19 melaporkan telah melakukan hubungan
seks.

Masa tua

Orang tua
Masa tua merupakan masa sekitar masa hidup manusia. Orang tua memiliki kemampuan
regeneratif yang terbatas dan lebih mudah terserang penyakit. Untuk biologi penuaan lihat
senescence.

Di dunia Barat seseorang dianggap tua ketika mereka mencapai umur 60-65 tahun. Beberapa
pemerintah menawarkan pensiun masa tua, dan rencana pensiun.

Pembuahan

Pertemuan spermatozoa dengan sel telur yang mengakibatkan terjadinya pembuahan

Pembuahan atau fertilisasi (singami) adalah peleburan dua gamet yang dapat berupa nukleus
atau sel-sel bernukleus untuk membentuk sel tunggal (zigot) atau peleburan nukleus. Biasanya
melibatkan penggabungan sitoplasma (plasmogami) dan penyatuan bahan nukleus (kariogami).
Dengan meiosis, zigot itu membentuk ciri fundamental dari kebanyakan siklus seksual eukariota,
dan pada dasarnya gamet-gamet yang melebur adalah haploid. Bilamana keduanya motil seperti
pada tumbuhan, maka fertilisasi itu disebut isogami, bilamana berbeda dalam ukuran tetapi
serupa dalam bentuk maka disebut anisogami, bila satu tidak motil (dan biasanya lebih besar)
dinamakan oogami. Hal ini merupakan cara khas pada beberapa tumbuhan, hewan, dan sebagian
besar jamur. Pada sebagian gimnofita dan semua antofita, gametnya tidak berflagel, dan polen
tube terlibat dalam proses fertilisasi.

Janin

Janin (fetus) pada usia delapan minggu.


Janin (en:fetus, foetus, fœtus, faetus, fætus) adalah mamalia yang berkembang setelah fase
embrio dan sebelum kelahiran. Dalam bahasa Latin, fetus secara harfiah dapat diartikan "berisi
bibit muda, mengandung". Pada manusia, janin berkembang pada akhir minggu kedelapan
kehamilan, sewaktu struktur utama dan sistem organ terbentuk, hingga kelahira.

Vous aimerez peut-être aussi