Vous êtes sur la page 1sur 9

AWASI RACUN DI DALAM ROKOK

Sampai dengan hari ini, masih diperlukan adanya penelitian medis


untuk mengetahui secara pasti perihal zat-zat yang terkandung di dalam
rokok. Pasalnya, bahan-bahan yang tercantum pada kemasan, hanyalah
sebagian kecil dari seluruh bahan yang terkandung di dalamnya.
Manakala sebatang rokok dibakar, maka terbentuklah sekitar 4000
senyawa kimia, 200 di antaranya beracun dan telah dinyatakan berbahaya
bagi kesehatan, sementara 43 bahan kimia yang lain dapat memicu kanker.
Setengah dari zat kimia tersebut telah diketahui berasal dari substansi
yang terkandung di dalam tembakau, selebihnya merupakan "hasil produksi"
asap rokok. Senyawa kimia tersebut, tidak hanya mengancam kesehatan
orang yang menghisap rokok (perokok aktif), melainkan juga sangat
membahayakan orang-orang yang terpapar asap rokok (perokok pasif).

a. Menurut hasil penelitian medis, bahan kimia yang paling berbahaya


sekaligus merupakan racun utama pada rokok adalah Tar, Nikotin dan
Karbon Monoksida (CO).
1) Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan mengiritasi
paru-paru. Racun ini membunuh sel dalam saluran udara dan paru-
paru serta meningkatkan produksi lendir di dalam paru-paru.
Akibatnya, penghisap rokok sulit bernafas karena saluran udara ke
dalam paru-paru terhambat Racun Tar dapat memicu kanker paru-
paru.
2) Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi sistem syaraf dan
peredaran darah. Racun ini membuat darah lebih mudah membeku,
merusak jaringan otak, dan mengeraskan dinding arteri. Walaupun
nikotin telah dibinasakan ketika tembakau dibakar, namun cukup
banyak yang masuk ke dalam paru-paru untuk menimbulkan
"kenikmatan sesaat". Racun nikotinlah yang menyebabkan ketagihan.
3) Karbon Monoksida (CO) adalah gas yang terdapat pada asap rokok
yang mengikat hemoglobin dalam darah. Akibatnya, darah tidak
mampu mengikat gas Oksigen (O2) yang sangat diperlukan oleh sel-
sel tubuh pada proses respirasi. Hal ini dapat memicu serangan
jantung mendadak (jantung koroner) yang berujung pada kematian.
b. Adapun racun-racun atau bahan kimia lainnya, terbukti dapat menyerang
selaput halus pada saluran pernafasan. Ada juga yang memasuki aliran
darah dan mengganggu peredaran darah. Racun-racun tersebut adalah :
1) Acatona (Bahan penghapus cat)
2) Ammonia (Bahan kimia pembersih lantai)
3) Arsenic (Racun tikus putih)
4) Butane (Bahan bakar korek api)
5) Hydrogen Cyanide (Gas tidak berwarna yang dapat menghalangi
pernafasan. Gas ini digunakan untuk hukuman mati)
6) Methanol (Bahan bakar roket)
7) Toluene (Bahan pelarut industri)

c. Sementara itu, terdapat pula bahan kimia yang menyebabkan kanker


(karsinogen), yaitu :
1) Banzopyrane
2) Cadmium (Bahan aki mobil)
3) Dibenzacridine
4) Naphthylamine
5) Polonium-210 (Bahan radioaktif)
6) Potassium-40 (Bahan radioaktif)
7) Radium-226 (Bahan radioaktif dalam asap rokok)
8) Radium-228 (Bahan radioaktif dalam asap rokok)
9) Urethane
10)Vinyl Chloride (Bahan dasar pembuatan plastik PVC)

d. Selain itu rokok juga mengandung bahan kimia berikut ini :


1) Formalin (Gas tidak berwarna, bahan pengawet mayat)
2) Formic Acid (Asam kuat yang bisa membuat kulit melepuh. Merupakan
bahan pengawet dan anti bakteri pada industri makanan).
3) Hidrogen Sulfide (Gas beracun, penghambat oksidasi enzim)
4) Nitrous Oxide (Gas tidak berwarna. Bahan obat bius dalam operasi).
5) Pyridine (Cairan tidak berwarna dan menyengat. Mengubah alkohol
sebagai pelarut dan pembunuh hama).
MENYADARI BAHAYA MENGHISAP ROKOK

Industri rokok memang telah menjelma menjadi mata rantai kehidupan


tersendiri sehingga mampu menghidupi jutaan tenaga kerja,
menyumbangkan cukai dan pajak kepada negara, turut andil dalam kemajuan
pendidikan dan kegiatan sosial kemasyarakatan. Industri rokok juga mampu
memperkokoh eksistensinya dengan merambah berbagai bisnis lain yang
prospektif. Namun demikian, kita tidak bisa tutup mata dan telinga terhadap
berbagai bahaya yang mengintai bangsa ini terkait dengan kebiasaan
mengisap rokok.
Setidaknya, secara umum bahaya menghisap rokok dapat dilihat
berdasarkan tinjauan kesehatan, tinjauan ekonomi keluarga dan tinjauan
sosial.
a. Tinjauan Kesehatan
Berbagai hasil penelitian medis menyatakan bahwa senyawa-senyawa
kimia yang terkandung di dalam rokok terbukti membahayakan kesehatan
para porokok aktif dan perokok pasif.
1) Berbagai Penyakit Akibat Rokok
Adapun berbagai penyakit yang dapat ditimbulkan akibat rokok
dan asap rokok yaitu:
a) Kanker
Senyawa kimia di dalam rokok dapat memicu munculnya berbagai
jenis penyakit kanker, yaitu :
(1) Kanker Paru yang ditandai dengan gejala : nafas menjadi
pendek, berdengik ketika bernafas, batuk berdarah, batuk
kronis, berat badan turun drastis, lelah berkepanjangan, hilang
nafsu makan, sulit menelan, nyeri dada dan perut.
Kanker yang tumbuh pada saluran udara akan menyebabkan
sulit bernafas, yang dapat menimbulkan akumulasi sekresi di
bawah penyumbatan tersebut sehingga menyebabkan
pneumonia. Sedangkan permukaan kanker yang rapuh dan
mudah rusak menyebabkan darah dari' sel kanker masuk ke
saluran pernafasan sehingga menyebabkan batuk berdarah.
(2) Pengerasan Arteri
Pecandu rokok akan mengalami penyempitan arteri yang
disebabkan oleh tumpukan kolesterol dan lemak lainnya, yang
pada akhirnya akan memblokir aliran darah.
(3) Kanker Oral yaitu kanker yang menyerang jaringan di semua
bagian mulut yaitu sekitar bibir, lidah, gusi, dasar mulut, langit-
langit mulut, oropharynx, hypopharynx.
b) Penyakit Kardiovaskular
Senyawa kimia yang terkandung di dalam rokok akan
meningkatkan detak jantung, tekanan darah, risiko hipertensi dan
penyumbatan arteri. Di samping itu, rokok juga akan menurunkan
kadar HDL (kolesterol baik dalam darah) dan menurunkan tingkat
elastisitas aorta (pembuluh darah terbesar pada tubuh manusia)
yang dapat meningkatkan terjadinya penggumpalan darah
sehingga memicu berbagai penyakit seperti :
1) Serangan Jantung (Trombosis Koroner), yaitu terjadi
penggumpalan darah pada arteri yang menyumbat suplai darah
pada jantung sehingga dapat mengakibatkan serangan jantung.
2) Serangan Otak (Trombosis Cerebral), yaitu terjadi pemblokiran
pada pembuluh darah yang menuju ke otak sehingga dapat
mengakibatkan pingsan, stroke dan kelumpuhan.
3) Gagal Ginjal, yaitu terjadi penggumpalan darah pada arteri yang
menyumbat suplai darah pada ginjal sehingga dapat
mengakibatkan peningkatan tekanan darah, bahkan gagal
ginjal.
4) Penyakit Sistem Sirkulasi, yaitu terjadi penyumbatan pada
pembuluh darah kaki dan tangan sehingga dapat
mengakibatkan pembusukan jaringan. Pencandu rokok rawan
terkena penyakit langka Buerger, yaitu artritis pada pembuluh
peripheral yang dapat menimbulkan gangrene (kematian
jaringan) sehingga harus diamputasi.
c) Impotensi (Penyakit Lemah Syahwat)
Racun nikotin yang terdapat di dalam rokok akan mengendap dan
menyumbat aliran darah, termasuk aliran darah ke penis, sehingga
dapat menyebabkan disfungsi alat vital dalam berereksi.
d) Gangguan Saraf
Sistem saraf simpatik adalah cabang dari sistem saraf otonomik
(autonomic nervous system/ ANS) yang merupakan bagian dari
sistem saraf peripheral yang bertugas mengontrol dan
mempengaruhi detak jantung, pencernaan, pernafasan,
perspirasi, diameter pupil, pembuangan urin dan ereksi. Senyawa
kimia pada rokok akan memicu peningkatan aktivitas sistem saraf
tersebut sehingga menambah beban pada sistem yang bertugas
untuk mengatur pembuluh darah dan jantung.
Gangguan saraf pada perempuan akan mengakibatkan defisiensi
estrogen dan mengganggu metabolisme hormon.
e) Gangguan Indera Penglihatan
Asap rokok dapat merusak pembuluh darah mata, sehingga
menyebabkan mata merah dan gatal serta meningkatkan risiko
terkena katarak.
f) Gangguan Indera Pendengaran
Senyawa kimia dalam rokok akan mengurangi suplai darah ke
telinga. Karbon monoksida dalam asap rokok juga turut merusak
saraf di telinga. Akibatnya, pencandu rokok akan kehilangan fungsi
indera pendengarannya 16 tahun lebih awal dibandingkan orang
yang bukan perokok.
g) Gangguan Indera Penciuman
Racun-racun yang terkandung di dalam rokok, terutama nikotin
lamb at laun akan merusak syaraf-syaraf penciuman sehingga
dapat mengganggu fungsi indera penciuman. Pencandu rokok
menjadi kurang sensitif terhadap jenis bau, bahkan adakalanya
tidak mampu membeda-bedakan bau secara benar.
h) Gangguan Pernafasan
Racun tar yang terkandung di dalam rokok mempengaruhi dan
memproduksi lendir yang berlebihan di dalam paru-paru. Lendir
tersebut menyebabkan borok dan mengakibatkan pendarahan.
Gangguan pernafasan yang biasa dialami oleh perokok berat
adalah :
1) Bronchitis yaitu gangguan serius pada dinding pipa-pipa udara
yang lebih kecil yang melebar dan lemah yang disebabkan oleh
paru-paru dan alat-alat pernafasan yang telah lama sakit.
Tanda pengidap bronchitis adalah batuk-batuk yang semakin
parah.
2) Emphysema yaitu penyakit bengkak pada paru-paru karena
pembuluh darahnya kemasukan udara. Akibatnya, kecepatan
dan frekuensi bernafas meningkat disertai rasa nyeri. Tanda-
tanda pengidap emphysema adalah bernafas terengah-engah,
dengan bunyi nafas yang nyaring, disertai batuk-batuk dengan
frekuensi tinggi.
3) Radang Saluran Udara. Penderita asma yang tetap merokok
akan mengalami peradangan saluran udara yang sulit
disembuhkan dengan obat-obatan.
i) Gangguan Indera Pengecap
Racun-racun yang terkandung di dalam rokok, terutama nikotin
secara bertahap akan merusak syaraf-syaraf pengecap sehingga
mengganggu fungsi indera pengecap. Perokok berat kurang bisa
menikmati cita-rasa makanan dan minuman, sehingga nafsu
makannya cenderung menurun, padahal tubuh membutuhkan
asupan gizi yang cukup. Akibatnya, berat badan perokok berat
terus menurun.
j) Gangguan Pencernaan
Tembakau merupakan salah satu bahan perangsang yang dapat
menyulitkan alat-alat pencernaan. Itulah yang menyebabkan
seorang perokok berat cenderung mengalami gangguan
pencernaan yang ditandai dengan berbagai i gejala penyakit, yaitu,
mual, nyeri ulu hati, sakit perut bagian atas dan kembung. Pada
tahap selanjutnya, berat badan perokok berat akan turun drastis
karena mengalami peradangan selaput lendir lambung (gastritis)
sehingga hilang nafsu makan, sakit kepala, muntah-muntah,
bahkan pendarahan lambung. Pendarahan yang berat ditandai
dengan tinja yang berwarna kehitam-hitaman.
k) Gangguan Pankreas
Nikotin dan Tar akan mengganggu sistem kerja pankreas,
sehingga tidak maksimal dalam menghasilkan enzim amilase dan
pancreatin yang berfungsi sebagai pencerna makanan.
l) Penyakit pada Tiroid
Salah satu senyawa kimia dalam asap rokok, yakni cyanedin akan
menghambat produksi howlon tiroid. Tiroid merupakan salah satu
kelenjar endokrin terbesar di dalam tubuh yang berfungsi untuk
mengatur pembakaran energi, protein dan kepekaan terhadap
hormon
m) Gangguan Hati
Senyawa kimia di dalam rokok akan mengganggu fungsi hati,
padahal hati merupakan organ yang bertugas untuk memproses
pembuangan obat-obatan, alkohol dan racun-racun lainnya dari
dalam tubuh.
n) Polisitenia
Racun-racun di dalam rokok dapat menimbulkan polisitenia, yaitu
penyakit kelainan pertumbuhan sungsum tulang, yakni kelebihan
kadar hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah. Kebiasaan
menghisap rokok akan meningkatkan kadar Hb menjadi lebih dari
20 gram per desiliter. Penyakit yang lebih banyak menimpa laki-laki
dan sulit diatasi ini, mengancam para perokok berat dan orang
yang bermukim pada ketinggian 300 meter di atas permukaan laut.
2) Bahaya Rokok Bagi Perempuan, meliputi:
Selain rawan terhadap berbagai penyakit yang ditimbulkan oleh
rokok dan asap rokok tersebut, perempuan juga akan mengalami
berbagai gangguan lainnya, yaitu :
a) Gangguan Kesuburan
Perempuan pecandu rokok mempunyai risiko hormonal, karena
rokok akan merusak sel telur dan menyebabkan rahim menjadi
abnormal sehingga tingkat kesuburannya menurun 30 persen
dibandingkan perempuan yang bukan perokok.
b) Gangguan Kehamilan dan Janin
Jika perempuan yang sedang hamil menjadi perokok aktif atau
pasif (hanya terpapar asap rokok), maka kecepatan jantungnya
akan bertambah 25 persen melebihi kecepatan semula. Selain itu,
senyawa kimia berbahaya yang terkandung di dalam asap rokok,
akan masuk ke dalam aliran darah Ibu, yang selanjutnya akan
membawa pengaruh buruk kepada janin yang dikandungnya.
Zat karbon monoksida akan mengurangi persediaan zat asam bagi
janin, sehingga bisa mengakibatkan kelahiran prematur, bobot bayi
kurang, bahkan cacat fisik bagi bayi.
c) Risiko Keguguran
Fakta membuktikan bahwa kasus keguguran kehamilan banyak
dialami oleh perempuan pecandu rokok yang tidak mau berhenti
merokok selama kehamilan berlangsung.
d) Resiko Menopause Dini
Perempuan pecandu rokok akan mengalami masa menopause
yang lebih awal jika dibandingkan dengan perempuan bukan
perokok.
KEUNTUNGAN BERHENTI
MENGHISAP ROKOK
Keputusan menghentikan kebiasaan merokok akan mendatangkan
keuntungan yang dapat dirasakan secara langsung oleh mantan perokok,
sebagaimana dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
1 20 menit - Tekanan darah mulai turun pada
Setelah Berhenti Merokok keadaan normal.
- Denyut nadi mulai turun pada
keadaan normal.
- Suhu tubuh kedua tangan dan kaki
mulai meningkat.
2 8 jam - Kadar karbon monoksida dalam
Setelah berhenti merokok darah mulai turun pada keadaan
normal.
- Kadar oksigen dalam darah mulai
meningkat pada keadaan normal.
- Fungsi indera penciuman dan perasa
mulai meningkat.
3 24 jam - Resiko terkena serangan jantung
Setelah berhenti merokok telah berkurang.
4 48 jam - Simpul saraf mulai tumbuh kembali
Setelah berhenti merokok
5 2 minggu s.d 1 bulan - Sirkulasi tubuh mulai membaik
Setelah berhenti merokok - Fungsi paru-paru meningkat 30
persen
- Terasa lebih ringan dalam
beraktivitas
6 1 s.d 9 bulan - Batuk-batuk, sinusitis, kelelahan dan
Setelah berhenti merokok nafas pendek akan berkurang.
- Rambut getar (cilia) didalam paru-
paru mulai tumbuh kembali, sehingga
meningkatkan kemampuan paru-paru
dalam mengatasi lendir,
membersihkan paru-paru dan
menekan infeksi.
- Seluruh energi tubuh akan meningkat
7 1 tahun - Resiko terkena penyakit jantung
Setelah berhenti merokok koroner menurun 50 persen.
8 5 tahun - Resiko kematian akibat penyakit
Setelah berhenti merokok kanker paru-paru menurun hingga 50
persen.
- Resiko terkena penyakit kanker
mulut, tenggorokan dan
kerongkongan menurun 50 persen.
9 5 tahun s.d 15 tahun setelah - Resiko terserang stroke berkurang
berhenti merokok hingga setara dengan orang yang
tidak merokok.
1 10 tahun - Sel-sel yang bersifat kanker telah
0 Setelah berhenti merokok digantikan dengan sel-sel baru.
- Resiko kematian akibat penyakit
kanker paru-paru akan setera dengan
orang-orang yang tidak merokok.
- Resiko terkena kanker akan setara
dengan orang-orang yang tidak
merokok.

Vous aimerez peut-être aussi