Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
39
1 PENDAHULUAN
2
3 01 Dunia bisnis selalu ditandai oleh keinginan untuk melakukan
4 investasi pada usaha yang menguntungkan dengan risiko yang kecil.
5 Keinginan dunia bisnis untuk melakukan investasi seringkali melebihi
6 kemampuan satu entitas usaha untuk menyediakan dana. Seorang
7 pengusaha yang memiliki peluang investasi, tetapi tidak memiliki dana atau
8 aset yang cukup, akan berusaha mengajak mitra usaha untuk memanfaat-
9 kan peluang tersebut dengan membentuk Kerjasama Operasi (KSO).
10
11 Kerjasama Operasi berlandaskan Hukum Perdata umumnya, Hukum
12 Perikatan khususnya, sehingga hak, kewajiban, kepemilikan, pola kepe-
13 milikan aset, pola bagi pendapatan-beban-hasil akibat perikatan tersebut
14 hendaknya diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
15
16 Kerjasama Operasi antara entitas akuntansi Indonesia dan pihak luar negeri
17 berlandas pada kesepakatan antar pihak, dengan memperhatikan hukum
18 di negara masing-masing dan hukum internasional, mempunyai kon-
19 sekuensi pengungkapan yang sama.
20
21 02 Pengusaha yang lain mungkin memiliki dana atau akses
22 ke dana yang cukup, tetapi tidak memiliki sumber daya lain yang cukup,
23 atau dia mungkin tidak berani menanggung risiko sendirian. Hal ini juga
24 bisa mendorong pengusaha tersebut untuk menciptakan KSO. lnti dari
25 semua bentuk KSO adalah sama, yakni pengusaha berusaha memperoleh
26 dana dan atau aset yang mencukupi untuk melakukan investasi yang di-
27 inginkan, dan atau memperoleh sinerji dari aliansi stratejik, dan atau
28 membagi risiko investasi dengan pengusaha lain. Seorang pengusaha yang
29 memiliki akses ke dana dan sumber daya lain yang cukup, dan tidak ingin
30 membagi risiko dengan pengusaha lain, mungkin tidak akan tertarik dengan
31 bentuk-bentuk kerjasama. Dia mungkin merasa lebih baik bila meminjam
32 uang di bank atau mencari dana di pasar modal. Dengan demikian ada
33 perbedaan pokok antara KSO dengan bentuk-bentuk pendanaan lain, yaitu
34 KSO memiliki unsur adanya keterbatasan seorang pengusaha untuk
35 memanfaatkan dana dari institusi keuangan yang ada, atau memiliki
36 kesulitan dalam perolehan sumber daya atau hak usaha tertentu, dan atau
37 adanya kehendak untuk membagi risiko investasi.
38
39 03 Bentuk-bentuk KSO berkembang dengan berbagai variasi,
1 akuntansi yang berlaku umum. Sedang KSO tanpa entitas hukum yang
2 terpisah yang termasuk PBA dan PBO diatur sesuai dengan PSAK No. 12
3 tentang Pelaporan Keuangan mengenai Partisipasi dalam Pengendalian
4 Bersama Operasi dan Aset.
5
6 06 Pernyataan ini mengatur kegiatan KSO, baik dari sisi
7 pemegang aset, atau hak penyelenggaraan usaha tertentu, maupun dari
8 sisi investor.
9
10 07 Dengan berlakunya Pernyataan ini, maka istilah “kerja-
11 sama” dalam paragraf 14 PSAK 35 (1994) harus diartikan hanya untuk
12 penyediaan sarana telekomunikasi dengan Pola Bagi Hasil (PBH).
13
14 Definisi
15
16 08 lstilah-istilah berikut ini digunakan dalam pernyataan ini
17 sesuai dengan makna atau definisi yang diuraikan;
18
19 Kerjasama Operasi (KSO) adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih
20 dimana masing-masing sepakat untuk melakukan suatu usaha bersama
21 dengan menggunakan aset dan atau hak usaha yang dimiliki dan secara
22 bersama menanggung risiko usaha tersebut.
23
24 Pemilik Aset adalah pihak yang memiliki aset atau hak penyelenggaran
25 usaha tertentu yang dipakai sebagai obyek atau sarana Kerjasama Operasi.
26 Misalnya orang yang memiliki tanah untuk dibangun gedung perkantoran
27 di atasnya dalam perjanjian KSO, atau PT Jasa Marga yang memiliki hak
28 penyelenggaraan jalan tol.
29
30 Investor adalah pihak yang menyediakan dana, baik seluruh atau sebagian,
31 untuk memungkinkan aset atau hak usaha pemilik aset diberdayakan atau
32 dimanfaatkan dalam KSO. Pembatasan ini berbeda dengan PSAK No. 12,
33 karena investor di Pernyataan ini bisa memiliki pengendalian atas aset
34 dan operasi KSO, bisa pula tidak, tergantung dari bentuk KSO yang ada
35 dalam perjanjian.
36
37 Aset KSO adalah aset tetap yang dibangun atau yang digunakan untuk
38 menyelenggarakan kegiatan KSO.
39
1 bangun aset KSO harus dikapitalisasi dalam aset KSO dalam konstruksi.
2 Akun ini akan dihapus ke aset KSO begitu konstruksi selesai dan aset
3 KSO siap dioperasikan.
4
5 Pengoperasian Aset Kerjasama Operasi
6
7 15 Ditilik dari pihak yang diberi wewenang untuk mengoperasi-
8 kan atau mengelola aset KSO, ada dua pola yang banyak diikuti oleh para
9 partisipan KSO. Yang pertama, aset KSO dikelola oleh investor yang
10 mendanai pembangunannya sampai berakhir masa konsesi. Di akhir masa
11 konsesi investor akan menyerahkan aset KSO dan pengelolaannya kepada
12 pemilik aset. Pola ini lazim disebut pola Bangun, Kelola, Serah (BKS) atau
13 Build, Operate, Transfer (BTO).
14
15 16 Pola pengoperasian yang kedua adalah apabila investor
16 mendanai pembangunanan aset KSO sampai siap dioperasikan. Begitu
17 aset KSO siap dioperasikan, aset tersebut diserahkan kepada pemilik aset
18 untuk dikelola. Pola ini lazim disebut pola Bangun, Serah, Kelola (BSK)
19 atau Build, Transfer, Operate (BTO)
20
21 17 Masalah akuntansi yang pertama timbul dari kegiatan
22 kerjasama seperti dinyatakan dalam paragraf 15 dan 16 di atas adalah
23 masalah pengakuan aset KSO. Pada pola yang pertama investor akan
24 secara langsung mengelola aset KSO, begitu pembangunannya selesai.
25 Pada tahap ini, dan berlangsung sampai berakhir masa konsesi, investor
26 secara lazim memiliki kendali yang signifikan atas pengelolaan aset KSO.
27 Sesuai dengan syarat pengakuan aset, bila investor yakin akan adanya
28 manfaat ekonomi dari aset tersebut dan biaya perolehan aset tersebut
29 bisa diukur dengan andal, investor harus mencatatnya sebagai aset KSO.
30
31 18 Pada pola Bangun, Serah, Kelola (BSK), investor akan
32 menyerahkan aset KSO yang dia danai pembangunannya kepada pemilik
33 aset, begitu aset KSO siap dioperasikan. Pada tahap ini, pemilik aset secara
34 lazim memegang kendali pengelolaan aset KSO secara material. Pemilik
35 aset harus mengakui aset KSO pada saat investor menyerahkan
36 pengelolaan aset KSO kepadanya.
37 19 Biaya perolehan aset KSO yang dibangun dengan dana
38 dari investor adalah sebesar biaya pembangunannya. Apabila aset ini
39
1 diserahkan kepada pemilik aset, ada kemungkinan pemilik aset tidak tahu
2 berapa besar biaya pembangunan ini. Dalam hal ini pemilik aset bisa
3 menggunakan biaya pembangunan yang disepakati dalam perjanjian KSO,
4 atau sebesar nilai wajar pada saat aset KSO diserahkan.
5
6 20 Aset KSO yang dibangun dengan didanai oleh inves-
7 tor harus dicatat oleh pihak yang mengelola aset KSO tersebut, dalam
8 hal yang mengelola adalah salah satu dari investor atau pemilik aset.
9
10 21 Investor atau pemilik aset yang berhak mengelola aset KSO
11 dapat menyerahkan manajemen pengelolaan aset KSO tersebut kepada
12 pihak lain. Penyerahan fungsi manajemen ini bagaimanapun juga tidak
13 mengubah hak pengendalian aset dan operasi KSO.
14
15 22 Aset KSO harus dicatat sebesar biaya perolehannya,
16 atau biaya pembangunan yang tercantum di perjanjian KSO, atau
17 sebesar nilai wajar, dipilih yang paling obyektif atau paling berdaya
18 uji.
19
20 23 Penyerahan aset KSO kepada pemilik aset mengharuskan
21 pemilik aset mencatat aset KSO tersebut. Dengan menggunakan
22 pendekatan aset dan prinsip biaya untuk pengukuran aset, aset KSO harus
23 dicatat sebesar biaya perolehan atau nilai wajar saat penyerahan. Dalam
24 KSO, bagaimanapun juga, transaksi penyerahan ini bukan transaksi
25 perolehan aset seperti pembelian atau leasing. Pada KSO dengan pola
26 BKS, pemilik aset mungkin tidak membayar aset KSO yang diserahkan di
27 akhir masa konsesi, atau membayar jauh dibawah nilai wajar. Dengan
28 demikian, pengakuan aset KSO pada pola BKS adalah dengan mengkredit
29 akun penghasilan KSO (dalam hal ada kepastian tentang manfaat ekonomi
30 dari diperolehnya aset tersebut), atau penghasilan tangguhan atau de-
31 ferred income (dalam hal belum ada kepastian tentang manfaat
32 ekonominya).
33
34 24 Pada KSO dengan pola BSK, pemilik aset harus mela-
35 kukan pembayaran ke investor sebagai konsekuensi dari pengelolaan aset
36 KSO yang didanai investor. Pola pembayaran selalu diatur dalam kontrak,
37 misalnya dengan pola bagi hasil atau bagi pendapatan, atau modifikasi
38 dari pola-pola tersebut. Perbedaan dengan transaksi pembelian cicilan,
39 atau penjualan cicilan dari sisi, investor, atau leasing adalah adanya risiko
11
12 Ya
13
14 Aset KSO
11
15
16
17
18 Dana
19 Ditahan?
20
21 Ya
22
23 Penyertaan KSO
13
24
25
26
27 Ya
Aset Akhir
BOT?
28 25
29
30 Tidak
31
BTO:
32 Aset KSO & Kewajiban
Jangka Panjang
33 25
34
35
36
37
38
39
1 INVESTOR Lampiran 3
2
3
4
5
6
7 A
8
9
10
11
12
13
14
15 Aset Ya BOT:
16 Diserahkan ke Pengelola
17 25/39
Akhir KSO?
18
19
20
21 Tidak
22
23
24 BTO:
25 26, 48
26 Munculnya Hak,
27
Hilangnya Aset
28
29
30
31
32
33 Terima Hasil
34
35
Dari Pemilik
36
37
38
39
1 PENGELOLA Lampiran 4
2
3
4
5
6
7 C
8
9
10
11
12
13
14
15 Aset Tidak
16 Pola BOT:
Diterima dari
17 Investor adalah Pengel
Investor?
18
19
20
21
22
23
24 Aset
25 Dicatat oleh
26 Venturer Pengelola
27 20/37
28
29
30
31
32
33
34 Nilai Perolehan
35
36
37
38
39