Vous êtes sur la page 1sur 2

Asam-Basa

Asam dan Basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari. Berkaitan dengan sifat asam Basa, larutan
dikelompokkan dalam tiga golongan, yaitu bersifat asam, bersifat basa, dan
bersifat netral. Asam dan Basa memiliki sifat-sifat yang berbeda, sehingga dapat
kita bisa menentukan sifat suatu larutan. Untuk menentukan suatu larutan
bersifat asam atau basa, ada beberapa cara. Yang pertama menggunakan
indikator warna, yang akan menunjukkan sifat suatu larutan dengan perubahan
warna yang terjadi. Misalnya Lakmus, akan berwarna merah dalam larutan yang
bersifat asam dan akan berwarna biru dalam larutan yang bersifat basa. Sifat
asam basa suatu larutan juga dapat ditentukan dengan mengukur pH-nya.
pHmerupakan suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat
keasaman larutan. Larutan asam memiliki pH kurang dari 7, larutan basa
memiliki pH lebih dari 7, sedangkan larutan netral memiliki pH=7. pH suatu
larutan dapat ditentukan dengan indikator pH atau dengan pH meter.

Menunjukkan Larutan Asam, Basa, Dan Netral


Dengan Indikator Kertas Lakmus Merah Dan Biru

Untuk mengidentifikasi larutan asam, basa, dan netral kita dapat mengujinya
dengan menggunakan lakmus biru dan merah.

Kertas lakmus adalah kertas yang diberi suatu senyawa kimia sehingga akan
menunjukkan warna yang berbeda setelah dimasukkan pada larutan asam
maupun basa. Warna kertas lakmus akan berubah sesuai dengan larutannya.

Perubahan warna yang mampu dihasilkan oleh kertas lakmus sebenarnya


disebabkan karena adanya orchein (ekstrak lichenes) yang berwarna biru di
dalam kertas lakmus.

Lakmus biru dibuat dengan menambahkan ektrak lamus yang berwarna biru
ke dalam kertas putih. Kertas akan menyerap ekstrak lakmus yang
selanjutnya dikeringkan dalam udara terbuka, sehingga dihasilkan kertas
lakmus biru.

Kertas lakmus biru pada larutan yang bersifat basa akan tetap biru, karena
orchein merupakan anion, sehingga tidak akan bereaksi dengan anion (OH-).
Kertas lakmus merah dibuat dengan proses yang sama dengan pembuatan
kertas lakmus biru, tetapi ditambahkan sedikit asam sulfat atau asam klorida
agar warnanya menjadi merah.

Sehingga mekanisme reaksi orchein pada suasana asam akan kembali


terjadi. Apabila ketas lakmus merah dimasukkan ke dalam larutan yang
bersifat asam, warnanya akan tetap merah karena lakmus merah memang
merupakan orchein dalam suasana asam. Sedangkan, apabila kertas lakmus
merah ditambahkan larutan yang bersifat basa, maka orchein yang berwarna
biru akan kembali terbentuk.

Kesimpulan
Jadi, apabila kedua lakmus (biru dan merah) berubah warna menjadi merah,
maka larutan itu bersifat asam. Bila kedua lakmus (biru dan merah) berubah
warna menjadi biru, berarti larutan tersebut bersifat basa. kedua lakmus
(biru dan merah) warnanya tetap, maka larutan yang diuji tersebut
bersifat netral.

Vous aimerez peut-être aussi