Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
GROUP 1
MEMBER : 1. BEN HARD YESAYA (2559)
2. HERLYN PURBHA LAKSMI (2
3. RANITA WANDARI (
MAHASARASWATI UNIVERSITY-DENPASAR-BALI
YEAR 2010
1
KATA PENGANTAR
Dengan rasa syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/ Ida Sang
Hyang Widi Wasa, Analisis Pengembangan Kurikulum dan Kalender Pendidikan dapat kami
selesaikan untuk selanjutnya dapat dipakai sebagai acuan pembelajaran dan penambahan nilai
tugas.
Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dari berbagai pihak yang telah
memberikan informasi seputar pengembangan kurikulum dan kalender pendidikan sehingga
analisi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Akhirnya kami menyadari bahwa analisis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kami sangat menharapkan masukan-masukan baik berupa saran dan kritik agar
kedepannnya anaisis ini bisa lebih baik dan bisa digunakan sebagai bahan pengembangan
pendidikan.
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
Di dalam analisa yang kami lakukan terhadap Kurikulum SMAN 5 Denpasar tahun
ajaran 2007/2008 dan juga melakukan analisa terhadap kurikulum yang disusun oleh salah
satu sekolah di luar Bali yaitu MTs Nusantara di Probolinggo, Jawa Tengah, bahwa terdapat
susunan pengembangan yang sama yaitu dimana kedua sekolah tersebut mencantumkan
beberapa butir-butir/komponen yang sama yaitu:
A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh
oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap
mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus
dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum.
Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
dikembangkan berdasarkan standa kompetensi lulusan. Struktur kurikulum terdiri dari tiga
komponen, yakni komponen mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri.
Komponen mata pelajaran dikelompokkan sebagai berikut :
1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
4. Kelompok mata pelajaran estetika
5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan
Komponen muatan lokal dan pengemabnagan diri merupakan bagian integral dari struktur
kurikulum dan dikembangkan sendiri oleh sekolah. Struktur kurikulum disusun berdasarkan
standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran
B. Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum ini juga dikenal dengan komponen yang terdapat dan harus ada disetiap
penyusunan kurikulum oleh setiap sekolah. Yang termasuk komponen atau muatan
kurikulum diantaranya.
1. Mata Pelajaran
2. Muatan local
3. Kegiatan Pengembagan Diri
4. Pengaturan Beban Belajar
5. Ketuntasan Belajar
6. Kriteria Kenaikan Kelas
7. Kriteria Kelulusan
Dan tambahan lagi yang dicantumkan oleh SMAN 5 Denpasar dalam kurikulumnya
adalah Penjurusan, yang ditentukan pada saat naik ke kelas XI pada setiap program sesuai
dengan syarat dan penjurusan atau rapat pleno dewan guru. Mutasi, adalah juga yang menjadi
salah satu muatan kurikulum sekolah ini, dengan alasan agar manajemen berbasis sekolah
bisa lebih objektif dan transparan. Dan muatan yang lain adalah Pendidikan Kecakapan
Hidup dan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global.
4
C. PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
Adapun penulis sekaligus penganalisa menganalasis bahwa setiap kurikulum harus
mencantumkan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum yang sangat bermanfaat dalam
melaksanakan atau menyusun kurikulum. Prinsip-prinsip itu adalah sebagai berikut.
1. Berpusat pada Potensi, Perkembangan, Kebutuhan, dan Kepentingan
Siswa dan Lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa siswa memiliki posisi sentral untuk
mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian
tujuan tersebut pengembangan kompetensi siswa disesuaikan dengan potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan siswa serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti
kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa.
5
7. Seimbang antara Kepentingan Nasional dan Kepentingan Daerah.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan
daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan
nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan
motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dalam proses pengembangan kurikulum, tentu saja banyak pihak yang turut terlibat atau
berpartisipasi. Hal ini disebabkan karena begitu besar dan sangat strategisnya peranan dari
kurikulum itu sendiri sebagai salah satu alat utama dalam mencapai tujuan pendidikan
nasional. Apabila dikaji secara seksama, sebenarnya harus banyak pihak yang terlibat dalam
pengembangan kurikulum itu, di antaranya para administrator pendidikan, ahli pendidikan,
ahli kurikulum, ahli psikologi, ahli bidang ilmu pengetahuan, para guru, orangtua siswa,
tokoh-tokoh masyarakat dan pihak-pihak lainnya dalam porsi kegiatan yang berbeda-beda.
Dari sekian banyak pihak yang terlibat, maka yang secara terus menerus terlibat dalam
kegiatan pengembangan kurikulum yaitu para administrator pendidikan, pada ahli pendidikan
dan kurikulum, dan tentu saja para guru sebagai pelaksana kurikulum di sekolah.
Pengembangan kurikulum bukan saja didasarkan atas perubahan tuntutan kehidupan
dalam masyarakat, tetapi juga perlu dilandasi oleh perkembangan konsep-konsep dalam ilmu
pengetahuan. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum satuan pendidikan membutuhkan
bantuan pemikiran para ahli, baik ahli pendidikan, ahli kurikulum, ahli bidang studi/disiplin
ilmu.
Kunci keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan kurikulum pada hakikatnya ada
di tangan para guru. Sekalipun tidak semua guru dilibatkan dalam pengembangan pada
tingkat pusat/nasional, namun dia adalah perencana, pelaksana dan pengembang kurikulum
bagi kelasnya.
Sekolah atau satuan pendidikan adalah lembaga masyarakat yang mempersiapkan siswa
agar mampu hidup dalam masyarakat itu. Sebagai bagian dari masyarakat, sekolah sangat
dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat di mana sekolah itu berada. Isi kurikulum
hendaknya mencerminkan kondisi dan dapat memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat
sekitarnya. Untuk mencapai hal tersebut, sangat diperlukan keterlibatan pihak masyarakat
dalam menentukan arah pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Keterlibatan
masyarakat dalam hal ini bisa saja berwujud pemberian bantuan dalam pelaksanaan
6
kurikulum atau memberikan saran-saran, usul, pendapat mengenai keperluan-keperluan yang
paling mendesak untuk dipertimbangkan dalam pengembangan kurikulum sekolah, sehingga
siswa dapat mengatasi masalah-masalah di masyarakat tempat mereka hidup.
Dalam kaitannya dengan komponen isi kurikulum tingkat satuan pendidikan, dalam
panduan penyusunan telah ditetapkan sistematikanya, yaitu mencakup: (1) tujuan pendidikan
tingkat satuan pendidikan, (2) struktur dan muatan kurikulum, dan (3) kalender pendidikan.
Komponen tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dirumuskan dengan mengacu kepada
tujuan umum pendidikan, yaitu meletakkan dasar dan meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut.
7
Jadwal Kegiatan
Jadwal seluruh kegiatan yang disusun selama 1 tahun pelajaran yang terangkai dan
sistematis sesuai dengan kepentingan kegiatan sekolah.
Pengembangan SILABUS
Silabus à RENCANA PEMBELAJARAN pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup:
– standar kompetensi
– kompetensi dasar
– materi pokok/pembelajaran
– kegiatan pembelajaran
– indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian
– alokasi waktu
– sumber belajar.
Prinsip PENGEMBANGAN SILABUS
Prinsip Ilmiah
o Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan
Prinsip Relevan
o Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam
silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial,
emosional, dan spiritual peserta didik.
Prinsip Sistematis
o Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam
mencapai kompetensi
Prinsip Konsisten
o Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar,
indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar,
dan sistem penilaian.
Prinsip Memadai
o Cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi
dasar.
Prinsip Aktual & Kontekstual
o Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni
mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi
Prinsip Fleksibel
o Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta
didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan
masyarakat
8
Prinsip Menyeluruh
o Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif,
dan psikomotor)
9
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
3.2. SARAN
10
DAFTAR PUSTAKA
Kalender Pendidikan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Pemerintah Provinsi Bali tahun
pelajaran 2009/2010
www.google.com
11