Vous êtes sur la page 1sur 11

ASSIGNMENT

CURRICULUM & MATERIAL DEVELOPMENT


“ ANALYSIS OF CURRICULUM AND
EDUCATION CALENDER DEVELOPMENT”

GROUP 1
MEMBER : 1. BEN HARD YESAYA (2559)
2. HERLYN PURBHA LAKSMI (2
3. RANITA WANDARI (

FACULTY OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION

MAHASARASWATI UNIVERSITY-DENPASAR-BALI

YEAR 2010

1
KATA PENGANTAR

Dengan rasa syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/ Ida Sang
Hyang Widi Wasa, Analisis Pengembangan Kurikulum dan Kalender Pendidikan dapat kami
selesaikan untuk selanjutnya dapat dipakai sebagai acuan pembelajaran dan penambahan nilai
tugas.

Analisis Pengembangan Kurikulum dan Kalender Pendidikan ini disusun sebagai


bentuk tugas mempelajari bagian-bagian yang sangat penting dalam menyusun dan
memahami kurikulum serta komponen yang mendukung yaitu silabus dan kalender
pendidikan.

Dengan menganalisa kurikulum dari SMAN 5 Denpasar, penulis sekaligus


penganalisa mendapatkan banyak materi dan pengetahuan serta persiapan dalam menyusun
kurikulum yang baik. Dan penulis juga mengambil beberapa materi dari Kalender Pendidikan
2009/2010 Pemerintah Bali, sehingga dapat menambah dan membandingkan materi-materi
yang ada.

Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dari berbagai pihak yang telah
memberikan informasi seputar pengembangan kurikulum dan kalender pendidikan sehingga
analisi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Akhirnya kami menyadari bahwa analisis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kami sangat menharapkan masukan-masukan baik berupa saran dan kritik agar
kedepannnya anaisis ini bisa lebih baik dan bisa digunakan sebagai bahan pengembangan
pendidikan.

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Kurikulum merupakan komponen sistem pendidikan yang paling rentan terhadap
perubahan. Paling tidak ada tiga faktor yang membuat kurikulumharus selalu dirubah atau
diperbaharui. Pertama, karena adanya perubahan filosofi tentang manusia dan pendidikan,
khususnya mengenai hakikat kebutuhan peserta didik terhadap pendidikan/pembelajaran.
Kedua, cara karena cepatnya perkembangan ilmu dan teknologi, sehingga subject matter
yang harus disampaikan kepada peserta didik pun semakin banyak dan berragam. Ketiga,
adanya perubahan masyarakat, baik secara sosial, politik, ekonomi, mau pun daya dukung
lingkungan alam, baik pada tingkat lokal maupun global.
Pengembangan kurikulum khususnya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang
mengacu pada standar nasional pendidikan dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional pada umumnya dan tujuan pendidikan sekolah secara khususnya.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disusun dengan mengacu pada Standar Isi
dan (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah ditetapkan oleh pemerintah
untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Penyusunan KTSP berpedoman
pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan Pendidikan (BSNP) dan
ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP 19/2005. Penyusunan
KTSP sangat diperlukan untuk mengakomodasi semua potensi yang ada di daerah dan untuk
meningkatkan kualitas satuan pendidikan dalam bidang akademis maupun non akademis,
memelihara budaya daerah, mengikuti perkembangan iptek yang dilandasi iman dan takwa.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1.2.1. Apa yang menjadi pokok utama dari pengembangan kurikulum ?
1.2.2. Apa dasar menyusun kalender pendidikan dan komponennya ?
1.2.3. Apa pokok utama dari Silabus?

1.3. TUJUAN ANALISA


1.3.1. Agar mengenal dan mengetahui yang menjadi pokok utama dari pengembangan
kurikulum.
1.3.2. Agar mengetahui dan dapat menyusun suatu kalender pendidikan dan
komponennya.
1.3.3. Agar mengetahui pokok dasar dari menyusun silabusa dan cara menyusun
komponennya.

3
BAB II

ANALISA KURIKULUM, KALENDER PENDIDIKAN, DAN


SILABUS

2.1. ANALISA PENGEMBANGAN KURIKULUM

Di dalam analisa yang kami lakukan terhadap Kurikulum SMAN 5 Denpasar tahun
ajaran 2007/2008 dan juga melakukan analisa terhadap kurikulum yang disusun oleh salah
satu sekolah di luar Bali yaitu MTs Nusantara di Probolinggo, Jawa Tengah, bahwa terdapat
susunan pengembangan yang sama yaitu dimana kedua sekolah tersebut mencantumkan
beberapa butir-butir/komponen yang sama yaitu:

A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh
oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap
mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus
dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum.
Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
dikembangkan berdasarkan standa kompetensi lulusan. Struktur kurikulum terdiri dari tiga
komponen, yakni komponen mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri.
Komponen mata pelajaran dikelompokkan sebagai berikut :
1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
4. Kelompok mata pelajaran estetika
5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan
Komponen muatan lokal dan pengemabnagan diri merupakan bagian integral dari struktur
kurikulum dan dikembangkan sendiri oleh sekolah. Struktur kurikulum disusun berdasarkan
standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran

B. Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum ini juga dikenal dengan komponen yang terdapat dan harus ada disetiap
penyusunan kurikulum oleh setiap sekolah. Yang termasuk komponen atau muatan
kurikulum diantaranya.
1. Mata Pelajaran
2. Muatan local
3. Kegiatan Pengembagan Diri
4. Pengaturan Beban Belajar
5. Ketuntasan Belajar
6. Kriteria Kenaikan Kelas
7. Kriteria Kelulusan
Dan tambahan lagi yang dicantumkan oleh SMAN 5 Denpasar dalam kurikulumnya
adalah Penjurusan, yang ditentukan pada saat naik ke kelas XI pada setiap program sesuai
dengan syarat dan penjurusan atau rapat pleno dewan guru. Mutasi, adalah juga yang menjadi
salah satu muatan kurikulum sekolah ini, dengan alasan agar manajemen berbasis sekolah
bisa lebih objektif dan transparan. Dan muatan yang lain adalah Pendidikan Kecakapan
Hidup dan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global.
4
C. PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
Adapun penulis sekaligus penganalisa menganalasis bahwa setiap kurikulum harus
mencantumkan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum yang sangat bermanfaat dalam
melaksanakan atau menyusun kurikulum. Prinsip-prinsip itu adalah sebagai berikut.
1. Berpusat pada Potensi, Perkembangan, Kebutuhan, dan Kepentingan
Siswa dan Lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa siswa memiliki posisi sentral untuk
mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian
tujuan tersebut pengembangan kompetensi siswa disesuaikan dengan potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan siswa serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti
kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa.

2. Beragam dan Terpadu


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik siswa, kondisi
daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap
perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum
meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri
secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat
antarsubstansi.

3. Tanggap terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan


Seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
yang berkembang secara dinamis. Karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan
pengalaman belajar siswa untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.

4. Relevan dengan Kebutuhan Kehidupan


Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk
di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Karena itu,
pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial,
keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.

5. Menyeluruh dan Berkesinambungan


Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan
mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua
jenjang pendidikan.

6. Belajar Sepanjang Hayat


Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan siswa
yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur
pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan
lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

5
7. Seimbang antara Kepentingan Nasional dan Kepentingan Daerah.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan
daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan
nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan
motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

D. Acuan Operasional Penyusunan KTSP


Acuan operasional penyusunan KTSP harus memperhatikan hal-hal berikut
ini:
a. Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia.
b. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan
dan kemampuan peserta didik.
c. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan.
d. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional.
e. Tuntutan dunia kerja.
f. Perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni.
g. Agama
h. Dinamika perkembangan global.
i. Persatuan nasional dan niai-nilai kebangsaan.
j. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat.
k. Kesetaraan gender.
l. Karakteristik satuan pendidikan.

Dalam proses pengembangan kurikulum, tentu saja banyak pihak yang turut terlibat atau
berpartisipasi. Hal ini disebabkan karena begitu besar dan sangat strategisnya peranan dari
kurikulum itu sendiri sebagai salah satu alat utama dalam mencapai tujuan pendidikan
nasional. Apabila dikaji secara seksama, sebenarnya harus banyak pihak yang terlibat dalam
pengembangan kurikulum itu, di antaranya para administrator pendidikan, ahli pendidikan,
ahli kurikulum, ahli psikologi, ahli bidang ilmu pengetahuan, para guru, orangtua siswa,
tokoh-tokoh masyarakat dan pihak-pihak lainnya dalam porsi kegiatan yang berbeda-beda.
Dari sekian banyak pihak yang terlibat, maka yang secara terus menerus terlibat dalam
kegiatan pengembangan kurikulum yaitu para administrator pendidikan, pada ahli pendidikan
dan kurikulum, dan tentu saja para guru sebagai pelaksana kurikulum di sekolah.
Pengembangan kurikulum bukan saja didasarkan atas perubahan tuntutan kehidupan
dalam masyarakat, tetapi juga perlu dilandasi oleh perkembangan konsep-konsep dalam ilmu
pengetahuan. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum satuan pendidikan membutuhkan
bantuan pemikiran para ahli, baik ahli pendidikan, ahli kurikulum, ahli bidang studi/disiplin
ilmu.
Kunci keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan kurikulum pada hakikatnya ada
di tangan para guru. Sekalipun tidak semua guru dilibatkan dalam pengembangan pada
tingkat pusat/nasional, namun dia adalah perencana, pelaksana dan pengembang kurikulum
bagi kelasnya.
Sekolah atau satuan pendidikan adalah lembaga masyarakat yang mempersiapkan siswa
agar mampu hidup dalam masyarakat itu. Sebagai bagian dari masyarakat, sekolah sangat
dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat di mana sekolah itu berada. Isi kurikulum
hendaknya mencerminkan kondisi dan dapat memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat
sekitarnya. Untuk mencapai hal tersebut, sangat diperlukan keterlibatan pihak masyarakat
dalam menentukan arah pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Keterlibatan
masyarakat dalam hal ini bisa saja berwujud pemberian bantuan dalam pelaksanaan

6
kurikulum atau memberikan saran-saran, usul, pendapat mengenai keperluan-keperluan yang
paling mendesak untuk dipertimbangkan dalam pengembangan kurikulum sekolah, sehingga
siswa dapat mengatasi masalah-masalah di masyarakat tempat mereka hidup.
Dalam kaitannya dengan komponen isi kurikulum tingkat satuan pendidikan, dalam
panduan penyusunan telah ditetapkan sistematikanya, yaitu mencakup: (1) tujuan pendidikan
tingkat satuan pendidikan, (2) struktur dan muatan kurikulum, dan (3) kalender pendidikan.
Komponen tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dirumuskan dengan mengacu kepada
tujuan umum pendidikan, yaitu meletakkan dasar dan meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut.

2.2. ANALISA KALENDER PENDIDIKAN

Setelah menganalisa apa yang dimaksud dengan Kalender Pendidikan, maka


penganalisa mendapatkan hasil sebagai berikut.

 Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta


didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu
efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.
 Kalender pendidikan disusun dan disesuaikan setiap tahun oleh sekolah untuk mengatur
waktu kegiatan pembelajaran. Pengaturan waktu belajar mengacu kepada Standar Isi dan
disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan
masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.
 Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran adalah
sebagai berikut:
 Permulaan Tahun Pelajaran
Permulaan tahun pembelajaran dimulai pada hari Senin minggu ketiga bulan Juli, atau
apabila hari tersebut merupakan hari libur, maka permulaan tahun pelajaran dimulai pada
hari berikutnya yang bukan hari libur.
 Minggu Efektif Belajar
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran yaitu enam hari kerja yang betul-betul dipergunakan untuk
kegiatan belajar mengajar dan yang tidak boleh kurang dari jumlah jam pelajaran
perminggu sesuai dengan ketentuan kurikulum.
 Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran menjadi
semester 1 (satu) dan semester 2 (dua).
 Kegiatan Tengah Semester
Kegiatan tengah semester direncanakan selama 5 (lima) hari. Kegiatan tengah semester
akan diisi oleh peserta didik untuk mengadakan Pekan Olah Raga (POR) dan Pentas Seni
(Pensi).
 Libur Sekolah
Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat, provinsi,
dan kabupaten/kota untuk tidak diadakan proses pembelajaran di sekolah.
 Libur Semester : libur yang diadakan pada akhir setiap semester 1 dan semester 2,
masing-masing diatur sebagai berikut libur semester I, 14 hari kalender dan libur
semester II, 14 hari kalender.
 Libur Umum: Libur yang diadakan untuk memperingati hari besar keagamaan
dan hari-hari besar Nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah.
 Libur Khusus: Libur yang diadakan sehubungan dengan peringatan keagamaan,
keadaan musim, bencana alam atau libur lain diluar ketentuan tentang libur
umum yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.

7
 Jadwal Kegiatan
Jadwal seluruh kegiatan yang disusun selama 1 tahun pelajaran yang terangkai dan
sistematis sesuai dengan kepentingan kegiatan sekolah.

2.3. ANALISA PENGEMBANGAN SILABUS

 Pengembangan SILABUS
 Silabus à RENCANA PEMBELAJARAN pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup:
– standar kompetensi
– kompetensi dasar
– materi pokok/pembelajaran
– kegiatan pembelajaran
– indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian
– alokasi waktu
– sumber belajar.
 Prinsip PENGEMBANGAN SILABUS
 Prinsip Ilmiah
o Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan
 Prinsip Relevan
o Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam
silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial,
emosional, dan spiritual peserta didik.
 Prinsip Sistematis
o Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam
mencapai kompetensi
 Prinsip Konsisten
o Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar,
indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar,
dan sistem penilaian.
 Prinsip Memadai
o Cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi
dasar.
 Prinsip Aktual & Kontekstual
o Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni
mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi
 Prinsip Fleksibel
o Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta
didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan
masyarakat

8
 Prinsip Menyeluruh
o Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif,
dan psikomotor)

 UNIT WAKTU SILABUS


 Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang
disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat
satuan pendidikan.
 Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per semester,
per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok.
 Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus sesuai
dengan SK- KD untuk mata pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada
struktur kurikulum. Bagi SMK/MAK menggunakan penggalan silabus
berdasarkan satuan kompetensi.

 SIAPA Pengembang Silabus ?


 Guru secara mandiri; jika guru ybs. mampu mengenali karakteristik peserta didik,
kondisi sekolah/madrasah dan lingkungannya; atau
 Kelompok guru; jika guru belum dapat melaksanakan pengembanngan silabus
secara mandiri.

 Langkah-langkah Penyusunan SILABUS


1. Mengkaji Standar Kompetensi (SK) & Kompetensi Dasar (KD)
2. Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran
3. Mengembangkan kegiatan pembelajaran
4. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi
5. Menentukan jenis penilaian
6. Menentukan alokasi waktu
7. Menentukan sumber belajar

 Pengembangan SILABUS berkelanjutan


 Dalam implementasinya, silabus dijabarkan dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran, dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh masing-masing
guru.
 Silabus harus dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan
memperhatikan masukan hasil evaluasi hasil belajar, evaluasi proses
(pelaksanaan pembelajaran), dan evaluasi rencana pembelajaran.

9
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

 KURIKULUM adalah Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai TUJUAN, ISI,


BAHAN PELAJARAN, CARA YANG DIGUNAKAN SBG PEDOMAN
PENYELENGGARAAN KGT PEMBELAJARAN untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu
 KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-
masing satuan pendidikan.
 KTSP terdiri atas:
 Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan
 Struktur dan muatan KTSP
 Kalender pendidikan
 Silabus
 Kalender Pendidikan ini disusun sebagai penjabaran dari Kcpulusan Mcnteri
Pendidikan Nasional Nomor : 125/u/2002 tanggal 31 Juli 2002, icnlang Kalender
Pendidikan dengan jumlah jam belajar cfcktif disekolah dalam setiap tahunnya,
Keputusan bersama antara Menteri Agama, Menlcri Tenaga Kerja dan TransmigrasL
Mcnteri Pendayagunaan Aparatur Ncgara Republik Indonesia Tanggal 9 Juni 2008
Nomor 4 Tahun 2008 Nomor Kcp.ll5/Men/VI/2OO8 No. SKB/06/M.PAN/6/2008
Tenlang Hari-hari Libur Nasional dan Cuti Bersama unluk lahun 2009, dan Surat
Edaran Gubernur Ba!i No. 003I/7619/BKD tanggal 20 Oktobet 2008 lentang Libur
Nasional, Cuti bersama dan Dispcnsasi untuk Hari Raya Hindu di Bali Tahun 2009.

3.2. SARAN

ö Kurikulum seharusnya bisa dipertanggungjawabkan oleh setiap pihak yang


berkepentingan dalam dunia pendidikan, supaya tidak hanya disusun tapi tidak
dikembangkan dan dilaksnakan.
ö Kalender Pendidikan perlu disusun agar adanya pengaturan penggunaan waktu
sekolah secara optimal dengan memperhatikan waktu belajar efektif sekolah dan hari
libur sekolah.
ö Silabus seharusnya dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan
memperhatikan masukan hasil evaluasi hasil belajar, evaluasi proses (pelaksanaan
pembelajaran), dan evaluasi rencana pembelajaran.

10
DAFTAR PUSTAKA

Kurikulum SMAN 5 Denpasar tahun ajaran 2007/2008

Kalender Pendidikan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Pemerintah Provinsi Bali tahun
pelajaran 2009/2010

Panduan Penyusunan KTSP jenjang Dikdasmen BSNP @2006

Kurikulum MTs Nusantara Probolinggo, Yogyakarta tahun ajaran 2006

www.google.com

11

Vous aimerez peut-être aussi