Vous êtes sur la page 1sur 19

Kitab Suci Perjanjian Baru

- Proses terjadinya kitab suci perjanjian baru, - bagian-bagian dari


kitab suci perjanjian baru dan betapa penting alasan membaca
kitab suci.
Pendahuluan
Kitab Perjanjian Baru, adalah nama bagian dari Alkitab Kristen yang
ditulis setelah kelahiran Yesus Kristus dan dalam bahasa Yunani.
Kata "Perjanjian Baru" merupakan terjemahan dari bahasa Latin
Novum Testamentum, yang merupakan terjemahan Yunani I Keni
Diathiki. Umat Kristen awal berpendapat bahwa, kitab ini
merupakan penggenapan isi nubuat yang ada di Alkitab yang sudah
ada dan lalu diberi nama Perjanjian Lama. Perjanjian Baru
terkadang disebut sebagai Kitab Yunani Kristen karena ditulis dalam
bahasa Yunani oleh para pengikut Yesus yang belakangan dikenal
sebagai Kristen.
Proses terjadinya Kitab Suci Perjanjian Baru

• Antara tahun 7 atau 6 SM – 30 Masehi : periode


Hidup Yesus
• Antara tahun 30-120 SM : Penyusunan Kitab
Suci Perjanjian Baru

• Antara Tahun 120-400 Masehi : Pembentukan


Kanon (Daftar resmi Kitab Suci Perjanjian Baru )
Bagian –Bagian Kitab Suci
Perjanjian Baru
Matius

Markus
Injil

Lukas

Yohanes
I Korintus Galatia

Roma II Korintus
Efesus

Filipi

Surat-Surat Kolose
Paulus
I. Tessalonika

II. Tessalonika
Filemon

Titus I Timotius II Timotius


Para Rasul Kitab Wahyu

Kisah Para
Ibrani Rasul

Surat Kepada
Wahyu Orang Ibrani
7
7
Yakobus I Petrus

7 7

7 II Petrus
7
I Yohanes
7
7 SURAT- 7
SURAT II Yohanes
KATOLIK 7 7

III Yohanes

7
7

7
Yudas
7
7
Matius

Matius, - Menceritakan kisah Yesus dari segi sebagai Mesias , Raja orang Israel. Injil
ini penuh dengan penggenapan nubuat-nubuat Perjanjian Lama.

Kitab Matius mempunyai amanatt tentang Kabar Baik bahwa Yesus adalah
Raja Penyelamat yang dijanjikan oleh Tuhan, ini dapat terlihat melalui
contoh Doa Bapa Kami. Melalui Kerajaan Allah inilah Yesus Kristus akan
memulihkan kondisi Bumi dan kehidupan umat manusia. Oleh karena itu,
hal inilah yang akan menjadi kesaksian bagi semua bangsa, barulah akhir
sistem dunia ini berakhir . Melalui Yesus itulah Tuhan menepati apa yang
telah dijanjikan-Nya di dalam Perjanjian Lama kepada umat-Nya. Sekalipun
Yesus lahir dari orang Yahudi dan hidup sebagai orang Yahudi, namun Kabar
Baik itu bukanlah hanya untuk bangsa Yahudi saja melainkan untuk seluruh
dunia
Latar belakang Penulisan Matius
• ketergantungannya pada penyataan, janji, dan nubuat Perjanjian Lama (PL)
untuk membuktikan bahwa Yesus memang Mesias yang sudah lama
dinantikan;
• hal merunut garis silsilah Yesus, bertolak dari Abraham (Mat 1:1-17);
• pernyataannya yang berulang-ulang bahwa Yesus adalah "Anak Daud" (Mat
1:1; Mat 9:27; Mat 12:23; Mat 15:22; Mat 20:30-31; Mat 21:9,15; Mat
22:41-45);
• penggunaan istilah yang khas Yahudi seperti "Kerajaan Sorga" (yang searti
dengan "Kerajaan Allah") sebagai ungkapan rasa hormat orang Yahudi
sehingga segan menyebut nama Allah secara langsung, dan
• petunjuknya kepada berbagai kebiasaan Yahudi tanpa memberikan
penjelasan apa pun (berbeda dengan kitab-kitab Injil yang lain).
Tujuan Penulisan Injil Matius

Matius menulis Injil ini :


• untuk memberikan kepada sidang pembacanya kisah seorang saksi mata mengenai
kehidupan Yesus,
• untuk meyakinkan pembacanya bahwa Yesus adalah Anak Allah dan Mesias yang
dinubuatkan oleh nabi-nabi Perjanjian Lama, yang sudah lama dinantikan, dan
• untuk menunjukkan bahwa Kerajaan Allah dinyatakan di dalam dan melalui Yesus
Kristus dalam cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Matius ingin sekali agar pembacanya memahami bahwa:


• hampir semua orang Israel menolak Yesus dan kerajaan-Nya. Mereka tidak mau
percaya karena Ia datang sebagai Mesias yang rohani dan bukan sebagai Mesias yang
politis (yang akan membebaskan mereka dari penjajahan [[Romawi Kuno|Romawi).
• Hanya pada akhir zaman Yesus akan datang dalam kemuliaan-Nya sebagai Raja segala
raja untuk menghakimi dan memerintah semua bangsa.
Markus

Markus - Menceritakan kisah Yesus dari segi sebagai Hamba

Injil Markus adalah kitab kedua Perjanjian Baru. Meskipun ini


merupakan kitab kedua, kitab ini dianggap yang tertua oleh
para pakar Alkitab. Injil Markus termasuk Injil Sinoptis
Latar Belakang Injil Markus
• Markus menulis Injil ini terutama untuk orang-orang Grika dan bangsa-bangsa
lainnya yang berbicara bahasa Yunani di kekaisaran Romawi, berbeda dengan
Matius yang menulis untuk orang-orang Yahudi. Hal ini dapat dilihat dari pilihan
kata yang digunakan, referensi-referensi Perjanjian Lama yang dicantumkan,
penjelasan tentang adat-istiadat orang Yahudi yang ditujukan kepada kaum non-
Yahudi.
• Markus juga menggunakan istilah Anak Allah untuk menyebut Tuhan Yesus
(Markus 1:1), bandingkan dengan Matius yang menggunakan istilah Anak Daud
(Matius 1:1) dan Lukas yang menggunakan istilah Anak Manusia dan Firman
Lukas

• Lukas - Mempresentasikan Yesus sebagai Anak


Manusia yang datang untuk mencari dan
menyelamatkan mereka yang terhilang.
• Kitab Injil Lukas menceritakan Yesus sebagai Raja
Penyelamat yang dijanjikan Tuhan untuk Israel dan
untuk seluruh umat manusia. Dalam bukunya ini Lukas
menulis bahwa Yesus telah diberi tugas oleh Roh Kudus
untuk menyiarkan Kabar Baik dari Tuhan kepada kaum
miskin.
Yohanes

• Yohanes - Mempresentasikan Yesus sebagai Firman Allah yang


menjelma menjadi manusia, Kristus, yang berarti, Yang
Diurapi.

• Injil Yohanes adalah kitab keempat Perjanjian Baru.


Penulis kitab ini adalah Yohanes sang Penginjil. Tema
umum yang diambil adalah Yesus Putra Allah. Tanggal
penulisan sekitar 80-95 M. Kitab ini adalah satu-satunya
Injil non-sinoptis. Yohanes dalam Injilnya
menggambarkan Yesus sebagai cahaya dunia, sebagai
sabda atau firman yang telah menjadi daging.
Latar Belakang Penulisan Yohanes
• Injil Yohanes adalah unik di antara keempat Injil. Injil ini mencatat banyak hal

tentang pelayanan Yesus di daerah Yudea dan Yerusalem yang tidak ditulis oleh

ketiga Injil yang lain, dan menyatakan dengan lebih sempurna rahasia tentang

kepribadian Yesus. Yohanes diidentifikasikan secara tidak langsung sebagai "murid

yang dikasihi-Nya". Kesaksian tradisi Kekristenan serta bukti yang terkandung dalam

Injil ini sendiri menunjukkan bahwa penulisnya adalah Yohanes anak Zebedeus, salah

satu di antara dua belas murid dan anggota kelompok inti Kristus (Petrus, Yohanes,

dan Yakobus).

• Injil Yohanes memuat hal penting dalam Kekristenan, yaitu penyataan kasih Allah

kepada dunia.
Alasan membaca Kitab Suci
• Ada ungkapan yang menyatakan bahwa tidak mengenal Kitab
Suci berarti tidak mengenal Yesus.

• Karena iman tumbuh dan berkembang dengan membaca Kitab


Suci

• Karena Kitab Suci adalah buku gereja, buku iman gereja. Kitab
suci adalah sabda Allah dalam bahasa Manusia

• Dengan Kitab Suci kita dapat semakin mempersatukan diri


dengan saudara-saudari kita.

• Dengan membaca Kitab Suci kita dapat menjadikan Kitab Suci


sebagai pedoman dan arah tujuan hidup
Dua syarat dalam Membina Iman

• Iman dan keyakinan bahwa Kitab Suci (Alkitab)


bukan surat kabar atau cerita pendek, melainkan
Kitab yang dipakai Tuhan untuk berfirman. Oleh
sebab itu membaca Kitab Suci harus dalam keadaan
berdoa.
• Ketekunan dan membiasakan diri membaca Kitab
Suci.
Thank You
Very Much

Vous aimerez peut-être aussi