Vous êtes sur la page 1sur 6

AVIATI DITA NINGSIH

2010110042

TUGAS PENGANTAR MAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

Menjalankan usaha adalah hal yang menantang, kreatif, dan fleksibel bagi masa
depan seseorang serta menjadi bos bagi diri sendiri. Disamping mendapatkan
penghasilan, juga menciptakan cara hidup baru dalam kehidupan.
Menjadipengusaha memerlukan tinjauan kedepan, kegigihan, dan keberanian.
Anda akan keluar dari zona nyaman yang memberikan anda gaji dan melangkah
kedalam teritori dunia usaha yang belum pasti.

Kewirausahaan memerlukan karakter yang berbeda. Apakah anda memiliki


karakter tersebut?

Bagaimana anda tahu mana yang lebih baik, menjadi karyawan dengan gaji
bulanan atau pengusaha sukses? Meskipun tidak ada rumusan yang menjamin
keberhasilan usaha, menurut beberapa studi terdapat beberapa karakter tertentu
yang dimilikipengusaha.
1. Memiliki Kepercayaan Diri:

Untuk menjadi pengusaha sukses, anda perlu memiliki keyakinan diri yang luar
biasa. Apakah anda bersedia mengatasi semua hambatan dan mencapai tujuan
anda?

Jika anda memiliki keyakinan anda bisa melakukannya, maka akan memberikan
semua keyakinan yang diperlukan. Dapatkah anda menghitung keyakinan diri
anda sendiri?. Tentu saja anda dapat melakukannya, dengan mencoba
mendorong diri anda untuk melakukan sedikit lebih banyak dari yang biasa
dilakukan setiap harinya. Dan tidak lama, anda akan menemukan diri anda
menyelesaikan hal-hal yang mungkin sebelumnya dianggap tidak mungkin.

2. Memiliki Keyakinan Pada Masa Depan Usaha Anda:

Tanyakan pada diri anda, apakah anda benar-benar yakin dengan usaha yang
anda lakukan. Jika anda tidak terlalu yakin, anda perlu terus mencarinya hingga
anda dapat menentukan satu hal dimana anda bersedia berkomitmen. Agar
berhasil di bisnis, anda harus fokus selama 24 jam sehari. Anda akan terus
membangun, memperbaiki, dan investasi. Hal ini memerlukan komitmen diri yang
luar biasa.

3. Fokus Pada Kekuatan Anda:

Setiap orang memiliki kekuatan dan kelemahan. Untuk menjadi pengusaha yang
efektif, anda perlu menentukan kekuatan anda dan fokus. Anda akan lebih
berhasil dengan mampu mengkanalkan upaya anda ke dalam area terbaik anda.
Misalnya, jikamarketing adalah keahlian anda, maka anda perlu mempertajam
keahlian tersebut dan menggunakan sepenuhnya dalam bisnis. Serta minta
bantuan di bidang yang menjadi kelemahan anda, seperti mencari akuntan. Anda
bahkan dapat mengubah kelemahan menjadi kekuatan dengan berlatih atau
mempelajari area tersebut.

4. Memiliki Keterampilan Mengenali Peluang:

Jika bisnis anda hancur ke esokan harinya, bagaimana anda menyikapinya?


Mungkin menganggap sebagai kerugian yang besar, atau sebagai peluang untuk
membuat awal baru – untuk meningkatkan, tumbuh, membangun kembali?

Pengusaha yang berhasil melihat segala sesuatunya sebagai sumber peluang.


Mereka memiliki sifat ingin tahu dan bertanya segala hal. Tidak memandang apa
yang ada dihadapannya, mereka selalu bertanya-tanya jika ada cara melakukan
hal dengan lebih baik. Dan jika mereka berpikir bahwa memang ada jalan yang
lebih baik, mereka akan menemukan solusi dengan sendirinya atau mendapatkan
bantuan dari ahli. Juga, peluang dapat ditemukan dengan banyak cara dan
tempat, dan dengan bantuan internet, banyak peluang yang mengetuk layar
komputer anda. Jika anda pengusahasejati, anda akan melihat peluang
dimanapun.
5. Menjadi Pengambil Keputusan:

Jika anda memerlukan beberapa informasi, mampukah anda mendapatkannya


dengan cepat, tanpa membuang waktu orang lain atau waktu anda?.Letakkan
secara terpisah, jika anda harus membuat keputusan, mampukah anda
mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan cukup cepat dan kemudian
membuat keputusan? Atau akankah anda menunda-nunda, sampai pada
kenyataan anda belum membuat keputusan? Menjadi
seorang pengusaha melibatkan banyak membuat keputusan. Ingatlah bahwa
masing-masing keputusan yang anda buat, tanpa memperdulikan seberapa
penting pada saat munculnya, akan mempengaruhi bisnis anda.
Kebanyakan pengusahasukses memiliki insting yang akurat, yang mereka
gunakan pada saat mereka merasa ragu.

6. Menjadi Seorang Pemimpin:

Anda tidak mungkin melakukan segala sesuatunya sendiri. Ada saatnya anda
memerlukan pegawai, menemui investor, mengajukan pinjaman – sehingga, anda
berperan sebagai seorang pemimpin. Jika anda tidak memiliki kemampuan
memimpin, anda tidak akan mampu mendapatkan pengikut. Sebagai pemimpin
perusahaan, orang yang anda pekerjakan akan melihat anda sebagai panutan dan
dukungan. Kemampuan memperikan dukungan dan panduan yang benar adalah
dasar keberhasilan anda sebagai pengusaha di lingkup yang besar.

Berpikir berhasil…. Memiliki hasrat… Merencanakan dengan baik…. Bekerja


keras… Mau belajar… Tekun dan memiliki keyakinan… Memimpin dengan
memberikan contoh adalah karakter menjadi seorang pengusaha sukses.
Kelik, Lulusan SMA yang Jadi Pengusaha Sukses

Meski hanya lulusan sekolah menengah atas, Arifdiarto Ambar Wirawan (35) atau
yang akrab disapa Kelik berhasil menjadi pengusaha sukses. Usaha geplak dan
peyek tumpuk yang sudah digelutinya selama 10 tahun ini mampu meraih omzet
hingga Rp 60 juta per bulan.

Dengan margin 30 persen, Kelik bisa menyisakan keuntungan sekitar Rp 18 juta


per bulan. Nilai yang luar biasa bagi pengusaha di Kabupaten Bantul, DI
Yogyakarta. Meski sudah sukses, ia belum merasa puas. Penambahan cabang
gerai baru di kota lain menjadi obsesinya ke depan.

Kelik membuka usaha geplak dan peyek tumpuk bersama istrinya, Sri Kasih (32),
di Jalan Wahid Hasyim, Bantul. Toko berukuran 5 x 8 meter itu berdampingan
dengan rumah tempat tinggalnya sekaligus lokasi produksi. Dulu, toko itu hanya
berupa bangunan bambu, tetapi kini sudah berkembang menjadi bangunan
permanen dengan desain lebih menarik.

Dalam sehari, Kelik membutuhkan sekitar 2,5 kuintal gula pasir untuk membuat
geplak. Untuk peyek tumpuk, ia butuh sekitar 50 kilogram kacang dan 25 kilogram
tepung beras per hari. Untuk membantunya berproduksi, ia mempekerjakan 20
tenaga kerja.

Apa istimewanya geplak buatan Kelik. Menurut dia, ia hanya menggunakan gula
asli tanpa pemanis sehingga rasa manisnya lebih mantap. Tak heran jika geplak
yang dijual seharga Rp 16.000 per kilogram itu laris manis. ”Kalau bentuknya
hampir sama produk milik orang lain, tetapi dari segi rasa, konsumen bisa
membedakannya,” katanya.

Untuk membuat geplak, ia memakai kelapa, gula, dan aroma sesuai selera.
Proses pembuatan geplak diawali dengan pemarutan kelapa lalu santannya
ditempatkan di kuali dan dicampur dengan gula kemudian diaduk. Setelah
dinaikkan ke tungku sekitar 4 jam, lalu diturunkan dan diberi aroma, olahan itu
kemudian dibentuk dan diangin-anginkan selama 10 menit.

Menurut Kelik, produknya yang dinilai istimewa adalah peyek tumpuk. Sesuai
dengan namanya, peyek tersebut dibuat dengan cara menyusun sehingga
membentuk rangkaian peyek. Berbeda dengan peyek pipih yang dimasak dengan
satu kali penggorengan, peyek tumpuk digoreng selama tiga kali.

Pertama, penggorengan dimaksudkan untuk membuat susunan peyek. Setelah


terbentuk susunan, peyek dipindahkan ke penggorengan kedua. Pada
penggorengan pertama, nyala api harus kuat agar efek panasnya tinggi.
Tujuannya supaya kacangnya bisa lekas matang. Di penggorengan kedua, nyala
api justru lebih kecil karena tujuannya supaya peyek secara keseluruhan bisa
matang. ”Kalau apinya terlalu besar, bisa gosong,” ujar bapak tiga anak ini.

Sebelum masuk ke penggorengan terakhir, peyek terlebih dahulu diangin-


anginkan selama semalam. Tujuannya supaya peyek benar-benar renyah dan
gurih. Peyek tersebut dijual seharga Rp 32.000 per kilogram. Untuk proses
pengapian, ia memanfaatkan tempurung kelapa.

”Untuk membuat peyek dan geplak, dalam sehari saya butuh sekitar 750 butir
kelapa. Kalau tempurungnya tidak saya manfaatkan kan sayang. Hitung-hitung,
ongkos produksi bisa ditekan, apalagi harga gas dan minyak tanah sudah sangat
mahal,” katanya.

Ide pembuatan peyek tumpuk sebenarnya berasal dari mertuanya yang kebetulan
bernama Mbok Tumpuk. Sebagai menantu, Kelik berhasil meningkatkan usaha
mertuanya dengan tetap mempertahankan nama Mbok Tumpuk sebagai identitas
produknya.

Menurut Kelik, membuka usaha di bidang makanan awalnya tergolong susah.


Karena belum dikenal masyarakat, biasanya penjualan masih minim. Kalau tidak
kuat, si pengusaha bisa saja memutuskan untuk berhenti.

”Bagi saya, usaha butuh konsistensi. Meski awalnya tidak laku, saya harus terus
berproduksi. Saya tidak boleh menyerah. Konsistensi juga faktor utama untuk
menumbuhkan kepercayaan pelanggan,” paparnya.

Selain konsistensi, lanjut Kelik, faktor kejujuran juga memegang peranan penting.
Kepada pembeli, ia selalu menginformasikan soal masa kedaluwarsa produknya.
Kalau waktunya tinggal sedikit, ia menyarankan pembeli tidak mengambilnya,
apalagi jika peyek atau geplak tersebut akan dibawa ke luar kota.

Kelik hanya menjual geplak dan peyeknya di toko sendiri. Ia sengaja tidak
menitipkannya ke toko-toko lain meski banyak permintaan. Ia khawatir bila
dititipkan, harga dan kualitas tidak bisa terkontrol. ”Bisa saja di toko lain produk
kami dijual sangat mahal. Mereka juga bisa saja menjual produk kedaluwarsa.
Kalau sudah begitu, citra kami pasti hancur,” katanya.

Ia berharap bisa membuka gerai sendiri di kota-kota besar. Dengan pengendalian


sendiri, ia yakin usahanya bisa maju karena semuanya lebih terkontrol. Sampai
sekarang saja, Kelik bersama istri masih terlibat langsung dalam proses
peracikan bumbu.
PENUTUP

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
bimbingan dan rahmatnya selama penulis menyusun karya tulis ini.
Dengan tersusunnya karya tulis ini berarti telah terpenuhi sebagai tugas penulis
dalam rangka menambah nilai tugas .
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ini masih belum
sempurna dan masih banyak kekurangan-kekurangan. Namun berkat bimbingan
dan pengarahan Bapak serta beberapa pihak maka penyusun dapat
menyelesaikan karya tulis ini dengan baik.
Untuk ini pada kesempatan ini tak lupa penyusun mohon maaf yang sebesar-
besarnya bila dalam penyusunan karya tulis ini masih belum sempurna.

Vous aimerez peut-être aussi