Vous êtes sur la page 1sur 19

Afrika Selatan merupakan salah satu negara tertua di benua Afrika.

Banyak suku telah


menjadi penghuninya termasuk suku Khoi, Bushmen, Xhosa dan Zulu. Penjelajah
Belanda yang dikenal sebagai Afrikaner tiba disana pada 1652. Pada saat itu Inggris
juga berminat dengan negara ini, terutama setelah penemuan cadangan berlian yang
melimpah. Hal ini menyebabkan Perang Britania-Belanda dan dua Perang Boer. Pada
1910, empat republik utama digabung di bawah Kesatuan Afrika Selatan. Pada 1931,
Afrika Selatan menjadi jajahan Britania sepenuhnya.

Walaupun negara ini berada di bawah jajahan Britania, mereka terpaksa berbagi kuasa
dengan pihak Afrikaner. Pembagian kuasa ini telah berlanjut hingga tahun 1940-an,
saat partai pro-Afrikaner yaitu Partai Nasional (NP) memperoleh mayoritas di
parlemen. Strategi-strategi partai tersebut telah menciptakan dasar apartheid (yang
disahkan pada tahun 1948), suatu cara untuk mengawal sistem ekonomi dan sosial
negara dengan dominasi kulit putih dan diskriminasi ras. Namun demikian
pemerintahan Britania kerap kali menggagalkan usaha apartheid yang menyeluruh di
Afrika Selatan.

Pada tahun 1961, setelah pemilu khusus kaum kulit putih, Afrika Selatan
dideklarasikan sebagai sebuah republik. Bermula pada 1960-an, 'Grand Apartheid'
(apartheid besar) dilaksanakan, politik ini menekankan pengasingan wilayah dan
kezaliman pihak polisi.

Penindasan kaum kulit hitam terus berlanjut sehingga akhir abad ke-20. Pada Februari
1990, akibat dorongan dari bangsa lain dan tentangan hebat dari berbagai gerakan
anti-apartheid khususnya Kongres Nasional Afrika (ANC), pemerintahan Partai
Nasional di bawah pimpinan Presiden F.W. de Klerk menarik balik larangan terhadap
Kongres Nasional Afrika dan partai-partai politik berhaluan kiri yang lain dan
membebaskan Nelson Mandela dari penjara. Undang-undang apartheid mulai dihapus
secara perlahan-lahan dan pemilu tanpa diskriminasi yang pertama diadakan pada
tahun 1994. Partai ANC meraih kemenangan yang besar dan Nelson Mandela, dilantik
sebagai Presiden kulit hitam yang pertama di Afrika Selatan. Walaupun kekuasaan
sudah berada di tangan kaum kulit hitam, berjuta-juta penduduknya masih hidup
dalam kemiskinan.

Sewaktu Nelson Mandela menjadi presiden negara ini selama 5 tahun,


pemerintahannya telah berjanji untuk melaksanakan perubahan terutamanya dalam
isu-isu yang telah diabaikan semasa era apartheid. Beberapa isu-isu yang ditangani
oleh pemerintahan pimpinan ANC adalah seperti pengangguran, wabah AIDS,
kekurangan perumahan dan pangan. Pemerintahan Mandela juga mula
memperkenalkan kembali Afrika Selatan kepada ekonomi global setelah beberapa
tahun diasingkankan karena politik apartheid. Di samping itu, dalam usaha mereka
untuk menyatukan rakyat pemerintah juga membuat sebuah komite yang dikenal
dengan Truth and Reconciliation Committee (TRC) dibawah pimpinan Uskup
Desmond Tutu. Komite ini berperan untuk memantau badan-badan pemerintah seperti
badan polisi agar masyarakat Afrika Selatan dapat hidup dalam aman dan harmonis.

Presiden Mandela menumpukan seluruh perhatiannya terhadap perdamaian di tahap


nasional, dan mencoba untuk membina suatu jatidiri untuk Afrika Selatan dalam
masyarakat majemuk yang terpisah oleh konflik yang berlarut-larut selama beberapa
dasawarsa. Kemampuan Mandela dalam mencapai objektifnya jelas terbukti karena
selepas 1994 negara ini telah bebas dari konflik politik. Nelson Mandela meletakkan
jabatannya sebagai presiden partai ANC pada Desember 1997, untuk memberi
kesempatan kepada Presiden yang baru yaitu Thabo Mbeki. Mbeki dipilih sebagai
presiden Afrika Selatan selepas memenangi pemilu nasional pada tahun 1999, dan
partainya menang tipis dua pertiga mayoritas di parlemen. Presiden Mbeki telah
mengalihkan fokus pemerintahan dari pendamaian ke perubahan, terutama dari segi
ekonomi negara.

[sunting] Kemandirian

Setelah empat tahun untuk merundingkan, Uni Afrika Selatan diciptakan dari daerah
jajahan Mantel dan Kelahiran, seperti halnya Negara Merdeka Orange dan Transvaal,
pada 31 Mei 1910, persis delapan tahun setelah akhir dari Perang Boer Kedua. Baru
saja didirikan Uni Afrika Selatan adalah satu dominion dari Britania Raya.Dari
1913,kepemilikan darat oleh ' hitam di batasi; di langkah itu mereka yang punya
kontrol semata-mata hanya 7% negara. Sejumlah lahan dipesan untuk orang-orang
berasal dari nanti secara garis besar bertambah. [16]

Pada 1931 perserikatan secara efektif kemandirian diijinkan dari kerajaan Inggris
dengan jalan lintasan dari Dekrit Westminster, yang britania morphed posisi diantara
Afrika Selatan ke dalam tersebut Raja berbeda dari Afrika Selatan. Pada 1934, Pihak
Orang Afrika Selatan dan Pihak Nasional menggabungkan bentuk Pihak bersatu,
mencari kerujukan di antara Eropa Kelahiran Afrika dan Berbahasa Inggris "Putih".
Pada 1939 belahan pihak berlalu masukan dari perserikatan ke dalam Perang Dunia 2
sebagai satu bersekutu dari kerajaan Inggris, satu gerakan yang mana Pihak Nasional
pengikut betul-betul ditentang.

[sunting] Apartheid

Artikel utama: Afrika selatan di bawah apartheid

Pada 1948, Partai Nasional terpilih untuk menguasai Afrika Selatan. Hal ini
memperkuat implementasi pemisahan rasial di bawah kekuasaan kolonial Inggris dan
Belanda, dan pemerintahan Afrika Selatan selanjutnya sejak terbentuknya
perserikatan (Union). Pemerintahan Nasionalis mengatur jalannya undang-undang
pemisahan, menggolongkan orang-orang ke dalam tiga ras, mengembangkan hak-hak
dan batasan-batasan untuk masing-masing golongan, seperti hukum pass dan batasan
pemukiman. Minoritas kulit putih menguasai mayoritas kulit hitam yang jauh lebih
besar. Sistem pemisahan ini kemudian dikenal secara kolektif sebagai apartheid.

Pemencilan ini dimaksudkan kulit putih untuk mengontrol kekayaan yang


mempercepat industrialisasi dari 1950an, '60an, dan ' 70an. Selama minoritas Kulit
Putih menikmati standar paling tinggi di seluruh Afrika, seringkali dibandingkan
dengan negara-negara barat Dunia Pertama, mayoritas Kulit Hitam tetap dirugikan
dalam setiap tingkat, meliputi pendapatan, pendidikan, rumah, dan tingkat harapan
hidup. Pada 31 Mei 1961, mengikuti referendum orang-orang kulit putih, negara ini
menjadi sebuah republik dan meninggalkan Persemakmuran (Britania). Ratu
Elizabeth II tidak lagi menjadi kepala negara dan Gubernur Jendral terakhir menjadi
Presiden Negara.
Apartheid menjadi semakin kontroversial, mendorong ke arah meluasnya sanksi
internasional, divestasi dan kerusuhan serta penindasan dalam Afrika Selatan. Suatu
periode panjang penindasan oleh pemerintah, dan kadang-kadang dengan kekerasan,
pemogokan, demonstrasi, protes, dan sabotase dengan menggunakan bom atau cara
lain, oleh berbagai gerakan anti-apartheid yang diikuti terutama oleh Kongres
Nasional Afrika (ANC).

Di akhir 1970-an, Afrika selatan mulai mengembangkan program senjata nuklir. Pada
dekade berikutnya, menghasilkan enam senjata nuklir deliverable. Dasar pemikiran
untuk gudang senjata nuklir diperdebatkan. Beberapa komentator meyakini tersebut
para pemimpin Vorster dan P.W. Botha menginginkan agar mampu intervensi
Amerika catalyse pada peristiwa di mana satu peperangan di antara Afrika Selatan
dan Bahasa Kuba Yang mendukung pemerintah MPLA dari Angola.

[sunting] Demokrasi

Pada 1990 Pihak Nasional pemerintah ambil langkah pertama ke arah ketika ini
mengangkat larangan pada Nasional Afrika Kongres dan organisasi lain kenegaraan
sayap kiri. Ini tercair Nelson Mandela dari memenjara setelah duapuluh tujuh
pemenjaraannya tahun pada satu kalimat sabot. Pemerintah yang mencabut legislasi
aparteid. Afrika selatan menghancurkan gudang senjata nuklir ini dan mengabulkan
ke Nuklir Bukan Perkembang Biakan Traktat. Afrika selatan menggenggam ini
pertama dengan pemilihan rasial multi pada 1994, yang ANC Yang dimenangi oleh
satu mayoritas berlimpahan. Ini telah dalam kuasa selalu sejak.

Di Afrika Selatan aparteid tempatkan, jutaan Selatan Orang Afrika, kebanyakan


hitam, telah berlanjut tinggal di dalam kemiskinan, sepertinya telah sulit untuk
mengganti kerugian dengan cepat untuk generasi dari alpa bidang pendidikan dan
kemasyarakatan. Kemiskinan antara putihi, tadi jarang, telah tingkat sangat besar. [17]
Sementara beberapa telah tujukan ini sebagian ke warisan dari sistem aparteid, terus
meningkat beberapa atribut ini ke kegagalan dari pemerintah saat ini untuk
mengerjakan emisi kemasyarakatan. Sebagai tambahan, pemerintah saat ini telah
menggelut capai disiplin moneter dan fiskal untuk memastikan keduanya pembagian
kembali dari kekayaan dan kemajuan ekonomi. Sejak ANC Yang memimpin
pemerintah mengambil kekuatan, Pembangunan Manusia perserikatan bangsa-bangsa
Daftar Isi Buku dari Yang Afrika Selatan telah curah, sementara ini dengan mantap
naik hingga pertengahan - 1990s. [18] Beberapa ini dapat mungkin menjadi ditujukan
ke tentang penyakit BANTUAN dan kegagalan dari pemerintah untuk bertindak
menunjuknya. [19]

[sunting] Politik
Bangunan National Assembly di Kaapstad

Afrika Selatan merupakan negara demokrasi konstitusional dengan sistem tiga tingkat
dan institusi kehakiman yang bebas. Terdapat tiga peringkat yaitu nasional, wilayah
dan pemerintahan lokal yang mempunyai badan legislatif serta eksekutif dengan
daerah kekuasaan masing-masing.

Presiden Afrika Selatan memegang dua jabatan yaitu sebagai Kepala Negara dan juga
Kepala Pemerintahan. Ia dipilih sewaktu Sidang Nasional (National Assembly) dan
Majelis Provinsi-provinsi Nasional (National Council of Provinces) bergabung.
Lazimnya, Presiden adalah pemimpin partai mayoritas di Parlemen.

National Assembly mempunyai 400 anggota yang dipilih melalui pemilu secara
perwakilan proporsional. National Council of Provinces, yang telah menggantikan
Senat pada 1997, terdiri dari 90 anggota yang mewakili setiap 9 provinsi termasuk
kota-kota besar di Afrika Selatan.

Di Afrika Selatan, pemilu diadakan setiap 5 tahun dan setiap rakyat berusia 18 tahun
ke atas diwajibkan untuk ikut. Pemilu terakhir ialah pada April 2004, di mana partai
ANC berhasil memenangkan 69,68% kursi di parlemen. Partai ini bersama Partai
Kebebasan Inkatha (6,97%) telah membentuk aliansi pemerintahan. Partai-partai
oposisi utama termasuk Aliasi Demokrat (12,37%), Gerakan Demokratik Bersatu atau
UDM (2,28%), Demokrat Bebas atau ID (1,73%), Partai Nasional Baru atau NNP
(1,65%) dan Partai Demokratik Kristen Afrika atau ACDP (1,6%).

Di samping itu, setiap provinsi di Afrika Selatan mempunyai satu penggubal undang-
undang negeri dan Majelis Eksekutif yang diketuai oleh seorang Perdana Menteri atau
"Premier".

[sunting] Hubungan RI-Afrika Selatan

Hubungan Indonesia-Afrika Selatan sudah terjalin baik sejak tahun 1994 ketika kedua
negara menandatangani komunike bersama pembukaan hubungan diplomatik. Secara
politis, Indonesia ikut mendukung perjuangan Kongres Nasional Afrika (ANC), partai
yang dulu dipimpin Nelson Mandela, untuk menentang apartheid.

Sejak zaman Presiden Soeharto sampai Megawati Soekarnoputri, kunjungan ke Afrika


Selatan sudah pernah dilakukan. Begitu sebaliknya, Mandela setidaknya dua kali ke
Indonesia, yakni ketika masih menjadi presiden (1997) dan setelah tak menjadi
presiden (2002).

Belakangan ini secara bergantian sejumlah pejabat kedua negara juga saling
berkunjung. Yang terakhir, Presiden Afrika Selatan mengunjungi RI pada April 2005,
dan kunjungan mantan presiden Indonesia Megawati Soekarnoputri pada waktu yang
hampir bersamaan untuk menerima sebuah penghargaan pejuang kemerdekaan. Ia
mewakili almarhum ayahnya, Ir. Soekarno. Sementara itu sejumlah pejuang
kemerdekaan dari berbagai belahan dunia (diwakili oleh anak/keluarga terdekat) juga
diundang di acara penghargaan ini, seperti Indira Gandhi, dan anak perempuan dari
Jawarharlal Nehru dari India.

[sunting] Pembagian administratif


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pembagian administratif Afrika Selatan

Peta Afrika Selatan

[sunting] Provinsi

Afrika Selatan terdiri dari sembilan provinsi yaitu:

1. Eastern Cape
2. Free State
3. Gauteng
4. KwaZulu-Natal
5. Limpopo
6. Mpumalanga
7. North West
8. Northern Cape
9. Western Cape

[sunting] Kota-kota utama


Kota-kota utama di Afrika Selatan termasuk Johannesburg, Durban, Cape Town,
Pretoria, Kimberley, Port Elizabeth dan Bloemfontein.

[sunting] Geografi
Afrika Selatan terletak di 29° 00' S, 24° 00' T. Luas kawasannya adalah 1.219.912
km² termasuk Pulau Robben dan Kepulauan Prince Edwards (Pulau Marion dan Pulau
Prince Edward). Afrika Selatan bersebelahan dengan Samudra Atlantik di pantai barat
dan Samudra Selatan dan Samudra Hindia di pantai timur. Arus utama di samudra-
samudra tersebut adalah arus sejuk Benguela dan arus hangat Agulhas. Titik paling
rendah adalah Samudra Atlantik pada 0 m dan paling tinggi ialah Njesuthi pada
ketinggian 3.408 m.

Afrika Selatan mempunyai iklim yang berbeda-beda. Di barat daya negara ini,
iklimnya adalah Mediterania, di kawasan pendalaman ia beriklim sederhana, dan di
timur laut iklimnya adalah subtropis.

Afrika Selatan merupakan sebuah negara yang kaya dengan bahan tambang bernilai
seperti emas, platinum dan berlian. Bahan tambang semulajadinya termasuklah emas,
kromium, antimoni, arang, biji besi, manganese, nikel, fosfat, biji timah, uranium,
berlian, platinum, kuprum, vanadium, garam, gas asli.

[sunting] Ekonomi

Kawasan Sandton di Johannesburg yang telah menjadi lokasi perusahaan-perusahaan


besar penggerak ekonomi Afrika Selatan.

Afrika Selatan adalah sebuah negara maju dengan penduduk yang berpendapatan
sederhana. Negara ini kaya dengan bahan tambang terutamanya bahan tambang
bernilai tinggi seperti emas, platinum dan berlian. Ia juga mempunyai sistem
keuangan, perundangan, telekomunikasi, energi, infrastruktur yang maju dan modern.
Bursa sahamnya di Johannesburg begitu aktif hingga pernah berada di urutan ke-10
terbesar di dunia.
Sejak kedatangan Inggris di sana, ekonomi negara bergantung kepada sektor
pertambangan. Tetapi beberapa dasawarsa yang lalu, kegiatan tersebut telah
digantikan oleh sektor produksi. Sektor industri Afrika Selatan yang sangat maju, dan
merupakan ekonomi ke-25 terbesar di dunia. Dengan hanya 7% penduduk dan 4%
jumlah kawasan keseluruhan Afrika, Afrika Selatan mengeluarkan lebih sepertiga
produk dan jasa di Afrika, dan hampir 40 % pengeluaran industri di Afrika. Bahan
komoditas yang diekspor: alat-alat mesin, makanan dan peralatan, bahan kimia,
produk petroliam dan peralatan ilmiah.

Namun demikan, wabah HIV merupakan masalah yang kritikal di negara ini.
Diperkirakan 4,79 juta penduduknya dijangkiti AIDS dan pemerintahan Afrika yang
baru terpaksa mengeluarkan berjuta-juta Rand untuk menangani masalah ini. Sejak
Afrika Selatan membuka perbatasannya selepas berakhirnya Apartheid, sindikat
NAPZA internasional telah memasuki negara ini. Kini Afrika Selatan adalah produsen
mariyuana terbesar di dunia. Pergolakan politik di Zimbabwe juga memberi dampak
yang buruk kepada ekonomi negara ini. Banyak investor asing khawatir masalah ini
akan berpengaruh kepada Afrika Selatan. Pada tahun 2002, masalah-masalah ini telah
menjadi faktor utama penurunan nilai Rand sebanyak 30 persen tetapi pada tahun
2004 mata uang Rand telah kembali kokoh.

Akibat dasar apartheid yang dilaksanakan selama lebih dari empat dasawarsa,
kemiskinan di kalangan penduduk kulit hitam merupakan masalah paling utama
pemerintahan baru Afrika Selatan. Pada akhir 1980-an dianggarkan 16 juta
penduduknya hidup di bawah paras kemiskinan dan 2,3 juta orang berisiko
kekurangan gizi dan kekurangan pangan. Walaupun begitu, pemerintahan kulit hitam
Afrika Selatan telah berhasil mengurangkan kemiskinan dari 42% pada 1994 ke 24%
pada tahun 2003.

[sunting] Demografi
Demografi di Afrika Selatan dibagi menjadi empat kumpulan utama yaitu: orang kulit
hitam, orang kulit putih, orang berwarna (orang dari Asia atau berdarah campuran)
dan orang berbangsa India.

Kaum yang terbesar di Afrika Selatan adalah kaum pribumi berkulit hitam yaitu 77%
jumlah penduduk di sini. Penduduk kulit hitam terdiri dari masyarakat majemuk yang
dapat diklasifikasikan kepada empat kelompok etnis berdasarkan kepada bahasa
masing-masing. Kelompok yang terbesar yaitu 50% penduduk Afrika di sini adalah
yang berbahasa Nguni termasuk bangsa Ndebele, Swazi, Xhosa dan Zulu. Kelompok
yang kedua terbesar adalah yang berbahasa Sotho-Tswana, termasuk beberapa bangsa
Sotho, Pedi, dan Tswana dan merupakan mayoritas di kebanyakan kawasan Highveld.
Dua kelompok yang terakhir adalah Tsonga, atau Shangaan, yang tertumpu di Utara
dan wilayah Mpumalanga, dan Venda, yang juga tertumpu di wilayah utara Afrika
Selatan.

Kaum kulit putih terdiri dari 11% penduduk di sini, yang berbangsa Belanda,
Perancis, Inggris dan Jerman. Kebanyakan orang Eropa di negara ini adalah keturunan
penjelajah-penjelajah awal di koloni Cape. Terdapat juga kelompok minoritas
Portugis — kelompok pertama dari keturunan penjelajah Eropa yang awal, manakala
kelompok kedua keturunan budak Belanda yang datang dari Indonesia.

9% dari penduduk Afrika Selatan terdiri dari bangsa berwarna atau coloured. Bangsa
ini termasuk kelompok yang kawin campur dan juga pendatang Asia, yang dibawa
masuk untuk bekerja sebagai kuli di Natal. Manakala, 3% lagi terdiri dari bangsa
India yang berasal dari pedagang-pedagang India.

[sunting] Pendidikan
Di Afrika Selatan, masa persekolahan adalah selama 13 tahun - atau tingkat. Namun,
tahun pertama pendidikan atau tingkat 0 dan tiga tahun terakhir yaitu dari tingkat 10
hingga tingkat 12 (juga dipanggil "matric") tidak diwajibkan. Kebanyakan sekolah
dasar menawarkan tingkat 0. Tetapi tingkat ini dapat juga dibuat di TK. Lazimnya
untuk memasuki universitas, seseorang wajib lulus "matric" dengan minimum tiga
mata pelajaran tingkat tinggi dan bukan sekadar lulus (standar). Malah beberapa
universitas prestisius akan mengenakan syarat akademik yang lebih tinggi. Walaupun
begitu, mereka yang lulus "National Senior Certificate" layak untuk belajar di
"technikon" atau kampus teknikal.

Di bawah sistem apartheid, sistem pendidikannya dirangka berdasarkan warna kulit


yaitu kementerian yang berbeda untuk pelajar kulit putih, berwarna, Asia, dan kaum
kulit hitam di luar Bantustan. Pengasingan ini telah menghasilkan 14 kementerian
pendidikan yang berbeda di negara ini.

Penstrukturan sistem pendidikan selepas era-apartheid merupakan tantangan yang


besar bagi pemerintahan negara ini. Pemerintahan baru telah membentuk suatu sistem
pendidikan nasional tanpa diskriminasi kaum tetapi menggabungkan 14 kementerian
pendidikan merupakan tugas yang sukar. Oleh karena itu pada Februari 1996,
Kementerian Pendidikan telah meluncurkan suatu kurikulum baru yang dinamakan
"Curriculum 2005". Kurikulum ini yang akan menggantikan dasar pendidikan
berdasarkan apartheid, akan memberi tumpuan kepada hasilnya yaitu pelajar akan
menjadi lebih proaktif dalam lingkungan di sekitarnya dan juga di dalam masyarakat.
Untuk mencapai obyektif ini, pada 1999 pemerintahan telah menyediakan 5,7 persen
anggaran belanja untuk sektor pendidikan termasuk membangun 2.000 sekolah-
sekolah baru, 65.000 ruang kelas yang baru dan beralatan lengkap, 60.000 guru-guru
yang terlatih dan 50 juta buku teks yang dicetak.

Pada 2004, Afrika Selatan mempunyai 366.000 guru dan hampir 28.000 sekolah-
sekolah -termasuk 390 sekolah khusus dan 1.000 sekolah swasta. Dari jumlah ini,
6.000 adalah sekolah tinggi (tingkat 7 hingga tingkat 12) dan selebihnya adalah
sekolah dasar (tingkat 1 hingga tingkat 6).

Afrika Selatan juga mempunyai suatu sistem pendidikan tinggi yang maju, yang juga
dipisahkan mengikut ras sewaktu era apartheid. Pada 1995 terdapat 385.000 pelajar
yang belajar di 21 universitas dan 190.000 pelajar di "technikon" (institut teknikal
atau vokasional). Hampir 37 persen adalah dari golongan kulit putih. Tetapi sejak
1994, penyertaan pelajar kulit hitam di universitas-universitas yang dikhususkan
untuk pelajar kulit putih telah bertambah secara mendadak. [1]
[sunting] Budaya

Penjara Pulau Robben yang menampung para tahanan politik era apartheid, termasuk
Nelson Mandela, kini merupakan salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO.

Pergaulan bebas di kalangan masyarakat Afrika Selatan di kawasan-kawasan


perkotaan dan penindasan budaya kaum kulit hitam sewaktu era apartheid telah
mengakibatkan hilangnya cara hidup lama di kota-kota di sini. Namun, budaya kulit
hitam masih ada di kawasan pedesaan. Beberapa perbedaan budaya tetap ada diantara
etnis-etnis di sana, seperti adat perkawinan dan hukum adat mereka. Tetapi pada
umumnya, tradisi masyarakat kulit hitam adalah berlandaskan kepercayaan kepada
dewa-dewa yang perkasa serta maskulin, semangat nenek-moyang dan kuasa-kuasa
gaib. Poligami juga dibenarkan dan "lobolo" (mas kawin) biasanya akan dibayar.
Kerbau memainkan peranan penting dalam kebanyakan budaya, sebagai simbol
kekayaan dan hewan korban.

Kesenian Afrika Selatan dapat dilihat dari berbagai lukisan gua dan batu oleh suku
San, beberapa diantaranya dilukis sejak 26.000 tahun yang lalu. Manik-manik yang
direka secara teliti oleh suku Zulu juga merupakan kerajinan tangan yang populer di
negara ini. Sayangnya, budaya kaum kulit hitam telah dihapus sewaktu era-apartheid.
Tradisi sehari-hari yang berkaitan erat dengan tradisi dan budaya kaum kulit hitam
telah diabaikan dan juga dihapuskan. Contoh yang paling ketara adalah pemusnahan
"District Six", suatu kawasan multibudaya di Cape Town dan Sophiatown di
Johannesburg, di mana banyak pemusik-pemusik terkenal internasional berkumpul
dan mengasah kemahiran mereka. Antara kelompok musik terkenal termasuklah
Ladysmith Black Mambazo yang berhasil membawa musik Afrika Selatan ke dunia
Barat, sebelum dan juga selepas apartheid.

Dari segi makanan, bistik atau sosis boerewors, sayur rebus dan chips (kentang
goreng) adalah makanan utama, dan makanan yang lebih menantang biasanya agak
menakutkan. Makanan di sini mengarah lebih kepada daging. Makanan kaum Afrika
jarang dijual di restoran-restoran disini, walaupun orang-orang dapat mendapatkan
nasi yang murah serta "stew" dari gerai-gerai di perkotaan. Bir dan brandy merupakan
minuman paling popular di kalangan masyarakatnya, dan anggur semakin popular di
sini.

Republik Demokratik Federal Ethiopia (Ityop'iya, bahasa Amhara ኢትዮጵያ) atau


Etiopia adalah sebuah negara yang terletak di Afrika.
Ethiopia mempunyai salah satu sejarah terlengkap sebagai negara merdeka di benua
tersebut. Merupakan negara tertua di dunia, kawasan Ethiopia juga merupakan salah
satu tempat peradaban yang terawal di dunia. Pemerintahan Ethiopia pertama
dibentuk sekitar tahun 980 SM dan menerima agama Kristen pada abad ke-4 M.
Negara ini cukup unik jika dibandingkan dengan negara-negara Afrika lainnya karena
tidak pernah dijajah selama masa Perebutan Afrika, dan terus merdeka hingga tahun
1936, saat pasukan Italia menguasai negara tersebut. Pasukan-pasukan Britania Raya
dan Ethiopia mengalahkan tentara Italia pada 1941, dan Ethiopia memperoleh kembali
kedaulatannya setelah menanda tangani Perjanjian Britania-Ethiopia pada Desember
1944. Ethiopia dulu pernah bernama Abisinia.

Kini, Ethiopia merupakan negara berbentuk republik dan mengambil bagian secara
aktif dalam aktivitas-aktivitas kerjasama internasional. Ibukotanya, Addis Ababa
merupakan pusat administrasi Kesatuan Afrika (AU).

Ethiopia masih memakai kalendar Julian sehingga negara ini akan membuka
serangkaian perayaan dalam menyambut milenium ketiga berdasarkan penanggalan
kalendar tersebut. Negara di Tanduk Afrika ini menggunakan kalender Julian yang
ketinggalan sekitar 7 tahun dibandingkan dengan kalender Gregorian yang lebih
umum digunakan di seluruh dunia[5].

Republik Liberia adalah sebuah negara di pesisir barat Afrika yang berbatasan
dengan Sierra Leone, Guinea, dan Pantai Gading. Baru-baru ini Liberia dilanda dua
perang saudara (1989–1996 dan 1999–2003) yang mengakibatkan ratusan ribu
penduduknya mengungsi sekaligus menghancurkan ekonomi Liberia.

[sunting] Ekonomi
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Ekonomi Liberia

Ekonomi Liberia sangat bergantung kepada ekspor bijih besi. Sebelum 1990 Liberia
juga mengekspor karet. Perang saudara yang panjang telah menghancurkan banyak
infrastruktur negara, dan Liberia sangat tergantung kepada bantuan luar negeri. Pada
2005 negara ini memiliki tingkat pengangguran 85%, terburuk di dunia.

Republik Demokratik Kongo, (sebelumnya bernama Zaire antara tahun 1971 dan
1997), adalah sebuah Negara di Afrika bagian Tengah. Negara ini berbatasan dengan
Republik Afrika Tengah dan Sudan di sebelah utara; Uganda, Rwanda, Burundi, dan
Tanzania di timur; Zambia dan Angola di selatan; dan Republik Kongo di Barat.

Perang bersaudara berlangsung berkepanjangan di Kongo sejak 1998 yang


menghancurkan serta menyeret seluruh wilayah tersebut dan negara-negara di
sekitarnya. Aksi kekerasan tersebut telah menghancurkan infrastruktur dan
perekonomian negara tersebut hingga akhirnya PBB mengambil alih permasalahan di
negara itu dan memaksa Presiden Joseph Kabila menyelenggarakan Pemilihan Umum
pada 30 Juli 2006.

Kepala negara saat ini, Joseph Kabila (35) disebut-sebut merupakan calon terkuat dan
sejumlah polling awal menyatakan Kabila akan menang dalam babak pertama
pemilihan presiden. Kabila diperkirakan bisa mengalahkan 33 calon Presiden lain
termasuk mantan pemimpin pemberontak Jean-Pierre Bemba, mantan pemberontak
yang menjadi menteri keuangan dan dituduh melakukan kejahatan.

Bemba telah melancarkan perang sengit tujuh tahun sejak 1998. Pada puncaknya,
konflik di bekas negara Zaire itu, telah menyeret setidaknya tujuh kekuatan militer
asing dan, meskipun ada serangkaian kesepakatan perdamaian dan proses peralihan
berjalan sejak 2003, pergolakan etnik dan penjarahan terus mewabah bagian timur
negeri tersebut.

Calon lain meliputi keturunan tokoh kenamaan di negara bekas koloni Belgia itu,
termasuk putra diktator lama Mobutu Seso Seko dan pahlawan kemerdekaan yang
terbunuh Patrice Lumumba.

Lumumba menang dalam pemilihan demokratis terakhir di negeri tersebut pada


malam menjelang kemerdekaan 1960, tapi ia didepak oleh Mobutu yang membuat
negara itu identik dengan korupsi dan salah urus sampai dia digulingkan pada 1997.

Masyarakat internasional, yang mendanai pemilihan umum itu dan mengucurkan dana
hampir setengah miliar Dolar AS, berharap pemungutan suara tersebut bukan hanya
membawa kestabilan bagi negara Afrika tengah itu tapi juga memungkinkan Kongo
menjadi kekuatan ekonomi regional.

Sumber mineral negeri tersebut, yang berlimpah, telah disedot untuk mendanai perang
dan bagi keuntungan pribadi sementara kebanyakan warganya hidup di bawah garis
kemiskinan. Dengan tak-adanya prasarana bagi negara tersebut, yang besarnya
menyamai Eropa Barat, Pemilu terbukti menjadi tantangan logistik. Di wilayah hutan
terpencil, para petugas harus berjalan kaki berhari-hari untuk membawa kartu suara ke
TPS.

[sunting]
Republik Arab Mesir, lebih dikenal sebagai Mesir, (bahasa Arab: ‫مصر‬, Maṣr)
adalah sebuah negara yang sebagian besar wilayahnya terletak di Afrika bagian timur
laut.

Dengan luas wilayah sekitar 997.739 km² Mesir mencakup Semenanjung Sinai
(dianggap sebagai bagian dari Asia Barat Daya), sedangkan sebagian besar
wilayahnya terletak di Afrika Utara. Mesir berbatasan dengan Libya di sebelah barat,
Sudan di selatan, jalur Gaza dan Israel di utara-timur. Perbatasannya dengan perairan
ialah melalui Laut Tengah di utara dan Laut Merah di timur.

Mayoritas penduduk Mesir menetap di pinggir Sungai Nil (sekitar 40.000 km²).
Sebagian besar daratan merupakan bagian dari gurun Sahara yang jarang dihuni.

Mesir terkenal dengan peradaban kuno dan beberapa monumen kuno termegah di
dunia, misalnya Piramid Giza, Kuil Karnak dan Lembah Raja serta Kuil Ramses. Di
Luxor, sebuah kota di wilayah selatan, terdapat kira-kira artefak kuno yang mencakup
sekitar 65% artefak kuno di seluruh dunia. Kini, Mesir diakui secara luas sebagai
pusat budaya dan politikal utama di wilayah Arab dan Timur Tengah.

Daftar isi
[sembunyikan]

• 1 Politik
• 2 Demografi
• 3 Pembagian Administratif
• 4 Agama
• 5 Pendidikan
• 6 Lihat pula

• 7 Pranala luar

[sunting] Politik
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Politik Mesir

Mesir berbentuk republik sejak 18 Juni 1953. Mesir adalah negara pertama yang
mengakui kedaulatan Indonesia. Mohamed Hosni Mubarak telah menjabat sebagai
Presiden Mesir selama lima periode, sejak 14 Oktober 1981 setelah pembunuhan
Presiden Mohammed Anwar el-Sadat. Selain itu, ia juga pemimpin Partai Demokrat
Nasional. Perdana Menteri Mesir, Dr. Ahmed Nazif dilantik pada 9 Juli 2004 untuk
menggantikan Dr. Atef Ebeid.

Kekuasaan di Mesir diatur dengan sistem semipresidensial multipartai. Secara teoritis,


kekuasaan eksekutif dibagi antara presiden dan perdana menteri namun dalam
prakteknya kekuasaan terpusat pada presiden, yang selama ini dipilih dalam pemilu
dengan kandidat tunggal. Mesir juga mengadakan pemilu parlemen multipartai.

Pada akhir Februari 2005, Presiden Mubarak mengumumkan perubahan aturan


pemilihan presiden menuju ke pemilu multikandidat. Untuk pertama kalinya sejak
1952, rakyat Mesir mendapat kesempatan untuk memilih pemimpin dari daftar
berbagai kandidat. Namun, aturan yang baru juga menerapkan berbagai batasan
sehingga berbagai tokoh, seperti Ayman Nour, tidak bisa bersaing dalam pemilihan
dan Mubarak pun kembali menang dalam pemilu.

Pada akhir Januari 2011 rakyat Mesir menuntut Presiden yang sekarang Berkuasa
Hosni Mubarak untuk meletakan jabatannya. Hingga 18 hari aksi demonstrasi besar-
besaran menuntut Presiden Hosni Mubarak Mundur, akhirnya pada tanggal 11
Februari 2011 Hosni Mubarak resmi mengundurkan diri.Pengunduran diri Hosni
Mubarak ini disambut baik oleh rakyatnya, dan disambut baik oleh dunia
Internasional.

[sunting] Demografi
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Demografi Mesir

Mesir merupakan negara Arab paling banyak penduduknya sekitar 74 juta orang.
Hampir seluruh populasi terpusat di sepanjang Sungai Nil, terutama Iskandariyah dan
Kairo, dan sepanjang Delta Nil dan dekat Terusan Suez. Hampir 90% dari
populasinya adalah pemeluk Islam dan sisanya Kristen (terutama denominasi Coptic.

Penduduk Mesir hampir homogenous. Pengaruh Mediterania (seperti Arab dan Italia)
dan Arab muncul di utara, dan ada beberapa penduduk asli hitam di selatan. Banyak
teori telah diusulkan mengenai asal-usul orang Mesir, namun tidak ada yang
konklusif, dan yang paling banyak diterima adalah masyarakat Mesir merupakan
campuran dari orang Afrika Timur dan Asiatik yang pindah ke lembah Nil setelah
zaman es. Orang Mesir menggunakan bahasa dari keluarga Afro-Asiatik (sebelumnya
dikenal sebagai Hamito-semitic).

[sunting] Pembagian Administratif

Peta Mesir
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Governorat Mesir

Mesir dibagi menjadi 26 governorat (muhafazat; tunggal – muhafazah):

• Aswan • al-Gharbiyah • al-Qahirah


• Asyut • al-Iskandariyah (Alexandria) • al-Qalyubiyah
• al-Bahr al-Ahmar • al-Isma'iliyah • Qina
• Bani Suwayf • Janub Sina' • Shamal Sina'
• al-Buhayrah • al-Jizah • ash-Sharqiyah
• Bur Sa'id • Kafr ash Shaykh • Suhaj
• ad-Daqahliyah • Matruh • as-Suways
• Dumyat • al-Minufiyah
• al-Wadi al-Jadid
• al-Fayyum • al-Minya

[sunting] Agama
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Agama di Mesir

Agama memiliki peranan besar dalam kehidupan di Mesir. Secara tak resmi, adzan
yang dikumandangkan lima kali sehari menjadi penentu berbagai kegiatan. Kairo juga
dikenal dengan berbagai menara masjid dan gereja. Menurut konstitusi Mesir, semua
perundang-undangan harus sesuai dengan hukum Islam. Negara mengakui mazhab
Hanafi lewat Kementerian Agama. Imam dilatih di sekolah keahlian untuk imam dan
di Universitas Al-Azhar, yang memiliki komite untuk memberikan fatwa untuk
masalah agama.

90% dari penduduk Mesir adalah penganut Islam, mayoritas Sunni dan sebagian juga
menganut ajaran Sufi lokal. Sekitar 10% penduduk Mesir menganut agama Kristen;
78% dalam denominasi Koptik (Koptik Ortodoks, Katolik Koptik, dan Protestan
Koptik.

[sunting] Pendidikan
Secara historis, modernisasi pendidikan di Mesir berawal dari pengenalan kemajuan
ilmu pengetahuan dan tehnologi Napoleon Bonaparte pada saat penaklukan Mesir.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi yang dicapai Napoleon Bonaparte yang
berkebangsaan Perancis ini, memberikan inspirasi yang kuat bagi para pembaharu
Mesir untuk melakukan modernisasi pendidikan di Mesir yang dianggapnya stagnan.
Diantara tokoh-tokoh tersebut Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh, dan
Muhammad Ali Pasha. Dua yang terakhir, secara historis, kiprahnya paling menonjol
jika dibandingkan dengan tokoh-tokoh yang lain.

Sistem Pendidikan di negara Mesir meliputi:

1. Sekolah Dasar (Ibtida’i).

2. Sekolah Menengah Pertama (I’dadi).

3. Sekolah Menengah Atas (Tsanawiyah ‘Ammah).

4. Pendidikan Tinggi:

Sudan (nama resmi: Republic of Sudan ) adalah negara yang terletak di timur laut
benua Afrika. Sudan merupakan negara terluas di Afrika dan di daerah Arab, serta
terluas kesepuluh di dunia. Negara ini berbatasan dengan Mesir di utara, Laut Merah
di timur laut, Kongo dan Afrika Tengah di barat daya, Chad di barat, dan Libya di
barat laut. Sungai Nil yang merupakan sungai terpanjang di dunia, memisahkan
negara ini menjadi bagian selatan dan utara.

Sebagai anggota dari PBB, Sudan juga anggota dari Arab Union, Liga Arab, OKI, dan
Gerakan Non-Blok, dan juga sebagai pengamat di WTO. Ibu kota negara ini adalah
Khartoum, yang merupakan pusat politik, kebudayaan, dan perdagangan. Sementara
Omdurman sebagai kota terbesarnya. Dengan jumlah populasi sebesar 42 juta jiwa,
Islam Sunni merupakan agama resmi dan terbanyak dianut, sementara bahasa Arab
dan Inggris merupakan bahasa resmi negara ini.
[sunting] Pembagian administratif
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pembagian administratif Sudan dan daftar
negara bagian di Sudan

Sudan dibagi ke dalam 25 negara bagian yang kemudian dipecah lagi ke dalam 87
distrik; 10 negara bagian di Sudan Selatan dibagi kedalam 84 county. Negara bagian
Sudan:

• Bahrul • Khatulistiwa • Kurdufan • Al Qadarif


Ghazal Barat Tengah Barat • Sannar
• Bahrul • Khatulistiwa • Kurdufan • Asy-
Ghazal Utara Timur Selatan Syamaliya
• Al-Buhairat • Al Jazirah • Kurdufan h
• Darfur Barat • Junqali Utara • Sungai Nil
• Darfur • Kassala • Laut Merah • Wahdah
Selatan • Nil Hulu
• Darfur Utara • Khartum • Nil Biru • Warab

• Khatulistiwa • Nil Putih


Barat

[sunting] Pendidikan
Pendidikan di Sudan digratiskan dan diwajibkan bagi seluruh anak-anak usia 6 sampai
13 tahun. Pendidikan dimulai dari pendidikan dasar selama dari delapan tahun,
kemudian pendidikan menengah tiga tahun. Jenjang pendidikan diubah menjadi
berformat 6 + 3 + 3 pada tahun 1990.

Bahasa pengantar pedidikan yang digunakan di semua tingkatan adalah bahasa Arab.
Lokasi sekolah terkonsentrasi di sejumlah daerah perkotaan, yang mana sejumlah
sekolah yang terletak di bagian Selatan dan Barat telah rusak bahkan hancur akibat
konflik di Negara tersebut.

Pada tahun 2001, Bank Dunia memperkirakan bahwa partisipasi murni siswa Sekolah
Dasar adalah 46% dan 21 persen dari pelajar sekolah menengah yang terdiri dari
siswa yang memenuhi syarat. Tingkat kelangsungan pendidikan di Sudan sangat
bervariasi, di beberapa provinsi bahkan hanya mencapai di bawah 20 persen.

Sudan memiliki 19 universitas berbahasa Arab. Pendidikan di tingkat menengah dan


pendidikan tinggi di universitas mengalami masalah penghambat yang serius
disebabkan oleh sebagian besar penduduk berjenis kelamin laki-laki melaksanakan
dinas militer sebelum dapat menyelesaikan pendidikan mereka.

Menurut perkiraan Bank Dunia, pada tahun 2000 tingkat baca-tulis pada orang
dewasa berusia 15 tahun keatas hampir 58% (69% untuk laki-laki, 46 %untuk wanita).
Sedangkan pada tahun 2002, tingkat baca-tulis pada orang dewasa berusia 15 tahun
keatas mencapai 60 persen dan tingkat buta aksara pemuda (usia 15-24) diperkirakan
sebesar 23%.
Republik Uganda adalah sebuah negara di Afrika Timur. Negara yang mendapat
julukan "Mutiara Afrika" oleh Winston Churchill ini berbatasan dengan Kenya di
sebelah timur, Sudan di utara, Republik Demokratik Kongo di barat, Rwanda di barat
daya, dan Tanzania serta Danau Victoria di selatan. Nama negara ini berasal dari
kerajaan Buganda yang wilayahnya dahulu mencakup bagian selatan Uganda. Uganda
terbagi kepada 70 distrik.

Daftar isi
[sembunyikan]

• 1 Sejarah
• 2 Politik
• 3 Geografi
• 4 Lihat pula

• 5 Pranala luar

[sunting] Sejarah
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah Uganda

Pada mulanya Uganda dikuasai oleh beberapa suku-suku besar yang berprofesi
sebagai pemburu. Suku terbesar adalah suku Baganda atau Buganda. Suku ini berhasil
mendirikan sebuah kerajaan yang dipimpin oleh Kimera. Giovani Miani (seorang
penjelajah dari Italia) adalah orang Eropa pertama yang menemukan Uganda pada
tahun 1860.

Kemudian, para misionaris berdatangan. Pada tahun 1862 ditemukan situs Raja ke-30
dari Kerajaan Buganda yang ditengarai berkuasa pada abad ke-16. Pada abad ke-19,
Uganda dikuasai oleh Inggris dan Mesir. Ketika itu Uganda menjadi salah satu
provinsi Mesir bernama Equatoria. Penguasaan Equatoria oleh Mesir berakhir pada
pemerintahan Emin Pasha pada tahun 1889 dan beralih ke tangan Inggris pada tahun
1890.

Perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan dari Inggris dimulai pada tahun 1945-
1949, yaitu ketika ada kerusuhan kaum proletar di Buganda. Pada 1953, Raja Mutesa
II (Kabaka) diasingkan ke Inggris dan dikembalikan ke Uganda pada tahun 1955.
Akhirnya pada 9 Oktober 1962, Uganda memnperoleh kemerdekaan dari Inggris.

Apollo Milton Obote terpilih sebagai perdana menteri pertama. Kabaka Edward
Mutesa II (Raja Buganda) sebagai kepala negara. Pada tahun 1966 terjadi
pembunuhan berdarah di istana, hingga akhirnya Milton Obote menghapuskan
Kerajaan Buganda dan Kabaka Edward Mutesa II mengasingkan diri ke Inggris
hingga wafat dalam kemiskinan selama tiga tahun.

Pada 25 Januari 1971, ketika Milton Obote menghadiri suatu konperensi di Singapora,
Mayor Jendral Idi Amin mengambilalih kekuasaan. Pada pemerintahan ini Uganda
sangat terkenal di dunia, karena Idi Amin melakukan banyak pembunuhan (sangat
kejam) kepada lawan-lawan politiknya, khususnya yang berasal dari Acholi dan
Langi. Diperkirakan sebanyak 300.000 orang dibunuh pada masa pemerintahannya. Ia
berkuasa sampai tahun 1979.

Idi Amin dalam pecahan 10 shilling

Pada April1979, tentara pemberontak yang tidak menyukai kediktatoran Idi Amin,
yang tergabung dalam Uganda National Liberation Army (UNLA) dibantu oleh
tentara Tanzania memasuki Kampala dan mengusir Idi Amin. Yusuf Lule
menggantikan kedudukan Idi Amin selama dua bulan, lalu digantikan oleh Godfrey
Binaisa selama sebelas bulan, yang akhirnya dikudeta, dan kedudukannya digantikan
oleh Paul Muwanga yang berkuasa selama empat bulan sampai dengan 20 September
1980 untuk mempersiapkan pemilihan umum. Milton Obote terpilih kembali menjadi
Presiden Uganda pada tanggal 11 Desember 1980. Milton Obote melakukan
kebiasaan lamanya, yaitu berlaku diktator. Pada masa pemerintahannya diperkirakan
100.000 orang dibunuh.

Hal ini membuat Yoweri Museveni (dilahirkan di Bahima, sebelah barat Uganda pada
tahun 1944) bersama 26-30 anak muda lainnya mulai merancang pemberontakan
dengan membentuk The National Resistance Army (NRA). NRA berhasil membuat
kekacauan, sehingga akhirnya Milton Obote berhasil digulingkan. Karena terjadi
ketegangan konstitusi, parlemen akhirnya memutuskan Jendral Tito Okello
menggantikan Milton Obote pada Juli 1985. Kedudukan Okello juga tak lebih baik,
akhirnya dalam perjanjian yang diadakan di Kenya, Okello mengalah kepada
Museveni. Pada 29 Januari 1986, Museveni disumpah sebagai Presiden Uganda. Pada
12 Maret 2001, Museveni terpilih kembali sebagai Presiden Uganda sampai tahun
2006.

[sunting] Politik
Yoweri Museveni
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Politik di Uganda

Presiden Uganda Yoweri Museveni saat ini tampil sebagai kepala negara dan kepala
pemerintahan. Presiden memberi tugas kepada Perdana Menteri Apolo Nsibambi
untuk mengendalikan aids. Parlemen Nasional yang terdiri 303 anggota, sekitar 86 di
antaranya memberikan dukungan untuk itu. Kaum wanita dan militer juga
diperkenankan masuk di parlemen. Anggota sisanya dipilih untuk masa lima tahun
dalam pemilu. Hanya 75% penduduk yang mengikuti pemilu.

Dalam rangka mengatasi kekerasan bermotif keagamaan, kegiatan partai-partai politik


dibatasi mulai tahun 1986. Dalam sistem demokrasi tanpa partai yang dipelopori oleh
Yoweri Museveni, partai politik masih ada tapi tidak boleh berkampanye pada pemilu
atau langsung mencalonkan kandidat (walaupun kandidat itu bisa saja datang dari
partai politik). Referendum tahun 2005 (bulan Juli) menghapus pembatasan politik
multipartai yang telah berlangsung selama 19 tahun ini.

[sunting] Geografi

Peta Uganda
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Geografi Uganda
Walaupun tak berpantai, Uganda mempunyai beberapa danau besar, seperti Danau
Victoria, danau Albert,danau Kyoga dan danau Edward. Negeri ini terletak di plateau
Afrika Timur, kira-kira 900 m di atas permukaan laut. Pada umumnya Uganda
beriklim tropis, tapi terdapat juga variasi. Uganda mempunyai beberapa pulau di
danau Victoria. Kota-kota terpenting terletak di selatan di dekat danau Victoria
termasuk ibukota Kampala dan kota di dekatnya Entebe.

Uganda terbagi dalam 70 distrik, 4 daerah administratif: Utara, Timur, Sentral dan
Barat. Distrik ini dinamai menurut kota terbesarnya, misalnya kota Kampala terletak
di distrik Kampala.

Vous aimerez peut-être aussi