Vous êtes sur la page 1sur 19

Hargai Apa Yang Kita Miliki

Ditulis oleh: Anne Ahira

Ir,

Pernahkah Ir mendengar kisah Helen Kehler?


Dia adalah seorang perempuan yang dilahirkan
dalam kondisi buta dan tuli.

Karena cacat yang dialaminya, dia tidak bisa


membaca, melihat, dan mendengar. Nah, dlm
kondisi seperti itulah Helen Kehler dilahirkan.

Tidak ada seorangpun yang menginginkan


lahir dalam kondisi seperti itu. Seandainya
Helen Kehler diberi pilihan, pasti dia akan
memilih untuk lahir dalam keadaan normal.

Namun siapa sangka, dengan segala


kekurangannya, dia memiliki semangat hidup
yang luar biasa, dan tumbuh menjadi seorang
legendaris.

Dengan segala keterbatasannya, ia mampu


memberikan motivasi dan semangat hidup
kepada mereka yang memiliki keterbatasan
pula, seperti cacat, buta dan tuli.

Ia mengharapkan, semua orang cacat seperti


dirinya mampu menjalani kehidupan seperti
manusia normal lainnya, meski itu teramat sulit
dilakukan.

Ada sebuah kalimat fantastis yang pernah


diucapkan Helen Kehler:

"It would be a blessing if each person


could be blind and deaf for a few days
during his grown-up live. It would make
them see and appreciate their ability to
experience the joy of sound".

Intinya, menurut dia merupakan sebuah anugrah


bila setiap org yang sudah menginjak dewasa
itu mengalami buta dan tuli beberapa hari saja.

Dengan demikian, setiap orang akan lebih


menghargai hidupnya, paling tidak saat
mendengar suara!

Sekarang, coba Ir bayangkan sejenak....

......Ir menjadi seorang yang buta


dan tuli selama dua atau tiga hari saja!

Tutup mata dan telinga selama rentang waktu


tersebut. Jangan biarkan diri Ir melihat
atau mendengar apapun.

1
Selama beberapa hari itu Ir tidak bisa
melihat indahnya dunia, Ir tidak bisa
melihat terangnya matahari, birunya langit, dan
bahkan Ir tidak bisa menikmati musik/radio
dan acara tv kesayangan!

Bagaimana Ir? Apakah beberapa hari cukup berat?


Bagaimana kalau dikurangi dua atau tiga jam saja?

Saya yakin hal ini akan mengingatkan siapa saja,


bahwa betapa sering kita terlupa untuk bersyukur
atas apa yang kita miliki. Kesempurnaan yang ada
dalam diri kita!

Seringkali yang terjadi dalam hidup kita adalah


keluhan demi keluhan.... Hingga tidak pernah
menghargai apa yang sudah kita miliki.

Padahal bisa jadi, apa yang kita miliki merupakan


kemewahan yang tidak pernah bisa dinikmati
oleh orang lain. Ya! Kemewahan utk orang lain!

Coba Ir renungkan, bagaimana orang yang


tidak memiliki kaki? Maka berjalan adalah sebuah
kemewahan yang luar biasa baginya.

Helen Kehler pernah mengatakan, seandainya ia


diijinkan bisa melihat satu hari saja, maka ia yakin
akan mampu melakukan banyak hal, termasuk
membuat sebuah tulisan yang menarik.

Dari sini kita bisa mengambil pelajaran, jika kita


mampu menghargai apa yang kita miliki, hal-hal
yang sudah ada dalam diri kita, tentunya kita akan
bisa memandang hidup dengan lebih baik.

Kita akan jarang mengeluh dan jarang merasa susah!


Malah sebaliknya, kita akan mampu berpikir positif
dan menjadi seorang manusia yang lebih baik.

"Tetapkan Tujuan Hidup"


Ditulis oleh: Anne Ahira

Ir. I Gede Santosa, M.Erg,

"Without goals, and plans to reach them, you are


like a ship that sail with no destination" --
(Fritzhugh Dodson)

Itulah perumpamaan bagi orang yang tidak punya


tujuan dalam hidupnya.

Banyak orang melakoni perannya, tapi tidak tahu


arah hidup yang ingin ditujunya. Mereka-reka hidup
adalah apa yang kemudian dilakukannya.

Bila sesuatu hal buruk terjadi, mereka akan berdalih


nasib tak berpihak padanya.

2
Tidak jarang seseorang baru menyadari tujuan
hidupnya pada usia tua. Sangat disayangkan memang.

Seringkali orang tidak berani melakukan perubahan


dalam hidupnya. Dia hanya menunggu, dan menunggu
adanya perubahan tersebut... hingga akhirnya tujuan
hidupnya tidak tercapai!

Sebenarnya, tidak masalah jika kita harus mengubah


tujuan hidup beberapa kali. Hal yg terpenting adalah
setiap saat kita mempunyai tujuan hidup yang ingin
dicapai.

Setidaknya kita tahu ke mana kita akan berjalan dan


strategi apa yang harus diambil.

4 Cara Yang Bisa Ir. I Gede Santosa, M.Erg Pakai Untuk Menetapkan
Tujuan Hidup:

1. Apa sebenarnya keinginan Ir. I Gede Santosa, M.Erg?

Tanyakan pada hati nurani, apa sebenarnya


keinginan Ir. I Gede Santosa, M.Erg untuk beberapa tahun ke depan?

Tidak ada salahnya Ir. I Gede Santosa, M.Erg bermimpi. Ir. I Gede Santosa, M.Erg
tidak perlu malu mengakuinya, lagipula, tokh tidak
ada biaya yang harus Ir. I Gede Santosa, M.Erg keluarkan untuk
sekedar bermimpi. ;-)

2. Kumpulkan informasi.

Dengan mengumpulkan informasi, Ir. I Gede Santosa, M.Erg


bisa lebih mudah mencapai tujuan yang diinginkan.

Jika ada orang lain yang sudah berhasil melakukan


yang Ir. I Gede Santosa, M.Erg inginkan, belajarlah dari mereka.
Lakukan apa yang mereka kerjakan!

3. Jangan diam.

Lakukan sesuatu dan secara terus menerus yang akan


membawa Ir. I Gede Santosa, M.Erg pada impian hidup yang diinginkan!

4. Tingkatkan kemampuan

Jika ada cara yang Ir. I Gede Santosa, M.Erg lakukan terbukti efektif
dan mendekatkan pada tujuan yang ingin dicapai,
maka alangkah baiknya jika Ir. I Gede Santosa, M.Erg berusaha untuk
meningkatkan kemampuan dan menambah kecepatan
kinerja agar tujuan hidup Ir. I Gede Santosa, M.Erg lebih cepat tercapai.

Jika keempat hal di atas Ir. I Gede Santosa, M.Erg lakukan secara terus
menerus tanpa lelah dan bosan, Insya-Allah Ir. I Gede Santosa, M.Erg
akan mendapatkan tujuan hidup yang diinginkan.

Ir. I Gede Santosa, M.Erg ibaratnya adalah seorang 'pemahat' atas


gambaran kehidupan Ir. I Gede Santosa, M.Erg sendiri. Dan seorang
pemahat yang baik akan selalu memiliki 'planning'
terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang
terbaik.
3
Dalam hal ini, Ir. I Gede Santosa, M.Erg pun hanya bisa sebesar dan
sebahagia sebagaimana tujuan yang telah Ir. I Gede Santosa, M.Erg
tentukan. Oleh sebab itu, pahatlah diri Ir. I Gede Santosa, M.Erg
sebaik-baiknya!

Nikmatilah Perbedaan!
Ditulis oleh: Anne Ahira untuk Ir. I Gede Santosa, M.Erg!

Perbedaan adalah anugrah dari


Yang Maha Kuasa!

Lihatlah sekeliling kita, indahnya


warna-warni bunga, warna-warni satwa,
dan segala keragaman lain yang
menghiasi dunia.

Bayangkan kalau kita hanya mengenal


warna hitam saja! Alangkah gelapnya
dunia ini! :-)

Tanpa adanya perbedaan dan warna-warni,


kita tidak akan merasakan hidup
semeriah dan seindah sekarang ini,
betul?! :-)

Begitu pun dengan kehidupan, setiap


insan selalu berhadapan dengan segala
macam perbedaan dan warna-warni
kehidupan.

Tapi sayang, tidak semua orang mampu


melihat perbedaan sebagai kekayaan.
Banyak orang merasa tersiksa karena
perbedaan alias mereka tidak mampu
menikmatinya.

Berbagai bentuk kejahatan dimulai hanya


karena perbedaan. Entah itu perbedaan
warna kulit, agama, suku bangsa,
prinsip, atau sekadar pendapat.

Sebenarnya, perbedaan bukanlah sesuatu


yang bisa dihindari. Setiap orang lahir
dengan perbedaan dan keunikannya
masing-masing. Mulai dari perbedaan
fisik, pola pikir, kesenangan, dan
lain-lain.

Tidaklah mungkin segala sesuatu hal sama.


Bahkan kesamaan pun sebenarnya tidak
selalu menguntungkan.

Coba bayangkan, seandainya semua orang


memiliki kemampuan memimpin, lantas
siapa yang mau dipimpin? Kalau semua
orang menjadi orang tua, siapa yang mau
jadi anak? Siapa juga yang akan

4
menerima sedekah, jika semua orang
ditakdirkan kaya?

Perbedaan ada bukan untuk dijadikan


alat perpecahan. Banyak hal positif
yang bisa kita peroleh dengan perbedaan.
Namun, tentu saja semua itu harus
bersyarat. Nah, syarat apa saja yang
harus dipenuhi?

Berikut di antaranya...
1. Cara pandang kita terhadap perbedaan.

Berpikirlah positif dengan mensyukuri


adanya perbedaan. Anggaplah perbedaan
sebagai kekayaan. Cara pandang yang
benar akan melahirkan sikap yang tepat.

Ada baiknya kita mencari persamaan


terlebih dahulu, sebelum mencari
perbedaan.

2. Kelola perbedaan sebaik mungkin.

Musyawarah untuk mencapai kesepakatan


adalah jalan yang tepat untuk mengelola
perbedaan.

Berlatihlah utk menghargai, menerima,


menjalankan dan bertanggungjawab
terhadap keputusan bersama, meski
berlawanan dengan ide awal kita.

3. Selalu posisikan segala sesuatu


pada tempatnya.

Saat bekerja sama dengan orang lain,


salurkan potensi, karakter, minat yang
berbeda-beda pada posisi 'yang tepat'.

Cara ini akan mendorong tercapainya


tujuan bersama dan mendukung
pengembangan potensi masing-masing
individu.

4. Jangan pernah meremehkan orang lain.

Apapun dan bagaimana pun kondisi atau


pendapat orang lain, perlakukan mereka
selayaknya diri kita ingin diperlakukan.

Anggaplah semua orang penting. Mereka


memiliki peran tersendiri, yg bisa jadi
tdk bisa digantikan oleh orang lain.

5. Jangan menonjolkan diri atau sombong.

Merasa diri paling penting dan lebih


baik daripada orang lain *tidak akan*
menambah nilai lebih bagi kita. Toh
5
kita tidak bisa hidup tanpa orang lain.

Jadilah beton dalam bangunan. Meski


tidak nampak, namun sesungguhnya ialah
yang menjadi penyangga kokohnya sebuah
bangunan. :-)

6. Cari sumber informasi yang terjamin


kebenarannya.

Perbedaan bisa muncul karena informasi


yang salah. Oleh sebab itu, pastikan
sumber informasi kita bisa terjamin dan
dapat dipercaya kebenarannya. Lebih
bagus lagi jika disertai bukti yang
mendukung.

7. Koreksi diri sendiri sebelum


menyalahkan orang lain.

Menyalahkan orang lain terus menerus


tidak akan banyak membantu kita. Bisa
jadi kesalahan sebenarnya terletak pada
diri kita. Karenanya, koreksi diri
sendiri terlebih dahulu merupakan
langkah yang paling bijaksana.

So, berhentilah menyesalkan perbedaan.


Karena jika tidak, Ir. I Gede Santosa, M.Erg akan
kehilangan sumber kebahagiaan! :-)

Sukses selalu untuk Ir. I Gede Santosa, M.Erg!

Sampai ketemu minggu depan! :-)


Kuasai Kecerdasan Emosi Anda!

Ditulis oleh: Anne Ahira

"Siapapun bisa marah. Marah itu mudah.


Tetapi, marah pada orang yang tepat,
dengan kadar yang sesuai, pada waktu
yang tepat, demi tujuan yang benar, dan
dengan cara yg baik, bukanlah hal mudah."
-- Aristoteles, The Nicomachean Ethics.

Mampu menguasai emosi, seringkali orang


menganggap remeh pada masalah ini.
Padahal, kecerdasan otak saja tidak
cukup menghantarkan seseorang mencapai
kesuksesan.

Justru, pengendalian emosi yang baik


menjadi faktor penting penentu
kesuksesan hidup seseorang.

Kecerdasan emosi adalah sebuah gambaran


mental dari seseorang yang cerdas dalam

6
menganalisa, merencanakan dan
menyelesaikan masalah, mulai dari yang
ringan hingga kompleks.

Dengan kecerdasan ini, seseorang bisa


memahami, mengenal, dan memilih
kualitas mereka sebagai insan manusia.
Orang yang memiliki kecerdasan emosi
bisa memahami orang lain dengan baik
dan membuat keputusan dengan bijak.

Lebih dari itu, kecerdasan ini terkait


erat dengan bagaimana seseorang dapat
mengaplikasikan apa yang ia pelajari
tentang kebahagiaan, mencintai dan
berinteraksi dengan sesamanya.

Ia pun tahu tujuan hidupnya, dan akan


bertanggung jawab dalam segala hal yang
terjadi dalam hidupnya sebagai bukti
tingginya kecerdasan emosi yang
dimilikinya.

Kecerdasan emosi lebih terfokus pada


pencapaian kesuksesan hidup yang
*tidak tampak*.

Kesuksesan bisa tercapai ketika


seseorang bisa membuat kesepakatan
dengan melibatkan emosi, perasaan dan
interaksi dengan sesamanya.

Terbukti, pencapaian kesuksesan secara


materi tidak menjamin kepuasan hati
seseorang.

Di tahun 1990, Kecerdasan Emosi (yang


juga dikenal dengan sebutan "EQ"),
dikenalkan melalui pasar dunia.

Dinyatakan bahwa kemampuan seseorang


untuk mengatasi dan menggunakan emosi
secara tepat dalam setiap bentuk
interaksi lebih dibutuhkan daripada
kecerdasan otak (IQ) seseorang.

Sekarang, mari kita lihat, bagaimana


emosi bisa mengubah segala keterbatasan
menjadi hal yang luar biasa....

Seorang miliuner kaya di Amerika


Serikat, Donald Trump, adalah contoh
apik dalam hal ini. Di tahun 1980
hingga 1990, Trump dikenal sebagai
pengusaha real estate yang cukup
7
sukses, dengan kekayaan pribadi yang
diperkirakan sebesar satu miliar US
dollar.

Dua buku berhasil ditulis pada puncak


karirnya, yaitu "The Art of The Deal
dan Surviving at the Top". Namun jalan
yang dilalui Trump tidak selalu
mulus...

Ir. I Gede Santosa, M.Erg ingat depresi yang melanda dunia


di akhir tahun 1990? Pada saat itu
harga saham properti pun ikut anjlok
dengan drastis. Hingga dalam waktu
semalam, kehidupan Trump menjadi sangat
berkebalikan.

Trump yang sangat tergantung pada


bisnis propertinya ini harus menanggung
hutang sebesar 900 juta US Dollar!
Bahkan Bank Dunia sudah memprediksi
kebangkrutannya.

Beberapa temannya yang mengalami nasib


serupa berpikir bahwa inilah akhir
kehidupan mereka, hingga benar-benar
mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh
diri.

Di sini kecerdasan emosi Trump


benar-benar diuji. Bagaimana tidak,
ketika ia mengharap simpati dari mantan
istrinya, ia justru diminta memberikan
semua harta yang tersisa sebagai ganti
rugi perceraian mereka.

Orang-orang yang dianggap sebagai teman


dekatnya pun pergi meninggalkannya
begitu saja. Alasan yang sangat
mendukung bagi Trump untuk putus asa
dan menyerah pada hidup. Namun itu
tidak dilakukannya.

Trump justru memandang bahwa ini


kesempatan untuk bekerja dan mengubah
keadaan. Meski secara finansial ia
telah kehilangan segalanya, namun ada
"intangible asset" yang tetap
dimilikinya.

Ya, Trump memiliki pengalaman dan


pemahaman bisnis yang kuat, yang jauh
lebih berharga dari semua hartanya yang
pernah ada!

8
Apa yang terjadi selanjutnya?

Fantastis, enam bulan kemudian Trump


sudah berhasil membuat kesepakatan
terbesar dalam sejarah bisnisnya.

Tiga tahun berikutnya, Trump mampu


mendapat keuntungan sebesar US$3
Milliar. Ia pun berhasil menulis
kembali buku terbarunya yang diberi
judul "The Art of The Comeback".

Dalam bukunya ini Trump bercerita


bagaimana kebangkrutan yang menimpanya
justru menjadikannya lebih bijaksana,
kuat dan fokus daripada sebelumnya.

Bahkan ia berpikir, jika saja musibah


itu tidak terjadi, maka ia tidak akan
pernah tahu teman sejatinya dan tidak
akan menjadikannya lebih kaya dari yang
sebelumnya. Luar biasa bukan? :-)

Kecerdasan Emosi memberikan seseorang


keteguhan untuk bangkit dari kegagalan,
juga mendatangkan kekuatan pada
seseorang untuk berani menghadapi
ketakutan.

Tidak sama halnya seperti kecerdasan


otak atau IQ, kecerdasan emosi hadir
pada setiap org & bisa dikembangkan.

Berikut beberapa tips bagaimana cara


mengasah kecerdasan emosi:

1. Selalu hidup dengan keberanian.

Latihan dan berani mencoba hal-hal baru


akan memberikan beragam pengalaman dan
membuka pikiran dengan berbagai
kemungkinan lain dalam hidup.

2. Selalu bertanggung jawab dalam


segala hal.

Ini akan menjadi jalan untuk bisa


mendapatkan kepercayaan orang lain dan
mengendalikan kita untuk tidak mudah
menyerah. "being accountable is being
dependable"

3. Berani keluar dari zona nyaman.

Mencoba keluar dari zona nyaman akan


9
membuat kita bisa mengeksplorasi banyak
hal.

4. Mengenali rasa takut dan mencoba


untuk menghadapinya.

Melakukan hal ini akan membangun rasa


percaya diri dan dapat menjadi jaminan
bahwa segala sesuatu pasti ada
solusinya.

5. Bersikap rendah hati.

Mau mengakui kesalahan dalam hidup


justru dapat meningkatkan harga diri
kita.

So, kuasailah kecerdasan emosi Ir. I Gede Santosa, M.Erg!

Karena mengendalikan emosi merupakan


salah satu faktor penting yang bisa
mengendalikan Ir. I Gede Santosa, M.Erg menuju sukses dan
juga menikmati warna-warni kehidupan. :-)

Sampai ketemu minggu depan! :-)

KEPERCAYAAN DIRI DAN PRAKTEKNYA

menjadi salah satu pilihan alternatif dari mereka yang mengalami masalah kepercayaan
diri. Meski bukan sesuatu yang nampak secara lahir, namun adanya krisis kepercayaan
diri dianggap sebagai sebuah masalah penting dalam kehidupan seseorang. Karena
tanpa ada kepercayaan diri, maka seseorang akan merasa gamang dalam menjalani
hidup mereka.
Dengan memahami teori kepercayaan diri, diharapkan seseorang bisa dibangkitkan dari
rasa rendah diri yang dialaminya. Dan ini adalah sebuah awal untuk bisa menggali
potensi seseorang secara optimal. Sebab, kepercayaan diri akan menyebabkan
seseorang mendapat keyakinan bahwa dirinya memiliki sebuah potensi yang sama
sebagaimana yang dimiliki oleh orang lain.
Inilah arti penting rasa percaya diri. Bahwa kepercayaan diri akan mampu membawa
seseorang meraih sukses dengan mengoptimalkan potensi yang ada pada dirinya. Dan
dengan kepercayaan diri pula, sebuah masalah yang dihadapi seseorang bisa
diselesaikan dengan baik.
Sebab, orang yang memiliki kepercayaan diri, cenderung memiliki tingkat ketenangan
dalam berpikir. Dengan adanya ketenangan ini, maka kerja otak akan bisa berjalan
dengan lancar. Inilah yang menyebabkan seseorang bisa mendapatkan berbagai
pemikiran yang mungkin tidak dipikirkan oleh orang lain pada saat menghadapi sebuah
masalah.
Di sisi lain, kita pun harus bisa mengelola rasa percaya diri tersebut. Karena rasa
percaya diri yang berlebihan juga tidak menimbulkan kebaikan. Di satu sisi percaya diri
berlebih bisa menumbuhkan kesombongan dalam diri seseorang. Selain itu, berlebihnya
10
kepercayaan diri pun bisa berdampak kita menjadi kurang waspada akan sesuatu
karena cenderung meremehkan hal tersebut.

Cara Mendapatkan Kepercayaan Diri


Selain belajar melalui teori kepercayaan diri, seseorang bisa pula menumbuhkan
kepercayaan diri secara praktek. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mendorong
dan menumbuhkan rasa percaya diri tersebut di antaranya adalah :
1. Selalu belajar dan memperluas wawasan. Dengan belajar dan memiliki wawasan
luas, seseorang akan bisa yakin bahwa dirinya memiliki kemampuan yang sama
seperti orang lain.

2. Banyak bergaul dengan berbagai macam karakter manusia. Hal ini akan
memudahkan kita untuk terbiasa berhubungan dengan orang lain dan cepat
beradaptasi. Masalah kepercayaan diri biasanya dimunculkan karena kita kurang
terbiasa bergaul dengan orang yang memiliki karakter berlainan dengan apa
yang biasa kita hadapi.

3. Jadilah diri sendiri. Bagi orang yang kurang percaya diri, mereka cenderung
meniru orang lain dalam segala sisi. Baik itu penampilan atau juga karakter.
Ubahlah semua itu, dan yakinlah bahwa menjadi diri sendiri bukan sebuah hal
yang salah.

4. Jangan pernah takut salah. Rasa minder biasanya muncul sebagai akibat kita
merasa takut untuk berbuat salah atas apa yang akan kita kerjakan atau lakukan.
Hilangkan perasaan itu, dan gantikan dengan pemikiran bahwa manusia adalah
tempat salah dan khilaf.

Yang paling penting bukanlah bagaimana kita tidak berbuat salah, melainkan
bagaimana kita bisa belajar dari kesalahan yang kita lakukan. Dan percayalah,
bahwa orang lain pun pernah berbuat salah untuk hal yang kita tidak ketahui.

Jadi, berbuat salah adalah sebuah kewajaran. Sedangkan yang tidak wajar
adalah apabila kita tidak mau belajar dari kesalahan itu dan menjadi lebih baik di
kemudian hari.

Dimana Letak Bahagia Anda?


Ditulis oleh: Anne Ahira

"Tempat untuk berbahagia itu ada di


sini. Waktu untuk berbahagia itu kini.
Cara untuk berbahagia ialah dengan
membuat orang lain berbahagia"
-- Robert G. Ingersoll

Ir. I Gede Santosa, M.Erg, apakah saat ini merasa bahagia?

Di mana letak kebahagiaan Ir. I Gede Santosa, M.Erg


sesungguhnya? Apakah pada moleknya
tubuh? ..Jelitanya rupa? Tumpukan
harta?

....atau barangkali punya mobil mewah &


tingginya jabatan?

Jika itu semua sudah Ir. I Gede Santosa, M.Erg dapatkan,

11
apakah Ir. I Gede Santosa, M.Erg bisa memastikan bahwa
Ir. I Gede Santosa, M.Erg *akan* bahagia?

Hari ini saya akan mengajak Ir. I Gede Santosa, M.Erg untuk
melihat, kalau limpahan harta tidak
selalu mengantarkan pada kebahagiaan

Dan ini kisah nyata...

Ada delapan orang miliuner yang memiliki


nasib kurang menyenangkan di akhir
hidupnya. Tahun 1923, para miliuner
berkumpul di Hotel Edge Water Beach
di Chicago, Amerika Serikat. Saat itu,
mereka adalah kumpulan orang-orang yang
sangat sukses di zamannya.

Namun, tengoklah nasib tragis mereka 25


tahun sesudahnya! Saya akan menyebutnya
satu persatu :

=> Charles Schwab, CEO Bethlehem Steel,


perusahaan besi baja ternama waktu itu.

Dia mengalami kebangkrutan total,


hingga harus berhutang untuk membiayai
5 tahun hidupnya sebelum meninggal.

=> Richard Whitney, President New York


Stock Exchange. Pria ini harus
menghabiskan sisa hidupnya dipenjara
Sing Sing.

=> Jesse Livermore (raja saham "The


Great Bear" di Wall Street), Ivar
Krueger (CEO perusahaan hak cipta),
Leon Fraser (Chairman of Bank of
International Settlement), ketiganya
memilih mati bunuh diri.

=> Howard Hupson, CEO perusahaan gas


terbesar di Amerika Utara. Hupson
sakit jiwa dan meninggal di rumah
sakit jiwa.

=> Arthur Cutton, pemilik pabrik tepung


terbesar di dunia, meninggal di
negeri orang lain.

=> Albert Fall, anggota kabinet


presiden Amerika Serikat, meninggal
di rumahnya ketika baru saja keluar
dari penjara.

Kisah di atas merupakan bukti, bahwa


kekayaan yang melimpah bukan jaminan
akhir kehidupan yang bahagia!

Kebahagiaan memang menjadi faktor yang


begitu didambakan bagi semua orang.

12
Hampir segala tujuan muaranya ada pada
kebahagiaan. Kebanyakan orang baru bisa
merasakan *hidup* jika sudah menemukan
kebahagiaan.

Pertanyaannya, di mana kita bisa


mencari kebahagiaan?

Apakah di pusat pertokoan? Salon


kecantikan yg mahal? Restoran mewah?
Di Hawaii? di Paris? atau di mana?

Sesungguhnya, kebahagiaan itu tdk perlu


dicari kemana-mana... karena ia ada
di hati setiap manusia.

Carilah kebahagiaan dalam hatimu!


Telusuri 'rasa' itu dalam kalbumu!
Percayalah, ia tak akan lari kemana-mana...

Hari ini saya akan berbagi tips


bagaimana kita sesungguhnya bisa
mendapatkan kebahagiaan *setiap hari*.

Berikut adalah tips yang bisa Ir. I Gede Santosa, M.Erg


lakukan:

1. Mulailah Berbagi!

Ciptakan suasana bahagia dengan cara


berbagi dengan orang lain. Dengan cara
berbagi akan menjadikan hidup kita
terasa lebih berarti.

2. Bebaskan hati dari rasa benci,


bebaskan pikiran dari segala
kekhawatiran.

Menyimpan rasa benci, marah atau dengki


hanya akan membuat hati merasa tidak
nyaman dan tersiksa.

3. Murahlah dalam memaafkan!

Jika ada orang yang menyakiti, jangan


balik memaki-maki. Mendingan berteriak
"Hey! Kamu sudah saya maafkan!!".

Dengan memiliki sikap demikian, hati


kita akan menjadi lebih tenang, dan
amarah kita bisa hilang. Tidak percaya?
Coba saja! Saya sering melakukannya. :-)

4. Lakukan sesuatu yang bermakna.

Hidup di dunia ini hanya sementara.


Lebih baik Ir. I Gede Santosa, M.Erg gunakan setiap waktu
dan kesempatan yang ada untuk melakukan
hal-hal yang bermakna, untuk diri
sendiri, keluarga, dan orang lain.
13
Dengan cara seperti ini maka
kebahagiaan Ir. I Gede Santosa, M.Erg akan bertambah dan
terus bertambah.

5. Dan yang terakhir, Ir. I Gede Santosa, M.Erg jangan


terlalu banyak berharap pada orang
lain, nanti Ir. I Gede Santosa, M.Erg akan kecewa!

Ingat, kebahagiaan merupakan tanggung


jawab masing-masing, bukan tanggung
jawab teman, keluarga, kekasih, atau
orang lain.

Lebih baik kita perbanyak harap hanya


kepada Yang Maha Kasih dan Kaya.

Karena Dia-lah yang menciptakan kita,


dan Dia-lah yang menciptakan segala
'rasa', termasuk rasa bahagia yang
selalu Ir. I Gede Santosa, M.Erg inginkan. ^_^

Sampai bertemu minggu depan! :-)

Seni Mendengar
Ditulis oleh: Anne Ahira

Ir. I Gede Santosa, M.Erg,

Banyak orang bisa 'berkata', namun


sedikit yang mau 'mendengar'.

Padahal jika kita mau kembali ke hukum


alam, seharusnya kita harus lebih
banyak mendengar daripada bicara.
Bukankah Tuhan memberi kita dua
telinga dan hanya satu mulut? :-)

Begitupun jika kita saksikan pada bayi


yang baru lahir. Indra pendengaran
lebih dulu berfungsi daripada yang
lainnya. Lalu, mengapa mendengar lebih
susah daripada berbicara?

Meski secara kasat mata mendengar


adalah hal yang gampang, namun nyatanya
banyak orang yang lebih suka
didengarkan daripada mendengarkan.
Mendengarkan merupakan bagian esensi
yang menentukan komunikasi efektif.
Tanpa kemampuan mendengar yang bagus,
biasanya akan muncul banyak masalah.

Yang sering terjadi, kita merasa bahwa


kitalah yang paling benar. Kita tidak
tertarik untuk mendengarkan opini yang
berbeda dan hanya tergantung pada cara
kita.

14
Selalu merasa benar, paling kompeten,
dan tidak pernah melakukan kesalahan.
Duh... malaikat kali! :-)

Jika kita selalu merasa bahwa diri kita


benar, dan cara kitalah yang paling
tepat, itu berarti kita tidak pernah
mendengarkan.

Ide dan opini kita sangat sukar untuk


diubah jika fakta tidak mendukung
keyakinan kita. Bahkan kalau ada fakta
pun kita mungkin hanya akan sekedar
meliriknya saja.

Mungkin saat ini kita nyaman dengan


cara kita, tapi untuk jangka waktu yg
panjang, orang-orang akan menolak dan
membenci kita.

Jika kita mau mulai mendengarkan


orang lain, maka suatu saat kita akan
menyadari kesalahan kita. Jawaban
untuk mengatasi sifat ini adalah
mengasah skill mendengar aktif.

Mendengar tidak selalu dengan tutup


mulut, tapi juga melibatkan partisipasi
aktif kita. Mendengar yang baik bukan
berharap datangnya giliran berbicara.

Mendengar adalah komitmen untuk


memahami pembicaraan dan perasaan lawan
bicara kita. Ini juga sebagai bentuk
penghargaan bahwa apa yang orang lain
bicarakan adalah bermanfaat untuk kita.
Pada saat yang sama kita juga bisa
mengambil manfaat yang maksimal dari
pembicaraan tersebut.

Seni mendengar dapat membangun sebuah


relationship. Jika kita melakukannya
dengan baik, orang-orang akan tertarik
dengan kita dan interaksi kita akan
semakin harmonis.

Berikut teknik mudah yang dapat


dipraktekkan oleh Ir. I Gede Santosa, M.Erg dengan sangat
wajar untuk menjadi seorang pendengar
yang baik :

1. Peliharalah kontak mata dengan baik.


Ini menunjukkan kepada lawan bicara
tentang keterbukaan dan kesungguhan
kita

2. Condongkan tubuh ke depan.


Ini menunjukkan ketertarikan kita
pada topik pembicaraan. Cara ini
juga akan mengingatkan kita untuk

15
memiliki sudat pandang yang lain,
yaitu tidak hanya fokus pada diri
kita.

3. Buat pertanyaan ketika ada hal yang


butuh klarifikasi atau ada informasi
baru yang perlu kita selidiki dari
lawan bicara kita.

4. Buat selingan pembicaraan yang


menarik. Hal ini bisa membuat
percakapan lebih hidup dan tidak
monoton.

5. Cuplik atau ulang beberapa kata


yang diucapkan oleh lawan bicara kita.
Ini menunjukkan bahwa kita memang
mendengarkan dengan baik hingga hapal
beberapa cuplikan kata.

6. Buatlah komitmen untuk memahami


apa yang ia katakan, meskipun kita tidak
suka atau marah. Dari sini kita akan
mengetahui nilai-nilai yang diterapkan
lawan bicara kita, yang mungkin berbeda
dengan nilai yang kita terapkan.

Dengan berusaha untuk memahami, bisa


jadi kita akan menemukan sudut pandang,
wawasan, persepsi atau kesadaran baru,
yang tidak terpikirkan oleh kita
sebelumnya.

Seorang pendengar yang baik sebenarnya


hampir sama menariknya dengan pembicara
yang baik. Jika kita selalu pada pola
yang benar untuk jangka waktu tertentu,
maka suatu saat kita akan merasakan
manfaatnya.

Prosesnya mungkin akan terasa lama dan


menjemukan, tapi lama-kelamaan akan
terasa berharganya upaya yang telah
kita lakukan. Kita akan merasa lebih
baik atas diri kita, hubungan kita,
teman-teman kita, anak-anak kita,
maupun pekerjaan.

Kesimpulan: Jadilah pendengar yang


baik, karena sifat ini bisa menjadi
kunci untuk mengembangkan pikiran
yang positif, dan merupakan salah satu
tangga Ir. I Gede Santosa, M.Erg untuk mencapai kesuksesan! :-)

Tentukan Perubahan - Jangan Menunggu!

Ditulis oleh: Anne Ahira

16
Ir. I Gede Santosa, M.Erg,

Banyak orang yang suka mengeluh dalam


hidupnya. Misalnya, dengan menyalahkan
nasib buruk yang menimpanya.

Tentu saja cara ini tidak akan pernah menjadikan


kehidupannya menjadi lebih baik, bukan?

Ada pepatah bijak mengatakan :

"You can not chance the wind direction,


but you can only chance your wing
direction"

Kita tidak akan pernah bisa merubah


arah angin, yang dapat kita lakukan
adalah mengubah arah sayap.

Dengan kata lain...

'Realita' kehidupan tidak akan berubah


kecuali kita sendirilah yang mengubah
'sudut pandang' terhadap realita yang ada!

Fakta: "Tidak ada seorang pun yang


memilih kita untuk sukses. Kita sendirilah
yang menentukan pilihan tersebut!"

Kebanyakan orang akan tertarik sejenak


ketika diingatkan akan hal di atas, tapi
kemudian berlalu kembali.... Sementara
waktu terus berjalan, dan akhirnya tidak
pernah ada perubahan dalam hidupnya!

Sangat disayangkan.

Seringkali orang tidak berani melakukan


perubahan dalam hidupnya. Dia hanya
menunggu, dan menunggu adanya
perubahan tersebut.

Menunggu bantuan orang lain, menunggu


bantuan teman untuk mendapatkan
pekerjaan yang enak, sampai menunggu
warisan ;-)

Sekarang logikanya, jika memang hanya


dengan menunggu perubahan itu akan
datang, maka jumlah orang sukses
seharusnya jauh lebih banyak.

Bukankah kenyatannya tidak demikian?

Lalu, jika ingin sukses, apa yang


seharusnya kita lakukan?

Ciptakan perubahan!

Jangan selalu menunggu orang lain.

17
Berikut beberapa tips yang bisa membantu
kita untuk menciptakan perubahan:

1. Do your best, whatever happens


will be for the best!

Lakukan dan selesaikan semua tugas


dan pekerjaan semaksimal mungkin,
bukan hanya terus menunggu dan
berharap.

Lakukan semuanya dengan tujuan


untuk selalu mendapatkan hasil *terbaik*
yang bisa Ir. I Gede Santosa, M.Erg capai!

2. Mulai buat jaringan seluas-luasnya.

Dengan banyak mengenal orang,


maka pengetahuan kita akan semakin
bertambah.

Seseorang yang kelihatannya sederhana


bisa jadi menyimpan kedalaman ilmu
yang tidak kita duga!

Oleh sebab itu, alangkah bijaknya jika


kita menjadikan 'setiap orang adalah guru'
dan kehidupan ini adalah universitasnya.

3. Berusahalah selalu untuk bersikap proaktif.

Sikap ini sangat diperlukan jika ingin


mendapatkan kesempatan yang lebih
luas dan cepat dalam berbagai macam hal!

4. Bersikaplah Fleksibel.

Cobalah untuk memahami suatu hal


dari berbagai sudut pandang. Jangan
terpaku pada satu cara, yang bisa jadi
tidak lagi relevan kita gunakan.

Dengan bersikap fleksibel, wawasan


kita akan semakin bertambah.

Satu hal penting yang harus selalu diingat:


Kita-lah yang memutuskan untuk berubah.
Kita-lah yang menentukan menjadi sukses,
bukan orang lain!

Jika pilihan sukses tidak pernah kita ambil,


maka orang lain akan mengambil pilihan tersebut.
Dan, kita akhirnya hanya akan menyaksikan
kesuksesan mereka, tanpa pernah merasakannya...

Bukankah Ir. I Gede Santosa, M.Erg tidak berharap demikian?


Jika memang tidak, tentukan perubahan...
MULAI HARI INI. Jangan terus menunggu! ^_^

18
Sukses untuk Ir. I Gede Santosa, M.Erg :-)

19

Vous aimerez peut-être aussi