Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
I. PENDAHULUAN
Air mempunyai potensial yang besar dalam berbagai bidang kehidupan,
khususnya mahluk hidup. Air tedapat di udara, danau, sungai, laut, jaringan
tubuh, dalam tanah dan sebagaianya. Begitu pentingnya air, sehingga apabila
tidak ada air, dimungkinkan juga tidak ada kehidupan. air juga merupakan
medium tempat terjadinya berbagai reaksi kimia, baik didalam maupun diluar
tubuh organisme hidup.
Air adalah substansi yang memungkinkan terjadinya kehidupan seperti
yang ada di bumi. Seluruh organism yang kita kenal di sekeliling kita sebagian
besar tersusun dari air dan hidup dalam lingkungan yang didominasi oleh air.
Air adalah medium biologis di Bumi ini. Sebagian besar sel dikelilingi oleh air,
dan sel itu sendiri mengandung 70% sampai 90% air. Air adalah satu-satunya
substansi umum yang ditemukan di alam sekitar kita dalam tiga wujud fisik
materi: padat, cair dan gas. Sel tubuh Anda mengandung pelbagai macam zat
tetapi tak ada yang sebanyak atau sepenting air. Bagian terbesar dari darah
yang beredar di setiap tempat dalam tubuh Anda tentu saja air. Tetapi ini
tidak hanya berlaku bagi Anda sendiri atau orang lain: sebagian besar tubuh
semua makhluk hidup adalah air. Tanpa air, tampaknya kehidupan tidak
mungkin ada.Air adalah zat yang dirancang secara khusus untuk menjadi
dasar kehidupan. Setiap sifat fisik dan kimianya khusus diciptakan untuk
kehidupan.
Kelimpahan air adalah alasan utama mengapa bumi dapat dihuni.
Kehidupan beradaptasi dengan lingkungannya melalui seleksi alam, dimana
air menyumbangkan peran dalam menyerasikan Bumi bagi kehidupan
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu melekul air
tersusun atas dua atom hidrogen yang terkait secara kovalen pada satu atom
oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada
kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 KPa (1 bar) dan temperatur 273,15 K
(0°C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki
kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-
garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.
Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak
umum dalam kondisi normal, terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan
antara hidrida-hidrida lain yang mirip dalam kolom oksigen pada tabel
periodik, yang mengisyaratkan bahwa air seharusnya berbentuk gas,
sebagaimana hidrogen sulfida. Dengan memperhatikan tabel periodik, terlihat
bahwa unsur-unsur yang mengelilingi oksigen adalah nitrogen, flor, dan fosfor,
sulfur dan klor. Semua elemen-elemen ini apabila berikatan dengan hidrogen
akan menghasilkan gas pada temperatur dan tekanan normal. Alasan
mengapa hidrogen berikatan dengan oksigen membentuk fasa berkeadaan
cair, adalah karena oksigen lebih bersifat elektronegatif ketimbang elemen-
elemen lain tersebut (kecuali flor). Tarikan atom oksigen pada elektron-
elektron ikatan jauh lebih kuat dari pada yang dilakukan oleh atom hidrogen,
meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua atom hidrogen, dan jumlah
muatan negatif pada atom oksigen. Adanya muatan pada tiap-tiap atom
tersebut membuat molekul air memiliki sejumlah momen dipol. Gaya tarik-
menarik listrik antar molekul-molekul air akibat adanya dipol ini membuat
masing-masing molekul saling berdekatan, membuatnya sulit untuk
dipisahkan dan yang pada akhirnya menaikkan titik didih air.
m
Dalam kasus seperti itu, proses pembekuan di samudra dan laut akan
dimulai dari bawah dan berlanjut ke semua bagian di atas, karena tidak ada
lapisan es di permukaan yang mencegah sisa panas terlepas. Dengan kata
lain, sebagian besar danau, laut dan samudra bumi akan menjadi es padat
dengan lapisan air, barangkali sedalam beberapa meter di atasnya. Bahkan
ketika suhu udara meningkat, es di dasar tidak akan pernah mencair
sepenuhnya. Dalam laut seperti itu, tidak akan terdapat kehidupan, dan dalam
sistem ekologi dengan laut mati, kehidupan di daratan juga menjadi tidak
mungkin. Dengan kata lain, jika air tidak "menyimpang" dan berperilaku
normal, planet kita akan menjadi dunia yang mati.
III.KESIMPULAN
Segala sesuatu yang sudah kita ketahui dalam bab ini sejak awal
menunjukkan bahwa sifat termal, fisik, kimia, dan kekentalan air tepat seperti
seharusnya demi keberadaan kehidupan. Air dirancang begitu sempurna
untuk kehidupan,
RANCANGAN PADA AIR
Hal ini, seperti kebanyakan argumen ateis lainnya, berasal dari
Kebutaan mendalam akan Filsafat Alamiah; karena andaikan
laut hanya ada separo dari kuantitasnya sekarang, maka hanya
ada separo juga Kuantitas Uap, dan akibatnya, kita hanya
mempunyai Sungai separo dari jumlahnya yang sekarang untuk
menyuplai semua daratan kering yang kita miliki sekarang, dan
separo pula untuk kuantitas air yang akan diuapkan, serta panas
yang menguapkannya.
(John Ray, Naturalis Inggris abad ke-18) 76
KESESUAIAN AIR
Ahli biokimia, A. E. Needham, dalam bukunya The Uniqueness of Biological Materials, menunjukkan betapa
pentingnya cairan bagi pembentukan kehidupan. Jika hukum alam semesta memungkinkan keberadaan zat
padat atau gas saja, maka tidak akan pernah ada kehidupan. Alasannya adalah bahwa atom-atom zat padat
berikatan terlalu rapat dan terlalu statis dan sama sekali tidak memungkinkan proses molekuler dinamis yang
penting bagi terjadinya kehidupan. Sebaliknya, dalam gas, atom-atom bergerak bebas dan acak: Mekanisme
kompleks bentuk kehidupan tidak mungkin berfungsi dalam struktur seperti itu.
Singkatnya, lingkungan cair mutlak dibutuhkan dalam proses-
proses pembentukan kehidupan. Yang paling ideal dari semua
cairan atau tepatnya, satu-satunya cairan ideal untuk tujuan ini
adalah air.
Kenyataan bahwa air memiliki sifat-sifat yang sangat sesuai
untuk kehidupan menarik perhatian ilmuwan sejak dulu.
Namun, usaha pertama untuk menyelidikinya secara terperinci
adalah Astronomy and General Physics Considered with
Reference to Natural Theology, sebuah buku yang ditulis oleh
naturalis Inggris, William Whewell, yang diterbitkan pada tahun
1832. Whewell telah menguji sifat termal air dan mencermati
bahwa beberapa di antaranya tampak melanggar hukum alam yang diyakini. Kesimpulan yang ditariknya dari
pengujian ini adalah bahwa ketidakkonsistenan ini harus dianggap sebagai bukti bahwa zat ini telah diciptakan
khusus demi keberadaan kehidupan.
Analisis paling komprehensif tentang kesesuaian air bagi kehidupan muncul dari Lawrence Henderson, seorang
profesor dari Departemen Kimia Biologi Universitas Harvard, sekitar satu abad setelah buku Whe-well. Dalam
bukunya, The Fitness of the Environment, yang sebagian orang kemudian menyebutnya "Karya ilmiah paling
penting pada perempat pertama abad ke-20", Henderson sampai pada kesimpulan mengenai lingkungan alam
dunia kita, sebagai berikut:
Kesesuaian... (dari senyawa-senyawa ini menghasilkan) serangkaian sifat yang sangat atau hampir unik pada
air, karbon dioksida, senyawa-senyawa karbon, hidrogen, dan oksigen, serta lautan-sangat banyak, sangat
bervariasi, sangat lengkap di antara semua yang diamati dalam permasalahan ini, sehingga bersama-sama
mereka membentuk kesesuaian yang tentu saja paling mungkin. 77
Berkat sifat-sifat termal air yang unik, perbedaan suhu antara musim panas dan musim dingin atau antara malam
dan siang yang selalu konstan dalam batasan-batasan tertentu sehingga manusia dan bentuk kehidupan lainnya
dapat bertahan hidup. Jika permukaan dunia kita memiliki air lebih sedikit daripada daratan, perbedaan suhu
antara malam dan siang akan jauh lebih besar, bidang daratan yang luas akan menjadi gurun, dan kehidupan
tidak mungkin ada, atau setidaknya, jauh lebih sulit. Demikian pula, jika sifat termal air tidak seperti sekarang ini,
hasilnya adalah sebuah planet yang sangat tidak sesuai untuk kehidupan.
Disimpulkan, sifat ini mempunyai tiga keutamaan. Pertama, sifat ini dengan kuat menyeragamkan dan
membatasi suhu bumi; kedua, sifat ini memungkinkan pengaturan suhu yang sangat efektif pada organisme
hidup; dan ketiga, sifat ini mendukung siklus meteorologis. Semua pengaruh tersebut benar-benar maksimum,
karena tidak ada zat lain dapat dibandingkan dengan air dalam hal ini. 79
KESIMPULAN
Segala sesuatu yang sudah kita ketahui dalam bab ini sejak awal menunjukkan bahwa sifat termal, fisik, kimia,
dan kekentalan air tepat seperti seharusnya demi keberadaan kehidupan. Air dirancang begitu sempurna untuk
kehidupan, sehingga dalam beberapa kasus, hukum-hukum alam dilanggar demi tujuan tersebut. Contoh terbaik
dari hal ini adalah pengembangan yang tidak terduga dan tidak dapat dipahami pada volume air ketika suhunya
turun di bawah 4oC: Jika pengembangan tidak terjadi, es tidak akan mengambang, lautan akan membeku
menjadi padatan total, dan kehidupan tidak mungkin ada.
Air "begitu tepat" untuk kehidupan, sampai-sampai tidak dapat dibandingkan dengan zat cair lain. Sebagian
besar planet ini, dunia dengan atribut lain (suhu, cahaya, spektrum elektromagnetik, atmosfer, permukaan, dan
lain-lain) yang semuanya sesuai untuk kehidupan, telah diisi air dengan jumlah tepat untuk kehidupan. Jelaslah
bahwa semua itu bukan kebetulan, dan sebaliknya pasti merupakan rancangan yang disengaja.
Untuk menguraikannya dengan cara lain, semua sifat fisik dan kimia air menunjukkan bahwa dia diciptakan
khusus untuk kehidupan. Bumi, yang sengaja diciptakan untuk tempat hidup umat manusia, dihidupkan dengan
air yang khusus diciptakan untuk membentuk dasar kehidupan manusia. Dalam air, Allah telah memberi kita
kehidupan dan dengannya Dia menumbuhkan makanan yang kita makan dari tanah.
Akan tetapi, aspek terpenting dari semua ini adalah bahwa kebenaran ini, yang telah ditemukan oleh ilmu
pengetahuan modern, diungkapkan dalam Al Quran, yang diturunkan kepada umat manusia sebagai petunjuk
empat belas abad yang lalu. Mengenai air dan umat manusia, dikemukakan firman Allah dalam Al Quran: