Vous êtes sur la page 1sur 21

PENTINGNYA AIR DALAM SISTEM HAYATI

I. PENDAHULUAN
Air mempunyai potensial yang besar dalam berbagai bidang kehidupan,
khususnya mahluk hidup. Air tedapat di udara, danau, sungai, laut, jaringan
tubuh, dalam tanah dan sebagaianya. Begitu pentingnya air, sehingga apabila
tidak ada air, dimungkinkan juga tidak ada kehidupan. air juga merupakan
medium tempat terjadinya berbagai reaksi kimia, baik didalam maupun diluar
tubuh organisme hidup.
Air adalah substansi yang memungkinkan terjadinya kehidupan seperti
yang ada di bumi. Seluruh organism yang kita kenal di sekeliling kita sebagian
besar tersusun dari air dan hidup dalam lingkungan yang didominasi oleh air.
Air adalah medium biologis di Bumi ini. Sebagian besar sel dikelilingi oleh air,
dan sel itu sendiri mengandung 70% sampai 90% air. Air adalah satu-satunya
substansi umum yang ditemukan di alam sekitar kita dalam tiga wujud fisik
materi: padat, cair dan gas. Sel tubuh Anda mengandung pelbagai macam zat
tetapi tak ada yang sebanyak atau sepenting air. Bagian terbesar dari darah
yang beredar di setiap tempat dalam tubuh Anda tentu saja air. Tetapi ini
tidak hanya berlaku bagi Anda sendiri atau orang lain: sebagian besar tubuh
semua makhluk hidup adalah air. Tanpa air, tampaknya kehidupan tidak
mungkin ada.Air adalah zat yang dirancang secara khusus untuk menjadi
dasar kehidupan. Setiap sifat fisik dan kimianya khusus diciptakan untuk
kehidupan.
Kelimpahan air adalah alasan utama mengapa bumi dapat dihuni.
Kehidupan beradaptasi dengan lingkungannya melalui seleksi alam, dimana
air menyumbangkan peran dalam menyerasikan Bumi bagi kehidupan

II. RUMUSAN MASALAH

Informasi dan sifat sifat


Nama Sistematis air
Aqua, dihirogen
Nama Alternatif monoksida, hidrogen
hidroksida
Rumus Molekul H2O
Massa Molar 18,0153 g/mol
0,998 g/cm3 (cairan
Densitas dan Fase pada 20oC)
0,92 (padatan)
Titik Lebur 0 oC (273,15 K) (32oF)
100 oC (373,15 K)
Titik Didih
(212oF)
4148 J/(kg/K) (Cairan
Kalor Jenis
pada 20oC)

Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu melekul air
tersusun atas dua atom hidrogen yang terkait secara kovalen pada satu atom
oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada
kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 KPa (1 bar) dan temperatur 273,15 K
(0°C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki
kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-
garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.
Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak
umum dalam kondisi normal, terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan
antara hidrida-hidrida lain yang mirip dalam kolom oksigen pada tabel
periodik, yang mengisyaratkan bahwa air seharusnya berbentuk gas,
sebagaimana hidrogen sulfida. Dengan memperhatikan tabel periodik, terlihat
bahwa unsur-unsur yang mengelilingi oksigen adalah nitrogen, flor, dan fosfor,
sulfur dan klor. Semua elemen-elemen ini apabila berikatan dengan hidrogen
akan menghasilkan gas pada temperatur dan tekanan normal. Alasan
mengapa hidrogen berikatan dengan oksigen membentuk fasa berkeadaan
cair, adalah karena oksigen lebih bersifat elektronegatif ketimbang elemen-
elemen lain tersebut (kecuali flor). Tarikan atom oksigen pada elektron-
elektron ikatan jauh lebih kuat dari pada yang dilakukan oleh atom hidrogen,
meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua atom hidrogen, dan jumlah
muatan negatif pada atom oksigen. Adanya muatan pada tiap-tiap atom
tersebut membuat molekul air memiliki sejumlah momen dipol. Gaya tarik-
menarik listrik antar molekul-molekul air akibat adanya dipol ini membuat
masing-masing molekul saling berdekatan, membuatnya sulit untuk
dipisahkan dan yang pada akhirnya menaikkan titik didih air.

Polaritas molekul air menghasilkan ikatan hidrogen


Molekul air terdiri dari dua atom hidrogen bergabung dengan satu atom
oksigen dalam suatu ikatan kovalen. Karena oksigen lebih bersifat
elektronegatif bila dibandingkan dengan hidrogen, maka elektron-elektron dari
ikatan ini lebih lama berada didekat atom oksigen. Ini menyebabkan daerah
oksigen dari molekul tersebut memiliki muatan sedikit negatif, sedangkan
daerah hidrogen memiliki muatan sedikit positif. Molekul air, dengan bentuk
seperti huruf V yang melebar, adalah molekul polar, ini berarti ujung-ujung
yang bersebrangan dari molekul tersebut memiliki muatan berlawanan.
Sifat anomali air muncul kaena adanya gaya tarik-menarik antara molekul-
molekul polarnya. Tarik-menarik tersebut bersifat listrik: satu atom hidrogen
dari sebuah molekul air yang sedikit positif ditarik oleh atom oksigen terdekat
yang sedikit negative. Dua molekul tersebut kemudian tetap menyatu akibat
adanya ikatan hidrogen. Tiap molekul air dapat membentuk ikatan hidrogen
dengan maksimal empat molekul disekitarnya. Kualitas luar biasa dari air
adalah sifatnya yang muncul sebagai akibat adanya ikatan hidrogen yang
dapat menyusun molekul-molekul tersebut kedalam tingkat pengaturan
struktur yang lebih tinggi.

Organisme bergantung pada kohesi molekul-molekul air


Molekul-molekul air bersatu sabgai akibat adanya ikatan hidrogen. Pada
saat air berada dalam wujud cair, ikatan hidrogennya sangat rapuh,
kekuatannya hanya sekitar seperduapuluh dari kekuatan ikatan kovalen.
Ikatan-ikatan tersebut terbentuk, terpisah dan terbentuk kembali dengan
sangat cepat. Tiap ikatan hidrogen hanya mampu bertahan beberapa
pikodetik, tetapi molekul-molekulnya secara terus-menerus membentuk ikatan
baru dengan pasangan penggantinya. Oleh karenanya, dalam waktu yang
singkat, sejumlah tertentu dari seluruh molekul air akan berikatan dengan
molekul tetangganya, membuat molekul air yang lebih teratur dibanding
cairan lainnya. Secara keseluruhan, ikatan hidrogen menyatukan substansi
tersebut, suatu fenomena yang disebut Kohesi. Pada tumbuhan kohesi yang
terjadi karena adanya ikatan hidrogen berperan pada pengangkutan
(transpor) air yang melawan gravitasi. Adhesi yaitu melekatnya suatu zat
pada zat lain, juga berperan. Adhesi pada dinding pembuluh membantu
melawan gravitasi.
Hal lain yang terkait dengan kohesi adalah tegangan permukaan, yaitu
ukuran seberapa sulitnya suatu cairan diregang atau dipecahkan. Air memiliki
tegangan permukaan yang lebih besar dibandingkan sebagian besar cairan
lain. Antarmuka antara air dan udara terjadi penyusunan molekul air yang
teratur, yaitu yang saling berikatan hidrogen satu dengan lainnya dan dengan
molekul air di bawahnya. Misalnya, beberapa hewan dapat berdiri, berjalan
atau berlari diatas air tanpa memecahkan permukaannya.

Viskositas ideal air


Setiap kali kita memikirkan zat cair, bayangan yang terbentuk dalam
pikiran kita adalah zat yang sangat cair. Kenyataannya, zat cair yang berbeda
memiliki tingkat viskositas (kekentalan) yang berbeda: Kekentalan ter/aspal,
gliserin, minyak zaitun, dan asam sulfat, misalnya, sangat bervariasi. Dan jika
kita bandingkan zat-zat cair tersebut dengan air, perbedaannya menjadi lebih
jelas. Air 10 juta kali lebih cair daripada aspal, 1.000 kali lebih cair daripada
gliserin, 100 kali lebih cair daripada minyak zaitun, dan 25 kali lebih cair
daripada asam sulfat.
Seperti yang ditunjukkan oleh perbandingan singkat itu, air memiliki
tingkat viskositas yang sangat rendah. Bahkan, jika kita mengabaikan
beberapa zat seperti eter dan hidrogen cair, air ternyata berviskositas lebih
kecil dari apa pun kecuali gas.
Apakah kekentalan air yang
rendah menguntungkan bagi
kita? Akan berbedakah
keadaan jika zat cair vital ini
memiliki kekentalan lebih
besar atau lebih kecil? Michael
Denton menjawabnya untuk
K kita:
e Kesesuaian air akan berkurang
k jika kekentalan air lebih
e rendah. Struktur sistem
n kehidupan akan bergerak jauh
t lebih acak di bawah pengaruh
a gaya-gaya deformasi jika
l kekentalan air sama
a rendahnya dengan hidrogen
n cair.... Jika kekentalan air
sangat lebih rendah, struktur
a yang rawan akan mudah
i dikacaukan... dan air tidak
r akan mungkin mendukung
y struktur mikroskopik rumit
a yang permanen. Arsitektur
n molekular sel yang rawan
g mungkin tidak akan bertahan.
Jika kekentalan lebih tinggi,
r gerak terkontrol makromolekul
e yang besar dan terutama
n struktur seperti mitokondria
d dan organel-organel kecil tidak
a akan mungkin, demikian pula
h proses-proses seperti
pembelahan sel. Semua
s aktivitas penting sel akan
a membeku dengan efektif, dan
n jenis-jenis kehidupan seluler
g yang jauh menyerupai yang
a biasa kita kenal akan tidak
t mungkin ada. Perkembangan
p organisme yang lebih tinggi,
e yang secara kritis bergantung
n pada kemampuan sel untuk
t bergerak dan merangkak
i dalam fase embriogenesis,
n pasti tidak mungkin terjadi jika
g kekentalan air sedikit saja
lebih tinggi dari kekentalan
b normal.
a Kekentalan air yang
g rendah tidak hanya penting
i untuk gerak seluler, namun
k juga untuk sistem sirkulasi.
i
t
a
Semua makhluk hidup dengan ukuran tubuh
lebih dari seperempat milimeter memiliki sistem
sirkulasi pusat. Hal ini karena pada ukuran lebih dari
itu, tidak mungkin makanan dan oksigen didifusikan
ke seluruh tubuh organisme. Artinya, makanan dan
oksigen tidak bisa lagi masuk secara langsung ke
dalam sel, dan produk sampingannya pun tidak bisa
dibuang begitu saja. Ada banyak sel dalam tubuh
sebuah organisme, karenanya oksigen dan energi Kek
yang diambil tubuh perlu didistribusikan (dipompa) ent
ke tubuh melalui "saluran"; dan saluran lain ala
diperlukan pula untuk mengangkut buangan. n
"Saluran" ini adalah pembuluh vena dan arteri dalam air
sistem sirkulasi. Jantung adalah pompa yang yan
menjaga sistem ini agar terus bekerja, sementara g
zat yang dibawa melalui "saluran" itu adalah cairan ren
yang kita sebut "darah", yang sebagian besar dah
merupakan air, (95 % dari plasma darah-materi yang pen
tersisa setelah sel darah, protein, dan hormon telah tin
dikeluarkan-adalah air.) Itulah sebabnya kekentalan g
air sangat penting agar sistem sirkulasi berfungsi unt
efisien. Jika air memiliki kekentalan seperti aspal uk
misalnya, pasti tidak ada jantung organisme yang se
dapat memompanya. Jika air memiliki kekentalan mu
minyak zaitun, yang lebih kecil seratus juta kali a
daripada aspal, jantung mungkin bisa memompanya, ma
namun akan sangat sulit dan darah tidak akan khl
pernah bisa mencapai miliaran kapiler di seluruh uk
pelosok tubuh kita. hid
Mari kita cermati kapiler-kapiler tersebut. up,
Tujuannya adalah membawa oksigen, makanan, bah
hormon, dan lain-lain yang penting bagi kehidupan kan
ke setiap sel di seluruh tubuh. Jika sebuah sel tan
berjarak lebih dari 50 mikron (satu mikron adalah am
satu milimeter dibagi seribu) dari kapiler, maka sel an.
tersebut tidak bisa memanfaatkan "layanan" kapiler. Pe
Sel dengan jarak 50 mikron dari kapiler akan mati mb
kelaparan. Itulah sebabnya tubuh manusia ulu
diciptakan sedemikian rupa sehingga kapilernya h-
membentuk jejaring yang menjangkau semua sel. pe
Tubuh manusia normal memiliki sekitar 5 miliar mb
kapiler yang panjangnya, jika dibentangkan, sekitar ulu
950 kilometer. Pada sebagian mamalia, ada h
sebanyak 3.000 kapiler dalam setiap satu sentimeter kec
persegi jaringan otot. Jika Anda menyatukan sepuluh il
ribu kapiler terkecil dalam tubuh manusia, hasil dau
jalinannya mungkin setebal isi pensil. Diameter n
kapiler bervariasi dari 3-5 mikron: sama dengan tiga yan
sampai lima milimeter dibagi seribu. g
Jika darah akan menembus jalan sesempit itu tam
tanpa terhambat atau melambat, maka darah harus pak
cair, dan berkat kekentalan air yang rendah, pad
demikian adanya. Menurut Michael Denton, jika a
ga
mb
kekentalan air sedikit saja lebih besar dari seharusnya, sistem sirkuasi darah
sama sekali tidak bermanfaat:
Sistem kapiler akan bekerja hanya jika zat cair yang dipompa melalui
seluruh tabungnya memiliki kekentalan yang sangat rendah. Kekentalan
rendah sangat penting karena aliran berbanding terbalik dengan kekentalan...
Dari sini mudah dilihat bahwa jika kekentalan air memiliki nilai hanya
beberapa kali lebih besar dari seharusnya, memompa darah melalui kapiler
akan memerlukan tekanan besar, dan hampir semua jenis sistem sirkulasi
pasti tidak akan bekerja…Jika kekentalan air sedikit lebih besar, dan kapiler
terkecil berdiameter 10 mikron alih-alih 3 mikron, maka kapiler harus
memenuhi hampir semua jaringan otot agar dapat menyediakan oksigen dan
glukosa dengan efektif. Jelas sekali rancangan bentuk kehidupan makroskopik
tidak akan mungkin dan sangat terbatasi.... Maka tampaknya kekentalan air
harus demikian adanya agar menjadi perantara yang sesuai bagi kehidupan.
Dengan kata lain, seperti semua sifat lainnya, kekentalan air juga
"dirancang khusus" untuk kehidupan. Mencermati kekentalan zat-zat cair
berbeda, kita lihat antara satu zat dengan yang lain ada selisih hingga
miliaran kali. Di antara miliaran itu hanya ada satu zat cair dengan kekentalan
yang diciptakan tepat seperti yang diperlukan: air.

Air mengatur suhu di Bumi


Air menstabilkan suhu udara dengan menyerap dari udara yang lebih
hangat dan kemudian melepaskannya ke udara yang lebih dingin. Air cukup
efektif sebagai penyimpan panas karena dapat menyerap dan melepaskan
panas dalam jumlah besar, dengan hanya sedikit mengalami perubahan suhu.
Dalam buku Henderson, The Fitness of Environment, air juga memainkan
peran penting dalam menghasilkan iklim yang ramah dan seimbang yang
dimiliki bumi.
Panas laten dan kapasitas termal air yang lebih besar dibandingkan zat
cair lainnya adalah penyebab air memanas dan mendingin lebih lambat
daripada daratan. Pada daratan, perbedaan suhu antara tempat terpanas dan
terdingin dapat mencapai 140oC: di laut, perbedaan tersebut paling banyak
berkisar antara 15o-20oC. Situasi serupa terdapat dalam perbedaan suhu di
malam dan siang hari: pada lingkungan gersang di daratan, perbedaan suhu
bisa mencapai 20o-30oC; di laut, perbedaannya tidak pernah lebih dari
beberapa derajat. Dan tidak hanya laut yang dipengaruhi seperti ini: Uap air di
atmosfer juga merupakan agen keseimbangan yang besar. Salah satu
akibatnya adalah di daerah gurun di mana uap air sangat sedikit, perbedaan
antara suhu siang dan malam hari sangat ekstrem sedangkan daerah di mana
iklim laut dominan, perbedaan tersebut lebih kecil.

Volume air yang sangat


besar dalam lautan di
bumi menjaga
temperatur planet ini
tetap seimbang. Itulah
sebabnya, perbedaan
temperatur antara siang
dan malam sangat kecil
di daerah dekat laut,
terutama di sepanjang
pantai. Di daerah gurun
jauh dari laut,
perbedaan temperatur
antara siang dan malam
bisa setinggi 40oC.
Berkat sifat-sifat termal air yang unik, perbedaan suhu antara musim
panas dan musim dingin atau antara malam dan siang yang selalu konstan
dalam batasan-batasan tertentu sehingga manusia dan bentuk kehidupan
lainnya dapat bertahan hidup. Jika permukaan dunia kita memiliki air lebih
sedikit daripada daratan, perbedaan suhu antara malam dan siang akan jauh
lebih besar, bidang daratan yang luas akan menjadi gurun, dan kehidupan
tidak mungkin ada, atau setidaknya, jauh lebih sulit. Demikian pula, jika sifat
termal air tidak seperti sekarang ini, hasilnya adalah sebuah planet yang
sangat tidak sesuai untuk kehidupan.
Disimpulkan, sifat ini mempunyai tiga keutamaan. Pertama, sifat ini
dengan kuat menyeragamkan dan membatasi suhu bumi; kedua, sifat ini
memungkinkan pengaturan suhu yang sangat efektif pada organisme hidup;
dan ketiga, sifat ini mendukung siklus meteorologis. Semua pengaruh tersebut
benar-benar maksimum, karena tidak ada zat lain dapat dibandingkan dengan
air dalam hal ini.

Keringat dan penyejukan


Sifat air kedua dan ketiga yang disebutkan di atas-panas laten yang tinggi
dan kapasitas termal yang lebih besar dari zat cair lain-juga
sangat penting bagi kita. Kedua sifat tersebut merupakan kunci
untuk fungsi tubuh yang penting namun jarang kita pikirkan
manfaatnya. Fungsi itu adalah berkeringat.
Benar, apa gunanya berkeringat?
Untuk memahaminya, Anda harus mendapatkan sedikit latar
belakang. Semua mamalia memiliki suhu tubuh relatif sama.
Meskipun bervariasi, itu tidak terlalu mencolok dan suhu tubuh
mamalia berkisar antara 35o- 40oC. Suhu tubuh manusia sekitar
37oC dalam kondisi normal. Ini merupakan suhu kritis dan mutlak
harus dijaga agar tetap konstan. Jika suhu tubuh Anda menurun hanya
beberapa derajat, banyak fungsi vital tubuh akan gagal. Jika suhu tubuh
meningkat meskipun hanya beberapa derajat, seperti yang terjadi ketika kita
sakit, pengaruhnya bisa membahayakan. Suhu tubuh yang bertahan di atas
40oC dapat membawa kematian. Singkatnya, suhu tubuh kita memiliki
keseimbangan yang sangat kritis dan tidak memungkinkan variasi.
Akan tetapi, tubuh kita memiliki masalah serius: tubuh aktif setiap saat.
Semua gerak fisik, seperti halnya gerak mesin, memerlukan produksi energi
untuk tetap aktif. Namun kapan saja energi dihasilkan, panas selalu
dikeluarkan sebagai produk sampingan. Anda bisa melihatnya dengan mudah
untuk diri sendiri. Letakkan buku ini, dan lari sepuluh kilometer di bawah terik
matahari dan lihat betapa panasnya tubuh Anda.
Tetapi kenyataannya, jika Anda memikirkannya, Anda akan menyadari
bahwa Anda sama sekali tidak menjadi sepanas yang seharusnya. Satuan
panas adalah kalori. Orang normal yang berlari 10 kilometer dalam satu jam
akan menghasilkan sekitar 1.000 kalori panas. Panas itu harus dilepaskan dari
tubuh. Jika tidak, Anda akan pingsan sampai koma sebelum Anda
menyelesaikan kilometer pertama. Namun bahaya tersebut dihindari oleh sifat
air.
Yang pertama adalah kapasitas termal air. Artinya, untuk meningkatkan
suhu air, diperlukan panas yang tinggi. Tubuh kita terdiri atas 70% air, tetapi
berkat kapasitas termalnya, air itu tidak menjadi panas dengan cepat.
Bayangkan sebuah gerakan yang meningkatkan panas tubuh sebesar 10oC.
Jika tubuh kita mengandung alkohol alih-alih air, gerakan yang sama akan
meningkatkan suhu tubuh 20oC, dan untuk zat lain dengan kapasitas termal
lebih rendah, keadaan bahkan akan lebih buruk: menaikkan 50oC untuk
garam, 100oC untuk besi, dan 300oC untuk timbal. Kapasitas termal air yang
tinggi lah yang mencegah terjadinya perubahan panas sebesar itu.
Namun, bahkan kenaikan 10oC akan fatal, seperti telah disebutkan di atas.
Untuk mencegahnya, sifat kedua air-panas laten-berperan di sini.
Untuk menjaga tubuh tetap sejuk terhadap panas yang dihasilkan, tubuh
menggunakan mekanisme keringat. Ketika kita berkeringat, air menyebar di
permukaan kulit dan dengan cepat menguap. Tetapi karena panas laten air
sangat besar, penguapan itu membutuhkan panas yang besar pula. Panas
tersebut tentu saja diambil dari tubuh sehingga kita tetap sejuk. Proses
penyejukan ini begitu efektif sehingga terkadang menyebabkan kita merasa
kedinginan meskipun cuaca agak panas.
Karena itulah, seseorang yang telah berlari sejauh sepuluh kilometer akan
berkurang suhu tubuhnya sampai 6oC sebagai akibat penguapan air satu liter
saja. Semakin banyak energi yang dikeluarkannya, semakin meningkat suhu
tubuhnya, namun pada saat yang sama, semakin banyak dia berkeringat dan
menjadi sejuk. Di antara faktor-faktor yang membuat sistem pengatur panas
tubuh bekerja seluar biasa ini, yang utama adalah sifat termal air. Tidak ada
zat cair lain akan menyediakan sistem pengeluaran keringat seefesien air.
Contohnya, jika alkohol menggantikan air, pengurangan panas hanya sebesar
2,2oC; bahkan pada amonia, hanya sebesar 3,6oC.
Terdapat aspek penting lain dalam hal ini. Jika panas yang dilepaskan
dalam tubuh tidak dibawa ke permukaan, yaitu ke kulit, baik kedua sifat air
maupun proses pengeluaran keringat tidak akan berguna. Karena itulah
struktur tubuh juga harus menjadi penghantar panas yang baik. Pada poin
inilah, satu lagi sifat penting air berperan: Tidak seperti zat cair lainnya, air
memiliki kapasitas sangat tinggi untuk konduktivitas termal, yaitu
kemampuan menghantarkan panas. Karena alasan ini, tubuh membawa panas
yang dihasilkan di dalamnya ke kulit. (Saluran darah dekat kulit melebar untuk
tujuan ini dan itulah sebabnya kita memerah ketika terlalu panas.) Jika
konduktivitas termal air berkurang separo atau sepertiganya, laju
penghantaran panas ke kulit akan jauh lebih lambat, dan ini akan membuat
bentuk kehidupan kompleks seperti mamalia tidak mungkin hidup.
Semua itu menunjukkan bahwa tiga sifat termal air yang sangat berbeda
bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama: mendinginkan tubuh
makhluk hidup yang kompleks seperti manusia. Air adalah zat cair yang
dirancang khusus untuk tugas ini.

Lautan dan Danau tidak membeku menjadi padatan karena es


mengapung
Zat cair lain membeku dari bawah ke atas; air membeku dari atas ke
bawah. Ini merupakan sifat yang tidak biasa dari air, dan ini sangat penting
untuk keberadaan air di permukaan bumi.
Mari kita cermati secara terperinci mengapa demikian.
Banyak tempat di dunia ini di mana suhu turun di bawah
0oC pada musim dingin, sering bahkan lebih rendah lagi.
Suhu sedingin itu tentu saja akan mempengaruhi air di
laut, danau, dsb. Air semakin dingin dan bagian-bagiannya
mulai membeku. Jika es tidak berperilaku seperti sekarang
ini (atau tidak mengambang), es akan tenggelam ke dasar
sementara bagian air yang lebih hangat akan naik ke
permukaan dan terkena udara. T
Air adalah satu dari sedikit zat yang wujud cairnya i
lebih rapat daripada wujud padatnya. Artinya es lebih d
ringan dari pada air, dan akan mengapung di air. Kalau a
benda lain mengerut ketika dipadatkan, es malah k
mengembang. Hal unik ini bisa terjadi, sekali lagi, berkat
adanya ikatan hidrogen. Pada suhu diatas 4oC, air bersifat s
seperti cairan pada umumnya, mengembang ketika panas e
dan mengerut ketika dingin. Air mulai membeku ketika p
molekul-molekulnya mulai bergerak lambat sehingga tidak e
mampu memutuskan ikatan hidrogen. Ketika suhu r
mencapai 0oC, air mulai terjebak dalam sisi Kristal, dan t
masing-masing molekul berikatan dengan maksimum 4 i
molekul lainnya. Ikatan hidrogen mempertahankan molekul z
tetap pada jarak, cukup jauh untuk membuat es berkurang a
kepadatannya 10% (molekulnya berkurang 10% dalam t
volume yang sama) dibandingkan air dalam wujud cair c
pada suhu 4oC. ketika es menyerap panas yang cukup agar a
suhunya dapat meningkat di atas 0oC, maka ikatan i
hidrogen antar molekul mulai terganggu. Ketika Kristal- r
kristalnya hancur, es mulai mencair, molekul-molekulnya l
bebas untuk bergeser mendekat satu sama lainnya. Air a
mencapai kepadatan tertinggi pada suhu 4oC dan i
kemudian mulai memuai ketika molekul bergerak cepat, n
namun demikian, harus tetap diingat, bahwa air berwujud ,
cair merupakan semistruktur, sebagai akibat adanya a
perubahan ikatan hidrogen. i
Ketika sejumlah besar air mulai dingin, es yang r
mengapung akan menutup air yang berada di bawahnya. m
Mencegah supaya tidak membeku dan tetap e
mempertahankan kehidupan dibawah pemukaan beku itu. n
Karena es dan salju merupakan penghantar panas yang g
buruk, lapisan es dan salju mencegah panas pada air e
bagian bawah terlepas ke atmosfer. Akibatnya, kalaupun m
suhu udara mencapai -50oC, tebal lapisan es laut tidak b
akan pernah lebih dari satu atau dua meter dan akan a
terdapat banyak retakan di dalamnya. Makhluk seperti n
anjing laut dan pinguin yang hidup di daerah kutub dapat g
mengambil keuntungan dari keadaan ini untuk mencapai
air di bawah es. k
Saat kita memikirkan apa yang akan terjadi jika air e
tidak berperilaku seperti itu dan sebaliknya berperilaku t
"normal". Misalkan air menjadi semakin berat ketika suhu i
semakin rendah, seperti zat cair lainnya, dan es k
tenggelam. Lantas bagaimana? a

m
Dalam kasus seperti itu, proses pembekuan di samudra dan laut akan
dimulai dari bawah dan berlanjut ke semua bagian di atas, karena tidak ada
lapisan es di permukaan yang mencegah sisa panas terlepas. Dengan kata
lain, sebagian besar danau, laut dan samudra bumi akan menjadi es padat
dengan lapisan air, barangkali sedalam beberapa meter di atasnya. Bahkan
ketika suhu udara meningkat, es di dasar tidak akan pernah mencair
sepenuhnya. Dalam laut seperti itu, tidak akan terdapat kehidupan, dan dalam
sistem ekologi dengan laut mati, kehidupan di daratan juga menjadi tidak
mungkin. Dengan kata lain, jika air tidak "menyimpang" dan berperilaku
normal, planet kita akan menjadi dunia yang mati.

Air adalah pelarut kehidupan


Ahli kimia zaman dahulu mencoba menemukan pelarut universal yang
dapat melarutkan segala macam zat. Mereka tidak menemukan zat pelarut
yang lebih baik dari air. Namun demikian, air bukanlah pelarut universal;
karena jika benar, air tidak akan dapat disimpan dimanapun, termasuk dalam
sel-sel tubuh manusia. Tetapi air adalah pelarut yang sangat serbaguna,
kemampuan melarutkan zat-zat lebih banyak daripada cairan lain. Hal ini
disebabkan kemampuan pelarutnya mempunyai dua tipe yaitu tergantung
pada sifat terpolarisasinya molekul air dan ikatan hidrogen. Apabila sejenis
garam dilarutkan dalam air, maka garam ini akan pecah menjadi komponen-
komponen ionnya. Sebagai contoh garam dapur (NaCl) bila dimasukkan dalam
air akan terurai menajdi ion Na+ dan Cl-, dan melakukan interaksi antara
muatan listrik pada ion-ion garam dengan molekul-molekul air maka garam-
garam dapat bertahan dalam larutan. Senyawa polar juga merupakan
senyawa yang dapat larut dalam air. Misalnya, gula dapat larut karena
molekul air dapat menyelubungi molekul polar gula. Bahkan molekul sebesar
protein dapat larut dalam air jika memiliki daerah ionik dan daerah polar dapat
dilarutkan dalam cairan biologis, seperti darah, sari tumbuhan, maupun cairan
dalam sel-sel. Selain itu, mineral-mineral dan zat-zat yang berguna yang
terkandung tanah terlarut dalam air dan dibawa ke laut oleh sungai.
Diperkirakan lima milyar ton zat dibawa ke sungai setiap tahun. Zat-zat
tersebut penting bagi kehidupan laut.

Sifat Hidrofobik dan Hidrofilik


Semua zat yang memiliki afinitas terhadap air, baik yang bersifat ionic
ataupun polar, disebut hidrofilik (hydro, “air”, dan philios, “cinta”). Istilah ini
digunakan bahkan jika zat tersebut tidak larut-misalnya karena molekulnya
terlalu besar. Kapas, suatu hasil bumi, adalah contoh substansi hidrofilik yang
menyerap air tanpa larut. Kapas terdiri dari molekul-molekul selulosa raksasa,
suatu senyawa dengan sejumlah besar daerah-daerah yang sebagian
bermuatan positif dan sebagian bermuatan negative yang dihubungkan
dengan ikatan polar. Air melekat pada serat-serat selulosa. Oleh karenanya,
handuk yang terbuat dari kapas akan berfungsi sangat baik dalam
mengeringkan badan, tetapi juga tidak akan larut dalam mesin cuci. Selulosa
juga terdapat di dinding-dinding pembuluh pengangkut air dalam tumbuhan.
Senyawa yang non-ionik dan non-polar benar-benar menolak air, yang disebut
hidrofobik (phobos, “takut”). Contohnya adalah minyak nabati yang tidak
dapat bercampur secara tetap dengan zat-zat yang mengandung air seperti
cuka. Sifat hidrofobik dari molekul minyak ini terjadi akibat adanya ikatan
nonpolar, dalam hal ini merupakan ikatan anatara karbon dan hidrogen, yang
membagi elektron-elektronnnya hamper sama rata. Molekul-molekul
hidrofobik yang berkaitan dengan minyak adalah bahan utama dari membrane
sel. (bayangkan apa yang dapat terjadi pada sel jika membrane tersebut
terlarut dalam air).

III.KESIMPULAN
Segala sesuatu yang sudah kita ketahui dalam bab ini sejak awal
menunjukkan bahwa sifat termal, fisik, kimia, dan kekentalan air tepat seperti
seharusnya demi keberadaan kehidupan. Air dirancang begitu sempurna
untuk kehidupan,
RANCANGAN PADA AIR
Hal ini, seperti kebanyakan argumen ateis lainnya, berasal dari
Kebutaan mendalam akan Filsafat Alamiah; karena andaikan
laut hanya ada separo dari kuantitasnya sekarang, maka hanya
ada separo juga Kuantitas Uap, dan akibatnya, kita hanya
mempunyai Sungai separo dari jumlahnya yang sekarang untuk
menyuplai semua daratan kering yang kita miliki sekarang, dan
separo pula untuk kuantitas air yang akan diuapkan, serta panas
yang menguapkannya.
(John Ray, Naturalis Inggris abad ke-18) 76

Sebagian besar planet kita diselimuti air. Samudra dan laut


menempati tiga perempat bagian permukaan bumi, sementara
pada daratannya sendiri terdapat sungai dan danau yang tidak
terhitung jumlahnya. Salju dan es di puncak gunung-gunung tinggi adalah air dalam bentuk bekunya. Sejumlah
besar air bumi berada di langit: Setiap awan mengandung ribuan terkadang jutaan-ton air dalam betuk uap. Dari
waktu ke waktu, sebagian uap air ini berubah menjadi tetesan dan jatuh ke tanah: dengan kata lain, turun hujan.
Bahkan udara yang Anda hirup sekarang mengandung sejumlah uap air.
Singkatnya, belahan mana pun dari permukaan bumi yang Anda lihat, Anda pasti akan melihat air di suatu
tempat. Bahkan, ruangan tempat Anda duduk pada saat ini barangkali mengandung sekitar empat puluh sampai
lima puluh liter air. Lihatlah ke sekeliling. Anda tidak bisa melihatnya? Lihat lagi, lebih cermat, kali ini dengan
mengalihkan mata Anda dari tulisan ini dan amatilah tangan, lengan, kaki, serta tubuh Anda. Andalah 40-50 liter
air itu!
Andalah, karena sekitar 70% tubuh manusia adalah air. Sel tubuh Anda mengandung pelbagai macam zat tetapi
tak ada yang sebanyak atau sepenting air. Bagian terbesar dari darah yang beredar di setiap tempat dalam
tubuh Anda tentu saja air. Tetapi ini tidak hanya berlaku bagi Anda sendiri atau orang lain: sebagian besar tubuh
semua makhluk hidup adalah air. Tanpa air, tampaknya kehidupan tidak mungkin ada.
Air adalah zat yang dirancang secara khusus untuk menjadi dasar kehidupan. Setiap sifat fisik dan kimianya
khusus diciptakan untuk kehidupan.

KESESUAIAN AIR
Ahli biokimia, A. E. Needham, dalam bukunya The Uniqueness of Biological Materials, menunjukkan betapa
pentingnya cairan bagi pembentukan kehidupan. Jika hukum alam semesta memungkinkan keberadaan zat
padat atau gas saja, maka tidak akan pernah ada kehidupan. Alasannya adalah bahwa atom-atom zat padat
berikatan terlalu rapat dan terlalu statis dan sama sekali tidak memungkinkan proses molekuler dinamis yang
penting bagi terjadinya kehidupan. Sebaliknya, dalam gas, atom-atom bergerak bebas dan acak: Mekanisme
kompleks bentuk kehidupan tidak mungkin berfungsi dalam struktur seperti itu.
Singkatnya, lingkungan cair mutlak dibutuhkan dalam proses-
proses pembentukan kehidupan. Yang paling ideal dari semua
cairan atau tepatnya, satu-satunya cairan ideal untuk tujuan ini
adalah air.
Kenyataan bahwa air memiliki sifat-sifat yang sangat sesuai
untuk kehidupan menarik perhatian ilmuwan sejak dulu.
Namun, usaha pertama untuk menyelidikinya secara terperinci
adalah Astronomy and General Physics Considered with
Reference to Natural Theology, sebuah buku yang ditulis oleh
naturalis Inggris, William Whewell, yang diterbitkan pada tahun
1832. Whewell telah menguji sifat termal air dan mencermati
bahwa beberapa di antaranya tampak melanggar hukum alam yang diyakini. Kesimpulan yang ditariknya dari
pengujian ini adalah bahwa ketidakkonsistenan ini harus dianggap sebagai bukti bahwa zat ini telah diciptakan
khusus demi keberadaan kehidupan.
Analisis paling komprehensif tentang kesesuaian air bagi kehidupan muncul dari Lawrence Henderson, seorang
profesor dari Departemen Kimia Biologi Universitas Harvard, sekitar satu abad setelah buku Whe-well. Dalam
bukunya, The Fitness of the Environment, yang sebagian orang kemudian menyebutnya "Karya ilmiah paling
penting pada perempat pertama abad ke-20", Henderson sampai pada kesimpulan mengenai lingkungan alam
dunia kita, sebagai berikut:
Kesesuaian... (dari senyawa-senyawa ini menghasilkan) serangkaian sifat yang sangat atau hampir unik pada
air, karbon dioksida, senyawa-senyawa karbon, hidrogen, dan oksigen, serta lautan-sangat banyak, sangat
bervariasi, sangat lengkap di antara semua yang diamati dalam permasalahan ini, sehingga bersama-sama
mereka membentuk kesesuaian yang tentu saja paling mungkin. 77

SIFAT PANAS AIR YANG LUAR BIASA


Salah satu pokok bahasan dalam buku Henderson adalah sifat termal air. Henderson menjelaskan bahwa ada
lima macam sifat termal air yang tidak biasa:
1) Semua zat padat yang dikenal akan menyusut jika semakin dingin. Ini juga terjadi pada semua zat cair yang
dikenal: Ketika suhunya menurun, zat cair ini kehilangan volume. Ketika volume berkurang, kekerapan
meningkat sehingga bagian yang lebih dingin dari zat cair itu menjadi lebih berat. Ini sebabnya volume bentuk
padat suatu zat lebih besar dari-pada bentuk cairnya. Ada satu kasus di mana "hukum" ini dilanggar: air. Seperti
zat cair lain, volume air menyusut ketika suhunya turun, namun ini berlaku hanya sampai pada suhu tertentu
(4oC) dan seterusnya- tidak seperti semua zat cair lainnya yang diketahui air tiba-tiba mengembang dan ketika
akhirnya air membeku, air semakin mengembang. Sebagai akibatnya, "air padat" lebih ringan daripada "air cair".
Menurut hukum fisika normal, air padat, yang disebut es, seharusnya lebih berat daripada air cair, dan
seharusnya tenggelam ketika menjadi es; namun ternyata, es mengapung.
2) Ketika es mencair atau air menguap, es atau air menyerap panas dari lingkungannya. Ketika transisi tersebut
dibalik (yaitu ketika air membeku atau uap mengembun, panas dilepaskan. Dalam fisika istilah "panas laten
(latent heat)" digunakan untuk menggambarkan panas yang dilepaskan tersebut. 78 Semua zat cair mempunyai
panas laten seperti itu namun air termasuk di antara zat cair yang mempunyai panas laten tertinggi. Pada suhu
"normal", satu-satunya zat cair dengan panas laten lebih tinggi dari air ketika membeku adalah amonia. Di sisi
lain, dalam kaitannya dengan sifat panas laten pada pengembunan, tidak ada zat cair yang bisa mengimbangi
air.
3) "Kapasitas termal" air, yaitu jumlah panas yang diperlukan untuk meningkatkan suhu air per satu derajat, lebih
tinggi dari kebanyakan zat cair lainnya.
4) Daya hantar panas air, kemampuannya untuk menghantarkan panas, paling tidak empat kali lebih besar
daripada zat cair lainnya.
5) Sebaliknya, daya hantar panas es dan salju rendah.
Sampai di sini Anda mungkin bertanya-tanya, apa gunanya kelima sifat fisik yang tampak begitu teknis ini.
Ternyata, setiap sifat itu sangat penting karena kehidupan secara umum dan kehidupan diri kita dimungkinkan di
dunia ini terutama karena kelima sifat tersebut demikian adanya.
Sekarang mari kita cermati satu per satu.

EFEK PEMBEKUAN "DARI ATAS KE BAWAH"


Zat cair lain membeku dari bawah ke atas; air membeku dari atas ke bawah. Ini merupakan sifat pertama yang
tidak biasa dari air, dan ini sangat penting untuk keberadaan air di permukaan bumi. Kalau air tidak bersifat
demikian, artinya es tidak mengapung, sebagian besar air planet kita akan terperangkap dalam es dan
kehidupan tidak mungkin ada di laut, danau, kolam, dan sungai.
Mari kita cermati secara terperinci mengapa demikian. Banyak tempat di dunia ini di
mana suhu turun di bawah 0oC pada musim dingin, sering bahkan lebih rendah lagi.
Suhu sedingin itu tentu saja akan mempengaruhi air di laut, danau, dsb. Air semakin
dingin dan bagian-bagiannya mulai membeku. Jika es tidak berperilaku seperti
sekarang ini (atau tidak mengambang), es akan tenggelam ke dasar sementara
bagian air yang lebih hangat akan naik ke permukaan dan terkena udara.
Tetapi suhu udara itu masih membekukan sehingga bagian air ini akan membeku juga
dan tenggelam. Proses ini akan berlanjut sampai tidak tersisa air cair sama sekali.
Namun bukan itu yang terjadi. Melainkan sebaliknya: Ketika air semakin dingin, air
menjadi lebih berat sampai suhunya mencapai 4oC, pada titik ini segala sesuatunya T
tiba-tiba berubah. Setelah itu, air mulai mengembang dan menjadi lebih ringan seiring i
menurunnya suhu. Akibatnya, air bersuhu 4oC tetap di bawah, air bersuhu 3oC berada d
di atasnya, air bersuhu 2oC berada di atasnya lagi dan seterusnya. Pada permukaan a
sajalah suhu air benar-benar mencapai 0oC dan di situ air membeku. Namun hanya k
permukaan yang membeku: Lapisan air bersuhu 4 oC di bawah es tetap cair dan itu s
cukup bagi makhluk hidup dan tanaman bawah air untuk terus hidup. e
p
e
rt
i
z
a
t
c
a
ir
l
a
i
n
,
a
ir
m
e
n
g
e
m
b
a
n
g
k
e
ti
k
a
m
e
m
b
e
k
u
.
K
a
r
e
n
a
it
u
l
a
h
,
e
s
m
e
(Perlu dijelaskan di sini bahwa sifat kelima
air-daya hantar panas es dan salju yang
rendah-juga penting dalam proses ini.
Karena es dan salju merupakan
penghantar panas yang buruk, lapisan es
dan salju mencegah panas pada air bagian
bawah terlepas ke atmosfer. Akibatnya,
kalaupun suhu udara mencapai -50oOC,
K tebal lapisan es laut tidak akan pernah
a lebih dari satu atau dua meter dan akan
r terdapat banyak retakan di dalamnya.
e Makhluk seperti anjing laut dan pinguin
n yang hidup di daerah kutub dapat
a mengambil keuntungan dari keadaan ini
a untuk mencapai air di bawah es.)
ir
m Sekali lagi, mari kita memikirkan apa yang
e akan terjadi jika air tidak berperilaku
m seperti itu dan sebaliknya berperilaku
b "normal". Misalkan air menjadi semakin
e berat ketika suhu semakin rendah, seperti
k zat cair lainnya, dan es tenggelam. Lantas
u bagaimana?
d
a Dalam kasus seperti itu, proses
ri pembekuan di samudra dan laut akan
a dimulai dari bawah dan berlanjut ke semua
t bagian di atas, karena tidak ada lapisan es
a di permukaan yang mencegah sisa panas
s terlepas. Dengan kata lain, sebagian besar
k danau, laut dan samudra bumi akan
e menjadi es padat dengan lapisan air,
b barangkali sedalam beberapa meter di
a atasnya. Bahkan ketika suhu udara
w meningkat, es di dasar tidak akan pernah
a mencair sepenuhnya. Dalam laut seperti
h itu, tidak akan terdapat kehidupan, dan
, dalam sistem ekologi dengan laut mati,
s kehidupan di daratan juga menjadi tidak
a
mungkin. Dengan kata lain, jika air tidak
m
u
"menyimpang" dan berperilaku normal,
d planet kita akan menjadi dunia yang mati.
r Mengapa air tidak berperilaku normal?
a Mengapa air tiba-tiba mulai mengembang
d pada suhu 4oC, setelah menyusut
u sebagaimana mestinya?
n
i Itu adalah pertanyaan yang tak seorang
a pun mampu menjawabnya.
t
e
t
a KERINGAT DAN
p PENYEJUKAN
c
a Sifat air kedua dan ketiga yang disebutkan
ir di atas-panas laten yang tinggi dan
m kapasitas termal yang lebih besar dari zat
e cair lain-juga sangat
s penting bagi kita. Kedua
k sifat tersebut merupakan
i kunci untuk fungsi tubuh
p yang penting namun
u jarang kita pikirkan
n manfaatnya. Fungsi itu
m adalah berkeringat.
u
n Benar, apa gunanya
g berkeringat?
k
i
n
Untuk memahaminya, Anda harus mendapatkan sedikit latar belakang. Semua mamalia memiliki suhu tubuh
relatif sama. Meskipun bervariasi, itu tidak terlalu mencolok dan suhu tubuh mamalia berkisar antara 35o- 40oC.
Suhu tubuh manusia sekitar 37oC dalam kondisi normal. Ini merupakan suhu kritis dan mutlak harus dijaga agar
tetap konstan. Jika suhu tubuh Anda menurun hanya beberapa derajat, banyak fungsi vital tubuh akan gagal.
Jika suhu tubuh meningkat meskipun hanya beberapa derajat, seperti yang terjadi ketika kita sakit, pengaruhnya
bisa membahayakan. Suhu tubuh yang bertahan di atas 40oC dapat membawa kematian.
Singkatnya, suhu tubuh kita memiliki keseimbangan yang sangat kritis dan tidak memungkinkan variasi.
Akan tetapi, tubuh kita memiliki masalah serius: tubuh aktif setiap saat. Semua gerak fisik, seperti halnya gerak
mesin, memerlukan produksi energi untuk tetap aktif. Namun kapan saja energi dihasilkan, panas selalu
dikeluarkan sebagai produk sampingan. Anda bisa melihatnya dengan mudah untuk diri sendiri. Letakkan buku
ini, dan lari sepuluh kilometer di bawah terik matahari dan lihat betapa panasnya tubuh Anda.
Tetapi kenyataannya, jika Anda memikirkannya, Anda akan menyadari bahwa Anda sama sekali tidak menjadi
sepanas yang seharusnya. .
Satuan panas adalah kalori. Orang normal yang berlari 10 kilometer dalam satu jam akan menghasilkan sekitar
1.000 kalori panas. Panas itu harus dilepaskan dari tubuh. Jika tidak, Anda akan pingsan sampai koma sebelum
Anda menyelesaikan kilometer pertama.
Namun bahaya tersebut dihindari oleh sifat ketiga air.
Yang pertama adalah kapasitas termal air. Artinya, untuk meningkatkan suhu air, diperlukan panas yang tinggi.
Tubuh kita terdiri atas 70% air, tetapi berkat kapasitas termalnya, air itu tidak menjadi panas dengan cepat.
Bayangkan sebuah gerakan yang meningkatkan panas tubuh sebesar 10oC. Jika tubuh kita mengandung alkohol
alih-alih air, gerakan yang sama akan meningkatkan suhu tubuh 20oC, dan untuk zat lain dengan kapasitas
termal lebih rendah, keadaan bahkan akan lebih buruk: menaikkan 50oC untuk garam, 100oC untuk besi, dan
300oC untuk timbal. Kapasitas termal air yang tinggi lah yang mencegah terjadinya perubahan panas sebesar itu.
Namun, bahkan kenaikan 10oC akan fatal, seperti telah disebutkan di atas. Untuk mencegahnya, sifat kedua air-
panas laten-berperan di sini.
Untuk menjaga tubuh tetap sejuk terhadap panas yang dihasilkan, tubuh menggunakan mekanisme keringat.
Ketika kita berkeringat, air menyebar di permukaan kulit dan dengan cepat menguap. Tetapi karena panas laten
air sangat besar, penguapan itu membutuhkan panas yang besar pula. Panas tersebut tentu saja diambil dari
tubuh sehingga kita tetap sejuk. Proses penyejukan ini begitu efektif sehingga terkadang menyebabkan kita
merasa kedinginan meskipun cuaca agak panas.
Karena itulah, seseorang yang telah berlari sejauh sepuluh kilometer akan berkurang suhu tubuhnya sampai 6oC
sebagai akibat penguapan air satu liter saja. Semakin banyak energi yang dikeluarkannya, semakin meningkat
suhu tubuhnya, namun pada saat yang sama, semakin banyak dia berkeringat dan menjadi sejuk. Di antara
faktor-faktor yang membuat sistem pengatur panas tubuh bekerja seluar biasa ini, yang utama adalah sifat termal
air. Tidak ada zat cair lain akan menyediakan sistem pengeluaran keringat seefesien air. Contohnya, jika alkohol
menggantikan air, pengurangan panas hanya sebesar 2,2oC; bahkan pada amonia, hanya sebesar 3,6oC.
Terdapat aspek penting lain dalam hal ini. Jika panas yang dilepaskan dalam tubuh tidak dibawa ke permukaan,
yaitu ke kulit, baik kedua sifat air maupun proses pengeluaran keringat tidak akan berguna. Karena itulah struktur
tubuh juga harus menjadi penghantar panas yang baik. Pada poin inilah, satu lagi sifat penting air berperan:
Tidak seperti zat cair lainnya, air memiliki kapasitas sangat tinggi untuk konduktivitas termal, yaitu kemampuan
menghantarkan panas. Karena alasan ini, tubuh membawa panas yang dihasilkan di dalamnya ke kulit. (Saluran
darah dekat kulit melebar untuk tujuan ini dan itulah sebabnya kita memerah ketika terlalu panas.) Jika
konduktivitas termal air berkurang separo atau sepertiganya, laju penghantaran panas ke kulit akan jauh lebih
lambat, dan ini akan membuat bentuk kehidupan kompleks seperti mamalia tidak mungkin hidup.
Semua itu menunjukkan bahwa tiga sifat termal air yang sangat berbeda bekerja sama untuk mencapai tujuan
yang sama: mendinginkan tubuh makhluk hidup yang kompleks seperti manusia. Air adalah zat cair yang
dirancang khusus untuk tugas ini.

SEBUAH DUNIA BERSUHU SEDANG


Kelima macam sifat termal air yang disebutkan dalam buku Henderson, The Fitness of Environment, juga
memainkan peran penting dalam menghasilkan iklim yang ramah dan seimbang yang dimiliki bumi.
Panas laten dan kapasitas termal air yang lebih besar dibandingkan zat cair lainnya adalah penyebab air
memanas dan mendingin lebih lambat daripada daratan. Pada daratan, perbedaan suhu antara tempat terpanas
dan terdingin dapat mencapai 140oC: di laut, perbedaan tersebut paling banyak berkisar antara 15o-20oC. Situasi
serupa terdapat dalam perbedaan suhu di malam dan siang hari: pada lingkungan gersang di daratan,
perbedaan suhu bisa mencapai 20o-30oC; di laut, perbedaannya tidak pernah lebih dari beberapa derajat. Dan
tidak hanya laut yang dipengaruhi seperti ini: Uap air di atmosfer juga merupakan agen keseimbangan yang
besar. Salah satu akibatnya adalah di daerah gurun di mana uap air sangat sedikit, perbedaan antara suhu siang
dan malam hari sangat ekstrem sedangkan daerah di mana iklim laut dominan, perbedaan tersebut lebih kecil.
Volum
e air yang sangat besar dalam lautan di
bumi menjaga temperatur planet ini tetap
seimbang. Itulah sebabnya, perbedaan
temperatur antara siang dan malam sangat
kecil di daerah dekat laut, terutama di
sepanjang pantai. Di daerah gurun jauh
dari laut, perbedaan temperatur antara
siang dan malam bisa setinggi 40oC.

Berkat sifat-sifat termal air yang unik, perbedaan suhu antara musim panas dan musim dingin atau antara malam
dan siang yang selalu konstan dalam batasan-batasan tertentu sehingga manusia dan bentuk kehidupan lainnya
dapat bertahan hidup. Jika permukaan dunia kita memiliki air lebih sedikit daripada daratan, perbedaan suhu
antara malam dan siang akan jauh lebih besar, bidang daratan yang luas akan menjadi gurun, dan kehidupan
tidak mungkin ada, atau setidaknya, jauh lebih sulit. Demikian pula, jika sifat termal air tidak seperti sekarang ini,
hasilnya adalah sebuah planet yang sangat tidak sesuai untuk kehidupan.
Disimpulkan, sifat ini mempunyai tiga keutamaan. Pertama, sifat ini dengan kuat menyeragamkan dan
membatasi suhu bumi; kedua, sifat ini memungkinkan pengaturan suhu yang sangat efektif pada organisme
hidup; dan ketiga, sifat ini mendukung siklus meteorologis. Semua pengaruh tersebut benar-benar maksimum,
karena tidak ada zat lain dapat dibandingkan dengan air dalam hal ini. 79

TEKANAN PERMUKAAN YANG TINGGI


Sifat-sifat air yang telah kita bahas sampai sekarang adalah sifat termal: yaitu sifat-sifat yang berkaitan dengan
panas. Air juga memiliki sejumlah sifat fisik yang ternyata juga sangat tepat bagi kehidupan.
Salah satunya adalah tegangan permukaan air yang sangat tinggi. "Tegangan permukaan" didefinisikan sebagai
sebuah perilaku permukaan-bebas dari zat cair untuk menyerupai kulit elastis di bawah pengaruh tegangan.
Perilaku ini disebabkan oleh gaya tarik antara molekul-molekul dalam permukaan zat cair.
Contoh terbaik pengaruh tegangan permukaan dapat dilihat pada air. Bahkan tegangan permukaan air sangat
tinggi sehingga menyebabkan beberapa fenomena fisik yang aneh terjadi. Sebuah cangkir dapat menampung
sejumlah air yang sedikit lebih tinggi daripada tinggi cangkir itu sendiri tanpa tumpah. Jarum besi yang secara
hati-hati diletakkan di atas permukaan air yang tidak bergerak akan mengambang.
Tegangan permukaan air jauh lebih tinggi daripada tegangan permukaan zat
cair lain. Beberapa konsekuensi biologis dari sifat ini sangat penting dan ini
tampak jelas terutama pada tanaman.
Pernahkan Anda bertanya-tanya bagaimana tanaman mampu membawa air
dari kedalaman tanah bermeter-meter ke atas tanpa pompa, otot, atau
semacamnya? Jawaban untuk teka-teki ini adalah tegangan permukaan.
Saluran dalam akar dan batang tanaman dirancang untuk memanfaatkan
tegangan permukaan air yang tinggi. Saluran-saluran ini semakin tinggi
semakin mengecil dan menyebabkan air "merayap ke atas" dengan
sendirinya.
Yang memungkinkan rancangan sempurna ini adalah tegangan permukaan
air yang tinggi. Jika tegangan permukaan air sama rendahnya dengan
tegangan pada kebanyakan zat cair lainnya, secara fisiologi tidak mungkin
bagi tanaman besar seperti pohon-pohonan untuk hidup di tanah kering. Tana
man
Konsekuensi penting lain dari tingginya tegangan permukaan air adalah
diran
peretakan batu. Karena tegangan permukaannya, air bisa menembus ke cang
celah-celah terdalam melalui retakan-retakan terkecil di mana air membeku untuk
ketika suhu turun di bawah nol. Seperti kita ketahui, air mempunyai sifat tidak mem
normal dengan mengembang ketika membeku. Pengembangan ini anfaa
menimbulkan tekanan di dalam batu yang akhirnya menyebabkan batu tkan
pecah. Proses ini sangat penting karena melepaskan mineral yang tegan
terperangkap dalam batu ke dalam lingkungan dan juga membantu formasi gan
tanah. perm
ukaa
n air
yang
SIFAT-SIFAT KIMIA AIR tinggi
Di samping sifat-sifat fisiknya, sifat-sifat kimia air juga sangat sesuai untuk .
Berka
kehidupan. Di antara sifat-sifat kimia air, yang terutama adalah bahwa air
t sifat
merupakan pelarut yang baik: Hampir semua zat kimia bisa dilarutkan dalam ini,
air. air
Konsekuensi yang sangat penting dari sifat kimia ini adalah mineral-mineral dapat
dan zat-zat yang berguna yang terkandung tanah terlarut dalam air dan naik
dibawa ke laut oleh sungai. Diperkirakan lima milyar ton zat dibawa ke sungai berm
setiap tahun. Zat-zat tersebut penting bagi kehidupan laut. eter-
meter
Air juga mempercepat (mengkatalisis) hampir semua reaksi kimia yang bahk
diketahui. Sifat kimia air yang penting lainnya adalah reaktivitas kimianya ada an
pada tingkat yang ideal. Air tidak terlalu reaktif yang membuatnya berpotensi samp
merusak (seperti asam sulfat) dan tidak juga terlalu lamban (seperti argon ai ke
yang tidak bereaksi kimia). Mengutip Michael Denton: "Tampaknya, seperti deda
semua sifatnya yang lain, reaktivitas air ideal baik bagi peran biologis unan
maupun geologisnya." 80 di
punc
Detail lain tentang kesesuaian sifat-sifat kimia air untuk kehidupan selalu ak
terungkap ketika para peneliti menyelidiki zat tersebut lebih jauh. Harold pepo
Morowitz, seorang profesor biofisika dari Universitas Yale, menyatakan: hona
n di
Beberapa tahun ke belakang telah menyaksikan studi yang berkembang hutan
tentang sebuah sifat air yang baru dipahami (yaitu, konduktansi proton) yang .
ternyata hampir unik bagi zat tersebut, merupakan unsur kunci transfer
energi biologis, dan tentu saja penting bagi asal usul kehidupan. Semakin
dalam dipelajari, semakin terkesan sebagian dari kami dengan kesesuaian alam dalam bentuk yang begitu
tepat..... 81

VISKOSITAS IDEAL AIR


Setiap kali kita memikirkan zat cair, bayangan yang terbentuk dalam pikiran kita adalah zat yang sangat cair.
Kenyataannya, zat cair yang berbeda memiliki tingkat viskositas (kekentalan) yang berbeda: Kekentalan
ter/aspal, gliserin, minyak zaitun, dan asam sulfat, misalnya, sangat bervariasi. Dan jika kita bandingkan zat-zat
cair tersebut dengan air, perbedaannya menjadi lebih jelas. Air 10 juta kali lebih cair daripada aspal, 1.000 kali
lebih cair daripada gliserin, 100 kali lebih cair daripada minyak zaitun, dan 25 kali lebih cair daripada asam sulfat.
Seperti yang ditunjukkan oleh perbandingan singkat itu, air memiliki tingkat viskositas yang sangat rendah.
Bahkan, jika kita mengabaikan beberapa zat seperti eter dan hidrogen cair, air ternyata berviskositas lebih kecil
dari apa pun kecuali gas.
Apakah kekentalan air yang rendah
menguntungkan bagi kita? Akan
berbedakah keadaan jika zat cair vital ini
memiliki kekentalan lebih besar atau lebih
kecil? Michael Denton menjawabnya untuk
kita:
Kesesuaian air akan berkurang jika
kekentalan air lebih rendah. Struktur
K sistem kehidupan akan bergerak jauh lebih
e acak di bawah pengaruh gaya-gaya
k deformasi jika kekentalan air sama
e rendahnya dengan hidrogen cair.... Jika
n kekentalan air sangat lebih rendah,
t struktur yang rawan akan mudah
a dikacaukan... dan air tidak akan mungkin
l mendukung struktur mikroskopik rumit
a
yang permanen. Arsitektur molekular sel
n
a yang rawan mungkin tidak akan bertahan.
ir Jika kekentalan lebih tinggi, gerak
y terkontrol makromolekul yang besar dan
a terutama struktur seperti mitokondria dan
n organel-organel kecil tidak akan mungkin,
g demikian pula proses-proses seperti
r pembelahan sel. Semua aktivitas penting
e
sel akan membeku dengan efektif, dan
n
d
jenis-jenis kehidupan seluler yang jauh
a menyerupai yang biasa kita kenal akan
h tidak mungkin ada. Perkembangan
s organisme yang lebih tinggi, yang secara
a kritis bergantung pada kemampuan sel
n untuk bergerak dan merangkak dalam fase
g embriogenesis, pasti tidak mungkin terjadi
a jika kekentalan air sedikit saja lebih tinggi
t dari kekentalan normal. 82
p
e Kekentalan air yang rendah tidak hanya
n penting untuk gerak seluler, namun juga
ti untuk sistem sirkulasi.
n
g
b
a
g
i
k
it
a
.
J
i
k
a
a
ir
s
e
d
i
k
it
s
a
j
a
l
e
b
i
h
k
e
Semua makhluk hidup dengan ukuran tubuh lebih dari seperempat milimeter
memiliki sistem sirkulasi pusat. Hal ini karena pada ukuran lebih dari itu, tidak
mungkin makanan dan oksigen didifusikan ke seluruh tubuh organisme.
Artinya, makanan dan oksigen tidak bisa lagi masuk secara langsung ke
dalam sel, dan produk sampingannya pun tidak bisa dibuang begitu saja.
Ada banyak sel dalam tubuh sebuah organisme, karenanya oksigen dan
energi yang diambil tubuh perlu didistribusikan (dipompa) ke tubuh melalui
"saluran"; dan saluran lain diperlukan pula untuk mengangkut buangan.
"Saluran" ini adalah pembuluh vena dan arteri dalam sistem sirkulasi.
Jantung adalah pompa yang menjaga sistem ini agar terus bekerja,
sementara zat yang dibawa melalui "saluran" itu adalah cairan yang kita Keke
sebut "darah", yang sebagian besar merupakan air, (95 % dari plasma darah- ntala
materi yang tersisa setelah sel darah, protein, dan hormon telah dikeluarkan- n air
adalah air.) yang
renda
Itulah sebabnya kekentalan air sangat penting agar sistem sirkulasi berfungsi h
efisien. Jika air memiliki kekentalan seperti aspal misalnya, pasti tidak ada penti
jantung organisme yang dapat memompanya. Jika air memiliki kekentalan ng
minyak zaitun, yang lebih kecil seratus juta kali daripada aspal, jantung untuk
mungkin bisa memompanya, namun akan sangat sulit dan darah tidak akan semu
pernah bisa mencapai miliaran kapiler di seluruh pelosok tubuh kita. a
makh
Mari kita cermati kapiler-kapiler tersebut. Tujuannya adalah membawa
luk
oksigen, makanan, hormon, dan lain-lain yang penting bagi kehidupan ke
hidup
setiap sel di seluruh tubuh. Jika sebuah sel berjarak lebih dari 50 mikron ,
(satu mikron adalah satu milimeter dibagi seribu) dari kapiler, maka sel bahk
tersebut tidak bisa memanfaatkan "layanan" kapiler. Sel dengan jarak 50 an
mikron dari kapiler akan mati kelaparan. tana
Itulah sebabnya tubuh manusia diciptakan sedemikian rupa sehingga man.
kapilernya membentuk jejaring yang menjangkau semua sel. Tubuh manusia Pemb
normal memiliki sekitar 5 miliar kapiler yang panjangnya, jika dibentangkan, uluh-
pemb
sekitar 950 kilometer. Pada sebagian mamalia, ada sebanyak 3.000 kapiler
uluh
dalam setiap satu sentimeter persegi jaringan otot. Jika Anda menyatukan kecil
sepuluh ribu kapiler terkecil dalam tubuh manusia, hasil jalinannya mungkin daun
setebal isi pensil. Diameter kapiler bervariasi dari 3-5 mikron: sama dengan yang
tiga sampai lima milimeter dibagi seribu. tamp
Jika darah akan menembus jalan sesempit itu tanpa terhambat atau ak
melambat, maka darah harus cair, dan berkat kekentalan air yang rendah, pada
demikian adanya. Menurut Michael Denton, jika kekentalan air sedikit saja gamb
ar di
lebih besar dari seharusnya, sistem sirkuasi darah sama sekali tidak
atas
bermanfaat: bisa
Sistem kapiler akan bekerja hanya jika zat cair yang dipompa melalui seluruh meng
tabungnya memiliki kekentalan yang sangat rendah. Kekentalan rendah angk
sangat penting karena aliran berbanding terbalik dengan kekentalan... Dari ut air
sini mudah dilihat bahwa jika kekentalan air memiliki nilai hanya beberapa karen
kali lebih besar dari seharusnya, memompa darah melalui kapiler akan a air
memerlukan tekanan besar, dan hampir semua jenis sistem sirkulasi pasti sang
at
tidak akan bekerja…Jika kekentalan air sedikit lebih besar, dan kapiler
cair.
terkecil berdiameter 10 mikron alih-alih 3 mikron, maka kapiler harus
memenuhi hampir semua jaringan otot agar dapat menyediakan oksigen dan
glukosa dengan efektif. Jelas sekali rancangan bentuk kehidupan makroskopik tidak akan mungkin dan sangat
terbatasi.... Maka tampaknya kekentalan air harus demikian adanya agar menjadi perantara yang sesuai bagi
kehidupan. 83
Dengan kata lain, seperti semua sifat lainnya, kekentalan air juga "dirancang khusus" untuk kehidupan.
Mencermati kekentalan zat-zat cair berbeda, kita lihat antara satu zat dengan yang lain ada selisih hingga
miliaran kali. Di antara miliaran itu hanya ada satu zat cair dengan kekentalan yang diciptakan tepat seperti yang
diperlukan: air.

KESIMPULAN
Segala sesuatu yang sudah kita ketahui dalam bab ini sejak awal menunjukkan bahwa sifat termal, fisik, kimia,
dan kekentalan air tepat seperti seharusnya demi keberadaan kehidupan. Air dirancang begitu sempurna untuk
kehidupan, sehingga dalam beberapa kasus, hukum-hukum alam dilanggar demi tujuan tersebut. Contoh terbaik
dari hal ini adalah pengembangan yang tidak terduga dan tidak dapat dipahami pada volume air ketika suhunya
turun di bawah 4oC: Jika pengembangan tidak terjadi, es tidak akan mengambang, lautan akan membeku
menjadi padatan total, dan kehidupan tidak mungkin ada.
Air "begitu tepat" untuk kehidupan, sampai-sampai tidak dapat dibandingkan dengan zat cair lain. Sebagian
besar planet ini, dunia dengan atribut lain (suhu, cahaya, spektrum elektromagnetik, atmosfer, permukaan, dan
lain-lain) yang semuanya sesuai untuk kehidupan, telah diisi air dengan jumlah tepat untuk kehidupan. Jelaslah
bahwa semua itu bukan kebetulan, dan sebaliknya pasti merupakan rancangan yang disengaja.
Untuk menguraikannya dengan cara lain, semua sifat fisik dan kimia air menunjukkan bahwa dia diciptakan
khusus untuk kehidupan. Bumi, yang sengaja diciptakan untuk tempat hidup umat manusia, dihidupkan dengan
air yang khusus diciptakan untuk membentuk dasar kehidupan manusia. Dalam air, Allah telah memberi kita
kehidupan dan dengannya Dia menumbuhkan makanan yang kita makan dari tanah.
Akan tetapi, aspek terpenting dari semua ini adalah bahwa kebenaran ini, yang telah ditemukan oleh ilmu
pengetahuan modern, diungkapkan dalam Al Quran, yang diturunkan kepada umat manusia sebagai petunjuk
empat belas abad yang lalu. Mengenai air dan umat manusia, dikemukakan firman Allah dalam Al Quran:

http://acehpedia.org/Sifat_kimia_dan_fisika_air, 14 September 2010


http://kesehatan-holistik.blogspot.com/2010/04/mengapa-air-begitu-penting-
bagi-tubuh.html DJO KO PR AM ONO
http://www.harunyahya.com/indo/buku/semesta009.htm
http://www.chem-is-try.org/tanya_pakar/mengapa-air-begitu-penting-bagi-
kehidupan/Yoky Edy Saputra
http://belajarkimia.com/tekanan-osmotik/ indigoMorie

Vous aimerez peut-être aussi