Vous êtes sur la page 1sur 13

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS

PELAKSANAAN TUGAS PEGAWAI DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH


(UPTD) PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DINAS PERHUBUNGAN DAN
PARAWISATA KABUPATEN TEGAL
Kamis/14/Jun/2007/14:44 WIB
dikirim oleh staffmm

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS

PELAKSANAAN TUGAS PEGAWAI DI UNIT PELAKSANA TEKNIS

DAERAH (UPTD) PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

DINAS PERHUBUNGAN DAN PARAWISATA

KABUPATEN TEGAL

Oleh :

Raden Djoko Lelono

M2A806897

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Efektivitas Pelaksanaan Tugas Pegawai Di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)

Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan Dan Parawisata Kabupaten

Tegal”. Tujuan penelitian ini pertama untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

perencanaan, pengawasan dan koordinasi secara bersama-sama terhadap efektivitas

pelaksanaan tugas pegawai. Kedua untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

perencanaan, pengawasan dan koordinasi secara parsial terhadap efektivitas

pelaksanaan tugas pegawai. Ketiga untuk mengetahui faktor yang memberikan

pengaruh paling dominan dari variabel perencanaan, pengawasan dan variabel

koordinasi terhadap efektivitas pelaksanaan tugas pegawai di Unit Pelaksana Teknis

Daerah (UPTD) Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan dan Parawisata

Kabupaten Tegal. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

jalur, sedangkan untuk menguji tingkat signifikansi menggunakan uji F dan uji t.
Hasil dari analisis jalur adalah variabel perencanaan terhadap efektivitas pelaksanaan

tugas pegawai mempunyai koefisien jalur sebesar 0,4750, variabel pengawasan

terhadap efektivitas pelaksanaan tugas pegawai mempunyai koefisien jalur sebesar

0,3585, dan variabel koordinasi terhadap efektivitas pelaksanaan tugas pegawai

mempunyai koefisien jalur sebesar 0,2783. Kesimpulan penelitian ini pertama bahwa

perencanaan, pengawasan dan koordinasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap

efektivitas pelaksanaan tugas pegawai. Kedua perencanaan, pengawasan dan

koordinasi secara parsial berpengaruh terhadap efektivitas pelaksanaan tugas

pegawai. Ketiga perencanaan mempunyai pengaruh paling besar terhadap efektivitas

pelaksanaan tugas pegawai.

ABSTRACT

This research was entitled “The Analysis of Factors that Influence the

Affectivity of Employees Duties Implementation in UPTD Motor Vehicle Testing of

Relations and Tourism Services of Tegal Regency”. The aims of this research were

first, to know the impact of planning, checking, and coordination collectively toward

implementation affectivity of employee’s duties. Second aim was to know the impact

of planning, checking, and coordination partially toward affectivity of employee’s

duties implementation. Third aim was to know the factors that gave the most

dominant impact of planning, checking, and coordination variable toward the

affectivity of employee’s duties implementation in UPTD Motor Vehicle Testing of

Relations and Tourism Services of Tegal Regency. The analysis tools that used in

this research were stripe analysis, whereas to test signification level used F test and t

test. The result of stripe analysis was planning variable toward the affectivity of

employee’s duties implementation had a stripe coefficient of 0,4750, checking

variable toward the affectivity of employee’s duties implementation had a stripe


coefficient of 0,3585, and coordination variable toward the affectivity of employee’s

duties implementation had a stripe coefficient of 0,2783. The conclusions of this

research were first, that planning, checking and coordination collectively influenced

toward the affectivity of employee’s duties implementation. Second, planning,

checking, and coordination partially influenced toward the affectivity of employee’s

duties implementation. Third, planning had the greatest impact toward the affectivity

of employee’s duties implementation.

A. Latar Belakang Masalah

Seringkali dikemukakan bahwa aplikasi yang sebenarnya untuk

manajemen ialah kemampuan mengorganisasi dan memanfaatkan sumber daya

yang tersedia dalam tugas mencapai dan memelihara suatu tingkat operasi yang

efektif (Handoko, 2001). Manusia memegang peranan utama dalam

meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas, karena alat produksi dan teknologi

pada hakekatnya akan tergantung pada manusia yang menanganinya. .

Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengujian Kendaraan Bermotor

Dinas Perhubungan dan Parawisata Kabupaten Tegal merupakan perusahaan

yang bergerak di bidang jasa perbankan. Untuk mencapai tujuan organisasi.

Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas

Perhubungan dan Parawisata Kabupaten Tegal berusaha menggunakan dan

memelihara pegawainya agar dapat meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas

pegawai Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengujian Kendaraan Bermotor

Dinas Perhubungan dan Parawisata Kabupaten Tegal.

Perencanaan menjadi permasalahan utama, dalam meningkatkan

efektivitas pelaksanaan tugas pegawai di samping adanya faktor pengawasan

pegawai dan koordinasi yang optimal. Perencanaan yang efektif, pengawasan


yang memadai dan koordinasi yang baik, merupakan masalah tersendiri bagi

Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas

Perhubungan dan Parawisata Kabupaten Tegal dalam usahanya meningkatkan

efektivitas pelaksanaan tugas para pegawai.

Untuk meningkatkan kembali produktivitas pegawai Unit Pelaksana

Teknis Daerah (UPTD) Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan dan

Parawisata Kabupaten Tegal, pihak manajemen harus selalu memperhatikan

fakktor-faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas.

A. Perumusan Masalah

1. Seberapa besar pengaruh perencanaan, pengawasan dan koordinasi secara

bersama-sama terhadap efektivitas pelaksanaan tugas pegawai di Unit

Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas

Perhubungan dan Parawisata Kabupaten Tegal?

2. Seberapa besar pengaruh perencanaan, pengawasan dan koordinasi secara

parsial terhadap efektivitas pelaksanaan tugas pegawai di Unit Pelaksana

Teknis Daerah (UPTD) Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan

dan Parawisata Kabupaten Tegal?

3. Faktor manakah yang memberikan pengaruh paling besar terhadap

efektivitas pelaksanaan tugas pegawai di Unit Pelaksana Teknis Daerah

(UPTD) Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan dan Parawisata

Kabupaten Tegal?

B. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perencanaan, pengawasan dan

koordinasi secara bersama-sama terhadap efektivitas pelaksanaan tugas

pegawai di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengujian Kendaraan


Bermotor Dinas Perhubungan dan Parawisata Kabupaten Tegal.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perencanaan, pengawasan dan

koordinasi secara parsial terhadap efektivitas pelaksanaan tugas pegawai di

Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas

Perhubungan dan Parawisata Kabupaten Tegal.

3. Untuk mengetahui faktor yang memberikan pengaruh paling dominan dari

variabel perencanaan, pengawasan dan variabel koordinasi terhadap

efektivitas pelaksanaan tugas pegawai di Unit Pelaksana Teknis Daerah

(UPTD) Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan dan Parawisata

Kabupaten Tegal.

C. Landasan Teori

1. Efektivitas pelaksanaan tugas

Efektifitas menurut Gibson (1996) adalah pencapaian sasaran yang telah

disepakati atas usaha bersama. Konsep tersebut didasarkan pada pendekatan

tujuan, yang bertujuan untuk menentukan dan mengevaluasi. Efektifitas

didasarkan pada gagasan bahwa organisasi diciptakan sebagai alat untuk

mencapai tujuan. Pengertian yang dikemukakan oleh Gibson, menekankan pada

tingkat pencapaian tujuan, sehingga untuk mengukur tingkat efektifitas organisasi

dapat diukur dari tingkat sejauh mana organisasi berhasil mencapai tujuannya.

Sementara itu Emerson (Handayaningrat, 1995) mengemukakan bahwa

efektifitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang

telah ditentukan sebelumnya. Sehingga jika tujuan atau sasarannya tidak tercapai

sesuai dengan waktu yang telah ditentukan maka pelaksanaan pekerjaan itu tidak

efektif dan begitu pula sebaliknya.

2. Perencanaan
Perencanaan merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengambilan

keputusan tentang tindakakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang.

Disebut sistematis karena perencanaan itu dilaksanakan dengan menggunakan

prinsip-prinsip tertentu. Prinsip-prinsip tersebut mencakup proses pengambilan

keputusan. Penggunaan pengetahuan dan teknik secara ilmiah, serta tindakan

atau kegiatan yang terorganisasi. Dalam hal ini Y Dror (dalam Sudjana, 2000)

mengemukakan “Planning is the process of preparing a set of decision for actionin the future
directed at achieving goals by preferable means” (Perencanaan

adalah proses untuk mempersiapkakn seperangkat keputusan tentang kegiatankegiatan

pada masa yang akan datang dengan diarahkan pada pencapaian tujuantujuan

melaluill penggunaan saran yang tersedia). Sejalan dengan prinsip-prinsip

tersebut, Fridman (dalam Sudjana, 2000) berpendapat bahwa “Planning is a

process by which a scientific and technical knowledge is joined to organized

action”.

3. Pengawasan

Terry (1997) mengemukakan bahwa “ Controling can be defined as theprocess of


determining what is to be accomplished, that is, the standard, what is

being accomplished, that is the performance ; evaluating the performance and if

necessary appliying corrective measures so that performance takes place

according to plants, that is, in confermity with the standard ”. Definisi tersebut

mengandung pengertian bahwa, pengawasan adalah suatu proses penentuan apa

yang dicapai yaitu standar, apa yang sedang dihasilkan yaitu pelaksanaan.

Menilai pelaksanaan dan bilamana perlu mengambil tindakan korektif sehingga

pelaksanaan dapat berjalan menurut rencana yaitu sesuai dengan standar.

Sedangkan Siagian (2003) mengartikan bahwa pengawasan sebagai proses

pengamatan dari pada pelaksanaan seluruh kegiatan untuk menjamin agar


supaya semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana

yang telah ditentukan.

4. Koordinasi

Koordinasi (coordination) adalah proses pengintegrasian tujuan-tujuan

dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (dengan departemen atau

bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi

secara efisien. (Handoko, 2001). Tanpa koordinasi, individu-individu dan

departemen-departemen akan kehilangan pegangan atas peranan mereka dalam

organisasi. Mereka akan mulai mengejar kepentingan sendiri, yang sering

merugikan pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan. (Handoko, 2001)

Kegiatan-kegiatan dari satuan-satuan organisasi berbeda-beda dalam

kebutuhan integrasi. Kebutuhan akan koordinasi tergantung pada sifat dan

kebutuhan komunikasi dalam pelaksanaan tugas dan derajat saling

ketergantungan bermacam-macam satuan pelaksanaannya. Bila tugas-tugas

tersebut memerlukan aliran informasi antar satuan, derajat koordinasi yang tinggi

adalah paling baik. Derajat koordinasi yang tinggi ini sangat bermanfaat untuk

pekerjaan yang tidak rutin dan tidak dapat diperkirakan, faktor-faktor lingkungan

selalu berubah-ubah serta saling ketergantungan adalah tinggi. Koordinasi juga

sangat dibutuhkan bagi organisasi-organisasi yang menetapkan tujuan yang

tinggi.

D. Metode Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional yaitu

menganalisis hubungan antar variabel yang saling mempengaruhi dalam

mewujudkan tujuan organisasi. Jenis penelitian ini merupakan studi kasus pada

Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas


Perhubungan dan Parawisata Kabupaten Tegal, sedangkan metode yang

digunakan adalah metode survei. Metode penelitian survai, informasi

dikumpulkan melalui responden dengan menggunakan kuisioner. Umumnya

pengertian survai sampel dibatasi pada pengertian survai sampel yang mana

informasi dikumpulkan dari sebagian populasi untuk mewakili seluruh populasi

(Singarimbun dan Sofian Effendi, 2002).

Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan metodestratified


proportionate random sampling, yaitu teknik penentuan sampel bila

populasi mempunyai anggota yang tidak homogen dan berstrata secara

proporsional (Sugiyono, 2002). Adapun mengenai besarnya sampel penelitian

menurut Mantra bahwa untuk mendapatkan data representatif besarnya sampel

tidak boleh kurang dari 10% (Singarimbun dan Effendi, 2002). Dalam penelitian

ini jumlah sampel yang dapat diambil sebanyak 50 persen berdasarkan strata

pendidikan. Sehingga jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak

43 orang responden. Untuk memperoleh data yang diperlukan, maka dalam

penelitian ini mempergunakan cara pengumpulan data kuesioner, wawancara,

dokumentasi dan observasi. Sedangkan sumber datanya primer dan sekunder.

E. Analisis Yang Digunakan

a. Uji Validitas Instrumen Penelitian (Azwar, 1997)

b. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian (Sugiyono, 2003)

c. Untuk mengetahui pengaruh perencanaan, pengawasan dan koordinasi

terhadap efektivitas pelaksanaan tugas pegawai digunakan analisis jalur (path

Analysis). (Sitepu, 1994)

F. Analisis Jalur

Untuk mengetahui pengaruh variabel perencanaan, (X1), pengawasan (X2),

dan koordinasi (X3) terhadap efektivitas pelaksanaan tugas pegawai Y yaitu


menggunakan analisa jalur. Nilai koefisien jalur dari setiap variabel, untuk

variabel perencanaan terhadap efektivitas pelaksanaan tugas pegawai mempunyai

koefisien jalur sebesar 0,4750, variabel pengawasan terhadap efektivitas

pelaksanaan tugas pegawai mempunyai koefisien jalur sebesar 0,3585, dan

variabel koordinasi terhadap efektivitas pelaksanaan tugas pegawai mempunyai

koefisien jalur sebesar 0,2783. Dari hasil perhitungan tersebut terlihat bahwa

pengaruh variabel perencanaan, pengawasan dan koordinasi terhadap efektivitas

pelaksanaan tugas pegawai Kantor Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)

Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan dan Parawisata Kabupaten

Tegal adalah positif. Artinya jika perencanaan, pengawasan dan koordinasi akan

meningkat maka akan diikuti dengan peningkatan pada efektivitas pelaksanaan

tugas pegawai Kantor Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengujian

Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan dan Parawisata Kabupaten Tegal.

Total pengaruh proporsional setiap variabel yaitu 0,3139 + 0,2172 + 0,1650

adalah sebesar 0,6961 atau 69,61 persen. Nilai tersebut sama dengan nilai

koefisien determinasi sebesar 0,6961. Artinya variabel perencanaan, pengawasan

dan koordinasi dapat menjelaskan perubahan efektivitas pelaksanaan tugas

pegawai sebesar 69,61 persen sedangkan sebesar 30,39 persen dijelaskan dari

variabel lain yang tidak diteliti seperti pendidikan, kemampuan kerja dan

kepemimpinan. Untuk menguji koefisien jalur secara keseluruhan digunakan uji

F. Pengujian koefisien jalur ini menggambarkan pengaruh secara keseluruhan

dari variabel perencanaan, pengawasan, dan koordinasi terhadap efektivitas

pelaksanaan tugas pegawai. Dari hasil perhitungan uji F diperoleh F hitung

sebesar 32,83, dengan menggunakan tingkat keyakinan 95 persen dan alfa 0,05

serta derajat kebebasan (n-k-1) diperoleh F tabel sebesar 2,83. Jadi F hitung
(32,83) > F tabel (2,83), sehingga terdapat pengaruh yang berarti dari variabel

perencanaan, pengawasan dan koordinasi secara keseluruhan terhadap efektivitas

pelaksanaan tugas pegawai.

Berdasarkan uji F di atas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

yang berarti dari variabel perencanaan, pengawasan dan koordinasi secara

bersama-sama terhadap efektivitas pelaksanaan tugas pegawai. Sehingga

hipotesis yang menyatakan perencanaan, pengawasan dan koordinasi secara

bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas

pelaksanaan tugas pegawai Kantor Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)

Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan dan Parawisata Kabupaten

Tegal dapat diterima

Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95 persen dan alfa 0,05 serta

derajat kebebasan (n-k-1) diperoleh t tabel sebesar 2,021. Sedangkan hasil

perhitungan yang dilakukan menghasilkan t hitung variabel perencanaan

(tYX1) sebesar 5,032. Jadi nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (5,032 >2,021), sehingga
secara parsial variabel perencanaan (X1) mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap efektivitas pelaksanaan tugas pegawai (Y). Nilai t

hitung variabel pengawasan (tYX2) sebesar 3,609, sedangkan nilai t tabel dengan

menggunakan tingkat keyakinan 95 persen dan alfa 0,05 serta derajat kebebasan

(n-k-1) sebesar 2,021. Jadi nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (3,609 >

2,021). Sehingga secara parsial variabel pengawasan (X2) mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap efektivitas pelaksanaan tugas pegawai (Y). 3) Nilai t

hitung variabel koordinasi (tYX3) sebesar 2,741, sedangkan nilai t tabel dengan

menggunakan tingkat keyakinan 95 persen dan alfa 0,05 serta derajat kebebasan

(n-k-1) sebesar 2,021. Jadi nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (2,741 >

2,021). Sehingga secara parsial variabel koordinasi (X3) mempunyai pengaruh


yang signifikan terhadap efektivitas pelaksanaan tugas pegawai (Y).

Berdasarkan uji t di atas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

yang berarti dari variabel perencanaan, pengawasan dan koordinasi secara

parsial terhadap efektivitas pelaksanaan tugas pegawai. Sehingga hipotesis yang

menyatakan perencanaan, pengawasan dan koordinasi secara parsial mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas pelaksanaan tugas pegawai Kantor

Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas

Perhubungan dan Parawisata Kabupaten Tegal dapat diterima.

Untuk menguji variabel bebas yang paling dominan diantara variabel

perencanaan, pengawasan, koordinasi terhadap efektivitas pelaksanaan tugas

pegawai dapat digunakan pengaruh totalnya. Pengaruh proporsional total

variabel perencanaan sebesar 0,3139 atau 31,39%, variabel pengawasan sebesar

0,2172 atau 21,72% dan variabel koordinasi sebesar 0,1650 atau 16,50%.

Diantara nilai pengaruh proporsional total tersebut nilai pengaruh proporsional

total variabel perencanaan nilainya paling besar. Dengan demikian hipotesis

yang menyatakan variabel perencanaan mempunyai pengaruh paling dominan

terhadap efektivitas pelaksanaan tugas pegawai Kantor Unit Pelaksana Teknis

Daerah (UPTD) Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan dan

Parawisata Kabupaten Tegal dapat diterima.

G. Kesimpulan

1. Perencanaan, pengawasan dan koordinasi secara bersama-sama berpengaruh

terhadap efektivitas pelaksanaan tugas pegawai di Unit Pelaksana Teknis

Daerah (UPTD) Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan dan

Parawisata Kabupaten Tegal.

2. Perencanaan, pengawasan dan koordinasi secara parsial berpengaruh


terhadap efektivitas pelaksanaan tugas pegawai di Unit Pelaksana Teknis

Daerah (UPTD) Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan dan

Parawisata Kabupaten Tegal

3. Perencanaan mempunyai pengaruh paling besar terhadap efektivitas

pelaksanaan tugas pegawai di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)

Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan dan Parawisata

Kabupaten Tegal.

H. Saran

1. Untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas pegawai Kantor Unit

Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas

Perhubungan dan Parawisata Kabupaten Tegal hal yang perlu terus

diperhatikan adalah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap efektivitas

pelaksanaan tugas pegawai antara lain perencanaan, pengawasan dan

koordinasi.

2. Sedangkan faktor yang paling utama perlu diperhatikan adalah faktor

perencanaan, hal ini dapat dilakukan bahwa dalam penentuan tujuan harus

dirumuskan secara jelas, perencanaan harus sederhana dan realistis, memuat

analisis dan penjelasan sdari usaha yang direncanakan, bersifat luwes, ada

keseimbangan baik untuk kepentingan luar maupun dalam sistem serta efektif

dan efesien dalam penggunaan biaya, tenaga dan sumberdaya yang tersedia.

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifuddin. 1997, Reliabilitas dan Validitas. Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Gibson ,Ivancevich & Donnelly, 1996, Organisasi–Perilaku-Struktur-Proses,Erlangga,


Jakarta Sarwoto, 2000

, Dasar-Dasar Organisasi dan Manajemen,

Ghalia, Jakarta
Handoko T Hani, 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT Gramedia

Widiasarana Indonesia, Jakarta

_________, 2001, Manajemen, BPFE, YogyakartaSitepu Nirwana, 1994, Analysis Jalur,


Diktat Kuliah, Universitas, Padjajaran,

Bandung

Singarimbun, Masri dan Sofyan Efendi, 2002, Metode Penelitian Survey, LP3ES,

Jakarta.

Sudjana, Nana dan Ibrahim, 2000. Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Cetakan II,

Percetakan Sinar Baru Algesindo Offset, Bandung

Sugiyono, 2003, Statistik Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung.Terry George R dan L.B. Rue,
1997,

Dasar - dasar Manajemen, Bumi Aksara,

Jakarta

Vous aimerez peut-être aussi