Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1
BAB I
PENDAHULUAN
alternatif transformasi daya dari sumber DC ke beban dengan cara yang dapat
dikendalikan yaitu Linear Mode dan Switched Mode. Konversi daya mode linear
menggunakan jatuh tegangan pada elemen resistif untuk mengatur tegangan. Cara
ini menghasilkan rugi daya dalam bentuk panas sehingga efisiensi menjadi
rendah. Mode ini juga hanya bisa digunakan sebagai penurun tegangan. Pada
konversi daya Switched Mode, energi yang timbul oleh karena jatuh tegangan
pada induktor disimpan pada kondisi switched on, kemudian akan ditransfer ke
beban pada kondisi swithced off. Cara ini menghasilkan efisiensi yang lebih tinggi
dibandingkan mode linear. Energi yang tersimpan pada induktor dapat diubah
(Boost Converter), lebih rendah (Buck Converter) atau inversi dari tegangan
2
Secara umum pengertian model adalah suatu usaha untuk menciptakan
suatu replica dari suatu peristiwa. Ada tiga jenis model yaitu model fisik, model
analogi dan model matematik. Pada model fisik replica tersebut dilaksanakan
dengan menirukan domain dimana peristiwa itu terjadi. Tiruan domain ini dapat
lebih besar atau lebih kecil dibandingkan dengan domain aslinya di lapangan.
(geometris, kinematis dan dinamis) dapat diturunkan dalam model.. Pada model
peristiwa yang lain untuk kemudian dibuat model fisiknya. Pada model
dengan satu set persamaan. Kecocokan model dengan peristiwa tergantung dari
umum ada 2 macam, yaitu tipe penurun tegangan atau buck chopper dan tipe
penaik tegangan Boost Converter. Tipe boost sangat jarang ditemui di pasaran,
karena pengguna dari pengubah daya DC-DC ini sangat terbatas. Pengubah daya
DC-DC tipe boost dapat mempunyai efisiensi sampai 90 %, suatu efisiensi yang
sangat besar dibandingkan dengan penyedia sumber daya tipe lain. (Dallas
Dalam penulisan Tugas Akhir ini dibahas mengenai pengubah daya DC-
nilai keluaran tegangan yang maksimal dari masukan tegangan yang kecil. Hal ini
3
sangat jarang diperhatikan, padahal dengan optimasi ini akan didapat suatu
efisiensi yang lebih tinggi. Beberapa penggunaan Boost antara lain untuk
perbaikan factor daya (Power Factor), aplikasi untuk motor DC, charger untuk
baterai dan untuk menaikan tegangan baterai. (Taufik, 1999a) (Rajashekara, Bhat.
Dari uraian diatas, maka pada proposal Tugas Akhir ini membuat model
Dari uraian di atas maka perumusan masalah dapat disusun sebagai berikut :
7.6.0.324(R2008a)
1. Ditinjau dari arus induktornya, dipilih Boost Converter yang bekerja pada
4
2. Untuk kebutuhan permodelan matematis dengan menggunakan system System
data input dan data output. Data input dan ouput diperoleh dari observasi
Laboratorium.
1.4 Tujuan
berbasis komputer.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
Boost Converter adalah salah satu jenis DC-DC Converter (DC Chopper)
yang menghasilkan tegangan output lebih besar dari tegangan inputnya. Semua
2001).
daya yang tinggi, pengaturan DC-DC Converter juga dibatasi oleh daerah sinyal
kecil di sekitar titik operasi steady state-nya. Hal ini didasarkan pada pengaturan
output daya dengan antisipasi terhadap segala gangguan pada sistem. Dengan
penerapan teknik linearisasi rata-rata sinyal kecil, problem non linearitas dan
Dengan asumsi switch adalah ideal maka dua posisi switch (On dan Off)
dikendalikan oleh sinyal switching (duty ratio) pada nilai 1 dan 0. Perubahan
posisi switch secara bergantian dengan frekuensi switching yang konstan akan
mengiris (chop) tegangan input menjadi deretan pulsa tegangan (duty cycle).
6
Pengendalian melalui nilai rata-rata tegangan output yang dicapai dengan cara
Sistem untuk melakukan estimasi model matematis linear dan non linear dari
yang relevan. Hasil dari identifikasi sistem adalah berupa model matematis suatu
1. Data berdomain waktu (Time Domain) berupa sampel data input u(t) dan
Misalnya akan membuat model matematis dari suatu motor DC, maka perlu
didesain suatu eksperimen untuk mengambil data input dan output dari motor
DC berdomain waktu.
7
Oscilloscope
ch1 ch2
Function
Generator
Sinyal output
sinyal yang ditampilkan pada display dengan interval waktu dan waktu sampling
yang tertentu. Data hasil akuisisi inilah nantinya yang akan digunakan untuk
menghilangkan ofset dan trend linear, filtering, resampling, dan memilih region
dari grafik sinyal data yang di-plot tadi yang sekiranya cocok untuk dijadikan
dasar permodelan.
8
Sampling Data
Sampling data
Sampled data
9
Sampling Time
Sampling Interval
Dari grafik di atas bila sampling time = 0.5 second, dan sampling interval = 0.1
Sampling
Time
Sampling
Interval
10
Sampled data :
Sebelum di-sampling, grafik yang terlihat adalah data terukur dalam domain
waktu kontinyu.
grafik yang terlihat adalah sampled data dari data terukur dalam domain waktu
diskrit.
Bila sampling interval sedemikian kecil maka grafik sampled data dalam domain
waktu diskrit akan hampir sama dengan grafik data terukur dalam domain waktu
kontinyu.
e(t)
u(t) y(t)
11
Model menggambarkan hubungan antara satu atau lebih sinyal input terukur u(t)
dengan sinyal output terukur y(t). Secara eksperimental sangatlah susah untuk
input dan output terukur dengan noise-nya dinyatakan secara matematis dengan :
dinamis antara input u(t) dan output y(t). Sedangkan H adalah operator (transfer
sistem.
Adalah salah satu model yang digunakan pada ToolBox System Identification
12
BAB III
Operasi Boost Converter didasarkan pada prinsip dua posisi switch (On dan
Off) yang bekerja secara bergantian pada frekuensi switching konstan yang mengiris
(chop) tegangan input. Operasi ini menghasilkan sinyal duty cycle berupa deretan
pulsa tegangan dengan duty ratio tertentu. Rata-rata lebar pulsa yang dihasilkan
duty ratio pada frekuensi switching yang konstan disebut sebagai kendali PWM.
yang bekerja pada mode CCM ( Continous Conduction Mode ). Beban resistif
13
5. Menyesuaikan dan Menggunakan GUI
6. Merancang Model Controller untuk diidentifikasi
3.3 Hipotesis
penelitian adalah Pembuatan Model Matematis Boost Converter CCM Switch Mode
14
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
15
Output
Voltage L D Voltage
Reference duty +
ratio
Controller Comparator
Vs C R vO
Switch
Ideal
Sawtooth Waveform
-
PWM Power and Load
Plant
Gambar 4.2
Feedback Control System - Boost Converter
(Perancangan)
Induktor (L)
Kapasitor (C)
dianalisis, terutama pada performansi sinyal respons yang dihasilkan dari kedua
16
4.2 Data dan Tempat Penelitian
Simulink Matlab.
17
DAFTAR PUSTAKA
Hall, 2003
2001.
18