Vous êtes sur la page 1sur 12

I.

Formula Asli
Facial Scrub
II. Rancangan Formula
Ekstrak apple 0,5 %
Ekstrak green tea 0,3%

Stearic acid 10 %
Palmitic acid 11 %
Lauryc acid 2%
Carbomer 1% 10 %
Petrolatum 5%
Glycerine 2%
Glycerol monostearate 2%
Triethanolamine 99 % 0,3 %
Propyl paraben 0,02%
Methyl paraben 0,2%
a-tokoferol 0,01 %
Parfume q.s.
Deionized water ad 100 %
III. Master Formula
Nama produk : Fesklin®
Jumlah produk :
No.Registrasi : POM CD 0602100305
No.Batch : A 10 05 05 1

Fesklin®

Isi Bersih :

Kode Bahan Nama Bahan Fungsi Jumlah Jumlah


p/dosis p/batch

01-STA Stearic acid


02-PMA Palmitic acid

04-MCA Myristic acid

03-LCA Lauryc acid

04-CBP Carbopol 940

06-PMT Permethyl®
102A

07-GLY Glycerin

08-GMS Glycerol
monostearat

09-TEA Triethanolamin

10-GMB Germaben

11-BHT BHT

12-PRF Parfume

13-DIW Deionized
water

IV. Dasar formulasi


a. Alasan pembuatan sediaan
b. Alasan pamabahan zat aktif
1. Estrak apple
2. Ekstrak green tea
c. Alasan penambahan zat tambahan
1. Glyserol
 Bahan humektan, pelarut, lubrikan, emollient, dan pengawet (exp:123)
 Gliserol memiliki tingkat higraoskopis yang lebih besar daripada sorbitol
(balsam:387)
 Glycerol memiliki tingkat toksisitas yang rendah(Balsam:387)
 Konsentrasi emollient : Humektan sampai 30 % ( exp : 123 )
 Humektan berfungsi sebagai krim tangan dan lotio . zat ini juga adalah
penyalut yang bagus dan kadar akhir lotio dalam humektan ditentukan
oleh jumlah dan tipe padatan yang prlu disalut. Kriam atau lotio yang ssalut
akan deigunakan dengan baik dan seragam. Dan gejala caking dapat
dicegah. Kemampuan humektan untuk melepaskan air. Pelahan-lahan
paling bagus dikombinasikan selama proses penggunaan krim pada tangan .
Hilangnya air perlahan-lahan.
 Paling bagus dimungkinkan selama proses penggunaan krim pada tangan.
hilangnya air perlahan-lahan dari emulsi memungkinkan inversi yang halus
sehingga mencegah emulsi dan rasa berair yang tidak diinginkan (Balsam I :
199)
2. Deionized water
 Merupakan tipe dari air murni dengan ion mineral (garam) yang telah
dihilangkan. Ion mineral termasuk sodium, kalsium, besi, tembaga, dan
brom. (what-is-the-ionized-water.htm)
 Deionized water dibuat dengan mengambil air konvensional dan
membongkar muatan resin yang menarik dan mengikat garam-garam, dan
memindahkannya dari air. (what-is-the-ionized-water.htm)
3. Metil Paraben dan Propil Paraben
 Karena mikroorganisme dapat tinggal di dalam air atau fase minyak atau
keduanya maka pengawet bagaimanapun koefisien partisi minyak airnya,
harus berada pada level yang efektif dalam kedua fase, hampir tidak dapat
dibayangkan bahwa suatu pengawet tunggal mendistribusikan diri pada
konsentrasi yang efektif antara fase-fase tanpa memperhatikan
komposisinya. Oleh karena itu, biasanya dimasukkan pengawet yang larut
dalam fase air dan terutama larut dalam fase minyak. Ester asam p-
hidroksibenzoat merupakan contoh yang baik sekali karena metil esternya
larut dalam air, sedangkan propil esternya yang lebih tinggi
memperlihatkan sifat yang hampir-hampir tidak larut dalam air. (Lachman :
520)
 Pengawet yang paling sering digunakan metil paraben baik untuk
pengawet pada fase air dan propil paraben untuk fase minyak (Lachman :
962)
 Perbandingan antara metil paraben dan propil paraben adalah 0,2% dan
0,02% (prescription: 275).
4. Paraffin cair
 Parafin cair lebih efektif dibandingkan lanolin untuk menghambat kulit
kering dan mencegah terjadinya kulit kering kembali. Parafin cair dapat
mamoisurizer kulit selama 21 hari setelah pemakaian tetapi hanya 2 minggu
untuk lanolin sedangkan penggunaan minyak mineral atau olive oil
mempunyai sedikit kemampuan untuk mengurangi kulit kering(Handbook
of cosmetic science and tekhnology:521)
 Parafin digunakan sebagai emolien dan pengatur viskositas
(SpecialChem.com)
5. Glyseryl monostearat
 Paraffin memberikan sensasi lembut dan halus pada kulit juga membantu
mengurangi kehilangan kelembapan pada kulit
 Mudah mempenetrasi kulit dan memperlambat kehilangan air dari kulit .
bahan ini dapat melindungi kulit dari ancaman radikal bebas(. Merupakan
bhan yang digunakan sebagai penstabil produk menurunkan tingkat
penguapan air dari kulit, membuat produk resisten terhadap dingin, dan
menjaga kulit agar tidak mengeras. Glyseryl stearate menurunkan rasa licin
yangn biasa timbul pada penggunaan cosmetik yang mengandung
minyak(Cosmetikinfo.org).
 Glyceryl stearate digunakan untuk membuat kulit terlihat halus dan
lembut(CosmeticInfo.com)
 Keamanan
 Glyseryl stearate diterima oleh The Cosmetic Ingradient Review (CIR) dan
memperoleh GRAS(Generally Recognized and Safe) rating dari
FDA(CosmeticInfo.com)
6. Asam stearat
 Formulasi dengan menggunakan asam stearat tunggal tidak memberikan
busa yang cukup. Oleh karena itu biasanya dikombinasikan dengan
beberapa asam lemak. Rasio asam stearat untuk kelapa sawit bisa
bervariasi, tetapi rasio yang memuaskan yaitu 25% asam lemak untuk 75 %
asam stearat. Sebuah hidroksida natrium / kalium hidroksida dapat diterima
dengan perbandingan 1:5. Sebuah humectants seperti gliserol, sorbitol atau
glikol propilen biasanya disertakan pada 10-15% untuk mengurangi
pengeringan dari krim dan untuk membuat krim menjadi sedikit lebih
lembut
 Asam stearat secara luas digunakan dalam oral dan topikal formulasi
farmasi. Dalam formulasi topikal, asam stearat digunakan sebagai
pengemulsi dan agen pelarut. Ketika sebagian dinetralkan dengan alkali
atau trietanolamin, asam stearat yang digunakan dalam penyusunan krim.
(6,7) Asam stearat menetralisir sebagian membentuk krem dasar bila
dicampur dengan 5-15 kali beratnya sendiri cairan berair, tampilan dan
plastisitas krim yang ditentukan oleh proporsi alkali yang digunakan. Asam
stearat juga banyak digunakan dalam kosmetik dan produk makanan.
7. Asam palmitat
 Dalam industri, asam palmitat banyak dimanfaatkan dalam bidang
kosmetika dan pewarnaan. Dari segi gizi, asam palmitat merupakan sumber
kalori penting namun memiliki daya antioksidasi yang rendah..
(Wikipedia.com)
 Asam palmitat pada umumnya digunakan dalam formulasi oral dan topikal
sediaan farmasi dan umumnya bersifat nontoksik dan noniritan jika
digunakan sebagai eksipien. Namun, asam palmitat dilaporkan dapat
membuat iritasi mata dan kulit pada konsentrasi tinggi dan beracun jika
digunakan melalui intravena (eksipient)
 Asam lemak tak jenuh, seperti asam oleat, linoleicacid, atau asam alfa-
linolenat, menekan pigmentasi, in vitro, sedangkan asam lemak jenuh,
seperti asam palmitat, meningkatkan tingkat melanogenesis (formulasi
kosmetik: 236). Asam lemak mono-dan digliserida [1,3] disusun baik oleh
transesterifikasi trigliserida dengan gliserol atau perlakuan alkanoate
dengan gliserin. karakter lipofilik tetap dominan dalam ester; tergantung
pada panjang rantai, bahan-bahan tersebut larut dalam larutan surfaktan
atau mereka harus emulsi. Selain kulit membaik merasa mereka
mendorong, mereka juga mengurangi defatting kulit mungkin disebabkan
oleh pembersih surfaktan berbasis. Monogliserida dari asam stearat, laurat,
dan palmitat (monostearate gliseril, laurat, dan palmitat) campur tangan
dalam komposisi lipid alami kulit. Mereka menyerap dan dapat terdeteksi
pada kulit setelah aplikasi melalui produk pembersih kulit. (Barel, Peye:
403)
8. A- tokoferol
 A-tokoferol dikenal sebagai sumber vitamin E. menunjukkan efek anti
oksidan yang lebih baik dibanding beta, delta, dan gamma tokoferol.
Merupakan substansi lipofilik dan pelarut yang baik bagi obat yang sukar
larut. Digunakan dalam produk farmasetikal dengan basis minyak atau
lemak dengan konsentrasi 0,001-0,05 %. Efek antioksidan dapat
ditingkatkan dengan penambahan bahan seperti lecithin dan ascorbyl
palmitate. (Exp 6th : 31)
9. Fragrance
 Ester umum digunakan dalam artificial flavor dan fragrance. Rasa dan
wewangian mungkin memanfaatkan satu macam atau campuran ester dan
zat lain untuk menduplikasi bau dan rasa dari buah tertentu.
Table 1. Common esters used for flavors and fragrances

Ester Smells like Prepared from

Alcohol Acid
isoamyl acetate Banana Isoamyl alcohol Acetic acid

ethyl butyrate Pineapple Pineapple Butanoic acid


Ethanol
benzyl acetate Peaches Benzyl alcohol Acetic acid
n-propyl acetate Pears n-propyl alcohol Acetic acid
benzyl butyrate Flowers Benzyl alcohol Butanoic acid
methyl butyrate Apples Methanol Butanoic acid
isobutyl Rum Isobutyl alcohol Proprionic acid
propionate
octyl acetate Oranges Octanol Acetic acid
methyl Grapes methanol methyl 2-
anthranilate aminobenzoic
acid
(ESTERS; An Introduction to Organic Chemistry Reactions)

10.
V. Uraian bahan
1. Asam Stearat
Nama resmi : Acidum stearicum

Nama lain : Asam stearat; asam oktadekanoat

RM/BM : C18H36O2/284,47

RB :

Pemerian : Kristal keras, putih atau samar-samar berwarna kuning, agak


mengkilap, kristal padat atau serbuk putih putih atau
kekuningan. Memiliki sedikit bau (dengan bau ambang 20 ppm)
dan berbau lemak.
Kelarutan : praktis ridak larut dalam air; larut dalam 20 bagian etanol
(95%)P, dalam 2 bagian kloroform P dan dalam 3 bagian eter P.
Stabilitas :Titik lebur asam stearat 69.6 °C dan titik didihnya 361 °C.
Reduksi asam stearat menghasilkan stearil alkohol

2. Asam palmitat
Nama resmi : Acidum palmiticum
Nama lain : Asam palmitat; asam heksadekanoat

RM/BM : C16H32O2/256.42
RB :

Pemerian : kristal putih dengan sedikit bau dan aroma yang khas.
Kelarutan : larut dalam etanol 95% praktis tidak larut dalam air

Stabilitas : Pada suhu ruang, asam palmitat berwujud padat berwarna


putih. Titik leburnya 63,1 °C

3. Paraffin Cair
Nama Resmi : Petrolatum

Nama lain : Paraffin cair, Yellow soft paraffin

Pemerian : Berwarna kkuning pucat sampai kuning, translucen, lembut.


Tidak berbau, tidak berasa sedikit berflourosensi ketika terkena
cahaya matahari.

Kelarutan :praktis tidak larut dalam aseton, etanol, etanol panas ataupun
dingin (95%), glyserin, dan air, larut dalam benzene, karbon
disulfide, kloroform, eter, heksan dan lebih larut dalam minyak
menguap.

Incomp : merupakan material yang inert dengan beberapa incomp.

Penyimpanan : simpan pada wadah yang tertutup baik terlindung dari cahaya,
pada tempat sejuk dan kering.

4. Gliserol (FI IV : 413; Scov: 504)


Nama resmi : Glycerolum

Sinonim : Gliserin

RM/BM : CH2OHCH – CH2OH


Pemerian : Cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna, Rasa manis, boleh
berbau khas lemah (tajam atau tidak enak), higroskopis, netral
terhadap lakmus.

Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol, tidak larut
dalam kloroform dalam eter, dalam minyak lemak,dalam minyak
menguap.

Incomp : Reaksinya lambat tapi pasti pada larutan Sulfat, larutan garam,
beberapa oksida logam dan bahan organik lainnya. Tidak bagus
sebagai pelarut untuk minyak menguap, champor, menthol, dan
resin. Bersifat incomp terhadap oksidator kuat dan
mengakibatkan terjadinya ledakan jika dicampur dengan bahan
tersebut.

Kegunaan : Sebagai emolliien dan humektan

5. Glyceryl Monostearate (Excip :290)


Nama resmi : Glyceryl monostearate

Nama lain : Glyserol monostearate

RM/BM : C21H42O4/358,6

Pemerian : putih sampai krem , seperti lilin dalam bentuk serpihan atau
bubuk. lilin jika di sentuh dan berbau serta berasa lemak

Kegunaan : emollient

Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat dalam tempat kering dan sejuk
terlindung dari cahaya

Kelarutan : larut dalam etanol panas, eter, kloroform, aseton panas,


minyak mineral. Praktis tidak larut dalam air, tetapi dpaat
terdisperi di air dengan tujuan sebagai surfaktan
Stabilitas : jika disimpan dalam dalam tempat panas, nilai keasamannya
meningkat ndan dapat terjadi saponifikasi dengan ester dalam
air. Efektif jika ditambah dengan butylated hydroxytoluene dan
propyl gallate.

Incompabilitas : incom dengan subtansi asam

6. Propil paraben (Excip :596)


Nama resmi : Propylparaben

Nama lain : Aseptoform P; CoSept P; E216; 4-hydroxybenzoic acid propyl


ester; Nipagin P; Nipasol M; propagin; Propyl Aseptoform; propyl
butex; Propyl Chemosept; propylis parahydroxybenzoas; propyl
phydroxybenzoate; Propyl Parasept; Solbrol P; Tegosept P

RM/BM : C10H12O3 /180.20

Pemerian : hablur putih, kristalin, kurang berbau dan sedikit berasa bubuk

Kegunaan : Pangawet

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam aceton, dalam etanol (95%) 1,1
bagian, dalam glycerin 250 bagian, propylene glikol 3,9 bagian,
air 1 bagian dalam 2500 bagian , air pada suhu 80 0C dalam 225
bagian.

Stabilitas :larutan propil paraben pada ph 3-6 dapat disterilisasi pada


autoclav. Pada ph 2-6 stabil untuk penyimpanan dalam ruangan
selama 4 tahun.

Incompabilitas : propilparaben akan berkurang aktivitas antimikrobanya jika


dengan surfaktan nonionic. Magnesium aluminum silicate,
magnesium trisilicate, yellow iron oxide, dan ultramarine blue
telah dilaporkan dapat mengabsorpsi propilparaben dan dapat
mengurangi efek antimikrobanya. Propilparaben berubah warna
jika bersama besi dan dapat terhidrolisis oleh basa lemah dan
asam kuat.

7. Metil paraben (excipient : 441)


Nama resmi : Methyl hydroxybenzoate

Nama lain : Nipagin M ; uniphen P-2

RM/BM : C8H8O3/ 152,15

Pemerian : serbuk hablur halus, putih, hampir tidak berbau ; tidak


mempunyai rasa ,agak membakar, diikuti rasa tebal.

Kelarutan : larut dalam 500 bagian air, 20 bagiamn air mendidih, 3,5 bagian
etanol 55%, dan dalam 3 bagian aseton, Mudah larut dalam eter
P, dan dalam larutan alkali,hidroksida,larut dalam 60 bagian
gliserol panas dan 40 bagian minyak lemak nabati panas. Jika
didinginkan,larutyan tetap jernih.

Khasiat : antimikroba

Kegunaan : sebagai pengawet

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Incompabilitas : aktivitas mikroba metil paraben dapat berkurang dengan adanya


surfaktan nonionic seperti polisorbate 80 sebagai akibat dari
micellization.

8. Alpha tokoferol (Exp 6th : 31)


Nama resmi : Alpha tocopherol
Nama lain : Alpha tocopherol
RM/BM : C29H50O2 / 430,72
RB :
Pemerian : Cairan berminyak jernih, tidak berwarna atau kuning-
kecoklatan, viskos.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, mudah larut dalam aseton,
etanol, eter, dan minyak sayur.
Incomp : Incomp dengan ion logam dan peroksida, utamanya tembaga,
besi, dan perak. Dapat diabsorpsi oleh plastic.
Stabilitas : Secara pelan dioksidasi oleh oksigen atmosfer dan secara
cepat oleh garam ferri dan perak. Produk oksidasi meliputi
tokoperoksida, tokoferilquinon, dalam bentuk dimer dan trimer.
Ester tokoferol lebih stabil terhadap oksidasi disbanding
tokoferol tetapi emiliki efek antioksidan yang kurang. Sebaiknya
disimpan dalam wadah kedap berisi gas inert pada tempat sejuk,
kering, dan terlindung dari cahaya.

9. Carbomer
Nama resmi : carbomer
Nama lain : carbomera
RM/BM :
RB :

Pemerian : berwarna putih, asam, merupakan serbuk yang higroskopis,


mempunyai bau yang lemah yang khas.
Stabilitas : stabil pada pemanasan
Kelarutan :
10. Perhitungan
11. Cara kerja
a. Disipakan alat dan bahan
12. Daftar pustaka

Vous aimerez peut-être aussi