Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Endah Nur Mahmudah (108082000154)
Kelas :
Akuntansi 5 E
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010
PENDAHULUAN
Pemerintahan yang baik (good governance) ditandai dengan tiga elemen yaitu
transparansi, partisipasi dan akuntabilitas. Transparansi dibangun atas dasar kebebasan
memperoleh informasi. Partisipasi maksudnya mengikutsertakan keterlibatan masyarakat
dalam pembuatan keputusan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui lembaga
perwakilan yang dapat menyalurkan aspirasinya. Sedangkan akuntabilitas adalah
pertanggungjawaban kepada publik atas setiap aktivitas yang dilakukan.
Supaya laporan keuangan mudah dipahami maka laporan keuangan tersebut harus
dianalisis. Analisis laporan keuangan merupakan analisis yang dilakukan terhadap berbagai
macam informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.
Metode Analisis
Analisis Perbandingan
Berdasarkan data - data yang tertera pada Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
Pemda Semarang dapat dilihat bahwa realisasi penyerapan PAD (Pendapatan Asli Daerah)
dan realisasi Dana Perimbangan melebihhi dari yang dianggarkan, yaitu masing – masing
sebesar 105,79% dan 112, 98%. Hal ini merupkan hal positif, karena Pemda Kota
Semarang memaksimalkan pendapatan yang berasal dari PAD dan Dana Perimbangan.
Sedangkan dari Pendapatan lain – lain realisasi penyerapan pendapatannya belum
maksimal yaitu sebesar 99,80%. Tetapi hal ini tidaklah buruk, karena hanya kurang 0,2%.
Kekurangan itu terjadi karena adanya kesalahan atau kelemahan pada proses penyerapan
pendapatan lain – lain.
Beda halnya dengan realisasi belanja yang hampir seluruhnya kurang dari anggaran
yang direncanakan. Belanja aparatur daerah, belanja pelayanan publik, belanja tidak
tersangka, dan belanja bunga hutang. Masing – masing jumlah yang terealisasi sebesar
99,77%; 76,52%; 84,01%; dan 99%. Hal tersebut dapat berdampak negatif ataupun positif.
Dampak negatifnya apabila pemerintah tidak maksimal dalam menjalankan operasionalnya
atau kurang maksimal dalam memberikan pelayanan kepada publik/masyarakat. Adapun
dampak positifnya yaitu anggaran dana yang tadinya defisit ternyata pada realisasinya
terdapat surplus sebesar Rp. 37.746.142.820,-.
Suatu teknik analisa yang dilakukan dengan membandingkan antara suatu pos
terhadap totalnya dalam laporan keuangan yang sama. Tujuannya untuk mengetahui
seberapa besar kontribusi suatu pos dalam bentuk angka total. Berikut adalah analisisnya :
BELANJA
BELANJA APARATUR 28,11
DAERAH 23,11% % 5,00%
BELJ. PELAYANAN 69,79 -
PUBLIK 74,80% % 5,01%
BELJ. TIDAK
TERSANGKA 6,90% 7,07% 0,17%
BELJ. BUNGA HUTANG 1,24% 1,50% 0,26%
Dari data di atas kita dapat menyimpulkan bahwa besarnya kontribusi pada tiap –
tiap komponen baik itu pada anggaran maupun realisasi tidak jauh berbeda. Dapat dikatan
bahwa dari keseluruhan pendapatan PAD menyumbangkan konntribusinya sebesar
22,29%, begitu pula seterusnya dengan komponen – komponen lainnya.
Analisis Rasio
Teknik analisis yang dilakukan dengan membandingkan pos yang satu dengan pos
yang lain dalam laporan keuangan yang sama. Rasio-rasio yang diperoleh selanjutnya akan
dibandingkan dengan rasio yang sama di K/L yang bersangkutan untuk periode yang
berlainan atau akan dibandingkan dengan rasio pos yang sama dari K/L lainnya. Tujuannya
untuk mengetahui likuiditas, solvabilitas, efisiensi serta kemampuan suatu organisasi
dalam memperoleh hasil untuk membiayai pengeluarannya. Analisisnya sebagai berikut :
Dari data tersebut didapatkan quick ratio sebesar 0,02. Menunjukan bahwa jumlah
kas Pemda Semarang yang ada belum mampu memenuhi kewajiban lancarnya yang jatuh
tempo.
Dari data tersebut didapatkan solvabilitas ratio sebesar 41,41. Itu menunjukan
bahwa Pemda Semarang mampu memenuhi seluruh kewajiban – kewajibannya dengan
seluruh asetyang dimilikinya.
Teknik analisa untuk mengetahui dari mana pemerintah memperoleh dana dan
bagaimana pemerintah tersebut menggunakan dana yang diperolehnya selama tahun
berjalan. Analisa ini dimaksudkan antara lain untuk mengetahui:
• Apabila dilihat dari arus kas untuk aktivitas operasi, menunjukan arus kas positif,
karena penerimaan kas operasional dapat mencukupi kebutuhan operasionalnya.
• Apabila dilihat dari arus kas untuk aktivitas investasi, menunjukan arus kas negative.
Hal ini menunjukan bahwa pemerintah sedang melaksanakan pembangunan dan
menambahkan sarana dan prasarana yang ada. Dapat dilihat dalam laporan aliran kas
terdapat transaksi pengeluaran kas yang digunakan untuk belanja investasi dan belanja
modal.
• Apabila dilihat dari arus kas untuk pembiayaan, menunjukan bahwa Pemda Semarang
memperoleh pendapatan pembiayaan dari penerimaan pinjaman dan dana cadangan.
Sedangkan surplus dari pendapatan pembiayaan dialokasikan ke dalam dana cadangan
sebesar Rp. 14.252.000.000,-.
Dari hasil analisis kita dapat mengetahui bahwa Pemda Kota Semarang memiliki
aset yang cukup likuid yang sanggup memenuhi seluruh kewajibannya. Mengetahui
perbandingan anggaran dana dan realisasinya pada tahun 2004. Mengetahui aktivitas apa
saja yang dilakukan oleh Pemerintah. Mengetahui presentase pendapatan dan belanja yang
direalisasi. Dan juga mengetahui bahwa Pemerintah Kota Semarang telah berhasil
menyajikan Laporan Keuangan Daerah secara lengkap sesuai dengan pasal 31 ayat (2) UU
Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.