Vous êtes sur la page 1sur 7

LAPORAN PENELITIAN

ADAPTASI PSIKOSOSIAL WANITA MENOPAUSE PEKERJA


DAN BUKAN PEKERJA DI PERUMNAS MANDALA
KECAMATAN PERCUT SEI TUAN, DELI SERDANG

Rugun Simanjuntak*, Erniyati**

ABSTRAK
Menopause adalah periode ketika menstruasi seorang wanita terhenti sebagai akibat
berkurangnya produksi hormon estrogen. Ketika masa menopause dimulai wanita akan
mengalami perubahan baik fisik maupun psikis. Perubahan-perubahan pada masa menopause
akan mendorong seorang wanita untuk beradaptasi terhadap lingkungan psikososialnya.
Wanita pekerja dan wanita bukan pekerja berbeda dari segi perannya, dimana wanita berperan
ganda sebagai pekerja dan sebagai ibu rumah tangga.
Penelitian deskriptif komparatif ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan
adaptasi psikososial wanita menopause pekerja dan bukan pekerja. Sampel diambil dari wanita
menopause pekerja dan bukan pekerja yang tinggal di Perumnas Mandala Kecamatan Percut
Sei Tuan, Deli Serdang masing-masing 63 orang. Jumlah responden memenuhi perhitungan
jumlah sampel yang dibutuhkan dengan menggunakan tabel power analysis dengan power
0.80, level of significance 0.05 dan effect size 0.50, diambil dengan teknik purposive sampling.
Analisa data menggunakan uji Mann-Whitney U dan Indipendent t-test.
Uji t-test menunjukkan bahwa adaptasi psikososial wanita menopause pekerja dan
bukan pekerja tidak berbeda secara signifikan (>0.05). Kedua kelompok responden memiliki
adaptasi psikososial positif. Dijelaskan dalam pembahasan bahwa tidak terdapatnya perbedaan
adaptasi psikososial wanita menopause pekerja dan bukan pekerja kemungkinan dipengaruhi
oleh faktor demografi responden, sehingga untuk penelitian selanjutnya perlu dilakukan kontrol
terhadap variabel tersebut.

Kata kunci: adaptasi psikososial, menopause, wanita pekerja dan bukan pekerja

PENDAHULUAN Akibatnya, jumlah orang yang lanjut usia


Dengan semakin meningkatnya semakin bertambah (Nugroho, 2000).
kesejahteraan akibat kemajuan ekonomi, Menurut siklus kehidupan manusia
perbaikan lingkungan hidup dan ilmu normal, setiap orang yang berusia panjang
pengetahuan, terutama karena kemajuan akan mengalami proses mulai dari bayi,
ilmu kedokteran, maka usia harapan hidup masa kanak-kanak, remaja, dewasa dan tua.
(life expectancy) semakin meningkat. Kehidupan wanita juga mengalami proses
Penulis adalah
* Mahasiswa Program Profesi Keperawatan PSIK FK USU
** Staf Pengajar Keperawatan Maternitas PSIK FK USU

Jurnal Keperawatan Rufaidah Sumatera Utara, Volume 2 Nomor 2, November 2007 70


Universitas Sumatera Utara
perkembangan tersebut, termasuk fase-fase mempersiapkan dirinya menjalani masa
yang berkaitan dengan fungsi organ menopause dengan lebih baik (Kasdu,
reproduksi wanita. Hal ini berarti semakin 2002). Reitz (1993) menyatakan banyaknya
meningkatnya jumlah manusia tua, keluhan yang dirasakan wanita pada masa
termasuk wanita yang telah memasuki usia menopause baik fisik maupun psikologis
menopause (Kasdu, 2002). tidak boleh dianggap ringan karena dapat
Kecendrungan populasi perempuan menyebabkan stres yang tinggi. Namun
menopause di Indonesia semakin tinggi. demikian, wanita menopause akan
Menurut data Departemen Kesehatan mengalami kestabilan emosi jika mereka
(Depkes) perempuan Indonesia yang mudah beradaptasi terhadap perubahan-
memasuki menopause sebesar 7,4% dari perubahan yang terjadi pada masa
populasi pada tahun 2000. Jumlah tersebut menopause (Kasdu, 2002).
diperkirakan meningkat menjadi 11% pada Menurut Kuntjoro (2002) wanita
tahun 2005 dan akan naik lagi sebesar 14% menopause bukan pekerja atau sebagai ibu
atau sekitar 30 juta orang pada tahun 2015. rumah tangga akan memiliki kepuasan
Peningkatan populasi perempuan tersendiri karena dapat mengantarkan
menopause pada umumnya akan disertai anak-anaknya menjadi dewasa sampai
berbagai tingkat dan jenis permasalahan berkeluarga. Akan tetapi, sebagai ibu
yang kompleks yang berdampak pada rumah tangga wanita menopause bukan
peningkatan masalah kesehatan perempuan pekerja dapat mengalami stres yang
menopause tersebut (Swasono, 2005). bersumber dari keluarga, sebab keluarga
Dilaporkan menopause merupakan dapat menjadi sumber stres karena
perubahan fisiologis yang paling signifikan peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan
pada wanita usia dewasa madya yaitu usia para anggota keluarga (Hardjana, 1994).
antara 40 dan 65 tahun (Potter & Perry, Wanita menopause pekerja memiliki
1992). peran ganda sebagai seorang istri, ibu
Ketika memasuki masa menopause, rumah tangga, menjalankan tugas
seorang wanita akan mengalami berbagai reproduksi, anggota masyarakat, dan
gejolak atau perubahan yang meliputi aspek sekaligus pencari nafkah, dalam
fisik maupun psikologis yang dapat menjalankan peran tersebut sering
mempengaruhi berbagai aspek kehidupan mengalami stres (Astrini, 2001). Sebagai
wanita tersebut. Ketidaknyamanan akibat pencari nafkah, wanita menopause pekerja
perubahan fisik dapat berupa rasa kaku dan sering mengalami stres yang bersumber dari
linu secara tiba-tiba di sekujur tubuh, hot lingkungan kerja. Stres tersebut dapat
flush, kelelahan, sakit kepala, berdebar- terjadi karena beberapa alasan antara lain,
debar (Hurlock, 1992 dalam Kuntjoro, tuntutan kerja, tanggung jawab kerja,
2002). Selain itu, gejala psikologis yang lingkungan fisik kerja, hubungan
menonjol ketika menopause adalah mudah antarmanusia yang buruk, kurang
tersinggung, sukar tidur, tertekan, gugup, pengetahuan dan peningkatan jenjang karir
kesepian, cemas dan depresi (Nugroho, serta rasa kurang aman dalam kerja
2000; Kuntjoro, 2002). (Hardjana, 1994).
Gejala-gejala yang kurang Berdasarkan penelusuran literatur
menyenangkan yang dialami wanita tersebut, diasumsikan bahwa pada kondisi
menopause akibat perubahan fisik dan faktor-faktor pengaruh yang sama (sosial
psikologis, sangat mempengaruhi kualitas ekonomi budaya, pendidikan, ajaran
hidup mereka. Pengetahuan yang cukup agama, lingkungan dan pengetahuan
akan membantu mereka memahami dan tentang menopause), stres yang dialami
wanita menopause pekerja lebih berat

71 Jurnal Keperawatan Rufaidah Sumatera Utara, Volume 2 Nomor 2, November 2007


Universitas Sumatera Utara
daripada wanita menopause bukan pekerja. baik), 2) Berusia antara 50 – 65 tahun, 3)
Wanita menopause pekerja selain Bersedia menjadi responden penelitian
mengalami stres yang dialami wanita
menopause bukan pekerja (stres akibat Instrumen Penelitian
menopause, stres keluarga) juga mengalami Untuk memperoleh informasi dari
stres kerja. Hal ini sesuai dengan responden, peneliti menggunakan alat
pernyataan Hardjana (1994) bahwa selain pengumpul data berupa kuesioner yang
lama dan keseringan mengalami stres, disusun sendiri oleh peneliti dengan
intensitas serta akumulasi stres dapat berpedoman pada konsep dan tinjauan
mempengaruhi adaptasi individu terhadap pustaka. Instrumen ini terdiri atas 2 bagian,
stres. Dengan demikian, selanjutnya yaitu kuesioner data demografi dan
diasumsikan bahwa adaptasi psikososial kuesioner adaptasi psikososial wanita
wanita menopause bukan pekerja lebih baik menopause.
dari wanita menopause pekerja. Akan Kuesioner tentang data demografi
tetapi, laporan penelitian tentang responden meliputi inisial nama, status
perbedaan adaptasi psikososial wanita pekerjaan, usia, suku, agama, pendidikan
menopause pekerja dan bukan pekerja terakhir, penghasilan keluarga perbulan,
belum ditemukan. Atas dasar inilah status perkawinan, jumlah anak, dan
penelitian ini penting dilakukan agar sumber informasi tentang menopause.
diperoleh hasil yang akurat dan nyata Kuesioner adaptasi psikososial
tentang adaptasi psikososial wanita wanita menopause terdiri dari 30
menopause pekerja dan bukan pekerja di pernyataan, meliputi 15 pernyataan yang
Perumnas Mandala Kecamatan Percut Sei berhubungan dengan konsep diri (no. 1-15)
Tuan, Deli Serdang. dan 15 pernyataan yang berhubungan
dengan keluarga/lingkungan sosial (no. 16-
30), berdasarkan modifikasi skala likert
METODE PENELITIAN dengan kriteria 8 pernyataan favourable
(positif) dan 22 pernyataan unfavourable
Desain Penelitian
(negatif). Penilaian untuk pernyataan
Desain penelitian ini adalah
favourable adalah nilai 4 untuk jawaban
deskriptif komparatif, yaitu dengan
Sangat Setuju, nilai 3 untuk Setuju, nilai 2
menggunakan metode studi perbandingan
untuk Tidak Setuju, dan nilai 1 untuk
untuk memeriksa dan menguraikan
Sangat Tidak Setuju. Sedangkan untuk
perbedaan pada variabel pada dua atau
pernyataan unfavourable, nilai 4 untuk
lebih kelompok sampel (Notoatmodjo,
jawaban Sangat Tidak Setuju, nilai 3 untuk
2002).
Tidak Setuju, nilai 2 untuk Setuju dan nilai
1 untuk jawaban Sangat Setuju.
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah
wanita menopause yang bertempat tinggal HASIL PENELITIAN
di Perumnas Mandala Kecamatan Percut
Sei Tuan, Deli Serdang. Sampel dipilih Karakteristik Responden
dengan teknik purposive sampling. Adapun 1. Responden Wanita Menopause Pekerja
kriteria sampel dalam penelitian ini adalah Data yang diperoleh menunjukkan
sebagai berikut 1) Wanita menopause yang bahwa rata – rata usia responden wanita
belum mengalami demensia (dapat menopause pekerja adalah 54.70 (SD 4.36)
memberitahukan umurnya dengan tepat; dengan rentang usia terbanyak adalah 50 –
orientasi terhadap waktu, tempat dan orang 53 tahun (54.0%) dan paling sedikit berada
pada rentang usia 62-65 tahun (11.1%).

Jurnal Keperawatan Rufaidah Sumatera Utara, Volume 2 Nomor 2, November 2007 72


Universitas Sumatera Utara
Dari tabel terlihat bahwa semakin tua usia responden menamatkan pendidikan hanya
responden semakin sedikit frekuensi sampai Sekolah Dasar dan 1.6% responden
responden. Mayoritas responden adalah tidak sekolah. Bila dilihat dari penghasilan
suku Batak (73.0%); agama Kristen keluarga responden 46% berpenghasilan
(63.5%); dan menikah (69.8%). Sementara sebesar < Rp.600.000, 44.4%
berdasarkan tingkat pendidikan terakhir berpenghasilan sebesar Rp.600.000 –
yang ditamatkan responden ditemukan 1.200.000, dan 9.5% berpenghasilan sebesar
Sekolah Menengah Atas adalah 44.4%, >Rp.1.200.000. Lebih dari separuh
Sekolah Menengah Pertama adalah 22.2%,
responden memiliki anak antara 4-6 orang
Diploma/Perguruan Tinggi adalah 22.2%,
(50.8%). Sebagian besar responden
dan Sekolah Dasar adalah 11.1%. Bila
mendapat informasi tentang menopause
dilihat dari jenis pekerjaan persentase
(57.1%) dimana 33.3% mendapat informasi
responden yang bekerja sebagai Pegawai
Negeri Sipil dan wiraswasta adalah sama dari anggota keluarga/teman, 14.3%
yaitu 38.1%, sedangkan yang bekerja mendapat informasi dari dokter/perawat,
sebagai pegawai swasta adalah 17.5% dan dan 9.5% mendapat informasi dari media
pembantu rumah tangga adalah 6.3%. massa, sedangkan 42.9% responden tidak
Lebih dari separuh responden hidup mendapat informasi tentang menopause.
dengan penghasilan keluarga > Rp.
1.200.000 (50.8%); jumlah anak antara 4-6 Adaptasi Psikososial Wanita Menopause
orang (52.4%). Sebagian besar responden Pekerja
mendapat informasi tentang menopause Secara umum responden wanita
dimana sumber informasi tersebut yaitu menopause pekerja memiliki adaptasi
dokter/perawat (38.1%), anggota psikososial yang positif. Hal ini terlihat dari
keluarga/teman (30.2%), media massa hasil yang menunjukkan nilai rata-rata total
(7.9%). Sedangkan 23.8% responden tidak adaptasi psikososial wanita menopause
pernah mendapat informasi tentang pekerja adalah 80.60 (lihat Tabel 1).
menopause.
Tabel 1. Skor adaptasi psikososial wanita
2. Responden Wanita Menopause Bukan menopause pekerja (N=63)
Pekerja
Data yang diperoleh menunjukkan Mean Standar
bahwa usia rata – rata responden wanita Deviasi
menopause bukan pekerja adalah 56.16 Konsep Diri 39.87 6.91
(SD 4.22) dengan dua kelompok usia Keluarga/Lingkungan 40.73 4.43
Sosial
terbanyak berada pada rentang usia 54-57
Total 80.60 11.34
tahun (34.9%) dan usia 50-53 tahun
(28.6%), sedangkan kelompok usia paling Adaptasi Psikososial Wanita Menopause
sedikit adalah 62-65 tahun (14.3%). Bukan Pekerja
Mayoritas responden adalah suku Batak Sama halnya dengan responden
(69.8%); agama Islam (52.4%); dan wanita menopause pekerja, responden
menikah (79.4%). Berdasarkan tingkat wanita menopause bukan pekerja juga
pendidikan terakhir yang ditamatkan memiliki adaptasi psikososial yang baik.
responden ditemukan Diploma/Perguruan Hal ini terlihat dari nilai rata–rata total
Tinggi adalah 1.6%, Sekolah Menengah adaptasi psikososial responden wanita
Atas adalah 47.6%, Sekolah Menengah menopause bukan pekerja adalah 83.14
Pertama adalah 23.8%, sedangkan 25.4% (lihat Tabel 2).

73 Jurnal Keperawatan Rufaidah Sumatera Utara, Volume 2 Nomor 2, November 2007


Universitas Sumatera Utara
Tabel 2. Skor adaptasi psikososial wanita adaptasi psikososial kelompok pekerja
menopause bukan pekerja (N=63) adalah 80.60 dan kelompok bukan pekerja
adalah 83.14.
Mean Standar Tidak terdapatnya perbedaan
deviasi adaptasi psikososial wanita menopause
Konsep Diri 40.54 6.16
pekerja dan bukan pekerja dapat
Keluarga/ 42.60 3.57
Lingkungan Sosial
disebabkan oleh adanya berbagai faktor
Total 83.14 9.73 yang mempengaruhinya. Faktor-faktor
tersebut antara lain, sosial ekonomi budaya,
Perbedaan Adaptasi Psikososial Wanita pendidikan, pekerjaan, ajaran agama,
Menopause Pekerja dan Bukan Pekerja lingkungan dan pengetahuan tentang
Hasil analisa data dengan menopause itu sendiri (Ibrahim, 2002;
menggunakan independent t-test Kasdu, 2002; Maspaitela, 2004). Selain itu,
menunjukkan bahwa adaptasi psikososial lamanya rentang waktu ketika sudah
secara keseluruhan dari wanita menopause mengalami menopause dengan saat
pekerja dan bukan pekerja tidak berbeda pengumpulan data dilakukan dapat
secara signifikan (t= -1.519; p= 0.131, 2- mempengaruhi tingkat stres dan
kemampuan adaptasi fisik dan psikologis
tailed).
wanita menopause, selanjutnya
mempengaruhi kemampuan wanita
Tabel 3. Hasil uji Independent T-Test
menopause tersebut untuk beradaptasi
terhadap adaptasi psikososial
terhadap lingkungan psikososialnya.
wanita menopause pekerja dan
bukan pekerja Konsep Diri
Dari tabel skor adaptasi psikososial
Mean Mean t p (2-
Diff. tailed) wanita menopause baik pekerja maupun
Adaptasi bukan pekerja tentang konsep diri terlihat
Psikososial bahwa kedua kelompok responden sama-
Pekerja 80.60 -2.54 .131 sama memiliki konsep diri positif dimana
Bukan Pekerja 83.14 -1.519
kelompok pekerja memperoleh nilai rata-
rata total 39.87 (SD 6.91) sedangkan
PEMBAHASAN kelompok bukan pekerja memperoleh nilai
Dari hasil uji statistik dengan rata-rata total 40.54 (SD 6.16). Hasil
menggunakan independent t-test yang penelitian ini sesuai dengan pernyataan
dilakukan terhadap hasil penelitian Calhoun & Acocella (1990) bahwa
diperoleh nilai t untuk adaptasi psikososial seseorang dengan konsep diri positif akan
wanita menopause pekerja dan bukan mengenal dirinya dengan baik, dapat
pekerja tidak berbeda secara signifikan (t= memahami dan menerima sejumlah fakta
-1.519; p= 0.131, 2-tailed), sehingga dapat yang bermacam-macam tentang dirinya
disimpulkan bahwa hipotesa penelitian sendiri serta dapat menerima dirinya apa
ditolak artinya bahwa pernyataan hipotesa adanya sehingga mudah beradaptasi
terdapat perbedaan adaptasi psikososial terhadap hal-hal yang dapat mendatangkan
wanita menopause pekerja dan bukan stres. Sehubungan dengan itu Hardjana
pekerja tidak dapat diterima. (1994) mengatakan bahwa individu dengan
Dari hasil penelitian ditemukan harga diri yang tinggi akan lebih tahan
bahwa kedua kelompok responden wanita terhadap stres dibandingkan dengan
menopause pekerja dan bukan pekerja individu dengan harga diri rendah, sehingga
berada dalam rentang adaptasi psikososial individu dengan harga diri tinggi akan lebih
yang positif, dimana nilai rata-rata total mudah menyesuaikan diri terhadap situasi

Jurnal Keperawatan Rufaidah Sumatera Utara, Volume 2 Nomor 2, November 2007 74


Universitas Sumatera Utara
yang penuh stres dimana menurut Potter & selanjutnya tercipta keberhasilan
Perry (1992) harga diri merupakan salah beradaptasi.
satu aspek konsep diri. Hal ini diperkuat Berdasarkan analisa terhadap
oleh hasil penelitian Halim (2003) bahwa faktor-faktor tersebut diatas dapat
terdapat hubungan antara harga diri diasumsikan bahwa faktor-faktor tersebut
dengan level stres individu pada masa memberikan pengaruh yang sama-sama
menopause. dominan terhadap adaptasi psikososial
wanita menopause baik pekerja dan bukan
Keluarga/Lingkungan Sosial pekerja sehingga bisa jadi menyebabkan
Kedua kelompok responden baik adaptasi psikososial wanita menopause
pekerja maupun bukan pekerja sama-sama yang juga sama-sama positif dan tidak
menanggapi 13 pernyataan secara positif berbeda secara signifikan.
dan 2 pernyataan ditanggapi secara negatif.
Hal ini menggambarkan kedua kelompok
responden sama-sama memperoleh KESIMPULAN
dukungan keluarga/lingkungan sosial yang Hasil penelitian menunjukkan tidak
baik yang membantu mereka beradaptasi terdapat perbedaan adaptasi psikososial
terhadap perubahan-perubahan psikososial wanita menopause pekerja dan bukan
akibat menopause, dimana untuk pekerja (t= - 1.519) dengan nilai
pernyataan mengenai keluarga/lingkungan signifikansi yang tidak dapat diterima
sosial kelompok pekerja memperoleh nilai (p>0.05), sehingga dapat disimpulkan
rata-rata total 40.73 (SD 4.43) sedangkan bahwa hipotesa penelitian ditolak.
kelompok bukan pekerja memperoleh nilai Tidak adanya perbedaan adaptasi
rata-rata total 42.60 (SD 3.57). Hasil psikososial wanita menopause pekerja dan
penelitian ini sesuai dengan pernyataan bukan pekerja kemungkinan disebabkan
Friedman (1998) bahwa dukungan sosial oleh berbagai faktor antara lain sosial,
keluarga mengacu kepada dukungan- ekonomi, budaya, pendidikan, pekerjaan,
dukungan sosial yang dipandang anggota ajaran agama, lingkungan dan pengetahuan
keluarga sebagai sesuatu yang dapat diakses tentang menopause itu sendiri. Tiga faktor
untuk keluarga dan anggota keluarga yaitu faktor sosial, ajaran agama dan
memandang bahwa orang yang mendukung pengetahuan tentang menopause
selalu siap memberikan pertolongan dan diasumsikan memiliki pengaruh yang sama-
bantuan jika diperlukan. Hal senada juga sama dominan terhadap kedua kelompok
dikemukakan Cobb dalam Kuntjoro (2002) responden wanita menopause pekerja dan
bahwa dengan dukungan sosial akan bukan pekerja, sehingga menimbulkan
membuat seseorang dengan sikap adaptasi psikososial wanita menopause
merasakan kenyamanan, perhatian, yang juga sama-sama positif dan tidak
penghargaan dan dapat menolong orang berbeda secara signifikan.
tersebut menerima kondisinya. Baltimore, Karakteristik responden kedua
et al (2004) menyatakan bahwa dukungan kelompok penelitian tidak dikontrol (tidak
sosial keluarga dapat membantu seorang sama), dimana terdapat perbedaan yang
wanita menopause memahami dan signifikan pada karakteristik usia,
mengatasi perubahan hidup yang sedang pendidikan dan penghasilan, sehingga bisa
dialami. Demikian halnya Taylor (1995) jadi hal ini mempengaruhi hasil penelitian
melaporkan bahwa orang dengan dukungan yaitu tidak terdapatnya perbedaan adaptasi
sosial keluarga yang tinggi dapat mengalami psikososial wanita menopause pekerja dan
penurunan level stres dan kemudian bukan pekerja di Perumnas Mandala
menimbulkan koping terhadap stres, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang.

75 Jurnal Keperawatan Rufaidah Sumatera Utara, Volume 2 Nomor 2, November 2007


Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA Smith, M. A., & Shimp, L. A. (2000). 20
common problems in woman’s health
Azwar, S. (2003). Reliabilitas dan validitas.
care. United States of America:
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
McGraw – Hill
Badudu, J. A., & Zain, S. M. (1996). Kamus
Swasono, M. H. (2005). Menopause
umum bahasa Indonesia. Jakarta:
peristiwa alami yang menguntungkan
Pustaka Sinar Harapan
perempuan. Dibuka pada 9
Baltimore, M., Brynes, G., Watkins, C.
September 2005 dari
(2004). Approaching menopause.
http://www.suarakarya-
Dibuka pada 7 Agustus 2005, dari
online.com/news.html?category_name
http://baltimorepsych.com/menopause
Hoyer, W. J., Rybash, J. M., Roodin, P. A. =wanita
(1995). Adult development and aging Taylor, S. E. (1995). Health psychology (3rd
(4th edition). United States of edition). United States of America:
America: McGraw-Hill Companies McGraw-Hill
Ibrahim, Z. (2002). Psikologi wanita Taylor, C., Lillis, C., LeMone, P. (1997).
(terjemahan). Bandung: Pustaka Fundamental of nursing: The art and
Hidayah science of nursing care (3rd edition).
Jalaluddin (1996). Psikologi agama. Jakarta: Philadelphie: Lippincott
PT RajaGrafindo Persada Turkington, C. A. (2001). Menopause. Gole
Rini, J. F. (16 Mei 2002). Konsep diri. Encyclopedia of Medicine Journal. 3
Dibuka pada 9 November 2004, dari Pages. Dibuka pada 12 Oktober
http://www.e_psikologi.com/dewasa/1 2004, dari
60502.htm. http://www.findarticles.com/p/articles/
mi_g2601/is_0008/ai_2601000892

Jurnal Keperawatan Rufaidah Sumatera Utara, Volume 2 Nomor 2, November 2007 76


Universitas Sumatera Utara

Vous aimerez peut-être aussi