Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Penulis memilih APBD Kota Tegal untuk bahan analisis, karena kota tersebut sebagai salah satu
kota industri yang cukup maju di Provinsi Jawa Tengah. Dalam analisis Penulis memusatkan
pada sisi pengeluaran, karena ingin mengetahui sampai seberapa jauh pengeluaran-pengeluaran
Pemerintah Daerah selama 1999/2000-2004 berpihak pada rakyat, serta konsisten dengan visi
dan misi dari Kota tersebut.
Semula penulis ingin menganalisis APBD mulai dari tahun 2002 sampai tahun 2006 (karena data
tahun 2007 belum keluar), namun ternyata data pengeluaran APBD tahun 2005 dan 2006 yang
tersedia di BPS tidak lengkap. Penulis mencoba untuk mencari melalui internet, namun tidak
kami peroleh data yang pos-posnya konsiten sehingga dapat dilakukan analisis perbandingan.
Data selama lima tahun yang memungkinkan untuk diperbandingkan adalah data tahun
1999/2000 sampai dengan 2004, walaupun terdapat masalah dalam menggunakan data tersebut,
mengingat:
1. Terdapat perbedaan tahun anggaran (yaitu untuk tahun 1999/2000) dengan tahun tahun 2001,
2002, 2003 dan 2004. Tahun anggaran 1999/2000 menggunakan sekwen anggaran 1 April 1999
sampai dengan 31 Maret 2000), sedangkan dan tahun-tahun sesudahnya yang menggunakan
tahun anggaran 1 Januari sampai dengan 31 Desember. Dalam hal ini kami tidak dapat
memperoleh data mengenai APBD tahun 2000, namun walaupun data itu ada tidak dapat
diperbandingkan karena hanya berjangka waktu 8 bulan.
2. Struktur dan mata anggaran pengeluaran untuk periode 1999/2000 sampai dengan 2002
berbeda dengan struktur anggaran 2003 dan 2004. Pada tahun 1999/2000 sampai dengan 2002
pengeluaran APBD dikelompokkan menjadi Pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan,
sedangkan untuk 2003 sampai dengan 2004 dikelompokkan menjadi belanja aparatur dan
belanja publik. Walaupun demikian dalam beberapa hal masih dapat dilakukan perbandingan,
berkaitan dengan analisis total pengeluaran/belanja, efisiensi pengeluaran/belanja dan prioritas
pengeluaran.
Dalam makalah ini analisis perbandingan akan difokuskan kepada tiga hal, yaitu:
1. Analisis yang berkaitan dengan total pengeluaran.
2. Analisis struktur pnfeluaran/belanja
3. Analisis terhadap prioritas pengeluaran/belanja
Dilihat analisis ekonomi makro, yaitu Y = C + I + G + (X-M), dapat dilihat pada Tabel 1 bahwa
peranan APBD (G) terhadap PDRB (Y) semakin lama semakin meningkat, hal ini berarti
ketergantungan masyarakat dan swasta (yang diukur melalui C + I + (X-M) dalam pembentukan
PDRB semakin tinggi. Kondisi tidak baik, karena menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di
kota Tegal untuk periode 2001 sampai dengan 2004 semakin didominasi oleh sektor Pemerintah.
Dari Tabel 2, 3, 4 dan 5 dapat dilihat bahwa pengeluaran terbesar pada belanja pegawai. Pada
tahun 1999/2000 persentase belanja pegawai dibandingkan dengan total pengeluaran adalah
44,63 persen dari total pengluaran, tahun 2001 meningkat menjadi 49,22 persen, tahun 2002
turun menjadi 40,12 persen, tahun 2003 turun menjadi 38,90 persen dan tahun 2007 turun lagi
menjadi 37,78 persen. Besarnya belanja pegawai dalam struktur pengeluaran APBD tersebu
karena jumlah pegawai di Kota tersebut yang relatif besar. Pengeluaran kedua yang mempunyai
porsi besar adalah belanja barang dan jasa.
Berdasarkan analisis selama lima tahun, maka dapat dikatakan bahwa struktur
pengeluaran/belanja di Kota Tegal menunjukkan komposisi yang semakin baik (efisien). Hal ini
ditunjukkan oleh persentasi pengeluaran rutin yang semakin menurun dari tahun anggaran
1999/2000 sampai dengan tahun 2002 (lihat Tabel 3). Untuk Tahun 2003 sampai tahun 2004
yang struktur anggaranya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, juga menunjukkan
komposisi penggunaan angaran yang semakin baik, yaitu dengan semakin menurunnya
persentase pengeluaran untuk aparatur terhdap total pengeluaran (lihat Tabel 5).
Prioritas pengeluaran pembangunan untuk Kota Tegal, untuk kurun waktu 1999/2000 sampai
dengan 2002, demikian juga untuk anggaran 2003 dan 2004 (lihat Tabel 3 dan 5), ternyata
belum fokus mengarah pada visi dan misi Kota Tegal yang seharusnya lebih memprioritaskan
pada Industri, perdagangan, jasa dan .maritim, hal ini sesuai dengan visi dan misi Kota Tegal,
yaitu:
Visi:
Terwujudnya Kota Tegal sebagai Pusat Industri, Perdagangan, Jasa, dan Maritim yang
mempunyai keunggulan daya saing untuk meningkatkan kesejahteraan bagi warganya melalui
kebersamaan
Misi
1. Memfasilitasi dan menegakkan terwujudnya masyarakat yang beriman, bertaqwa, sehat,
cerdas, dan berkualitas.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
3. Memfasilitasi terwujudnya pelaksanaan politik yang demokratis, transparan, aspiratif,
berkeadilan dan meningkatkan kesadaran hukum serta melindungi hak asasi manusia (HAM).
4. Meningkatkan kondisi aparatur daerah yang professional, berdedikasi, berdaya guna,
produktif, transparan, dalam rangka pelayanan publik yang efektif dan efisien guna mewujudkan
pemerintahan yang bersih.
5. Meningkatkan ekonomi daerah yang handal dan kuat terutama upaya pemberdayaan
masyarakat khususnya bagi pengusaha kecil, menengah dan koperasi.
6. Meningkatkan sarana dan prasarana yang tepat dan bermanfaat untuk menunjang Kota Tegal
sebagai pusat industri, perdagangan, jasa dan maritim.
7. Meningkatkan kemampuan keuangan daerah dengan mengoptimalkan potensi daerah.
8. Mendayagunakan dan menjaga kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup secara
optimal.
9. Meningkatkan kelestarian nilai-nilai sosial dan budaya masyarakat sesuai dengan kepribadian
yang luhur.
Selama lima tahun tersebut porsi terbesar pengeluaran pembangunan adalah pada sector
kesehatan dan kesejahteraan sosial, lingkungan hidup dan tata ruang, belanja modal tanah dan
jembatan. Demikian juga subsidi untuk daerah bawahan yang merupakan pencerminan dari
upaya pemerintah daerah untuk mengurangi ketimpangan antar wilayah hanya mendapatkan
alokasi dana yang relatif sedikit, baik pada tahun anggaran 1999/2000-2002 maupun tahun
anggaran 2003 dan 2004.
Dilihat perhatian Pemerintah Daerah bagai pertumbuhan ekonomi, memang sudah nampak
upaya-upaya untuk mengakselerasi kegiatan-kegiatan ekonomi dengan melihat kecenderugan
peningkatan persentase pengeluaran untuk membangun sarana dan prasarana dasar bagi
kegiatan-kegiatan ekonomi,masyarakat, yaitu jalan, jembatan, pengaturan tata ruang dan
lingkungan hidup, irigasi dan sebagainya.
Tabel 2 Realisasi Pengeluaran daerah Otonom Tingkat II, Kota Tegal (Dalam Ribuan
Rupiah)
TAHUN ANGGARAN
JENIS PENGELUARAN 1999/2000 2001 2002
I PENGELUARAN RUTIN 32,649,359.00 82,058,450.00 92,755,129.00
1 Belanja Pegawai 19,936,333.00 60,174,424.00 63,462,887.00
2 Belanja Barang 5,763,243.00 11,626,102.00 13,447,634.00
3 Belanja Pemeliharaan 1,186,861.00 2,607,567.00 3,940,480.00
4 Belanja Perjalanan Dinas 273,742.00 598,770.00 642,789.00
5 Belanja Lain-lain 3,005,752.00 5,334,911.00 8,335,832.00
6 Angsuran Pinjaman/Utang&Bunga 1,086,530.00 836,676.00 1,774,717.00
7 Subsidi & Sumbangan 74,128.00 189,175.00 190,764.00
8 Pengeluaran Yang Tidak Termasuk Bagian Lain 584,288.00 492,960.00 772,813.00
9 Pengeluaran Tidak Tersangka 738,482.00 197,866.00 187,213.00
TAHUN ANGGARAN
JENIS PENGELUARAN 1999/2000 2001 2002
2.
Belanja Operasi dan Pemeliharaan
33,750,810.00
33,459,555.71
2.2.1. Belanja Pegawai 2,163,527.00 2,549,864.15
2.2.2. Belanja Barang dan Jasa 15,404,351.00 18,620,303.61
2.2.3. Belanja Perjalanan Dinas 99,414.00 177,421.75
2.2.4. Belanja Pemeliharaan 16,083,518.00 12,112,026.20
0.00
2.3 Belanja Modal 50,328,673.00 66,082,884.91
2.3.1. Belanja Modal Tanah 20,837,187.00 40,548,533.56
2.3.2. Belanja Modal Jalan dan Jembatan 7,545,650.00 8,691,503.98
2.3.3. Belanja Modal Bangunan Air (irigasi) 2,906,707.00 717,145.84
2.3.4. Belanja Modal Instalasi 65,172.00 1,330,808.00
2.3.5. Belanja Modal Jaringan 2,055,604.00 8,245,490.33
2.3.6. Belanja Modal Bangunan Gedung 7,784,677.00 611,835.90
2.3.7. Belanja Modal Monumen 219,892.00 340,000.00
2.3.8. Belanja Modal Alat2 Besar 0.00 546,217.00
2.3.9. Belanja Modal Alat2 Angkutan 263,888.00 0.00
2.3.10. Belanja Modal Alat2 Bengkel 0.00 256,317.50
2.3.11. Belanja Modal Alat2 Pertanian 549,480.00 42,389.00
2.3.12. Belanja Modal Alat2 Kantor dan RT 1,918,015.00 1,200,271.81
2.3.13. Belanja Modal Alat2 Studio dan Kom. 107,537.00 236,477.50
2.3.14. Belanja Modal Alat2 Kedokteran 3,234,372.00 697,450.00
2.3.15. Belanja Modal Alat2 Lab. 1,983,504.00 1,988,686.00
2.3.16. Belanja Modal Terbitan Buku/Perpus. 767,656.00 463,498.70
2.3.17. Belanja Modal Brg Bercrk Kes. Dan Keb. 89,332.00 96,920.00
2.3.18. Belanja Modal Hewan Trnak srt Tanaman 0.00 69,339.80
2.3.19. Belanja Modal Alat2 Persenjataan/Kmanan 0.00 0.00
0.00
2.4 Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan 10,459,562.00 14,234,334.56
0.00
2.4.1. Belanja Bantuan Keu. Kpd Pemrintah Kota 3,951,858.00 6,454,138.56
2.4.2. Belanja Bantuan Keu. Kpd Pemrintah Kelrhan 1,613,440.00 1,240,990.00
2.4.3. Belanja Bantuan Keu. Kpd Orgsasi Kemasy. 4,706,856.00 5,595,448.10
2.4.4. Belanja Bantuan Keu. Kpd Orgsasi Profesi 187,408.00 943,757.90
0.00
2.5 Belanja tidak Tersangka 130,489.00 1,161,835.16
0.00
0.00
Jumlah Belanja 218,966,945.00 252,064,887.31
Sumber: Kota Tegal Dalam Angka Tahun 2005.
TAHUN ANGGARAN
JENIS PENGELUARAN 2003 2004
V KESIMPULAN
Dari hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Kemampuan Kota Tegal untuk memberikan palayanan pada masyarakat dilihat dari sisi
pengeluaran APBD cenderung menungkat dari tahun ke tahun. Hal ini ditunjukkan dengan lebih
tingginya persentase kenaikan pengeluaran tersebut dibandingka dengan tingkat inflasi.
2. Peranan swasta dan masayarakat dalam pembentukan PDRB cenderung menurun
3. Struktur APBD cenderung berpihak pada masyarakat. Hal ini dituntukkan oleh semakin
kecilnya persentase penggeluaran rutin dan belanja aparatur dalam sturktur APBD
4. Dilihat dari struktur anggaran untuk pembangunan itu sendiri, ternyata belum fokus pada
upaya pencapaian visi dan misi Kota, belum kelihatan upaya-upaya untuk mengurangi
ketimpangan distribusi pendapatan antara wilayah, namun sudah terlihat upaya-upaya
Pemerintah Kota untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.
DAFTAR PUSTAKA