Vous êtes sur la page 1sur 13

ANALISIS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

(APBD) KOTA TEGAL


(TAHUN 1999/2000-2004)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja anggaran keuangan pemerintah


daerah kota Surakarta selama tahun 1999 sampai dengan tahun 2004. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data keuangan APBD Pemerintah Kota Surakarta
Tahun anggaran 1999/2000-2004. Adapun teknik pengumpulan data adalah dengan
dokumentasi dan wawancara yang dilakukan di pemerintah Kota Surakarta .
Metode penelitian yang digunakan adalah data kuantitatif, dengan menggunakan
beberapa rasio keuangan, yaitu rasio kemandirian keuangan daerah, rasio efesiensi dan
efektivitas pendapatan asli daerah, rasio aktivitas dan rasio pertumbuhan daerah. Hasil
penelitian menunjukan bahwa: (1) berdasarkan rasio kemandirian daerah, pemerintah
kota Surakarta ditunjukan dengan angka-angka rasio rata-rata sebesar 19,05% berada
diantara 0-25% tergolong mempunyai pola hubungan instruktif yang berarti campur
tangan pemerintah pusat masih tinggi, terutama terhadap penerimaan dan bantuan
pemerintah pusat yang berupa DAU, (2) kinerja keuangan Daerah Pemerintah Kota
Surakarta sudah efektif dan efisien. Hasil rata-rata rasio efektifitas adalah 104,02 % lebih
dari 100% hal ini berarti kinerja keuangan daerah sudah efektif, Hasil rasio efesiensi
4,32% kurang dari 100% , hal ini berarti kinerja keuangan daerah sudah efisien. (3) Rasio
aktivitas menunjukan bahwa rasio belanja modal lebih besar dari pada belanja operasi.
Hal ini berarti pemabangunan belum optimal. (4) rasio pertumbuhan secara keseluruhan
mengalami kenaikan yang disebabkan kenaikan pada PAD dan kenaikan pada belanja
Modal. Hal ini berarti rasio pembangunan pemerintah kota Surakarta sudah cukup positif.
I PENDAHULUAN

Penulis memilih APBD Kota Tegal untuk bahan analisis, karena kota tersebut sebagai salah satu
kota industri yang cukup maju di Provinsi Jawa Tengah. Dalam analisis Penulis memusatkan
pada sisi pengeluaran, karena ingin mengetahui sampai seberapa jauh pengeluaran-pengeluaran
Pemerintah Daerah selama 1999/2000-2004 berpihak pada rakyat, serta konsisten dengan visi
dan misi dari Kota tersebut.

Semula penulis ingin menganalisis APBD mulai dari tahun 2002 sampai tahun 2006 (karena data
tahun 2007 belum keluar), namun ternyata data pengeluaran APBD tahun 2005 dan 2006 yang
tersedia di BPS tidak lengkap. Penulis mencoba untuk mencari melalui internet, namun tidak
kami peroleh data yang pos-posnya konsiten sehingga dapat dilakukan analisis perbandingan.

Data selama lima tahun yang memungkinkan untuk diperbandingkan adalah data tahun
1999/2000 sampai dengan 2004, walaupun terdapat masalah dalam menggunakan data tersebut,
mengingat:
1. Terdapat perbedaan tahun anggaran (yaitu untuk tahun 1999/2000) dengan tahun tahun 2001,
2002, 2003 dan 2004. Tahun anggaran 1999/2000 menggunakan sekwen anggaran 1 April 1999
sampai dengan 31 Maret 2000), sedangkan dan tahun-tahun sesudahnya yang menggunakan
tahun anggaran 1 Januari sampai dengan 31 Desember. Dalam hal ini kami tidak dapat
memperoleh data mengenai APBD tahun 2000, namun walaupun data itu ada tidak dapat
diperbandingkan karena hanya berjangka waktu 8 bulan.
2. Struktur dan mata anggaran pengeluaran untuk periode 1999/2000 sampai dengan 2002
berbeda dengan struktur anggaran 2003 dan 2004. Pada tahun 1999/2000 sampai dengan 2002
pengeluaran APBD dikelompokkan menjadi Pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan,
sedangkan untuk 2003 sampai dengan 2004 dikelompokkan menjadi belanja aparatur dan
belanja publik. Walaupun demikian dalam beberapa hal masih dapat dilakukan perbandingan,
berkaitan dengan analisis total pengeluaran/belanja, efisiensi pengeluaran/belanja dan prioritas
pengeluaran.

Dalam makalah ini analisis perbandingan akan difokuskan kepada tiga hal, yaitu:
1. Analisis yang berkaitan dengan total pengeluaran.
2. Analisis struktur pnfeluaran/belanja
3. Analisis terhadap prioritas pengeluaran/belanja

II. ANALISIS TOTAL PENGELUARAN (BELANJA)


Total pengeluaran APBD Kota Tegal dilihat dari tahun 1999/2000, 2001, 2002, 2003 dan 2004
mengalami peningkatan, yang cukup berarti. Bahkan dibandingkan tahun 1999/2000
pengeluaran tahun 2001 meningkat sangat besar yaitu sebesar 173,69 persen. Tahun-tahun
berikutnya, yaitu tahun 2002 meningkat 29,36 persen dibandingkan dengan tahun 2001, tahun
2003 meningkat sebesar 38,44 % dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dan tahun 2004
meningkat sebesar 15,12 persen. Walaupun ada kecenderungan persentase kenaikan yang
semakin menurun (lihat Tabel 1) namun apabila dibandingkan dengan tingkat inflasi, ternyata
persentase kenaikan pengeluaran jauh lebih besar dibandingkan dengan tingkat inflasi untuk
tahun-tahun yang sama. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan pemerintah
daerah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Tabel 1. Relisasi Total Pengeluaran Daerah Otonom Tingkat II


Kota Tegal (Tahun 1999/2000-2006

Tahun Total Pengeluaran % Kenaikan PDRB Pengeluar-an/PDRB Tingkat


(Dalam Ribuan Rp) Pengeluaran (Dalam Ribuan Rp) Inflasi
1999/2000 44.675.059,00 - - - 7,89
2001 122,265,284.00 173,69 948,945,790.62 12,88 11.26
2002 158,163,670.00 29.36 1,044,255,564.43 15,15 11.27
2003 218,966,945.00 38.44 1,146,658,830.57 19,10 7.71
2004 252,064,887.31 15.12 1,278,884,131.19 19,71 5.25

Sumber: (Diperoleh Dari Tegal Dalam Angka Yang Sudah Diolah)

Dilihat analisis ekonomi makro, yaitu Y = C + I + G + (X-M), dapat dilihat pada Tabel 1 bahwa
peranan APBD (G) terhadap PDRB (Y) semakin lama semakin meningkat, hal ini berarti
ketergantungan masyarakat dan swasta (yang diukur melalui C + I + (X-M) dalam pembentukan
PDRB semakin tinggi. Kondisi tidak baik, karena menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di
kota Tegal untuk periode 2001 sampai dengan 2004 semakin didominasi oleh sektor Pemerintah.

III ANALISIS STRUKTUR PENGELUARAN/BELANJA

Dari Tabel 2, 3, 4 dan 5 dapat dilihat bahwa pengeluaran terbesar pada belanja pegawai. Pada
tahun 1999/2000 persentase belanja pegawai dibandingkan dengan total pengeluaran adalah
44,63 persen dari total pengluaran, tahun 2001 meningkat menjadi 49,22 persen, tahun 2002
turun menjadi 40,12 persen, tahun 2003 turun menjadi 38,90 persen dan tahun 2007 turun lagi
menjadi 37,78 persen. Besarnya belanja pegawai dalam struktur pengeluaran APBD tersebu
karena jumlah pegawai di Kota tersebut yang relatif besar. Pengeluaran kedua yang mempunyai
porsi besar adalah belanja barang dan jasa.

Berdasarkan analisis selama lima tahun, maka dapat dikatakan bahwa struktur
pengeluaran/belanja di Kota Tegal menunjukkan komposisi yang semakin baik (efisien). Hal ini
ditunjukkan oleh persentasi pengeluaran rutin yang semakin menurun dari tahun anggaran
1999/2000 sampai dengan tahun 2002 (lihat Tabel 3). Untuk Tahun 2003 sampai tahun 2004
yang struktur anggaranya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, juga menunjukkan
komposisi penggunaan angaran yang semakin baik, yaitu dengan semakin menurunnya
persentase pengeluaran untuk aparatur terhdap total pengeluaran (lihat Tabel 5).

Dengan semakin menurunnya persentase pengeluaran/belanja untuk pos-pos tersebut, maka


dapat dikatakan bahwa telah terjadi efisiensi dalam penyelenggaraan pemerintahan di Kota
tersebut dilihat dari struktur anggarannya. Hal ini berarti pula bahwa angaran yang dialokasikan
untuk kegiatan pembangunan atau anggaran publik semakin meningkat.
IV ANALISIS PRIORITAS PENGELUARAN/BELANJA

Prioritas pengeluaran pembangunan untuk Kota Tegal, untuk kurun waktu 1999/2000 sampai
dengan 2002, demikian juga untuk anggaran 2003 dan 2004 (lihat Tabel 3 dan 5), ternyata
belum fokus mengarah pada visi dan misi Kota Tegal yang seharusnya lebih memprioritaskan
pada Industri, perdagangan, jasa dan .maritim, hal ini sesuai dengan visi dan misi Kota Tegal,
yaitu:
Visi:
Terwujudnya Kota Tegal sebagai Pusat Industri, Perdagangan, Jasa, dan Maritim yang
mempunyai keunggulan daya saing untuk meningkatkan kesejahteraan bagi warganya melalui
kebersamaan

Misi
1. Memfasilitasi dan menegakkan terwujudnya masyarakat yang beriman, bertaqwa, sehat,
cerdas, dan berkualitas.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
3. Memfasilitasi terwujudnya pelaksanaan politik yang demokratis, transparan, aspiratif,
berkeadilan dan meningkatkan kesadaran hukum serta melindungi hak asasi manusia (HAM).
4. Meningkatkan kondisi aparatur daerah yang professional, berdedikasi, berdaya guna,
produktif, transparan, dalam rangka pelayanan publik yang efektif dan efisien guna mewujudkan
pemerintahan yang bersih.
5. Meningkatkan ekonomi daerah yang handal dan kuat terutama upaya pemberdayaan
masyarakat khususnya bagi pengusaha kecil, menengah dan koperasi.
6. Meningkatkan sarana dan prasarana yang tepat dan bermanfaat untuk menunjang Kota Tegal
sebagai pusat industri, perdagangan, jasa dan maritim.
7. Meningkatkan kemampuan keuangan daerah dengan mengoptimalkan potensi daerah.
8. Mendayagunakan dan menjaga kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup secara
optimal.
9. Meningkatkan kelestarian nilai-nilai sosial dan budaya masyarakat sesuai dengan kepribadian
yang luhur.

Selama lima tahun tersebut porsi terbesar pengeluaran pembangunan adalah pada sector
kesehatan dan kesejahteraan sosial, lingkungan hidup dan tata ruang, belanja modal tanah dan
jembatan. Demikian juga subsidi untuk daerah bawahan yang merupakan pencerminan dari
upaya pemerintah daerah untuk mengurangi ketimpangan antar wilayah hanya mendapatkan
alokasi dana yang relatif sedikit, baik pada tahun anggaran 1999/2000-2002 maupun tahun
anggaran 2003 dan 2004.

Dilihat perhatian Pemerintah Daerah bagai pertumbuhan ekonomi, memang sudah nampak
upaya-upaya untuk mengakselerasi kegiatan-kegiatan ekonomi dengan melihat kecenderugan
peningkatan persentase pengeluaran untuk membangun sarana dan prasarana dasar bagi
kegiatan-kegiatan ekonomi,masyarakat, yaitu jalan, jembatan, pengaturan tata ruang dan
lingkungan hidup, irigasi dan sebagainya.

Tabel 2 Realisasi Pengeluaran daerah Otonom Tingkat II, Kota Tegal (Dalam Ribuan
Rupiah)
TAHUN ANGGARAN
JENIS PENGELUARAN 1999/2000 2001 2002
I PENGELUARAN RUTIN 32,649,359.00 82,058,450.00 92,755,129.00
1 Belanja Pegawai 19,936,333.00 60,174,424.00 63,462,887.00
2 Belanja Barang 5,763,243.00 11,626,102.00 13,447,634.00
3 Belanja Pemeliharaan 1,186,861.00 2,607,567.00 3,940,480.00
4 Belanja Perjalanan Dinas 273,742.00 598,770.00 642,789.00
5 Belanja Lain-lain 3,005,752.00 5,334,911.00 8,335,832.00
6 Angsuran Pinjaman/Utang&Bunga 1,086,530.00 836,676.00 1,774,717.00
7 Subsidi & Sumbangan 74,128.00 189,175.00 190,764.00
8 Pengeluaran Yang Tidak Termasuk Bagian Lain 584,288.00 492,960.00 772,813.00
9 Pengeluaran Tidak Tersangka 738,482.00 197,866.00 187,213.00

II PENGFELUARAN PEMBANGUNAN 12,025,700.00 40,206,834.00 65,408,541.00


1 Industri 396,430.00 47,400.00 152,870.00
2 Pertanian & Kehutanan 160,406.00 1,191,605.00 3,540,441.00
3 Sumber Daya Air & Irigrasi 0.00 7,121.00 2,469,497.00
4 Tenaga Kerja 15,000.00 204,000.00 946,136.00
5 Perdagangan,Pengembangan usaha Daerah 339,309.00 2,286,005.00 3,339,689.00
6 Transportasi 1,757,848.00 6,026,680.00 10,469,537.00
7 Pertambangan & Energi 113,740.00 1,070,219.00 756,391.00
8 Pariwisata & Telekomunikasi Daerah 90,106.00 134,138.00 179,336.00
9 Pembangunan Daerah & Pemukiman 156,406.00 541,809.00 736,544.00
10 Lingungan Hidup & Tata Ruang 336,365.00 8,869,912.00 8,434,428.00
11 Pendidikan,Kebudayaan 2,103,608.00 1,832,013.00 4,223,131.00
12 Kependudukan & KB 37,000.00 40,000.00 166,112.00
13 Kesehatan & Kesejahteraan Sosial 186,727.00 992,828.00 9,586,369.00
14 Perumahan & Pemukiman 4,061,118.00 5,993,586.00 7,616,617.00
15 Agama 64,216.00 200,340.00 217,540.00
16 IPTEK 69,209.00 421,552.00 2,495,728.00
17 Hukum 59,835.00 174,633.00 223,457.00
18 Aparatur Pemerintah & Pengawasan 1,501,752.00 8,713,991.00 8,866,181.00
19 Politik,Penerangan & Komunikasi 183,413.00 300,998.00 411,587.00
20 Keamanan & Ketertiban Umum 93,829.00 87,052.00 142,128.00
21 Subsidi Pembangunan Kepada Daerah Bawahan 299,383.00 1,070,955.00 434,822.00
TOTAL PENGELUARAN 44,675,059.00 122,265,284.00 158,163,670.00

Sumber: Tegal dalam Angka Tahun 2000-2003

Tabel 3. Presentasi masing-masing Pengeluaran terhadap Total Pengeluaran daerah


Otonom Tingkat II, (Berdasarkan realisasi), Kota Tegal.

TAHUN ANGGARAN
JENIS PENGELUARAN 1999/2000 2001 2002

I PENGELUARAN RUTIN 73.08 67.12 58.65


1 Belanja Pegawai 44.63 49.22 40.12
2 Belanja Barang 12.90 9.51 8.50
3 Belanja Pemeliharaan 2.66 2.13 2.49
4 Belanja Perjalanan Dinas 0.61 0.49 0.41
5 Belanja Lain-lain 6.73 4.36 5.27
6 Angsuran Pinjaman/Utang&Bunga 2.43 0.68 1.12
7 Subsidi & Sumbangan 0.17 0.15 0.12
8 Pengeluaran Yang Tidak Termasuk Bagian Lain 1.31 0.40 0.49
9 Pengeluaran Tidak Tersangka 1.65 0.16 0.12
II PENGFELUARAN PEMBANGUNAN 26.92 32.88 41.35
1 Industri 0.89 0.04 0.10
2 Pertanian & Kehutanan 0.36 0.97 2.24
3 Sumber Daya Air & Irigrasi 0.00 0.01 1.56
4 Tenaga Kerja 0.03 0.17 0.60
5 Perdagangan,Pengembangan usaha Daerah 0.76 1.87 2.11
6 Transportasi 3.93 4.93 6.62
7 Pertambangan & Energi 0.25 0.88 0.48
8 Pariwisata & Telekomunikasi Daerah 0.20 0.11 0.11
9 Pembangunan Daerah & Pemukiman 0.35 0.44 0.47
10 Lingungan Hidup & Tata Ruang 0.75 7.25 5.33
11 Pendidikan,Kebudayaan 4.71 1.50 2.67
12 Kependudukan & KB 0.08 0.03 0.11
13 Kesehatan & Kesejahteraan Sosial 0.42 0.81 6.06
14 Perumahan & Pemukiman 9.09 4.90 4.82
15 Agama 0.14 0.16 0.14
16 IPTEK 0.15 0.34 1.58
17 Hukum 0.13 0.14 0.14
18 Aparatur Pemerintah & Pengawasan 3.36 7.13 5.61
19 Politik,Penerangan & Komunikasi 0.41 0.25 0.26
20 Keamanan & Ketertiban Umum 0.21 0.07 0.09
21 Subsidi Pembangunan Kepada Daerah Bawahan 0.67 0.88 0.27
TOTAL PENGELUARAN 100.00 100.00 100.00

Sumber: Dihitung dari Tabel 2

JENIS PENGELUARAN 2003 2004

I APARATUR DAERAH 118,209,293.00 128,803,984.20


1.1 Belanja Administrasi Umum 85,181,168.00 95,236,047.57
1.1.1. Belanja Pegawai 76,081,168.00 84,178,505.95
1.1.2. Belanja Barang dan Jasa 6,614,442.00 8,096,292.94
1.1.3. Belanja Perjalanan Dinas 1,228,902.00 1,116,736.74
1.1.4. Belanja Pemeliharaan 1,256,751.00 1,844,511.95
1.2 Belanja Operasi dan Pemeliharaan 22,115,521.00 26,020,165.91
1.2.1. Belanja Pegawai 13,364,268.00 18,904,540.28
1.2.2. Belanja Barang dan Jasa 6,930,908.00 5,568,604.33
1.2.3. Belanja Perjalanan Dinas 35,085.00 294,605.54
1.2.4. Belanja Pemeliharaan 1,765,259.00 1,252,415.77
1.3 Belanja Modal 10,912,604.00 0.00
1.3.1. Belanja Modal Tanah 238,320.00 0.00
1.3.2. Belanja Modal Jalan dan Jembatan 0.00 0.00
1.3.3. Belanja Modal Bangunan Air (irigasi) 0.00 0.00
1.3.4. Belanja Modal Instalasi 0.00 0.00
1.3.5. Belanja Modal Jaringan 0.00 15,632.00
1.3.6. Belanja Modal Bangunan Gedung 6,534,998.00 1,905,893.88
1.3.7. Belanja Modal Monumen 0.00 78,846.73
1.3.8. Belanja Modal Alat-alat Besar 0.00 0.00
1.3.9. Belanja Modal Alat-alat Angkutan 1,142,012.00 2,516,520.00
1.3.10. Belanja Modal Alat-alat Bengkel 0.00 7,000.00
1.3.11. Belanja Modal Alat-alat Pertanian 0.00 0.00
1.3.12. Belanja Modal Alat2 Ktr dan RT 2,781,754.00 2,462,465.30
1.3.13. Belanja modal alat2 studio dn comp 198,021.00 540,987.80
1.3.14. Belanja modal alat2 kedokteran 0.00 0.00
1.3.15. Belanja modal alat2 lab. 0.00 0.00
1.3.16. Belanja modal terbitan buku/ perpus. 17,500.00 20,425.00
1.3.17. Belanja modal barang bercorak sni/kbut. 0.00 0.00
1.3.18. Belanja modal hewan ternak srta tnaman. 0.00 0.00
1.3.19. Belanja modal alat2 prsenjataan/keamanan 0.00 0.00
0.00
2 PELAYANAN PUBLIK 100,757,653.00 123,260,903.11
0.00
2.1 Belanja Administrasi Umum 6,088,119.00 8,382,292.78
2.1.1. Belanja Pegawai 0.00 0.00
2.1.2. Belanja Barang dan Jasa 4,752,718.00 6,881,764.68
2.1.3. Belanja Perjalanan Dinas 46,337.00 10,742.50
2.1.4. Belanja Pemeliharaan 1,289,065.00 1,489,785.69

2.
Belanja Operasi dan Pemeliharaan
33,750,810.00
33,459,555.71
2.2.1. Belanja Pegawai 2,163,527.00 2,549,864.15
2.2.2. Belanja Barang dan Jasa 15,404,351.00 18,620,303.61
2.2.3. Belanja Perjalanan Dinas 99,414.00 177,421.75
2.2.4. Belanja Pemeliharaan 16,083,518.00 12,112,026.20
0.00
2.3 Belanja Modal 50,328,673.00 66,082,884.91
2.3.1. Belanja Modal Tanah 20,837,187.00 40,548,533.56
2.3.2. Belanja Modal Jalan dan Jembatan 7,545,650.00 8,691,503.98
2.3.3. Belanja Modal Bangunan Air (irigasi) 2,906,707.00 717,145.84
2.3.4. Belanja Modal Instalasi 65,172.00 1,330,808.00
2.3.5. Belanja Modal Jaringan 2,055,604.00 8,245,490.33
2.3.6. Belanja Modal Bangunan Gedung 7,784,677.00 611,835.90
2.3.7. Belanja Modal Monumen 219,892.00 340,000.00
2.3.8. Belanja Modal Alat2 Besar 0.00 546,217.00
2.3.9. Belanja Modal Alat2 Angkutan 263,888.00 0.00
2.3.10. Belanja Modal Alat2 Bengkel 0.00 256,317.50
2.3.11. Belanja Modal Alat2 Pertanian 549,480.00 42,389.00
2.3.12. Belanja Modal Alat2 Kantor dan RT 1,918,015.00 1,200,271.81
2.3.13. Belanja Modal Alat2 Studio dan Kom. 107,537.00 236,477.50
2.3.14. Belanja Modal Alat2 Kedokteran 3,234,372.00 697,450.00
2.3.15. Belanja Modal Alat2 Lab. 1,983,504.00 1,988,686.00
2.3.16. Belanja Modal Terbitan Buku/Perpus. 767,656.00 463,498.70
2.3.17. Belanja Modal Brg Bercrk Kes. Dan Keb. 89,332.00 96,920.00
2.3.18. Belanja Modal Hewan Trnak srt Tanaman 0.00 69,339.80
2.3.19. Belanja Modal Alat2 Persenjataan/Kmanan 0.00 0.00
0.00
2.4 Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan 10,459,562.00 14,234,334.56
0.00
2.4.1. Belanja Bantuan Keu. Kpd Pemrintah Kota 3,951,858.00 6,454,138.56
2.4.2. Belanja Bantuan Keu. Kpd Pemrintah Kelrhan 1,613,440.00 1,240,990.00
2.4.3. Belanja Bantuan Keu. Kpd Orgsasi Kemasy. 4,706,856.00 5,595,448.10
2.4.4. Belanja Bantuan Keu. Kpd Orgsasi Profesi 187,408.00 943,757.90
0.00
2.5 Belanja tidak Tersangka 130,489.00 1,161,835.16
0.00
0.00
Jumlah Belanja 218,966,945.00 252,064,887.31
Sumber: Kota Tegal Dalam Angka Tahun 2005.

Tabel 5 Persentase Pengeluaran Masing-Masing Pos Anggaran terhadap Total


Anggaran, Daerah Otonom Tingkat II, Kota Tegal (Dihitung dari Realisasi)

TAHUN ANGGARAN
JENIS PENGELUARAN 2003 2004

I APARATUR DAERAH 53.98 51.10


1.1 Belanja Administrasi Umum 38.90 37.78
1.1.1. Belanja Pegawai 34.75 33.40
1.1.2. Belanja Barang dan Jasa 3.02 3.21
1.1.3. Belanja Perjalanan Dinas 0.56 0.44
1.1.4. Belanja Pemeliharaan 0.57 0.73
1.2 Belanja Operasi dan Pemeliharaan 10.10 10.32
1.2.1. Belanja Pegawai 6.10 7.50
1.2.2. Belanja Barang dan Jasa 3.17 2.21
1.2.3. Belanja Perjalanan Dinas 0.02 0.12
1.2.4. Belanja Pemeliharaan 0.81 0.50
1.3 Belanja Modal 4.98 0.00
1.3.1. Belanja Modal Tanah 0.11 0.00
1.3.2. Belanja Modal Jalan dan Jembatan 0.00 0.00
1.3.3. Belanja Modal Bangunan Air (irigasi) 0.00 0.00
1.3.4. Belanja Modal Instalasi 0.00 0.00
1.3.5. Belanja Modal Jaringan 0.00 0.01
1.3.6. Belanja Modal Bangunan Gedung 2.98 0.76
1.3.7. Belanja Modal Monumen 0.00 0.03
1.3.8. Belanja Modal Alat-alat Besar 0.00 0.00
1.3.9. Belanja Modal Alat-alat Angkutan 0.52 1.00
1.3.10. Belanja Modal Alat-alat Bengkel 0.00 0.00
1.3.11. Belanja Modal Alat-alat Pertanian 0.00 0.00
1.3.12. Belanja Modal Alat2 Ktr dan RT 1.27 0.98
1.3.13. Belanja modal alat2 studio dn comp 0.09 0.21
1.3.14. Belanja modal alat2 kedokteran 0.00 0.00
1.3.15. Belanja modal alat2 lab. 0.00 0.00
1.3.16. Belanja modal terbitan buku/ perpus. 0.01 0.01
1.3.17. Belanja modal barang bercorak sni/kbut. 0.00 0.00
1.3.18. Belanja modal hewan ternak srta tnaman. 0.00 0.00
1.3.19. Belanja modal alat2 prsenjataan/keamanan 0.00 0.00
0.00 0.00
2 PELAYANAN PUBLIK 46.02 48.90
0.00 0.00
2.1 Belanja Administrasi Umum 2.78 3.33
2.1.1. Belanja Pegawai 0.00 0.00
2.1.2. Belanja Barang dan Jasa 2.17 2.73
2.1.3. Belanja Perjalanan Dinas 0.02 0.00
2.1.4. Belanja Pemeliharaan 0.59 0.59
2.2 Belanja Operasi dan Pemeliharaan 15.41 13.27
2.2.1. Belanja Pegawai 0.99 1.01
2.2.2. Belanja Barang dan Jasa 7.04 7.39
2.2.3. Belanja Perjalanan Dinas 0.05 0.07
2.2.4. Belanja Pemeliharaan 7.35 4.81
2.3 Belanja Modal 22.98 26.22
2.3.1. Belanja Modal Tanah 9.52 16.09
2.3.2. Belanja Modal Jalan dan Jembatan 3.45 3.45
2.3.3. Belanja Modal Bangunan Air (irigasi) 1.33 0.28
2.3.4. Belanja Modal Instalasi 0.03 0.53
2.3.5. Belanja Modal Jaringan 0.94 3.27
2.3.6. Belanja Modal Bangunan Gedung 3.56 0.24
2.3.7. Belanja Modal Monumen 0.10 0.13
2.3.8. Belanja Modal Alat2 Besar 0.00 0.22
2.3.9. Belanja Modal Alat2 Angkutan 0.12 0.00
2.3.10. Belanja Modal Alat2 Bengkel 0.00 0.10
2.3.11. Belanja Modal Alat2 Pertanian 0.25 0.02
2.3.12. Belanja Modal Alat2 Kantor dan RT 0.88 0.48
2.3.13. Belanja Modal Alat2 Studio dan Kom. 0.05 0.09
2.3.14. Belanja Modal Alat2 Kedokteran 1.48 0.28
2.3.15. Belanja Modal Alat2 Lab. 0.91 0.79
2.3.16. Belanja Modal Terbitan Buku/Perpus. 0.35 0.18
2.3.17. Belanja Modal Brg Bercrk Kes. Dan Keb. 0.04 0.04
2.3.18. Belanja Modal Hewan Trnak srt Tanaman 0.00 0.03
2.3.19. Belanja Modal Alat2 Persenjataan/Kmanan 0.00 0.00
0.00 0.00
2.4 Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan 4.78 5.65
0.00 0.00
2.4.1. Belanja Bantuan Keu. Kpd Pemrintah Kota 1.80 2.56
2.4.2. Belanja Bantuan Keu. Kpd Pemrintah Kelrhan 0.74 0.49
2.4.3. Belanja Bantuan Keu. Kpd Orgsasi Kemasy. 2.15 2.22
2.4.4. Belanja Bantuan Keu. Kpd Orgsasi Profesi 0.09 0.37
0.00 0.00
2.5 Belanja tidak Tersangka 0.06 0.46
0.00 0.00
0.00 0.00
Jumlah Belanja 100.00 100.00
Sumber: Dihitung dari Tabel 4

V KESIMPULAN
Dari hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Kemampuan Kota Tegal untuk memberikan palayanan pada masyarakat dilihat dari sisi
pengeluaran APBD cenderung menungkat dari tahun ke tahun. Hal ini ditunjukkan dengan lebih
tingginya persentase kenaikan pengeluaran tersebut dibandingka dengan tingkat inflasi.
2. Peranan swasta dan masayarakat dalam pembentukan PDRB cenderung menurun
3. Struktur APBD cenderung berpihak pada masyarakat. Hal ini dituntukkan oleh semakin
kecilnya persentase penggeluaran rutin dan belanja aparatur dalam sturktur APBD
4. Dilihat dari struktur anggaran untuk pembangunan itu sendiri, ternyata belum fokus pada
upaya pencapaian visi dan misi Kota, belum kelihatan upaya-upaya untuk mengurangi
ketimpangan distribusi pendapatan antara wilayah, namun sudah terlihat upaya-upaya
Pemerintah Kota untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. Tegal Dalam Angka Tahun 2000. Semarang


_________ . Tegal Dalam Angka Tahun 2001. Semarang
_________ . Tegal Dalam Angka Tahun 2002. Semarang
_________ . Tegal Dalam Angka Tahun 2003. Semarang
_________ . Tegal Dalam Angka Tahun 2004. Semarang

Vous aimerez peut-être aussi