Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH
MINANTON
2109043
I. Biodata
A. Identitas Klien
B. Penanggung jawab
1 Nama : Ny”E”
2 Umur : 32 tahun
3 Jenis kelamin : perempuan
4 Pekerjaan : ibu rumah tangga
5 Hub.dgn klien : kakak kandung
II.ALASAN MASUK :
Sebelum masuk rumah sakit, klien suka menyendiri di rumah, mengurung diri di kamar,dan jika klien diajak bicara kadang klien hanya
menjawab dengan singkat,dan klien menangis.Klien tidak suka disuruh – disuruh,misalnya makan ,klien makan dengan keinginan sendiri.klien
punya sifat peramah terhadap orang lain, klien kadang berteriak – teriak ,tidak mau mandi. Klien kadang ingin jalan dan keluar dari
rumah.Klien kadang tidak mau memakai baju.Hal tersebut dialami sejak 3 bulan yang lalu ketika suami klien meninggal karena kecelakaan
lalu lintas,pada bulan april 2010. Klien mempunyai anak dua orang anak yang masih kecil. dan sekarang tinggal bersama orang tuanya. Klien
mengatakan kini dia sekarang sudah jadi janda, dan mertuanya mengambil semua harta peninggalan suaminya,karena perkawinannya tidak
direstui oleh orang tua suaminya.,karena klien miskin, dan dan tidak mempunyai pekerjaan. Dan klien mengatakan, keluarga suami klien
mengusir klien dari rumahnya dan mengejeknya bahwa wanita sial. Maka dengan kejadian itu klien jadi selalu diam, dan akhirnya di bawa ke
BPRS Dadi.
Saat dilakukan observasi dan pengkajian tanggal 7 - 07 – 2010 ,klien tampak duduk dibawah,dekat tempat tidur , kadang klien tidur terus dan
duduk sendiri atas tempat tidur.klien jika ditanya klien menjawab dengan singkat dan menunduk,klien tampak kurang rapi,rambut acak –
acakan tidak memakai sandal..Klien tampak selalu duduk dikursi dan tatapan mata tampak kosong,terkadang tidur dibangku.
II. KELUHAN UTAMA :
Klien tampak suka menyendiri, jarang berinteraksi dengan temannya,lebih banyak tidur dan duduk termenung di tempat tidur,kadang
tidur di tempat tidur,klien tampak kurang rapi .
IV. FISIK :
1. Tanda vital :TD : 110/70 mmHg N : 96 x/m S: 37 º C P: 20x/m
2. Ukur : TB : 158 cm BB: 50 kg
3. Keluhan Fisik : Tidak ada
Jelaskan : Dari hasil pemeriksaan tidak menunjukan adanya kelainan/gangguan fisik
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan
Laki-laki
Perempuan
klien
Tingal serumah
Klien adalah anak ke tiga dari tiga bersaudara
Kedua orang tua klien sudah meninggal.
dalam keluarga biasa-biasa saja,dan klien berharap dapat cepat sembuh dan pulang , klin mengatakan keluarga. tidak pernah datang menjenguk
klien.
2. Konsep Diri
a. Citra Tubuh : .Klien mengatakan dirinya biasa- biasa saja.Tidak ada kelebihannya dan klien mengatakan
menyukai bagian – bagian tubuhnya..
b. Identitas : klien sudahpernah menikah dan suaminya meninggal, klien punya anak 2 orang dan masih kecil. Klien anak pertama dari
3 bersaudara.
c. Peran : Klien adalah seorang ibu rumah tangga biasa, yang tidak mempunyai pekerjaan di luar rumah,yang
mengasuh anak – anaknya.
d. Idieal diri : Klien berharap agar bisa kembali ke rumah secepatnya dan bisa tinggal bersama – sama dengan
anaknya dan keluarganya yang lain,walaupun keluarga suaminya tidak menerima klien lagi
e. Harga diri :klien merasa malu karena keluarga dari suamimya menganggapnya keluarga yang tidak
berada,,,tidak punya pekerjaan dan dianggap wanita pembawa sial
Masalah Keperawatan: Gangguan konsep diri harga diri rendah
Hubungan sosial:
1. Klien mengatakan orang terdekat dengan dirinya adalah saudara saudaranya.
2. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : Klien pernah mengajar tapak suci. Dan pernah bekerja
di plaza. Selama di lakukan observasi dirumah sakit,klien tampak selalu menyendiri dan hanya berbaring ditempat tidur, dan jarang
cerita sama temannya.
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial : menarik diri.
f. Spiritual:
1. Nilai dan keyakinan : Klien meyakini agama yang dianutnya. Klien beragam islam.
2. Kegiatan Ibadah : Klien mengatakan rajin menjalankan ibadah .Dan saat perawat mengatakan kita
bertemu besok klien mengatakan INSYA ALLAH. Klien mengatakan apakah di ruangan ini dapat sembahyang.
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan : Klien berpenampilan rapih dan bersih.Rambut pendek .memakai sandal dan klien mengatakan mandi dua kali.
2. Pembicaraan : Klien berbicara bila ditanya, gaya bicara biasa menjawab dengan spontan kontak mata dengan perawat bila
menjawab pertanyaan, sopan saat dilakukan interaksi, dan komunikasi lancar respon tepat.Dan klien kadang tersenyum pada perawat jika
saling menatap.Apa yang dijelaskan klien mendengarkannya.
3. Aktifitas motorik: Klien banyak berdiam diri ditempat tidur,dan biasa keluar dari ruangan jika dipanggil oleh perawat,dan jika
pembagian makanan. Klien nampak tenang..Klien tampak selalu tremor,hal itu dialami saat dirawat diRS.Dadi saat ini.
Masalah keperawatan: tidak ada masalah
4. Alam perasaan :klien mengatakan saat ini klien berada di RS. Jiwa dan klien mengatakan dirinya sakit jiwa. Klien tampak murung.
5. Afek : Datar, saat klien mengatakan sewaktu dirumah kadang melihat bayangan Badak putih dan ingin mengambil nyawanya
ekspresi wajah klien tampak ketakutan .
Masalah Keperawatan: tidak ada
6. Interaksi selama wawancara : Selama wawancara klien kooperatif ,klien menjawab pertanyaan yang diberikan,respon
tepat ,klien sopan,bersikap jujur,kontak mata sering,kadang tersenyum jika menatap perawat,dan setelah selasai wawancara klien minta
terima kasih dan permisi ,
Masalah Keperawatan : tidak ada..
7. Persepsi : Klien saat di rumah sering mendengar suara- laki – laki dan menyuruhnya untuk mengamuk.Dan
biasanya klien mengikuti perintah suara itu,kadang memarahi kakaknya.Suara itu biasa didengar pada malam hari,sebelum tidur,klien
kadang juga melihat badak putih di dalam rumahnya dan klien mengatakan badak itu seperti mau mengambil nyawana, dan klien
mengatakan sangat takut.
Saat dilakukan wawancara klien mengatakan masih mendengar suara bisikan laki – laki yang menyuruhnya mengamuk, biasanya pada
mlam hari sebelum tidur ,dan saat klien mendengar suara itu klien hanya diam dan tidak mengamuk.
Masalah Keperawatan : Gangguan persepsi sensorik : halusinasi pendengaran.
8. Proses Pikir:Klien saat dilakukan wawancara,antara kalimat yang satu dengan yang lain ada hubungannya ,arah
pembicaraan jelas respon tepat,dan saat ditanya langsung menjawab, dan kadang juga lambat .
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah.
10. Tingkat kesadaran: Komposmentis, klien mengetahui dirinya berada di RS. Jiwa. Dan saat ini klien mengatakan siang
hari.klien bisa membedakan perawat dan sesama temannya.,klien jika ditanya jam berapa, klien melihat jam dinding dan
menyebutkannya.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
11. Memori : Klien dapat mengingat berapa umurnya, yakni 26 tahun, klien mengatakan kedua orang tuanya sudah lama
meninggal sejak klien duduk dibangku SMP.Klien mengatakan sudah makan tadi pagi, dan minum susu.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
B. MEKANISME KOPING
Klien mengatakan jika ada masalah, hanya diam dan tidak membicarakannya pada orang lain,dan klien berdiam diri di kamar.
Masalah Keperawatan : isolasi social: menarik diri.
E. ASPEK MEDIK
Diagnosa Medik : Schizoprenia Paranoid Halusinasi Pendengaran
Terapi Medik : - Haloperidol 1,5 3 X 1
- CPZ 100 mg 3 X1
- THP 2 MG 3 x 1
1. Khasiat :
CPZ adalah derivat yang mempunyai khasiat dan bekerja pada susunan syaraf pusat, yaitu mendepresi sub cortical
SSP yang menimbulkan efek psikotropik, sedasi, anti emetik, dan dapat menekan reflek batuk. Penghambatan pada hipotalamus dapat
mempengaruhi mekanisme pengaturan suhu. CPZ digunakan dalam penanganan psikosis akut atau kronis yang meliputi Schizoprenia
dan fase manik pada gangguan depresi manik
Haloperidol adalah obat anti psikotik derivat yang khasiatnya hampir sama dengan derivat fenotiazin (CPZ).
Kemungkinan terjadinya efek samping ekstrapiramidal lebih tinggi dibandingkan obat golongan fenotiazin sedangkan efek sedasidan
hipotensi kurang dibandingkan dengan jenis obat transqualizer yang lain. Mekanisme tepatnya tidak diketahui yaitu mendepresi
susunan sarap pusat pada tingkat sub kortikal mid brain dan batang otak. Efek anti emetik juga terjadi. Haloperidol biasanya
digunakan pada psikosa akut dan kronis, fase manik pada psikosis manik-depresi dan psiko reaktif
Trihexyphenidil (THP) adalah obat yang sering dipakai sebagai penyerta pemberian obat anti psikotik jenis
fenotiazin dan butirofenon karena khasiatnya merelaksasi otot polos dan anti spasmodic
Efek samping
Epek samping yang dapat terjadi pada pemakaian CPZ meliputi efek sedasi, pusing, pingsan, hipotensi
orthostatik, palpitasi, takikardi, sindroma pada mulut, kemerahan pada mukosa, vesikel lidah kotor, gigi tanggal, pandangan kabur,
konstipasi, retensi urine, ejakulasi tertahan. CPZ juga menyebabkan efek samping ekstra pyramidal yang meliputai parkinsonisme,
dystonia, diskinesia. Gangguan hormonal dapat terjadi yaitu menstruasi tidak teratur, gynecomastia, penurunan libido, peningkatan
nafsu makan, berat badan meningkat, edema, glikosuria, hiperglikemia atau hipoglikemia. Reaksi hipersensitif pada beberapa orang
menimbulkan efek/ gejala-gejala jaundice, gatal-gatal pada kulit, ptechiae dermatitis, fotosensitis, dan reaksi anafilaksit.
Efek samping haloperidol serupa dengan efek samping SPZ. Perbedaannya terletak pada efek samping
hipothensiorthostatik lebih ringan, sedang efek samping reaksi ekstra lebih berat. Efek samping pada SSP meliputi parkinsonisme,
gelisah, akatisia, hiperefleksi, tortikolis, dan tardive diskinesia. Efek otonomi dapat terjadi ; mulut kering (atau hipersalivasi).
Konstipasi (atau diare ), reaksi urine deaporesi (dosis berlebihan ). Pada darah ; leukopenia, leukositosis, enemia. Pada saluran napas ;
laringospasme, bronkhospasme, peningkatan kedalaman napas, brokopneumonia, depresi pernafasan. Pada endokrin ; menstruasi
tidak teratur, payudara nyeri, gynecomastia, impotensi. Pada kulit ; kemerahan, fotosintesis, rambut rontok, lain-lain ; anoreksia,
mual, muntah, jaundice, penurunan, kadar kolesterol darah.
Efek samping yang umum terjadi ; mulut kering, pusing, pandangan kabur, midrasis, fotofobia, mual, nervous, konstipasi,
mengantuk, retensi urine. Pada SSP dapat terjadi ; bingung, gitasi, delirium, manifestasi psikotik, euphoria. Reaksi hipersensitif ;
Glaucoma parotitis.
B.Data focus
Keluarga
mengatakan kalau ada masalah lebih
senang menyendiri.
Keluarga
mengatakan saat di rumah waktu klien
punya masalah ,langsung masuk ke
kamar
Keluarga klien
mengatakan klien jarang bergaul,
senang menyendiri
Klien mengatakan
suka menyendiri karena tidak mau
diganggu sama teman..
C. Analisa Data
NO DATA MASALAH
1 Data Subjektif :
Klien mengatakan saat di Resiko mencederai orang lai
rumah suka mengamuk dan lingkungan
Klien mengatakan pernah
berkelahi dengan saudara perempuannya.
Data Obyektif :
Data Subjektif :
Klien mengatakan munculnya
suara-suara ini kadang, malam hari terutama saat Perubahan persepsi sensori ;
sepi atau ketika klien menyendiri.dan mau tidur Halusinasi dengar.
Suara-suara yang didengar
klien adalah suara seorang laki-laki dan
menyuruh klien untuk mengamuk.
.
Klien mengatakan jika suara itu
muncul klien hanya diam dan tetap di tempat
tidur.
Data Objektif :
Klien tampak berbaring di tempat tidur dan tampak
mata tetap terbuka.
3. Klien tampak memikirkan sesuatu, dengan tatapan
mata menatap langit-langit.
Klien menutup telinga
Data Subjektif :
Keluarga mengatakan kalau
ada masalah lebih senang menyendiri.
Keluarga mengatakan saat di Isolasi Sosial ; Menarik diri
rumah waktu klien punya masalah ,langsung
masuk ke kamar
Keluarga klien mengatakan
. klien jarang bergaul, senang menyendiri
Klien mengatakan suka
menyendiri karena tidak mau diganggu sama
teman..
4. Data Objektif :
Klien terlihat jarang Gangguan Konsep Diri ;
berinteraksi dengan klien lain. Harga Diri Rendah Kronis
Klien kadang-kadang terlihat
.
menyendiri di tempat tidurnya.
Data Subjektif
Data Objektif :
Saat interaksi dengan perawat klien
kadang menunduk dan sesekali menatap perawat
5. Koping keluarga inefektif :
Ketidakmampuan keluarga
dalam merawat klien
Data Subjektif :
Klien mengatakan keluarga tidak
pernah datang menjenguknya.
Data Objektif :
Klien sudah 3 bulan
mengalami ganggun jiwa.
6. Klien sering kontrol berobat di Berduka disfungsional
RS.Dadi makassar,tetapi terputus – putus makan
obat.
. Data subyektif
Klien mengatakan kedua orang tuanya sudah
meninggal sejak duduk di bangku SMP.
Klien mengatakan sebelum sakit tinggal bersama
dengan saudaranya.
C. Masalah Keperawatan
1. Resiko mencederai orang lain dan lingkungan.
2. Perubahan persepsi sensori “halusinasi dengar”.
3. Isolasi sosial ; Menarik diri.
4. Gangguan Konsep Diri ; Harga Diri Rendah
5. Koping keluarga inefektif : ketidakmampuan keluarga merawat klien di rumah.
6. Berduka disfungsional
D. Pohon Masalah
Resiko mencederai orang lain (Akibat)
Dan lingkungan
E. Diagnosa Keperawatan
1 Resiko mencederai orang lain dan lingkungan berhubungan dengan halusinasi dengar.
2 Perubahan persepsi sensori . “Halusinasi dengar” berhubungan dengan menarik diri
3. Isolasi Sosial; Menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
4. Ketegangan peran pemberi pelayanan keperawatan berhubungan dengan koping keluarga inefektif ketidakmampuan keluarga merawat klien di
rumah.
Intervensi dan Implementasi
TUK 1
Klien dapat membina 1.1 Ekspresi wajah bersahabat 1.1.1 Bina hubungan saling percaya Hubungan saling percaya
hubungan saling menunjukan rasa senang , ada dengan mengungkapkan prinsip sebagai dasar keterbukaan
perccaya kontak mata mau berjabat komunikasi terapeutik klien pada perawat dan
tangan , mau manjawab a. Sapa klien dengan ramah baik sebagai dasar untuk
salam , mau duduk verbal maupun non verbal interaksi selanjutnya
berdampingan, dng perawat , b. Perkenalkan diri dengan sopan
mau menceritakan masalah c. Tanyakan nama lengkap kien
yang dihadapi dan nama panggilan yang
disukai
d. Jelaskan tujuan pertemuan
e. Jujur dan menepati janji
f. Tunjukan sikap empati dan
menerima klien apa adanya
g. Beri perhatian kepada klien dan
perhatian kebutuhan dasar klien.
TUK 2
2.1 K dapat menyebutkan penyebab
K Dapat meyebutkan 2.1.1 Kaji pengetahuan K tentang Mengetahui sejauh mana K
menarik diri yang berasal dari
penyebab menarik diri menarik diri dan tanda-tandanya. mengenal tanda-tanda
diri sendiri, orang lain dan
menarik diri sebagai dasar
lingkungan.
intervensi
selanjutnya
Mengetahui penyebab MD
2.1.2 Beri kesempatan K untuk pada K
mengungkapkan perasaannya
tentang MD
TUK 1
1.1 K dapat 1.1.1 Diskusikan kemampuan aspek Individu dengan harga diri rendah
K dapat
mengidentifik positif yang dimiliki memiliki kesukaran untuk mengakui
mengidentifikasi
asi sifat-sifat positif
1.1.2 Setiap bertemu K hindarkan dari
kemampuan dan
kemampuan
penilaian yang negatif
aspek positif yang
aspek positif
dimiliki 1.1.3 Usahakan memberikan pujian yang
yang dimiliki
realistic
Keluarga dapat 1.1 Setelah 1.1.1 Bina hubungan saling percaya dengankeluarga Hubungan saling percaya sebagai
mebina hubungan pertemuan keluarga dengan prinsip terapeutik (salam, jelaskan dasar keterbukaan keluarga pada P
saling percaya dapat menerima tujuan interaksi) dan sebagai dasar interaksi
dengan P kehadiran K dengan selanjutnya
1.1.2 Tunjukkkan bahwa P benar-benar membantu
menunjukkan tingkah
keluarga Respon verbal dan nonverbal lebih
laku verbal yang
menguatkan rasa percaya keluarga
hangat dan
bahwa P benar akan mebantu
bersahabat
keluarga
TUK 2 2.1Keluarga dapat 2.11 Berikan kesempatan pada keluarga untuk
Dapat mengurangi sebagian beban
mengidentifikasi mengekspresikan perasaannya
Keluarga dapat keluarga dan sebagai intervensi
mengekspersikan perasaan terhadap 2.1.2 Dengarkan dengan aktif apa yang dikemukan selanjutnya
perasaannya penyakit K keluarga
tenyang penyakit
K
TUK 5 5.1 Keluarga dapat 5.1.1 Mengkaji pengetahuan keluarga tentang cara-
menyebutkan cara mengatasi masalah MD dan halusinasi Meningkatkan pengetahuan K
Keluarga mampu
cara mengatasi tentang cara mengatasi masalah K
melakukan 5.1.2 Diskusikan bersama keluarga tentang cara
masalah/ mengatasi MD dan halusinasi
perawatan K
merawat K
dirumah 5.1.3 Mendorong keluarga untuk selalu melaksanakan
cara mengatasi masalah yang dipelajari
TUK 7
TUK 3.1.1 Mengadakan kontak secara bertahap, lima menit S : Klien mengatakan mendengar suara
3 perjam, 10 menit/jam dan 15 menit/jam. laki-laki yang menyuruhnya untuk
3.1.2 Mengobservasi respon verbal dan non verbal yang mengamuk, dan juga melihat badak
berhubungan dengan halusinasi ketika ditanyakan K yang akan mengambil nyawanya.
mengatakan “ mendengar suara-suara laki-laki yang - Klien mengatakan suara itu biasanya
menyuruhnya mnegamuk, dan juga melihat badak timbul kalau menyendiri,dan suara
putih yang akan mengambil nyawanya. itu timbul kadand – kadang dan tidak
3.1.3 Menerima halusinansi sebagai hal nyata bagi K dan menentu.
tidak nyata bagi P “ Betul pak “SY” Bapak - Klien mengatakan jika suara itu
mendengar suara-suara itu tapi saya tidak pernah muncul klien hanya diam.
medengar suara-suara itu.”
3.2.1 Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi O : -Klien tampak dengan lancar
yaitu pada saat menarik diri, Klien mengatakan “ mengungkapkan tentang
Menyuruh dia untuk mengamuk, timbulnyakadang- halusinasinya.
kadang, tidak menentu, kalau mendengar suar-suara - ekpresi wajah klien
itu berdiam diri dan melamun”. tampak ketakutan saat mengatakan
3.2.2 Menemani K berusaha untuk memastikan factor halusinasinya,setelah itu tenang lagi.
pencetus timbulnya halusinansi yaitu Saat K - Klien selalu menatap
menyendiri. perawat.
A: Klien dapat menyebutkan situasi
timbulnya halusinasi,sifat dan
frekwensinya.
P : lanjutkan ke Tuk 4
4.1.1 Bersama K mengidentifikasi cara yang dilakukan jika S : Klien mengatakan hanya diam dan
muncul halusinasi. K; Mengatakan hanya diam dan terpusat pada suara – suara itu dan
terpusat pada suara-suara itu dan klien hanya tidur. klien han ya tidur.
4.1.2 Mendiskusikan manfaat dari cara yang dilakukan bila - Klien mengatakan ia akan
suara-suara itu muncul Pak “SY’ sebaiknya jika melaporkan pada suster jika timbul
bapak mendengar suara-suara itu, bapak jangan diam halusinasi.
saja dan jangan memusatkan pikirannya ke suar- - Klien mengatakan teman
suara itu.K; Iya suster. yang duduk disampingnya dalah
4.2 .1 mendorong K melaporkan jika timbul halusinansinya. Nasar.
Pak ”SY” jika mendengar suara-suara dapat - Klien mengatakan akan
memberitahukan Suster atau pak mantri yang ada melakukan apa yang diajarkannya.
dsini”.
4.2..2 Meningkatkan respon K pada penderita dengan O : Klien selalu menatap perawat.
mengucapkan selamat pagi, siang, setiap kali - klien kadang tersenyum
interaksi.Pak “SY” Siapa nama temannya yang duduk pada perawat.
disamping bapak?K; Nasar. - Klien tampak
4.2.3 Membuat jadwal bersama untuk aktivitas yang mempertemukan kedua jari
memungkinkan untuk menyendiri, berbicara dengan tangannya.
P atau K lain. A : Klien dapat menyebutkan tindakan
4.3.1 Menemani K mengontrol halusinasinya dengan yang dapat mengendalikan
mengklasifikasikan tanda-tanda halusinasiPak halusinasinya.
‘”SY”jika halusinasi itu munncul tandanya sering P : Lanjutkan intervensi ke Tuk 5
bicara sendiri dan tertawa sendiri.
4.3. 2 memberi pujian jika K melaporkan halusinasinya.
“Kamu pintar” sambil mengacungkan jempol.
4.4.1 Mengajarkan K tentang tehnik yang dapat
memutuskan halusinansi : mengatakan saya tidak
mau mendengar kamu atau kau pergi, kepada suara-
suara itu atau menonton TV.mencari teman cerita
bernyanyi atau mencari kesibukan.Bapak mau
melakukannya.K ; Iya sustre saya akan
melakukannya..
4.42 membantu K memilih dan melatih cara memutuskan
halusinasinya secara bertahap Pak “SY” jika bapak
mendengar suara-suara bapak cepat cari teman untuk
bercerita,atau menonton televisi.
4.4.3 Mendiskusikan hasil upaya distraksi dan manfaat bagi
K dengan latihan diatas.Pak “SY” manfaat dari cara
tersebut agar bapak tidak terfokus pada suara itu agar
bapak tidak melakukan apa yang disurukan oleh
suara itu.
4.4.4 Memuji K setelah berhasil melakukan distraksi sambil
mengacungkan jempol dan mendorong K untuk terus
melakukannya.” Ya , Bapak bisa lakukan itu setap
saat”
4.4.5 Memeberi kesempatan K untuk mengikuti TAK
Melakukan kontak untuk 30 menit sebelum TAK
Kklien m,engikuti tak penyalueran energi “ senam “
4.4 6 Bagus pak ternyat bapak bisa senam.
4 4 7 .Memotivasi K agar melakukan jadwal yang
dibuat.Pak “SY’ saya berharap bapak mau melakukan
kegiatan sesuai dengan jadwal yang saya berikan .K;
iya suster. Insya Allah.
TUK 2.1.1 Mengkaji pengetahuan klien tentang prilaku menarik diri. S : Klien mengatakan suka menyendiri
2 “ Pak “SY” , Bapak tahu kalau Bapak sering menyendiri.?” karena tidak ada yang ajak bicara,
K ; “ Iya, Suster , Sendiri tidur-tiduran .” dan supaya tidak ada yang
2.1.1 Memberi kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya mengganggu. .
dan penyebab menarik diri atau tidak mau bergaul ; A : Klien menatap perawat dan kadang
“Saya sering menyendiri Suster, Karena tidak ada yang ajak bicara tersenyum,
saya dan saya suka sendiri supaya tidak ada yang mengganggu. - Ekpresi wajah tenang.
Mendiskusikan bersama klien tentang prilaku menarik diri, tanda-tanda dan - Klie selalu menjawab
penyebab, “ Bagaimana apa Bapak “SY” mengerti, apa yang sudah saya apa yang ditanyakan.
jelaskan ?. K ; “ Iya, Suster. “
2.1.2 Memberikan pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
A : Klien dapat menyebutkan
perasaannya. “ Ya, bagus sekali , Pak “SY” tadi sudah dapat
penyebab menarik dirinya
menceritakan apa itu menarik diri.”
P : Lanjutkan intervensui ke Tuk 3
TUK 3.1.1 Mengkaji pengetahuan kien tentang manfaat dan keuntungan S : K mengatakan kalau kita
3 berhubungan dengan orang lain ; “ Pak “SY” , bagaiman menurut berhubungan dengan orang lain
bapak manfaat kita ada teman , dan cerita dengan teman ? kita ada teman cerita, dan teman
3.1.2 Memberi kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaan bisa membantu kita jika ada
tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain : K : Kalau kita masalah
berhubungan dengan orang lain kita ada teman cerita dan teman bisa - Klien mengatakan jika kita tidak
membantu kita jika ada masalah. mau cerita kita tidak ada teman
3.1.3 Mendiskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan dengan tidak ada yang membantu jika
dengan orang lain . Pak “SY“ kalau kita berhubungan dengan orang sakit dan tidak ada teman jalan –
lain jika kita sakit ada yang membantu,ada teman cerita ,kita tidak jalan.
kesepian, jika kitra menonton televisi ada teman dan ada tempat O : Wajah klien tampak agak cerah
unbtuk bertanya jika kita tidak tahu.Bagaiman Pak “SY” apa Bapak dan tersenyum
sudah mau berhubungan dengan orang lain atau mau cerita dengan A : Klien dapat menyebutkan
orang lain?” keuntungan berhubungan dengan
Iya, Suster saya mau cerita-cerita “. orang lain dan kerugian tidak
3.1.4 Memberikan reinforcemen yang positif terhadap kemampuan klien berhubungan dengan oaring lain
mengungkapkan perasaannya tentang berhubungan dengan orang lain ; P : Tingkatkan intervensi dan
“ Ya bagus, bapak mungkin nanti kita bisa bersama –sama mencoba lanjutkan ke Tuk 4
berkenalan- cerita dengan suster yanglain.
3.2.1 Mengkaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak
berhubungan dengan orang lain ; “ Tadi kita sudah bahas
keuntungannya , sekarang bagaimana ruginya “?
3.2.2 Memberi kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaan
tentang kerugian tidak berhubungan dengan lain ; “apa ruginya kalau
bapak tidak mau cerita dengan orang lain atau teman ?”
K ; “Jika tidak mau cerita , ya tidak ada teman, Suster , tidak ada yang
membantu jika kita sakit dan tidak ada ada teman jalan – jalan.
3.2.3 Mendiskusikan pengetahuan klien tentang tidak berhubungan dengan
orang lain ; Apa yang tadi Bapak utarakan itu sudah betul dan
kerugian lainnya yaitu tidak ada teman untuk berbagi rasa dan
pengalaman dan tidak ada teman jalan. Bagaimana perasaan Bapak
sekarang “?
3.2.4 Memberi reinforcemen positif terhadap kemampuan klien
mengungkapkan perasaan tentang kerugian tidak berhubungan dengan
orang lain .
“ Bagus sekali Pak, Bapak sudah tau kerugian tidak berhubungan
dengan orang lain.
TUK 4.1.1 Mengkaji kemampuan klien membina hubungan dengan orang lain S : K , mengatakan mau cerita – cerita
4 Klien kalau tidak diajak bicara cuma tidur-tiduran di tempat tidur. sama temannya.
4.1.2 Memotivasi dan bantu klien untuk berhubungan dengan orang lain K , mengatakan sudah tahu cara
secara bertahap : berkenalan.
K -P K : mengatakan Insya Allah akan
K - p - P Lain :membersihkan ruangan.
K _ P K Lain O : klien tampak menggangguk
K - Keluaga/kelp./ Masy. Ekspresi wajah klien tenang.
Pak SY mau bicara – bicara sama temannya, ayo disana ada temannya Klien kadang tersenyum
yang kumpul ,pak “SY” Sudah tahu khan cara berkenalan ,seperti yang Klien selalu menjawab apa yang
sering kita lakukan.K : “Iya suster saya mau. ditanyakan.
4.1.3 Memberi reinforcementerhadap keberhasilan yang telah dicapai ;
“Bagus sekali , bapak sudah mau berkenalan dan cerita dengan orang A : Klien dapat membina hubungan
yang ada disini.” dengan dengan orang lain.
4.1.4 Membantu klien mengevaluasi manfaat berhubungan dengan orang P : Lanjutkan intervensi ke Tuk 5
lain;
“ Bapak “SY” sudah tahu bagaimana rasanya bisa kenal dengan orang
lain , pasti senang ada teman baru lagi.” K; “ Iya, betul suster.”
4.1.5 mendiskusikan jadwal teman yang dapat dilakukan bersama klien
dalam mengisi waktu ; “ Pak “SY” Kalau suster atau pak mantri disini
tidak ada pekerjaan , Pak “SY” bisa cerita-cerita lagi dengan mereka.”
Atau teman yang lain yang bisa diajak cerita. K; Iya suster.
4.1.6 Memotivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruang ;
Pak “ SY” Bapak kalau pagi atau sudah makan sebaiknya bapak
membantu teman untuk menyapu atau mengepel. K ;”Iya suster ,Insya
Allah
4.1.7 Beri reinforcemen atas kegiatan klien dalam kegiatan ruangan
TUK
5 S : K Mengatakan senang dan tidak
5.1.1 Mendorong klien untuk mengungkapkan perasaannya bila berhubungan bosan setelah bicara-
dengan orang lain .Pak “SY” bagaimana perasaannya setelah bicara – bicara.dengan orang lain
bicara dengan temannya. K ; senang suster ,tidak bosan. O : Klien tampak tersenyum
Klien selalu menatap perawat.
5.1.2 Diskusikan dengan klien tentang perasaan , manfaat berhubungan Ekspresi wajah tampak tenang.
dengan orang lain .Pak ‘SY” apa yang bapak katakana itu benar A : Klien dapat mengungkapka
sekali. Dan biasanya jika kita berkumpul sama rasa kesepian hilang perasaanya setelah berhubungan
dan terasa masalah tidak ada. dengan orang lain
P : Lanjutkan intervensi ke Tuk 6
5.1.3 Memberi reinforcemen positif atas kemampuan klien mengungkapkan
perasaan berhubungan dengan orang lain. P “SY” Saya sangat senang bapak
bisa mengungkapkan perasaan bapak.Saya berharap bapak mau berkumpul
sama temannya setiap saat.
3.1.1 Memotivasi klien untuk merumuskan tujuan baru ; “ Pak “SY” S : “Klien mengatakan Insya Allah
Bagaimana kalau Bapak melakukan kegiatan menyapu, atau mengepel saya akan melakukannya .”
dan olah raga.” O : “ Klien tampak serius berbicara,
3.1.2 Membantu klien menjabarkan secara jelas perubahan yang diinginkan “ dan kadang menoleh kesamping
TUK Pak “SY” Bapak harus mengikuti jadwal kegiatan harian secara teratur melihat temannya.”
3 dan tetap berpakaian yang rapi .” K “ Iya Suster saya akan A : “ Klien mampu mengidentifikasi
melakukannya .” prilaku baru “
3.1.3 Memberikan contoh peran perilaku baru “ Pak “SY” harus cuci tangan P ; Lanjutkan pada intervensi ke Tuk 4
sebelum makan dan melipat pakaian yang rapi.
Jika marah pukul bantal atau berolah raga .”