Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Dampak, adalah suatu perubahan yang terjadi sebagai akibat suatu aktivitas, yang
dapat bersifat alamiah, baik kimia, fisik maupun biologi. Dalam konteks AMDAL,
penelitian dampak dilakukan karena adanya rencana aktivitas manusia dalam
pembangunan. Perubahan yang disebabkan oleh pembangunan selalu lebih luas
dari pada sasaran pembangunan yang direncanakan, misalnya :
- penyemprotan pestisida untuk memberantas hama wereng, yang mati bukan hanya
werengnya saja, melainkan juga lebah madu yang terbang di udara, ikan yang hidup
dalam air sawah dan katak sawah yang memakan serangga. Hal ini secara umum
disebut sebagai efek samping atau dampak (bersifat biofisik)
- Dampak pembangunan kegiatan pariwisata ialah berubahnya nilai penduduk di
daerah obyek wisata itu karena ditirunya tingkah-laku wisatawan oleh penduduk
(bersifat sosial-ekonomi dan budaya.)
Untuk dapat melihat bahwa suatu dampak atau perubahan telah terjadi, maka harus
dimiliki bahan pembanding sebagai acuan. Salah satu acuannya ialah keadaan
sebelum terjadinya perubahan
Integrasi ketiga jenis dampak tidak berarti bahwa, dalam semua proyek ketiga jenis
dampak selalu memiliki bobot yang sama. Misalnya proyek di dalam kota umumnya
memiliki dampak sosial ekonomi yang lebih besar daripada bobot dampak biofisik.
Sebaliknya proyek di daerah hutan yang sedikit penduduknya umumnya memiliki
dampak biofisik yang bobotnya lebih besar daripada dampak sosial ekonomi. Maka
jelaslah bahwa amdal memiliki sifat lintas sektoral. Oleh karenanya, anggota tim
kerja amdal harus bersifat multidisiplin yang terdiri dari pakar di berbagai bidang
terkait.
- Dapat saja terjadi laporan amdal yang menyatakan, bahwa suatu proyek akan
mempunyai dampak lingkungan negatif yang besar, namun pemerintah atas
pertimbangan keamanan dan politik yang mendesak memutuskan untuk tetap
melaksanakan proyek tersebut
- Dalam hal ini, yang penting untuk dilihat ialah keputusan tersebut diambil tanpa
mengabaikan aspek lingkungan, melainkan setelah mempertimbangkan dan
memperhitungkannya. Dengan demikian pemerintah dapat mempersiapkan untuk
menghadapi kemungkinan negatif yang diperkirakan, dan diusahakan bahwa
dampak negatif yang terjadi ditekan sekecil-kecilnya.
Sebab-sebab tidak efektifnya AMDAL
1. pelaksanaan AMDAL yang terlambat, sehingga tidak dapat lagi mempengaruhi
proses perencanaan tanpa menyebabkan penundaan pelaksanaan proyek dan
menaikkan biaya proyek
2. kurangnya pengertian berbagai pihak tentang arti dan peranan AMDAL
3. belum berkembangnya teknik AMDAL untuk dapat dibuat yang relevan dan
dengan rekomendasi yang spesifik dan jelas
4. kurangnya keterampilan pada komisi AMDAL untuk memeriksa laporan
5. belum adanya pemantauan yang baik untuk mengetahui apakah rekomendasi
AMDAL yang tertera dalam RKL benar-benar digunakan untuk menyempurnakan
perencanaan dan dilaksanakan dalam proyek.
Dokumen AMDAL
Penapisan (screening)
Penapisan dilakukan untuk memilih rencana pembangunan mana yang harus
dilengkapi dengan analisis mengenai dampak lingkungan. Tahap ini penting bagi
pemrakarsa untuk dapat mengetahui sedini mungkin apakah proyeknya akan
terkena AMDAL. Hal ini berkenaan dengan rencana biaya dan waktu. Dengan
penapisan ini diharapkan kepedulian terhadap lingkungan tidak akan mengakibatkan
bertambahnya waktu, tenaga dan biaya yang berlebihan yang diperlukan untuk
pembangunan.
Di Indonesia penapisan dilakukan dengan daftar positif seperti ditentukan dalam
keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Kepmen-11/MENLH/4/1994
Pelingkupan (scoping)
- Pelingkupan ialah penentuan ruang lingkup studi ANDAL yaitu bagian AMDAL
yang terdiri atas identifikasi, prakiraan dan evaluasi dampak. Yang perlu
diidentifikasi ialah komponen dan proses yang penting.
- Batasan penting inilah yang menjadi patokan dalam pelingkupan AMDAL. Jadi
penting bagi ilmu pengetahuan saja misalnya, tetapi tidak penting bagi pengambilan
keputusan tentang proyek pembangunan yang sedang direncanakan, tidak perlu
tercakup dalam penelitian AMDAL. Karena AMDAL adalah penelitian tentang
dampak, pelingkupan berarti usaha untuk membatasi penelitian pada dampak yang
penting saja.
- Pelingkupan memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan data
yang harus dikumpulkan yang diperlukan untuk menyusun garis dasar. Setiap kali
data akan dikumpulkan haruslah ditanyakan “perlukan data tersebut untuk
pengambilan keputusan?” Dengan demikian apabila pelingkupan telah berjalan
dengan baik, penelitian menjadi terfokus. Data yang dikumpulkan hanya terbatas
yang diperlukan saja, sehingga biaya, tenaga, dan waktu dapat digunakan dengan
efektif dan efisien.
- Jadi untuk dapat melakukan pelingkupan haruslah dilakukan identifikasi dampak
selengkapnya, kemudian ditentukan dampak mana yang penting. Dampak penting
inilah yang dimasukkan ke dalam ruang lingkup studi ANDAL, sedangkan dampak
yang tidak penting dikeluarkan.
Kerangka acuan
- Kerangka acuan merupakan uraian tugas yang harus dilaksanakan dalam studi
ANDAL. Kerangka acuan dijabarkan dari pelingkupan, sehingga kerangka acuan
memuat tugas-tugas yang relevan dengan dampak penting. Karena kerangka acuan
didasarkan pada pelingkupan dan pelingkupan mengharuskan adanya identifikasi
dampak penting, maka pemrakarsa harus mempunyai kemampuan untuk melakukan
identifikasi dampak penting tersebut, baik oleh dirinya sendiri ataupun atas bantuan
konsultan.
- Jika pelaksana ANDAL adalah konsultan yang membantu pemrakarsa dalam
menyusun kerangka acuan, maka tidak akan terjadi perbedaan antara dampak
penting yang diidentifikasinya dengan yang tertera dalam kerangka acuan. Tapi jika
konsultannya lain, dapatlah terjadi bahwa dampak penting yang teridentifikasi
olehnya tidak termuat dalan kerangka acuan. Atau sebaliknya.
- Dalam hal ini konsultan ANDAL seyogyanya merundingkan dengan pihak
pemrakarsa agar dilakukan pekerjaan tambah, atau dilakukan pekerjaan kurang.
Menurut Kepmen, kerangka acuan harus disetujui oleh instansi berwenang, maka
baik dalam pekerjaan tambah maupn kurang, persetujuan haruslah yang bersifat
resmi yang disetujui tidak saja oleh pemrakarsa, melainkan oleh instansi yang
berwenang.
Pelaporan
- Pelaporan merupakan tulisan hasil penelitian, yang umumnya terdiri atas tiga
bagian, yaitu ringkasan eksekutif (executive summary), laporan utama (main report)
dan lampiran (appendix).
- Laporan dibuat untuk dua kelompok pembaca. Pertama, adalah para pengambil
keputusan di pihak pemrakarsa (direktur dan direktur utama) maupun pemerintah
(direktur, dirjen, dan menteri) yang berkepentingan dengan proyek tersebut, dimana
tugas mereka adalah melihat pokok permasalahan yang termuat dalam ringkasan
eksekutif. Laporan ini singkat dan berisi pokok permasalahan, cara pemecahannya
dan rekomendasi tindakan yang harus diambil. Bahasa laporannya harus sederhana
dan mudah dimengerti, dilengkapi dengan tabel atau grafik ringkasan. Panjang
laporan sekitar sepuluh halaman, dan tidak lebih dari duapuluh halaman.
- Laporan utama diperuntukkan bagi pelaksana dan teknisi proyek yang memerlukan
keterangan terperinci. Laporan harus dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah,
baik isi maupun format, dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pakar dalam
bidang yang berbeda-beda. Hal ini mengingat AMDAL bersifat lintas sektoral dan
harus dipelajari oleh pakar dalam berbagai bidang //(disarikan dari Otto
Soemarwoto, 2003. “Analisis Mengenai Dampak Lingkungan”)