Vous êtes sur la page 1sur 6

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

latar Belakang AMDAL


Analisis mengenai dampak lingkungan lahir dengan ditetapkannya NEPA (National
Environmental Policy Act), pada tahun 1969, yaitu undang-undang tentang
lingkungan hidup di Amerika Serika. NEPA merupakan suatu reaksi terhadap
kerusakan lingkungan oleh aktivitas manusia yang semakin meningkat, seperti
tercemarnya lingkungan oleh pestisida, limbah industri dan transportasi, rusaknya
habitat tumbuhan dan hewan langka, serta menurunnya estetika alam. Salah satu
contoh kerusakan lingkungan :
1. Di Los Angeles, USA (1950), kesehatan masyarakatnya telah terganggu oleh
smog (smoke and fog), yang menyelubungi kota. Asap dan kabut berasal dari limbah
kendaraan dan pabrik yang mengalami fotooksidasi. Dengan adanya inversi termal
di udara pada waktu-waktu tertentu, asap kabut terperangkap di udara di atas kota
2. Di sekitar teluk Minamata, baratdaya pulau Kyushu, Jepang (1953), terjadi wabah
neurologis yang tidak menular diantara penduduk nelayan dan keluarganya.
Penderita mengalami lemah otot, hilangnya penglihatan, terganggunya fungsi otak
dan kelumpuhan yang banyak berakhir dengan kematian. Pada tahun 1959
diketahui bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh konsumsi ikan yang tercemar
metilmerkuri, yang berasal dari limbah yang mengandung Hg dari beberapa pabrik
kimia yang memproduksi plastik (PVC). Penyakit tersebut dikenal sebagai penyakit
minamata.
3. Di sekitar Nigata, di utara Tokyo (1964-1965), terjadi ledakan kedua penyakit
minamata. Di sini pun ikan merupakan konsumsi harian para korban. Ikan yang
berasal dari laut dan dari sungai Agano yang mengandung limbah pabrik alat listrik.
4. Ledakan ketiga terjadi pada tahun 1973 di Goshonoura, pulau Amasuka yang
berhadapan dengan Minamata
Walaupun air raksa di dalam air laut semula rendah, organisme tertentu dapat
menimbun air raksa yang diserapnya dari lingkungan ke dalam tubuhnya. Peristiwa
itu disebut sebagai bioakumulasi. Rantai makanan berlanjut dengan dimakannya
ikan oleh burung, kucing, dan manusia. Karena itu gejala penyakit minamata tidak
hanya terdapat pada manusia, melainkan juga pada burung dan kucing.
Peningkatan kadar suatu zat melalui rantai makanan disebut sebagai pelipatan
biologik.

Manusia secara ekologi adalah bagian integral lingkungan hidupnya. Manusia


terbentuk oleh lingkungan hidupnya dan sebaliknya manusia membentuk lingkungan
hidupnya.
Lingkungan hidup tidak dipandang semata-mata sebagai sumberdaya yang harus
dieksploitasi, melainkan diutamakan sebagai tempat hidup yang mensyaratkan
adanya keserasian antara manusia dengan lingkungan hidupnya
Kualitas lingkungan dapat diukur dengan menggunakan kualitas hidup sebagai
acuan, yaitu dalam lingkungan yang berkualitas tinggi terdapat potensi untuk
berkembangnya hidup dengan kualitas yang tinggi pula.
Kualitas hidup ditentukan oleh tiga komponen, yaitu :
1. derajat dipenuhinya kebutuhan untuk kelangsungan hidup hayati
2. derajat dipenuhinya kebutuhan untuk hidup manusiawi
3. derajat kebebasan untuk memilih

- Pembangunan pada hakekatnya adalah gangguan terhadap keseimbangan


lingkungan, yaitu usaha sadar manusia untuk mengubah keseimbangan lingkungan
dari tingkat kualitas yang dianggap kurang baik ke keseimbangan baru pada tingkat
kualitas yang dianggap lebih tinggi. Dalam usaha ini harus dijaga agar lingkungan
tetap mampu untuk mendukung tingkat hidup pada kualitas yang lebih tinggi
tersebut. Pembangunan itu berwawasan lingkungan dan berkelanjutan
- Kemampuan lingkungan untuk memasok sumberdaya dan untuk mengasimilasi zat
pencemar serta ketegangan sosial adalah terbatas. Batas kemampuan itulah yang
disebut dengan daya dukung. Kecenderungan yang sekarang terjadi ialah kenaikan
kualitas hidup disertai oleh kenaikan konsumsi sumberdaya dan pencemaran serta
naiknya ketegangan sosial. Jika kecenderungan itu terus berlangsung, pada suatu
ketika dayadukung lingkungan terlampaui, kualitas lingkungan menurun, yang
membawa konsekwensi ambruknya kehidupan manusia. Untuk menghindarinya,
harus diusahakan agar kenaikan kualitas hidup terjadi bersamaan dengan
penurunan konsumsi sumberdaya dan pencemaran.
- Hal ini dapat terjadi apabila kualitas hidup tidak bertumpu pada materi saja,
melainkan juga non materi, seperti seni, budaya, filsafat dan ilmu yang juga akan
mengubah ketegangan sosial menjadi informasi sosial untuk perkembangan
masyarakat dan bangsa

Peranan Analisi Mengenai Dampak Lingkugan


AMDAL dimaksudkan sebagai alat untuk merencanakan tindakan preventif terhadap
kerusakan lingkungan yang mungkin akan ditimbulkan oleh suatu aktivitas
pembangunan yang sedang direncanakan

Dampak, adalah suatu perubahan yang terjadi sebagai akibat suatu aktivitas, yang
dapat bersifat alamiah, baik kimia, fisik maupun biologi. Dalam konteks AMDAL,
penelitian dampak dilakukan karena adanya rencana aktivitas manusia dalam
pembangunan. Perubahan yang disebabkan oleh pembangunan selalu lebih luas
dari pada sasaran pembangunan yang direncanakan, misalnya :
- penyemprotan pestisida untuk memberantas hama wereng, yang mati bukan hanya
werengnya saja, melainkan juga lebah madu yang terbang di udara, ikan yang hidup
dalam air sawah dan katak sawah yang memakan serangga. Hal ini secara umum
disebut sebagai efek samping atau dampak (bersifat biofisik)
- Dampak pembangunan kegiatan pariwisata ialah berubahnya nilai penduduk di
daerah obyek wisata itu karena ditirunya tingkah-laku wisatawan oleh penduduk
(bersifat sosial-ekonomi dan budaya.)
Untuk dapat melihat bahwa suatu dampak atau perubahan telah terjadi, maka harus
dimiliki bahan pembanding sebagai acuan. Salah satu acuannya ialah keadaan
sebelum terjadinya perubahan

Dampak sosial dan dampak kesehatan


- Di negara barat, misalnya Amerika dan Kanada, telah dikembangkan Analisis
Dampak Sosial (social impact analysis). Perkembangan ini disebabkan karena
Amdal hanya mempelajari dampak biologi, fisik dan kimia. Padahal dampak sosial
sering tidak kalah pentingnya. Oleh WHO, telah dikembangkan analisis dampak
kesehatan lingkungan (environmental health impact assessment)
- Ada tiga alasan yang menguntungkan apabila mengintegrasikan aspek biofisik
dengan aspek sosial dan aspek kesehatan dalam satu analisis, yaitu
1. pemisahan analisis dampak lingkungan dari analisis dampak sosial dan analisis
dampak kesehatan, akan memperpanjang birokrasi, yaitu diperlukannya tiga jenis
analisis untuk setiap proyek yang diperkirakan mempunyai dampak biofisik, sosial
dan kesehatan. Dengan memperpanjang birokrasi ini, biaya dan waktu perencanaan
akan bertambah
2. dampak sosial dan dampak kesehatan tidak dapat dipisahkan dari dampak
biofisik. Limbah domestik atau eutrofikasi adalah dampak pertumbuhan penduduk
yang merupakan faktor sosial. Pertambahan limbah domestik pada gilirannya
menimbulkan dampak kenaikan resiko kesehatan (kesehatan), pemurnian diri air
(biofisik dan kesehatan), perbaikan kualitas air (sosial dan kesehatan), penurunan
hasil ikan (biofisik dan sosial), penurunan pendapatan (sosial), kenaikan
evapotranspirasi (biofisik), penurunan kapasitas pembangkitan listrik (sosial) dan
irigasi (biofisik dan sosial), penurunan pariwisata (social)
3. merangkum ketiga aspek dalam suatu laporan analisis mengenai dampak
lingkungan akan mempermudah pengambilan keputusan

Integrasi ketiga jenis dampak tidak berarti bahwa, dalam semua proyek ketiga jenis
dampak selalu memiliki bobot yang sama. Misalnya proyek di dalam kota umumnya
memiliki dampak sosial ekonomi yang lebih besar daripada bobot dampak biofisik.
Sebaliknya proyek di daerah hutan yang sedikit penduduknya umumnya memiliki
dampak biofisik yang bobotnya lebih besar daripada dampak sosial ekonomi. Maka
jelaslah bahwa amdal memiliki sifat lintas sektoral. Oleh karenanya, anggota tim
kerja amdal harus bersifat multidisiplin yang terdiri dari pakar di berbagai bidang
terkait.

Peranan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan dalam perencanaan pembangunan


- Adanya pembangunan ialah karena adanya kebutuhan untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat. Amdal sebagai alat dalam perencanaan harus mempunyai
peranan dalam pengambilan keputusan tentang proyek yang sedang direncanakan,
namun adalah tidak benar apabila ada pihak yang menganggap bahwa amdal
adalah satu-satunya alat penentu dalam pengambilan keputusan tentang suatu
proyek. Amdal merupakan masukkan tambahan untuk pengambilan keputusan
disamping masukkan dari bidang teknik, ekonomi dan lain-lain.

- Dapat saja terjadi laporan amdal yang menyatakan, bahwa suatu proyek akan
mempunyai dampak lingkungan negatif yang besar, namun pemerintah atas
pertimbangan keamanan dan politik yang mendesak memutuskan untuk tetap
melaksanakan proyek tersebut

- Dalam hal ini, yang penting untuk dilihat ialah keputusan tersebut diambil tanpa
mengabaikan aspek lingkungan, melainkan setelah mempertimbangkan dan
memperhitungkannya. Dengan demikian pemerintah dapat mempersiapkan untuk
menghadapi kemungkinan negatif yang diperkirakan, dan diusahakan bahwa
dampak negatif yang terjadi ditekan sekecil-kecilnya.
Sebab-sebab tidak efektifnya AMDAL
1. pelaksanaan AMDAL yang terlambat, sehingga tidak dapat lagi mempengaruhi
proses perencanaan tanpa menyebabkan penundaan pelaksanaan proyek dan
menaikkan biaya proyek
2. kurangnya pengertian berbagai pihak tentang arti dan peranan AMDAL
3. belum berkembangnya teknik AMDAL untuk dapat dibuat yang relevan dan
dengan rekomendasi yang spesifik dan jelas
4. kurangnya keterampilan pada komisi AMDAL untuk memeriksa laporan
5. belum adanya pemantauan yang baik untuk mengetahui apakah rekomendasi
AMDAL yang tertera dalam RKL benar-benar digunakan untuk menyempurnakan
perencanaan dan dilaksanakan dalam proyek.

Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan efektifitas AMDAL :


1. menumbuhkan pengertian di kalangan perencana dan pemrakarsa proyek bahwa
AMDAL bukanlah alat untuk menghambat pembangunan, melainkan sebaliknya,
yaitu alat untuk menyempurnakan pembangunan
2. sebagian besar laporan AMDAL mengandung banyak sekali data, tetapi banyak di
antaranya tidak relevan dengan masalah yang dipelajari. Hal ini perlu dikoreksi
dengan melakukan pembatasan ruang lingkup (scoping) yang baik
3. agar perencana dan pelaksana proyek dapat menggunakan hasil telaah AMDAL
dengan mudah, laporan AMDAL haruslah ditulis dengan jelas dan dengan bahasa
yang dapat dimengerti oleh perencana dan pelaksana
4. rekomendasi yang diberikan haruslah spesific dan jelas, agar perencana dapat
dengan mudah menggunakannya.
5. persyaratan proyek yang tertera dalam laporan AMDAL yang telah disetujui harus
merupakan bagian integral izin pelaksanaan proyek dan mempunyai kekuatan yang
sama seperti apa yang termuat dalam rancangan rekayasa yang telah disetujui oleh
badan yang bersangkutan
6. adanya komisi AMDAL yang berkualitas dan berwibawa
AMDAL seyogyanya dilakukan sedini mungkin dalam daur proyek, yaitu bersama-
sama dengan eksplorasi, telaah kelayakan rekayasa dan telaah kelayakan ekonomi
sehingga Amdal menjadi sebuah komponen integral telaah kelayakan proyek
Tujuan jangka panjangnya bukanlah untuk memperkuat lembaga amdal, melainkan
justru untuk mengeliminasinya sebagai proses terpisah dan mengintegrasikan
pertimbangan lingkungan yang holistik sebagai bagian internal proses perencanaan
pembangunan berwawasan lingkungan

Dokumen AMDAL
Penapisan (screening)
Penapisan dilakukan untuk memilih rencana pembangunan mana yang harus
dilengkapi dengan analisis mengenai dampak lingkungan. Tahap ini penting bagi
pemrakarsa untuk dapat mengetahui sedini mungkin apakah proyeknya akan
terkena AMDAL. Hal ini berkenaan dengan rencana biaya dan waktu. Dengan
penapisan ini diharapkan kepedulian terhadap lingkungan tidak akan mengakibatkan
bertambahnya waktu, tenaga dan biaya yang berlebihan yang diperlukan untuk
pembangunan.
Di Indonesia penapisan dilakukan dengan daftar positif seperti ditentukan dalam
keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Kepmen-11/MENLH/4/1994

Pelingkupan (scoping)
- Pelingkupan ialah penentuan ruang lingkup studi ANDAL yaitu bagian AMDAL
yang terdiri atas identifikasi, prakiraan dan evaluasi dampak. Yang perlu
diidentifikasi ialah komponen dan proses yang penting.
- Batasan penting inilah yang menjadi patokan dalam pelingkupan AMDAL. Jadi
penting bagi ilmu pengetahuan saja misalnya, tetapi tidak penting bagi pengambilan
keputusan tentang proyek pembangunan yang sedang direncanakan, tidak perlu
tercakup dalam penelitian AMDAL. Karena AMDAL adalah penelitian tentang
dampak, pelingkupan berarti usaha untuk membatasi penelitian pada dampak yang
penting saja.
- Pelingkupan memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan data
yang harus dikumpulkan yang diperlukan untuk menyusun garis dasar. Setiap kali
data akan dikumpulkan haruslah ditanyakan “perlukan data tersebut untuk
pengambilan keputusan?” Dengan demikian apabila pelingkupan telah berjalan
dengan baik, penelitian menjadi terfokus. Data yang dikumpulkan hanya terbatas
yang diperlukan saja, sehingga biaya, tenaga, dan waktu dapat digunakan dengan
efektif dan efisien.
- Jadi untuk dapat melakukan pelingkupan haruslah dilakukan identifikasi dampak
selengkapnya, kemudian ditentukan dampak mana yang penting. Dampak penting
inilah yang dimasukkan ke dalam ruang lingkup studi ANDAL, sedangkan dampak
yang tidak penting dikeluarkan.
Kerangka acuan
- Kerangka acuan merupakan uraian tugas yang harus dilaksanakan dalam studi
ANDAL. Kerangka acuan dijabarkan dari pelingkupan, sehingga kerangka acuan
memuat tugas-tugas yang relevan dengan dampak penting. Karena kerangka acuan
didasarkan pada pelingkupan dan pelingkupan mengharuskan adanya identifikasi
dampak penting, maka pemrakarsa harus mempunyai kemampuan untuk melakukan
identifikasi dampak penting tersebut, baik oleh dirinya sendiri ataupun atas bantuan
konsultan.
- Jika pelaksana ANDAL adalah konsultan yang membantu pemrakarsa dalam
menyusun kerangka acuan, maka tidak akan terjadi perbedaan antara dampak
penting yang diidentifikasinya dengan yang tertera dalam kerangka acuan. Tapi jika
konsultannya lain, dapatlah terjadi bahwa dampak penting yang teridentifikasi
olehnya tidak termuat dalan kerangka acuan. Atau sebaliknya.
- Dalam hal ini konsultan ANDAL seyogyanya merundingkan dengan pihak
pemrakarsa agar dilakukan pekerjaan tambah, atau dilakukan pekerjaan kurang.
Menurut Kepmen, kerangka acuan harus disetujui oleh instansi berwenang, maka
baik dalam pekerjaan tambah maupn kurang, persetujuan haruslah yang bersifat
resmi yang disetujui tidak saja oleh pemrakarsa, melainkan oleh instansi yang
berwenang.

ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan)


- Penelitian ANDAL terfokus pada prakiraan dan evaluasi dampak penting saja, yaitu
yang hanya teridentifikasi dalam pelingkupan dan tertera dalam kerangka acuan.
- Besarnya dampak harus diprakirakan dengan menggunakan metoda yang sesuai
dalam bidang yang bersangkutan. Metode tersebut mungkin telah ada atau mungkin
juga harus dikembangkan atau dimodifikasi dari metode yang ada.
- Besar dan penting suatu dampak mempunyai konsep yang berbeda. Nilai besar
dampak menunjukkan besarnya perubahan yang terjadi karena kegiatan, misalnya
suhu dalam derajat celcius, luas dalam Ha, oksigen terlarut dalam mg/liter.
Sedangkan nilai penting dampak menunjukkan nilai yang kita berikan pada dampak
tersebut untuk pengambilan keputusan.
- Umumnya nilai penting dampak bersifat kualitatif, misalnya nilai tinggi, sedang atau
rendah. Banyak usaha dilakukan untuk membuat nilai kualitatif di kuantitatifkan,
misalnya dengan memberi skala atau skor, namun usaha kuantifikasi sifat kualitatif
ini masih banyak kesulitan, misalnya ada nilai yang tidak boleh dioperasikan secara
matematik, ada yang dibolehkan namun dengan terbatas, dan ada yang sepenuhnya
dapat dilakukan melalui operasi matematik.
- Selain itu antara besar dan pentingnya dampak dapat memiliki hubungan, namun
ada juga yang tidak memiliki hubungan antara keduanya. Hal tersebut jelas
menunjukkan perlunya pakar yang menguasai bidang yang diliput dalam AMDAL
tertentu. Pakar tersebut tidak perlu memiliki keaahlian AMDAL, dimana hasil
pekerjaannya merupakan masukkan untuk digunakan dalam penyusunan AMDAL

RKL dan RPL (Rencana Pengelolaan Lingkungan, dan Rencana Pemantauan


Lingkungan)
- Dalam pengelolaan lingkungan, pemantauan merupakan komponen yang penting.
Pemantauan diperlukan sebagai sarana untuk memeriksa apakah persyaratan
lingkungan dipatuhi dalam pelaksanaan proyek. Informasi yang didapat dari
pemantauan juga berguna sebagai peringatan dini, baik dalam arti positif maupun
negatif, tentang perubahan lingkungan yang mendekati atau melampaui nilai
ambang batas serta tindakan apa yang perlu diambil. Juga untuk mengetahui
apakah prakiraan yang dibuat dalam ANDAL sesuai dengan dampak yang terjadi.
- Karena itu pemantauan sering juga disebut post-audit yang berguna sebagai
masukkan untuk memperbaiki ANDAL di kemudian hari dan untuk perbaikan
kebijaksanaan lingkungan. Seperti halnya metode prakiraan dampak, metode untuk
pengelolaan dan pemantauan dampak juga harus menggunakan pakar dari bidang
yang bersangkutan

Pelaporan
- Pelaporan merupakan tulisan hasil penelitian, yang umumnya terdiri atas tiga
bagian, yaitu ringkasan eksekutif (executive summary), laporan utama (main report)
dan lampiran (appendix).
- Laporan dibuat untuk dua kelompok pembaca. Pertama, adalah para pengambil
keputusan di pihak pemrakarsa (direktur dan direktur utama) maupun pemerintah
(direktur, dirjen, dan menteri) yang berkepentingan dengan proyek tersebut, dimana
tugas mereka adalah melihat pokok permasalahan yang termuat dalam ringkasan
eksekutif. Laporan ini singkat dan berisi pokok permasalahan, cara pemecahannya
dan rekomendasi tindakan yang harus diambil. Bahasa laporannya harus sederhana
dan mudah dimengerti, dilengkapi dengan tabel atau grafik ringkasan. Panjang
laporan sekitar sepuluh halaman, dan tidak lebih dari duapuluh halaman.
- Laporan utama diperuntukkan bagi pelaksana dan teknisi proyek yang memerlukan
keterangan terperinci. Laporan harus dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah,
baik isi maupun format, dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pakar dalam
bidang yang berbeda-beda. Hal ini mengingat AMDAL bersifat lintas sektoral dan
harus dipelajari oleh pakar dalam berbagai bidang //(disarikan dari Otto
Soemarwoto, 2003. “Analisis Mengenai Dampak Lingkungan”)

Vous aimerez peut-être aussi