Vous êtes sur la page 1sur 35

HUBUNGAN PIJAT BAYI TERHADAP KENAIKAN BERAT

BADAN BAYI DI RUMAH BERSALIN IDA DESA DUWET


KECAMATAN ANDONG KABUPATEN BOYOLALI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pijat bayi sangat baik untuk perkembangan bayi. Pengalaman pijat bayi
pertama yang di alami bayi adalah saat di lahirkan, yaitu pada waktu bayi
melalui jalan lahir si ibu. Proses kelahiran adalah suatu pengalaman traumatik
bagi bayi karena bayi yang lahir harus meninggalkan rahim yang hangat,
aman, nyaman dan dengan keterbatasan ruang gerak menuju ke suatu dunia
dengan kebebasan gerak tanpa batas, yang menakutkan, tanpa sentuhan-
sentuhan yang aman dan nyaman di sekelilingnya, seperti halnya ketika
berada di dalam rahim. Kulit merupakan organ tubuh yang berfungsi sebagai
reseptor terluas yang di miliki manusia. Sensasi sentuh atau raba adalah indra
yang aktif berfungsi sejak dini. Oleh karena itu, sejak dalam kandungan janin
telah dapat merasakan belaian hangat cairan ketuban. 1
Di Indonesia pijat bayi sebenarnya sudah berlangsung lama, khususnya
pijat bayi tradisional yang di lakukan oleh dukun bayi. Selain pijat bayi
tradisional, di Indonesia juga ada pijat bayi yang di lakukan oleh Tenaga
Kesehatan dan hanya ada pada Posyandu Harapan Desa tertentu. Oleh karena
itu pijat bayi belum memasyarakat 2.
Pijat bayi memberikan manfaat yang sangat besar pada perkembangan
bayi, baik secara fisik maupun emosional. Banyak penelitian yang
menunjukkan bahwa bayi yang kurang bulan yang mendapat pijatan 10-15
menit 3 kali perhari mengalami kenaikan berat badan 20-47 % perhari lebih
dari yang tidak di pijat. Penelitian terhadap bayi cukup bulan yang di pijat
selama 15 hari sebanyak 2 kali seminggu untuk masa 6 minggu menunjukkan
kenaikan berat badan yang lebih dari normal. Pijat bayi ini juga mempunyai
pengaruh pada sistem peredaran darah dan sistem syaraf yang dapat
menciptakan relaksasi pada tubuh. Sehingga pertumbuhan berat badan bayi
diharapkan dapat meningkat, kuantitas tidur bayi dapat lebih lama dan ikatan
kasih sayang antara orang tua dan bayi juga dapat terbentuk dengan adanya
proses pijat bayi ini. 3.
Survay yang penulis lakukan pada tanggal 24 Maret 2010 di Rumah
Bersalin Ida, Duwet, Andong, Boyolali, melalui wawancara dengan bidan di
Rumah Bersalin Ida tersebut, kegiatan pijat bayi merupakan kegiatan dari
Rumah Bersalin Ida yang dilakukan sebagai bentuk pelayanan kesehatan pada
bayi dengan tujuan memperlancar sistem peredaran darah dan sistem syaraf
yang dapat menciptakan relaksasi pada tubuh. Satu kali pijat bayi Rp. 15.000,-
sangat menjangkau bagi masyarakat. Perkiraan dari bidan tersebut apabila ada
10 yang pijat bayi rutin ternyata mengalami kenaikan berat badan berkisar 20
– 25 % sekitar ada 7 bayi (70 %) sedangkan yang 3 bayi (30 %) tidak
mengalami kenaikan berat badan, untuk faktor penyebabnya bidan di RB Ida
itu sendiri tidak mengetahuinya karena tidak ada keluhan atau pengaduan dari
ibu bayi. Untuk jumlah pasti bayi yang dipijat pada saat penelitian
pendahuluan tidak penulis tanyakan, karena penulis bertujuan untuk
mengetahui tingkat kenaikan bayi yang dipijat.
Pada tanggal 28 Maret 2010 penulis kembali berkunjung ke RB Ida dan
menanyakan peserta pijat bayi yang rutin di RB Ida dalam bulan Januari
sampai dengan Maret 2010. Ternyata jumlah bayi yang dipijat ada 32 bayi
yang tidak hanya berdomosili di dekat RB Ida tetapi juga di luar wilayah RB
Ida yang percaya akan kualitas pijat bayi yang dilakukan RB Ida.
Dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
tentang ” Hubungan pijat bayi dengan kenaikan berat badan bayi”

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah dalam
penelitian ini adalah ”Adakah hubungan pijat bayi terhadap kenaikan berat
badan bayi di RB Ida, Kecamatan Andong, Boyolali ?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan pijat bayi dengan kenaikan berat badan bayi
di RB Ida, Kecamatan Andong, Boyolali
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui frekuensi pijat bayi di RB Ida, Kecamatan Andong,
Boyolali
b. Mengetahui kenaikan berat badan bayi setelah dipijat di RB Ida,
Kecamatan Andong, Boyolali
c. Menganalisis hubungan pijat bayi dengan kenaikan berat badan bayi
di RB Ida, Kecamatan Andong, Boyolali

d. Manfaat Penelitian
3. Bagi Penulis
Hasil penelitian di harapkan dapat menambah wawasan mengenai
pijat bayi hubungannya dengan kenaikan berat badan bayi di RB Ida,
Kecamatan Andong, Boyolali
4. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini di harapkan dapat di jadikan tambahan referensi,
khususnya mengenai hubungan pijat bayi dengan kenaikan berat badan
bayi di RB Ida, Kecamatan Andong, Boyolali mengingat masih
terbatasnya referensi yang tersedia.
5. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan
Dengan penelitian ini di harapkan dapat menambah masukan bagi
pelayanan kesehatan terutama kebidanan untuk dapat menambah
pengetahuan dan ketrampilan dalam hal pemijatan bayi.
D. Keaslian Penelitian
Nama Judul Metode dan Hasil Perbedaan
variabel penelitian
Ajeng Faizati Hubungan Jenis Hasil Perbedaan
Frekuensi penelitiain penilitian tempat diteliti
Pijat Bayi menggunakan menunjukkan yaitu di RB
dengan Berat survay adanya Ida, Desa
Badan Bayi analitik 35 hubungan Andong,
Usia 4 – 6 bayi, teknik yang Kabupaten
bulan di BPS pengambilan signifikan Boyolali, dan
Lestari, sampel frekuensi pijat juga waktu
Boyolali menggunakan bayi dengan penelitian
teknik total kenaikan berat Maret 2010
sampling, badan bayi
metode usia 4-6
pendekatan bulan, dimana
cross nilai x = 7,420
sectional dengan p
analisa data value 0,029
menggunakan lebih kecil
uji statistik dari nilai
chi square α 0,05
pada taraf
signikansi 95
%.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Pertumbuhan Berat Badan Bayi
Bayi-bayi yang lahir dengan berat badan rendah, akan lebih cepat
bertambah berat badannya, seakan mengejar ketinggalannya, dan pada
saat usianya mencapai 5 bulan maka beratnya mencapai 6 kg. Bayi bayi
yang besar pada waktu lahir sering tumbuh lambat, selama 3 bulan
pertama berat badan bayi rata-rata 70 gram/bulan. Pada usia 4-6 bulan
berat badannya bertambah 600 gram/bulan. Pada usia 7-9 bulan
pertambahan berat badannya hanya 400 gram saja perbulan. Pada usia 10-
12 bulan pertambahan berat badannya rata-rata 300 gram perbulan atau 3
kali berat badan saat lahir. Pertambahan berat badan pada tahun kedua
hanya 200-250 gram/bulan saja. Pertambahan ini akan sangat dipengaruhi
oleh banyaknya makanan dan keaktifan pencernaan, jenis makanan dan
lain-lain4
Menurut beberapa peneliti, seorang bayi yang waktu kecilnya sangat
gemuk cenderung tetap gemuk seumur hidup mereka. Jika seorang
menjadi gemuk, bukan berarti sel-sel tubuhnya penuh lemak, tetapi karena
sel sel lemaknya yang bertambah dan berlipat ganda. Sebagian masyarakat
berpendapat, bahwa bayi yang gemuk sangat lucu, menarik dan
menggemaskan. Padahal anggapan seperti ini keliru, Anak yang terlalu
gemuk tidak selalu anak yang sehat. Segera setelah bayi menunjukkan
tanda-tanda ia terlalu gemuk, dokter mungkin akan membatasi diet lemak
dan karbohidratnya serta menggantinya dengan buah dan sayuran. Lemak
dan susu bisa dikurangi dengan mengganti susu yang dikonsumsi dengan
susu rendah lemak5
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang bayi
a. Faktor genetik
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil
akhir proses tumbuh kembang anak. Melalui instruksi genetik yang
terkandung di dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan
kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Ditandai dengan intensitas dan
kecepatan pembelahan, derajat sensitivitas jaringan terhadap
rangsangan, umur pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang.
Termasuk faktor genetik antara lain adalah berbagai faktor bawaan
yang normal dan patologik, jenis kelamin, suku bangsa atau bangsa.
Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan
lingkungan atau secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang
optimal. Gangguan pertumbuhan di negara maju masih sering
diakibatkan oleh faktor genetik ini. Sedangkan di negara yang sedang
berkembang, gangguan pertumbuhan selain diakibatkan oleh faktor
genetik, juga faktor lingkungan yang kurang memadai untuk tumbuh
kembang anak yang optimal, bahkan kedua faktor ini dapat
menyebabkan kematian anak-anak sebelum mencapai usia balita. 6
Disamping itu, banyak penyakit keturunan yang disebabkan oleh
kelainan kromosom, seperti Sindrom Down, sindrom Turner, dll.
b. Lingkungan
Faktor lingkungan yang berperan pada proses pertumbuhan dan
perkembangan seorang anak dapat beraneka ragam, antara lain tempat
tinggal, lingkungan pergaulan, sinar matahari yang di terima,tinngkat
kesehatan orang tua, tingkat emosi, latihan fisik dan yang paling
utama adalah status gizi (BB/U) 7
Bayi yang mendapat asupan gizi yang seimbang baik kualitas
dan kuantitasnya, meliputi air, karbohidrat, lemak, protein, vitamin
dan mineral, akan memperoleh energi yang cukup untuk pertumbuhan
dan perkembangannya. Bayi yang bersangkutan akan memperoleh
protein yang sangat berguna untuk pembelahan sel tubuh, memperoleh
vitamin yang cukup untuk kelancaran metabolisme tubuh, dan akan
memperoleh cukup mineral untuk pertumbuhan tulang dan gigi.
Kecukupan gizi ini secara keseluruhan akan membuat pertumbuhan
anak menjadi optimal. 8
Berat badan merupakan salah satu tolok ukur untuk menentukan
tingkat kesehatan anak. Oleh karena itu, setiap bayi yang lahir harus
ditimbang. Berat badan akan menggambarkan komposisi tubuh bayi
secara keseluruhan melalui dari kepala, leher, dada, perut, tangan, dan
kaki. Berat badan bayi yang rendah sejak lahir menunjukkan kondisi
bayi yang kurang sehat. Sebaliknya, jika berat badan bayi
menunjukkan kisaran pola standar, dapat dipastikan bayi dalam
keadaan sehat.
Jika berat badan bayi kurang dari kisaran standar, makanan yang
diberikan harus ditambah, baik jumlah maupun kandungan gizinya
(untuk anak berumur 4 atau 6 bulan ke atas). Selain itu, orang tua
harus waspada terhadap kondisi kesehatan buah hatinya. Dengan
memantau perkembangan berat badan, diharapkan orang tua dapat
mendeteksi sedini mungkin gangguan-gangguan yang mungkin
diderita anak. Menurut Standar berat badan bayi usia 0-12 bulan dapat
dilihat pada tabel.1 dibawah ini : 9
Tabel 1
Panduan Perkembangan Anak 0-1 Tahun seperti:
Usia Bayi ( Bulan ) Berat Badan ( Kg )
0 2,7 - 3,0
1 3,4 - 4,0
2 4,0 - 4,7
3 4,5 - 5,4
4 5,0 - 6,0
5 5,5 - 6,5
6 6,0 - 7,0
7 6,5 - 7,5
8 6,8 - 8,2
9 7,3 - 8,5
10 7,6 - 9,0
11 8,0 - 9,5
12 8,2 - 9,7

3. Pijat Bayi
a. Pengertian pijat bayi
Pijat adalah seni Perawatan Kesehatan dan Pengobatan yang di
praktekkan sejak berabad-abad silam.10 Pijat adalah terapi sentuhan
paling tua dan warisan tradisional yang turun temurun. Pada bayi,
pemijatan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan jalinan
komunikasi dan kedekatan dengan orang tua. Seni sentuhan ini dapat
memberikan rasa nyaman dan relaksasi bagi si kecil.11 Sedangkan
definisi pijat ditinjau dari segi kesehatan yaitu sentuhan tangan
manusia yang merupakan salah satu alat yang sangat efektif dalam
menghilangkan sakit pada tubuh, mengurangi stress dan memacu
12
relaksasi. Pijat bayi adalah kebersamaan dan saling bersentuhan
secara fisik dan emosi. 13
b. Manfaat pijat bayi pada bayi
Manfaat pijat bayi antara lain : 14
1). Meningkatkan berat badan bayi dan pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa pada 20 bayi prematur (berat
badan 1.280 dan 1.176 gram ) yang di pijat 3 x 15 menit selama 10
hari, mengalami kenaikan berat badan perhari 20 %- 47 % lebih
banyak dari yang di pijat. Penelitian pada bayi cukup bulan yang
berusia 1 sampai 3 bulan, yang di pijat 15 menit, 2 kali seminggu
selama 6 minggu di dapatkan kenaikan berat badan yang lebih dari
kontrol. Dr. Jenny Swcliffe dalam Roesli (2007) mengemukakan
bahwa bayi-bayi yang di pijat secara teratur sejak lahir sering
memperoleh peningkatan berat badan yang lebih cepat dari lainnya
mungkin karena pijatan merangsang produksi hormon-hormon
pertumbuhan. 15
2). Meningkatkan daya tahan tubuh
Pemijatan dapat meningkatkan kekebalan tubuh, dan dengan
pijat dapat meningkatkan toksisitas sel pembunuh alami.
Penelitian terhadap penderita HIV yang di pijat sebanyak 5 kali
dalam seminggu selama 1 bulan, menunjukkan terjadinya
peningkatan jumlah dantoksisitas sel pembunuh alami (natural
killer cells). Hal tersebut dapat mengurangi kemungkinan
terjadinya infeksi sekunder pada penderita AIDS. 16
3). Meningkatkan konsentrasi bayi dan membuat bayi tidur lelap
Hal ini disebabkan pijatan dapat mengubah gelombang otak.
Umumnya bayi yang di pijat akan tertidur lebih lelap,
meningkatkan alertness atau konsentrasi. Perubahan ini terjadi
dengan cara menurunkan gelombang alpha dan meningkatkan
gelombang beta serta tetha yang dapat di buktikan dengan
penggunaan EEG (Elektro Enchepalogram). 17
4). Membina ikatan kasih sayang orang tua dan anak (bonding)
Sentuhan dan pandangan kasih orang tua dan anak (bonding)
akan mengalirkan kekuatan jalinan kasih sayang di antara
keduanya. Pada perkembangan anak, sentuhan orang tua adalah
dasar perkembangan komunikasi yang akan memupuk cinta kasih
secara timbal balik. Semua ini akan menjadi penentu bagi anak
untuk secara potensial menjadi anak berbudi pakerti baik dan
percaya diri. 18
5). Meningkatkan produksi ASI
Teknik pemijatan bayi yang tepat akan meningkatkan
beberapa hormon saluran cerna. Oleh sebab itu bayi akan cepat
lapar dan sering minum ASI. Ibu yang memijat bayinya mampu
memproduksi ASI peras lebih banyak di bandingkan kelompok
kontrol (Cynthia Mersmann). Pada saat menyusui bayinya, mereka
merasa kewalahan karena ASI terus menerus menetes dari
payudara yang tidak di susukan. Jadi, pijat bayi dapat
meningkatkan volume ASI peras sehingga periode waktu
pemberian Asi secara eksklusif dapat di tingkatkan. 19

Kini para pakar telah membuktikan bahwa terapi sentuh dan pijat
pada bayi banyak manfaatnya. Terapi sentuh, terutama pijat
menghasilkan perubahan fisiologis yang menguntungkan dan dapat di
ukur secara ilmiah, antara lain pengukuran kadar ludah, kadar
hormon/eatecholamine air seni, dan pemeriksaan EEG (Electro
Enchepalogram/ gambaran gelombang otak). Walau masih perlu
penelitian lebih lanjut, namun penemuan-penemuan yang telah di
hasilkan sudah menjadi dasar di lakukannya pijat bayi secara rutin
untuk mempertahankan kesehatan bayi. Apalagi karena pijat bayi
murah, mudah dan sudah biasa di lakukan di Indonesia sehingga
bukan merupakan hal yang baru bagikultur kita. Pijat bayi ini
mempunyai efek biokimia dan efek fisik atau klinis bagi tubuh bayi . 20
Efek biokimia yang positif dari pijat bayi antara lain : 21
1). Menurunkan hormon kadar stres ( catecholamine )
2). Meningkatkan kadar serotonin
Efek fisik atau klinis dari pijat bayi antara lain :
1). Meningkatkan jumlah dan sitotoksisitas dari sistem imunitas ( sel
pembunuh alami )
2). Mengubah gelombang otak secara positif
3). Memperbaiki sirkulasi darah dan pernafasan
4). Merangsang fungsi pencernaan serta pembuangan
5). Meningkatkan kenaikan berat badan
6). Mengurangi depresi dan ketegangan
7). Meningkatkan kesiagaan
8). Membuat tidur lelap
9). Mengurangi rasa sakit
10). Mengurangi kembung dan kolik dan sakit perut
11). Meningkatkan hubungan batin antara orang tua dan bayinya
(bonding)
12). Meningkatkan volume ASI

c. Mekanisme dasar pemijatan ( fisiologi pijat bayi )


Beberapa mekanisme yang dapat menerangkan mekanisme dasar
pijat bayi antara lain : 22
1). Pijatan akan meningkatkan pertumbuhan, mekanismenya :
a). Penurunan enzim ODC (Ornithine Decarboxylase). Suatu
enzim yang menjadi petunjuk peka bagi pertumbuhan sel dan
jaringan
b). Penurunan pengeluaran hormon pertumbuhan
c). Penurunan kepekaan ODC jaringan terhadap pemberian
hormon pertumbuhan
2). Aktivitas nervus vagus mempengaruhi mekanisme penyerapan
makanan pada bayi yang di pijat mengalami peningkatan tonus
nervus (syaraf otak ke 10) yang akan menyebabkan peningkatan
kadar enzim penyerapan gastrin dan insulin. Dengan demikian,
penyerapan makanan akan menjadi lebih baik. Itu sebabnya
mengapa berat badan bayi yang di pijat meningkat lebih banyak
daripada yang tidak di pijat.
3). Aktifitas nervus vagus meningkatkan volume ASI. Penyerapan
makanan menjadi lebih baik karena peningkatan aktifitas nervus
vagus menyebabkan bayi cepat lapar sehingga akan lebih sering
menyusu pada ibunya. Akibatnya ASI akan lebih banyak di
produksi. Seperti diketahui, ASI akan semakin banyak di produksi
jika semakin banyak di minta. Selain itu, ibu yang memijat bayinya
akan merasa lebih tenang dan hal ini berdampak positif pada
peningkatan volume ASI.
4). Produksi serotonin meningkatkan daya tahan tubuh. Pemijatan
akan meningkatkan aktifitas neurotransmiter serotonin, yaiti
peningkatan kapasitas sel reseptor yang berfungsi mengukat
glucocorticoid (adrenalin, suatu hormon stres). Proses ini akan
menyebabkan terjadinya penurunan kadar hormon adrenalin
(hormon stres). Penurunan kadar hormon stres ini akan
meningkatkan daya tahan tubuh terutama IgM dan IgG.
5). Pijatan dapat mengubah gelombang otak. Pijat bayi akan membuat
bayi tidur lelap dan meningkatkan kesiagaan (alertness) atau
konsentrasi. Hal ini di sebabkan pijatan dapat mengubah
gelombang otak. Pengubahan ini terjadi dengan cara menurunkan
gelombang alpha dan meningkatkan gelombang tetha, yang dapat
di gunakan dengan penggunaan EEG (Elektro Enchephalogram). 23
Terapi pijat memiliki efektifitas tinggi bila di lihat dari aspek
fisiologis, klinis, dan biokimia. Terapi pemijatan ini memiliki
mekanisme kerja yang sangat sederhana yaitu memperbaiki sirkulasi
darah sehingga memperlancar distribusi oksigen dan nutrisi. Terapi
pemijatan menghasilkan tekanan pada area tubuh tertentu yang
kemudian menghasilkan stimulasi ke sistem syaraf secara reflek
sehingga berdampak pada optimalisasi kerja tubuh 24.
Mekanisme kerja terapi pijat bermanfaat untuk memperlancar
peredaran darah yaitu dengan memperbaharui kelenjar-kelenjar, sel-
sel dan lain sebagainya. Bila aliran darah tidak lancar, maka kelenjar-
kelenjar dan sel-sel akan mati karena kekurangan oksigen dan
kekurangan nutrisi. Sebaliknya, aliran darah yang lancar dapat
meremajakan kelenjar dan sel-sel tubuh. Saat dilakukan pijat pada
suatu area tubuh aliran darah akan terhenti. Sementara setelah pijatan
dilepas, tekanan darah akan meningkat yang di tandai dengan
timbulnya warna semu merah pada bagian tubuh yang dipijat. Secara
bertahap, endapan-endapan yang ada di beberapa jaringan akan
terdorong bersama dengan aliran darah sehingga aliran darah akan
menjadi lancar, termasuk distribusi nutrisi dan oksigen 25
Diantara hal yang sangat di perhatikan seorang ibu adalah
masalah pertumbuhan sang anak tersayang termasuk dari segi berat
badan. Dalam prakteknya, bayi-bayi yang lahir dengan berat badan
rendah, akan lebih cepat bertambah berat badannya, seakan-akan
mengejar ketinggalannya, dan pada saat usianya mencapai 5 bulan
maka beratnya mencapai 6 kg. Bayi-bayi yang besar pada waktu lahir
sering tumbuh lambat. Selama 3 bulan pertama berat badan bayi rata-
rata 70 gram/bulan, kemudian pertambahan akan makin lambat pada
usia 4-6 bulan berat badannya bertambah 600 gram/bulan. Pada usia
7-9 bulan pertambahan berat badannya hanya 400 gram saja/bulan.
Selain itu, perlu dipertimbangkan pula bahwa semakin besar bayi,
makin lambat kenaikan berat badannya. Menurut beberapa peneliti,
seorang bayi yang waktu kecilnya sangat gemuk cenderung tetap
gemuk seumur hidup mereka. Jika seorang menjadi gemuk, bukan
berarti sel-sel tubuhnya penuh lemak, tetapi karena sel-sel lemaknya
yang bertambah dan berlipat ganda. Sekali sel-sel lemak ini di bentuk,
ia akan tetap tinggal dalam tubuh seumur hidup. Sebagian masyarakat
berpendapat, bahwa bayi yang gemuk sangat lucu, menarik dan
menggemaskan, sehingga mereka senang sekali jika memiliki bayi
yang gemuk, yang menandakan bahwa orang tuanya pandai merawat
anak. Padahal anggapan seperti itu keliru. Anak yang terlalu gemuk
tidak selalu anak yang sehat. Segera setelah bayi menunjukkan tanda-
tanda ia terlalu gemuk, dokter mungkin akan membatasi diet lemak
dan karbohidratnya serta menggantinya dengan buah dan sayuran.
Lemak dalam susu bisa dikurangi dengan mengganti susu yang di
konsumsi dengan susu rendah lemak. 26
Semakin ibu ingin anaknya tumbuh sehat dengan berat badan
yang selalu di anggap normal, alias tidak kegemukan dan tidak terlalu
kurus bila di bandingkan dengan usia dan tinggi badan. Walaupun
demikian, bukan berarti masalah berat badan yang kurang dan
kelebihan menjadi hal yang di abaikan begitu saja. Biasanya kesabaran
ibu dalam menghadapi anak yang rewel makannya ikut menjadi andil
yang menentukan naik turunnya berat badan. Banyak pengalaman ibu
yang menunjukkan bahwa semakin bertambah umur si anak, beratnya
pun semakin bertambah sesuai umur. Yang terpenting adalah usaha
orang tua untuk memberikan asupan gizi yang terbaik serta tetap
sensitif pada setiap perubahan si anak.27
d. Pedoman dasar pijat bayi
Pijat bayi dapat segera di mulai setelah bayi di lahirkan, sesuai
keinginan orang tua. Dengan lebih cepat mengawali pemijatan, bayi
akan mendapat keuntungan yang lebih besar.28 Pemijatan dapat
dilakukan pada waktu-waktu berikut ini :
1). Pagi hari, pada saat orang tua dan anak siap untuk memulai hari
baru
2). Malam hari, sebelum tidur. Ini sangat baik untuk membantu bayi
tidur lebih nyenyak 29
Selain waktu, ada beberapa hal lain yang harus di perhatikan
dalam melakukan pemijatan bayi ini, khususnya persiapan sebelum
pemijatan antara lain : 30
1. Tangan bersih dan
hangat
2. Hindari kuku dan
perhiasan akibatkan goresan pada kulit bayi
3. Ruang untuk memijat
diupayakan hangat dan tidak pengap
4. Bayi sudah selesai
makan dan sedang tidak lapar
5. Secara khusus
menyediakan waktu untuk tidak di ganggu minimum selama 15
menit guna melakukan seluruh tahap-tahap pemijatan
6. Duduklah pada posisi
yang nyaman dan tenang
7. Baringkan bayi di atas
permukaan kain yang rata, lembut dan bersih
8. Siapkan handuk,
popok, baju ganti dan minyak bayi (baby oil/ lotion )
9. Mintalah izin pada
bayi sebelum melakukan pemijatan dengan cara membelai wajah
dan kepala bayi sambil mengajaknya bicara
e. Selama melakukan pemijatan, di anjurkan untuk selalu melakukan hal-
hal berikut ini: 31
1. Memandang mata bayi di sertai pencaran kasih sayang selama
pemijatan berlangsung
2. Bernyanyilah atau putarkanlah lagu-lagu yang tenang/lembut,
guna membantu menciptakan suasana tenang selama pemijatan
3. Awalilah pemijatan dengan melakukan sentuhan ringan, kemudian
secara bertahap tambahkanlah tekanan pada sentuhan yang
dilakukan
4. Sebelum melakukan pemijatan, lumurkan baby oil atau lotion
yang lembut sesering mungkin
5. Sebaiknya, pemijatan di mulai dari kaki bayi karena umumnya
bayi lebih menerima apabila di pijat pada daerah kaki. Dengan
demikian akan memberi kesempatan pada bayi untuk
membiasakan di pijat sebelum bagian lain dari badannya di sentuh
6. Tanggaplah pada isyarat yang di berikan oleh bayi. Jika bayi
menangis cobalah untuk menenangkannya sebelum melanjutkan
pemijatan. Jika bayi menangis lebih keras, hentikanlah pemijatan
karena mungkin bayi mengharapkan untuk di gendong, di susu,
atau sudah mengantuk
7. Mandikan bayi segera setelah pemijatan berakhir agar bayi merasa
segar dan bersih setelah terlumuri minyak bayi ( baby oil )
8. Lakukan konsultasi pada dokter atau perawat untuk mendapatkan
keterangan lebih lanjut
9. Hindarkan mata bayi dari baby oil/lotion
f. Hal-hal yang tidak di anjurkan untuk dilakukan pijat bayi
1. Memijat bayi langsung setelah selesai makan
2. Membangunkan bayi khusus untuk pemijatan
3. Memujat bayi pada saat bayi dalam keadaan tidak sehat
4. Memijat bayi pada saat bayi tidak mau di pijat
5. Memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi
g. Pelaksanaan pijat bayi32
 Kepala dan wajah
1. Kepala
a. Mengusap kepala
Telungkupkan kedua tangan anda mengelilingi
kepala bayi anda dengan jari telunjuk pada tepi rambutnya.
Gerakan tangan anda secara simultan, usap ke belakang
melampaui puncak kepalanya hingga mencapai bagian
bawah tengkorak kepalanya.
b. Memijat rahang
Buka tangan anda dan letakkan pada kedua sisi
wajahnya. Usapkan sepanjang garis rahangnya dengan
jemari anda hingga bertemu di bagian dagu. Ulangi
langkah 1 dan 2 beberapa kali.
2. Wajah
a. Meregangkan dahi
Letakkan kedua ibu jarin anda di tengah dahi
bayi anda, tepat di bawah garis rambut. Usapkan masing-
masing ibu jari ke arah luar secara lurus hingga ke tepi
wajah. Terus ulangi ke bawah dahi, seakan anda sedang
menggambar rangkaian garis lurus dengan kedua ibu jari
anda.
b. Memijat pelipis
Pada sentuhan akhir melintasi dahi, letakkan kedua
ibu jari anda di bagian tengah, tepat di atas alis, dan
luncurkan masing-masing ibu jari ke arah pelipis bayi anda
perlahan, namun kuat. Sekarang buatlah beberapan
gerakan kecil melingkar pada pelipis.
c. Memijat tulang pipi atas
Letakkan kedua ibu jari anda di tepi hidungnya.
Dalam satu usapan ringan, gerakan masing-masing ibu jari
secara simultan ke bawah dan ke luar, sepanjang bagian
atas tulang pipi ke samping wajah.
d. Mengusap tulang pipi bawah
Letakkan ibu jari anda di tepi hidungnya lagi, lalu
perlahan turun dari posisi ini buat gerakan menyapu
tunggal dengan setiap ibu jari di sepanjang tulang pipi
bagian bawah dan keluar ke sisi wajahnya.
e. Putaran di bagian atas garis rahang
Letakkan ibu jari anda bersebelahan pada lekukan
di bagian atas bibir bayi anda. Tekan lembut, buat gerakan
berputar kecil dengan ibu jari. Luncurkan setiap ibu jari
keluar sedikit dan ulngi. Lakukan ini sepanjang garis
rahang bagian atas dan keluar ke arah telinga.
f. Putaran di bagian bawah garis rahang
Letakkan ibu jari anda bersebelahan sedikit di
bawah pertengahan bibir bawahnya. Gunakan tekanan
lembut, buat putaran dengan setiap ibu jari, kemudian
luncurkan sedikit ke arah dan ulangi. Lakukan ini
sepanjang garis bawahnya lagi mengarah ke telinga.

g. Memencet kuping
Pegang bagian luar telinga bagian atas dengan jari
telunjuk dan ibu jari. Dari posisi ini, buat gerakan memutar
ke bawah ke arah ujung luar cuping telinga.
h. Memencet dagu
Dimulai di tengah dagu, pegang daging di tengah
dagu dengan ibu jari dan telunjuk, tekan lembut. Ulangi
sepanjang garis rahang bawah ke telinga, kemudian di sisi
lain dagu. Alternatifnya, pijat lembut kedua sisi dagunya
bergantian menggunakan dua tangan.
i. Membelai kepala
Ulangi langkah pijat kepala untuk mengakhiri pijat
kepala dan wajah.
 Bagian depan tubuh bayi
1. Lengan dan tangan
a. Usapkan sejajar di bagian dada
Letakkan telapak tangan anda di bagian perutnya
dengan jari-jari menunjuk ke atas. Urutkan ke dua
tangan ke bagian atas dada terus ke bahu. Putarlah jari-
jari anda di atas bahu dan usap ke arah luar memegang
bagian atas lengan.
b. Usapkan sepanjang tangan
Usap lengan dan tangan, kemudian tariklah jari-
jarinya. Pastikan ke dua tangan anda bekerja bersamaan.
Terkadang bayi anda tidak dapat meregangkan
tangannya. Ketika ototnya rileks anda dapat
menambahkan tekanan usapan untuk menguatkan
lengannya. Lakukan langkah 1 dan 2 sebanyak tiga
sampai 4 kali atau sampai lengannya lurus sebentar.
c. Melenturkan tangan
Buatlah lingkaran dengan jari telunjuk dan ibu jari
anda memutar di lengan kanan bayi anda. Pada bayi
yang lebih tua, letakkan tangan andapada bagian atas
tangannya dan genggam seluruhnya. Tekan lembut
dengan arah berlawanan. Pergunakan minyak
secukupnya agar memudahkan jari atau tangan anda
bergerak lembut di seluruh tangannya. Lakukan gerakan
ini dan tariklah dengan lembut pada waktu bersamaan.
Berhenti pada pergelangan dan tariklah tangannya
dengan jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri anda.
Kemudian pindahlah ke bagian kiri tangannya. Lakukan
ini 2 kali pada setiap lengan.
d. Meregangkan tangan
Pegang telapak tangan bayi anda menghadap ke
atas. Usap telapak tangannya dari bagian dasr terus ke
jari-jari dengan ibu jari anda secara bergantian. Lakukan
hal ini sekali lagi kemudian ulangi pada tangan satunya.
e. Menarik jari-jari
Peganglah pergelangan tangan bayi dengan telapak
tangan menghadap ke atas. Anda dapat meletakkan ibu
jari dan telunjuk secara bebas di bagian dasar jari-
jarinya. Tariklah jarinya sampai ke ujung kuku dan
remas dengan lembut.Tarik lembut jari satu kali dan
ulangi pada tangan yang lainnya.
2. Dada
a. Bergerak melingkar puting susu
Letakkan dua jari pertama setiap tangan anda di
bagian tengah dadanya, yakni antara putingnya. Gerakan
ke dua jari ke atas dada dan ke luar puting, memutari
puting kemudian kembali ke posisi semula. Lakukan
beberapa kali.

b. Usapan dada bayi


Letakkan ke dua telapak tangan di tengah dada
bayi gerakan ke atas kemudian ke sisi luar tubuh dan ke
ulu hati tanpa mengangkat tangan seperti membentuk
hati. Kemudian pijatlah menyilang dari tengah dada ke
arah bahu kanan ke kiri seperti bentuk kupu-kupu.
3. Perut
a. Usapan ke bawah perut
Letakkan salah stu tangan anda secara hrisontal di
perut, tepat di bawah dada dan usap lembut ke bawah
dasr perut. Ketika tangan yang satunya tidak bersentuhan
dengan tubuh bayi anda. Maka segera letakkan satu
tangan lainnya di atas perut sebagaimana sebelumnya
dan usaplah ke arah bawah. Ulangi gerakan ini beberapa
kali, dengan posisi satu tangan yang lainnya selalu
bersentuhan dengan bayi anda.
b. Putaran kecil sekitar pusar
Letakkan dua jari pertama tangan anda di sebelah
pusar. Tekan dengan lembut dan bergeraklah melingkar.
Kurangi tekanan, dan usapkan jari-jari anda di sekitar
pusar dengan ringan dan ulangi, sesuai arah jarum jam.
Perlahan bergerak seperti spiral sampai pinggul sebelah
kanan.
c. Lingkaran besar selatar perut
Mulailah di pinggul kanan bagian dalam bayi,
gerakan jari-jari anda ke atas sampai bagian rusuk
sebelah kanan kemudian ke titik yang sama di pinggul
kiri bagian dalam. Selanjutnya usapkan ke bagian bawah
perut dan kembali ke pinggul sebelah kana, ulangi
beberapa kali.
4. Kaki dan telapak kaki 33
a. Usapan bagian atas kaki
Peganglah pergelangan kaki bayi dengan satu
tangan, letakkan tangan yang lain sejajar dengan bagian
atas pahanya, dengan jari-jari anda ke bagian betis.
Dengan demikian anda memegang pahanya dengan ibu
jari di bagian atas dan jari-jari di bawah.
b. Usapan pada bagian bawah kaki
Pijat bagian luar kaki sampai ke pergelangan kaki.
Tahan dan letakkan tangan anda yang bebas ke posisi
awal dan jari-jari menghadap ke bagian luar. Putarlah
pergelangan tangan anda ke dalam dan pijat bagian
dalam betis dengan cara yang sama. Ulangi langkah 1
dan 2 beberapa kali setiap kaki.
c. Putaran kaki
Letakkan ke dua tangan bersisian di betis bayi
dan remaslah seluruhnya. Gunakanlah sedikit
penekanan, putar lembut tangan dengan arah
berlawanan, bergeraklah ke bagian bawah betis, dan
tariklah lembut bersamaan. Berhentilah pada
pergelangan kaki dan tariklah kakinya menggunakan ibu
jari dan jari telunjuk anda. Ulangi 2 kali untuk setiap
kaki.
d. Putaran pada bagian telapak kaki
Peganglah pergelangan kaki bayi anda dengan satu
tangan, dengan lutut di tekuk dan jari-jari kaki
menghadap ke bagian atas. Letakkan ibu jari anda
yang lain di bagian tengah telapak kakinya, dekat
tumit. Tekan pelan dan buatlah gerakan melingkar.
Ulangi usapan dari bagian tengah-tengah kaki sampai
ke dasar jari kaki. Lakukan 2 kali untuk setiap kaki.
e. Putaran ujung kaki
Lanjutkan memegang kaki bayi dengan salah satu
tangan anda, lutut di tekuk dan jari kaki menghadap ke
atas. Letakkan ibu jari anda di telapak kakinya tepat di
bawah jari kelingking dan jari telunjuk anda di atas
kakinya. Pijatlah dan buatlah gerakan kecil memutar
pada waktu bersamaan. Teruskanl gerakan ini sampai ke
tumitnya, kemudian lakukan usapan yang sama di sisi
lainnya. Lakukan 2 kali untuk setiap kaki.
f. Usapan pada urat
Peganglah betis bayi dengan salah satu tangan
anda, dengan lutut di tekuk. Letakkan ibu jari dan jari
telunjuk tangan anda pada kedua sisi tulang pergelangan
kakinya. Usap menuju tumitnya, pijatlah dengan lembut.
Lakukan sebanyak 4 kali dan ulangi untuk kaki yang
satunya.
g. Menarik jari-jari kakinya
Peganglah pergelangan kaki bayi anda dengan
salah satu tangan. Gunakan ibu jari dan jari telunjuk
tangan anda lainnya untuk memijat jarinya. Tarik seluruh
jarinya sampai ujung kukunya. Lakukan pada setiap jari-
jarinya, dan pada kaki yang satunya.
h. Pijatan bagian atas kaki
Peganglah pergelangan kaki dengan salah satu
tangan anda. Pastikan lututnya di tekuk. Letakkan ibu
jari anda di bagian atas kakinya dekat pergelangan, dan
jari telunjuk anda di bagian bawah kakinya. Tekan
perlahan, tariklah kakinya dan lepaskan di bagian
jarinya.

 Bagian belakang tubuh bayi


1. Punggung
a. Pijat meluncur ke bawah di punggung
Taruh satu tangan secara horisontal di bagian atas
punggung bayi anda, tepat di bawah lehernya, dan pijat
menuju anda. Angkat tangan anda saat mencapai
pantatnya, tapi sebelumnya, taruh tangan anda yang lain di
posisi awal. Pijat ke bawah seperti sebelumnya. Ulangi
pijatan ini beberapa kali.
b. Memijat bahu
Taruh satu tangan di setiap sisi bahu dan pijat
sepanjang bahu menuju lengan, gunakan seluruh
permukaan tangan anda. Ulangi beberapa kali. Bayi dan
orang tua kadang memiliki pusat ketegangan yang sama,
jadi jika bahu dan leher anda cenderung tegang, lakukan
pijatan ini pada bayi anda.
c. Lingkaran kecil ke bawah di tulang belakang
Letakkan ibu jari anda samping tulang belakang
bayi anda, tepat di bawah leher. Buat gerakan melingkar
kecil dengan ibu jari sambil bergerak turun di punggung
menuju pantatnya, Yakinkan ibu jari anda di setiap sisi
tulang punggung, dan tidak di atas tulang punggungnya.
d. Menarik sisi tubuh
Taruh tangan anda secara horisontal melintang di
punggung bayi. Silangkan lengan anda dan luncurkan
tangan kanan anda ke sisi kirinya dan tangan kiri anda ke
sisi kanannya. Bawa tangan anda kembali ke posisi awal
secara simultan, tarik daging di sisi torsanya pelan menuju
tulang punggungnya dengan jari-jari anda. Buat gerakan
horisontal ibi beberapa kali, sambil gerakan tangan and ke
atas dan ke bawah punggungnya. Sehingga anda dapat
memijat pinggir sepanjang torsanya.
e. Usapan besar menyilang punggung dan bahu
Taruh tangan anda berdampingan di punggung
bayi, dengan tangan kanan dekat akepalanya. Tangan kiri
tetap di tempatnya, gerakkn tangan kanan anda ke bagian
kanan bayi anda, kemudian secara diagonal ke atas dan
melalui bahu kiri. Kemudian luncurkan tangan ke pinggul
kanannya. Kini gerakan tangan kiri menuju bagian kirinya,
kemudian secara diagonal menuju ke atas dan melewati
bahu kanannya, dan turun ke pinggul kiri. Letakkan tangan
anda di posisi awal dan mulai mengusap beberapa kali.
f. Memijat bagian dasar tulang punggung
Letakkan tepi bawah tangan di lekukan tepat di
atas pantat bayi anda, di dasar tulang punggungnya putar
searah jarum jam dan tekan lembut beberapa kali.
2. Pantat
Menggosok pantat
Letakkan bagian bawah dari setiap tangan ke dasar
setiap bagian pantat. Putarkan tangan anda secara simultan
beberapa kali, tangan kanan searah jarum jam, tangan kiri
berlawanan arah jarum jam. Gerakkan tangan anda sedikit
sekitar pantat saat tangan anda memutar.
3. Kaki
Pijat meluncur turun di kaki
Setelah anda selesai menggosok pantat, gerakkan satu
tangan turun ke kaki menuju mata kaki dalam usapan yang
tegas. Saat anda mencapai mata kaki, mulai mengusap kaki
lain menggunakan tangan anda yang lain. Satu tangan
sebaiknya selalu menyentuih bayi anda. Ulangi beberapa kali.

A. Kerangka Teori
Diagram 1
Kerangka Teori

Kenaikan berat badan Bisa di rekayasa adalah Pijat bayi sebagai


bayi : faktor lingkungan atau pengaruh lingkungan
1. Genetik daya dukung bagi yang diciptakan oleh
2. Lingkungan pertumbuhan bayi ibu untuk merangsang
pertumbuhan bayi

Sumber : Soetjiningsih, (2001) ; Iskarima Ratih, (2007).

Kenaikan berat badan bayi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu genetik
dan lingkungan. Faktor genetik tidak akan bisa dirubah dengan perlakuan
apapun karena sifatnya adalah bawaan atau carier dari orang tua atau nenek
moyangnya. Faktor yang bisa dirubah atau direkayasa adalah faktor
lingkungan/ fatkor lingkugan dalam peningkatan berat badan bayi ada
berbagai macam salah satunya adalah dengan perlakuan pijat bayi untuk
memebrikan efek relaksasi dan melancarkan peredaran darah sehingga
pertumbuhan bayi akan meningkat.

B. Kerangka Konsep
Diagram 2
Kerangka Konsep

input Proses Output

Penimbangan
bayi untuk
- Pijat Bayi Berat Badan Bayi
mengetahui
tumbuh kembang
Pada kerangka konsep di atas bahwa pijat bayi merupakan salah
satu cara dalam usaha meningkatkan berat badan bayi yang diketahui
melalui penimbangan bayi. Hasil penimbangan bayi tersebut setelah
melakukan pijat bayi adalah besarnya peningkatan berat badan bayi
setelah dilakukan pijat bayi.

B. Hipotesis
Ha : Ada hubungan pijat bayi dengan pertambahan berat badan bayi
Ho : Tidak ada hubungan pijat bayi dengan pertambahan berat badan bayi
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik, yaitu
meneliti hal yang sudah ada tanpa perlakuan sengaja untuk membangkitkan
suatu gejala atau keadaan. Metode pendekatan menggunakan cross sectional
yaitu metode pengambilan data yang dilakukan pada waktu yang bersamaan.
Tujuan metode ini diperoleh data yang lengkap dalam waktu yang relatif
cepat.34.

B. Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran
yang dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang suatu konsep
pengertian tertentu35.
Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel , yaitu variable bebas
dan variable terikat sebagai berikut :
- Variabel bebas : pijat bayi
- Variabel terikat : kenaikan berat badan bayi

C. Definisi Operasional
1. Pijat Bayi :
a. Definisi Operasional :
Kegiatan yang di lakukan responden dalam memberikan terapi
sentuhan dari tangan manusia pada bayinya dengan maksud
menghilangkan sakit pada tubuh atau yang dapat memberikan rasa
nyaman pada bayi yang dilakukan berulang – ulang
b. Metode pengukuran : wawancara
c. Alat pengukuran : Kuesioner
d. Kategori : Ambil data Januari –
Maret 2010 (3 bulan)
Aturan yang baik pijat bayi minmal 1 bulan
sekali. Jadi kategori pijat bayi pada
penelitian ini adalah
- - Tidak pernah (3 bulan tidak melakukan
pijat bayi)
- Kadang-kadang (< 2 kali dalam bulan
Januari – Maret 2010)
- Rutin/ sering (tiap bulan yaiu Januari –
Maret 2010)
e. Skala pengukuran : Ordinal
2. Kenaikan Berat badan Bayi
a. Definisi Operasional
Jumlah atau ukuran pada bayi hasil penimbangan yang dinyatakan
dalam ukuran berat (kg) dibandingkan dengan standar berat badan
bayi berdasarkan usia sebagai berikut :
o Usia 4 bulan = 5,0 - 6,0 Kg
o Usia 5 bulan = 5,5 - 6,5 Kg
o Usia 6 bulan = 6,0 - 7,0 Kg
b. Metode yang digunakan : observasi
c. Alat yang digunakan `: kuesioner, timbangan anak/
bayi
d. Kriteria pengukuran :
o Baik, bila berat kenaikan badan bayi sesuai standar
o Kurang baik, bila kenaikan berat badan bayi tidak sesuai standar
e. Skala pengukuran : Nominal

D. Populasi dan Sampel Penelitian


1. Populasi
Populasi penelitian adalah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya36.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua bayi usia 4 – 6 bulan
yang di bawa ibunya untuk ditimbang dan diperiksa kesehatannya di RB
Ida, Desa Duwet, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali, direncanakan
pada bulan April 2010 untuk mengambil data bulan Januari – Maret 2010
tentang jumlah bayi yang dipijat di RB Ida tersebut.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang
diteliti dan dianggap mewakili populasi37.
Unit sample dalam penelitian ini adalah semua bayi usia 4 – 6 bulan
yang di bawa ibunya untuk ditimbang dan diperiksa kesehatannya
Kriteria inklusi yang digunakan pada penelitian ini antara lain :
a. Semua bayi usia 4 – 6 bulan yang ditimbang dan dicatat
hasil penimbanganya
b. Penimbangan dilakukan pada bulan April 2010
c. Tidak menderita penyakit atau tidak sedang sakit
d. Ibunya bersedia dijadikan responden
Kriteria ekslusi yang digunakan pada penelitian ini antara lain :
a. Bayi usia kurang dari 4 bulan dan lebih dari 6 bulan
b. Ibu tidak bersedia bayinya untuk jadi responden

E. Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di rumah bersalin Ida Duwet, Kecamatan Andong,
Kabupaten Boyolali, direncanakan pada bulan April 2010

F. Alat dan Metode Pengumpulan Data


1. Alat pengumpulan data
Alat yang digunakan untuk pengumpulan data berupa catatan dari RB Ida
Desa Duwetm Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali tetang ibu yang
melaksanakan pijat bayi pada bulan Januari, sampai Maret 2010..

2. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah data dari buku
register kunjungan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), literature .

G. Metode Pengolahan dan Analisa Data


1. Pengolahan Data
a. Editing
Memeriksa data yang dikumpulkan baik berupa data catatan dari RB
Ida Desa Duwet, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali
b. Tabulating
Menyusun data dalam table kemudian dianalisis yaitu data
dikelompokkan dalam bentuk tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki
sesuai dengan tujuan penelitian 38
c. Scoring
Pemberian nilai atau skor terhadap kuesioner yang telah disebarkan
dari setiap point pertanyaan.
2. Analisis Data
Analisis data menggunakan Chi Squere. Rumus Chi square yaitu :

X2 =∑
k
( fo − fh ) 2
i =1 fh

Keterangan :
X2 = chi square
fo = frekuensi yang diobservasi
fh = frekuensi yang diharapkan
Untuk memudahkan dalam perhitungan dengan chi square, maka
digunakan Komputer program SPSS for window versi 16.0 Taraf
signikansi yang digunakan adalah 95 % dengan tingkat kesalahan α 0,05.
Apabila hasil perhitungan didapatkan nilai X2hitung lebih kecil dari
X2tabel dan p value > dari alpha, maka hipotesa nol (Ho) diterima dan Ha
ditolak. Interpretasinya adalah tidak ada hubungan antara pijat bayi,
dengan kenaikan berat badan bayi di Desa Duwet, Kecamatan Andong,
Kabupaten Boyolali.
Sebaliknya bila X2hitung lebih besar dari X2tabel dan p value < dari alpha,
maka hipotesa nol (Ho) ditolak dan hipotesa alternatif (Ha) diterima.
Interpretasinya adalah ada hubungan antara pijat bayi, dengan kenaikan
berat badan bayi di Desa Duwet, Kecamatan Andong, Kabupaten
Boyolali.
DAFTAR PUSTAKA
1
Roesli, U. 2004. Pedoman Pijat Bayi, Trubus Agrowida. Jakarta.
2

Rosalina, I. 2007. Fisioligi Pijat Bayi, Trikarsa Multi Media dan Johnson & Johnson Indonesia,
Bandung.
3
Roesli, U. 2004. Pedoman Pijat Bayi, Trubus Agrowida. Jakarta.
4

Soetjiningsih.2001. Tumbuh Kembang Anak, EGC, Jakarta.


5

Soetjiningsih.2001. Tumbuh Kembang Anak, EGC, Jakarta.


6

Soetjiningsih.2001. Tumbuh Kembang Anak, EGC, Jakarta.


7

Anonim. 2008. Pertumbuhan Berat Badan Bayi, www. Info- Bunda. com posting 04/13/2009 ; 12 :
43 WIB
8

Departemen Kesehatan RI. 2005. Klasifikasi Status Gizi Anak Bawah Lima Tahun ( Balita ), Jakarta.
9

Anonim. 2008. Pertumbuhan Berat Badan Bayi, www. Info- Bunda. com posting 04/13/2009 ; 12 :
43 WIB
10

Rosalina, I. 2007. Fisioligi Pijat Bayi, Trikarsa Multi Media dan Johnson & Johnson Indonesia,
Bandung.
11

Anonim. 2006. Sehatnya Dipijat, www.medicastore. com. Posting 17/06/2007 ; 05.45 WIB
12
Rosalina, I. 2007. Fisioligi Pijat Bayi, Trikarsa Multi Media dan Johnson & Johnson Indonesia,
Bandung.
13

Bainbridge, N. & Heath, A. 2007. Baby Massage ( Kekuatan Menenangkan Dari Sentuhan, Dian
Rakyat, Jakarta.
14

Rosalina, I. 2007. Fisioligi Pijat Bayi, Trikarsa Multi Media dan Johnson & Johnson Indonesia,
Bandung.
15

Rosalina, I. 2007. Fisioligi Pijat Bayi, Trikarsa Multi Media dan Johnson & Johnson Indonesia,
Bandung.
16

Rosalina, I. 2007. Fisioligi Pijat Bayi, Trikarsa Multi Media dan Johnson & Johnson Indonesia,
Bandung.
17

Rosalina, I. 2007. Fisioligi Pijat Bayi, Trikarsa Multi Media dan Johnson & Johnson Indonesia,
Bandung.
18

Bainbridge, N. & Heath, A. 2007. Baby Massage ( Kekuatan Menenangkan Dari Sentuhan, Dian
Rakyat, Jakarta.
19

Rosalina, I. 2007. Fisioligi Pijat Bayi, Trikarsa Multi Media dan Johnson & Johnson Indonesia,
Bandung.
20

Bainbridge, N. & Heath, A. 2007. Baby Massage ( Kekuatan Menenangkan Dari Sentuhan, Dian
Rakyat, Jakarta.
21

Rosalina, I. 2007. Fisioligi Pijat Bayi, Trikarsa Multi Media dan Johnson & Johnson Indonesia,
Bandung.
22

Rosalina, I. 2007. Fisioligi Pijat Bayi, Trikarsa Multi Media dan Johnson & Johnson Indonesia,
Bandung.
23

Roesli, U. 2004. Pedoman Pijat Bayi, Trubus Agrowida. Jakarta.


24

Sutcliffle, J. 2002. Baby Bonding Berikan Permulaan Yang Aman Untuk Awal Kehidupan Anak Balita,
Tatramedia Dan Restu Agung, Jakarta.
25

Soetjiningsih.1995. Tumbuh Kembang Anak, EGC, Jakarta.


26

Roesli, U. 2005. Pedoman Pijat Bayi Prematur Dan Bayi Usia 0 – 3 Tahun, Trubus Agrowida,
Jakarta.
27

Soetjiningsih.2001. Tumbuh Kembang Anak, EGC, Jakarta.


28

Roesli, U. 2004. Pedoman Pijat Bayi, Trubus Agrowida. Jakarta


29

Roesli, U. 2004. Pedoman Pijat Bayi, Trubus Agrowida. Jakarta


30

Roesli, U. 2004. Pedoman Pijat Bayi, Trubus Agrowida. Jakarta


31

Roesli, U. 2004. Pedoman Pijat Bayi, Trubus Agrowida. Jakarta


32

Roesli, U. 2005. Pedoman Pijat Bayi Prematur Dan Bayi Usia 0 – 3 Tahun, Trubus Agrowida,
Jakarta.
33

Roesli, U. 2005. Pedoman Pijat Bayi Prematur Dan Bayi Usia 0 – 3 Tahun, Trubus Agrowida,
Jakarta.
34

Arikunto S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta. Jakarta.
35

Notoadmojo, S. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.


36

Sugiono. 2002. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta. Bandung.

37
Notoadmojo, S. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.

38
Notoadmojo, S. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.

Vous aimerez peut-être aussi