Vous êtes sur la page 1sur 10

13

Jan 2009

Meningkatkan produktifitas, memperbaiki


mutu, mengakses pasar yang lebih baik untuk
pemangku kepentingan agribisnis Indonesia

Kelompok Aksi Agribisnis Petani dan Mitra


Jawa Barat Mengadakan ASKA Sama-sama
Diskusi Meja Bundar Diuntungkan
Pada tanggal 27 Januari, AMARTA Sejak kualitas biji kakao yang dijual petani
menyelenggarakan acara penting yang kepada UD Tunas Jaya meningkat secara
menjembatani senjang komunikasi signifikan, total pembelian biji kakao UD
dalam pembiayaan pertanian. Tunas Jaya meningkat 86%.
baca artikel lengkap di hal 2 baca artikel lengkap di hal 9

Kunjungi website AMARTA di www.amarta.net

Pesan dari Pimpinan AMARTA Laporan dari SUMATERA


Pembaca buletin AMARTA yang terhormat,
Penguatan Kapasitas Pelatih Petani ASKA
Dengan senang hati kami mengucapkan selamat
Semenjak AMARTA mengadakan pelatihan matahari yang berperan penting dalam
tahun baru 2009. Menurut zodiak Cina tahun
2009 adalah tahun Kerbau yang melambangkan peningkatan kapasitas lewat program proses fotosintesis, dimana semakin tinggi
kemakmuran melalui keteguhan hati dan kerja AMARTA Sulawesi Kakao Alliance (ASKA) laju fotosintesis maka buah yang dihasilkan
keras. Jika Anda dilahirkan di tahun Kerbau, Anda kepada 12 pelatih petani pada April 2007, akan semakin banyak.
beruntung karena Anda termasuk orang yang bersifat jumlah pelatih petani ASKA kemudian
tegar dan gigih.
bertambah menjadi 47 pelatih petani (tetap Selain pemangkasan, topik-topik yang
Saya menganggap AMARTA adalah contoh yang ataupun temporer) yang telah melatih mendukung produksi juga dibahas seperti
sangat baik dalam tahun Kerbau. Hasil kinerja kami lebih dari 20,500 petani kakao rakyat yang teknik-teknik perbanyakan tanaman,
selama 27 bulan telah menghasilkan kemakmuran tersebar di Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, managemen kebun bibit, pembuatan
yang lebih bagi para pemangku kepentingan kami
dan Sulawesi Tenggara. pupuk organik, serta evaluasi kebun. Pelatih
melalui kerja keras dan keuletan.
petani juga belajar teknik memfasilitasi yang
Semenjak awal kerja kami, AMARTA telah membantu Program ASKA kembali memberi penguatan baik seperti bagaimana memotivasi petani
meningkatkan teknologi atau praktek manajemen kapasitas pelatih petani lewat pelatihan untuk mengadopsi praktek-praktek yang
yang lebih baik di lahan petani seluas 31.404 hektar; yang dibuka oleh Kepala Dinas Perkebunan telah diajarkan. Hasil evaluasi pelatihan
membantu 1.557 produsen dan organisasi berbasis
kemasyarakatan; membantu 105 perusahaan Kabupaten Luwu Utara dan berlangsung menunjukan lebih dari 90% pelatih petani
agribisnis dalam berbagai rantai nilai yang dikerjakan selama empat hari, sejak 13 Januari 2009 puas dengan pelatihan yang diberikan.
kami; melatih 45.288 laki-laki dan perempuan dalam di Masamba Sulawesi Selatan. Ada 41 staf Mereka juga mengakui topik-topik yang
meningkatkan produktivitas pertanian; meningkatkan lapangan dari program ASKA dan Sustainable diberikan bermanfaat dan bisa diaplikasikan
nilai ekspor pertanian dari beberapa bantuan
Kakao Alliance (SKA) yang terlibat dalam ke petani kakao.
rantai nilai sebesar 106 persen, meningkatkan nilai
pembelian petani kecil oleh mitra pemasaran mereka pelatihan. Peningkatan produksi adalah topik
sebesar 95 persen; memperkenalkan 134 teknologi utama yang dibahas, mengingat produksi
atau praktek manajemen baru; memasang dan Sulawesi Kakao mengalami penurunan
memperkenalkan 15 cara penjagaan dan / atau selama beberapa tahun terakhir, selain itu
sistem kontrol yang akan mengancam hasil pertanian,
dan membentuk 18 kemitraan publik-swasta untuk produksi juga erat hubungannya dengan
meningkatkan kemampuan sumber daya pihak yang pendapatan. EDISI INI berfokus pada:
kami bantu. 1 Body dan Acidity, Dua Sifat Cita
Pemangkasan pemeliharaan untuk Rasa Penting dalam Kopi Arabika
Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Anda 2 Pendapatan Berkesinambungan
persiapan produksi adalah salah satu materi
semua yang telah membantu kesuksesan AMARTA
utama pelatihan karena secara umum dari Tumpangsari Karet dengan
hingga saat ini dalam “Membantu Indonesia
Berkembang”, dan saya berharap agar kesuksesan kakao Sulawesi memasuki masa panen Tanaman Lain
dan kebahagiaan mengiringi Anda di tahun 2009. raya pada bulan April sampai Oktober. 3 Sertifikasi Organik dan Fair Trade
Pemangkasan yang tepat berperan penting di Papua
dalam mengatur iklim sekitar kebun untuk 4 Empat Cerita Sukses AMARTA
menstimulasi pertumbuhan bunga dan buah
dengan cara mengatur jumlah dan sebaran Silahkan menghubungi AMARTA untuk
David J. Anderson daun. Sebaran daun dan percabangan yang hal publikasi, memperbanyak atau
Pimpinan AMARTA menggunakan artikel yang terdapat di
benar berpengaruh pada intesitas cahaya
buletin ini.

Gedung BRI II Lt. 28, Suite 2806 Jl. Jend. Sudirman No. 44-46 Jakarta Telp: 021 - 5713548 Fax: 021 - 5711388 www.amarta.net AgroCulture Januari 2009 | 1
AgroCulture
Laporan dari JAWA BARAT

Kelompok Aksi Agribisnis Jawa Barat Menyelenggarakan


Diskusi Meja Bundar tentang Pembiayaan Pertanian
merangsang diskusi. Ir Setra H, Sekretaris
Badan Perencanan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA) Jawa Barat yang menguraikan
perencanaan pembangunan Jawa Barat serta
memperkenalkan program Gerakan Multi
Agribisnis (GEMAR); Dr. Hernawan, Tim
Pengembangan Sektor Riil dan Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM) - Bank Indonesia
yang memaparkan kebijakan Bank Indonesia
1 2 dalam pengembangan sektor rill dan UMKM;
serta Prof. Bustanul Arifin dari Universitas
Lampung dan INDEF, dengan topik Masalah
Dalam upaya menjembatani senjang komunikasi susu yang didanai oleh salah satu anggota group
Pembiayaan Pertanian dan Solusinya.
antar pemangku kepentingan agribisnis di yaitu Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia - ISPI.
Jawa Barat, AMARTA bekerjasama dengan Salah satu hasil dari kegiatan ini dituangkan
Selain memberikan informasi penting bagi
Lembaga Pengabdian Masyarakat – Universitas dalam bentuk Memorandum Kebijakan (policy
pemangku kepentingan, diskusi juga membahas
Padjadjaran [LPPM-UNPAD] pada November brief) yang disampaikan kepada Direktorat
masalah stimulan pembiayaan sektor agribisnis
2009 mensponsori pembentukan Kelompok Jenderal Peternakan serta lembaga-lembaga
- yang dianggap sebagai usaha beresiko tinggi-
Aksi Agribisnis Jawa Barat - the West Java pembuat kebijakan lainnya untuk dijadikan
dengan memperhatikan norma kehati-hatian
Agribusiness Action Group (WJAAG). Anggota sebagai masukan.
yang diterapkan sektor perbankan. Diskusi juga
kelompok tidak hanya pelaku agribisnis tetapi
merekomendasikan pelatihan perencanaan
juga berasal dari lembaga pendukung seperti Pada 27 Januari, Kelompok Aksi Agribisnis Jawa
bisnis dan analisis finansial bagi petani/pelaku
pemerintah, perbankan, organisasi profesi dan Barat menyelenggarakan kegiatan penting
agribisnis dalam rangka peningkatan kapasitas
universitas (akademisi). lainnya, dalam rangka menjembatani senjang
dan aksesibilitas terhadap sumber pembiayaan
komunikasi dalam pembiayaan pertanian,
(bank dan non bank) serta pemanfaatannya.
Pada Januari 2009, kelompok ini telah yang dihadiri oleh 76 peserta.
mengadakan dua kegiatan: Pada tanggal 22
Januari, diskusi tentang kebijakan tarif impor Ada tiga nara sumber yang diundang untuk 1. Para pembicara pada acara diskusi
2. Para peserta diskusi

Laporan dari JAKARTA

Body dan Acidity, Dua Sifat Cita Rasa Penting dalam Kopi Arabika
Ketika anggota industri kopi spesial diminta Acidity adalah istilah yang digunakan untuk
untuk menggambarkan aroma sebuah kopi, menggambarkan brightness atau zest dalam
ada dua istilah yang paling sering digunakan, aroma kopi. Rasa ini seringkali digambarkan
yaitu body dan acidity. Dua sifat tersebut seperti rasa gelembung-gelembung dalam
beragam dalam setiap jenis kopi dan daerah minuman bersoda. Acidity berasal dari asam
asal. Contohnya, kopi-kopi yang berasal dari (acid) yang dihasilkan oleh pohon kopi dalam
Sumatera cenderung untuk memiliki body yang pertumbuhannya, atau saat pengolahan.
tinggi dan acidity yang rendah, sedangkan Berikut ini adalah beberapa jenis asam yang ada
kopi-kopi Afrika Timur memiliki acidity yang dalam kopi, dan masing-masing memberikan
lebih tinggi dan body yang lebih rendah. karakteristik yang berbeda pada aroma kopi.
Beberapa jenis yang terpenting adalah:
Body adalah istilah yang digunakan untuk • Citric acid - menghasilkan aroma seperti
menggambarkan “rasa dalam mulut (mouth- lemon. Kopi dari Bali terkenal karena aroma ini.
feel)” dan berasal dari minyak, senyawa minyak • Malic acid - menghasilkan aroma seperti apel
yang disebut sebagai colloids dan sedimen- hijau.
sedimen halus dalam kopi. Satu cara untuk • Lactic acid - menghasilkan aroma seperti
mengukur body adalah dengan membayangkan mentega.
sebuah ukuran bernilai 1 hingga 10, dimana air • Acetic acid - menghasilkan aroma seperti
murni mendapatkan nilai satu, susu bernilai buah. Ditemukan pada buah kopi dan
lima, dan sirup gula kental bernilai 10. Dengan dihasilkan akibat fermentasi yang terjadi
pengukuran ini, sebagian besar kopi berada pada pengolahan.
pada nilai 2 dan 3. Penentuan nilai kopi dapat • Phosporic acid - menghasilkan aroma tajam.
Seorang petani di Toraja sedang mengupas kopi, langkah dilakukan dengan cara menggesekkan kopi di Ciri-ciri dari kopi-kopi Afrika Timur.
pertama dalam proses giling basah
atas lidah ke langit-langit mulut. • Chlorogenic acid - menghasilkan aroma latar
belakang pada semua jenis kopi.

2 | AgroCulture Januari 2009 Gedung BRI II Lt. 28, Suite 2806 Jl. Jend. Sudirman No. 44-46 Jakarta Telp: 021 - 5713548 Fax: 021 - 5711388 www.amarta.net
AgroCulture
Walaupun kopi mengandung berbagai jenis asam didalamnya, kopi tidak coklat, maka aroma kopi akan rusak, karena tingginya kadar acetic acid.
seasam jenis-jenis minuman lainnya. Seperti misalnya jus buah, anggur, Hal ini terjadi ketika buah kopi tidak dikupas sesegera mungkin atau
dan kola yang jauh lebih asam (pH yang lebih rendah) daripada kopi. kulit ari kopi tidak dikeringkan dengan baik. Dalam kondisi tersebut,
kopi disebut “winey” atau “masam (sour)” dan nilainya menurun.
Ketika kopi Arabika tumbuh di dataran tinggi, kopi tersebut Karenanya biji kopi berwarna coklat dinilai sebagai kecacatan primer
mengembangkan sebuah kombinasi asam yang menghasilkan aroma ketika menilai kopi spesial. Bila dalam sampel 350 gram kopi mentah
menyenangkan dan kompleks yang memberikan kesan buah-buahan ditemukan bahkan hanya satu saja biji kopi berwarna coklat penuh,
atau bunga-bungaan. Proses pengolahan giling basah (wet hulling) kopi tersebut tidak dapat memiliki peringkat “specialty”.
yang umum digunakan oleh petani kopi Indonesia menimbulkan profil
kopi yang memiliki body yang tinggi dan acidity yang rendah. (Diadaptasi dari bahan-bahan pelatihan yang ditulis oleh Ted Lingle
dari Institut Kualitas Kopi)
Bila diantara biji-biji kopi tersebut terdapat biji fermentasi atau berwarna

Laporan dari JAKARTA

Asosiasi Kopi Spesial Indonesia


Menawarkan Pelayanan Q-Grading kepada Anggotanya
Asosiasi Kopi Spesial Indonesia (Specialty peringkat tertinggi “spesial (specialty).” Kopi
Coffee Association of Indonesia, SCAI) Arabika dengan peringkat spesial tidak boleh
sekarang memiliki sebuah pelayanan untuk memiliki satu kecacatan pun dalam sampel.
melakukan evaluasi secara tidah berpihak Persyaratan ini jauh lebih ketat daripada sistim
terhadap kualitas kopi Arabika. Pelayanan penilaian kopi Arabika yang dikeluarkan oleh
ini disebut sebagai Q-Grading dan pada saat Pemerintah Indonesia. Dalam sistim tersebut,
ini dilaksanan dengan bekerja sama dengan kopi dengan grade 1 dari hampir seluruh
Institut Kualitas Kopi (Coffee Quality Institute, wilayah diperbolehkan untuk memiliki lebih
CQI) Amerika Serikat. dari 11 kecacatan primer per 350 gram.

Untuk mendapatkan pelayanan ini, para Setelah green grading, sampel kopi kemudian
anggota dapat mengirimkan sampel kopi di sangrai menjadi yang disebut sebagai
mentah sebanyak 350 gram ke kantor sangraian untuk cupping (cupping roast).
SCAI di Jakarta. Sampel tersebut akan Tingkat sangraian ini lebih ringan daripada
diberi kode untuk kemudian dievaluasi biasanya, dan membuatnya lebih mudah
secara tidak berpihak oleh para Q-Grader untuk menilai bau dan rasa dari kualitas-
berlisensi. Setelah dilangsungkannya sebuah kualitas baik dan buruk kopi. Setelah
pelatihan yang disponsori oleh AMARTA disangrai, sampel kopi kemudian dibagi
baru-baru ini, Indonesia sekarang memiliki dan dikirimkan pada tiga Q-Grader yang
24 orang Q-Grader berlisensi yang berlokasi dipilih secara acak untuk pengujian, atau
di Takengon, Medan, Jakarta, Surabaya, “cupping.” Para Q-Grader mengevaluasi bau,
Jember, Makassar dan Papua. aroma, cita rasa, body, acidity, after-taste, digunakan untuk menggantikan biaya
keseimbangan, rasa manis, keseragaman dan administrasi dan waktu yang digunakan oleh
Langkah pertama dalam evaluasi ini adalah kebersihan kopi, menggunakan sistim yang para Q-Grader untuk mengevaluasi sampel-
penilaian biji kopi mentah (green grading), telah distandarisasi. Nilai untuk kesepuluh sampel kopi.
atau penghitungan jumlah biji kopi cacat sifat-sifat tersebut kemudian dijumlahkan
dalam sampel. Jenis kecacatan yang dihitung menjadi sebuah nilai total dengan nilai Para eksportir dapat dengan mudah
termasuk adalah biji berwarna hitam atau maksimal 100. Kopi-kopi yang memiliki membayar kembali biaya Q-Grading yang
coklat (yang busuk atau asam), dan juga nilai lebih dari 70 diklasifikasikan sebagai telah dikeluarkan dari para pembeli, karena
benda-benda asing, biji-biji belum masak, “premium,” sedangkan kopi yang memiliki semakin banyak importir-importir di AS,
dan biji pecah. Kecacatan tersebut kemudian nilai lebih dari 80 mendapatkan peringkat Eropa dan Jepang yang mencari kopi yang
dibagi menjadi jenis kecacatan primer dan yang paling diharapkan, yaitu “specialty.” melalui proses Q-Grading. Para pembeli
sekunder, tergantung dari seberapa parah tersebut bersedia membayar harga yang
pengaruhnya pada aroma kopi. Biji-biji kopi Nilai-nilai dalam laporan dari ketiga Q-Grader lebih tinggi dari harga pasar untuk kopi-
yang berwarna hitam atau coklat penuh kemudian dijumlahkan, diambil nilai rata- kopi yang mendapatkan peringkat premium
dihitung sebagai kecacatan primer, sedangkan ratanya dan dibuat menjadi satu laporan atau specialty. Untuk informasi lebih lanjut
yang berwarna hitam atau coklat sebagian tunggal yang dikirimkan kembali kepada mengenai Q-Grading, silahkan lihat website
dihitung sebagai kecacatan sekunder. pemilik kopi dalam bentuk sebuah laporan CQI (www.coffeeinstitute.org) atau hubungi
teknis (seperti gambar diatas). Laporan SCAI di info @sca-indo.org.
Dalam Q-System, kopi yang memiliki kurang ini dapat digunakan untuk meningkatkan
dari delapan kecacatan per 350 gram dinilai kualitas dan sebagai alat pemasaran bagi
sebagai “premium”, sedangkan kopi dengan para eksportir. Biaya pelayanan sukarela ini Contoh sistem penilaian kopi Arabika Indonesia
jumlah kecacatan kurang dari 5 mendapatkan sebesar Rp1,5 juta per sampel. Biaya tersebut

Gedung BRI II Lt. 28, Suite 2806 Jl. Jend. Sudirman No. 44-46 Jakarta Telp: 021 - 5713548 Fax: 021 - 5711388 www.amarta.net AgroCulture Januari 2009 | 3
AgroCulture
Laporan dari BALI

Partisipasi Penyuluh Pertanian pada Pelatihan SKA


di Kabupaten Jembrana
kelas dan juga langsung praktek lapangan juga secara aktif memberikan kontribusi
di kebun-kebun belajar yang menerapkan tambahan informasi untuk memperkaya materi
pendekatan partisipatif dengan penekanan pelatihan yang diberikan oleh AMARTA, selain
pada proses interaktif bersama para petani. juga ikut belajar teknologi-teknolgi baru dari
AMARTA, seperti pengendalian hama dan
Sebanyak delapan penyuluh pertanian dari penyakit, pemangkasan dan penanganan
Dinas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan paska-panen. AMARTA percaya bahwa
Kabupaten Jembrana telah mengikuti pelatihan partisipasi para penyuluh pertanian adalah
dari AMARTA yang diselenggarakan pada akhir sangat penting karena mereka akan dapat
tahun 2008. Sejak awal tahapan dari program melanjutkan pembinaan kepada petani setelah
pelatihan SKA, AMARTA telah melibatkan berakhirnya program AMARTA.
penyuluh pertanian lapangan dari Kabupaten
Jembrana, yaitu saat kegiatan sosialisasi program Salah satu penyuluh pertanian dari kecamatan
yang diadakan di Kantor Balai Penyuluhan Mendoyo, yaitu Dewa Made Prahmada,
Penyuluh pertanian yang hadir di Subak-abian Merta Sari Pertanian Kecamatan Mendoyo. menyambut baik kegiatan pelatihan yang
dilakukan oleh AMARTA pada subak-abian.
Saat ini AMARTA sedang menyelenggarakan Partisipasi para penyuluh pertanian membantu Dia mengharapkan agar tetap dijalin hubungan
serangkaian kegiatan pelatihan di Kabupaten untuk memotivasi para petani untuk secara kerjasama dan koordinasi di tingkat kecamatan,
Jembrana yang mencakup 40 kelompok petani aktif mengikuti pelatihan dan menerapkan khususnya dengan penyuluh pertanian
yang tersebar di dua kecamatan yaitu Pekutatan teknologi-teknologi pengembangan kakao setempat.
dan Mendoyo. Pada setiap pelatihan, transfer yang direkomendasikan oleh AMARTA. Selama
tekhnologi secara formal diberikan di dalam pelaksanaan pelatihan, para penyuluh pertanian

Laporan dari PAPUA

Sertifikasi Organik dan Fair Trade di Papua

Pihak AMARTA melalui Aliansi Pengembangan Pertanian Papua


(PADA) memberikan bantuan kepada Koperasi Baliem Arabica
membuat sistem pengontrolan internal, termasuk proses pendaftaran
petani. AMARTA telah memonitor proses pendaftaran petani
dan menganalisa cara kerja Koperasi dalam menjalankan proses
tersebut. Meskipun pihak Koperasi yang bertanggungjawab untuk
melaksanakan pendaftaran dan verifikasi, para petani tentunya
harus diberikan informasi yang jelas melalui sosialisasi mengenai
tujuan setifikasi organik dan fair trade ini. Untuk mencapai tujuan
ini Koperasi telah merencanakan jadwal pelatihan pengontrolan
internal dan sertifikasi bagi petani di tiap distrik penghasil kopi di
seluruh Lembah Baliem.

Pelatihan yang pertama mengambil tempat di unit pemrosesan desa


Para peserta berkumpul setelah kelas selesai Jagara dan dikhususkan bagi kepala kelompok tani dari tiap distrik
di 10 Distrik penghasil kopi Arabica. Harapan dari pelatihan sesi
Agar dapat menjadi bagian dari pasar kopi spesial internasional, pertama ini adalah memberikan pemahaman dasar proses sertifikasi
Koperasi Baliem Arabica berkewajiban memperoleh sertifikasi dan keuntunganya sehingga para kepala kelompok tani bisa
organik dan fair trade untuk Kopi Arabica Lembah Baliem. Ini memberikan informasi ini di distrik masing-masing dan menyiapkan
merupakan suatu konsep yang baru bukan hanya bagi Koperasi, kedatangan rombongan Koperasi dan AMARTA ke tiap distrik untuk
tapi juga bagi para petani kopi di wilayah Lembah Baliem. Sebelum pelatihan yang lebih detail. Setelah itu, selama sepuluh hari tim dari
program bantuan AMARTA mulai bergulir petani biasanya menjual Koperasi dan staff Amarta berkunjung ke tiap distrik dari sepuluh
kopinya dalam jumlah yang relatif kecil kepada pedagang lokal dan distrik penghasil kopi dan melaksanakan pelatihan atau lokakarya
tidak pernah diharuskan memperhatikan kualitas atau sertifikasi. sesuai rencana. Pelatihan terakhir dilaksanakan di Distrik Tiom pada
Tapi sekarang karena kopi ini sedang di siapkan untuk ekspor, tanggal 31 Januari, 2009. Saat ini, pengurus Koperasi dan AMARTA
pihak Koperasi dan para petani diharuskan memiliki suatu sistem sedang menganalisa ratusan formulir pendaftaran para petani untuk
pengontrolan internal yang berkelanjutan untuk mendapatkan ijin memastikan bahwa semuanya sudah lengkap sebelum organisasi
ekspor internasional. sertifikasi CERES melaksanakan inspeksi untuk menerbitkan dokumen
sertifikasi organik.

4 | AgroCulture Januari 2009 Gedung BRI II Lt. 28, Suite 2806 Jl. Jend. Sudirman No. 44-46 Jakarta Telp: 021 - 5713548 Fax: 021 - 5711388 www.amarta.net
AgroCulture
Laporan dari SUMATERA

Pendapatan yang Berkesinambungan lewat Tumpangsari Karet


dengan Tanaman lain
menengah dan jangka panjang) panen ayam potong. Penyiangan pada tanaman
6. Pencegahan degradasi lahan terung akan mempengaruhi pertumbuhan
karet, karena dengan tidak adanya gulma maka
Pemilihan tanaman tidak ada pesaing karet dalam menggunakan
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pupuk dan unsur hara tanah.
pemilihan tanaman adalah:
a. Sosial ekonomi (permintaan, pasar, modal, Kombinasi Karet, Pisang dan Nanas
pendapatan, keamanan dan pengetahuan) Sehubungan adanya beberapa varietas pisang
b. Tanah dan faktor iklim (kedalaman tanah, yang mampu tumbuh baik pada iklim yang
pH tanah, curah hujan, angin, kemiringan, sama dengan karet dan tidak ada persaingan
dan kelembaban) diantaranya, maka pisang sangat cocok sebagai
c. Faktor yang berhubungan dengan tanaman tanaman tumpang sari dengan karet. Sebagai
(distribusi akar, kanopi, toleransi terhadap tambahan, pisang membutuhkan tenaga kerja
naungan, siklus hidup dan sifat allelopati) dan modal yang minim, sedangkan pasar lokal
Tumpangsari suatu strategi dimana dua atau membutuhkannya, menjadikan pisang salah
lebih tanaman ditanam secara bersamaan Karet dan Tanaman Pangan (jagung, padi satu tanaman yang menarik, seperti halnya
pada lahan yang sama. Karet merupakan lading, kacang kedelai dan sayur-sayuran) di Deli Serdang, Sumatera Utara dimana
tanaman tahunan yang bisa ditaman dengan Bagi yang ingin menumpangsarikan karet pisang barangan menjadi salah satu komoditi
berbagai macam tanaman hortikultura untuk dengan tanaman seperti jagung, padi ladang, unggulan. Nanas bisa tumbuh dimana karet
memaksimalkan penggunaan lahan dan atau kacang tanah harus mengikuti tindakan- juga tumbuh dengan baik, selama penyiangan
menyediakan pendapatan bagi petani pada tindakan pencegahan yang disarankan. dilakukan dengan baik, sistem ini dibatasi hanya
masa karet belum berproduksi. Jika dilihat dari Tanaman-tanaman ini membutuhkan pada lahan datar atau pada area yang sedikit
siklus hidup karet, maka 20% adalah masa pengolahan tanah yang maksimal dan cocok bergelombang.
belum produksi dan ini dapat digunakan sebagai untuk lahan datar. Usaha pencegahan kerusakan
peluang untuk mendapatkan pendapatan pada akar karet selama masa pengolahan Karet tumpangsari dengan pembibitan
melalui tumpangsari. Meskipun, pembuatan tanah dan ketersediaan sinar matahari, maka karet: pembibitan batang bawah atau
teras dan kondisi tanah yang marjinal untuk perlu dibuat jarak tanam diantara karet yang tanaman payung satu
karet merupakan faktor pembatas. Beberapa memperhatikan jarak akar karet agar bisa Pilihan terakhir adalah tumpangsari karet dengan
keuntungan tumpangsari: dilakukan penanaman secara berturut-turut tiap pembibitan karet, baik berupa pembibitan
1. Meningkatkan efisiensi penggunaan dan tahunnya. batang bawah atau tanaman paying satu
produktifitas lahan dalam polibeg. Petani-petani bisa meningkatkan
2. Mengurangi resiko gagal penanaman Karet kombinasi dengan tanaman pangan/ pendapatan dari penjualan bibit karet, dan
3. Efisiensi penggunaan sumber daya alam dan sayuran dan peternakan ayam penyiangan pada pembibitan akan memberikan
input produksi (tenaga kerja, pupuk, unsur Pupuk kandang dari ternak ayam potong dapat pengaruh positif pada pertumbuhan karet.
hara tanah dan air) digunakan sebagai pupuk pada tanaman terung
4. Pengendalian gulma efektif dan karet untuk memperkaya unsur hara tanah.
5. Adanya keberlanjutan pendapatan dari Dalam jangka pendek, petani memperoleh Demoplot Pak Aprit, Bangka – tumpangsari karet
berbagai tanaman (jangka pendek, pendapatan dari penjualan buah terung, dan dengan terung dan ayam potong

Laporan dari SUMATERA

Pelatihan Jeruk Memotivasi Petani


Desa Kubu yang terletak di kecamatan Tiga bertalian dengan cara bercocok tanam jeruk hama dapat diturunkan dan menyebabkan
Panah Sumatera Utara, merupakan desa ke- dilontarkan oleh petani yang ingin belajar cara peningkatan hasil panen.
58 yang ikut dalam pelatihan jeruk AMARTA. baru untuk meningkatkan hasil panen mereka
Penduduk desa mengetahui kegiatan ini sekaligus menurunkan biaya produksi. Rambu Perangin-angin dan Model Ginting, dua
dari desa sekitarnya kemudian mengirimkan petani lansia yang ikut pelatihan selama dua hari
perwakilannya ke kantor AMARTA Kaban Jahe Salah satu teknologi yang diperkenalkan ketika ini mengatakan, ”Seluruh pelatihan ini sangat
untuk meminta pelatihan jeruk di desa mereka. pelatihan adalah perangkap lalat buah yang bermanfaat, mengajarkan teknologi baru
bisa menjerat lalat buah yang merusak buah dan mudah dilakukan sehingga kami mampu
Pada tanggal 26-27 Januari 2009, AMARTA dan menurunkan ketahanan pohon jeruk melakukannya dikebun jeruk kami sendiri.
bekerjasama dengan Masyarakat Jeruk Indonesia terhadap serangan hama dan penyakit. Banyak Terimakasih telah membagikan teknologi ini dan
(MJI) mengadakan pelatihan jeruk yang dihadiri petani menyatakan bahwa 30-60% hasil panen mengajarkan kepada kami cara meningkatkan
lebih dari 50 petani; pelatihan selama dua hari menjadi busuk karena lalat buah. Sebagai kualitas jeruk kami.”
ini disambut dengan hangat. Pertanyaan yang hasil dari penggunaan teknologi ini serangan

Gedung BRI II Lt. 28, Suite 2806 Jl. Jend. Sudirman No. 44-46 Jakarta Telp: 021 - 5713548 Fax: 021 - 5711388 www.amarta.net AgroCulture Januari 2009 | 5
AgroCulture
Cerita Sukses

Klon Unggul Lokal Meningkatkan Produksi dan Pendapatan

1 2

Pak Hasyim, 40 tahun, berasal dari rehabilitasi tanaman kakao yang berusia
“Terima kasih AMARTA,
Desa Pombakka, Kecamatan Masamba, di atas 15 tahun, sampai praktek-praktek
Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. pengendalian hama dan penyakit. Selain USAID, PT Olam dan PT
Pak Hasyim telah lama bergabung dengan pemangkasan yang sering dan teratur, Blommer. Sekarang saya
Kelompok Tani Sipatuo yang dibina oleh penggunaan pupuk yang berimbang, Pak
program AMARTA Sulawesi Kakao Alliance Hasyim juga melakukan praktek-praktek
bangga menjadi petani
(ASKA), dan belum pernah mengikuti sanitasi yang baik. Memanen dan mengubur kakao. Pendapatan keluarga
pelatihan selama empat tahun berkebun buah atau kulit buah yang sakit atau busuk kami sekarang meningkat,
kakao. Meskipun memiliki kebun kakao akibat serangan Phytophthora sp dan
seluas 2 hektar warisan orang tua, namun Conopomorpha Cramerella ke lubang- pelatihan ASKA telah
Pak Hasyim hanya merawat kebun kakao lubang sanitasi sampai membuat saluran- membawa perubahan besar
seluas 1 hektar dan ditanami sekitar 500 saluran air untuk menghindari genangan bagi keluarga kami.”
pohon kakao yang sudah disambung air dimusim hujan. Kebun Pak Hasyim juga
samping sejak tahun 2006. memiliki pohon penaung seperti Kelapa,
Durian serta beberapa jenis Lamtoro yang Pak Hasyim, petani kakao
Pak Hasyim menggunakan klon unggul ditanam secara teratur diantara pohon-
lokal Luwu Utara sebagai sumber entris pohon kakao. Pohon pelindung ini baik
utama yaitu klon M01 atau Muhtar 01 untuk menahan sinar matahari lansung
sampai M08. Secara umum kelebihan ke tanaman kakao, khususnya untuk ekspor nasional (SNI) yaitu sekitar 60
klon-klon ini adalah memiliki ukuran biji tanaman yang berusia dibawah enam biji/100 gram, sementara standar ekspor
kakao kering yang besar yaitu sekitar 1,5 bulan. Mengoptimalkan produksi kebun 110 biji/100 gram. Pak Hasyim senantiasa
sampai 2 gram atau 40 sampai 50 biji per kakao, Pak Hasyim juga menyisipkan menjual hasil kebunnya ke mitra ASKA,
buah, terus berbuah sepanjang tahun, dan bibit kakao hasil sambung pucuk diantara tempat pembelian PT Olam Indonesia di
memiliki pertumbuhan yang cukup cepat. pohon-pohon yang lama. Pak Hasyim juga Kecamatan Masamba, sejak bergabung
Menariknya, hampir setiap pohon kakao membuat pembibitan kakao yang sumber dengan Pelatihan ASKA. “Sekarang saya
Pak Hasyim diberi label berdasarkan jenis bibitnya berasal dari kebunnya sendiri, bangga menjadi petani kakao, banyak
klon yang disambung samping ataupun setelah menyeleksi buah dari pohon kakao teman-teman yang belajar dari saya. Terima
ditanam, hal ini tentu saja memudahkan yang cenderung kurang terserang penyakit kasih AMARTA, USAID, PT Olam dan PT
beliau dalam memilih sumber bibit yang dan baik produksinya. Blommer, sekarang pendapatan keluarga
baik dan mengidentifikasi ciri-ciri khusus kami meningkat, pelatihan ASKA telah
dari masing-masing klon. Selama tahun 2008, Pak Hasyim telah membawa perubahan besar bagi keluarga
menjual lebih dari satu ton biji kakao kering kami,” Pak Hasyim mengungkapkan rasa
Menurut Pak Hasyim, pelatihan ASKA dengan pendapatan lebih dari Rp22 juta, terima kasihnya.
telah menambah pengetahuan beliau padahal sebelum disambung samping
dalam mengelola kebun kakao yang produksi kebun kakaonya kurang dari 500
baik, bagaimana melakukan pembibitan kg. Selain itu, ukuran biji kakao kering dari 1. Pak Hasyim di depan pohon kakaonya
dan persiapan lahan, melakukan hasil kebunnya juga jauh di atas standar 2. Setiap pohon diberi label berdasarkan jenis klon

6 | AgroCulture Januari 2009 Gedung BRI II Lt. 28, Suite 2806 Jl. Jend. Sudirman No. 44-46 Jakarta Telp: 021 - 5713548 Fax: 021 - 5711388 www.amarta.net
AgroCulture
Cerita Sukses

Pengetahuan Baru Meningkatkan Penghasilan Petani Jeruk

Pelatihan AMARTA untuk petani jeruk di Sumatera Utara, Kabupaten Karo pada khususnya,
telah mendatangkan keuntungan bagi petani. Aman Pandia, petani yang berumur 52
tahun bertempat tinggal di Desa Seberaya, Kecamatan Tiga Panah, beserta dengan “Terimakasih USAID -
istrinya Rahate br. Sinuhaji memperoleh banyak manfaat dari pelatihan yang diadakan. AMARTA yang telah
Mereka memiliki jeruk dengan umur lebih dari 15 tahun dengan luas 7.500m2 dan jeruk
memberikan kami motivasi
umur dua tahun dengan luas 5.000m2 yang kini lebih produktif dan menguntungkan dari
sebelumnya. dan teknologi untuk
meningkatkan kebun
Sebelum ikut pelatihan AMARTA, biaya produksi tiap musim lebih besar daripada nilai
tanaman itu sendiri. Tiap tahun Pandia menyediakan Rp25 juta untuk membeli pupuk dan
jeruk kami.”
pestisida untuk menghasilkan 15 ton jeruk dengan nilai Rp2.500 per kilogramnya dengan
total Rp12,5 juta per tahunnya. Biaya produksi tersebut belum termasuk bunga yang Pak Pandia, petani jeruk
harus dibayarkan ke bank untuk pinjaman biaya produksi lahannya. Biaya produksi yang
tinggi memaksa dia untuk meninggalkan lahan jeruknya selama lebih dari satu tahun.

Namun, pelatihan dan tuntunan dati AMARTA membantu dia meningkatkan produktifitas
lahannya. “Pada mulanya, saya tidak yakin jika teknologi ini sanggup memberikan hasil Pak Pandia dan istri di depan kebun jeruk mereka
yang menjanjikan. Karena saya telah menggunakan banyak pupuk dan pestisida namun
panen jeruk saya tetap rendah. Saya tidak mengerti bagaimana pengurangan jumlah pupuk
dan pestisida dapat meningkatkan produksi jeruk saya,” ujar Pandia. Namun sekarang
dia yakin bahwa penggunaan tepat pupuk dan tepat pestisida, melalui pengurangan
jumlah pupuk dan pestisida hingga 50% bisa meningkatkan produktifitas lahannya. Biaya
produksi terakhir adalah Rp10,75 juta dan hasil panennya hampir mencapai 30 ton.

Peningkatan kualitas dari lahan jeruk Pandia telah menjadi teladan bagi petani di
sekitarnya. Tetangga Pandia mulai mempraktekkan teknologi serupa setelah melihat
kesuksesan Pandia. “Terimakasih USAID-AMARTA yang telah memberikan kami motivasi
dan teknologi untuk meningkatkan kebun jeruk kami,” ujar Pandia beserta istri.

Gedung BRI II Lt. 28, Suite 2806 Jl. Jend. Sudirman No. 44-46 Jakarta Telp: 021 - 5713548 Fax: 021 - 5711388 www.amarta.net AgroCulture Januari 2009 | 7
AgroCulture
Cerita Sukses

Dua Puluh Empat Anggota Industri Kopi Indonesia


Meraih Sertifikasi Tertinggi Dunia untuk Pengujian Kualitas

Asosiasi Kopi Spesial Indonesia (Specialty aspek evaluasi kualitas kopi, termasuk Anggota SCAI mengekspor
Coffee Association of Indonesia, SCAI), mengenai rasa, bau dan tampilan.
bersama-sama dengan Institut Kualitas Untuk menjadi Q-Grader berlisensi, para atau menyangrai lebih
Kopi (Coffee Quality Institute, CQI) peserta harus lulus dalam 22 ujian yang dari setengah kopi Arabika
Amerika Serikat, telah memperkenalkan berbeda, termasuk satu ujian tertulis. Indonesia, senilai
sebuah sistim baru yang akan dapat Rata-rata kelulusan dalam kursus ini
meningkatkan kualitas ekpor kopi diseluruh dunia adalah kurang dari Rp1,1 trilyun
Indonesia. 50%. Namun di Indonesia, seluruh dua
puluh empat orang peserta berhasil lulus ($100 juta)
Sistim ini disebut Q Coffee System. dan sekarang mereka dapat bergabung
Sistim ini dikembangkan oleh CQI dengan 518 orang Q-Grader lainnya di
dan menggunakan juru cicip kopi dunia.
terlatih khusus, yang disebut sebagai
“Q-Grader” untuk mengevaluasi mutu SCAI adalah sebuah asosiasi pelaku
kopi Arabika. Sistim in membentuk dagang, yang beranggotakan 56
satu pemahaman –dan kriteria– anggota, yang mewakili industri
yang seragam untuk menentukan kopi Arabika di Indonesia, termasuk
kualitas kopi spesialti. Sistim ini jugadiantaranya para penyedia bahan dasar,
akan membantu para eksportir dan koperasi tani, eksportir, pengecer,
penyangrai kopi untuk mencapai importir kopi dan Lembaga Penelitian
standar exporter tertentu di Amerika Kopi dan Kakao Indonesia (Indonesian
Coffee and Cocoa Research Institute,
Serikat, Jepang, dan Eropa. Sertifikasi ini
bersifat sukarela namun kopi yang telah ICCRI). Koperasi-koperasi tani anggota
SCAI beranggotakan 8.050 petani
memiliki sertifikasi Q bernilai jauh lebih
tinggi dibanding dengan kopi bermutu kopi. Anggota SCAI mengekspor atau
komersial. menyangrai lebih dari setengah kopi
Arabika Indonesia, senilai Rp1,1 trilyun
Pada tanggal 24 Januari 2009, dua puluh ($100 juta).
empat orang anggota industri kopi
spesial Indonesia telah menyelesaikan
kursus sertifikasi Q-Grader. Kursus
intensif ini merupakan yang pertama di
Para anggota yang berhasil meraih sertifikasi
Indonesia yang mencakup semua aspek- tertinggi dunia

8 | AgroCulture Januari 2009 Gedung BRI II Lt. 28, Suite 2806 Jl. Jend. Sudirman No. 44-46 Jakarta Telp: 021 - 5713548 Fax: 021 - 5711388 www.amarta.net
AgroCulture
Cerita Sukses

Petani dan Mitra ASKA Sama-sama Diuntungkan

1 2

Pak Frans Mangitung, 46 tahun, adalah pimpinan UD Tunas Jaya dalam kesehariannya
akrab disapa, Pak Ceng. Penampilan yang sederhana dan ramah pada setiap orang
merupakan ciri khas tersendiri ketika bertemu. UD Tunas Jaya adalah salah satu eksportir
lokal terbesar di Sulawesi Barat, menjadi mitra Program AMARTA Sulawesi Kakao Alliance
(ASKA) sejak Desember 2007. Kesediaan UD Tunas Jaya membeli biji kakao petani dengan
prosedur mutu yang telah disepakati dan bersedia membuka beberapa tempat pembelian
baru di wilayah program ASKA adalah alasan utama Program ASKA memilih UD Tunas
Jaya sebagai mitra. Kini UD Tunas Jaya telah memiliki 10 tempat pembelian, 9 di antaranya
tersebar di Kabupaten Polewali Mandar dan Mamuju, padahal sebelumnya UD Tunas Jaya
hanya memiliki 6 tempat pembelian. Setiap tempat pembelian dilayani oleh 5 sampai 6
karyawan yang bertugas melakukan pengujian mutu, pembayaran, dan pengemasan biji
kakao yang dibeli dari petani dan pedagang lokal.
3
Selain harga pembelian yang sangat kompetitif, sejak bergabung dengan program ASKA
UD Tunas Jaya mengembangkan beberapa strategi pemasaran untuk menarik petani
maupun pedagang lokal lainnya. Seperti menawarkan hadiah langsung dan undian “Program ASKA sangat
bagi petani yang senantiasa menjual biji kakao yang bermutu ekspor atau petani yang
baik karena bersentuhan
telah mengalami peningkatan produksi. Selain itu, Pak Ceng juga bersedia menyediakan
transportasi tambahan bagi petani yang mau menjual ke UD Tunas Jaya namun sarana langsung dengan kebutuhan
tarnsportasi di daerahnya terbatas. petani baik dalam sistem
Menurut Pak Ceng, penjualan di tahun 2008 memiliki perbedaan dibandingkan dengan
budidaya maupun dalam
tahun-tahun sebelumnya. Kondisi mutu biji kakao yang dijual petani lebih baik, misalnya memperkenalkan penjualan
di tahun 2008 kondisi biji kakao lebih kering dengan kadar air bervariasi antara 7%-10%, biji kakao dengan sistem
padahal tahun sebelumnya banyak petani yang menjual biji basah dengan kadar air
umumnya masih diatas 20%. Hal yang sama juga terjadi pada ukuran biji yang seragam mutu, banyak manfaat dan
dan sesuai dengan standar ekspor, kandungan jamur dan sampah pun mulai menurun. keuntungan tidak hanya
Selain itu, jumlah pembelian UD Tunas Jaya mengalami peningkatan sekitar 86% dimana dirasakan petani, namun juga
total pembelian di tahun 2007 adalah sekitar 7.000 ton, sementara di tahun berikutnya
sekitar 13.000 ton biji kakao kering. Menurut Pak Ceng, biasanya UD Tunas Jaya menjual mitranya.“
biji kakao ini ke eskportir besar seperti PT Cargill, PT Olam Indonesia, dan Noble Cocoa atau
PT Kakao Sulawesi Hata.
Pak Ceng, Pimpinan UD Tunas Jaya
”Program ASKA sangat baik karena bersentuhan langsung dengan kebutuhan petani baik
dalam sistem budidaya maupun dalam memperkenalkan penjualan biji kakao dengan
sistem mutu, banyak manfaat dan keuntungan tidak hanya dirasakan petani, namun juga
mitranya,” Pak Ceng menuturkan. Harapan UD Tunas Jaya, ”Dengan adanya AMARTA- 1. Mengukur kadar air pada biji kakao
2. Pak Ceng di tempat pembelian
USAID semoga kakao Sulawesi bisa bersaing di pasaran dunia baik dari sisi produksi 3. Mengukur ukuran, kandungan jamur dan sampah
maupun mutu.”

Gedung BRI II Lt. 28, Suite 2806 Jl. Jend. Sudirman No. 44-46 Jakarta Telp: 021 - 5713548 Fax: 021 - 5711388 www.amarta.net AgroCulture Januari 2009 | 9
AgroCulture

Kegiatan AMARTA Bulan Februari - Maret

16 - 17 Februari Kelompok Tani Dirgantara (CV. Bimandiri) di 12 Maret


Pelatihan petani jeruk di Kabupaten Karo, Desa Cisurupan Garut, Jawa Barat Lokakarya AKSI – Indikasi geografi dan
Sumatera Utara pemetaan area produksi kopi arabika di
4 - 5 Maret Toraja, Sulawesi Selatan
16 - 20 Februari Pelatihan petani jeruk di Kabupaten Karo,
Pelatihan teknik penyadapan karet untuk 7 Sumatera Utara 13 Maret
KT dan120 petani di Kalimantan Barat Diskusi tentang Kondisi Pasar Agribisnis Saat
5 Maret Ini di Badan Perencanaan Pembangunan
17 Februari Lokakarya RACA di Gedung Bina Graha, Daerah Jawa Barat.
Pelatihan Pemberdayaan Kelompok Tani Kantor Gubernur SumUt
Palmarosa 3 dan Cikareo di BALITSA 13 Maret dan 16 Maret
Lembang, Bandung 5 Maret Sekolah lapangan untuk petani jeruk di
Sekolah lapangan untuk petani jeruk di Kabupaten Karo, Sumatera Utara
18 Februari Kabupaten Karo, Sumatera Utara
Pelatihan petani jeruk di Kabupaten Karo, 16 - 31 Maret
Sumatera Utara 6 Maret Pelatihan mengenai Sambung Samping pada
Tindak Lanjut pelatihan wortel di Desa 40 subak-abian di Kabupaten Jembrana, Bali
19 - 20 Februari Basam, Kabupaten Karo, Sumatera Utara
Sekolah lapangan untuk petani jeruk di 17 Maret
Kabupaten Karo, Sumatera Utara 6 - 7 Maret Sekolah lapangan untuk petani jeruk di
Pelatihan petani jeruk di Kabupaten Karo, Kabupaten Karo, Sumatera Utara
20 - 21 Februari Sumatera Utara
Pelatihan petani jeruk di Kabupaten Karo, 18 Maret - 19 Maret
Sumatera Utara 9 Maret Sekolah lapangan untuk petani jeruk di
Sekolah lapangan untuk petani jeruk di Kabupaten Karo, Sumatera Utara
21 Februari Kabupaten Karo, Sumatera Utara
Tindak lanjut pelatihan wortel di Kabupaten 13 - 14 Maret
Karo, Sumatera Utara 9 - 10 Maret Pelatihan petani jeruk di Kabupaten Karo,
Pelatihan petani jeruk di Kabupaten Karo, Sumatera Utara
23 - 26 Februari Sumatera Utara
Pelatihan untuk pelatih - Sekolah lapangan Minggu ke-2 Maret
untuk petani jeruk di Kabupaten Simalungun, 10 Maret Konstruksi rumah generator dan instalasi 2
Sumatera Utara Pertemuan teknis dengan AMARKATA di generator untuk menyuplai listrik di pabrik es
Tabanan, Bali di Kokonao, Papua
26 Februari
Kelompok Aksi Agribisnis Jawa Barat di LPM 11 Maret 24 Maret
– UNPAD, Bandung, Jawa Barat Pelatihan Penanganan Segar, Pengemasan Pelatihan Pengendalian Hama Terpadu
Brokoli di KT Palmarosa di Lembang, Jawa Tanaman Strawberry dan Pembuatan
1 - 15 Maret Barat Pestisida Nabati pada KT ASGITA di Rancabali
Pelatihan mengenai peremajaan tanaman Kabupaten Bandung, Jawa Barat
kakao pada 40 subak-abian di Kabupaten 11 - 12 Maret
Jembrana, Bali Pelatihan petani jeruk di Kabupaten Karo, 24 - 25 Maret
Sumatera Utara Pelatihan Biofuels di Flores
1 - 31 Maret
Pelatihan dasar khusus rehabilitasi: Minggu ke-1 Maret 26 - 27 Maret
Pembuatan pupuk organik di Sulawesi Barat: Membuat sistem pengendalian internal untuk Tindak Lanjut pelatihan wortel di Kabupaten
Kabupaten Mamuju 60 KT fair trade dan sertifikasi organic di di Desa Karo, Sumatera Utara
Kamuu, Moanemani, Papua
1- 31 Maret 27 Maret
Pelatihan petani kakao Siklus 2 dan 3: Minggu ke-1 Maret Pelatihan Pengendalian Hama Terpadu
Pengawasan dan pengedalian hama dan Transportasi traktor John Deer dan trailer Tanaman Strawberry dan Pembuatan
penyakit untuk 480 KT di Sulawesi Tenggara untuk komunitas Aramsolki di Agimuga, Pestisida Nabati pada KT ASGITA di Rancabali
Papua Kabupaten Bandung, Jawa Barat
2 - 3 Maret
Pelatihan petani jeruk di Kabupaten Karo, 12 Maret Minggu ke-4 Maret
Sumatera Utara Sekolah lapangan untuk petani jeruk di Pelatihan untuk Pelatih (TOT) Jeruk di
Kabupaten Karo, Sumatera Utara Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara
3 Maret
Pelatihan Pengelolaan Saung Kemas di

10 | AgroCulture Januari 2009 Gedung BRI II Lt. 28, Suite 2806 Jl. Jend. Sudirman No. 44-46 Jakarta Telp: 021 - 5713548 Fax: 021 - 5711388 www.amarta.net

Vous aimerez peut-être aussi