Vous êtes sur la page 1sur 2

Sesuai dengan perkembangan zaman dan peradaban manusia yang modern ini, seni ikut

mengalami perubahan-perubahan. Perubahan-perubahan itu mengikuti keinginan-keinginan


manusia yang semakin aneh. Sebuah foto, suatu misal, bisa di ubah, didandani atau dirusak,
dengan berbagai macam teknik komputer yang canggih untuk diterbangkan ke alam imajinasi.
Gelombang ambisi yang melatarbelakangi suatu seni yang makin modern ini maka timbul
kreatifitas yang nampak serius dan tegas.

Memandang seni dan misi agama harus  tidak  membuat antisipasi atau mendikhotomi mati
permasalahan. Tapi ia bagaikan dua sisi mata uang yang sama, sejajar dan seimbang. Apabila
seseorang menyampaikan suatu ajaran agama, maka ia mentransformasikan simbol-simbol ajaran
agama ke dalam realitas. Tetapi kalau seni, transformasi simbol dari realitas ke dalam nilai-nilai
estetis dan melalui FILTER-FILTER yang ETIS.

Tugas seniman sama beratnya dengan seorang misionaris. Kalau seorang misionaris harus pandai
menginterpretasikan ajaran-ajaran agama dengan jitu dan akurat, namun seniman harus mampu
bagaimana agar karya seninya itu estetis sekaligus etis.

Dan yang penting lagi adalah dua tanggung jawab yang harus dipenuhi yakni tanggung jawab
kepada sesama manusia dan tanggung jawab kepada Sang Maha Kuasa. Bagaimana kalau tidak
demikian itu karena karya seni tak akan lebih berarti kalau tanggung jawab mengenai dimensi-
dimensi tersebut di atas tak dipenuhi.

Harus diakui dan disadari dengan penuh kejernihan hati bahwa misi-misi agama yang disatukan
dalam kesenian belum secara total diterima oleh masyarakat. Memang kurang wajar dan tepat
apabila antara seni dan tugas-tugas suci agama kita pertentangkan. Keduanya haruslah serasi,
seimbang dan selaras. Kiranya agama yang merupakan pesan-pesan Illahi itu tidak menolak
keindahan-keindahan. Tetapi kita yang bersangkutan harus memegang prinsip-prinsip yang telah
ditetapkan serta etika dalam diri harus dijaga dan ditaati.

Illustrasi : Jap Gwan Siu, ahmadnurcholish.wordpress.com, isyraq.wordpress.com,


fikriaulia03.blogspot.com

NB : Kalau tidak ada kolom komentar atau ratingnya, mohon maaf kesalahan bukan pada
pembaca, barangkali masih ada error dalam sistemnya.

Vous aimerez peut-être aussi