Vous êtes sur la page 1sur 15

TUGAS UTILITAS

“Air Dalam Industri “

DISUSUN OLEH:

Antonio Gomes 07.14.007

Jurusan Teknik Kimia


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Nasional Malang
20101
AIR DALAM INDUSTRI

Pengertian Air
Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk
kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air
menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330
juta mil³) tersedia di bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada
lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat
hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es.
Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu:
melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi
mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia.
Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air.
Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air
merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam
ketiga wujudnya tersebut. Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat
menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut
konflik. Indonesia telah memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air
sejak tahun 2004, yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber
Daya Air.
Sifat-sifat air:
Nama sistematis : air
Nama alternative : aqua, dihidrogen monoksida, Hidrogen hidroksida
Rumus molekul : H2O
Massa molar : 18.0153 g/mol
Densitas dan fase : 0.998 g/cm³ (cariran pada 20 °C) 0.92 g/cm³
(padatan)
Titik lebur : 0 °C (273.15 K) (32 °F)
Titik didih : 100 °C (373.15 K) (212 °F)
Kalor jenis : 4184 J/(kg·K) (cairan pada 20 °C.
Contoh Komposisi Air

Concentration in ppm

Mississippi
Well Water at
river at Lake Sea
moundsville
St.Louis, Eric Water
W.Va.
Mo.

Silica as SiO2 13 2.1 12 10

Iron as Fe 0.1 0.01 3.5 Trace

Manganese as Mn - 0.00 2.5 0.01

Calsium as Ca 50 38.0 113.8 400

Magnesium as Mg 14 8.3 19.3 1252

Sodium (Na) + Potassium (K) 35 11.1 - 10,561+380

Carbonate as CO3 1.2 0.0 0.0 0

Bicarbonate as HCO3 158 117 170 140

Sulfate as SO4 97 26 29.0 2,650


Concentration in ppm

Well Water
Mississippi
Lake at Sea
river at
Eric moundsville
Water
St.Louis, Mo.
W.Va.

Chloride as Cl 16 18 76 18,980

Fluoride as F - 0.1 - 1.4

Nitrate as NO3 4.6 1.8 - 1.5

Dissolved solids 326 167 700 34,450

Total hardness as CaCO3 183 130 450 6,250

Non carbonate hardness as CaCO3 53 34 280 6.125

Color 19 Clear Tan Clear

Turbidity 58 85 0 to 20 0

pH (in pH units) 7.9 7.9 6.3 7.5 - 8.4

Sifat-sifat Air
 Di sepanjang siklus hidrologi, air menyerap dan membawa berbagai
macam zat. Zat-zat ini berupa :
- padatan terlarut : dari pelarutan mineral
- gas terlarut : dari udara, penguraian senyawa organik
- padatan tersuspensi : dari erosi batuan
 Air tanah relatif lebih murni dari pada air permukaan
 Air tanah : lebih murni dan konsisten kualitasnya sehingga pengolahan
lebih mudah
 Air permukaan : mengandung lebih banyak pengotor, komposisi lebih
bervariasi terhadap waktu, namun tersedia lebih banyak
 Air laut : sangat berlimpah, namun mengandung sangat banyak mineral (±
35000 mg mineral/kg air)
PENGGUNAAN AIR DI INDUSTRI

 Air bagi suatu industri adalah bahan penunjang baik untuk kegiatan
langsung atau tak langsung.
 Penggunaan air di industri biasanya untuk mendukung beberapa sistem,
antara lain :
◦ Sistem pembangkit uap (boiler)
◦ Sistem pendingin
◦ Sistem pemroses (air proses)
◦ Sistem pemadam kebakaran
◦ Sistem air minum
 Persyaratan kualitas air yang dapat digunakan dalam industri berbeda-beda
tergantung kepada tujuan penggunaan air tersebut.
 Air yang berasal dari alam pada umumnya belum memenuhi persyaratan
yang diperlukan sehingga harus menjalani proses pengolahan lebih dahulu
Klasifikasi Pengolahan Air
 Pengolahan air dapat diklasifikasikan dalam dua golongan, antara lain :
◦ Pengolahan eksternal
◦ Pengolahan internal
 Pengolahan Eksternal
Pengolahan eksternal dilakukan di luar titik penggunaan air yang bertujuan
untuk mengurangi atau menghilangkan impurities.
Jenis-jenis proses pengolahan eksternal ini antara lain :
◦ Sedimentasi
◦ Filtrasi
◦ Pelunakan (softening)
◦ Deionisasi (Demineralization)
◦ Deaerasi
 Pengolahan Internal
Pengolahan internal adalah pengolahan yang dilakukan pada titik
penggunaan air dan bertujuan untuk menyesuaikan (conditioning) air kepada
kriteria kondisi sistem dimana air tersebut akan digunakan.
◦ Usaha untuk mencapai tujuan pengolahan internal dilakukan
dengan penambahan bahan kimia
◦ Bahan-bahan kimia akan bereaksi dengan impurities sehingga tidak
menimbulkan gangguan dalam penggunaan air tersebut.
◦ Oksigen, sebagai contoh, dapat diikat dengan menggunakan
sodium sulfit atau hydrazine.
◦ Sifat lumpur yang dapat melekat pada logam peralatan proses
dihilangkan dengan penambahan bahan-bahan organik yang
termasuk dalam golongan tanin, lignin, atau alginat.
Zat Pengotor dalam Air dan Prinsip Dasar Pengolahan
 Air menyerap zat-zat dalam perjalanan daur hidrologinya, sehingga
menyebabkan air tersebut menjadi tidak murni lagi. Zat-zat itu disebut
sebagai zat pengotor atau impurities.
 Zat pengotor dalam air pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam tiga
golongan, yaitu :
◦ Padatan tersuspensi
◦ Padatan terlarut
◦ Gas terlarut
 Padatan Tersuspensi dalam Air
◦ Padatan tersuspensi merupakan istilah yang diterapkan pada zat
heterogen yang terkandung dalam kebanyakan jenis air.
◦ Padatan tersuspensi terutama terdiri atas lumpur, humus, limbah
dan bahan buangan industri.
◦ Padatan tersuspensi menyebabkan air menjadi keruh dan bila
digunakan sebagai air umpan ketel akan menyebabkan
terbentuknya deposit, kerak dan atau busa.
◦ Padatan tersuspensi dalam air pendingin akan menimbulkan
endapan dan timbulnya korosi di bawah endapan tersebut.
◦ Kekeruhan yang berlebihan dalam air minum sangat tidak
diinginkan karena dapat menimbulkan rasa yang kurang baik.
 Padatan Terlarut
 Air adalah pelarut yang baik, sehingga dapat melarutkan zat-zat dari batu-
batuan dan tanah yang terkontak dengannya.
◦ Bahan-bahan mineral yang dapat terkandung dalam air karena
kontaknya dengan batu-batuan tersebut, antara lain : CaCO 3,
MgCO3, CaSO4, MgSO4, NaCl, Na2SO4, SiO2, dan sebagainya.
◦ Air yang akan dipakai untuk pembangkit uap atau sistem pendingin
mempunyai dua parameter penting yang merupakan akibat dari
padatan terlarut, yaitu kesadahan (hardness) dan alkalinitas
(alkalinity).
 Gas Terlarut
◦ Berbagai gas dapat larut dalam air, antara lain : CO 2, O2, N2, NH3,
NO2 dan H2S.
◦ Gas-gas yang terlarut tersebut pada umumnya tidak menimbulkan
korosi, kecuali CO2, O2 dan NH3.
◦ Karbon dioksida sesungguhnya adalah suatu asam jika bergabung
dengan air, dan dengan demikian dapat menyerang logam. Reaksi
yang terjadi adalah sebagai berikut :

Oksigen terlarut dalam air merupakan penyebab utama terjadinya


korosi pada ketel dan sistem pendingin.
Penghilangan oksigen dari air umpan ketel dapat dilakukan dengan
cara deaerasi secara fisik dan kimia.
Zat pengotor dan karakteristiknya

Komponen/ Rumus
Efek Cara pengolahan
Senyawa Kimia

Turbiditas -  Air menjadi keruh  Koagulasi

 Membentuk deposit  Pengendapan


pada pipa, alat,
ketel  Filtrasi

 Demineralisasi

Warna -  Timbul buih dalam  Koagulasi


ketel
 Filtrasi
 Menghambat proses
pengendapan pada  Klorinasi
penghilangan besi
dan hot phosphate  Adsorpsi dengan karbon aktif
softening

Kesadahan Ca dan  Membentuk kerak  Pelunakan


Mg pada sistem penukar
sebagai panas, ketel, pipa  Distilasi
CaCO3
 Menghambat daya  Pengolahan internal
cuci sabun
Komponen/ Rumus
Efek Cara pengolahan
Senyawa Kimia

Alkalinitas - H2CO3  Timbul buih dan  Pelunakan dengan


carry over, kapur dan kapur
- CO3 padatan ke soda
- OH dalam uap panas
mengakibatkan  Demineralisasi
sebagai CaCO3 karat
 Penambahan asam
 Bikarbonat dan
karbonat  Dealkilasi dengan
menghasilkan penukar ion
CO2 dalam uap  Distilasi
panas (korosif)

Asam  H2SO4  Korosif  Netralisasi dengan


mineral alkali
bebas  HCl
sebagai CaCO3

Komponen/ Rumus
Efek Cara pengolahan
Senyawa Kimia
Karbon CO2  Korosif terhadap  Aerasi
dioksida perpipaan
 Deaerasi

 Netralisasi dengan
alkali

 Filming dan
Neutralizing
Amines

pH [H+]  Perubahan pH  Penambahan asam


dipengaruhi oleh atau basa
keasaman atau kebasaan
dalam air. Air alam
biasanya pH 6-8

Sulfat SO42-  Menaikkan kandungan  Demineralisasi


padatan dalam air
 Distilasi
 Bereaksi dengan Ca
membentuk CaSO4

Klorida Cl-  Menaikkan kandungan  Demineralisasi


padatan dalam air dan
bersifat korosif  Distilasi

Komponen/ Rumus
Efek Cara pengolahan
Senyawa Kimia
Mangan Mn  Membentuk  Aerasi
deposit
 Pelunakan kapur

Minyak Sebagai oil  Membentuk kerak,  Baffle separator


atau lumpur, dan buih
chloroform dalam ketel  Stainers
extraticible
 Koagulasi dan
matter
filtrasi dengan
diatomaceous earth

Oksigen O2  Korosi  Deaerasi

 Sodium sulfit

 Hydrazine

 Zat anti korosi

Komponen/ Rumus
Efek Cara pengolahan
Senyawa Kimia
Padatan -  Menunjukkan  Pelunakan kapur
terlarut jumlah zat terlarut
 Penukar ion dengan
 Menyebabkan buih zeolit hidrogen

 Demineralisasi

 Distilasi

Padatan -  Menyebabkan  Pengendapan


tersuspensi deposit
 Koagulasi dan
filtrasi

Padatan - (padatan terlarut  (s.d.a.)


total ditambah padatan
tersuspensi)

Komponen/ Rumus
Efek Cara pengolahan
Senyawa Kimia

Hidrogen H2S  Bau telur busuk  Aerasi


sulfida
 Korosi  Klorinasi
 Penukar ion

Amoniak NH3  Korosi pada  Penukar ion dengan


tembaga dan seng zeolit hidrogen

 Klorinasi

 Deaerasi

Konduktivitas Sebagai  Semakin tinggi  Demineralisasi


micromhos, konduktivitas,
konduktansi semakin korosif  Pelunakan kapur
spesifik

Sistem Utilitas Dalam Pabrik


Ada beberapa komponen dalam sistem utilitas suatu industri antara lain:

1. Air
Air memiliki peranan yang sangat penting dalam industry . Air dapat
digunakan sebagai :

1. Air proses
2. Air pendingin
3. Produksi steam
4. Air sanitasi
2. Listrik
Listrik digunakan untuk menghasilkan tenaga untuk menjalankan alat-alat
industry.
3. Steam
Steam biasanya digunakan sebagai media pemanas.

4. Gas
Gas bias juga digunakan sebagai media pendingin .

5. Power
Power pada proses industri berasal dari air, gas, batu bara, nuklir dan lain-lain.

6. Refrigeration
Berperan sebagai pendinginan dalam suatu proses.

Vous aimerez peut-être aussi