Vous êtes sur la page 1sur 3

AKU MAU MEMINTA MAAF, GIMANA

CARANYA YA…???
Aku merasa bersalah, terpuruk kedalam suatu lubang yang entah sampai kapan
aku berada di dalamnya. Sekarang aku telah tersadar bahwa hanya teman – teman
terbaiklah yang mampu memahami, mengerti dan mau memaafkan salah, khilaf
dan kekeliruan temannya. Teman sejatilah yang mau berkorban membantu aku
kembali tegak berdiri setelah lama terpuruk… Terimakasih teman…

Hampir semua orang pernah melakukan atau mengatakan sesuatu hal yang membuat
orang lain, rekan, sahabat, saudara atau orang terkasih menjadi kecewa dan sakit hati. Itu
terjadi di mana saja, di lingkungan sekolah, keluarga, organisasi. lingkungan kerja,
termasuk di dunia bisnis. Bagaimana meredakan ketegangan akibat kekeliruan itu ?
Jawabannya, minta maaf ! Seseorang bisa terprovokasi, kecewa atau sakit hati karena
tingkah laku anda. Sebagian orang sengaja menggunakan cara – cara provokatif,
menekan, atau menyakiti perasaan demi tujuan – tujuan tertentu. Terkadang sesuatu yang
menyakitkan bisa terjadi begitu saja. Tanpa anda bermaksud menyakiti siapapun.
Akibatnya komunikasi antar pribadi terganggu. Yang tak sengaja berbuat kekeliruan akan
merasa bermasalah. Yang disakiti hatinya akan menarik diri dari relasi. Kadar
kepercayaan satu sama lain menyusut. Lebih parah lagi, bisa tumbuh dendam.
Berikutnya, konflik akan cenderung bergeser ke konflik personal. Dalam menjalankan
bisnis network marketing, tak jarang seseorang menghadapi persoalan semacam itu. Bila
anda sedang mengalaminya, apa yang akan anda lakukan ? Apakah anda akan
membiarkan relasi semakin memburuk atau putus sama sekali ? Ataukah anda akan
memperbaiki untuk mengambil manfaatnya di kemudian hari ? Memang sebagian orang
tidak gampang melihat atau mengakui adanya kesalahan. Dan memang tidak mudah
mengungkapkan permohonan maaf. Tapi bila dibiarkan saja, keadaan itu bisa makin
memperburuk berbagai bentuk hubungan lainnya. Jika anda berpandangan memohon
maaf itu baik untuk memperbaiki keadaan, dan itu bukan hal tabu bagi anda, lakukankah
kemampuan pribadi yang sangat bermanfaat dan diperlukan dalam setiap bentuk
komunikasi. Hal itu bisa dilatih dan bisa menjadi perilaku positif yang terlekat pada diri
kita. Deniss R. Tesdell, penulis dan seseorang pelatih pengembangan pribadi anggota
International Coach Federation, menyajikan sepuluh cara meminta maaf. Menurut
Tesdell, cara – cara ini bisa berhasil tergantng pada jenis masalah, bagaimana cara anda
melakukannya, siapa orang yang anda tuju, serta situansinya. Bila anda ingin sungguh –
sungguh meminta maaf, tak ada salahnya menyimak teknik Tesdell berikut :

1. Dekati Lewat Telepon . Telepon sering menjadi alat utama untuk meminta maaf yang
langsung menuju sasaran. Kadang telepon menjadi pilihan terbaik. Jika anda
menyinggung perasaan seorang teman dan dia berada di lain kota, maka permintaan maaf
yang tulus melalui telepon biasanya diterima. Pada suatu saat tertentu orang memang
tidak berminat atau tidak siap mendengar permohonan maaf. Namun, kalau ada masalah
jarak seperti itu, alasan yang anda sampaikan bisa dimengerti.

2. Surat Penjelasan . Menulis surat, baik surat cinta, surat persahabatan, atau surat yang
mengekspresikan perasaan menyesal, bisa menjadi penyampai pesan yang berdampak
besar bagi seseorang. Surat sangat efektif terutama jika anda terlalu nervous, kesulitan
menghadapi orang secara langsung, atau tinggal berjauhan dengan mereka. Sangat
bijaksana jika anda tulis konsepnya dulu. selesaikan konsep, diamkan semalam, lalu baca
lagi keesokan harinya. Pastikan surat itu benar – benar mewakili maksud dan tujuan anda.
segarnya pikiran dan emosi sering membuat kita bisa menyatakan sesuatu dengan lebih
baik. Ingatlah, apa yang sekali anda tulis itu berpeluang tetap ” hidup ‘ dalam jangka
waktu lama. Pastikan anda siap dan bisa menangani setiap konsekuensi dari isi surat
tersebut.
3. E-mail atau Voicemail . Teknologi banyak membantu dan memberi banyak pilihan
bagi aktifitas komunikasi. Jika anda sulit untuk berkomunikasi lewat telepon atau surat,
atau karena untuk beberapa alasan anda, pilihannya bisa lewat e-mail atau voicemail.
Bisa saja e-mail atau pesan voicemail itu memukul balik anda jika orang yang anda tuju
membiarkan saja pesan tersebut. Atau bahkan membiarkan orang lain mengetahui isinya.
Tapi jika anda sugguh dan tulus, baik dalam setiap kata maupun tekanan suara, anda tak
perlu terlalu takut. Jika anda pakai voicemail, sebaiknya anda membuat konsep pesan
dulu. Waktu rekam sebaliknya 30 – 60 detik. Andapun bisa menelepon ulang untuk
merampungkan pesan. Perhatikan betul tekanan nada suara anda.

4. Kirim Kartu atau Hadiah . Kirim bunga, kartu, permen, kue, buah – buahan, kalung
dan berbagai hadiah lainnya adalah cara lama mengungkapkan apologi. Kartu bisa jadi
alat yang sangat mengesankan. Kini banyak macam kartu dengan desain modern
digunakan untuk aneka keperluan. Bila pakai kartu, jangan lupa bubuhkan catatan tulisan
tangan. Sesuaikan dengan situasinya jika ingin menambahnya dengan hadiah. Kalau
menyangkut orang terkasih, berikan “sentuhan” lain. Berikan apa yang benar – benar dia
sukai. Beri dia sesuatu yang special. Sementara untuk rekan bisnis atas sahabat, hadiah
semata hanya pilihan. Mengajak mereka makan siang atau makan malam seperti lebih
mengena.

5. Bertemu Muka Langsung . Bagi sebagian orang cara seperti bisa


dianggap”mengerikan”, layaknya melihat hantu. Mereka merasa sulit jika harus melihat
berbagai macam ekspresi orang yang kecewa. Namun, jangan berhenti hanya karena
ketakutan. Hadapi mereka layaknya satu jenis”musik”yang tidak anda suka. Hilangkan
ketakutan dengan bersikap rendah hati. Kerjakan saja apa yang menurut hati dan pikiran
anda perlu dikerjakan. Orang akhirnya akan menghargai keberanian anda, bahkan diri
anda sendiri akan sangat menghargai sikap itu. Tersenyum ramah, tertawa, menjabat
tangan, memeluk, atau bermacam ekspresi keakraban dan kasih sayang lainnya akan
sangat membantu.

6. Lewat Perantara . Sebenarnya ini tidak direkomendasikan. Apalagi bila masalahnya


terlalu bersifat pribadi. Namun jika situasi tak memungkinkan, menyatakan permintaan
maaf, bisa menggunakan alternatif ini. Apalagi bila permintaan maaf itu harus segera
anda lakukan. Meski begitu, jangan berharap terlalu banyak terhadap cara ini dibanding
cara lainnya.

7. Ganti Rugi . Katakan anda secara tidak sengaja memecahkan pot bunga antik
tetangga, lalu apa yang akan anda lakukan ? Pertama, mengakui dan bertanggungjawab
atas kerusakan. Kedua, menawarkan ganti rugi barang atau apa saja yang nilainya sama
atas kerusakan tadi. Tapi, memperbaiki”kerusakan hati” atau mengganti”perasaan
kecewa” jelas lebih sulit. Untuk mengatasinya, anda bisa minta maaf sekaligus bertanya
apa yang bisa dilakukan untuk memperbaiki keadaannya. Kadang jika dibarengi dengan
tindakan konkrit, permintaan maaf bisa lebih diterima.

8. Maaf Terbuka. Untuk ini kita kadang butuh sarana publik untuk menyatakannya.
Disini permintaan maaf tidak semata kepada orang bersangkutan, tapi perlu juga
diketahui keluarga, para sahabat dan kolega bisnis. Hal ini bisa dilakukan lewat surat
kabar, billboard, pidato di acara dinner gathering atau party dll. Cara ini sering dianggap
lebih dramatik, karena memberi anda pengalaman dalam hal public exposure atau public
speaking. Jadi, persiapkan diri anda sebaik mungkin, karena ini bukan cara sederhana.

9. Tindakan Nyata . Satu teknik melakukan kebaikan secara sungguh – sungguh bagi
orang yang perlu dimintai maaf. Hubungi kolega bisnis anda supaya mereka
mengirimkan karangan bunga, souvenir, mobil baru, lukisan, perabot antik atau apa saja
yang dianggap sesuai dan berkenan. Kirimkan barang – barang itu ke tempat kerjanya
atau ke alamat rumah. Jangan lupa, berilah alasan mengapa anda melakukannya. Supaya
tidak menimbulkan kesalahpahaman baru, tegaskan permohonan maaf anda bersamanya.
Biasanya, tidakan nyata lebih terasa hasilnya dibanding kata – kata.

10. Waktu Jeda . Kadang anda merasa sudah melakukan banya cara untuk minta maaf,
namun tetap saja terasa tidak cukup membawa hasil. Bisa saja orang bersangkutan terlalu
kecewa atau memang tak berniat lagi menyambung relasi dengan anda. Jika ini terjadi,
tinggalkan masalah itu. Orang memang butuh waktu untuk bisa memberi maaf atau
bahkan sama sekali tidak mau memaafkan. Apapun alasanya ! Gunakan penilaian batin
terdalam anda. Tinggalkan masalah dan kembalilah ke kehidupan normal. Katakan dalam
batin, anda sudah mengambil tanggung jawab dan sudah melakukan yang terbaik

Vous aimerez peut-être aussi