Vous êtes sur la page 1sur 4

 

Anggur termasuk tanaman marga Vitis. Tidak semua jenis dari marga ini dapat dimakan, yang bisa
dimakan hanya dua jenis yaituVitis vinifera dan Vitis labrusca.
Tanaman anggur jenis Vitis vinifera mempunyai ciri:

 Kulit tipis, rasa manis dan segar.


 Kemampuan tumbuh dari dataran rendah hingga 300 m dari permukaan laut
 Beriklim kering.
 Termasuk jenis ini adalah Gros Colman, Probolinggo Biru dan Putih, Situbondo Kuning,
Alphonso Lavalle dan Golden Champion.

Tanaman anggur jenis Vitis labrusca mempunya ciri:

 Kulit tebal, rasa masam dan kurang segar.


 Kemampuan tumbuh dari dataran rendah hingga 900 m dpl.
 Termasuk jenis ini adalah Brilliant, Delaware, Carman, Beacon dan Isabella.

MANFAAT TANAMAN
Anggur dimanfaatkan sebagai buah segar maupun untuk diolah sebagai jadi produk lain seperti minuman
fermentasi hasil perasan anggur yang mengandung alkohol biasa disebut Wine, dikeringkan menjadi
kismis dan untuk keperluan industri selai dan jeli.
Kegiatan Pasca Panen Anggur
Umur panennya antara 105-110 hari setelah pangkas. Anggur tidak dapat matang setelah
dipanen, sehingga hendaknya tidak dipanen sebelum matang. Proses pematangan buah terutama
hanya soal meningkatnya kandungan gula dan menurunnya kandungan asam, sehingga nisbah
gula : asam merupakan indeks kematangan yang bermanfaat. Warna dan aroma buah dan
penampilan tangkai tandan buah (berubah menjadi warna jerami muda) merupakan kriteria
kematangan yang subyektif. Dua atau tiga kali pemetikan dengan selang beberapa hari biasanya
diperlukan untuk menuntaskan panen. Si pemungut memegang tangkai tandan buah dan
memotongnya dengan sebilah pisau atau gunting pada bagian yang dekat dengan titik
perlekatannya dengan batang. Sebelum menyimpan tandan buah dalam keranjang atau nampan,
si pemungut hendaknya meneliti dahulu dan membuang, buah-buah yang rusak.Cara penanganan
dan perlakuan pascapanen sangat menentukan mutu yang diterima konsumen dan juga masa
simpan atau masa pasar. Namun demikian, periode pascapanen tidak bisa terlepas dari sistem
produksi, bahkan sangat tergantung dari sistem produksi dari produk tersebut. Cara berproduksi
yang tidak baik mengakibatkan mutu panen tidak baik pula dan sistem pascapanennya hanyalah
bertujuan untuk mempertahankan mutu produk yang dipanen (kenampakan, tekstur, cita rasa,
nilai nutrisi dan keamanannya) dan memperpanjang masa simpan dan masa pasar atau dengan
kata lain peran teknologi pascapanen adalah untuk mengurangi susut sebanyak mungkin selama
periode antara panen dan konsumsi.
Berikut ialah kegiatan pasca panen buah anggur:

PENGUMPULAN
Pengumpulan anggur tidak boleh ditumpuk karena dapat merusak buah dibawahnya. Hal yang
penting bedak yang terdapat pada anggur dijaga agar tidak hilang.

PENYORTIRAN DAN PENGGOLONGAN

Penyortiran dilakukan dengan menyingkirkan buah yang rusak dan buah yang masih terlalu
muda dalam satu dompolan. Kemudian anggur digolongkan menurut ukuran dompolan dan
keseragaman besar buah.

PENYIMPANAN

Cara terbaik dalam penyimpanan adalah dengan memasukkan dalam ruang pendingin untuk
mengurangi penguapan, tetapi cara yang mudah, ringkas dan kapasitas penyimpanan besar
adalah dengan menggantung anggur untuk diangin- anginkan dalam ruang yang sejuk.
Penyimpanan adalah suatu cara untuk mempertahankan mutu hasil pertanian setelah dipanen
dalam jangka waktu tertentu sebelum dijual atau dikonsumsi. Penyimpanan yang umum
dilakukan adalah penyimpanan dengan suhu dingin, dimana suhu penyimpanan diatur di atas
suhu titik beku dan di bawah suhu ruang. Penyimpanan dingin dapat mengurangi:
a. Aktivitas respirasi dan metabolisme,

b. Proses penuaan karena adanya proses pematangan, pelunakan dan

perubahan warna serta tekstur,

c. Kehilangan air dan pelayuan,

d. Kerusakan karena aktivitas mikroba (bakteri, kapang, khamir),

e. Proses pertumbuhan yang tidak dikehendaki, misalnya pertunasan.

PENGEMASAN DAN PENGANGKUTAN

Pengemasan buah dilakukan dengan membungkus buah menggunakan kantong-kantong plastik


dan dilubangi untuk memberikan ventilasi, yaitu sebesar 1/4 - 1/8 inci untuk memugkinkan
cukup O2 dan menghindari kerusakan oleh akumulasi CO2 (Apandi, 1984).Cara menggunakan
keranjang bambu dilapisi kertas koran. cara ini kurang baik karena banyak buah yang rusak. Cara
terbaik dengan menggunakan kotak kayu yang diisi dengan serbuk gergaji sehingga kerusakan
buah dapat ditekan saat pengangkutan.

2009-11-30 17:58:14
www.jevuska.com

Vous aimerez peut-être aussi