Vous êtes sur la page 1sur 3

Data Peristiwa Ledakan Bom di Indonesia

Tahun 2000 – 2005

Tahun 2000
- Bom Kedubes Filipina di Jakarta. 1 Agustus 2000.
2 orang tewas dan 21 orang lainnya luka-luka.
- Bom Granat Kedubes Malaysia di Jakarta. 27 Agustus 2000
Tidak ada korban jiwa.
- Bom Gedung BEJ di Jakarta. 13 September 2000.
10 orang tewas, 90 orang luka-luka.
104 mobil rusak berat, 57 rusak ringan.
- Bom Malam Natal di beberapa kota di Indonesia. 24 Desember 2000.
16 orang tewas dan 96 luka-luka, serta 37 mobil rusak.

Tahun 2001
- Bom Plaza Atrium Senen di Jakarta. 23 September 2001.
6 orang cidera.b
- Bom Restaurant KFC di Makassar. 12 Oktober 2001.
Tidak ada korban.
- Bom Sekolah Australia di Jakarta. 6 November 2001.
Tidak ada korban.

Tahun 2002
- Bom Malam Tahun Baru – Granat manggis di depan RM. Ayam Bulungan di
Jakarta. 1 Januari 2002.
1 orang tewas dan 1 orang luka-luka.
- Bom Bali 2002. 12 Oktober 2002. Terjadi 3 ledakan.
202 orang korban tewas dan 300 lainnya luka-luka.
- Bom Rest. McDonald’s di Makassar. 5 Desember 2002.
3 orang tewas dan 11 luka-luka.

Tahun 2003
- Bom Komp. Mabes Polri Jakarta. 3 Februari 2003.
Tidak ada korban jiwa.
- Bom Bandara Cengkareng. 27 April 2003.
2 orang luka berat, 8 orang luka sedang dan ringan.
- Bom JW Marriott di Jakarta. 5 Agustus 2003.
11 orang tewas, 152 orang luka-luka.

Tahun 2004
- Bom Café Palopo di Sulawesi. 10 Januari 2004.
4 orang tewas.
- Bom Kedubes Australia di Jakarta. 9 September 2004.
5 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka, serta merusak beberapa
gedung; Menara Plaza 89, Menara Grasia, dan Gedung BNI.
Tahun 2005
- Bom Bali ke dua. 1 Oktober 2005 (Raja’s Bar dan Nyoman Café)
`` 22 orang tewas. 102 lainnya luka-luka.
- Bom Palu, Sulawesi Tenggara . 31 Desember 2005, sebuah pasar di sulteng.
`8 orang tewas dan 45 orang luka-luka.

Data Dinas Kebakaran DKI Per 1 Juli 2003

Penyebab Peristiwa kebakaran:


1. 175 kasus (52%) akibat hubungan arus pendek listrik.
2. 117 kasus (35%) akibat kelalaian penghuni.
3. 26 kasus (7%) akibat kompor
4. 20 Kasus (5% akibat rokok.
5. 4 Kasus (1%) akibat lampu minyak.

Gedung Tinggi di Jakarta yang pernah terbakar;


1. Sarinah Thamrin
2. Glodok Plaza
3. Sarinah Jaya (Blok M)
4. Metro Pasar Baru.
5. Gajah Mada Plaza
6. Bank Indonesia.
7. Kampus Perbanas.

Karakteristik gedung tinggi yang umumnya berbentuk vertikal:


- Jalan akses untuk keluar gedung umunya terbatas.
- Pemadaman hanya efektif dilakukan dalam gedung itu sendiri
(proteksi aktif, pasif, dan peran pengendalian penghuni)
- Peralatan dari armada Dinas Kebakaran DKI Jakarta, saat ini
hanya mampu menjangkau maksimum gedung berlantai 8.

Hambatan dalam upaya pemadaman & evakuasi kebakaran:


- Penghuni tidak memahami cara berevakuasi (Bank Indonesia)
- Kegagalan pada system proteksi seperti sprinkler dan hidran
(Pasar Tn.Abang)
- Armada Dinas Kebakaran datang terlambat (Ps Tn.Abang)
- Kesulitan akses armada dinas kebakaran seperti gapura yang
tingginya kurang dari min. 5,6 M (Perbanas)
- Tangga darurat tidak berfungsi semestinya (Ps Tn.Abang,
Ps.Senen, dan Ps.Glodok)
Trend Tindakan Perampokan:
- Pelaku menggunakan senjata api.
- Sasaran korban yang membawa dana cash.
- Sasaran perampokan pada sumber-sumber yang likuid
(Bank, ATM, dan Pegadaian)

Vous aimerez peut-être aussi