Vous êtes sur la page 1sur 17

ARSITEKTUR KOMPUTER

“Reduced Instruction Set Computing (RISC)”

Oleh Kelompok 5 :

Hamzah Eka Novia Prakasa (1008605053)


I Putu Ramaditya M (1008605054)
Galih Haryo (1008605055)
Kd Dwi Praseptia P (1008605056)
Fuad Adi Pradana (1008605057)
Putu Agung Ananta Wijaya (1008605058)
Gde Adi Pramana (1008605059)
I Wayan Agus Wirayasa (1008605060)
Elsyantri Nana S (1008605061)
Michael Senna S (1008605062)
Mathias Danang (1008605063)
Kadek Lina Handayani (1008605064)
Bintari Susilowati (1008605065)
Praditya H.R (1008605066)
Aan Masduki (1008605067)
A.A Lawa Iswara Putra (1008605068)

Program Studi Teknik Informatika

Jurusan Ilmu Komputer

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Udayana

2011
KATA PENGANTAR

Om Swastiastu,

Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi
Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunianyanya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas paper yang kami buat dengan mengambil bahan
materi yaitu “Reduced Instruction Set Computing (RISC)”

Kami menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan yang terkandung


dalam paper yang kami kerjakan ini, maka dari itu kritik dan saran yang
konstruktif dari para dosen mata kuliah Arsitektur Komputer yang berguna sangat
kami harapkan.

Semoga pikiran yang baik datang dari segala penjuru.

Om Shantih, Shantih, Shantih Om

Jimbaran, maret 2011


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I...................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang....................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah..............................................................................................5
1.3. Tujuan....................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................6
PEMBAHASAN....................................................................................................................6
2.1. Sejarah Reduced Intruction Set Computing (RISC)..................................................6
2.2. Pengertian Reduced Intruction Set Computing (RISC)............................................7
2.3. Karakteristik Reduced Intruction Set Computing (RISC).........................................8
2.3.1. Karakteristik Eksekusi Intruksi............................................................................8
2.3.1.1.Operasi...............................................................................................................9
2.3.1.2. Operand............................................................................................................9
2.3.1.3. Procedure Calls..................................................................................................9
2.3.1.4. Implikasi..........................................................................................................10
2.4. Karakteristik Arsitektur.........................................................................................10
2.4.1. Ciri – ciri Reduced Intruction Set Computing (RISC)...........................................11
2.5.Kinerja Reduced Intruction Set Computing (RISC)..................................................12
2.6.Kelemahan dan Keunggulan Reduced Intruction Set Computing (RISC).................12
2.7. Prosessor yang Menggunakan Sistem Reduced Intruction Set Computing (RISC). 14
2.7.1. PowerPC dibangun dengan arsitektur RISC........................................................14
BAB 3................................................................................................................................16
KESIMPULAN....................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................17
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sejak perkembangan komputer penyimpanan program pada sekitar 1950-an,


telah terjadi sejumlah inovasi penting dalam bidang organisasi dan arsitektur
komputer. Walaupun tidak memuat seluruh inovasi tersebut, berikut ini akan
diuraikan beberapa kemajuan yang besar dalam bidang komputer sejak
kelahirannya diantaranya :

a. Family Concept : diperkenalkan oleh IBM dengan system/360-nya pada


1964, dan kemudian diikuti oleh DEC dengan PDP-8-nya. Konsep
keluarga (Family Concept) melepaskan arsitektur mesin dari
implementasinya. Sejumlah komputer yang yang karakteristik kinerja
dan harganya berlainan dengan arsitektur yang sama telah ditawarkan
kepada pengguna. Perbedaan harga dan kinerja terjadi karena adanya
perbedaan implementasi dari arsitektur yang sama.
b. Microprogrammed Control Unit : Dibuat oleh Wilkes pada 1951, dan
pertama kali diluncurkan oleh IBM pada S/360 pada 1964.
Pemrograman mikro mempermudah pekerjaan perencanaan dan
implementasi unit control dan mempermudah konsep keluarga.
c. Cache Memmory : Pertama kali diperkenalkan secara komersial pada
mesin IBM S/360 model 85 pada 1968. Penambahan model ini kedalam
hirarki memory telah berhasil meningkatkan kinerja secara dramatis.
d. Pipelining : Suatu cara untuk menerapkan paralelisme kedalam sifat
sekuansial penting bagi program instruksi mesin. Reduced Intruction
Set Computing (RISC)Contoh – contohnya adalan pengolahan
pipelining dan vector.
e. Multiple Processor : kategori ini mencakup sejumlah organisasi dan
tujuan.

Dan salah satu bentuk evolusi komputer yang dirasakan adalah evolusi
bahasa pemrograman. Dengan semakin murahnya harga perangkat keras, harga
perangkat lunak relatif telah mengalami peningkatan. Pada waktu yang
bersamaan, kurangnya pemrogram telah mengakibatkan harga perangkat lunak
semakin mahal. Akibaynya, biaya terbesar dalam siklus kehidupan sistem
dihabiskan untuk keperluan perangkat lunak, bukannya perangkat keras. Sebagai
tambahan terhadap biaya dan ketidaknyamanan tersebut, terhadap elemen
ketidakreabilitasan, adalah suatu hal yang umum bagi pemrogram, baik system
maupun aplikasi, untuk terus mengandung bug – bug baru setelah dioperasikan
beberapa lama.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang kami akan bahas pada bab pembahasan sebagai
berikut :

a. Bagaimanakah sejarah dari Reduced Instruction Set Computing (RISC)


b. Apakah pengertian Reduced Instruction Set Computing (RISC)
c. Bagaimanakah karakteristik dari Reduced Instruction Set Computing
(RISC)
d. Bagaimanakah kinerja dari Reduced Instruction Set Computing (RISC)
e. Apakah kelemahan dan keunggulan Reduced Instruction Set Computing
(RISC)
f. Bagaimanakah desain system dari Reduced Instruction Set Computing
(RISC)

1.3. Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan paper adalah sebagai
berikut :

a. Untuk mengetahui bagaimana sejarah dari Reduced Instruction Set


Computing (RISC)
b. Untuk mengetahui apakah pengertian dari Reduced Instruction Set
Computing (RISC)
c. Untuk mengetahui karakteristik dari Reduced Instruction Set
Computing (RISC)
d. Untuk mengetahui apa sajakah kelemahan dan keunggulan dari
Reduced Instruction Set Computing (RISC)
e. Untuk mengetahui bagaimana desain dari sebuah Reduced Instruction
Set Computing (RISC)
f. Untuk mengetahui bagaimanakah kelemahan dan keunggulan Reduced
Instruction Set Computing (RISC)
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Reduced Intruction Set Computing (RISC)

Reduced Instruction Set Computing (RISC) atau "Komputasi set instruksi


yang disederhanakan" pertama kali digagas oleh John Cocke, peneliti dari IBM di
Yorktown, New York pada tahun 1974 saat ia membuktikan bahwa sekitar 20%
instruksi pada sebuah prosesor ternyata menangani sekitar 80% dari keseluruhan
kerjanya. Komputer pertama yang menggunakan konsep RISC ini adalah IBM
PC/XT pada era 1980-an. Istilah RISC sendiri pertama kali dipopulerkan oleh
David Patterson, pengajar pada University of California di Berkely. RISC
bertujuan untuk meningkatkan kecepatan proses dengan cara menaikkan frekuensi
clock CPU. Tetapi kemudian disadari ada cara lain yang jauh lebih baik yaitu
dengan teknik pipelining dan parallelism. Berangkat dari pemikiran tersebut, IBM
kemudian merancang arsitektur RISC generasi kedua yang disebut POWER
(Performance Optimization With Enhanced RISC- didefinisikan berdasarkan hasil
kerja John Cocke dan lainnya di Yorktown Research). Daripada sekedar
meningkatkan clock rate, POWER lebih menitik beratkan perancangan set
instruksi yang secara penuh memanfaatkan pipelining dan parallelism. Arsitektur
POWER merupakan rancangan superscalar, yaitu dapat melaksanakan banyak
perintah dalam satu clock cycle. Hal ini dimungkinkan karena instruksi – instruksi
dasar semacam branch prosessing, integer, instruction execution dan floating
point instruction execution dikerjakan secara bersamaan (overlap). Server dengan
arsitektur RISC generasi pertama disebut dengan RS/6000 (RISC System 6000)
pada generasi yang ke lima telah berganti nama menjadi pSeries POWER5. Arti
huruf “p” pada pSeries adalah performance yang menandakan bahwa mesin ini
ditujukan untuk kebutuhan performance yang lebih baik.

Pseries mengalami beberapa perubahan. Bermula dari penyebutan RISC


6000, RS/6000 (RS = RISC System) hingga pSeries saat ini. RISC sendiri adalah
nama sebuah model IC (integrated Circuit) yang didalamnya terdapat fasilitas
yang biasa ditemukan didalam komputer modern, seperti clock, memory, AD/DA
dll. RISC adalah kepanjangan dari Reduced Instruction Set Computing, yang
berarti komputer dengan pengurangan instruksi. Mengapa demikian? Karena
menurut riset, setiap karakter huruf dari command computer yang kita ketik dan
instruksi yang dikenal oleh komputer, apabila dikurangi, akan meningkatkan
kecepatan prosesnya pada saat dieksekusi. Oleh sebab itu tidak seperti operating
system windows yang mengenal sekitar 300 instruksi, di pseries hanya sekitar 128
instruksi. Contoh instruksi copy di windows, di UNIX hanya mengenal cp,
remove di windows akan menjadi rm di UNIX dst.

2.2. Pengertian Reduced Intruction Set Computing (RISC)

RISC, yang jika diterjemahkan berarti "Komputasi Kumpulan Instruksi yang


Disederhanakan", merupakan sebuah arsitektur komputer atau arsitektur
komputasi modern dengan instruksi-instruksi dan jenis eksekusi yang paling
sederhana. Arsitektur ini digunakan pada komputer dengan kinerja tinggi, seperti
komputer vektor. Selain digunakan dalam komputer vektor, desain ini juga
diimplementasikan pada prosesor komputer lain, seperti pada beberapa
mikroprosesor Intel 960, Itanium (IA64) dari Intel Corporation,  Alpha AXP  dari
DEC, R4x00 dari MIPS Corporation, PowerPC dan Arsitektur
POWER dari International Business Machine. Selain itu, RISC juga umum
dipakai pada Advanced RISC Machine (ARM) dan StrongARM (termasuk di
antaranya adalah Intel XScale), SPARC dan UltraSPARC dari Sun Microsystems,
serta PA-RISC dari Hewlett-Packard.

Walaupun sistem RISC telah ditentukan dan dirancang dengan berbagai cara
berdasarkan komunitasnya, elemen penting yang digunakan sebagian rancangan
umumnya adalah sebagai berikut :

a. Set instruksi yang terbatas dan sederhana


b. Register general purpose berjumlah banyak atau penggunaaan
teknologi kompiler untuk mengoptimalklan penggunaan register.
c. Penekanan pada pengoptimalan pipeline instruksi.

Sebuah RISC (komputer set instruksi berkurang) adalah mikroprosesor yang


dirancang untuk melakukan sejumlah kecil jenis instruksi komputer sehingga
dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi (melakukan lebih juta instruksi
per detik, atau jutaan instruksi per detik). Karena setiap jenis instruksi yang
komputer harus melakukan membutuhkan tambahan transistor dan sirkuit, daftar
yang lebih besar atau set instruksi komputer cenderung membuat mikroprosesor
yang lebih rumit dan lambat dalam operasi.

John Cocke IBM Research di Yorktown, New York, berasal dari konsep
RISC pada tahun 1974 dengan membuktikan bahwa sekitar 20% dari instruksi di
komputer melakukan 80% dari pekerjaan. Komputer pertama mendapatkan
keuntungan dari penemuan ini adalah IBM PC / XT pada tahun 1980. Kemudian,
IBM System/6000 RISC, memanfaatkan ide. Istilah itu sendiri (RISC) dikreditkan
untuk David Patterson, seorang guru di University of California di Berkeley.
Konsep ini digunakan di mikroprosesor Sun Microsystems SPARC dan
menyebabkan berdirinya apa yang sekarang MIPS Technologies, bagian dari
Silicon Graphics. DEC Alpha microchip juga menggunakan teknologi RISC.

Konsep RISC telah membuat desain yang lebih sederhana dari


mikroprosesor. Di antara pertimbangan desain seberapa baik sebuah instruksi
dapat dipetakan dengan kecepatan clock dari mikroprosesor (idealnya, instruksi
dapat dilakukan dalam satu siklus clock); bagaimana "sederhana" arsitektur
diperlukan, dan berapa banyak pekerjaan yang dapat dilakukan oleh microchip
sendiri tanpa menggunakan bantuan software.

2.3. Karakteristik Reduced Intruction Set Computing (RISC)

a. Set instruksi sederhana. Pada mesin RISC, set instruksi berisi


sederhana, petunjuk dasar, dari mana petunjuk lebih kompleks dapat
disusun.
b. Sama panjang instruksi. Setiap instruksi yang sama panjang, sehingga
bisa diambil dalam satu operasi.
c. Satu mesin-siklus instruksi. Lengkap dalam satu siklus mesin, yang
memungkinkan prosesor untuk menangani beberapa petunjuk pada saat
yang sama Paling petunjuk. Pipelining Ini adalah teknik utama yang
digunakan untuk mempercepat mesin RISC.

2.3.1. Karakteristik Eksekusi Intruksi

Salah satu evolusi komputer yang besar adalah evolusi


bahasa pemprograman. Bahasa pemprograman memungkinkan
programmer dapat mengekspresikan algoritma lebih singkat, lebih
memperhatikan rincian, dan mendukung penggunaan pemprograman
terstruktur, tetapi ternyata muncul masalah lain yaitu semantic gap,
yaitu perbedaan antara operasi-operasi yang disediakan oleh HLL
dengan yang disediakan oleh arsitektur komputer, ini ditandai
dengan ketidak efisienan eksekusi, program mesin yang berukuran besar,
dan kompleksitas kompiler. Untuk mengurangi kesenjangan ini para
perancang menjawabnya dengan arsitektur. Fitur-fiturnya meliputi set-
set instruksi yang banyak, lusinan mode pengalamatan, dan
statemen –statemen HLL yang diimplementasikan pada perangkat
keras. Set-set instruksi yang kompleks tersebut dimaksudkan untuk :

a. Memudahkan pekerjaan kompiler


b. Meningkatkan efisiensi eksekusi, karena operasi yang
kompleks dapat diimplementasikan didalam mikrokode.
c. Memberikan dukungan bagi HLL yang lebih kompleks dan
canggih.

Oleh karena itu untuk memahami RISC perlu


memperhatikan karakteristik eksekusi instruksi. Adapun aspek-aspek
komputasinya adalah operasi-operasi yang dilakukan, operand-operand
yang digunakan dan pengurutan eksekusi

2.3.1.1. Operasi

Beberapa penelitian telah menganalisis tingkah laku program HLL (High


Level Language). Assignment Statement sangat menonjol yang menyatakan
bahwa perpindahan sederhana merupakan satu hal yang penting. Hasil penelitian
ini merupakan hal yang penting bagi perancang set instruksi mesin
yang mengindikasikan jenis instruksi mana yang sering terjadi karena harus
didukung optimal.

2.3.1.2. Operand

Penelitian Paterson telah memperhatikan [PATT82a] frekuensi dinamik


terjadinya kelas-kelas variabel. Hasil yang konsisten diantara program pascal dan
C menunjukkan mayoritas referensi menunjuk ke variable scalar. Penelitian ini
telah menguji tingkah laku dinamik program HLL yang tidak tergantung pada
arsitektur tertentu. Penelitian [LUND77] menguji instruksi DEC-10 dan secara
dinamik menemukan setiap instruksi rata-rata mereferensi 0,5 operand
dalam memori dan rata-rata mereferensi 1,4 register. Tentu saja angka ini
tergantung pada arsitektur dan kompiler namun sudah cukup
menjelaskan frekuensi pengaksesan operand sehingga menyatakan pentingnya
sebuah arsitektur.

2.3.1.3. Procedure Calls

Dalam HLL procedure call dan return merupakan aspek penting karena
merupakan operasi yang membutuhkan banyak waktu dalam program
yang dikompalasi sehingga banyak berguna untuk memperhatikan cara
implementasi operasi ini secara efisien. Adapun aspeknya yang penting
adalah jumlah parameter dan variabel yang berkaitan dengan prosedur
dan kedalaman pensarangan (nesting).
2.3.1.4. Implikasi

Secara umum penelitian menyatakan terdapat tiga buah elemen yang


menentukan karakter arsitektur RISC :

a. Penggunaan register dalam jumlah besar yang ditunjukan untuk


mengotimalkan pereferensian operand.
b. Diperlukan perhatian bagi perancangan pipelaine instruksi karena
tingginya proporsi instruksi pencabangan bersyarat dan procedure call,
pipeline instruksi yang bersifat langsung dan ringkas menjadi tidak
efisien
c. Terdapat set instruksi yang disederhanakan

2.4. Karakteristik Arsitektur

Arsitektur RISC memiliki beberapa karakteristik diantaranya :


a. Siklus mesin ditentukan oleh waktu yang digunakan untuk mengambil dua
buah operand dari register, melakukan operasi ALU, dan menyimpan
hasil operasinya kedalam register, dengan demikian instruksi mesin
RISC tidak boleh lebih kompleks dan harus dapat mengeksekusi secepat
mikroinstruksi pada mesin-mesin CISC. Dengan menggunakan
instruksi sederhana atau instruksi satu siklus hanya dibutuhkan satu
mikrokode atau tidak sama sekali, instruksi mesin dapat dihardwired.
Instruksi seperti itu akan dieksekusi lebih cepat dibanding yang sejenis
pada yang lain karena tidak perlu mengakses penyimapanan kontrol
mikroprogram saat eksekusi instruksi berlangsung.
b. Operasi berbentuk dari register-ke register yang hanya terdiri dari
operasi load dan store yang mengakses memori . Fitur rancangan
ini menyederhanakan set instruksi sehingga menyederhanakan pula unit
control. Keuntungan lainnya memungkinkan optimasi pemakaian
register sehingga operand yang sering diakses akan tetap ada di
penyimpan berkecepatan tinggi. Penekanan pada operasi register ke
register merupakan hal yang unik bagi perancangan RISC.
c. Penggunaan mode pengalamatan sederhana, hampir sama dengan instruksi
menggunakan pengalamatan register,. Beberapa mode tambahan
seperti pergeseran dan pe-relatif dapat dimasukkan selain itu
banyak mode kompleks dapat disintesis pada perangkat lunak dibanding
yang sederhana, selain dapat menyederhanakan sel instruksi dan unit
kontrol.
d. Penggunaan format-format instruksi sederhana, panjang instruksinya
tetap dan disesuaikan dengan panjang word. Fitur ini memiliki beberapa
kelebihan karena dengan menggunakan field yang tetap
pendekodean opcode dan pengaksesan operand register dapat dilakukan
secara bersama-sama

2.4.1. Ciri – ciri Reduced Intruction Set Computing (RISC)

a. Instruksi berukuran tunggal


b. Ukuran yang umum adalah 4 byte
c. Jumlah pengalamatan data sedikit, biasanya kurang dari 5 buah.
d. Tidak terdapat pengalamatan tak langsung yang
mengharuskan melakukan sebuah akses memori agar
memperoleh alamat operand lainnya dalam memori
e. Tidak terdapat operasi yang menggabungkan operasi
load/store dengan operasi aritmatika, seperti penambahan ke
memori dan penambahan dari memori
f. Tidak terdapat lebih dari satu operand beralamat memori per
instruksi 7. Tidak mendukung perataan sembarang bagi data
untuk operasi load/ store
g. Jumlah maksimum pemakaian memori manajemen bagi suatu
alamat data adalah sebuah instruksi
h. Jumlah bit bagi integer register spesifier sama dengan
5 atau lebih, artinya sedikitnya 32 buah register integer dapat
direferensikan sekaligus secara eksplisit
i. Jumlah bit floating point register spesifier sama dengan 4
atau lebih, artinya sedikitnya 16 register floating point
dapat direferensikan sekaligus secara eksplisit.

Beberapa prosesor implementasi dari arsiteketur RISC


adalah AMD 29000, MIPS R2000, SPARC, MC 88000, HP
PA, IBM RT/TC, IBM RS/6000, intel i860, Motorola 88000
(keluarga Motorola), PowerPC G5.
2.5. Kinerja Reduced Intruction Set Computing (RISC)

Pada desain chip mikroprosesor jenis ini, pemroses diharapkan dapat


melaksanakan perintah-perintah yang dijalankannya secara cepat dan efisien
melalui penyediaan himpunan instruksi yang jumlahnya relatif sedikit, dengan
mengambil perintah-perintah yang sangat sederhana, akibatnya arsitektur RISC
membatasi jumlah instruksinya yang dipasang ke dalam mikroprosesor tetapi
mengoptimasi setiap instruksi sehingga dapat dilaksanakan dengan cepat.

Dengan demikian instruksi yang sederhana dapat dilaksanakan lebih cepat apabila
dibandingkan dengan mikroprosesor yang dirancang untuk menangan susunan
instruksi yang lebih luas.

Dengan demikian chip RISC hanya dapat memproses instruksi dalam jumlah
terbatas, tetapi instruksi ini dioptimalkan sehingga cepat dieksekusi. Meski
demikian, bila harus menangani tugas yang kompleks, instruksi harus dibagi
menjadi banyak kode mesin, terutama sebelum chip RISC dapat menanganinya.
Karena keterbatasan jumlah instruksi yang ada padanya, apabila terjadi kesalahan
dalam pemrosesan akan memudahkan dalam melacak kesalahan tersebut.

2.6. Kelemahan dan Keunggulan Reduced Intruction Set Computing


(RISC)

a. Beberapa keunggulan RISC dan perbaikan desain istimewa adalah:


 Sebuah mikroprosesor baru yang dapat dikembangkan dan diuji
lebih cepat jika salah satu tujuannya adalah untuk menjadikan
processor tersebut lebih baik.
 Sistem operasi dan aplikasi programmer yang menggunakan
instruksi mikroprosesor akan lebih mudah untuk mengembangkan
kode dengan set instruksi yang lebih kecil.
 Kesederhanaan RISC memungkinkan lebih banyak kebebasan untuk
memilih bagaimana menggunakan ruang pada mikroprosesor.
 Tingkat yang lebih tinggi kompiler bahasa menghasilkan kode yang
lebih efisien daripada sebelumnya karena mereka selalu cenderung
menggunakan set instruksi yang lebih kecil dapat ditemukan di
komputer RISC.
 Implementasi prosesor dengan desain set instruksi yang
disederhanakan menyediakan beberapa keunggulan dibandingkan
dengan menerapkan desain CISC sebanding:
o Kecepatan. Karena set instruksi yang disederhanakan
memungkinkan untuk, desain prosesor superscalar RISC
pipelined sering mencapai 2 sampai 4 kali kinerja prosesor CISC
menggunakan teknologi semikonduktor sebanding dan tarif jam
yang sama.
o Simpler hardware. Karena set instruksi prosesor RISC sangat
sederhana, menggunakan banyak ruang kurang chip, fungsi
tambahan, seperti unit manajemen memori atau unit aritmatika
floating point, juga dapat ditempatkan pada chip yang sama.
Chip yang lebih kecil memungkinkan produsen semconductor
untuk menempatkan bagian yang lebih pada wafer silikon
tunggal, yang dapat menurunkan biaya per-chip secara dramatis.
o Shorter desain siklus. Karena RISC prosesor lebih sederhana
daripada prosesor CISC yang sesuai, mereka dapat dirancang
lebih cepat, dan dapat mengambil keuntungan dari
perkembangan teknologi lainnya lebih cepat dari CISC desain
yang sesuai, menyebabkan lompatan besar dalam kinerja antar
generasi.
 Saat ini, hanya Intel x86 satu-satunya chip yang bertahan
menggunakan arsitektur CISC. Hal ini terkait dengan adanya
kemajuan teknologi komputer pada sektor lain. Harga RAM turun
secara drastis. Pada tahun 1977, DRAM ukuran 1MB berharga
%5,000, sedangkan pada tahun 1994 harganya menjadi sekitar $6.
Teknologi kompailer juga semakin canggih, dengan demikian RISC
yang menggunakan RAM dan perkembangan perangkat lunak
menjadi semakin banyak ditemukan.

b. Beberapa kelemahan RISC :


 Prosesor dapat diperlambat oleh pilihan yang buruk instruksi. Karena
setiap instruksi mengambil beberapa jumlah waktu untuk
menyimpan hasilnya, dan beberapa instruksi sedang ditangani pada
saat yang sama, kemudian instruksi mungkin harus menunggu hasil
instruksi sebelumnya yang akan disimpan. Namun, penataan
sederhana instruksi dalam program (disebut Instruksi scheduling)
dapat menghapus keterbatasan ini kinerja dari program-program
RISC.
 Salah satu optimasi umum melibatkan "penghapusan subexpression
umum." Sebuah kompiler yang menemukan perintah:
B = 10 * (A / 3);
C = (A / 3) / 4;
Mungkin menghitung (A / 3) pertama, masukkan hasil yang menjadi
variable sementara, dan kemudian menggunakan variabel sementara
dalam perhitungan nanti.
 Optimasi lain melibatkan "membuka gulungan loop." Alih-alih
melaksanakan urutan instruksi di dalam loop, compiler dapat
mereplikasi petunjuk beberapa kali. Hal ini menghilangkan overhead
perhitungan dan pengujian variabel kontrol loop.
 Compiler juga melakukan fungsi inlining, di mana panggilan ke
subrutin kecil diganti dengan kode dari subroutine itu sendiri. Hal ini
akan menyingkirkan overhead panggilan / urutan kembali.
 Transisi dari strategi desain CISC untuk strategi desain RISC tidak
tanpa masalah. Insinyur Perangkat Lunak harus menyadari isu-isu
kunci yang muncul ketika memindahkan kode dari prosesor CISC ke
prosesor RISC.

2.7. Prosessor yang Menggunakan Sistem Reduced Intruction Set


Computing (RISC)

2.7.1. PowerPC dibangun dengan arsitektur RISC

Proyek mini komputer 801 di IBM pada tahun 1975 mengawali


banyak konsep arsitektur yang digunakan dalam sistem RISC. 801
bersama dengan prosessor RISC I Berkeley, meluncurkan gerakan
RISC, namun 801 hanya merupakan prototipe yang ditujukan untuk
mengenalkan konsep disain. Keberhasilan memperkenalkan 801
menyebabkan IBM membangun produk workstation RISC komersial
yaitu PC RT pada tahun 1986, dengan mengadaptasi konsep
arsitektural 801 kedalam kinerja yang sebanding atau yanglebih baik.
IBM RISC System/6000 merupakan mesin RISC superscalar1 yang
dipasarkan sebagai workstation berunjuk kerja tinggi, tidak lama kemudian
IBM mengkaitkan mesin ini sebagai arsitektur POWER. IBM kemudian
menjalin kerjasama dengan Motorola, pembuat mikroprosessor seri
6800, dan Apple, yang menggunakan keping Motorola dalam
komputer Macintoshnya dan hasilnya adalah seri mesin yang
mengimplementasikan arsitektur PowerPC yang diturunkan dari
arsitektur POWER dan merupakan sistem RISC superscalar. Sejauh ini
diperkenalkan empat anggota kelompok PowerPC yaitu :

a. 601,merupakan mesin 32-bit yang ditujukan untuk


membawa arsitektur PowerPC kepasar secepat mungkin.
b. 603, merupakan mesin 32-bit yang ditujukan bagi low-
end desktop dan komputer portable dengan implementasi
yang lebih efesien.
c. 604, merupakan mesin 32-bit yang ditujukan bagi low-end
server dan desktop, dengan menggunakan teknik rancangan
superscalar lanjutan guna mendapatkan kinerja yang lebih
baik.
d. 620, ditujukan bagi high-end server, sekaligus merupakan
kelompok PowerPC pertama yang mengimplementasikan
arsitektur 64 bit penuh, termasuk regiater 64-bit dan
lintasan data.
BAB 3

KESIMPULAN

1. Arsitektur PowerPC merupakan pengembangan IBM 801, RT PC, dan


RS/600 (dikenal juga dengan implementasi arsitektur POWER).
2. Implementasi pertama arsitektur power PC yaitu 601 memiliki rancangan
yang sangat mirip dengan rancangan RS 6000, model PowerPC berikutnya
mempunyai konsep superscalar.
3. Kelebihan arsitektur RISC yang berkaitan dengan kinerja dapat ditunjukan
dengan sejumlah “Sircumstansial Evidence”.
a. Optimasi kompiler yang lebih efektif dan dapat dikembangkan
b. Sebagian besar instruksi yang dihasilkan oleh kompiler relatif sederhana.
c. Berkaitan dengan penggunaan pipelining instruksi yang diterapkan
secara lebih efektif terhadap RISC.
d. Program-program RISC harus lebih responsife terhadap interrupt.
Berkaitan dengan implementasi VLSI
a. Apabila digunakan rancangan dan implementasi CPU akan
berubah, artinya dimungkinkan untuk menaruh CPU keseluruhan
pada keping tunggal.
b. Waktu yang dibutuhkan untuk implementasi dan perancangan karena
prosessor VLSI cukup sulit dibuat sehingga para perancang
harus membuat rancangan rangkaian, tata letak dan pemodelan pada
tingkat perangkat, dengan menggunakan pemodelan RISC proses tersebut
akan lebih mudah selain apabila kinerja keping RISC ekuivalen
dengan mikroprosessor CISC (Pentium) yang setara maka keuntungan
dengan memakai pendekatan RISC akan terasa sekali.
DAFTAR PUSTAKA

Jumar, LeOde Abdul.Arsitektur Reduced Intruction Set Computings (RISC) .pdf


http://www.laynetworks.com/RISC.htm
http://agfi.staff.ugm.ac.id/blog/index.php/2008/12/risc-vs-cisc/
http://id.wikipedia.org/wiki/Risc
http://www.chrisagustono.com/2009/04/sejarah-risc.html
http://aan13.blogspot.com/2010/03/tentang-cisc-dan-risc.html
http://rizki251189.blogspot.com/p/tugas-1-network-security.html

Vous aimerez peut-être aussi