Vous êtes sur la page 1sur 10
DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP KESINAMBUNGAN USAHA DALAM POLA KEMITRAAN AYAM BROILER AGUSHERMAWAN, DIANM, YUNONO, dan ABDUL COLIQ Dolas Penguin Yeknoogleertation Jano Tengah ‘Bukit Tegotepek = Dag Sidomulh's PO Dox 101, Ungaran ~ 50500 ABSTRAK, emitraan useha mevramai usaha ayam broiler, Peemak plasma bekeyia sma dengan, gerusshass inti tu. Dalam kemittaan usaha, carana produksi peremakan/(DOC, ppakan, dan obat-obatan) Jipasok oleh inti sedangken basil ussha (ayam potong) petemak plasma disetockan Kkecbali anisk dipasarkan oleh inti, Keuntungan yang diperoleh petemak merupakan selisih antara biaya surzna produksi dengan total penerimaaa, Untuk mengetahui dampak kebijakan pengurangan subsidi BBM pads tahun 2005, telah dilakukan pencitian dengan metode sureci formal yang melibatkan 17 peterak di Desa Tabet, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kenda), pada Bulan Desembsr 2003, Penalitian menanjukkan bbahova Kemnityaan usaha dapat menckaa dampak negaif dari Kenaikan hacca BBM baik pada Bulan Maret rmacpon Oktober 2005, Harga sarana produksi petemakan, yang umumnya dipasok oleh perusahaan int, olan sal dea dak mengalami kenaikan tajam, Sebalknya, keuntungan usaha ayarn broiler di tingkat ppeternak plasma meningkat, Khasusnya gasea Kenaikan harga BBM rahap pertama walaupun kemudion ‘mecsfun pada Kenaikan harga BEM tahap kedua, Ole karena it, kemitraan usaha peru djkembangkan lebih Jn) ut Rarena berdampak positif bagi Kesinambangan usaha peternak plasma Kaa kunci PENDAHULUAN Pada tahun 2005, Pemerintah Indonesia mecsambil Kebijakan_pengurangan subsidi ‘babsan bahar minyak (BBM) sebanyak due kali yoira pada Bulan Maret sebesee 29% dan Oktober 10746, Menurut IKHSAN ef al, (2005), dalam jangka pendek kenaikan harga BBM akea menurunkan daya beli inasyaraket sejalan decganinflasi, dampak — tersebut jugs kan terjadi di negara lain, misalnya di ris (RBS, 2004), Hasil analisis LPEM-UL tethadap dampak peczuranzan subsidi BBM Bulan Maret 2005 mecggunskan Computable General Equilibrinm/CGE menunjukkan bahwa harga padi dan sayursayuran bertuntsurut_naik setesar 0,23 dan 0,26% sementara harga pupuk Kircia naik sebesar 0,537% (IKHSAN et al., 2065), Hason et al. (1993) mengemukakan ‘oakwa dompak kenaikan harga BBM pada sekcor pertatian menyebabkan naiknya biaya procuksi sehingga menurunkan pendapatan pewai. aroun demikian, Karena produk pervanian bersifat inelastic, maka. penusunan wyam broiler, Kemitraan sah, harga BBM produksi akan mendorong. naiknya harga produk perianien, Masalahnya, walauptin kenaikan harga BBM mendorong_ naiknya harea produk pertanian, akan tetapi karena harga sarana produksi' dan harga_basang lsinnya juga naik maka hasil akhir bagi ‘kesejelteraan petani menjadi tidak past -Kenaikan harga BBM diprediksikan juga berpengaruh tethadap ussha ayam broiler Sampai seet ini ayam Groifer merupakan sumber daging tama di Jawa Tengah sebanyak 58% (DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TeNGait, 2003). Pertumbuhan ekonomi dan pertambahan penduduk telah mendorong, permintaan daging—terus_—_mengalami peningksten dari tahun ke tahun. Menurut INAS PETERNAKAN PROVINSI JaWa TENGAH (2003), diprediksikan Konsumsi daging pada tahun 2004 mengalami peninakatan sebesar 1,9% dibandingkan dengan tahun 2003. Salah satu sentra produksi ayam éroiler di Provinsi Jawa Tengah adalah di Kabupaten Kendal. Sebagaimana halnya di Bengkulu (PaiyoNo er al, 2008) usaha ayam broiler dilakukan petani dengan sistem Kemirasn, Leary Nasional ovat Feknol gt Dalam Momumang Usshaternck Ung Berdaateang, Secara formal, kemitran dikonsepsikan da Undang-Undang (DU) No. 9 tahun 1995 sebagai: “kerjasama antara usalia keel Sengan usaha-menengsh atau usaha besar uiserai yembinaan dan pengembangan yang berkelanjatan oleb usaha menengah atau usaha besar dengan -memperiatikan peinsip-saling memerlukan, saling memperkuat dan saling tungkan". —Selanjumnya, data Persuran Pemerintah (PP) No. 44 tahus 1997 inyotakan bawa bentuk Kemitraan ides! mensyaratkan —kondisi yang saling smemperkust, saling menguntungkan dan saling menghidupi (Giantara pihakepihok yang ceria) Oleh karena itu kemitraan usaba yang divembangkar dalam berbagal tingkatan dan bentuk perl mempertimbangkan aspek ekonomi dan manajemen (KOLOPAKING, 2002). Untuk mengetahui sejauhmana dampek enaikan harea BBM terhadap Kinerja usaha ayam broiler yang dilakukan berdasarkan pola kemitraan, telah dilakukan penelitian di Kabupaten Kendal pada Bulan Desember 2005. METODE PENELITIAN Penelitias dampak Kenaikan BBM pada kinerja petani usaha ayatn éroiler dilakukan dengan cara survei di tingkat petani éeogan ‘mengacu pada WILLIAMS dan DELANO (2000) yang menganalisis dampak kenaikan harga mminyak pada petant dj Kansas dengan tekanan pada biaya produksi yang dievalvasi pada ondisi rata-rata petani. Survei dilakukan 4: Desa Tabet, Kecamatan —_Limbangan, Kabupaten Kendal sebagai daerah sentra produksi ayam broiler pada Bulan Desember 2005, Sebanyak 17 orang peternak yang dipiith secaraacak telah diwawancaiai dengan Ruesionerterstruktur, Data primer yang dikumputkan meliputt penggunaan dan harga sarana produksi, harga produk di tingket petani, skala usaha, soma tingkat produksi usahatani, Data sekunder ikumpulkan dari berbagai lembaga pelayanan dan pengaturan pemetintah baik di tingkat provinsi maupun Kabupaten, 186 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran umum usaba ayam broiler di Kabupaten Kendal Kabupaten Kendal merupakan sala setu sentra produksi ayam broiler di Provinsi Jawa ‘Teagah. Pola perkembangan populasi ayam Kampung, ras petelur, dan ayarn ras pedaging di Kabupaten Kendal tersajé pada Gembar 1 Dalam Kurun waktu dua dasa warsa, raui-rata populasi ayam Kampung konstan yaits adalah sebanyak 824.522,5 ekor dengan koefisien Keragaman 9,79, Sementara itu perkembangan populasi ayain ras petelurrelatf lebin disamis. Pada tahun 1983 populasi ayain ras petelur di Kabupaten adslah sekitar 58.340 ckor, pada tahun 1994, telah mencapai lebih dari 1,4 juta kor. Sejak tahun 1994 tersebut populist ayam 15 petelur relatif stabil dengan populasi sekitar 1.615.084 ekor dengan koefisien kevagaman 164%, Perkembangan yang paling _mencolok adalah ayam Broiler, usalia ayam braler ini miulai berkembang tahun 1988 dengan vopulasi sebanyak 93.650 ekor. Pada tahua 1993 populasi ayam broiler telah meningsat lebih dari 11 kali lipat atau sebasyak 1.132.275 ekor, Populasi ayam broiler tertinggi dica sei pada tahun 1997/98 menjadi sekitar 14,93 juta ckor. Walaupun krisis_moneter berdampak pada menurunnya kinesia usaha ayam broiler, tetapi populasinya masih cukup tinge’, yait, rata-rata sekitar 8,3 juta ekor dalam kurun waltu empat tahun paska krisis moneter, Sejak tiga tahun terakhir, produksi ayam broiler di Kabupaten Kendal niencapat fobth dari 4 juta ckoritahun (DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAW TENGAH, 2005), Perkembangan usaha ayain Broiler tersebut dietas sejalan dengan hasil penelition SaYuTL (2002) bahwa industri ayem broiler memiliki Gaya tarik yang tinggi dalam perekonomian arena perputaran investasi ya1g cepat, ‘eknologi rendah, dan pasar yeng_sangat terbuka, Kontisl ini _mendororg banyak Perusahaan besar masuk ke delim industri biologis secara diamn-diams tetapi tidak ditindak oleh pemerintak, meskipunpertentangen engan Keppres' 30 tahun 1990 yang menetapkan—bahwa —usaha_—_peternakan merupakst usala rakyat Lokaeratasional Ines Telnolo alm Memunjang Vsahoternek UnggosBerdaysoing Pops (eko#) 16.000,000- 14,000.00 12,000.00 | — 10.0.000 8.000.000. 6.000.000. 4.000.000 2.000.000 1983 1985 1987 1989 1991 1995 1995 1997 1999 2001, s+ Ayam kampung ac» Ayan ras petelur Gambar Petkembangan populasi ayam Xampung, 1983-2002, Usaha ayam ras di Kabupaten Kendat terkonsentrast di KecamatanLimbangan (63%), selebinnya tersebar di Kecamotan Pogeruyung, Pegandon, Potear, Sukorejo, dan Boje. Jumiah pengusaha ayam ras broiler sebanyak 116 dan melibatkan 962 tenaga kandang (DINAS PETERNAKAN KABUPATEN KEnDat, 2005). Kinerja usaha ayam broiler Pada usaha temak ayam broiler di kkabupaten Kendal melakukan kemitraan asaha dengan pola inti-plasma, kondisi ini sejalaa dengan ‘penetician Savurt (2002) bahwa secefah hun 1990 pada umumnya peternak broiler rakyat mulai bergeser dari status rmandiri menjadi bermitra dengan inti dan sejak tahun 1995 hampir seluruh peternak broiler telah bermitra dengan inti, Menurut SayuT! (2002) alssan peternak meninggalkan status Kemandirisnnya adalah esulitan dalam ‘memasatkan produksi secara kontinu dalort jjumlah yang cukup dan Kesulitae menyediakan ‘dana investasi untuk memperbesar_usaha. Mesurut KOLOPAKING (2002) pola kemitraan inti plasma merupakan pola hubungan emitraan ontara kelompok mitra (biasanya petani ata kelompok tani) sebagai plasma dengan perusahaan indus yang bermitra usahe, x Ayam ras pedaging rs podaging, dan ras peclur di Kabupaten Kendal, Di_ Kabupaten Kendal perusahaan inti, tetapi yang berkembang di fokasi penelitian hanya tiga, yakni PKP (Primatama Karya Persada), Malindo, dan AS. Mekanisme —‘umum —perusahaan int menyediakan DOC, pokan, vaksin, suplemen, ddan bimbingan teknis bila diperlukan, Perusahaan juga bertanggung jawab dalam ppemasaran hasil panen. Di sisi lain, peternak ‘menyediakan lohan dan kandang ayam, pperalatan, dan tenaga kerja, seta bertanggung Jawab selams proses budidaya. Petemak tidak ‘membayar tunai biaya produksi tetapi akan 1000 59 Average (ekor) aon Standaedevias eho) 3932 Berdasarkan hasil survei, sebagian besar peternak (82,3%) di Desa Tabet setiap periode enggemukan mengusahakan lebih dari 5.000 kor ayam dengan raterata adalah 8.647 ekor (Tabel 1). Selame setanun, umumnye ada lima kali periode penggemukan berkisar antara 35 Usaha ayam broiler memeriukan yang cukup tinggi. Pada skala usaha rata-rata dibutuhkan lebih dori 187 juta rupiah (abel 2). Lahan dan kandang imerupakan nilai aset teringgi yang hharus disediakan (sekitar 942% dari total aset) Selain lahan dan kandang, aset yang diperiekan alain usaha aya brover adalah tempat pakan, tempat aiinum, pemanas, penyemprot disinfekton, dan timbangan. Kenaikan harga BBM tidak mempengarubi kinerja usaha ayam broiler, Rata-rata bobot ppanen ayamn hidup adalah 1.56 kg dengan FCR rata-ata adalah 1,62, artinya untuk menghasilkan bobot hidup 1 kg_dibutuhkan pakan sebanyak 1,62 kg. Penampilan usaha ayam froiler di Desa Tabet, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal ditampilkan pada Tabel 3. penggemukan dengan lama 6a invest ‘Tabet 2. Ratarate penguasaan aset usaha ayam broile di Desa Tabet, Kecamatan Limbangsn, Kabupaten Kendal eT eat Toa Duaniah Nilai (Re) 1 Tana nd) 7.105,8 95.066.667 2 Kandang 304,50 3036.66 3, Tempaipatan(buah) 235,00 341333 4 Tempat minum (bush) 17933 4.684067 5. Pemanas(buah) 16a 1.651.250 6 Peoyempt desifehtan (bush) 19 698.180 7. Timbangan 124 493.150 Ta 187303.085, bel 3. Kinera usaha ayam broiler di Desa Tabet, Keeamaian Limbangen, Kabupaten Kendal Ura Penampilan ‘Skala usa (exorsklus) 867 Mortlitas (4) 491 Pakan (he/sklos) 20.707 Produk: = Ekor 8222 Kg 12.800 Bobot paren (kg/ekor) 1,96 Feed Conversion RatilFCR 1 Dampak kenaikan harga BBM pada usaha ayain broiler Sebagaimana dikemukakan oleh HANSON et al (1993) pada sektor pertanian Kenaikan harga BBM akan memicu naiknya harga sarana produksi_peteriakan (Sapronak) dan ouput Produksi, Haga sapronak dan outpot pada Usaha ayam broifer ditampilkan pada Tabel 4, Walaupon pada tahun 2005 terjadi dur kali Kenaikan harga BBM, barga DOC ternyata tidak borubah. Harga pakan hanya naik sekitar 1,75% sebagai dampak kenaikan BBM pada Bulan Maret dan tidak berubah paska kenaikan harga BBM Bulan Oktober. ‘ooh NazianalInoestTeolog! Dato Menuiang Usahoernak Uiggas Boracaing Sebayai perbandingan, pada usaha cabai merah, harga sarana produksi natk sekitar 4,3 ~ 40% paska naiknya harga BBM pada Bulan Maret 2005 (HERMAWAN. er al, 2006). Fenomena yang dikemukakan ILMAM (2002) ‘bahwa pada usaha ayam broiler harga sapronak ppakan berpengaruh negatif dan nyata tethadsp penawaran daging brover. Attinya makin ting? harga pakan, produksi ayam broiler

Vous aimerez peut-être aussi