Vous êtes sur la page 1sur 18

PERCOBAAN III

ANALGETIK
Nama kelompok :
IQBAL N. M ( 1040911072 )
MILAM CAHYANTI ( 1040911096 )
MUALIFAH RIFIANI ( 1040911098 )
MUTMAINAH. H ( 1040911100 )
NUR ROCHMAWATI ( 1040911112 )
 
TUJUAN PERCOBAAN
Mengenal, mempraktekan dan membandingkan
daya analgetik asetosal, parasetamol,
ibuprofen dan kodein menggunakan metode
rangsang kimia.
 Analgetika adalah obat-obatan/zat-zat yang
mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri
tanpa menghilangkan kesadaran.
PENGGOLONGAN OBAT
NARKOTIK
Analgetika dapat dibagi dalam dua golongan besar.
a. Analgetika narkotika disebut juga analgetika
sentral.Memiliki daya penghalang nyeri yang kuat
sekali, mengurangi kesadaran (mengantuk) dan
memberikan perasaan nyaman (euphoria). Dapat
juga menyebabkan toleransi, kebiasaan (habituasi),
ketergantungan fisik dan psikis (adiksi).
b. Analgetik non narkotik (analgetik perifer): Obat-
obat ini dinamakan analgetika perifer karena tidak
mempengaruhi susunan saraf sentral, tidak
menurunkan kesadaran dan tidak mengakibatkan
ketagihan.
MEKANISME NYERI
Mekanisme nyeri: terlepasnya mediator
nyeri seperti prostaglandin dan brodikinin
pada jaringan yang rusak, akhirnya
mengaktivasi reseptor nyeri di saraf perifer
kemudian diteruskan ke otak oleh saraf
sensoris melalui sumsum tulang belakang dan
thalamus.
ANALISIS BAHAN OBAT
a. Asetosal : merupakan ester salisilat dari
asam C9H804. Mekanisme kerja aspirin yaitu
hambatan siklooksigenase irreversibel dengan
jalan asetilasi pada pusat aktif. Aspirin
mempunyai waktu paruh 15 menit dan
eliminasinya melalui ginjal (bergantung ada
pH).
b. Ibuprofen : Mekanisme kerjanya ibuprofen
yaitu inhibisi reversibel siklooksigenase dengan
waktu paruh 2 jam dan obat di eliminasi
melalui ginjal.
c. Parasetamol : Mekanisme kerja
parasetamol yaitu inhibisi non kompetitif
siklooksigenase.
d. Codein mempunyai efek analgetik lebih
rendah dibanding morfin, tidak menimbulkan
depresan pernafasan dengan waktu paru 2-4
jam.
CARA KERJA
Disiapkan masing masing kelompok 5 mencit di timbang
dan diberi tanda

Kel 1 kontrol. Diberi larutan CMC Na 0,5%


(Vp=larutan pembawa, P.O

Kel 2,diberi suspensi parasetamol1%


dalam CMC Na 0,5%.dosis 30ml/kg BB P.O

Kel 3,diberi suspensi asetosall1% dalam


CMC Na 0,5%.dosis 30ml/kg BB P.O

Kel 4,diberi suspense ibuprofen1% dalam


CMC Na 0,5%.dosis 30ml/kg BB P.O

Kel 5,diberi suspensi codein dalam CMC


Na 0,5%.dosis 15mg/kg BB

30 menit kemudian disuntik IP larutan steril asam asetat


2% v/v, dosis 300mg/kg BB
30 menit kemudian disuntik IP larutan steril asam
asetat 2% v/v, dosis 300mg/kg BB

Dicatat geliat yang timbul tiap selang 5 menit


selama 60 menit

Dihitung persen daya analgetik dengan rumus


% daya analgetik = 100-(p/k x 100)
DATA PENGAMATAN
PERHITUNGAN
PEMBAHSAN
Pada percobaan bahan obat diberikan
secara peroral terlebih dahulu kemudian
diinjeksi secara intra peritoneal dengan
asam asetat. Tujuan pemberian obat
secara peroral agar ketika diberi
rangsangan nyeri obat yang diamati sudah
mengalami fase absorbsi sehingga
kemampuan merintangi dan mengurangi
rasa nyeri dapat langsung diamati.
Percobaan ini digunakan larutan steril
asam asetat 2% sebagai stimulan nyeri.
Karena pH tubuh dengan pH asam asetat
berbeda yang mengakibatkan sel-sel tubuh
akan mengalami suatu reaksi dimana sel /
jaringan tubuh akan mengalami kerusakan
sehingga merangsang mediator-mediator
nyeri dan tubuh akan merasakan sakit . Sifat
asam asetat yang asam akan menyebabkan
luka pada mukosa lambung mencit yang
kosong, karena dipuasakan.
Dilihat dari geliatnya kelompok mencit yang
dibuat kontrol jumlah geliatnya lebih banyak
daripada kelompok lainnya yang diberikan
suatu analgetik.

Setelah dilakukan pengamatan didapatkan


data dimana kemampuan daya analgetik dari
ibuprofen lebih besar dari 3 obat yang
lainnya, dimana rata-rata daya analgetik
ibuprofen sebesar 63,58%. Pada urutan kedua
adalah codein dengan rata-rata daya
analgetik sebesar 60,77%. Paracetamol
memiliki rata-rata daya analgetik sebasar
49,71% sedangkan asetosal sebesar 41,30%.
KESIMPULAN
 Analgetika adalah obat-obatan/zat-zat yang
mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri
tanpa menghilangkan kesadaran.
 Pada percobaan digunakan obat analgetik
narkotik (kodein) dan analgetik non narkotik
(asetosal, ibuprofen dan parasetamol).
 Urutan daya analgetik sesuai dengan
percobaan yang dilakukan yaitu asetosal
(41,30%), parasetamol (49,71%), kodein
(60,77%), yang terakhir adalah ibuprofen
(63,58%).
TERIMAKASI
H

Vous aimerez peut-être aussi