Vous êtes sur la page 1sur 30

REFERAT

ABSES OTAK

OLEH :
S R I H A N D A R YAT I

PEMBIMBING :
D R . N A D J I U L L A H B U D I S , S P. B S
PENDAHULUAN

• Abses otak adalah suatu reaksi piogenik yang terlokalisir pada


jaringan otak
• Lokasi tersering yaitu di hemisfer serebri, ± 20 – 30 %
terletak di serebellum, dan dilaporkan 2% kasus terjadi di
batang otak
• Penggunaan CT scan menurunkan angka kematian dari 22.7-
45% menjadi 0-20%
• Abses otak tetap menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang
relatif tinggi
DEFINISI

• Abses otak adalah infeksi supuratif fokal intrakranial yang


berawal dari cerebritis yang terlokalisir pada parenkim dan
menyebabkan terkumpulnya pus yang diliputi oleh kapsul
well-vascularized.
EPIDEMIOLOGI

• 1500-2500 kasus abses otak pertahun di Amerika Serikat


• Insiden lebih tinggi pd negara berkembang
• Usia muda pada tiga dekade pertama
• Poerwadi melaporkan 18 kasus abses otak pada anak dengan
usia termuda 5 bulan
• Laki-laki lebih sering daripada perempuan dengan
perbandingan 2:1
BRAIN ANATOMY

• Otak terdiri dari 4 elemen,


yang berhubungan secara
anatomi dan fisiologi
1. Cerebrum
2. Cerebellum
3. Brainstem
4. N. cranialis
ETIOLOGI & FAKTOR PREDISPOSISI

• 6-20% abses otak  flora campuran,


• ± 25% kriptogenik (tidak diketahui sebabnya)
• Mikroorganisme : bakteri, jamur parasit
• Faktor predisposisi :
1. Contiguous purulent spread
2. Hematogenous or metastatic spread
3. Head trauma
4. Neurosurgical prosedure
5. immunosupression
ETIOLOGI
FAKTOR PREDISPOSISI
PATOFISIOLOGI

• Invasi organisme

• peradangan

• nekrosis

• abses
STADIUM
RESPON IMUN
GEJALA KLINIS

• Gejala bervariasi tergantung


pada ukuran dan lokasi abses

• Stadium awal tidak


khas( Gejala infeksi)

• Trias abses otak :


1. gejala infeksi (demam),
2. peninggian tekanan
intrakranial dan
3. gejala neurologik fokal
GEJALA KLINIS

• Variasi gejala tergantung : derajat virulensi, status imunologis,


lokasi abses, jumlah lesi dan adanya meningitis / ruptur
ventrikel.
• Goodman  4 sindrom kumpulan gejala :
1. Ekspansi massa fokal akut
2. Hipertensi intrakranial
3. Destruksi diffus
4. Defisit neurologis fokal
DIAGNOSIS

• Abses otak biasanya muncul sebagai suatu proses subakut dan


gejala timbul dalam waktu 2 minggu

• Anamnesis : trias gejala, sumber infeksi


• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan penunjang :
1. Laboratorium : darah, kultur pus
2. Radiologi : foto polos, CT scan, MRI
RADIOLOGI

Gambar 2.3. : Axial MR images obtained in a patient with a superficial bacterial abscess (arrows). A:
Unenhanced T1-weighted image revealing the abscess. B: Contrast-enhanced T1-weighted image showing
the abscess with well defined peripheral ring enhancement. C: T2-weighted image showing the abscess with
a hypointense rim and surrounding edema.
Sumber : Neurosurg. Focus / Volume 24 / June 2008
Gambar 2.4. : Axial CT scans obtained in a patient with an otogenic abscess in the right temporal lobe. A:
Scan obtained at presentation showing the abscess (arrow) before medical treatment. B: Scan obtained after 7
days of medical treatment showing that the abscess (arrow) has grown and has caused midline shift. C: Image
obtained after aspiration, showing a hypoattenuating area (arrow) that remained. The patient recovered with
severe sequelae.
Sumber : Neurosurg. Focus / Volume 24 / June 2008
DIAGNOSA BANDING

• Gangguan pembuluh darah otak, yang bersifat oklusi dan


perdarahan,
• Hidrosefalus.
• Tumor otak seperti astrositoma
• Meningitis
• Proses desak ruang intrakranial seperti hematoma subdural,
abses subdural dan abses epidural serta hematoma epidural.
PENATALAKSANAAN

• Manajemen abses otak dipengaruhi oleh status neurologis


pada pasien, lokasi abses, jumlah dan ukuran dari abses serta
tahap pembentukan abses

• Target : menghilangkan infeksi dan mengurangi efek masssa

• Pilihan terapi :
1. Medikamentosa
2. Pembedahan : aspirasi dan eksisi
MEDIKAMENTOSA

• dilakukan bila tindakan operatif tidak dapat dilakukan pada


pasien dengan:
1. lesi multiple;
2. diameter lesi 15 cm;
3. lokasi pada daerah yang berbahaya; atau
4. bila terdapat infeksi bersamaan seperti meningitis atau
ependimitis.

• Drugs : Antibiotik, kortikosteroid, antikonvulsan


ANTIBIOTIK
PENATALAKSANAAN

• Terapi yang utama pada abses otak yaitu kombinasi dari terapi
antibiotik dan intervensi bedah

• Pada jamur  pembedahan eksisi (debridement) dikombinasi


dengan pengobatan antifungal yang intensif Kombinasi dari
amphotericin B dan 5-fluorocytosine
PEMBEDAHAN

• Syarat-syarat :
1. Peningkatan tekanan intrakranial yang tidak membaik
dengan trial antibiotika selama satu minggu
2. Accessible (tercapai secara pembedahan) dan diameter
cukup besar untuk menimbulkan efek massa.
3. Tidak didapatkan kontraindikasi pembedahan
PEMBEDAHAN

• Stereotactic Aspiration
• Craniotomy
• Neuroendoscopy
PEMBEDAHAN

Aspirasi Eksisi

• Indikasi : • Indikasi :
1. Kantung abses kecil dan 1. Abses otak yang berkapsul.
dalam. 2. Abses otak akibat trauma dengan
2. Kantung abses >100 cc. benda asing .
3. Kantung abses pada area 3. Abses otak akibat jamur yang
yang penting. tunggal dan dapat tercapai (accessible).
4. Multiloculated abcess.
4. Kantung abses
multiloculated, kecuali bila ada
probe ultrasound. Kontraindikasi :
5. Keadaan umum penderita 1. Fase cerebritis.
jelek 2. Keadaan umum jelek
KOMPLIKASI

• Robeknya kapsul abses kedalam ventrikel atau keruangan


subarakhnoidal,
• penyumbatan cairan serebrospinalis  hidrosefalus,
• edema otak
• herniasi tentorial
PROGNOSIS
• Faktor prognostik :
1. diagnosis dini,
2. pengobatan antimikroba yang adekuat
3. virulensi dan
4. waktu optimal pembedahan

• Demir et al :
1. jumlah (soliter, multiple),
2. lokasi (superficial, dalam, keduanya) dan
3. diameter abses (<2 cm, 2–4 cm, >4 cm) dan a
4. danya edema prelesi (minimal, moderate, large) dan
5. midline shift (<5 mm, 5–10 mm, >10 mm)

• Sequele jarang terjadi


• Tingkat rekurensi diperkirakan berkisar 10 -50%
KESIMPULAN

• Abses otak adalah suatu reaksi piogenik yang terlokalisir pada


jaringan otak
• Diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
penunjang
• Penanganan berupa medikamentosa dan pembedahan
• Perlunya diagnosis dini dan penanganan yang tepat dan cepat
dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas.
TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi